Dokumen tersebut membahas tentang budidaya jamur, meliputi potensi dan prospek budidaya jamur, teknologi budidaya jamur, serta strategi pemasaran hasil budidaya jamur."
Dokumen tersebut memberikan petunjuk teknis budidaya jamur tiram secara ramah lingkungan, meliputi persyaratan tumbuh jamur tiram, teknik pembuatan media tanam, inkubasi, dan perawatan jamur hingga panen. Budidaya jamur tiram dapat meningkatkan pendapatan masyarakat secara berkelanjutan.
Proposal ini mengajukan rencana pengembangan usaha budidaya jamur tiram di Bandung. Jamur tiram memiliki prospek pasar yang baik karena permintaan yang tinggi namun produksi yang masih rendah. Rencananya akan dibangun secara bertahap dari skala kecil hingga menengah dengan memperhatikan aspek produksi, pemasaran, dan penciptaan lapangan kerja.
Pembudidayaan jamur membutuhkan bahan sederhana seperti serbuk gergaji dan dedak, serta prosedur mulai dari pembibitan, inkubasi, hingga panen memakan waktu lama. Jamur memiliki berbagai manfaat kesehatan seperti menurunkan kolesterol dan meningkatkan daya tahan tubuh, namun perlu dipilih jenis yang aman dikonsumsi.
Budidaya jamur tiram merupakan agribisnis yang menjanjikan di Indonesia. Jamur tiram mudah dibudidayakan dengan biaya rendah menggunakan limbah kayu dan media sederhana. Meskipun permintaan jamur tiram tinggi, produksi di Lombok belum mampu memenuhinya. Budidaya jamur tiram perlu ditingkatkan untuk memanfaatkan peluang pasar.
Dokumen tersebut merangkum budidaya jamur tiram, mulai dari latar belakang budidaya jamur di Cina zaman dahulu, gambaran kegiatan usaha budidaya jamur tiram meliputi persiapan lahan, media tanam, pembibitan, panen, hingga aspek pemasaran dan keuangan. Budidaya jamur tiram dapat menjadi usaha yang menguntungkan karena memiliki biaya produksi rendah namun keuntungan yang dihasilkan setiap bulan lebih besar diband
Dokumen tersebut memberikan petunjuk teknis budidaya jamur tiram secara ramah lingkungan, meliputi persyaratan tumbuh jamur tiram, teknik pembuatan media tanam, inkubasi, dan perawatan jamur hingga panen. Budidaya jamur tiram dapat meningkatkan pendapatan masyarakat secara berkelanjutan.
Proposal ini mengajukan rencana pengembangan usaha budidaya jamur tiram di Bandung. Jamur tiram memiliki prospek pasar yang baik karena permintaan yang tinggi namun produksi yang masih rendah. Rencananya akan dibangun secara bertahap dari skala kecil hingga menengah dengan memperhatikan aspek produksi, pemasaran, dan penciptaan lapangan kerja.
Pembudidayaan jamur membutuhkan bahan sederhana seperti serbuk gergaji dan dedak, serta prosedur mulai dari pembibitan, inkubasi, hingga panen memakan waktu lama. Jamur memiliki berbagai manfaat kesehatan seperti menurunkan kolesterol dan meningkatkan daya tahan tubuh, namun perlu dipilih jenis yang aman dikonsumsi.
Budidaya jamur tiram merupakan agribisnis yang menjanjikan di Indonesia. Jamur tiram mudah dibudidayakan dengan biaya rendah menggunakan limbah kayu dan media sederhana. Meskipun permintaan jamur tiram tinggi, produksi di Lombok belum mampu memenuhinya. Budidaya jamur tiram perlu ditingkatkan untuk memanfaatkan peluang pasar.
Dokumen tersebut merangkum budidaya jamur tiram, mulai dari latar belakang budidaya jamur di Cina zaman dahulu, gambaran kegiatan usaha budidaya jamur tiram meliputi persiapan lahan, media tanam, pembibitan, panen, hingga aspek pemasaran dan keuangan. Budidaya jamur tiram dapat menjadi usaha yang menguntungkan karena memiliki biaya produksi rendah namun keuntungan yang dihasilkan setiap bulan lebih besar diband
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya ternak itik, mulai dari sejarah singkat itik, sentra perikanan itik di Indonesia, jenis itik yang dibudidayakan, manfaat budidaya itik, persyaratan lokasi, pedoman teknis budidaya meliputi pembibitan, pemeliharaan, hama dan penyakit, panen, dan pascapanen. Budidaya itik terpusat di pulau Jawa, Kalimantan, Bali, dan Lombok dengan jenis itik petelur
1. Judul Kegiatan : Budidaya Jamur Tiram
2. Bidang Kegiatan : Program Mahasiswa Wirausaha
3. Bidang Usaha : Produk
4. Ketua Pelaksana Kegiatan/ Penulis Utama
a. Nama Lengkap : Lailatul Istiqomah
b. NIM : 100422406615
c. Jurusan : Akuntansi
d. Universitas/ Institut/ Politeknik : Universitas Negeri Malang
e. Alamat Rumah : Dsn. Kedungsumur Tegaldlimo-Banyuwangi
f. No Telp./HP : 085707636338
g. Alamat Email : Laylatulistiqomah@yahoo.com
Modul ini membahas manajemen kesehatan dan kandang untuk ayam pedaging, termasuk persiapan, sanitasi, dan biosekuriti kandang. Topik utama lainnya adalah penyakit ayam yang sering terjadi, vaksinasi, dan pengobatan. Tujuannya adalah memberikan pedoman untuk membesarkan ayam dengan kondisi sehat dan produktif.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemeliharaan ayam kampung dan itik di Desa Wansugi, kendala yang dihadapi peternak, serta tujuan pemeliharaan dan pemasarannya. Juga membahas tentang tinjauan pustaka mengenai ayam kampung dan bebek, termasuk bibit, pakan, perandangan, manajemen pemeliharaan, pengendalian penyakit, pasca panen dan pemasaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Usulan program kreativitas mahasiswa membuat nugget jamur dari jamur tiram yang sehat dan bergizi serta memenuhi standar kesehatan. Program ini bertujuan untuk memberikan inovasi baru dalam pengolahan jamur dan mengetahui proses pembuatan serta kandungan gizi nugget jamur tiram.
Jamur tiram memiliki manfaat kesehatan yang besar karena mengandung protein, karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral. Budidaya jamur tiram memerlukan media berbasis serbuk kayu dan tepung jagung dengan kadar air 60-65% dan pH 6-7. Proses budidaya meliputi persiapan media, inokulasi, inkubasi, dan panen setiap 2 hari selama 6 bulan dengan keuntungan Rp. 2,25 juta per periode.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis bioteknologi konvensional yang meliputi bioteknologi dalam pengolahan bahan makanan seperti tempe, tape, kecap, dan asinan sayur. Jenis-jenis bioteknologi konvensional lainnya adalah bioteknologi dalam bidang pertanian seperti penanaman hidroponik dan aeroponik.
Dokumen tersebut membahas tentang bioteknologi dalam bidang pangan, yang meliputi penggunaan organisme hidup dan produknya dalam produksi pangan. Beberapa penerapannya adalah teknologi sel mikroba untuk produksi pangan fermentasi, aplikasi enzim dalam persiapan dan pengolahan pangan, kultur sel hewan dan tanaman serta rekayasa protein untuk menghasilkan produk pangan berkualitas tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang potensi tanaman kluwak (Pangium edulis Reinw) sebagai insektisida nabati yang ramah lingkungan. Tanaman kluwak mengandung asam sianida yang berpotensi sebagai pestisida alami karena dapat membunuh hama secara cepat. Dokumen ini juga menjelaskan cara pembuatan insektisida dari ekstrak biji kluwak untuk mengendalikan hama secara alami dan ramah lingkungan
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai bioteknologi konvensional yang telah diterapkan sejak zaman dahulu untuk menghasilkan berbagai produk pangan dan non-pangan. Beberapa contoh bioteknologi konvensional yang dijelaskan adalah pembuatan keju, yogurt, mentega, roti, tempe, tapai, kecap, bir dan oncom menggunakan berbagai jenis mikroorganisme seperti bakteri asam laktat, Saccharomyces
Budidaya ayam kampung membahas tentang cara membudidayakan ayam kampung secara intensif, meliputi pemilihan bibit, pemberian pakan, pengaturan kandang, manajemen kesehatan, pencatatan, panen, dan pemasaran.
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram FillinaGrace
Makalah ini membahas pengembangan usaha budidaya jamur tiram di Kabupaten Batanghari, Jambi. Jamur tiram memiliki potensi bisnis yang menjanjikan namun membutuhkan persiapan yang matang, seperti pemilihan bibit dan bahan baku yang tepat serta strategi pemasaran. Makalah ini memberikan panduan tentang teknik budidaya jamur tiram mulai dari persiapan, produksi, hingga pemasaran dan penjualan produk.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya ternak itik, mulai dari sejarah singkat itik, sentra perikanan itik di Indonesia, jenis itik yang dibudidayakan, manfaat budidaya itik, persyaratan lokasi, pedoman teknis budidaya meliputi pembibitan, pemeliharaan, hama dan penyakit, panen, dan pascapanen. Budidaya itik terpusat di pulau Jawa, Kalimantan, Bali, dan Lombok dengan jenis itik petelur
1. Judul Kegiatan : Budidaya Jamur Tiram
2. Bidang Kegiatan : Program Mahasiswa Wirausaha
3. Bidang Usaha : Produk
4. Ketua Pelaksana Kegiatan/ Penulis Utama
a. Nama Lengkap : Lailatul Istiqomah
b. NIM : 100422406615
c. Jurusan : Akuntansi
d. Universitas/ Institut/ Politeknik : Universitas Negeri Malang
e. Alamat Rumah : Dsn. Kedungsumur Tegaldlimo-Banyuwangi
f. No Telp./HP : 085707636338
g. Alamat Email : Laylatulistiqomah@yahoo.com
Modul ini membahas manajemen kesehatan dan kandang untuk ayam pedaging, termasuk persiapan, sanitasi, dan biosekuriti kandang. Topik utama lainnya adalah penyakit ayam yang sering terjadi, vaksinasi, dan pengobatan. Tujuannya adalah memberikan pedoman untuk membesarkan ayam dengan kondisi sehat dan produktif.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemeliharaan ayam kampung dan itik di Desa Wansugi, kendala yang dihadapi peternak, serta tujuan pemeliharaan dan pemasarannya. Juga membahas tentang tinjauan pustaka mengenai ayam kampung dan bebek, termasuk bibit, pakan, perandangan, manajemen pemeliharaan, pengendalian penyakit, pasca panen dan pemasaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Usulan program kreativitas mahasiswa membuat nugget jamur dari jamur tiram yang sehat dan bergizi serta memenuhi standar kesehatan. Program ini bertujuan untuk memberikan inovasi baru dalam pengolahan jamur dan mengetahui proses pembuatan serta kandungan gizi nugget jamur tiram.
Jamur tiram memiliki manfaat kesehatan yang besar karena mengandung protein, karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral. Budidaya jamur tiram memerlukan media berbasis serbuk kayu dan tepung jagung dengan kadar air 60-65% dan pH 6-7. Proses budidaya meliputi persiapan media, inokulasi, inkubasi, dan panen setiap 2 hari selama 6 bulan dengan keuntungan Rp. 2,25 juta per periode.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis bioteknologi konvensional yang meliputi bioteknologi dalam pengolahan bahan makanan seperti tempe, tape, kecap, dan asinan sayur. Jenis-jenis bioteknologi konvensional lainnya adalah bioteknologi dalam bidang pertanian seperti penanaman hidroponik dan aeroponik.
Dokumen tersebut membahas tentang bioteknologi dalam bidang pangan, yang meliputi penggunaan organisme hidup dan produknya dalam produksi pangan. Beberapa penerapannya adalah teknologi sel mikroba untuk produksi pangan fermentasi, aplikasi enzim dalam persiapan dan pengolahan pangan, kultur sel hewan dan tanaman serta rekayasa protein untuk menghasilkan produk pangan berkualitas tinggi.
Dokumen tersebut membahas tentang potensi tanaman kluwak (Pangium edulis Reinw) sebagai insektisida nabati yang ramah lingkungan. Tanaman kluwak mengandung asam sianida yang berpotensi sebagai pestisida alami karena dapat membunuh hama secara cepat. Dokumen ini juga menjelaskan cara pembuatan insektisida dari ekstrak biji kluwak untuk mengendalikan hama secara alami dan ramah lingkungan
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai bioteknologi konvensional yang telah diterapkan sejak zaman dahulu untuk menghasilkan berbagai produk pangan dan non-pangan. Beberapa contoh bioteknologi konvensional yang dijelaskan adalah pembuatan keju, yogurt, mentega, roti, tempe, tapai, kecap, bir dan oncom menggunakan berbagai jenis mikroorganisme seperti bakteri asam laktat, Saccharomyces
Budidaya ayam kampung membahas tentang cara membudidayakan ayam kampung secara intensif, meliputi pemilihan bibit, pemberian pakan, pengaturan kandang, manajemen kesehatan, pencatatan, panen, dan pemasaran.
Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram FillinaGrace
Makalah ini membahas pengembangan usaha budidaya jamur tiram di Kabupaten Batanghari, Jambi. Jamur tiram memiliki potensi bisnis yang menjanjikan namun membutuhkan persiapan yang matang, seperti pemilihan bibit dan bahan baku yang tepat serta strategi pemasaran. Makalah ini memberikan panduan tentang teknik budidaya jamur tiram mulai dari persiapan, produksi, hingga pemasaran dan penjualan produk.
Dokumen tersebut membahas mengenai peran bioteknologi dalam meningkatkan produktivitas pangan. Bioteknologi digunakan untuk menghasilkan tanaman dan hewan unggul melalui teknik seperti kultur jaringan, pembastaran, rekayasa genetika, dan inseminasi buatan. Bioteknologi diharapkan dapat mengatasi masalah ketersediaan pangan akibat pertambahan populasi manusia.
Dokumen tersebut membahas mengenai peran bioteknologi dalam meningkatkan produktivitas pangan. Bioteknologi digunakan untuk menghasilkan tanaman dan hewan unggul melalui teknik seperti kultur jaringan, pembastaran, rekayasa genetika, dan inseminasi buatan. Bioteknologi diharapkan dapat mengatasi masalah ketersediaan pangan akibat pertambahan populasi manusia.
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan populasi manusia yang dapat membawa dampak negatif bagi kelangsungan hidup manusia, salah satunya adalah ketersediaan bahan pangan. Bioteknologi diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut dengan meningkatkan produktivitas pangan melalui berbagai teknik seperti kultur jaringan, penggunaan bakteri untuk insektisida, pembastaran, dan rekayasa genetika.
BAHAN AJAR BIOTEKNOLOGI IPA KELAS 9.pptxSARIHIDAYANI1
Bioteknologi digunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan peternakan guna mengatasi masalah ketersediaan pangan. Teknologi ini meliputi kultur jaringan, penggunaan bakteri dan fungi untuk menghasilkan insektisida dan mengolah pangan, serta rekayasa genetika untuk menciptakan tanaman dan ternak unggul. Bioteknologi diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan di masa depan.
Dokumen tersebut membahas mengenai peran bioteknologi dalam meningkatkan produktivitas pangan. Beberapa teknik bioteknologi yang disebutkan antara lain kultur jaringan, insektisida dari bakteri, pembastaran, teknologi nuklir, dan hidroponik. Rekayasa genetika juga digunakan untuk menghasilkan tanaman yang tahan hama dan produktif.
Proposal ini mengajukan program budidaya jamur kancing untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Kepunduhan. Program ini akan memberikan pelatihan tentang manfaat gizi dan ekonomi jamur kancing serta cara budidaya jamur kancing yang meliputi persiapan media tanam, proses pengomposan, sterilisasi, dan penanaman bibit. Diharapkan program ini dapat menambah pengetahuan masyarakat dan menjadi sumber penghasilan baru.
Proposal ini mengusulkan program penelitian inovatif mahasiswa tentang usaha produksi keripik jamur bernama Kriukzz. Produk ini memanfaatkan jamur kuping sebagai bahan baku utama dan akan dipasarkan kepada mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus. Rencananya usaha ini akan membantu meningkatkan pendapatan mahasiswa serta memperkenalkan variasi makanan berbahan dasar jamur.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya jamur tiram, mulai dari manfaat jamur tiram, kandungan gizi, syarat tumbuh, tahapan budidaya, dan analisis usaha tani jamur tiram. Jamur tiram mengandung protein, karbohidrat, serat, lemak, vitamin, dan mineral yang bermanfaat untuk kesehatan. Budidaya jamur tiram memerlukan media berbasis serbuk kayu, suhu tertentu, kelembaban, dan cahaya yang memadai. Proses
Dokumen ini membahas tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran IPA Terapan di SMK bidang pariwisata. Terdiri atas empat kompetensi inti yaitu sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Dokumen ini juga menjelaskan kompetensi dasar dan alokasi waktu untuk mencapai kompetensi tersebut melalui proses pembelajaran.
Dokumen tersebut merupakan cetakan kode billing untuk pembayaran pajak penghasilan pasal 22 sebesar Rp. 17.573 untuk masa pajak Desember 2017 yang harus dibayarkan oleh Nyoman Karmita dari Desa Sandi Kerta, Kabupaten Buleleng.
Dokumen tersebut berisi ketentuan lomba perayaan hari jadi SMKN 1 Gerokgak yang terdiri dari 3 kategori yaitu story telling, stand up comedy, dan keterampilan kuliner seperti table set up, towel folding, dan fruit carving. Peserta lomba berasal dari siswa SMA dan SMK, dengan persyaratan masing-masing kategori seperti durasi waktu, tema, dan keterampilan yang diperlukan.
3.4 menerapkan logika, dan operasi perhitungan datasani willyarsa
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital di SMK Negeri 3 Sibolga membahas tentang pengembangan kompetensi inti dan dasar siswa dalam memahami dan menerapkan konsep-konsep logika, operator matematika, dan perangkat lunak pengolah data. Pembelajaran dilakukan secara kolaboratif dengan metode diskusi, presentasi, dan praktik langsung di laboratorium komputer.
2. 2
MATERI PELATIHAN BUDIDAYA JAMUR
I. Potensi & Prospek Budidaya Jamur
A. Keuntungan Budidaya Jamur
B. Prospek dan Peluang Budidaya Jamur
C. Jenis Jamur yang Potensial dibudidayakan
II. Teknologi Budidaya Jamur
A. Persiapan, Alat dan Bahan
B. Proses & Teknik Budidaya Jamur
III. Strategi Pemasaran Jamur
3. 3
I. Potensi & Prospek Budidaya Jamur
A. Keuntungan Budidaya Jamur :
1. Budidaya jamur memanfaatkan limbah organik yang
banyak melimpah, murah dan mudah didapat di
sekitar kita sehingga menjadikan lingkungan bersih,
indah dan sehat.
2. Budidaya jamur tidak memerlukan lahan yang luas.
(100 m2 bisa menampung ±7500 baglog, dengan esti
masi pendapatan Rp. 200.000 per hari,
3. Produk Jamur dapat dimanfaatkan untuk menambah
gizi atau menu serta dapat menambah pendapatan
keluarga.
4. Kompos bekas media tanam dapat langsung
digunakan untuk pupuk kolam ikan, makanan ikan dan
untuk memelihara cacing.
4. 4
I. Potensi & Prospek Budidaya Jamur
B. Prospek dan Peluang Budidaya Jamur :
1. Permintaan jamur yang standar di pasaran, karena jamur
sebagai jenis sayuran yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat, cita rasa yang lezat, bergizi tinggi dan bisa
digunakan sebagai makanan alternatif untuk pengobatan.
Mengandung 9 jenis dari 10 asam amino essensial: arginin,
histidin, isoleusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan,
dan valin, serta 72% lemaknya tidak jenuh,
Mengandung vitamin: B1 (thiamin), B2 (riboflavin), niasin dan
biotin.
Mengandung elemen makro, antara lain K, P, Ca, Na, & Mg.
Mengandung elemen mikro seperti Cu, Zn dan lain-lain,
Jamur juga terbukti ampuh untuk menghambat HIV-AIDS,
kolesterol, gula darah dan juga kanker ( Widodo, 2007 ).
5. 5
I. Potensi & Prospek Budidaya Jamur
B. Prospek dan Peluang Budidaya Jamur :
2. Budidaya jamur menggunaan modal yang relatif kecil dan
terjangkau oleh segala lapisan masyarakat,
3. Teknologi tepat guna yang murah & sederhana sehingga
lapisan masyarakat pedesaan bisa melakukan budidaya
jamur.
4. Budidaya jamur fleksibel sehingga dapat dilakukan siapa
saja, dimana saja, kapan saja dan tidak mengenal musim,
dapat dijalankan dalam skala rumah tangga /kecil,
menengah bahkan dengan teknologi modern.
5. Budidaya jamur mempunyai waktu panen yang singkat
1,5 bulan sudah memetik hasil, tidak membutuhkan biaya
pakan, obat-obatan, dan pupuk.
6. 6
I. Potensi & Prospek Budidaya Jamur
C. Jenis Jamur yang Potensial dibudidayakan :
1. Jamur Merang (Volvariella volvaceae)
Banyak ditemukan ditumpukan jerami a
tau pada saat musim panen padi.
Jamur merang memiliki cita
rasa yang nikmat dan
kandungan gizi yang cukup
baik untuk kesehatan,
sehingga menjadi alternatif
bahan pangan.
7. 7
I. Potensi & Prospek Budidaya Jamur
2. Jamur Tiram ( Pleurotus sp )
Jamur tiram banyak mengandung
protein nabati 10-30%, dikonsumsi
dalam bentuk segar sebagai
campuran sup, salad, pepes atau
diolah menjadi keripik .
Jamur tiram mengandung protein,
lemak, fospor, besi, thiamin dan
riboflavin lebih tinggi dibandingkan
dengan jenis jamur lain.
Jamur tiram mudah dikembangkan,
media tumbuh & bahan spora mudah
didapat, dan harga jual cukup tinggi.
8. 8
I. Potensi & Prospek Budidaya Jamur
3. Jamur Kuping (Auricularia polytricha)
Jamur kuping memiliki bentuk tubuh
yang melebar seperti bentuk daun
telinga manusia
Jenis-jenis jamur kuping yang
banyak dibudidayakan adalah :
• Jamur kuping hitam,
• Jamur kuping merah,
• Jamur kuping agar
Jamur kuping hitam bermanfaat untuk
obat sakit jantung, menurunkan kolesterol,
juga sebagai anti-pendarahan.
9. 9
I. Potensi & Prospek Budidaya Jamur
4. Jamur Shitake (Lentinula edodes)
Berasal dari negeri China, dikenal
dengan sebutan “ Chinese Black
Mushroom”.
Jamur shiitake biasa diolah menja
di sup miso, acar , digoreng seba
gai tempura, keripik & campuran
chawanmushi.
Memiliki nilai ekonomi yang jauh
lebih tinggi. Harga jamur shiitake
segar di pasaran bisa mencapai
Rp 30.000,00-Rp 70.000,00 / kg.
10. 10
I. Potensi & Prospek Budidaya Jamur
5. Jamur Lingzhi (Ganoderma lucidum)
Mengandung protein, polisakarida
(ganodelan A, ganodelan B, & beberapa
glukans), triterpenoid (asam ganodermi,
ganodermadiol) yang strukturnya mirip
hormon steroid, germanium, ergosterol,
coumarin, mannitol, alkaloid, asam
lemak tak jenuh, adenosin, & vitamin (B,
C, D) serta mineral (Na, Ca, Zn, Fe &, P).
Dapat menyembuhkan berbagai
macam penyakit, mampu
menjaga dan mengembalikan
keseimbangan tubuh, dan aman
dikonsumsi dalam jangka
panjang tanpa efek samping
11. II. Teknologi Budidaya Jamur
11
A. Persiapan Alat & bahan
Bangunan untuk budidaya Jamur terdiri dari:
1. Ruang persiapan
Ruang persiapan adalah ruangan
yang berfungsi untuk melakukan
kegiatan pengayakan, pencampuran,
pewadahan, dan sterilisasi.
2.
2. Ruang Inokulasi
Ruang Inokulasi adalah ruangan yang be
rfungsi untuk menanam bibit pada medi
a tanam, ruang ini harus mudah dibersihk
an, tidak banyak ventilasi untuk menghin
dari kontaminasi (mikroba lain).
12. II. Teknologi Budidaya Jamur
12
3. Ruang Inkubasi
Ruangan ini memiliki fungsi untuk menumbuhkan
miselium jamur pada media tanam yang sudah
diinokulasi (Spawning). Kondisi ruangan diatur
pada suhu 22 – 28 derajat C dengan kelembaban
60% – 80%, Ruangan ini dilengkapi dengan rak-
rak bambu untuk menempatkan media tanam
dalam kantong plastik (baglog) yang sudah
diinokulasi.
13. II. Teknologi Budidaya Jamur
13
4. Ruang Penanaman
Ruang penanaman (growing) digunakan untuk
menumbuhkan tubuh buah jamur. Ruangan ini
dilengkapi juga dengan rak-rak penanaman dan alat
penyemprot/pengabutan. Pengabutan berfungsi
untuk menyiram dan mengatur suhu udara pada
kondisi optimal 16 – 22 derajat C dengan
kelembaban 80 – 90%.
14. II. Teknologi Budidaya Jamur
14
Peralatan yang digunakan pada budidaya
jamur diantaranya: Mixer, cangkul, sekop,
filler, botol, boiler, gerobak dorong, sendok
bibit, kantong plastik, karet, kapas, cincin
plastik dan centong.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam
budidaya jamur adalah Serbuk kayu, bekatul
(dedak), kapur (CaCO3), gips (CaSO4),
tepung jagung (biji-bijan), glukosa.
Alat dan bahan yang diperlukan:
15. II. Teknologi Budidaya Jamur
15
1. Persiapan Bahan
Bahan yang harus dipersiapkan diantaranya serbuk
gergaji, bekatul, kapur, gips, tepung jagung, dan
glukosa.
2. Pengayakan
Serbuk kayu yang diperoleh dari penggergajian
mempunyai tingkat keseragaman yang kurang baik,
hal ini berakibat tingkat pertumbuhan miselia kurang
merata dan kurang baik. Mengatasi hal tersebut
maka serbuk gergaji perlu di ayak. Ukuran ayakan
sama dengan untuk mengayak pasir (ram ayam),
pengayakan harus mempergunakan masker karena
dalam serbuk gergaji banyak tercampur debu dan
pasir
B. Proses & Teknik Budidaya Jamur
16. II. Teknik Budidaya Jamur
16
3. Pencampuran
Bahan-bahan yang telah ditimbang sesuai dengan
kebutuhan dicampur dengan serbuk gergaji selanjutnya
disiram dengan air sekitar 50 – 60 % atau bila kita kepal
serbuk tersebut menggumpal tapi tidak keluar air. Hal
ini menandakan kadar air sudah cukup.
17. II. Teknik Budidaya Jamur
17
5. Pembungkusan (Pembuatan Baglog)
Pembungkusan menggunakan plastik polipropilen (PP)
dengan ukuran yang dibutuhkan. Cara membungkus yaitu
dengan memasukkan media ke dalam plastik kemudian
dipukul/ditumbuk sampai padat dengan botol atau m
enggunakan filler (alat pemadat) kemudian disimpan.
4. Pengomposan
Pengomposan adalah proses
pelapukan bahan yang dilakukan
dengan cara membumbun
campuran serbuk gergaji kemudian
menutupinya dengan plastik.
18. II. Teknik Budidaya Jamur
18
6. Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan dengan mempergunakan alat
sterilizer yang bertujuan menginaktifkan mikroba,
bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat
mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam.
Sterilisasi dilakukan pada suhu 90 – 100 derajat C s
elama 12 jam.
19. II. Teknik Budidaya Jamur
19
7. Inokulasi (Pemberian Bibit)
Baglog ditiriskan selama 1 malam setelah sterilisasi,
kemudian kita ambil dan ditanami bibit diatasnya
dengan mempergunakan sendok makan/sendok bibit
sekitar + 3 sendok makan kemudian diikat dengan
karet & ditutup dengan kapas. Bibit Jamur yang baik
yaitu:
Varitas unggul
Umur bibit optimal 45 – 60 hari
Warna bibit merata
Tidak terkontaminasi
20. II. Teknologi Budidaya Jamur
20
8. Inkubasi (masa pertumbuhan miselium)
Inkubasi Jamur dilakukan dengan cara menyimpan
di ruangan inkubasi dengan kondisi tertentu.
Inkubasi dilakukan hingga seluruh media berwarna
putih merata, biasanya media akan tampak putih
merata antara 40 – 60 hari.
21. II. Teknologi Budidaya Jamur
21
9. Panen Jamur
Panen dilakukan setelah pertumbuhan
jamur mencapai tingkat yang optimal,
pemanenan biasanya dilakukan 5 hari
setelah tumbuh calon jamur.
• Pemanenan sebaiknya dilakukan
pada pagi hari untuk mempertahan-
kan kesegarannya & mempermudah
pemasaran.
• Lebih baik tidak menggunakan kuku
tangan, tetapi menggunakan pisau
yang telah disterilkan.
• Tinggalkan / sisakan sedikit pangkal
buah jamur yang di panen.
• Media tidak boleh terangkat.
22. 1. Seimbangkan antara jumlah pedagang dengan
ketersediaan produk.
Untuk langkah awalnya kita dapat menentukan target
pasar dan jumlah pedagang. Hitung dan seimbangkan
jumlah pedagang yang bersedia kita suplai dengan
ketersediaan produk.
Misalnya, kita berhasil menawarkan kepada minimal 5
orang pedagang, masing-masing pedagang menyanggupi
untuk mengambil 2kg – 5kg, maka kita harus mampu
mengatur jumlah panen jamur dalam kumbung yaitu 10kg
– 25kg jamur per hari. Inilah jumlah wajib yang harus kita
sediakan untuk bisa menyuplai produk ke pedagang-peda
gang tersebut, sekaligus untuk membangun kredibilitas.
III. Strategi Pemasaran Jamur
23. 2. Buatlah Jadwal Pengisian Baglog dalam Kumbung
Berapapun jumlah baglog jamur dalam kumbung yang
dikelola, harus dilakukan penjadwalan yang jelas.
Misalnya kita memiliki 10.000 baglog dalam kumbung,
itu artinya:
Pada masa produksi optimal, jamur bisa menghasilkan
hingga 100 kg per harinya.
Jika kita tidak memiliki pasar sebesar itu, maka jumlah
10.000 baglog itu harus dijadwal dengan baik, misalnya
diisi per 2000 log dengan jarak pengisian kumbung
2 minggu,
maka panen akan stabil di angka 30 kg per hari. Ini
akan lebih memudahkan kita dalam mendistribusikan
hasil panen sesuai dengan target pasar yang telah kita
tentukan.
III. Strategi Pemasaran Jamur
24. 3. Selalu menjaga kualitas hasil panen
Untuk bisa memaksimalkan hasil penjualan, harus
mampu menjaga kualitas produk agar tetap bagus
dan segar, sehingga konsumen pun akan setia
mengkonsumsi produk kita. Untuk itu sebaiknya jamur
di panen sekitar 3 – 4 jam sebelum dipasarkan dan
kemudian dikemas menggunakan plastik kedap udara
agar jamur bisa bertahan lebih dari 24 jam.
III. Strategi Pemasaran Jamur
25. 4. Berikan label pada kemasan.
Dikenalnya jamur oleh masyarakat,
otomatis membuat angka permintaan pr
oduk semakin meningkat. Dengan
begitu tidak dapat dipungkiri lagi bahwa
akan semakin banyak pula persaingan
antar pedagang jamur segar. Untuk
itulah diperlukan label pada kemasan
produk jamur kita sebagai identitas
usaha. Hal ini sangat penting untuk
membangun brand, kepercayaan dan
kredibilitas. Sekaligus mudah untuk men
erima kritik serta saran sebagai evaluasi
produk selanjutnya.
III. Strategi Pemasaran Jamur
26. 5. Periksa terus terhadap hama penyakit
Secara umum apabila jamur telah berproduksi, tidak
ada hama berupa jamur liar. Akan tetapi, dikarenakan
jamur mengandung protein, maka apabila baglog telah
berumur > 60 hari, biasanya terdapat hama ulat. Ulat
ini sebenarnya bukan berasal dari baglog atau dari
jamurnya, tetapi berasal dari lingkungan. Untuk kasus
pada jamur seperti ini, apabila pada jamur telah
terdapat ulat, hentikan sementara proses pemanenan,
petik seluruh jamur hingga menyisakan jamur yang
kecil-kecil saja. Lalu kompres (beri obat) hama ulat.
Biarkan kumbung dan jangan diberi proses raising
(penyiraman) selama 2 hari. Setelah itu lakukan
perawatan seperti biasanya.
III. Strategi Pemasaran Jamur
27. 6. Buat kerja sama dengan petani jamur lain
Untuk langkah awalnya kita dapat menentukan target.
Segala sesuatu bisa saja terjadi, termasuk pada
budidaya jamur ada kalanya cuaca dan kelembaban
yang tidak seimbang menyebabkan panen tidak bisa
optimal. Dan untuk menyiasati pasokan kepada para
pedagang agar tetap stabil, kita bisa melakukan
kerjasama dengan petani lain. Jagalah hubungan baik
dengan mereka, sehingga pada saat kita kekurangan
jumlah jamur untuk di pasok, kita bisa mengambil dari
petani lain.
III. Strategi Pemasaran Jamur