SlideShare a Scribd company logo
P
E
N
A
T
A
A
N
D
A
E
R
A
H
O
T
O
N
O
M

Istilah daerah dalam
terminologi “Daerah
Otonom” di
Indonesia”

Muncul dua
penafsiran utama

Pemahaman yang meluas atas
pengertian daerah yang
dipahami sebagai area,
teritorial atau kekuasaan atas
luas tanah tertentu.

Pemahaman yang dipengaruhi
oleh pendekatan yang lebih
berorientasi pada orang.
V
A
R
I
A
B
E
L
P
E
N
A
T
A
A
N
D
A
E
R
A
H

Setiap negara memiliki ragam kekhasan di setiap daerah,
tapi tetap saja penentuan batas daerah sangat
diperlukan..
Smith (1985)

Arti penting penetapan batas daerah
adalah sebagai penentuan pola spasial
kehidupan sosial dan ekonomi, rasa
identitas politik dan efisiensi
pelayanan publik. Penentuan batas
daerah dibutuhkan karena pada
dasarnya batas daerah akan
memengaruhi administrasi publik
sehingga berpengaruh pula pada
akhirnya pada pola spasial kehidupan
sosial dan ekonomi masyarakat.
V
A
R
I
A
B
E
L
P
E
N
A
T
A
A
N
D
A
E
R
A
H

Salah satu contoh penentuan
batas daerah adalah
berdasarkan pola spasial
kehidupan sosial dan
ekonomi.

Seiring perkembangan
jaman, transportasi,
teknologi dan informasi
semakin mengaburkan
batas pola sosial dan
ekonomi.

Pembedaan daerah
berdasarkan
karakteristik kawasan
pedesaan (rural) dan
kawasan perkotaan
(urban)

Penentuan daerah berdasarkan Identitas politik.
Umumnya identitas politik tidak ditentukan oleh
penguasaan partai politik tertentu dalam sebuah
komunitas namun dipicu oleh kesamaan dalam
faktor lainnya seperti agama" etnis, suku atau
budaya atau hal lainnya yang berkembang menjadi
isu politik yang sensitif sehingga menjadi tekanan
politik yang kuat dengan identitas politik tertentu
sehingga menuntut Penentuan sebagai daerah
otonom tersendiri.
V
A
R
I
A
B
E
L
P
E
N
A
T
A
A
N
D
A
E
R
A
H
V
A
R
I
A
B
E
L
P
E
N
A
T
A
A
N
D
A
E
R
A
H

Penentuan batas daerah yg tepat sangatlah penting, tujuannya
adalah :
 Tercapainya kondisi efisiensi pelayanan publik.
 Membantu pemerintahan nasional untuk menyelenggarakan
pemerintahan secara efisien.
 Biaya birokrasi pelayanan publik akan menladi lebih rendah
serta biaya koordinasi, monitoring dan kontrol akan meniadi lebih
murah dan efektif sehingga efektivitas pelayanan publik akan
lebih besar.
Norton (1994)

Mengungkapkan bahwa penataan batas ini
berkaitan dengan efisiensi ekonomi dan
efektivitas demokrasi. Selain mempertimbangkan dua hal tersebut secara parsial dapat pula
dipertimbangkan kombinasi di antara keduanya
yang mempunyai arti penting untuk
menciptakan stabilitas, fleksibilitas dan daya
tanggap pelayanan publik
P
E
R
T
I
M
B
A
N
G
A
N
E
F
I
S
I
E
N
S
I
E
K
O
N
O
M
I

Pertimbangan efisiensi ekonomi yang menjadi dasar bagi penentuan batas
daerah meliputi beberapa hal :
1. Perhitungan tentang biaya perjalanan dan komunikasi rendah sehingga
menyebabkan efisiensi dan baiknya pelayanan publik dan koordinasi
pemerintahan. Selain itu, jumlah penduduk yang lebih banyak dalam
batas daerah tertentu juga akan menambah biaya yg lebih besar
karena membutuhkan institusi yg lebih besar seiring permasalahan
masyarakata yg lebih kompleks.
2. Sejauh mana pemerintah daerah mampu memenuhi kebutuhan
finansial, tanah, dan sumber daya lainnya dari dalam daerahnya
sendiri sehingga meminimalkan kerergantungan ekonomi dari susunan
pemerintahan di atasnya atau bergantung pada daerah lainnya.
3. Minimalisasi biaya eksternalitas yang berasal dari daerah lainnya
sehingga dapat menyebabkan biaya tambahan bagi suatu daerah.
4. Kemampuan melakukan fasilitasi kolaborasi dan koordinasi di antara
berbagai ienis pelayanan yang diberikan dan lembaga pelayanan yang
ada.
5. Kemampuan untuk menyesuaikan wilayah dengan lembaga-lembaga
swastar masyarakat, dan pemerintah beserta berbagai kepentingan
terkait untuk memfasilitasi keria sama dan koordinasi guna
kepentingan bersama dan interdependensi antar lembaga tersebut.
P
E
R
T
I
M
B
A
N
G
A
N
E
F
E
K
T
I
F
I
T
A
S
D
E
M
O
K
R
A
S
I

EFEKTIFITAS DEMOKRASI

Batas daerah yang tepat akan
mampu mengeksplorasi dengan
tepat tentang apa saia yang
diinginkan oleh para pemilih.

Mudahnya aksesibilitas
penduduk dalam memilih
anggota dewan dan pejabat
pemerintah daerah.

Batas daerah yang tepat akan menjamin
keterwakilan yang adil bagi kaum
minoritas.

Pemahaman publik terhadap
sistem dan tuiuan
pemerintahan daerah

Rentang kendali kekuasaan dan
tanggung iawab yang
mendukung pemerintah daerah
untuk merespons kebutuhan
penduduk setempat baik pada
masa kini dan mendatang, serta
memberikan pilihan-pilihan
dalam penyediaan barangbarang publik.
P
E
R
T
I
M
B
A
N
G
A
N
E
F
I
S
I
E
N
S
I
E
K
O
N
O
M
I
C
A
T
C
H
M
E
N
T
A
R
E
A

Hoessein (2000)

Luas wilayah yang optimal bagi pelayanan
publik, pembangunan, penarikan sumber
daya, partisipasi dan kontrol baik masyarakat
maupun birokrasi. Arti penting catchment
area ini berkaitan dengan dibutuhkannya
penentuan batas yang akurat dengan
berorientasi pada administrasi yang
berkualitas untuk menghadapi perubahen
masyarakat dan kompleksitas layanan yang
dibutuhkannya. Harapannya adalah
pemberian layanan kepada masyarakat dapat
berialan optimal.
C
A
T
C
H
M
E
N
T
A
R
E
A

Catchment
Area
Mencapai kondisi
ideal saat seluruh
masyarakat
terjangkau oleh
layanan publik.

Daya jangkau layanan yang bisa dilakukan
oleh institusi pelayanan publik tertentu.
Dengan daya jangkau layanan ini, maka
akan teriadi variasi kondisi seperti; suatu
masyarakat dapat memperoleh jenis
layanan yang sama dari lembaga yang
berbeda-beda, atau masyarakat
memperoleh jenis layanan dari satu
lembaga saja, atau bahkan tak tersentuh
layanan sama sekali.

Gagal
Discatchment
Area

Kondisi yg menunjukkan rendahnya daya
jangkau lembaga dan aparat pemerintahan terhadap masyarakatnya. Rendah
nya daya jangkau ini menyebabkan
ketidakmampuan pemerintah daerah
dalam memberikan layanan kepada
masyarakat termasuk pula lemahnya
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
C
A
T
C
H
M
E
N
T
A
R
E
A

Dampak negatif
Discatchment Area

Kerusakan lingkungan,
kriminalitas, ketidakpuasan publik
terhadap pelayanan birokrasi, serta
lambannya birokrasi.
Dalam banyak hal discatchment area
menyebabkan ekonomi biaya tinggi
yang pada akhirnya mengurangi
kesejahteraan masyarakat. Kriminalitas
terjadi berarti pelayanan dasar bidang
keamanan tak terpenuhi. Kerusakan
lingkungan iuga diakibatkan oleh tingkat
kesejahteraan yang rendah dan akses
pada kegiatan ekonomi normal tak
diperoleh anggota masyarakat, dan
masih banyak kasus lagi yang
mencerminkan adanya discatchment
Area.
C
A
T
C
H
M
E
N
T
A
R
E
A
Sekian...

More Related Content

Similar to Otonomi Daerah dan Perkembangannya didaerah

01B- karakteristik dan lingkungan sektor publik_ok.ppt
01B- karakteristik dan lingkungan sektor publik_ok.ppt01B- karakteristik dan lingkungan sektor publik_ok.ppt
01B- karakteristik dan lingkungan sektor publik_ok.ppt
manusiacerdas3
 
Kerjasama Antar Daerah di Kawasan Perkotaan
Kerjasama Antar Daerah di Kawasan Perkotaan Kerjasama Antar Daerah di Kawasan Perkotaan
Kerjasama Antar Daerah di Kawasan Perkotaan
elkana.catur
 
Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah
Rizki Gumilar
 
Masalah Otonomi Daerah
Masalah Otonomi DaerahMasalah Otonomi Daerah
Masalah Otonomi Daerah
Tri Widodo W. UTOMO
 
Pelayanan publik di era desentralisasi dan otonomi daerah dinamika dan probl...
Pelayanan publik di era desentralisasi dan otonomi daerah  dinamika dan probl...Pelayanan publik di era desentralisasi dan otonomi daerah  dinamika dan probl...
Pelayanan publik di era desentralisasi dan otonomi daerah dinamika dan probl...
Researcher Syndicate68
 
Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik PPT
Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik PPTKarakteristik dan Lingkungan Sektor Publik PPT
Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik PPT
Putri Yulia R
 
Makalah akuntansi sektor publik
Makalah akuntansi sektor publikMakalah akuntansi sektor publik
Makalah akuntansi sektor publik
Ajeng Pipit
 
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan SempitDesentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
Enchink Qw
 
PPT Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
PPT Karakteristik dan Lingkungan Sektor PublikPPT Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
PPT Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
Putri Yulia
 
desentralisasi public service dalam era otonomi daerah
desentralisasi public service dalam era otonomi daerahdesentralisasi public service dalam era otonomi daerah
desentralisasi public service dalam era otonomi daerah
Enchink Qw
 
Desentralisasi Public Service dalam Era Otonomi Daerah
Desentralisasi Public Service dalam Era Otonomi DaerahDesentralisasi Public Service dalam Era Otonomi Daerah
Desentralisasi Public Service dalam Era Otonomi Daerah
Enchink Qw
 
Masalah otonomi daerah
Masalah otonomi daerahMasalah otonomi daerah
Masalah otonomi daerah
Ihrom Lestari
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.docAnalisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
mandala72
 
Manajemen publik
Manajemen publikManajemen publik
Manajemen publikAlfajar A
 
Manajemen publik
Manajemen publikManajemen publik
Manajemen publikAlfajar A
 
Kesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kota
Kesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kotaKesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kota
Kesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kotaArdiyanto Maksimilianus
 
Expose Pemekaran Wilayah
Expose Pemekaran WilayahExpose Pemekaran Wilayah
Expose Pemekaran Wilayah
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Bahan kel. i akt. sektor publik
Bahan kel. i akt. sektor publikBahan kel. i akt. sektor publik
Bahan kel. i akt. sektor publikYuli Arnita
 
Bahan kel. i akt. sektor publik
Bahan kel. i akt. sektor publikBahan kel. i akt. sektor publik
Bahan kel. i akt. sektor publikYuli Arnita
 

Similar to Otonomi Daerah dan Perkembangannya didaerah (20)

01B- karakteristik dan lingkungan sektor publik_ok.ppt
01B- karakteristik dan lingkungan sektor publik_ok.ppt01B- karakteristik dan lingkungan sektor publik_ok.ppt
01B- karakteristik dan lingkungan sektor publik_ok.ppt
 
Kerjasama Antar Daerah di Kawasan Perkotaan
Kerjasama Antar Daerah di Kawasan Perkotaan Kerjasama Antar Daerah di Kawasan Perkotaan
Kerjasama Antar Daerah di Kawasan Perkotaan
 
Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah Peranan Otonomi Daerah
Peranan Otonomi Daerah
 
Masalah Otonomi Daerah
Masalah Otonomi DaerahMasalah Otonomi Daerah
Masalah Otonomi Daerah
 
Pelayanan publik di era desentralisasi dan otonomi daerah dinamika dan probl...
Pelayanan publik di era desentralisasi dan otonomi daerah  dinamika dan probl...Pelayanan publik di era desentralisasi dan otonomi daerah  dinamika dan probl...
Pelayanan publik di era desentralisasi dan otonomi daerah dinamika dan probl...
 
Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik PPT
Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik PPTKarakteristik dan Lingkungan Sektor Publik PPT
Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik PPT
 
Makalah akuntansi sektor publik
Makalah akuntansi sektor publikMakalah akuntansi sektor publik
Makalah akuntansi sektor publik
 
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan SempitDesentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
 
PPT Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
PPT Karakteristik dan Lingkungan Sektor PublikPPT Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
PPT Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik
 
desentralisasi public service dalam era otonomi daerah
desentralisasi public service dalam era otonomi daerahdesentralisasi public service dalam era otonomi daerah
desentralisasi public service dalam era otonomi daerah
 
Desentralisasi Public Service dalam Era Otonomi Daerah
Desentralisasi Public Service dalam Era Otonomi DaerahDesentralisasi Public Service dalam Era Otonomi Daerah
Desentralisasi Public Service dalam Era Otonomi Daerah
 
Masalah otonomi daerah
Masalah otonomi daerahMasalah otonomi daerah
Masalah otonomi daerah
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.docAnalisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
 
Manajemen publik
Manajemen publikManajemen publik
Manajemen publik
 
Manajemen publik
Manajemen publikManajemen publik
Manajemen publik
 
Kesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kota
Kesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kotaKesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kota
Kesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kota
 
Expose Pemekaran Wilayah
Expose Pemekaran WilayahExpose Pemekaran Wilayah
Expose Pemekaran Wilayah
 
Bahan kel. i akt. sektor publik
Bahan kel. i akt. sektor publikBahan kel. i akt. sektor publik
Bahan kel. i akt. sektor publik
 
Bahan kel. i akt. sektor publik
Bahan kel. i akt. sektor publikBahan kel. i akt. sektor publik
Bahan kel. i akt. sektor publik
 

More from Enchink Qw

ekonomi sektor publik
ekonomi sektor publik ekonomi sektor publik
ekonomi sektor publik
Enchink Qw
 
paulo freire, i oleh saifullah arif
paulo freire, i oleh saifullah arifpaulo freire, i oleh saifullah arif
paulo freire, i oleh saifullah arif
Enchink Qw
 
Kuliah AMDAL
Kuliah AMDALKuliah AMDAL
Kuliah AMDAL
Enchink Qw
 
Klhs wajib vs sukarela
Klhs wajib vs sukarelaKlhs wajib vs sukarela
Klhs wajib vs sukarela
Enchink Qw
 
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganPengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Enchink Qw
 
pengembangan transportasi
pengembangan transportasipengembangan transportasi
pengembangan transportasi
Enchink Qw
 
reinventing goverment
reinventing govermentreinventing goverment
reinventing goverment
Enchink Qw
 
k
kk
Isu dan potret buram
Isu dan potret buramIsu dan potret buram
Isu dan potret buram
Enchink Qw
 
Resume buku james caporaso dan levine Bab 8
Resume buku james caporaso dan levine Bab 8Resume buku james caporaso dan levine Bab 8
Resume buku james caporaso dan levine Bab 8Enchink Qw
 
Lingkungan organisasi
Lingkungan organisasiLingkungan organisasi
Lingkungan organisasi
Enchink Qw
 
Bu shinta spi kelompok 3
Bu shinta spi kelompok 3Bu shinta spi kelompok 3
Bu shinta spi kelompok 3Enchink Qw
 

More from Enchink Qw (12)

ekonomi sektor publik
ekonomi sektor publik ekonomi sektor publik
ekonomi sektor publik
 
paulo freire, i oleh saifullah arif
paulo freire, i oleh saifullah arifpaulo freire, i oleh saifullah arif
paulo freire, i oleh saifullah arif
 
Kuliah AMDAL
Kuliah AMDALKuliah AMDAL
Kuliah AMDAL
 
Klhs wajib vs sukarela
Klhs wajib vs sukarelaKlhs wajib vs sukarela
Klhs wajib vs sukarela
 
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganPengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
 
pengembangan transportasi
pengembangan transportasipengembangan transportasi
pengembangan transportasi
 
reinventing goverment
reinventing govermentreinventing goverment
reinventing goverment
 
k
kk
k
 
Isu dan potret buram
Isu dan potret buramIsu dan potret buram
Isu dan potret buram
 
Resume buku james caporaso dan levine Bab 8
Resume buku james caporaso dan levine Bab 8Resume buku james caporaso dan levine Bab 8
Resume buku james caporaso dan levine Bab 8
 
Lingkungan organisasi
Lingkungan organisasiLingkungan organisasi
Lingkungan organisasi
 
Bu shinta spi kelompok 3
Bu shinta spi kelompok 3Bu shinta spi kelompok 3
Bu shinta spi kelompok 3
 

Recently uploaded

Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 

Otonomi Daerah dan Perkembangannya didaerah

  • 1.
  • 2. P E N A T A A N D A E R A H O T O N O M Istilah daerah dalam terminologi “Daerah Otonom” di Indonesia” Muncul dua penafsiran utama Pemahaman yang meluas atas pengertian daerah yang dipahami sebagai area, teritorial atau kekuasaan atas luas tanah tertentu. Pemahaman yang dipengaruhi oleh pendekatan yang lebih berorientasi pada orang.
  • 3. V A R I A B E L P E N A T A A N D A E R A H Setiap negara memiliki ragam kekhasan di setiap daerah, tapi tetap saja penentuan batas daerah sangat diperlukan.. Smith (1985) Arti penting penetapan batas daerah adalah sebagai penentuan pola spasial kehidupan sosial dan ekonomi, rasa identitas politik dan efisiensi pelayanan publik. Penentuan batas daerah dibutuhkan karena pada dasarnya batas daerah akan memengaruhi administrasi publik sehingga berpengaruh pula pada akhirnya pada pola spasial kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
  • 4. V A R I A B E L P E N A T A A N D A E R A H Salah satu contoh penentuan batas daerah adalah berdasarkan pola spasial kehidupan sosial dan ekonomi. Seiring perkembangan jaman, transportasi, teknologi dan informasi semakin mengaburkan batas pola sosial dan ekonomi. Pembedaan daerah berdasarkan karakteristik kawasan pedesaan (rural) dan kawasan perkotaan (urban) Penentuan daerah berdasarkan Identitas politik. Umumnya identitas politik tidak ditentukan oleh penguasaan partai politik tertentu dalam sebuah komunitas namun dipicu oleh kesamaan dalam faktor lainnya seperti agama" etnis, suku atau budaya atau hal lainnya yang berkembang menjadi isu politik yang sensitif sehingga menjadi tekanan politik yang kuat dengan identitas politik tertentu sehingga menuntut Penentuan sebagai daerah otonom tersendiri.
  • 6. V A R I A B E L P E N A T A A N D A E R A H Penentuan batas daerah yg tepat sangatlah penting, tujuannya adalah :  Tercapainya kondisi efisiensi pelayanan publik.  Membantu pemerintahan nasional untuk menyelenggarakan pemerintahan secara efisien.  Biaya birokrasi pelayanan publik akan menladi lebih rendah serta biaya koordinasi, monitoring dan kontrol akan meniadi lebih murah dan efektif sehingga efektivitas pelayanan publik akan lebih besar. Norton (1994) Mengungkapkan bahwa penataan batas ini berkaitan dengan efisiensi ekonomi dan efektivitas demokrasi. Selain mempertimbangkan dua hal tersebut secara parsial dapat pula dipertimbangkan kombinasi di antara keduanya yang mempunyai arti penting untuk menciptakan stabilitas, fleksibilitas dan daya tanggap pelayanan publik
  • 7. P E R T I M B A N G A N E F I S I E N S I E K O N O M I Pertimbangan efisiensi ekonomi yang menjadi dasar bagi penentuan batas daerah meliputi beberapa hal : 1. Perhitungan tentang biaya perjalanan dan komunikasi rendah sehingga menyebabkan efisiensi dan baiknya pelayanan publik dan koordinasi pemerintahan. Selain itu, jumlah penduduk yang lebih banyak dalam batas daerah tertentu juga akan menambah biaya yg lebih besar karena membutuhkan institusi yg lebih besar seiring permasalahan masyarakata yg lebih kompleks. 2. Sejauh mana pemerintah daerah mampu memenuhi kebutuhan finansial, tanah, dan sumber daya lainnya dari dalam daerahnya sendiri sehingga meminimalkan kerergantungan ekonomi dari susunan pemerintahan di atasnya atau bergantung pada daerah lainnya. 3. Minimalisasi biaya eksternalitas yang berasal dari daerah lainnya sehingga dapat menyebabkan biaya tambahan bagi suatu daerah. 4. Kemampuan melakukan fasilitasi kolaborasi dan koordinasi di antara berbagai ienis pelayanan yang diberikan dan lembaga pelayanan yang ada. 5. Kemampuan untuk menyesuaikan wilayah dengan lembaga-lembaga swastar masyarakat, dan pemerintah beserta berbagai kepentingan terkait untuk memfasilitasi keria sama dan koordinasi guna kepentingan bersama dan interdependensi antar lembaga tersebut.
  • 8. P E R T I M B A N G A N E F E K T I F I T A S D E M O K R A S I EFEKTIFITAS DEMOKRASI Batas daerah yang tepat akan mampu mengeksplorasi dengan tepat tentang apa saia yang diinginkan oleh para pemilih. Mudahnya aksesibilitas penduduk dalam memilih anggota dewan dan pejabat pemerintah daerah. Batas daerah yang tepat akan menjamin keterwakilan yang adil bagi kaum minoritas. Pemahaman publik terhadap sistem dan tuiuan pemerintahan daerah Rentang kendali kekuasaan dan tanggung iawab yang mendukung pemerintah daerah untuk merespons kebutuhan penduduk setempat baik pada masa kini dan mendatang, serta memberikan pilihan-pilihan dalam penyediaan barangbarang publik.
  • 10. C A T C H M E N T A R E A Hoessein (2000) Luas wilayah yang optimal bagi pelayanan publik, pembangunan, penarikan sumber daya, partisipasi dan kontrol baik masyarakat maupun birokrasi. Arti penting catchment area ini berkaitan dengan dibutuhkannya penentuan batas yang akurat dengan berorientasi pada administrasi yang berkualitas untuk menghadapi perubahen masyarakat dan kompleksitas layanan yang dibutuhkannya. Harapannya adalah pemberian layanan kepada masyarakat dapat berialan optimal.
  • 11. C A T C H M E N T A R E A Catchment Area Mencapai kondisi ideal saat seluruh masyarakat terjangkau oleh layanan publik. Daya jangkau layanan yang bisa dilakukan oleh institusi pelayanan publik tertentu. Dengan daya jangkau layanan ini, maka akan teriadi variasi kondisi seperti; suatu masyarakat dapat memperoleh jenis layanan yang sama dari lembaga yang berbeda-beda, atau masyarakat memperoleh jenis layanan dari satu lembaga saja, atau bahkan tak tersentuh layanan sama sekali. Gagal Discatchment Area Kondisi yg menunjukkan rendahnya daya jangkau lembaga dan aparat pemerintahan terhadap masyarakatnya. Rendah nya daya jangkau ini menyebabkan ketidakmampuan pemerintah daerah dalam memberikan layanan kepada masyarakat termasuk pula lemahnya kemampuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
  • 12. C A T C H M E N T A R E A Dampak negatif Discatchment Area Kerusakan lingkungan, kriminalitas, ketidakpuasan publik terhadap pelayanan birokrasi, serta lambannya birokrasi. Dalam banyak hal discatchment area menyebabkan ekonomi biaya tinggi yang pada akhirnya mengurangi kesejahteraan masyarakat. Kriminalitas terjadi berarti pelayanan dasar bidang keamanan tak terpenuhi. Kerusakan lingkungan iuga diakibatkan oleh tingkat kesejahteraan yang rendah dan akses pada kegiatan ekonomi normal tak diperoleh anggota masyarakat, dan masih banyak kasus lagi yang mencerminkan adanya discatchment Area.