Biofilm adalah kumpulan sel mikroorganisme yang melekat pada suatu permukaan dan diselimuti oleh pelekat karbohidrat yang dikeluarkan oleh bakteri. Biofilm terbentuk melalui proses pelekatan, pematangan, dan dispersi sel yang melibatkan komunikasi antarsel dan mekanisme quorum sensing. Biofilm bermanfaat bagi bakteri dengan meningkatkan pertahanan dan akses akan nutrisi, namun juga dapat menyebabkan berbagai penyakit
Bakteri adalah organisme mikroskopik uniseluler tanpa inti sel yang memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Mereka sangat mempengaruhi lingkungan melalui proses penguraian, nitrifikasi, pengikatan nitrogen, dan fermentasi yang mendukung pertumbuhan tumbuhan dan menghasilkan banyak makanan, meskipun beberapa spesies juga dapat merusak makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang mikrobiologi khususnya bakteriologi. Terdapat penjelasan mengenai struktur eksternal dan internal bakteri, klasifikasi bakteri berdasarkan pewarnaan Gram, morfologi sel bakteri, reproduksi genetik bakteri melalui transformasi, transduksi, konjugasi dan pembelahan biner, serta peranan bakteri bagi kehidupan manusia antara lain sebagai bakteri pengurai, penghasil antibiotik, perusak
Bakteri memiliki struktur sel yang sederhana tanpa inti sel. Struktur utama bakteri antara lain DNA kromosom, sitoplasma, dinding sel, membran plasma, ribosom, flagela, dan pili. Dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan yang membedakan bakteri menjadi Gram positif dan negatif.
Bakteri adalah organisme uniseluler yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas di berbagai lingkungan. Bakteri memiliki berbagai ciri, struktur, cara berkembang biak, dan bentuk. Bakteri dapat bermanfaat maupun merugikan, seperti membantu pencernaan, pembuatan makanan, dan penyakit.
Fisiologi bakteri mempelajari mekanisme dan sistematika bakteri meliputi kebutuhan dasar seperti air, garam, mineral, CO2, oksigen, temperatur, dan pH. Bakteri dapat berkembangbiak secara aseksual melalui pembelahan atau pembentukan tunas, dan secara seksual. Bakteri mengalami fase pertumbuhan yang terdiri dari fase lag, logaritma, stasioner, dan kematian. Suatu spesies bakteri dap
Bakteri adalah organisme mikroskopik uniseluler tanpa inti sel yang memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Mereka sangat mempengaruhi lingkungan melalui proses penguraian, nitrifikasi, pengikatan nitrogen, dan fermentasi yang mendukung pertumbuhan tumbuhan dan menghasilkan banyak makanan, meskipun beberapa spesies juga dapat merusak makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang mikrobiologi khususnya bakteriologi. Terdapat penjelasan mengenai struktur eksternal dan internal bakteri, klasifikasi bakteri berdasarkan pewarnaan Gram, morfologi sel bakteri, reproduksi genetik bakteri melalui transformasi, transduksi, konjugasi dan pembelahan biner, serta peranan bakteri bagi kehidupan manusia antara lain sebagai bakteri pengurai, penghasil antibiotik, perusak
Bakteri memiliki struktur sel yang sederhana tanpa inti sel. Struktur utama bakteri antara lain DNA kromosom, sitoplasma, dinding sel, membran plasma, ribosom, flagela, dan pili. Dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan yang membedakan bakteri menjadi Gram positif dan negatif.
Bakteri adalah organisme uniseluler yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas di berbagai lingkungan. Bakteri memiliki berbagai ciri, struktur, cara berkembang biak, dan bentuk. Bakteri dapat bermanfaat maupun merugikan, seperti membantu pencernaan, pembuatan makanan, dan penyakit.
Fisiologi bakteri mempelajari mekanisme dan sistematika bakteri meliputi kebutuhan dasar seperti air, garam, mineral, CO2, oksigen, temperatur, dan pH. Bakteri dapat berkembangbiak secara aseksual melalui pembelahan atau pembentukan tunas, dan secara seksual. Bakteri mengalami fase pertumbuhan yang terdiri dari fase lag, logaritma, stasioner, dan kematian. Suatu spesies bakteri dap
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang bakteri, meliputi ciri-ciri bakteri, struktur sel bakteri, perbedaan antara Archaebacteria dan Eubacteria, serta peranan bakteri dalam kehidupan seperti bakteri pengurai dan bakteri yang terlibat dalam siklus nitrogen dan karbon.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi mikrobiologi dan ciri-ciri umum bakteri, termasuk struktur sel bakteri, pengelompokan bakteri berdasarkan cara memperoleh makanan, kebutuhan oksigen, jumlah flagela, dan bentuk tubuh. Juga dibahas mengenai peranan bakteri yang menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan.
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri, termasuk struktur, bentuk, reproduksi, peran, dan klasifikasi bakteri. Bakteri dibedakan menjadi tiga kelompok berdasarkan letak dan jumlah flagelnya. Bakteri memiliki peran baik seperti dalam pembusukan, pembuatan makanan dan minuman, serta siklus nitrogen, namun juga berperan buruk sebagai penyebab penyakit.
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatanyohanes meor
Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.
Monera merupakan kingdom yang mencakup bakteri dan organisme prokariotik lainnya. Terdapat dua kelompok besar bakteri yaitu eubacteria dan archaebacteria. Eubacteria umumnya hidup pada lingkungan non-ekstrem sedangkan archaebacteria mampu hidup pada lingkungan ekstrem seperti lingkungan bergaram tinggi, panas, atau asam. Cyanobacteria merupakan bakteri fotosintetik yang mampu melakukan fotosintesis seperti tumbuhan hijau dan
Dokumen tersebut membahas tentang media pembelajaran biologi khususnya tentang archaebakteria dan eubakteria. Dokumen menjelaskan perbedaan antara archaebakteria dan eubakteria dalam struktur sel, membran, dan dinding sel. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri umum dan khusus dari archaebakteria dan eubakteria.
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri secara umum, mulai dari definisi, struktur sel, klasifikasi berdasarkan bentuk dan pewarnaan Gram, mekanisme pergerakan, dan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian mikroorganisme, contohnya, sejarah penemuan, struktur sel, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, dan pengukuran pertumbuhan mikroorganisme.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai kerajaan Monera, yang meliputi organisme bersel tunggal seperti arkebakteri dan eubakteri. Arkebakteri hidup di lingkungan ekstrem dan memiliki dinding sel tanpa peptidoglikan, sedangkan eubakteri umumnya dikenal sebagai bakteri. Bakteri memiliki berbagai bentuk, struktur, dan peran penting dalam lingkungan.
Teks tersebut membahas tentang struktur dan karakteristik bakteri. Bakteri adalah organisme uniseluler prokariotik yang hidup di berbagai lingkungan termasuk di tubuh manusia. Bakteri memiliki berbagai bentuk, struktur sel yang berbeda antara prokariotik dan eukariotik, serta berperan baik merugikan maupun menguntungkan.
Filum Euglenophyta merupakan ganggang yang mampu bergerak bebas dan memiliki bintik mata. Euglena merupakan contoh organisme Euglenophyta yang memiliki flagella dan bintik mata untuk bergerak menuju sumber cahaya. Euglenophyta melakukan reproduksi secara aseksual dengan membelah diri dan memiliki peranan positif sebagai fitoplankton dan produsen primer dalam ekosistem perairan.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang bakteri, meliputi ciri-ciri bakteri, struktur sel bakteri, perbedaan antara Archaebacteria dan Eubacteria, serta peranan bakteri dalam kehidupan seperti bakteri pengurai dan bakteri yang terlibat dalam siklus nitrogen dan karbon.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi mikrobiologi dan ciri-ciri umum bakteri, termasuk struktur sel bakteri, pengelompokan bakteri berdasarkan cara memperoleh makanan, kebutuhan oksigen, jumlah flagela, dan bentuk tubuh. Juga dibahas mengenai peranan bakteri yang menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan.
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri, termasuk struktur, bentuk, reproduksi, peran, dan klasifikasi bakteri. Bakteri dibedakan menjadi tiga kelompok berdasarkan letak dan jumlah flagelnya. Bakteri memiliki peran baik seperti dalam pembusukan, pembuatan makanan dan minuman, serta siklus nitrogen, namun juga berperan buruk sebagai penyebab penyakit.
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatanyohanes meor
Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.
Monera merupakan kingdom yang mencakup bakteri dan organisme prokariotik lainnya. Terdapat dua kelompok besar bakteri yaitu eubacteria dan archaebacteria. Eubacteria umumnya hidup pada lingkungan non-ekstrem sedangkan archaebacteria mampu hidup pada lingkungan ekstrem seperti lingkungan bergaram tinggi, panas, atau asam. Cyanobacteria merupakan bakteri fotosintetik yang mampu melakukan fotosintesis seperti tumbuhan hijau dan
Dokumen tersebut membahas tentang media pembelajaran biologi khususnya tentang archaebakteria dan eubakteria. Dokumen menjelaskan perbedaan antara archaebakteria dan eubakteria dalam struktur sel, membran, dan dinding sel. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri umum dan khusus dari archaebakteria dan eubakteria.
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri secara umum, mulai dari definisi, struktur sel, klasifikasi berdasarkan bentuk dan pewarnaan Gram, mekanisme pergerakan, dan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri."
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian mikroorganisme, contohnya, sejarah penemuan, struktur sel, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, dan pengukuran pertumbuhan mikroorganisme.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai kerajaan Monera, yang meliputi organisme bersel tunggal seperti arkebakteri dan eubakteri. Arkebakteri hidup di lingkungan ekstrem dan memiliki dinding sel tanpa peptidoglikan, sedangkan eubakteri umumnya dikenal sebagai bakteri. Bakteri memiliki berbagai bentuk, struktur, dan peran penting dalam lingkungan.
Teks tersebut membahas tentang struktur dan karakteristik bakteri. Bakteri adalah organisme uniseluler prokariotik yang hidup di berbagai lingkungan termasuk di tubuh manusia. Bakteri memiliki berbagai bentuk, struktur sel yang berbeda antara prokariotik dan eukariotik, serta berperan baik merugikan maupun menguntungkan.
Filum Euglenophyta merupakan ganggang yang mampu bergerak bebas dan memiliki bintik mata. Euglena merupakan contoh organisme Euglenophyta yang memiliki flagella dan bintik mata untuk bergerak menuju sumber cahaya. Euglenophyta melakukan reproduksi secara aseksual dengan membelah diri dan memiliki peranan positif sebagai fitoplankton dan produsen primer dalam ekosistem perairan.
Mikroorganisme adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang hanya dapat diamati dengan mikroskop. Terdiri dari bakteri, fungi, virus, protozoa, dan alga. Bakteri, fungi, dan virus mempengaruhi kehidupan manusia baik secara positif maupun negatif.
Bakteri adalah organisme uniseluler prokariotik yang berukuran mikroskopis dan hidup di berbagai lingkungan. Bakteri memiliki struktur dasar seperti dinding sel, membran plasma, dan DNA, serta struktur tambahan seperti kapsul dan flagelum. Bakteri dapat berbentuk kokus, basil, atau spirilia dan tumbuh optimal pada suhu, pH, dan sumber nutrisi tertentu. Bakteri dapat bermanfaat sebagai pengurai limbah nam
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai bakteri, mulai dari definisi bakteri, ciri-ciri bakteri, jenis-jenis bakteri berdasarkan berbagai klasifikasi, reproduksi bakteri, serta bakteri yang menguntungkan dan merugikan.
Kingdom Monera terdiri dari organisme unisel yang sederhana, tanpa inti sel. Terbagi menjadi dua subkingdom yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Bakteri merupakan anggota utama kingdom ini, memiliki berbagai bentuk, ukuran, dan cara reproduksi seperti pembelahan diri. Bakteri memainkan peran penting dalam kehidupan manusia, baik memberikan manfaat maupun menyebabkan penyakit.
Bab 4 membahas tentang Eubacteria dan Archaebacteria. Eubacteria adalah bakteri asli yang ditemukan oleh ilmuwan Belanda van Leeuwenhoek menggunakan mikroskopnya. Bakteri memiliki berbagai bentuk, struktur, dan cara reproduksi seperti membelah diri atau pertukaran DNA. Bakteri diklasifikasi berdasarkan habitat, sumber oksigen, dan filum seperti Proteobacteria.
Bab 4 membahas tentang Eubacteria dan Archaebacteria. Eubacteria adalah bakteri asli yang ditemukan oleh ilmuwan Belanda van Leeuwenhoek menggunakan mikroskopnya. Bakteri memiliki berbagai bentuk, struktur, dan cara reproduksi seperti membelah diri atau pertukaran DNA. Bakteri diklasifikasi berdasarkan habitat, sumber oksigen, dan filum seperti Proteobacteria.
Proposal penelitian ini membahas analisis penyebab kegagalan pertumbuhan jamur di permukaan kaca. Berdasarkan tinjauan pustaka, jamur tidak dapat tumbuh di bahan anorganik seperti kaca karena kaca tidak mengandung zat yang dapat diserap oleh jamur.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik bakteri, termasuk ciri-ciri Archaeobacteria dan Eubacteria serta peranannya. Juga dijelaskan tentang cara perkembangbiakan bakteri melalui rekombinasi genetik dan pembelahan diri, serta berbagai peranan bakteri yang menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan manusia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengamatan jamur mikroskopis dari sampel jagung busuk.
2. Jamur yang diamati adalah Aspergillus sp. pada perbesaran 40x.
3. Dokumen juga membahas ciri-ciri umum jamur seperti bersel satu atau berbenang, serta peran jamur di lingkungan.
Bakteri memiliki berbagai bentuk, struktur, dan peran penting dalam kehidupan. Mereka dapat membantu pertanian dengan mengikat nitrogen, membuat makanan, obat-obatan, vitamin, serta membantu proses pencernaan dan pembusukan.
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas (kosmopolitan) dibandingkan mahluk hidup yang lain.
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan.
Bakteri merupakan anggota kingdom monera.
Adapun dalam system klasifikasi enam kingdom, monera dibedakan lagi menjadi Archaebacteria dan Eubacteria.
Pari manta adalah salah satu jenis ikan pari terbesar di dunia yang dapat mencapai lebar 7 meter dan berat 3 ton. Pari manta memangsa plankton dengan cara membuka mulutnya lebar-lebar sambil berenang. Populasi pari manta saat ini terancam punah karena tingginya tekanan perikanan dan polusi laut.
Ikan Lou han merupakan hasil persilangan antara beberapa jenis ikan seperti Amphilophus trimaculatus dan Parrot Cichlid yang dilakukan di Malaysia dan Taiwan sejak tahun 1990-an untuk mendapatkan ikan hias dengan warna sisik yang indah dan benjolan kepala khas. Ikan ini sekarang dipelihara di seluruh dunia oleh para penggemar ikan hias.
Hiu adalah kelompok ikan yang memiliki kerangka tulang rawan dan bernapas menggunakan insang. Mereka berukuran dari 22 cm hingga 12 meter dan memiliki peran penting dalam mitologi Hawaii sebagai dewa laut dan pelindung manusia.
Kumpulan kutipan ini membahas tentang cinta dan bagaimana cinta dapat mengubah hidup seseorang. Cinta memberikan arti dan tujuan hidup, serta mampu menyatukan orang yang terpisah. Cinta juga mampu menghadapi berbagai cobaan seperti kemiskinan dan kesedihan.
A blog post describes a sexual encounter between a woman named Mona and her landlord. Mona arrives at her landlord's home to pay her rent, and he convinces her to have sex with him instead of paying. They begin kissing passionately and undressing each other, but the story is cut off before further details of their intimate activities are provided.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sumber daya perikanan di Indonesia yang belum adil dan berkelanjutan, sehingga berdampak negatif terhadap nelayan kampung. Kapal besar menggunakan teknologi merusak yang mengurangi akses nelayan ke sumberdaya laut, sementara limbah industri merusak ekosistem laut dan menurunkan produktivitas perikanan. Diperlukan kebijakan baru yang memperhatikan keadilan dan hak-
Cerita ini menceritakan tentang seorang wanita yang mengunjungi dokter karena sakit. Dokter tersebut meminta wanita tersebut untuk berhubungan seks dengannya di ruang praktek untuk memeriksa rahimnya. Kemudian dokter tersebut meminta suami wanita tersebut untuk berhubungan seks pula di ruang praktek untuk melihat pengaruh sperma suami terhadap istrinya.
CPB Rembang is a company called Central Pertiwi Bahari located in Rembang. CPB operates in the maritime sector and provides services related to shipping, freight, and logistics. The company aims to be a leading maritime service provider on the north coast of Central Java.
A blog post describes a sexual encounter between a woman named Mona and her landlord. Mona arrives at her landlord's home to pay her rent, and he convinces her to have sex with him instead of paying. They begin kissing passionately and undressing each other, but the story is cut off before further details of their intimate activities are provided.
1. Biofilm
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Biofilm Staphylococcus aureus di dalam selang kateter.
Biofilm adalah kumpulan sel mikroorganisme, khususnya bakteri, yang melekat di suatu
permukaan dan diselimuti oleh pelekat karbohidrat yang dikeluarkan oleh bakteri.[1] Biofilm
terbentuk karena mikroorganisme cenderung menciptakan lingkungan mikro dan relung
(niche) mereka sendiri.[2] Biofilm memerangkap nutrisi untuk pertumbuhan populasi
mikroorganisme dan membantu mencegah lepasnya sel-sel dari permukaan pada sistem yang
mengalir.[1] Permukaan sendiri adalah habitat yang penting bagi mikroorganisme karena
nutrisi dapat terjerap pada permukaan sehingga kandungan nutrisinya dapat lebih tinggi
daripada di dalam larutan.[1] Konsekuensinya, jumlah dan aktivitas mikroba pada permukaan
biasanya lebih tinggi daripada di air.[1]
Hingga tahun 1980-an, mode pertumbuhan dengan biofilm lebih dianggap sebagai sesuatu
yang menarik saja dan bukan sebagai suatu studi ilmiah yang serius.[3] Namun, bukti-bukti
yang terkumpul kemudian menunjukkan bahwa pembentukan biofilm lebih disukai oleh
mikroorganisme, dan hampir semua permukaan yang terkena kontak dengan mikrob dapat
mendukung pembentukan biofilm sehingga memengaruhi kehidupan manusia.[3] Atas dasar
tersebut, studi mengenai biofilm menjadi lebih intensif.[3] Selain bakteri, mikroorganisme
lainnya seperti alga dan khamir (fungi bersel satu) juga dapat membentuk biofilm, namun
biofilm bakteri adalah yang paling banyak dipelajari dan dirujuk sebagai contoh.[3]
Daftar isi
1 Asal-usul
2 Komposisi dan struktur
3 Pembentukan
o 3.1 Quorum sensing
4 Fungsi bagi bakteri
o 4.1 Pertahanan
o 4.2 Pelekatan pada relung
o 4.3 Kolonisasi
o 4.4 Cara hidup alami bakteri
5 Pengaruh negatif terhadap manusia
o 5.1 Penyakit
2. 5.1.1 Karies gigi
5.1.2 Fibrosis sistik
5.1.3 Biofilm pada peralatan medis
6 Pengaruh positif terhadap manusia
o 6.1 Pengolahan limbah
7 Kontrol biofilm
8 Lihat pula
9 Referensi
10 Bacaan lanjut
11 Pranala luar
Asal-usul
Stromatolit di Sharkbay
Asal-usul biofilm dapat ditelusuri hingga 3,5 milyar tahun yang lalu berdasarkan fosil biofilm
yang ditemukan di Afrika bagian selatan dan Australia Barat.[4] Fosil biofilm tersebut
berbentuk stromatolit (Bahasa Yunani stroma, "tempat tidur", dan lithos, "batu") yaitu kubah
bergaris-garis yang tersusun dari batuan sedimen yang sangat mirip dengan kerak berlapis-
lapis, yang sekarang ini terbentuk pada dasar rawa berair asin dan beberapa laguna laut
hangat oleh koloni bakteri dan sianobakteri.[4] Biofilm terbentuk karena prakarsa koloni
bakteri dan sianobakteri yang melekat pada batuan tersebut.[4] Sampai saat ini, fosil tersebut
adalah fosil organisme hidup tertua yang diketahui sehingga biofilm diperkirakan sudah ada
pada awal mula kehidupan di bumi.[4]
Komposisi dan struktur
3. Struktur kimia xanthan gum, EPS yang dihasilkan Xanthomonas campestris untuk
membentuk biofilm
Komposisi biofilm terdiri dari sel-sel mikroorganisme, produk ekstraseluler, detritus,
polisakarida sebagai bahan pelekat, dan air yang adalah bahan penyusun utama biofilm
dengan kandungan hingga 97%.[5][6]Polisakarida (polimer dari monosakarida atau gula
sederhana) yang diproduksi oleh mikrob untuk membentuk biofilm termasuk
eksopolisakarida (EPS) yaitu polisakarida yang dikeluarkan dari dalam sel.[7] EPS yang
disintesis oleh sel mikrob berbeda-beda komposisi dan sifat kimiawi dan fisikanya.[8]
Beberapa adalah makromolekul yang bersifat netral, namun mayoritas bermuatan karena
keberadaan asam uronat (Asam D-glukuronat), Asam D-galakturonat, dan Asam D-
manuroniat.[8] Ada biofilm yang bersifat kaku karena EPS-nya terdiri dari ikatan ß-1,4 atau ß-
1,3 glikosida (ikatan monosakarida monomer penyusun polisakarida) seperti EPS xanthan
gum yang dihasilkan oleh Xanthomonas campestris tetapi ada juga yang bersifat fleksibel
karena memiliki ikatan α-1,2 atau α-1,6 glikosida yang banyak ditemukan pada dekstran[8]
Beberapa contoh EPS selain xanthan gum adalah asam kolanat yang diproduksi oleh
Escherichia coli, alginat oleh P. aeruginosa, dan galaktoglukan oleh Vibrio cholerae.[9][10][11]
Bahan-bahan penyusun biofilm yang lain contohnya adalah protein, lipid, dan lektin.[7]
Struktur dari suatu biofilm adalah unik tergantung dari lingkungan tempatnya berada,
contohnya adalah kandungan nutrisi dan keadaan fisik.[12][7] Selain itu, di alam, sangat jarang
terdapat biofilm yang hanya terdiri dari satu spesies, biasanya biofilm tersusun dari beberapa
spesies dalam lapisan-lapisan yang berbeda.[2][8]
Biasanya mikroorganisme fotosintetik ada di permukaan paling atas, mikroorganisme
kemoorganotrof anaerob fakultatif di bagian tengah, sedangkan di bagian dasar adalah
mikroorganisme anaerob pereduksi sulfat.[2] Pada bagian atas, cahaya matahari lebih mudah
didapat sehingga dapat digunakan untuk fotosintesis, sedangkan bagian tengah dapat dihuni
oleh mikrob kemoorganotrof fakultatif anaerob karena dapat mentolerir kandungan udara
yang sedikit serta banyak dapat mengakses bahan organik sebagai sumber energinya.[13]
Pada bagian dasar, tidak terdapat kandungan udara sehingga mikrob anaerob pereduksi sulfat
dapat tumbuh dan energi dengan cara mereduksi sulfat.[13] Pemodelan habitat mikrob-mikrob
tersebut dapat diamati menggunakan Kolom Winogradsky.[13] Struktur biofilm yang lebih
kompleks dapat berbentuk empat dimensi (x,y,z, dan waktu) dengan agregat sel, pori-pori,
dan saluran penghubung.[2] Tergantung dari kondisi lingkungannya, biofilm dapat menjadi
sangat besar dan tebal sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang contohnya pada
lingkungan air laut dapat terbentuk stromatolit.[2] Struktur dan ukuran biofilm sangat
bergantung pada konsentrasi substrat.[14]
4. Pembentukan
Pembentukan biofilm yang meliputi 5 tahap
Komunikasi antarsel penting bagi perkembangan dan pemeliharaan biofilm.[1] Pelekatan
suatu sel pada suatu permukaan adalah hasil dari sinyal untuk mengekspresikan gen-gen
pembentuk biofilm.[1] Gen-gen ini mengkodekan protein-protein untuk mensitensis sinyal
komunikasi antarsel dan memulai pembentukan polisakarida.[1] Pada bakteri gram negatif
seperti Pseudomonas aeruginosa, molekul sinyal yang utama adalah komponen yang disebut
homoserin lakton yang berfungsi sebgai agen kemostatik untuk mengumpulkan sel-sel P.
aeruginosa yang berdekatan (melalui mekanisme quorum sensing) dan membentuk biofilm.[1]
Ada 5 tahap pembentukan biofilm yaitu:
1. Pelekatan awal: mikrob melekat pada permukaan suatu benda dan dapat diperantarai
oleh fili (rambut halus sel) contohnya pada P.aeruginosa.[15]
2. Pelekatan permanen: mikrob melekat dengan bantuan eksopolisakarida (EPS).[16]
3. Maturasi I: proses pematangan biofilm tahap awal.[16]
4. Maturasi II: proses pematangan biofilm tahap akhir, mikrob siap untuk menyebar.[16]
5. Dispersi: Sebagian bakteri akan menyebar dan berkolonisasi di tempat lain.[16]
Pemicu pembentukkan biofilm salah satunya adalah kondisi lingkungan yang kurang
menguntungkan atau mencekam.[17] Contohnya adalah produksi EPS oleh Escherichia coli
berupa asam dan P. aeruginosa saat ketersediaan nutrisi menipis.[17]
Quorum sensing
Selain keterbatasan nutrisi, faktor lain yang memicu pembentukan biofilm adalah quorum
sensing, yaitu mekanisme untuk memastikan jumlah sel mencukupi sebelum suatu spesies
melakukan respon biologi khusus.[1][18] Jadi, setiap sel mikrob akan menghasilkan molekul
sinyal untuk berkomunikasi dengan sel yang lain, bila jumlah sel mikrob tersebut cukup
banyak, maka molekul sinyal terseut juga cukup banyak untuk memicu pembentukkan
biofilm oleh keseluruhan bakteri tersebut.[19] Molekul-molekul sinyal tersebut berbeda untuk
tiap jenis mikrob dan memiliki peranannya masing-masing.[19] Berikut ini adalah tabel daftar
5. molekul sinyal yang berperan dalam quorum sensing untuk membentuk biofilm dan
Diagram quorum sensing. Pada densitas sel rendah (kiri), konsentrasi autoinduser (titik biru)
relatif rendah sehingga ekspresi gen (titik merah). Pada densitas sel tinggi (kanan),
konsentrasi autoinduser tinggi sehingga ekspresi gen terjadi
akibatnya bila molekul sinyal tersebut tidak ada:[19]
Dampak tidak adanya molekul sinyal untuk quorum sensing pada mikroorganisme
pembentuk biofilm
Molekul sinyal yang
Mikroorganisme Dampak
dihilangkan
Candida albicans Farnesol Dispersi biofilm terganggu
Pseudomonas
AHL Biofilm tak berstruktur
aeruginosa
Klebsiella pneumoniae AI-2 Perkembangan biofilm terhambat
Dampak tergantung kondisi
Staphylococcus aureus peptida
pertumbuhan
Fungsi bagi bakteri
Alasan bakteri membentuk biofilm adalah karena daya tahan hidup/sintasan (survival)
meningkat dan pertumbuhan menjadi lebih baik[1]. Setidaknya ada empat alasan yang
mendasari hal tersebut:
Pertahanan
Biofilm berfungsi sebagai mekanisme pertahanan bagi bakteri dengan cara meningkatkan
resistensi terhadap gaya fisik yang dapat menyapu berssih sel-sel yang tidak menempel,
fagositosis oleh sel-sel sistem imun (kekebalan) tubuh, dan penetrasi dari senyawa beracun
seperti antibiotik.[1] Bakteri di dalam biofilm lebih resisten 10-1.000 kali dibandingkan bila
tidak di dalam biofilm.[16]
6. Pelekatan pada relung
Dengan menggunakan biofilm, bakteri dapat melekat pada permukaan yang kaya akan nutrisi
seperti jaringan sel hewan, atau permukaan substrat pada sistem yang mengalir contohnya
permukaan batu di dalam aliran air.[1]
Kolonisasi
Pembentukan biofilm membantu sel-sel bakteri untuk hidup berdekatan dan membentuk
koloni.[1] Contohnya adalah Pseudomonas aeruginosa yang berkoloni dengan biofilm
sehingga memfasilitasi komunikasi antar sel dengan molekul sinyal, dan meningkatkan
peluang pertukaran materi genetik.[1]
Cara hidup alami bakteri
Di alam, biofilm adalah cara hidup alami bagi beberapa bakteri tertentu dengan alasan
terbatasnya nutrisi, tidak seperti medium buatan yang kaya akan nutrisi bagi bakteri.[1]
Pengaruh negatif terhadap manusia
Penyakit
Karies gigi
Karies gigi dapat disebabkan oleh biofilm dari matriks glukan yang dibentuk Streptococcus
mutans.[20] Biofilm tersebut melapisi enamel sehingga bakteri lain juga dapat melekat pada
matriks tersebut dan membentuk plak gigi.[20] Tingkat aktivitas karies gigi dapat ditentukan
menggunakan S. mutans sebagai indikator, caranya adalah menumbuhkan S. mutans dari
sampel air liur (dari kelenjar saliva di mulut) pada medium buatan lalu dihitung jumlah
koloni yang tumbuh.[21] Bila jumlah S. mutans>106/ml maka tingkat aktivitas karies gigi
tinggi, sedangkan S. mutans<105/ml maka aktivitas karies gigi termasuk rendah.[21]
Fibrosis sistik
Penyakit ini disebabkan oleh P. aeruginosa yang membentuk biofilm pada paru-paru
sehingga menimbulkan gejala pneumonia.[1][22]
Biofilm pada peralatan medis
Peralatan medis yang diimplantasikan (dimasukkan) ke dalam tubuh manusia seperti selang
kateter dan sendi buatan sangat rentan terhadap pembentukan biofilm.[19] Contoh mikrob
yang sering ditemui membentuk biofilm pada selang kateter adalah Candida albicans.[19]
Mikroorganisme ini adalah khamir patogen yang menyebabkan infeksi dan penyakit yang
membahayakan jiwa pada orang-orang dengan sistem imun yang kurang baik, namun dalam
keadaan sistem imun yang normal, C. albicans adalah mikroflora normal pada manusia yang
tinggal di dalam mulut, saluran pencernaan, dan saluran alat kelamin.[23]
Biofilm C. albicans merugikan manusia saat terbentuk pada peralatan medis yang
diimplantasikan (dimasukkan) ke dalam tubuh manusia seperti selang kateter, dan sendi
buatan yang kemudian dapat menyebabkan infeksi sistemik.[23] Komponen utama penyusun
7. biofilm adalah matriks ekstraseluler (di luar sel) berupa β-1,3 glukan yang pembentukkannya
dikodekan oleh gen (susunan DNA yang menyandikan protein) ZAP1.[23] Penanganan biofilm
C. albicans tidak mudah karena resisten terhadap berbagai macam obat antifungi.[23] Berikut
ini adalah daftar mikroorganisme yang dapat
membentuk biofilm pada selang kateter:[19]
Daftar mikroorganisme pembentuk biofilm pada
selang kateter
Bakteri
Bakteri gram Mikroorganism
gram
positif e lain
negatif
Corynebacteriu Acinetobacte
Candida spp.
m spp. r spp.
Enterococcus Escherichia Candida
spp. coli albicans Gambar kateter yang dipasang pada jantung
Staphylococcus Pseudomona Candida
aureus s aeruginosa tropicalis
Streptococcus Serratia Mycobacterium
pneumoniae marcescens chelonae
Pengaruh positif terhadap manusia
Pengolahan limbah
Pemanfaatan biofilm untuk mengolah limbah sudah diaplikasikan saat ini contohnya untuk
mengolah limbah cair.[24] Pada biofilm di fasilitas pengolahan limbah cair, terdapat berbagai
macam mikrob yang dapat menguraikan senyawa-senyawa baik organik maupun inorganik
pada limbah[24] Misalnya saja bakteri pengoksidasi sulfur (S) yang berperan untuk mendaur
ulang sulfur, lalu bakteri pengikat Uranium (U) yaitu Desulfovibrio desulfuricans.[24][25] Alat
yang digunakan untuk mengolah limbah dengan biofilm berupa bioreaktor yang memiliki
biofilm contohnya sequencing batch biofilm reactor (SBBR).[26]
Kontrol biofilm
Kontrol biofilm adalah bisnis yang besar dengan miliaran dollar digunakan oleh industri-
industri di seluruh dunia untuk merawat pipa-pipa dan permukaan-permukaan yang lain
supaya terbebas dari biofilm.[1] Beberapa bahan yang sedang dikembangkan untuk mencegah
pembentukan biofilm adalah antibiotik dan obat untuk mengganggu komunikasi antar sel
yang membentuk biofilm.[1] Salah satu bahan kimia golongan furanon telah menunjukkan
hasil positif untuk mencegah biofilm pada permukaan abiotik.[1] Furanon kemungkinan dapat
digunakan sebagai agen antibiofilm pada obat manusia karena sifatnya yang stabil dan
nontoksik.[1]
Pada peralatan medis seperti selang kateter, telah dicoba berbagai cara untuk mencegah
pelekatan awal oleh bakteri, contohnya dengan mengubah sifat kimia atau fisika dari
permukaan seperti dibuat menjadi hidrofobik (menolak molekul air) sehingga membran sel
yang hidrofilik (mengikat molekul air) lebih susah menempel.[16] Sayangnya, metode ini tidak
8. menunjukkan hasil yang baik karena peralatan medis yang terkena cairan tubuh akan menjadi
tempat yang baik bagi bakteri untuk melekat.[16]
Pseudomonas aeruginosa dilihat dengan Biofilm yang dibentuk oleh sianobakteria
mikroskop elektron berwarna biru