Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dosis ekstrak bawang putih yang tepat untuk mencegah penyakit bakteri Aeromonas hydrophila pada benih ikan koi. Ikan koi sering terserang bakteri ini apabila kondisi air kolam buruk. Berbagai dosis ekstrak bawang putih (4 ppm, 6 ppm, 8 ppm) diuji untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Hasilnya menunjukkan dosis 6 ppm mampu mencegah bak
1. RINGKASAN
Misbahuddin (040330013). Penapisan Ekstrak Bawang Putih (Allium
sativum) Terhadap Pengendalian Bakteri Aeromonas hydrophila Pada Benih
Ikan Koi (Cyprinus carpio, L). Di bawah Bimbingan Eva Ayuzar dan
Munawwar Khalil.
Ikan koi sering terserang bakteri Aeromonas hydrophila, umumnya terjadi
jika kondisi air kolam buruk. Serangan bakteri Aeromonas hydrophila yang
pernah menimbulkan kematian puluhan ton ikan air tawar di Indonesia yaitu Jawa
Barat dan sekitarnya pada bulan Oktober 1980.
Keuntungan menggunakan ekstrak bawang putih atau obat tradisional
lainnya yaitu; relatif lebih aman, mudah diperoleh, murah, tidak menimbulkan
resistensi, dan tidak berbahaya terhadap lingkungan sekitarnya.
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September sampai Oktober 2009
yang berlokasi di Laboratorium Budidaya Perairan Terpadu Universitas
Malikussaleh Lhokseumawe dan Laboratorium PT. Aceh Windu Lestari
Kabupaten Bireuen. Penelitian ini bertujuan untuk mencari dosis penapisan
ekstrak bawang putih yang terbaik untuk mencegah penyakit bakteri Aeromonas
hydrophila yang terserang pada benih ikan koi.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan
empat perlakuan dan tiga ulangan, untuk penapisan ekstrak bawang putih terhadap
bakteri Aeromonas hydrophila digunakan dosis yang berbeda, yaitu: M0 (0 ppm),
M1 (4 ppm), M2 (6 ppm) dan M3 (8 ppm).
Hasil uji daya hambat bakteri Aeromonas hydrophila dengan
menggunakan ekstrak bawang putih terbukti pada dosis 8 mg mampu
menghambat 4 mm dari jarak kertas cakram. Tetapi pada saat diaplikasikan pada
ikan koi dengan dosis ekstrak bawang putih M3 (8 ppm) terjadi mortalitas
(kematian) pada benih ikan koi.
Hasil uji F menunjukan bahwa kelangsungan hidup ikan koi setelah
perendaman dengan bakteri Aeromonas hydrophila, P>0.05 yaitu antara kontrol
dan perlakuan perendaman ekstrak bawang putih. Hal ini dapat dilihat pada
persentase kelulushidupan perlakuan M2 (95.24 %), M3 (76.19%), M1 (80.95 %),
sedangkan pada perlakuan M0 persentase kelangsungan hidup adalah 47.62 %.
Adanya sistem imunitas yang terdapat pada tubuh ikan uji relatif kecil sehingga
tidak mampu melawan serangan penyakit bakteri yang masuk ke dalam tubuh
ikan koi tersebut, dan ternyata setelah uji tantang dengan bakteri Aeromonas
hydrophila dapat menghasilkan perbedaan terhadap kelulushidupan antara ikan
uji.