ini bahan pelatihan jurnalistik buat anak-anak SMA se Banten yang digelar oleh Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) DPC Kota Tangerang bekerjasama dengan Universitas Multimedia Nusantara Gading Serpong Tangerang Banten
ini bahan pelatihan jurnalistik buat anak-anak SMA se Banten yang digelar oleh Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) DPC Kota Tangerang bekerjasama dengan Universitas Multimedia Nusantara Gading Serpong Tangerang Banten
anak-anak SMA sejak dini sagat bags dikenalkan dengan dunia jurnalistik agar tercipta insan pers yang bagus sekalligus bertanggugjawab. Pelatihan ini terselenggara atas kerjasama yang baik antara UMN dan DPC Ikatan Penulis dan Jurnalis Kota Tangerang, dengan narasumber Dr Indiwan seto wahjuwibowo
Slide ini disiapkan untuk peserta pelatihan penulisan press release bagi Para pelaksana humas pada Kejaksaan Tinggi Seluruh Indonesia dan di lingkungan Kejaksaan Agung RI, bertempat di Arion Swiss Bell Hotel Kemang Jakarta Selatan pada 2 September 2015
Slide ini disiapkan untuk peserta pelatihan penulisan press release, dari Para pelaksana humas pada Kejaksaan Tinggi Seluruh Indonesia dan di lingkungan Kejaksaan Agung RI, bertempat di Arion Swiss Bell Hotel Kemang Jakarta Selatan pada 2 September 2015
menulis berita adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh para praktisi humas agar bisa eksis di dunia kerja yang kompetitif dan menantang. Disampaikan oleh Dr indiwan seto wahjuwibowo , dosen Komunikasi Uniiversitas Multimedia Nusantara .Email: indiwanx@gmail.com
anak-anak SMA sejak dini sagat bags dikenalkan dengan dunia jurnalistik agar tercipta insan pers yang bagus sekalligus bertanggugjawab. Pelatihan ini terselenggara atas kerjasama yang baik antara UMN dan DPC Ikatan Penulis dan Jurnalis Kota Tangerang, dengan narasumber Dr Indiwan seto wahjuwibowo
Slide ini disiapkan untuk peserta pelatihan penulisan press release bagi Para pelaksana humas pada Kejaksaan Tinggi Seluruh Indonesia dan di lingkungan Kejaksaan Agung RI, bertempat di Arion Swiss Bell Hotel Kemang Jakarta Selatan pada 2 September 2015
Slide ini disiapkan untuk peserta pelatihan penulisan press release, dari Para pelaksana humas pada Kejaksaan Tinggi Seluruh Indonesia dan di lingkungan Kejaksaan Agung RI, bertempat di Arion Swiss Bell Hotel Kemang Jakarta Selatan pada 2 September 2015
menulis berita adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh para praktisi humas agar bisa eksis di dunia kerja yang kompetitif dan menantang. Disampaikan oleh Dr indiwan seto wahjuwibowo , dosen Komunikasi Uniiversitas Multimedia Nusantara .Email: indiwanx@gmail.com
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. D.
MENYAMPAIKAN
INFORMASI
DALAMBENTUK
BERITA
Menulis berita bukan sekadar mencurahkan isi hati.
Sebuah berita harus dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya, aktual, dan informatif. Dalam
penulisan berita disajikan dalam bentuk piramida
terbalik. Bentuk piramida terbalik dilakukan seorang
wartawan agar pembaca berita dapat segera
mengetahui inti berita yang ingin diketahuinya.
Informasi-informasi penting (inti) disajikan di awal
paragraf, selanjutnya informasi pendukung mengikuti
paragraf berikutnya.
3. A.Langkah-langkah
Penyampaian/Menulis
Berita
1. Menentukan sumber berita, yakni berupa peristiwa yang
menarik dan menyangkut kepentingan banyak orang
(observasi lingkungan).
2. Mendatangi sumber berita, yakni dengan mengamati
langsung dan mewawancarai orang-orang yang
berhubungan dengan peristiwa itu.
3. Mencatat fakta-fakta dengan berkerangka pada pola
ADiKSiMBa (Apa, Dimana, Kapan, Siapa, Mengapa,
Bagaimana)/ 5W+1H
4. Menyusun kepala berita yang memuat 3-5 W
5. Menyusun tubuh berita yang memuat 1H
6. Menyusun ekor berita berupa tambahan informasi tidak
terkait judul.
7. Mengedit teks berita yang ditulis dengan memperhatikan
struktur dan kebahasaannya menjadi sebuah teks berita
yang utuh, yang disajikan mulai dari bagian yang penting
ke bagian yang kurang penting (piramida terbalik)
4. B.Penyuntingan
Berita
Penyuntingan berita dilakukan apabila jika masih
ditemukan beberapa kekeliruan dari berita yang telah
dibuat sebelum berita tersebut dipublikasikan. Beberapa
aspek yang harus diperhatikan dalam tahapan
penyuntingan ini adalah sebagai berikut.
1. Kebenaran isi berita, yakni keakuratan fakta-fakta.
2. Kelengkapan isi berita, yakni ditandai adanya komponen
berita yang terumus dalam ADiKSiMBa/ 5W+1H
3. Struktur penyusunan berita, yakni dimulai dari bagian
yang penting ke bagian yang kurang penting (piramida
terbalik).
4. Penggunaan bahasa, yakni terkait dengan keefektifan
kalimat, kebakuan kata, dan ketepatan ejaan dan tanda
baca.
5. C.SifatBahasa
Jurnalistik
1. Singkat, artinya bahasa jurnalistik harus menghindari
penjelasan yang panjang dan bertele-tele.
2. Padat, artinya bahasa jurnalistik mampu
menyampaikan informasi lengkap (5W+1H), membuang
kata-kata mubadzir.
3. Sederhana, artinya kalimat dalam ragam jurnalistik
sebisa mungkin menggunakan kalimat tunggal dan
sederhana.
4. Lugas, artinya bahasa jurnalistik mampu
menyampaikan informasi langsung, hindari kalimat
yang menggunakan bunga-bunga bahasa.
5. Menarik, artinya menggunakan pilihan kata yang masih
hidup, tumbuh, dan berkembang.
6. Lancar dan jelas, artinya informasi yang disampaikan
jurnalis dengan mudah dapat diikuti pembaca, struktur
kalimat tidak menimbulkan ambiguitas/ makna ganda.
6. D.Contoh
PenulisanBerita
Lembaga Balai Bahasa menyelenggarakan Seminar Bedah Buku
Sabtu (22/8/2020) di Ruang Auditorium Karya Bangsa Sintang.
(Kepala berita)
Seminar tersebut dihadiri seluruh siswa/i Sekolah Karya Bangsa
dan diikuti lebih dr 100 peserta. (Tubuh berita)
Dr. Bujang Sebeji selaku narasumber merupakan dosen
Universitas Karya Bangsa Sintang. (ekor berita).
7. E.Teknik
Membacakan
Berita
1. Lafal
Lafal adalah suatu cara seseorang atau sekelompok
orang dalam mengucapkan bunyi bahasa.
2. Tekanan/ nada
Tekanan atau nada adalah tinggi rendahnya
pengucapan suatu kata. Dalam hal ini nada berfungsi
untuk memberi tekanan khusus pada kata-kata tertentu.
3. Intonasi
Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Intonasi
berfungsi sebagai pembentuk makna kalimat.
4. Jeda
Jeda adalah perhentian lagu kalimat. Jeda terbagi ke
dalam 3 jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Jeda panjang (.) titik
b. Jeda sedang (,) koma
c. Jeda pendek (-) spasi
5. Volume
Volume suara adalah takaran perlahan atau kerasnya
suara yang dikeluarkan.
6. Tempo
Tempo adalah lambat atau cepatnya pembacaan
sebuah berita.
8. A. Tugas Mandiri
1. Bacalah sebuah berita dengan cermat!
2. Jelaskanlah arti penting atau manfaat yang kamu peroleh
dengan membaca berita tersebut bersama kelompokmu!
3. Presentasikanlah hasil pekerjaan kelompokmu di depan
kelompok lainnya!
4. Mintalah kelompok lain untuk memberikan tanggapan-
tanggapan berdasarkan aspek-aspek berikut :
a. kelogisan pendapat yang kamu kemukakan; dan
b. kejelasan dalam penyampaian.