Program ini merangkum rencana untuk Minggu Jom Hidup Sihat di SMK Tun Mutahir yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kesihatan murid dan staf. Program selama 5 hari ini akan meliputi pameran kesihatan, ceramah anti merokok, kuiz kesihatan, derma darah, dan pertandingan melukis untuk menanamkan gaya hidup sihat.
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan kebugaran jasmani siswa sekolah melalui program UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dengan memberikan latar belakang permasalahan rendahnya aktivitas fisik masyarakat dan siswa serta menganalisis kondisi kesehatan masyarakat. Dokumen ini juga menjelaskan program dan kegiatan yang dapat dilakukan melalui UKS untuk meningkatkan kebugaran siswa seperti pemeriksa
Program ini merangkum rencana untuk Minggu Jom Hidup Sihat di SMK Tun Mutahir yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kesihatan murid dan staf. Program selama 5 hari ini akan meliputi pameran kesihatan, ceramah anti merokok, kuiz kesihatan, derma darah, dan pertandingan melukis untuk menanamkan gaya hidup sihat.
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan kebugaran jasmani siswa sekolah melalui program UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dengan memberikan latar belakang permasalahan rendahnya aktivitas fisik masyarakat dan siswa serta menganalisis kondisi kesehatan masyarakat. Dokumen ini juga menjelaskan program dan kegiatan yang dapat dilakukan melalui UKS untuk meningkatkan kebugaran siswa seperti pemeriksa
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan sekolah sehat di Jawa Timur yang mendorong gaya hidup sehat melalui pendidikan, sarana, dan pelayanan kesehatan di sekolah.
2. Beberapa program yang dilakukan antara lain penjaringan kesehatan, sarapan bersama, imunisasi, dan penanaman nilai-nilai hidup sehat.
3. Dokumen tersebut juga mengusulkan indikator
Dokumen tersebut menyajikan data persentase posyandu aktif di beberapa daerah. Terdapat rentang persentase antara 19,60% hingga 96,13%. Selain itu, diberikan informasi mengenai tugas kader posyandu dan indikator keberhasilan posyandu.
5. Bahan Tayang Usia Produktif dan Lansia.pptxmilaintan
Dokumen tersebut membahas tentang layanan dasar kesehatan untuk usia produktif dan lanjut usia di posyandu, termasuk deteksi dini penyakit tidak menular, edukasi kesehatan, dan pencatatan pelaporan."
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptxrosintauli1
Dokumen tersebut membahas evaluasi indikator kegiatan kesehatan usia produktif dan lanjut usia pada tahun 2022. Terdapat penjelasan struktur organisasi, tugas dan fungsi, ruang lingkup, indikator RPJMN dan RENSTRA, mekanisme pembahasan indikator, kebijakan kesehatan usia produktif dan lanjut usia, strategi peningkatan kesehatan, SPM bidang kesehatan, indikator kesehatan kegiatan usia produkt
Ringkasan dokumen tersebut adalah pedoman pengkajian asuhan keperawatan maternitas pada periode antenatal dan intranatal yang mencakup data demografi pasien, riwayat kehamilan, pemeriksaan fisik, dan rencana tindakan keperawatan.
Bengkel memberikan pendedahan tentang Pendidikan Kesihatan Reproduktif dan Sosial (PEERS) dan Standard Kecergasan Fizikal Kebangsaan Untuk Murid Sekolah Malaysia (SEGAK) kepada guru-guru pendidikan khas di Sabak Bernam melalui taklimat dan ujian kecergasan. Program ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kecergasan murid-murid.
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).pptFitriNurHidayah9
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan. Prinsip-prinsip utama mencakup kewaspadaan umum terhadap risiko infeksi, pencegahan transmisi kuman, teknik isolasi pasien, dan tindakan pencegahan infeksi seperti mencuci tangan, menggunakan sarung tangan dan alat pelindung diri. Dokumen ini juga menjelaskan proses penanganan peralatan dan instrumen bekas pakai s
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan sekolah sehat di Jawa Timur yang mendorong gaya hidup sehat melalui pendidikan, sarana, dan pelayanan kesehatan di sekolah.
2. Beberapa program yang dilakukan antara lain penjaringan kesehatan, sarapan bersama, imunisasi, dan penanaman nilai-nilai hidup sehat.
3. Dokumen tersebut juga mengusulkan indikator
Dokumen tersebut menyajikan data persentase posyandu aktif di beberapa daerah. Terdapat rentang persentase antara 19,60% hingga 96,13%. Selain itu, diberikan informasi mengenai tugas kader posyandu dan indikator keberhasilan posyandu.
5. Bahan Tayang Usia Produktif dan Lansia.pptxmilaintan
Dokumen tersebut membahas tentang layanan dasar kesehatan untuk usia produktif dan lanjut usia di posyandu, termasuk deteksi dini penyakit tidak menular, edukasi kesehatan, dan pencatatan pelaporan."
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptxrosintauli1
Dokumen tersebut membahas evaluasi indikator kegiatan kesehatan usia produktif dan lanjut usia pada tahun 2022. Terdapat penjelasan struktur organisasi, tugas dan fungsi, ruang lingkup, indikator RPJMN dan RENSTRA, mekanisme pembahasan indikator, kebijakan kesehatan usia produktif dan lanjut usia, strategi peningkatan kesehatan, SPM bidang kesehatan, indikator kesehatan kegiatan usia produkt
Ringkasan dokumen tersebut adalah pedoman pengkajian asuhan keperawatan maternitas pada periode antenatal dan intranatal yang mencakup data demografi pasien, riwayat kehamilan, pemeriksaan fisik, dan rencana tindakan keperawatan.
Bengkel memberikan pendedahan tentang Pendidikan Kesihatan Reproduktif dan Sosial (PEERS) dan Standard Kecergasan Fizikal Kebangsaan Untuk Murid Sekolah Malaysia (SEGAK) kepada guru-guru pendidikan khas di Sabak Bernam melalui taklimat dan ujian kecergasan. Program ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kecergasan murid-murid.
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).pptFitriNurHidayah9
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pencegahan infeksi dalam praktik kebidanan. Prinsip-prinsip utama mencakup kewaspadaan umum terhadap risiko infeksi, pencegahan transmisi kuman, teknik isolasi pasien, dan tindakan pencegahan infeksi seperti mencuci tangan, menggunakan sarung tangan dan alat pelindung diri. Dokumen ini juga menjelaskan proses penanganan peralatan dan instrumen bekas pakai s
Dokumen tersebut membahas berbagai hal yang dianggap wajar dilakukan remaja, mulai dari pacaran tanpa sepengetahuan orang tua, memiliki lebih dari satu pasangan, melakukan sentuhan fisik, hingga menikah di usia muda. Namun, beberapa poin juga membahas masalah kesehatan jiwa remaja seperti stres, depresi, gangguan mental, serta pentingnya konsultasi ke psikolog.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
2. Keterampilan Pengelolaan Posyandu Keterampilan Bayi dan Balita Keterampilan Ibu Hamil, Menyusui Keterampilan Usia Sekolah & Remaja
Keterampilan Usia Produktif &
Lansia
Peningkatan keterampilan kader dengan 25 keterampilan dasar kesehatan
Melakukan penyuluhan
Germas
Melakukan penyuluhan penyakit
terbanyak (hipertensi, DM, Stroke,
kanker, TB, kesehatan jiwa,
Menjelaskan deteksi dini usia
produktif dan lansia (Diabetes
Mellitus)
Melakukan penyuluhan
keluarga berencana
Melakukan deteksi dini
risiko usia produktif dan
lansia (obesitas, hipertensi,
PPOK, TB, kesehatan jiwa,
geriatri)
1
Melakukan penyuluhan
Pemeriksaan Ibu Hamil
dan Ibu Nifas
Melakukan penyuluhan Isi
Piringku Ibu Hamil dan Ibu
Menyusui
Menjelaskan anjuran minum
TTD setiap hari selama
hamil
Menjelaskan bahwa ibu hamil
perlu memantau berat badan
dan tekanan darah dengan
kurva Buku KIA
Melakukan penyuluhan
pemantauan tanda bahaya
ibu hamil, ibu nifas
Melakukan penyuluhan
menggunakan Buku KIA
bagian ibu hamil, nifas
Melakukan penyuluhan
menggunakan Buku KIA
bagian balita
Melakukan penyuluhan ASI
Eksklusif, MP ASI dan Pemberian
Makan Kaya Protein Hewani sesuai
umur balita
Melakukan penimbangan,
pengukuran panjang/ tinggi badan
dan lingkar kepala serta ploting
dalam Buku KIA
Menjelaskan hasil pengukuran berat
dan tinggi badan normal, kurang,
dan tindaklanjut
Melakukan penyuluhan stimulasi
perkembangan, vit A dan obat
cacing sesuai umur anak
Melakukan penyuluhan layanan
imunisasi rutin lengkap dan PD3i
Melakukan penyuluhan pemantauan
tanda bahaya bayi dan balita
Melakukan penyuluhan isi
piringku dan aktivitas fisik
Melakukan penyuluhan
bahaya merokok dan napza
Menjelaskan program
pencegahan anemia (TTD
remaja putri dan skrining
Hb)
Menjelaskan pengelolaan
Posyandu
Melakukan kunjungan
rumah
Melakukan pencatatan dan
pelaporan
Melekukan komunikasi
efektif
2
3
4
5
6
7
1
3. Tanda kecakapan kader berdasarkan 25 keterampilan dasar
Kader Purwa;
1. wajib menguasai 2 keterampilan dasar
Pengelolaan Posyandu dan layanan Balita.
2. Ditambahkan dengan 1 kemampuan dasar
lain pilihan (layanan bumil busui, remaja,
atau upro/lansia)
Kader Madya;
1. wajib menguasai 3 kopetensi dasar
Pengelolaan Posyandu, layanan Balita,
serta Bumil dan Busui.
2. Ditambahkan dengan 1 kemampuan dasar
lain pilihan (remaja, atau upro/lansia)
Kader Utama;
Wajib menguasai seluruh keterampilan kader
4. Lomba Posyandu Berprestasi Lomba Kader Berprestasi
Kriteria peserta lomba ● Posyandu aktif ● Bertugas di posyandu aktif
● Memiliki minimal kecakapan kader Purwa
● Masa bakti pengabdian ≥ 3 tahun
Pemilihan pemenang ● Kelengkapan dan ketepatan pelaporan 1 tahun
terakhir
● Memiliki kegiatan inovasi
● Test kecakapan kader (25 keterampilan dasar)
● Memiliki kegiatan inovasi
Pemberian Apresiasi Bidang Kesehatan bagi Kader & Posyandu Berprestasi
di Jambore Kader Posyandu
Tingkat pelaksanaan Peserta Jambore Waktu pelaksanaan lomba Waktu pelaksanaan jambore
Kecamatan ● 51.605 pemenang lomba kader
(5 kader x 10.321 Puskesmas)
Juni-Juli Oktober - November
Kabupaten/kota ● 2.570 pemenang lomba kader
(5 kader x 514 k/k)
Juli-Agustus Oktober - November
Provinsi ● 170 pemenang lomba kader
(5 kader x 34 prov)
Agustus - September Oktober - November
Nasional ● 68 kader pemenang tk provinsi
● Peserta tambahan: 2 kader x 514 kab/kota (1.028 kader)
September - Oktober November
6. Petunjuk Modul
Bahan Tayang slidedeck ini akan
terdiri dari 2 bagian setiap sesinya
Bagian 1 (berwarna dasar abu) :
panduan fasilitasi
Bagian 2 (berwarna dasar putih) :
bahan tayang
7. Tujuan
Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta
mampu:
1. Melakukan edukasi isi piringku dan
aktivitas fisik
2. Menjelaskan program pencegahan
anemia (tablet tambah darah remaja
puteri dan skrining kadar hemoglobin
darah)
3. Melakukan edukasi bahaya merokok
dan napza
9. Kompetensi Pelayanan Usia Sekolah dan Remaja
Aktivitas fisik adalah segala macam kegiatan yang
menggunakan otot tubuh
Aktivitas fisik
Perbedaan Aktivitas Fisik dan Olahraga
Aktivitas Fisik Olahraga
Bentuk kegiatan yang tidak teratur
Dapat dilakukan menggunakan alat-
alat yang ditemukan sehari-hari
Contoh: naik-turun tangga,
menyapu, mencuci, mengepel,
berkebun, dll.
Bentuk kegiatan yang teratur
Umumnya terencana dan
memerlukan alat khusus
Contoh: berenang, jogging, senam,
bersepeda, bermain bola, dll.
Manfaat Aktivitas Fisik untuk Anak
1. Menjaga berat badan ideal dan mencegah kegemukan saat
dewasa
2. Melancarkan aliran darah dan menjaga kesehatan jantung
3. Menstimulasi pertumbuhan dan kepadatan tulang
4. Meningkatkan kekebalan tubuh
5. Mencerahkan suasana hati dan mengatasi kebosanan saat
belajar
Rekomendasi Aktivitas Fisik untuk Anak Usia Sekolah dan Remaja
Aktivitas fisik
sebaiknya dilakukan
selama kurang lebih
60 menit secara
terus-menerus /
kontinyu
Contoh Aktivitas fisik untuk Anak Usia Sekolah
dan Remaja:
• Senam Kesegaran Jasmani (SKJ)
• Gerakan peregangan pada pergantian jam
pelajaran
• Optimalisasi 4L (lompat, lari, lempar,
loncat) melalui permainan rakyat dan
olahraga tradisional pada jam istirahat
• Pembiasaan jalan kaki
• Menari, baik menari tradisional atau
moder
10. Tenaga kesehatan melakukan supervisi/ bimbingan teknis di Posyandu, jika
kader mempraktikkan dengan benar, maka kader diberi tanda kecakapan
14. Tenaga kesehatan melakukan supervisi/ bimbingan teknis di Posyandu, jika
kader mempraktikkan dengan benar, maka kader diberi tanda kecakapan
15. Kompetensi Pelayanan Usia Sekolah dan Remaja
enis NAPZA berdasarkan Efek Ketubuh
Jenis Efek
Stimulan
Kokain, Amphetamine, Shabu-shabu,
Ektasi
(jenis NAPZA yang merangsang fungsi
tubuh dan meningkatkan gairah kerja,
pada golongan ini membuat pengguna
menjadi aktif, segar, dan beremangat)
Gangguan sistem saraf (termasuk stroke) atau
serangan jantung.
Memacu kerja otak dan meningkatkan aktivitas
tubuh, penggunanya menjadi gembira dan
waspada secara berlebihan karena
meningkatnya aktivitas tubuh,
Depresan
Morfin, Heroin (Putaw), Alkohol
(jenis NAPZA yang menyebabkan
mengurangi aktifitas fungsional tubuh,
sehingga membuat penggunanya
menjadi tenang dan membuat tertidur
bahkan bias tak sadarkan diri)
Mengantuk dan kelelahan, penurunan fungsi
kognitif dan memori (Menghambat kerja otak
dan memperlambat aktivitas tubuh, rasa nyeri
dan stress hilang sementara)
Halusinogen
Tanaman Ganja dan inhalan
(golongan NAPZA yang membuat
penggunanya berhalusinasi yang
bersifat merubah perasaan, dan pikiran
sehingga perasaan dapat terganggu)
Mengubah fungsi saraf panca indra.
Mengakibatkan halusinasi dan dapat mengubah
daya perseps, pikiran dan lingkungan.
Mengakibatkan rasa terror dan kekacauan indra
seperti mendengar atau melihat sesuatu,
paranoid, meningkatkan risiko gangguan mental
Bahan adiktif lain
Nikotin pada rokok, kafein pada kopi,
teh dan beberapa obat, alkohol
Menimbulkan ketergantungan dan mengubah
perilaku
17. Kompetensi Pelayanan Usia Sekolah dan Remaja
Dampak Gangguan Penggunaan NAPZA
Terhadap Kesehatan
Bahaya NAPZA
termasuk Rokok
18. Tahapan Penyalahgunaan Narkoba
Tahap
Coba-Coba
Hanya karena ingin tahu,
pengaruh teman dan
pergaulan. Pada saat ini
masih sulit untuk mengenali
gejala. Gejala yang mungkin
dapat terlihat dari orang-
orang terdekatnya seperti:
oPerubahan sikap dan
perilaku
oLebih sensitive
oTampak sering resah dan
gelisah
oMerasa berdosam
bersalah dan bingung
Tahap
Pemula
Sudah melewati tahap coba-
coba, mulai memakai secara
insidentil karena sudah
merasakan kenikmatannya.
Gejala seperti:
Sikap menjadi tertutup
Jiwanya resah, gelisah,
kurang tenang dan lebih
sensitive
Hubungan dengan
keluarga renggang
Hanya memiliki satu atau
beberapa teman akrab
Tahap
Berkala
Setelah beberapa kali
memakai secara insidentil,
pemakai narkoba akan
terdorong untuk memakai
lebih sering lagi dan teratur
misal setiap malam minggu,
sebelum belajar, sebelum
tampil dll. Gejal seperti:
Sulit bergaul dengan
teman baru
-Menjadi lebih tertutup,
sensitif, mudah
tersinggung
-Bangun siang, agak
malas, gemar berbohong
Keakraban dengan orang
tua dan keluarga sangat
kurang
Tahap
Ketergantungan
Tahap selanjutnya, pemakai
Narkoba serinng memakai
narkoba disertai dengan
dosis yang semakin
bertambah. Bila tidak ia
akan mengalami
penderitaan dan tidak bisa
melakukan apa-apa. Gejala
seperti:
Sulit bergaul dengan
teman baru
Menjadi lebih tertutup,
mudah tersinggung,
malas, sering bangun
siang, lebih menyukai
hidup malam
Pandai berbohong, gemar
menupu, mencuri atau
merampas
Demi mendapatkan
narkoba rela menjadi
pelacur, bandar,
merampok dll
Kompetensi Pelayanan Usia Sekolah dan Remaja
19. Upaya Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA
kepada Masyarakat
Memberikan Edukasi kepada
Masyarakat Umum
• Melalui kegiatan ceramah,
seminar, media sosial cetak dan
elektronik
Memberikan Edukasi dan
Keterampilan kepada Orang Tua
• Mampu melakukan deteksi dini adanya perubahan
emosi dan perilaku pada remaja
• Dialog yang berkelanjutan antara orang tua dan
anak
• Selalu memberi contoh pada anak
• Melibatkan diri pada aktivitas anak
• Miliki jadwal kebersamaan
• Mampu mengajarkan konsekuensi atas suatu
perbuatan
• Penanaman disiprlin dan membuat kesepakatan
• Mampu mengajarkan teknik pemecahhan masalah
yang efektif
• Doakan anak
Kompetensi Pelayanan Usia Sekolah dan Remaja
20. 20
erdas intelektual, emosional dan spiritual
mpati dalam berkomunikasi efektif
ajin beribadah sesuai agama dan keyakinan
nteraksi yang bermanfaat bagi kehidupan
sah, Asih dan Asuh Tumbuh Kembang
dalam Keluarga & Masyarakat
Pencegahan Terhadap
Gangguan Penggunaan NAPZA
Bagaimana jika anak terpapar
NAPZA?
Kompetensi Pelayanan Usia Sekolah dan Remaja
21. Tenaga kesehatan melakukan supervisi/ bimbingan teknis di Posyandu, jika
kader mempraktikkan dengan benar, maka kader diberi tanda kecakapan