4. Kebenaran Ilmiah
• Kebenaran yang dilandasi metodologi
• Berdasar kesepakatan para ahli sejenis
• Bersifat RELATIF karena selalu ada revisi;
karena ada keterbatasan indera dan persepsi
• Selalu mendapatkan tambahan dan
pembaruan, karena ada perkembangan
teknologi dan ilmu.
• Perlu ada pertemuan ilmiah, untuk agreement
pada konvensi para ilmuwan sejenis
6. • Korespondensi
– Kebenaran adalah kesesuaian antara pernyataan
tentang sesuatu dengan kenyataannya
• Matahari terbit dari Timur
• Ibukota Indonesia adalah Jakarta
• Koherensi
– Pernyataan dikatakan benar bila pernyataan itu
bersifat koheren atau konsisten dengan
pernyataan lain yang dianggap benar
• Semua hewan akan mati
• Ayam adalah hewan
• Ayam akan mati
7. • Pragmatis
– Suatu dianggap benar jika mendatangkan manfaat
dan akan dikatakan salah bila tidak bermanfaat
bagi manusia
• Sintaksis
– Suatu pernyataan dianggap benar bila mengikuti
aturan sintaksis (gramatika) yang baku
• Semantik
– Suatu proposisi memiliki nilai benar ditinjau dari
segi arti atau maknanya
8. • Non Deskripsi
– Suatu pernyataan mempunyai nila benar
ditentukan (tergantung) peran dan fungsi
pernyataan itu.
• Logik Berlebihan
– Kebenaran hanya merupakan kekacauan bahasa
saja dan hal ini akibatnya merupakan suatu
pemborosan, karena pada dasarnya pernyataan
yang hendak dibuktikan kebenarannya memiliki
derajad logik yang masing-masing saling
melingkupi
• Bulatan terdiri dari lingkaran-lingkaran
9. Referensi
• Tim Dosen Filsafat Ilmu, 2002. FILSAFAT ILMU,
Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta.