Penelitian ini bertujuan mengembangkan pedoman perancangan ruang gang di permukiman kampung kota berdasarkan karakteristik sosial dan budaya masyarakatnya. Metode penelitian menggunakan pendekatan fenomenologi dengan observasi dan wawancara di dua lokasi, yakni gang Arjuna di kelurahan Arjuna dan gang Ugrasena. Data dianalisis untuk mengidentifikasi tema-tema yang kemudian dihubungkan untuk menentukan tolok uk
Pengembangan rumah susun sebagai usaha pemenuhan kebutuhan tempat tinggal saat ini menimbulkan reduksi kehidupan sosial penghuninya, termasuk berkurangnya kualitas interaksi sosial dan kesempatan mewujudkan aktualisasi diri. Berbagai teori memaparkan bahwa masalah tersebut dapat diselesaikan melalui rancangan ruang tempat tinggal “dulu” dan “kini”. Oleh karena itu, dilakukan penelitian kualitatif untuk menemukan makna dan perwujudan ruang pada kedua jenis tempat tinggal tersebut yang dapat dimanfaatkan kembali sebagai solusi permasalahan sosial saat ini. Solusi-solusi digabungkan dalam rancangan baru melalui pendekatan arsitektur simbiosis agar makna dan konsep di balik solusi tersebut tidak melebur akibat penggabungan. Kemudahan penghuni dan huniannya ditangkap secara visual oleh lingkungannya adalah solusi umum kedua masalah sosial, dapat diterapkan melalui pola massa berkesinambungan dan terpusat, deret hunian kurva linier yang terpusat pada void, serta pembatas hunian yang terbuka. Kualitas interaksi sosial ditingkatkan dengan menyediakan berbagai ruang bersama dan menerapkan hirarki ruang. Aktualisasi penghuni diwadahi melalui rancangan tampilan bangunan yang menggunakan gaya arsitektur kontemporer dan tampang hunian yang fleksibel.
Pengembangan rumah susun sebagai usaha pemenuhan kebutuhan tempat tinggal saat ini menimbulkan reduksi kehidupan sosial penghuninya, termasuk berkurangnya kualitas interaksi sosial dan kesempatan mewujudkan aktualisasi diri. Berbagai teori memaparkan bahwa masalah tersebut dapat diselesaikan melalui rancangan ruang tempat tinggal “dulu” dan “kini”. Oleh karena itu, dilakukan penelitian kualitatif untuk menemukan makna dan perwujudan ruang pada kedua jenis tempat tinggal tersebut yang dapat dimanfaatkan kembali sebagai solusi permasalahan sosial saat ini. Solusi-solusi digabungkan dalam rancangan baru melalui pendekatan arsitektur simbiosis agar makna dan konsep di balik solusi tersebut tidak melebur akibat penggabungan. Kemudahan penghuni dan huniannya ditangkap secara visual oleh lingkungannya adalah solusi umum kedua masalah sosial, dapat diterapkan melalui pola massa berkesinambungan dan terpusat, deret hunian kurva linier yang terpusat pada void, serta pembatas hunian yang terbuka. Kualitas interaksi sosial ditingkatkan dengan menyediakan berbagai ruang bersama dan menerapkan hirarki ruang. Aktualisasi penghuni diwadahi melalui rancangan tampilan bangunan yang menggunakan gaya arsitektur kontemporer dan tampang hunian yang fleksibel.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Bab iv metode penelitian
1. A. Metode
Penelitian ini berkaitan dengan problematikan relasi antara perilaku manusia dengan
lingkungan, khususnya perilaku individu-individu masyarakat di permukiman kampung kota,
yang secara metodologis, substansi akan dikaitkan atas dasar paradigma naturalistik dengan
pendekatan fenomenologis. Model pendekatan ini menekankan pada pemahaman yang holistik
terhadap suatu fenomena. Untuk melihat keseluruhan fenomena dilakukan dengan melakukan
observasi keadaan dan kegiatan di lokasi yang dijadikan sampel penelitian agar mendapatkan
suatu kondisi tertentu dengan segala keunikan yang terjadi di dalamnya. Pengamatan dilakukan
terhadap aspek-aspek penelitian pada objek fisik ruang gang di permukiman kampung kota
yang dipilih menjadi lokasi penelitian beserta nilai sosial kultural yang terkandung dalam
aktivitas masyarakat penghuninya dalam menggunakan ruang gang dalam kehidupan sehari-
hari dan bentuk-bentuk invansi lahan oleh warga terhadap ruang gang
B. Prosedur Penelitian
Untuk mencapai tujuan penelitian, disusun langkah-langkah/prosedur penelitian
dengan sistematika sebagai berikut:
1. Pengkajian dan pengembangan teori yang mencakup teori-teori tentang interaksi
manusia dengan lingkungan yang mencakup teori-teori tentang permukiman, teori
perilaku spasial: teritori dan kesesakan (crowding), dan teori perancangan ruang publik.
Pengkajian dan pengembangan teori yang mendukung tujuan penelitian ini dilakukan
secara deduktif
2. Merumuskan parameter penelitian untuk digunakan sebagai indikator pengukur
gejala.
2. 3. Menyusun instrumen pengumpulan data sesuai dengan parameter yang dirumuskan
4. Pemilihan unit analisis penelitian, yaitu sejumlah permukiman kampung kota
5. Pengumpulan data melalui observasi lapangan, dokumentasi dan wawancara untuk
menggali fenomena yang terjadi pada sejumlah kasus sampel di lapangan
6. Melakukan analisis data secara induktif melalui pengkategorisasian fenomena yang
disusun atas dasar karakteristik perilaku dan tuntutan arsitektural.
7. Perumusan temuan penelitian yang berupa tolok ukur untuk membuat kerangka acuan
(guidelines) untuk perancagan ruang gang yang mampu mengakomodasi karakteristik
sosial kultural masyarakatnya.
C. Populasi dan Sampel
Untuk mendapatkan tolok ukur perancangan ruang gang dengan berbagai ragam
aktivitas warga, data dikumpulkan dari sejumlah kawasan permukiman kampung kota yang
dapat mewakili segmen sosial masyarakat ( dibedakan atas masyarakat dengan penghasil
menengah dan masyarakat dengan penghasi1an rendah). Pennukiman kampung kota yang di
kawasan kelurahan Arjuna kecamatan Cicendo Bandung merupakan kasus terpilih sebagai
sampel penelitian dengan alasan bahwa di kelurahan ini terdapat banyak kampung kota yang
dihuni masyarakat berpenghasilan rendah sekaligus terdapat .kampung kota yang dihuni oJeh
masyarakat berpenghasilan menengah.
Sampel lokasi gang untuk permukiman kampung kota dengan penghuni mayoritas
berpenghasilan rendah adalah gang Arjuna yang terletak di lingkungan RW 02 Kelurahan
Arjuna Kecamatan Cicendo, sedangkan sampel lokasi untuk permukiman kampung kota
3. dengan penduduk mayoritas berpenghasilan menengah adalah gang kampung kota di jalan
Ugrasena yang terletak di lingkungan RW 03 Kelurahan Arjuna Kecamatan Cicendo (untuk
kampung kota di jalan Ugrasena rencanannya penelitian akan dilakukan di tahun kedua).
Kedua gang ini meskipun berada pada kelurahan yang sama namun memiliki ciri-ciri fisik
gang yang berbeda. Demikian pula dengan kegiatan-kegiatan warganya dalam melakukan
aktivitas di ruang gang lingkungan permukimannya terlihat perbedaan yang mencolok.
D. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan data dilakukan berdasarkan parameter arsitektural yang telah
disimpulkan dari Kajian Pustaka. Penggalian dan perekaman data menggunakan teknikteknik
berikut ini:
1. Observasi awal yang dalam penelitian ini menggunakan istilah grand tour untuk
pengamatan awal guna mendapatkan unit- unit amatan yang sesuai dengan tujuan
penelitian yang dalam penelitian ini
2. Observasi mendalam yang dalam penelitian ini menggunakan istilah mini tour untuk
pengamatan mengenai adalah karakteristik fisik gang dan jenis-jenis kegiatan yang
dilakukan masyarakat pada ruang gang. Karakteristik ruang gang yang diamati dan
direkam berupa dimensi gang, material penutup tanah pada gang, akses masuk.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan warga/masyarakat diruang gang diamati dan
direkam pada pagi, siang dan malam.
3. Observasi dan wawancara dilakukan untuk pengambilan data berupa invasi lahan yang
dilakukan oleh warga pada ruang gang sehingga membuat fungsi utama gang terganggu.
4. Untuk mendapatkan data-data penelitian seperti tersebut di atas, disusun langkah-
langkah pengumpulan data dengan sistematika sebagai berikut:
1. Melakukan grand tour atau pengamatan awal yang menyeluruh, dengan tujuan untuk
menemukan unit-unit amatan penelitian.
2. Melakukan mini tour atau pengamatan mendalam, dengan tujuan untuk menemukan
unit-unit informasi/fenomena berdasar parameter dan indicator gejala seperti yang telah
dirumuskan.
3. Melakukan pengamatan dan perekaman terhadap unit-unit informasi yang berupa: (i)
sistem aktivitas atau perilaku manusia, (ii) sistem spasial, dan (iii) bentukan fisik dan
(iv) invasi lahan oleh warga terhadap ruang gang.
4. Melakukan wawancara dan perekaman terhadap unit-unit informasi yang berupa system
nilai atau segala sesuatu yang dipikirkan atau diketahui oleh warga (responden) tentang
hal-hal yang berhubungan dengan parameter penelitian.
5. Melakukann pengelompokan atau kategorisasi fenomena-fenomena yang sama, mirip,
atau saling berhubungan sehingga memunculkan tema-tema
6. Melakukan analisa hubungan atau dialog antar tema untuk tolok ukur perancangan
ruang gang.