SlideShare a Scribd company logo
Politeknik Negeri Sriwijaya

                                    BAB II
                             TINJAUAN UMUM


2.1 Sejarah Pendirian PT. PUSRI ( PUPUK SRIWIDJAJA )
        Indonesia adalah Negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang
kaya dan tenaga kerja yang berlimpah, sehingga sektor pertanian merupakan
prioritas utama yang mendapat perhatian dari pemerintah. Di sisi lain laju
pertumbuhan penduduk yang terus meningkat membawa korelasi meningkatnya
kebutuhan pangan yang harus diikuti dengan peningkatan produksi melalui upaya
intensifikasi dan ekstensifikasai disektor pertanian serta pembangunan pabrik
pupuk kimia.
        PT. PUSRI ( Pupuk Sriwidjaja ) didirikan pada tanggal 24 Desember
1959, yang berlokasi di Palembang. Pabrik Urea pertama yaitu PUSRI I dengan
kapasitas 100.000 ton urea per tahun, PUSRI I mulai beroperasi sekitar pada tahun
1963. Pusri II dibangun pada tahun 1972 dibangun pabrik pupuk urea kedua
dengan kapasitas terpasang 380.000 ton urea per tahun. Selanjutnya secara
berturut-turut di bangun PUSRI III pada tahun 1974 dan PUSRI IV pada tahun
1975 dengan kapasitas terpasang masing-masing 570.000 ton urea per tahun.
        Pada bulan November 1986 setelah beroperasi selama 23 tahun, operasi
pabrik urea PUSRI I dihentikan, sedangkan untuk pabrik amoniak tetap operasi
namun pada bulan Desember 1992 Amoniak PUSRI 1 train 100 ditutup dan bulan
Desember 1993 Amoniak PUSRI I train 200 ditutup juga.
        Pada tahun 1990, PUSRI I – B dibangun sebagai pengganti pabrik
PUSRI I yang telah dihentikan operasinya karena telah tidak efisien lagi.
Tujuannya adalah membangun pabrik membiayai operasinya sendiri dan bahkan
mampu menghasilkan surplus baru dengan kapasitas produksi amoniak 446.000
ton per tahun dan urea 570.000 ton per tahun. Proyek ini menerapkan teknologi
proses pembuatan urea dan amoniak hemat energi.
        Adapun data perluasan pabrik PT. PUPUK SRIWIDJAJA dapat
dirincikan, antara lain :



                                                         Laporan Kerja Praktek

                                        4
5


          Politeknik Negeri Sriwijaya

   1. PUSRI I
       - Studi Kelayakan              : Gas Bell dan Associate
       - Pelaksanaan Kontruksi        : Marison Kundenso Assia
       - Penandatanganan Kontrak : Desember 1959
       - Mulai Konstuksi              : 16 Oktober 1961
       - Mulai Produksi               : 16 Oktober 1963
       - Biaya                        : US $ 33 juta
       - Sumber Data                  : Exim Bank RI
       - Jenis Proyek                 : Turn Key
       - Kapasitas terpasang          : Urea 300 ton/hari, Amoniak 180 ton/hari
       - Proses Pembuatan             : Ammonia-Gidle, UREA MTC TR
       - Kebutuhan Gas Alam           : 12,50 MMCF / MBT
       - Kapasitas Gudang             : 25.00 meter ton ( dalam kantong )
       - Fasilitas Angkut Pupuk       : Pupuk dalam karung diangkut truk
       - Sumber Gas Alam              : Stanvac
Pabrik PUSRI I terdiri dari dua bagian, yaitu :
   a. Pabrik Amonia dengan kapasitas 800 MT ammonia per enam hari
       menggunakan proses Gidler yang berasal dari Gidler Nitrogen Engineering
       Coorporation (USA)
   b. Pabrik Urea berkapasitas 300 MT atau 100.000 MT per tahun. Pabrik ini
       menggunakan Mitsui Toatsu Process (Jepang).


   2. PUSRI II
       - Studi Kelayakan              : John Van Der Valk
       - Pelaksanaan Kontruksi        : 1. Kellog Overseas Corp. ( USA )
                                          Tokyo Engineering Corp. (Jepang)
       - Penandatanganan Kontrak : 07 Agustus 1972
       - Mulai Konstuksi              : 07 Desember 1972
       - Mulai Produksi               : 06 Agustus 1974
       - Biaya                        : US $ 86 juta
       - Sumber Data                  : USAID, OECF, IDA, Bank Asia RI


                                                           Laporan Kerja Praktek
6


          Politeknik Negeri Sriwijaya

       - Jenis Proyek                 : Cost Plust Fixed Fee
       - Kapasitas terpasang          : Urea 1.150 ton/hari, amoniak 660 ton/hari
       - Proses Pembuatan             : 1. Ammonia - kellog
                                        2. Urea MTC Total Recycle C Improve
       - Kebutuhan Gas Alam           : 40.000 MMCF / MBTU
       - Kapasitas Gudang             : 150.000 ton ( dalam curah )
       - Fasilitas Angkut Pupuk       : Pupuk curah dengan convenyor dari
                                      gudang ke kapal
       - Sumber Gas Alam              : Pertamina / Stanvac


Pabrik PUSRI II terdiri dari fasilitas utama disamping lainnya, yaitu :
      Pabrik Urea yang mempunyai kapasitas 1.150 MT, setelah Urea
       OPtimalization Project (UOP) menjadi 1.750 MT dengan menggunakan
       Mitsui Toaatsu Total Recycle Improved milik Mitsui Toatsui Chemeical
       Inc. (Japan).
      Pabrik Amonia dengan kapasitas 660 MT dengan menggunakan proses
       M.W.Kolleg Corp. (USA).


Sedangkan fasilitas pembantu yang di bangun untuk Pabrik PUSRI II ini adalah :
   1. Pembangkit tenaga listrik/generator dengan penggerak gas turbin
       berkapasitas 15 MW.
   2. Pembangkit steam bertekanan 1.500 Psi dan 625 Psi.
   3. Pembangkit listrik cadangan berupa dua generator cadangan dan dua
       generator darurat.
   4. Gudang penyimpanan pupuk curah berkapasitas 15.000 MT.
   5. Unit Water treatment yang menyediakan air untuk kebutuhan proses dan
       air pendingin.
       Secara umum spesifikasi pupuk urea yang dihasilkan oleh Pabrik PUSRI II
sama dengan yang dihasilkan Pabrik PUSRI I.




                                                           Laporan Kerja Praktek
7


     Politeknik Negeri Sriwijaya

3. PUSRI III
   - Studi Kelayakan           : PT. PUSRI
   - Pelaksanaan Kontruksi     : 1. Kellog overseas ( AS )
                                   2. Toyo Engenering Corp ( japan )
   - Penandatanganan Kontrak : 07 Agustus 1974
   - Mulai Konstuksi           : 21 Mei 1975
   - Mulai Produksi            : Desember 1976
   - Biaya                     : US $ 192 juta
   - Sumber Data               : Bank Dunia RI
   - Jenis Proyek              : Cost plus fixed fee
   - Kapasitas terpasang       : 1. Urea 1.725 ton/hari
                                   2. Ammonia 1000 ton/hari
   - Proses Pembuatan          : 1. Ammonia-kellog
                                   2. Urea MTC Total Recycle C Improve
   - Kebutuhan Gas Alam        : 59.000 MMCF / MBTU
   - Kapasitas Gudang          : 40.000 ton ( dalam curah )
   - Fasilitas Angkut Pupuk    : Pupuk dalam karung dan pupuk curahan
                                   diangkut dengan convertor
   - Sumber Gas Alam           : Pertamina / Stanvec


4. PUSRI IV
   - Studi Kelayakan           : PT. PUSRI
   - Pelaksanaan Kontruksi     : 1. Kellog overseas ( AS )
                                   2. Toyo Engenering Corp ( japan )
   - Penandatanganan Kontrak : 07 Agustus 1975
   - Mulai Konstuksi           : 25 Oktober 1975
   - Mulai Produksi            : October 1977
   - Selesai Kontruksi         : Juli 1977
   - Biaya                     : US $ 186 juta
   - Proses Pembuatan          : 1. Ammonia-kellog
                                   2. Urea MTC Total Recycle C Improve


                                                       Laporan Kerja Praktek
8


          Politeknik Negeri Sriwijaya

        - Jenis Proyek              : Cost Plus Fixed Free
        - Kapasitas Gudang          : 40.000 ton ( curahan )
        - Kapasitas Gas Alam        : 59.000 MMSCF / MBTU
        - Sumber Gas Alam           : Pertamina / Stanvec


        Pada saat peresmian Pabrik PUSRI II, Presiden telah mengumumkan dan
merestui pembangunan PUSRI III, serta dengan Surat Keputusan Presiden No. 17
tanggal 17 April 1975, Presiden RI telah menugaskan Menteri Perindustrian untuk
melaksanakan pembangunan Pabrik PUSRI III dan PUSRI IV dibangun
bersampingan dengan menggunakan proses dan desain yang sama.
        Pabrik PUSRI III dan PUSRI IV masing – masing juga terdiri dari dua
Pabrik, yaitu :
       Pabrik Urea dengan kapasitas produksi 1.725 MTD.
       Pabrik Amunia dengan kapasitas produksi 10.000 MTD.
        Sedangkan fasilitas – fasilitas pembantu tambahan yang dibangun dalam
rangka proyek PUSRI III dan PUSRI IV adalah :
   1. Dua unit steam generator yang masing – masing terdiri dari Waste Heat
        Boiler (kapasitas 90.700 kg/jam steam) dan Package Boilers (kapasitas
        102.060 kg/jam steam).
   2. Dua unit gas turbin generator (Hitachi) dengan kapasitas 15 MW.
   3. Fasilitas tempat pengantongan dan gudang penyimpanan pupuk dengan
        kapasitas 1.000 MT.
   4.   Pembangunan Pabrik Oksigen dan Nitrogen Cair dengan kapasitas masing
        – masing 5000 m.
   5. Amonia Optimalization Amonia Project (AOP) dan Urea OPtomalization
        Project (UOP).


   5. PUSRI I - B
        - Studi Kelayakan           : PT. PUSRI
        - Penandatanganan Kontrak : 14 November 1989
        - Pelaksana Kontruksi       : 1. Kolleg Overseas Corp. (USA)


                                                        Laporan Kerja Praktek
9


         Politeknik Negeri Sriwijaya

                                         2. Tokyo Enginering Corp. (Jepang)
                                         3. PT. Rekayasa Industri (Indonesia)
       - Mulai Konstuksi               : Mei 1990
       - Mulai Produksi                : 24 Desember 1994
       - Diresmikan                    : 22 Desember 1994
       - Biaya                         : US $ 247 juta
       - Sumber Data                   : Exim Bank RI
       - Kapasitas Terpasang           : 1. Urea 1.725 ton per hari
                                        2. Amonia 1.350 ton per hari
       - Proses Pembuatan              : 1. Amonia – Kellog
                                        2. Urea – MTC Total Recycle C
       - Kebutuhan Gas Alam            : 59.000 MMCF / MBTU
       - Kapasitas Gudang              : 40.000 ton ( curahan )
       - Sumber Gas Alam               : Pertamina / Stanvec


       Pada masa ini PT. PUSRI memiliki IV unit pabrik yaitu PUSRI II, III, IV
dan I – B yang terletak dalam satu lokasi dengan total kapasitas 2.280.000 ton
urea dan 1.500.000 amoniak per tahun.
       PUSRI I – B adalah Pabrik yang dibangun untuk menggantikan Pabrik
PUSRI I yang sudah tidak efisiensi lagi berproduksi. Penandatangan kontrak
pembangunan proyek PUSRI I – B dilakukan pada tanggal 14 November 1989,
yang dilaksanakan oleh Menteri Perindustrian RI dan Dirjen Industri serta Dirjen
Industri Kimia Dasar yang meliputi :
   1. PT. Rekayasa Project Subcontac for Amonia Plant antara PT. PUSRI dan
       M.W. Kellog Overseas Industry.
   2. Project Sub for Urea Plant antara PT. PUSRI dengan Tokyo Engineering
       Corporation.
   3. License agrement for Urea Plant antara PT. PUSRI dengan Tokyo
       Enginering Corporation.
   4. License agrement for Amonia Plant antara PT. PUSRI dengan M.W.
       KCellog Overseas Industry.


                                                            Laporan Kerja Praktek
10


         Politeknik Negeri Sriwijaya

   5. Enginering Procerement dan Construcsion antara PT. PUSRI dengan PT.
       Rekayasa Industri.


2.2 Lambang Perusahaan, Pengertian dan Makna

       Nama Perusahaan : PT. PUPUK SRIWIJAYA




                 Gambar 2.1 Logo PT. PUPUK SRIWIJAYA


     Nama perusahaan diambil dari nama kerajaan besar yang sangat termahsyur
pada abad ke-VII, yaitu kerajaan Sriwijaya. Tujuan dipakai nama ini adalah untuk
mengingatkan bahwa pernah berdiri suatu kerajaan besar di Kota Palembang.


       Adapun makna dari lambang dari perusahaan ini adalah :
              Lambang PT. PUSRI yang berbentuk huruf U melambangkan
              singkatan kata “Urea”. Lambang ini telah terdaftar sebagai merk
              dagang (patent) dengan nomor 98 659.




              Setangkai padi dengan jumlah 24, melambangkan tanggal
              berdirinya PT. PUSRI.




                                                        Laporan Kerja Praktek
11


            Politeknik Negeri Sriwijaya

                Butir-butir urea berwarna putih berjumlah 12 melambangkan bulan
                berdirinya PT. PUSRI, yaitu bulan Desember.



                Setangkai kapas yang berjumlah lima buah yang mekar dari
                kelopak yang berjumlah sembilan melambangkan tahun berdirinya
                PT. PUSRI, yaitu 1959.


                Perahu Kajang, merupakan cirri khas Kota Palembang yang
                dibelah oleh Sungai Musi.    Perahu Kajang ini merupakan alat
                transportasi yang digunakan penduduk setempat untuk menangkap
                ikan.


                Kuncup teratai yang akan mekar melambangkan harapan akan
                perkembangan PT. PUSRI di masa depan.

                Komposisi tipis melambangkan warna kuning dan biru yang
                dibatasi garis hitam tipis melambangkan keagungan, kebebasan
                dan ketabahan dalam mengejar cita-cita




2.3 Maksud dan Tujuan Perusahaan
          Maksud dan Tujuan PT. PUSRI yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya
adalah:
-   Perseroan ini bertujuan untuk turut melaksanakan dan menunjang program
    pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, dan
    pada bidang industri pupuk dan industri kimia lain pada khususnya.
-   Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, perseroan menjalankan usaha-usaha :
    produksi, perdagangan, pemberian jasa dan usaha lainnya.
-   Perseroan dapat pula mendirikan atau menjalankan perusahaan dan usaha
    lainnya yang mempunyai hubungan dengan bidang usaha tersebut diatas, baik




                                                         Laporan Kerja Praktek
12


           Politeknik Negeri Sriwijaya

    secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan pihak lain yang
    sejalan dengan ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar.


2.4 Visi dan Misi Perusahaan

2.4.1    VISI
         "Menjadi Perusahaan Pupuk Terkemuka Tingkat Regional ".


2.4.2    MISI
         "Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agribisnis secara
         efisien, berkualitas prima dan memuaskan pelanggan ".


2.4.3    Tata Nilai Perusahaan (Value)
         1. Integritas
         2. Profesional
         3. Fokus pada Pelanggan
         4. Loyalitas
         5. Baik Sangka


2.4.4    Makna Perusahaan
         “Pusri untuk Kemandirian Pangan dan Kehidupan yang lebih baik”.


2.5 Sistem Manajemen dan Struktur Organisasi PT. PUSRI
         PT. PUSRI berbentuk BUMN yang seluruh sahamnya dimiliki pemerintah.
Pemerintah selaku pemegang saham menjadi Dewan Komisaris yang diwakili
oleh :
-   Departemen Keuangan
-   Departemen Perindustrian
-   Departemen Pertanian
-   Departemen Pertambangan dan Energi




                                                         Laporan Kerja Praktek
13


           Politeknik Negeri Sriwijaya

       Struktur organisasi PT. PUSRI mengikuti system organisasi Line dan
Staff. Dewan komisaris bertindak sebagai pengawas semua kegiatan yang
dilakukan oleh Dewan Dereksi dan menetapkan kebijakan umum yang harus
dilakukan. Kedudukan Direksi adalah sebagai Mendataris Dewan Komisaris dan
menguasai seluruh fungsi dan operasional perusahaan. Direksi terdiri dari seorang
Direktur Utama dibantu oleh lima orang anggota Direktur, yaitu :
-   Direktur Produksi
-   Direktur Keuangan dan Pemasaran
-   Direktur Teknik dan Pengembangan
-   Direktur SDM dan Umum


2.5.1 Direktur Produksi
       Untuk menunjang kinerjanya Direktur Produksi dibantu 3 General
Manager, antara lain:
       -    GM Operasi
       -    GM Pengendalian Pabrik, Keselamatan Kerja dan Lingkungan
       -    GM Pemeliharaan
General Manager Pemeliharaan dibantu oleh 5 Manager yang diantaranya:
       -    Manager Perencanaan & Pengendalian TA
       -    Manager Jaminan & Pengendalian Kualitas
       -    Manager Perbengkelan
       -    Manager Pemeliharaan Mekanikal
       -    Manager Pemeliharaan Listrik dan Instrumen
Manager Pemeliharaan Listrik dan Instrumen dibantu 6 bagian yakni:
       -    Bagian Listrik 1
       -    Bagian Listrik 2
       -    Bagian Instrumen 1
       -    Bagian Instrumen 2
       -    Bagian Telekmunikasi dan elektronika (TELKA)
       -    Bagian Bengkel Listrik dan Instrumen




                                                         Laporan Kerja Praktek
14


                   Politeknik Negeri Sriwijaya


                                             Manajer Pemeliharaan
                                             Listrik & Instrument



Superintendent      Superintendent   Superintendent   Superintendent   Superintendent    Superintendent
 Pemeliharaan        Pemeliharaan     Pemeliharaan     Pemeliharaan    Elektronika &     Bengkel Listrik
   Listrik 1           Listrik 2      Instrument 1     Instrument 2    Telekomunika       & Instrumen
                                                                             si




      Planner Scheduller
        Elektronika &                        Foreman Senior                      Foreman Senior
       Telekomunikasi                                                             Pemeliharaan
                                              Pemeliharaan                       Telekomunikasi
                                               Elektronika

                                                 Foreman                             Foreman
                                              Pemeliharaan                         Pemeliharaan
                                              Elektronika (3)                   Telekomunikasi (2)


                                                 Leadman                             Leadman
                                              Elektronika (3)                   Telekomunikasi (2)


                                           Craftman Elektronika                      Craftman
                                                   (3)                          Telekomunikasi (2)

                 Gambar 2.2 Struktur Organisasi Manager Pemeliharaan Listrik dan
                                                Instrumen


      2.5.2      Bagian Telekomuikasi dan Elektronika (TELKA)
                 Tanggung jawab di pemeliharaan Telekomunikasi dan Elektronika
      (TELKA):
      1. Melaksanakan kegiatan pemantauan ketersediaan spare part pabrik,
           perkantoran dan perumahan bidang elektronika dan telekomunikasi serta
           kegiatan perencanaan pemeliharaan peralatan di bidang elektronika dan
           telekomunikasi




                                                                       Laporan Kerja Praktek
15


         Politeknik Negeri Sriwijaya

2. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan
   bidang Elektronika untuk seluruh area pabrik dan penunjang pabrik agar selalu
   berfungsi dengan baik sehingga target produksi dapat tercapai.
3. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan
   bidang Telekomunikasi untuk seluruh area pabrik, perkantoran dan perumahan
   agar selalu berfungsi dengan baik sehingga target produksi dapat tercapai.
4. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan bidang Elektronika untuk seluruh area
   pabrik dan penunjang pabrik agar selalu berfungsi dengan baik sehingga target
   produksi dapat tercapai.
5. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan bidang telekomunikasi / CCTV System
   dan infrastruktur penunjang untuk seluruh area pabrik, perkantoran dan
   perumahan agar selalu berfungsi dengan baik sehingga target produksi dapat
   tercapai.


       Uraian Tugas di pemeliharaan Telekomunikasi dan Elektronika (TELKA):
1. Membuat laporan bulanan bidang Elektronika dan Telekomunikasi
2. Mengelola perencanaan rutin pemeliharaan peralatan pabrik bidang
   elektronika dan telekomunikasi.
3. Membuat perencanaan spare part stok gudang (Warehouse Stock) dan non-
   stok gudang (Direct Charge).
4. Merencanakan program pelaksanaan Preventive Maintenance, Corrective
   Maintenance dan Breakdown Maintenance sesuai format ISO-9001.
5. Menyiapkan, memproses dan mengevaluasi dokumen perencanaan kegiatan
   Preventive Maintenance dan Prosedur Operasi Baku (POB) peralatan bidang
   Elektronika dan telekomunikasi.
6. Mengajukan usulan stok gudang peralatan pabrik dan penunjang pabrik
   dengan persetujuan atasan serta memonitor pengadaannya.
7. Menyiapkan spesifikasi dan dokumen lain terkait dengan proses pembelian
   peralatan dan spare part pabrik
8. Melaksanakan evaluasi dan Quality Control (QC) atas pembelian spare part
   dan peralatan pabrik yang sesuai.


                                                         Laporan Kerja Praktek
16


          Politeknik Negeri Sriwijaya

9. Membuat usulan rencana anggaran stok gudang dan anggaran lain yang
   sesuai.
10. Membuat usulan rencana anggaran biaya rutin pemeliharaan pabrik dan
   perkantoran.
11. Membuat usulan rencana anggaran Investasi peralatan pabrik dan perkantoran.
12. Membuat usulan rencana replacement peralatan pabrik dan perkantoran.
13. Membuat usulan perencanaan TA bidang Elektronika dan Telekomunikasi
14. Secara rutin mengikuti rapat harian pagi yang dihadiri oleh staf Operasi, PKL,
   Pemeliharaan dan Teknik Proses serta berpartisipasi aktif dalam memberikan
   saran-saran dalam bidang telekomunikasi.
15. Mengkoordinasi dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan lembur bidang
   telekomunikasi dan Elektronika.
16. Mengevaluasi pelaksanaan Patroli Harian bidang telekomunikasi di seluruh
   areal pabrik, perkantoran dan perumahan untuk meminimalisir terjadinya Un-
   schedule Shutdown.
17. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan preventive, predictive dan
   breakdown maintenance di bidang telekomunikasi dan elektronika
18. Melakukan evaluasi dan negosiasi terhadap pekerjaan telekomunikasi dan
   elektronika yang berdasarkan kontrak jangka panjang
19. Mengkoordinasikan Item dan Pekerjaan TA bidang Elektronika dengan pihak
   terkait dan siap membantu TA Pabrik Pupuk lain dalam bidang Elektronika.
20. Ikut berperan aktif dalam perencanaan kebutuhan material pabrik, perkantoran
   dan perumahan serta mengevaluasi kebutuhan material bidang telekomunikasi
   dan Elektronika.
21. Terus mejaga kelangsungan operasional pabrik sehingga dapat memenuhi
   terget produksi yang telah ditetapkan oleh management.
22. Mengkoordinasikan, memakai, mengingatkan dan mengevaluasi kewajiban
   penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada unit kerjanya dan lingkungan
   sekitarnya untuk mencapai target Zero Accident.




                                                          Laporan Kerja Praktek
17


          Politeknik Negeri Sriwijaya

23. Membuat History Card Peralatan atas permasalahan yang terjadi pada
    peralatan-peralatan kritis operasional pabrik, untuk mencegah terjadinya
    kerusakan berulang.
24. Melakukan improvement yang berbasis Tehnologi pada peralatan pabrik,
    perkantoran dan perumahan yang menjadi tanggung jawabnya.
25. Mengikuti training baik itu in-house maupun out-plant untuk pengembangan
    kompetensi dan SDM yang bersangkutan.

26. Melaksanakan pekerjaan perbaikan peralatan komunikasi / CCTV dan Insfrastruktur
    penunjang dengan sebaik mungkin dan melaksanakan perkerjaan yang mengharuskan
    lembur dengan baik dan efisien.

27. Melaksanakan dan mencatat hasil pelaksanaan Patroli Harian bidang telekomunikasi
    dan Security CCTV System di areal pabrik, perkantoran dan perumahan pada form
    laporan Daily patrol bidang telekomunikasi.

28. Melaksanakan dan mencatat hasil pelaksanaan preventive, predictive dan breakdown
    maintenance pada form ISO-9001 bidang Telekomunikasi

29. Memiliki motivasi dan bersungguh-sungguh dalam menjaga kelangsungan
    operasional pabrik sehingga dapat memenuhi terget produksi yang telah ditetapkan
    oleh management.

30. Memberikan saran-saran dan berperan aktif dalam menganalisis pemecahan masalah
    yang terjadi pada peralatan-peralatan kritis operasional pabrik, untuk mencegah
    terjadinya kerusakan berulang.



2.6 Kebijakan Manajemen
        Dampak dari arus globalisasi dunia dilancarkan beberapa paket deregulasi,
Pemerintah menuntut PT. PUSRI untuk melakukan perubahan didalam berbagai
aspek managerial. Kebijakan manajemen yang dilakukan oleh PT. PUSRI pada
kondisi terakhir ini antara lain :
1   Mengamankan penyediaan dan penjualan pupuk didalam negeri secara tetap
2   Memperhatikan least cost distribution pattern (pola biaya distribusi rumah)




                                                               Laporan Kerja Praktek
18


          Politeknik Negeri Sriwijaya

3   Menunjang program pemerintah untuk memasyarakatkan pemakaian atau
    penggunaan Urea tablet terutama dikalangan petani.
4   Terus melakukan pembinaan industri kecil dan koperasi agar dapat tumbuh
    dan berkembang atas dasar prinsip saling menguntungkan
5   Meningkatkan kemampuan daya saing perusahaan dengan cara, yaitu :
6   Mengupayakan pengeoperasian pabrik agar dapat berproduksi terpasang dan
    kemampuan dasar dengan memperhatikan faktor lingkungan, keselamatan
    kerja dan operasional pabrik
7   Peranan teknologi mutakhir yang dapat meningkatkan produktivitas efisien,
    baik terhadap penggantian peralatan produksi atau distribusi maupun
    penambahan peralatan pabrik
8   Terus meningkatkan profesionalisme dan kewirausahaan karyawan diseluruh
    jajaran perusahaan melalui pendidikan dan peraturan yang lebih terarah
    sejalan dengan program pengembangan karir
9   Melakukan usaha-usaha efisien didalam berbagai aspek melalui cost reduction
    program (program pengurangan biaya)
10 Mengupayakan       peningkatan   kesejahteraan   karyawan    dalam   rangka
    mempertahankan ketenangan bekerja serta meningkatkan produktivitas kerja
11 Mengusahakan kinerja keuangan perusahaan dengan sehat, sesuai dengan
    ukuran yang ditetapkan dalam SK Menteri Keuangan
12 Investasi rutin (barang modal) diproritaskan kepada investasi yang bebar-
    benar diperlukan untuk menunjang kelancaran operasi produksi dan distribusi
    pupuk juga diutamakan untuk penggantian berdasarkan pertimbangan biaya
    dan manfaat.




                                                         Laporan Kerja Praktek
19


        Politeknik Negeri Sriwijaya

2.7 Struktur Organisasi PT.PUSRI




                     Gambar 2.3 struktur organisasi PT. PUSRI



                                                     Laporan Kerja Praktek
20


          Politeknik Negeri Sriwijaya

2.8 Sistem Kelistrikan PT. Pupuk Sriwijaya
2.8.1   One Line Diagram PT. Pupuk Sriwijaya
        PT. PUSRI memiliki empat buah generator sebagai suplai daya listriknya.
Generator-generator tersebut menggunakan turbin uap (steam turbin) sebagai
penggeraknya. Generator-generator tersebut terdiri dari :
1   Generator 5006-J
    Kapasitas          : 26,6 MVA
    Beban Utama        : PUSRI IB + Perumahan
2   Generator 2006-J
    Kapasitas          :21,6 MVA
    Beban Utama        : PUSRI II
3   Generator 3006-J
    Kapasitas          : 21,6 MVA
    Beban Utama        : PUSRI III
4   Generator 4006-J
    Kapasitas          : 21,6 MVA
    Beban Utama        : PUSRI IV
        Disamping keempat generator tersebut, PT. PUSRI juga mengoperasikan
pembangkit energi yang melayani beban-beban kritis apabila pembangkit utama
mengalami gangguan. Pembangkit ini berupa :
        Generator      : 33 - 5007-J
        Kapasitas      : 300 – 5000 KW
        Penggerak      : Turbin Disel


2.8.2 Pembangkit Listrik di PUSRI IB
        PUSRI IB menggunakan gas turbin sebagai penggerak generatornya.
Generator ini diamankan dengan menggunakan circuit breaker.                Netral
generatornya dihubungkan ke tanah dengan hambatan 400A. fungsi hambatan ini
adalah untuk mengurangi arus gangguan tanah, sehingga generator tidak
mengalami kelebihan arus yang dapat menyebabkan rusaknya generator.




                                                            Laporan Kerja Praktek
21


          Politeknik Negeri Sriwijaya

2.8.3 Pengaman
       Untuk tegangan tinggi digunakan circuit breaker (CB). Fungsi CB ini
secara umum adalah untuk membatasi arus yang masuk dalam jaringan. Untuk
tegangan rendah juga digunakan CB. Penggunaan CB didasarkan pada efisiensi
dan nilai ekonomis.


2.8.4 Jenis Beban

       PT. PUSRI memiliki system kelistrikan sendiri dan ridak bergantung pada
system kelistrikan dari luar. Oleh karena itu, PT. PUSRI harus membuat prosedur
penanggulangan gangguan yang terjadi pada system kelistrikan.       Salah satu
prosedurnya adalah memadamkan sebagian beban yang tidak berarti saat terjadi
gangguan. Untuk keperluan itu, maka beban-beban di PT. PUSRI dibagi menjadi
dua jenis beban, yaitu :
1. Beban Kritis
       Beban kritis adalah beban yang tidak boleh padam dan harus tetap
menyala selama proses produksi. Prinsip ini berlaku juga saat terjadi gangguan.
Contoh dari beban kritis adalah :
   Control Central Building (CCB)
       Merupakan tempat dimana semua proses produksi dikendalikan dan
       diawasi selama berlangsungnya prouksi.
   Ammonia Plant
       Tempat diproduksinya Ammonia. Beban ini tetap dijalankan karena daur
       produksinya pendek.
   Cooling Tower Fans
       Tempat dilaksanakannya pendinginan air proses produksi.


2. Beban Seleksi
       Beban seleksi adalah beban yang dapat dimatikan apabila terjadi gangguan
sementara. Contoh beban selektif seperti :




                                                        Laporan Kerja Praktek
22


         Politeknik Negeri Sriwijaya

Urea Plant
       Tempat dibuatnya pupuk Urea. Urea Plant dimatikan karena daurnya yang
panjang dan dianggap tidak menguntungkan saat terjadi gangguan.


Bagir Plant dan Bengkel
       Tempat pembuatan kantong dan reparasi peralatan yang rusak pada saat
terjadi gangguan. Bagir plant tidak perlu dinyalakan karena Urea Plant dimatikan.
Demikian pula dengan bengkel, pada saat gangguan bengkel tidak perlu
dinyalakan karena bengkel tidak terlalu berhubungan dengan proses produksi.




                                                         Laporan Kerja Praktek

More Related Content

Similar to Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

Bab I KERJA PRAKTEK CHINDY FUNAY
Bab I KERJA PRAKTEK CHINDY FUNAYBab I KERJA PRAKTEK CHINDY FUNAY
Bab I KERJA PRAKTEK CHINDY FUNAY
UPN "Veteran" Yogyakarta
 
Proses pembuatan pupuk urea
Proses pembuatan pupuk ureaProses pembuatan pupuk urea
Proses pembuatan pupuk ureakurniapw
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
ridwan mansyur
 
UBB - Cadangan Tambang Bijih Emas_DRAFT-04.pdf
UBB - Cadangan Tambang Bijih Emas_DRAFT-04.pdfUBB - Cadangan Tambang Bijih Emas_DRAFT-04.pdf
UBB - Cadangan Tambang Bijih Emas_DRAFT-04.pdf
MuhammadUbaid49
 
perancangan proses kimia
perancangan proses kimiaperancangan proses kimia
perancangan proses kimia
Ika Sylvie Sepdiani
 
Bab ii gambaran umum perusahaan
Bab ii gambaran umum perusahaanBab ii gambaran umum perusahaan
Bab ii gambaran umum perusahaan
Qorinatul
 
Revolusi perindustrian dan pertanian
Revolusi perindustrian dan pertanianRevolusi perindustrian dan pertanian
Revolusi perindustrian dan pertanian
Nur Rahifah Karim
 
Penggunaan Alat Berat pada Proyek Pembangunan “Stock Yard Suzuki Negara”.pptx
Penggunaan Alat Berat pada Proyek Pembangunan “Stock Yard Suzuki Negara”.pptxPenggunaan Alat Berat pada Proyek Pembangunan “Stock Yard Suzuki Negara”.pptx
Penggunaan Alat Berat pada Proyek Pembangunan “Stock Yard Suzuki Negara”.pptx
MaulanaNugraha8
 
THORCON : Energi Masa Depan (REV)
THORCON : Energi Masa Depan (REV)THORCON : Energi Masa Depan (REV)
THORCON : Energi Masa Depan (REV)
Bob Soelaiman Effendi
 
Proses industri kimia dan perkembanganya
Proses industri kimia dan perkembanganyaProses industri kimia dan perkembanganya
Proses industri kimia dan perkembanganyaReza Mhk
 
Abstrak reski
Abstrak reskiAbstrak reski
Abstrak reski
Reski Sandi
 

Similar to Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang (13)

Bab i kp
Bab i kpBab i kp
Bab i kp
 
Bab I KERJA PRAKTEK CHINDY FUNAY
Bab I KERJA PRAKTEK CHINDY FUNAYBab I KERJA PRAKTEK CHINDY FUNAY
Bab I KERJA PRAKTEK CHINDY FUNAY
 
Proses pembuatan pupuk urea
Proses pembuatan pupuk ureaProses pembuatan pupuk urea
Proses pembuatan pupuk urea
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
UBB - Cadangan Tambang Bijih Emas_DRAFT-04.pdf
UBB - Cadangan Tambang Bijih Emas_DRAFT-04.pdfUBB - Cadangan Tambang Bijih Emas_DRAFT-04.pdf
UBB - Cadangan Tambang Bijih Emas_DRAFT-04.pdf
 
perancangan proses kimia
perancangan proses kimiaperancangan proses kimia
perancangan proses kimia
 
Pend. kewneg (2 mei 2014)
Pend. kewneg (2 mei 2014)Pend. kewneg (2 mei 2014)
Pend. kewneg (2 mei 2014)
 
Bab ii gambaran umum perusahaan
Bab ii gambaran umum perusahaanBab ii gambaran umum perusahaan
Bab ii gambaran umum perusahaan
 
Revolusi perindustrian dan pertanian
Revolusi perindustrian dan pertanianRevolusi perindustrian dan pertanian
Revolusi perindustrian dan pertanian
 
Penggunaan Alat Berat pada Proyek Pembangunan “Stock Yard Suzuki Negara”.pptx
Penggunaan Alat Berat pada Proyek Pembangunan “Stock Yard Suzuki Negara”.pptxPenggunaan Alat Berat pada Proyek Pembangunan “Stock Yard Suzuki Negara”.pptx
Penggunaan Alat Berat pada Proyek Pembangunan “Stock Yard Suzuki Negara”.pptx
 
THORCON : Energi Masa Depan (REV)
THORCON : Energi Masa Depan (REV)THORCON : Energi Masa Depan (REV)
THORCON : Energi Masa Depan (REV)
 
Proses industri kimia dan perkembanganya
Proses industri kimia dan perkembanganyaProses industri kimia dan perkembanganya
Proses industri kimia dan perkembanganya
 
Abstrak reski
Abstrak reskiAbstrak reski
Abstrak reski
 

Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central control room pabrik 1 b di pt. pupuk sriwidjaja palembang

  • 1. Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Sejarah Pendirian PT. PUSRI ( PUPUK SRIWIDJAJA ) Indonesia adalah Negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang kaya dan tenaga kerja yang berlimpah, sehingga sektor pertanian merupakan prioritas utama yang mendapat perhatian dari pemerintah. Di sisi lain laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat membawa korelasi meningkatnya kebutuhan pangan yang harus diikuti dengan peningkatan produksi melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasai disektor pertanian serta pembangunan pabrik pupuk kimia. PT. PUSRI ( Pupuk Sriwidjaja ) didirikan pada tanggal 24 Desember 1959, yang berlokasi di Palembang. Pabrik Urea pertama yaitu PUSRI I dengan kapasitas 100.000 ton urea per tahun, PUSRI I mulai beroperasi sekitar pada tahun 1963. Pusri II dibangun pada tahun 1972 dibangun pabrik pupuk urea kedua dengan kapasitas terpasang 380.000 ton urea per tahun. Selanjutnya secara berturut-turut di bangun PUSRI III pada tahun 1974 dan PUSRI IV pada tahun 1975 dengan kapasitas terpasang masing-masing 570.000 ton urea per tahun. Pada bulan November 1986 setelah beroperasi selama 23 tahun, operasi pabrik urea PUSRI I dihentikan, sedangkan untuk pabrik amoniak tetap operasi namun pada bulan Desember 1992 Amoniak PUSRI 1 train 100 ditutup dan bulan Desember 1993 Amoniak PUSRI I train 200 ditutup juga. Pada tahun 1990, PUSRI I – B dibangun sebagai pengganti pabrik PUSRI I yang telah dihentikan operasinya karena telah tidak efisien lagi. Tujuannya adalah membangun pabrik membiayai operasinya sendiri dan bahkan mampu menghasilkan surplus baru dengan kapasitas produksi amoniak 446.000 ton per tahun dan urea 570.000 ton per tahun. Proyek ini menerapkan teknologi proses pembuatan urea dan amoniak hemat energi. Adapun data perluasan pabrik PT. PUPUK SRIWIDJAJA dapat dirincikan, antara lain : Laporan Kerja Praktek 4
  • 2. 5 Politeknik Negeri Sriwijaya 1. PUSRI I - Studi Kelayakan : Gas Bell dan Associate - Pelaksanaan Kontruksi : Marison Kundenso Assia - Penandatanganan Kontrak : Desember 1959 - Mulai Konstuksi : 16 Oktober 1961 - Mulai Produksi : 16 Oktober 1963 - Biaya : US $ 33 juta - Sumber Data : Exim Bank RI - Jenis Proyek : Turn Key - Kapasitas terpasang : Urea 300 ton/hari, Amoniak 180 ton/hari - Proses Pembuatan : Ammonia-Gidle, UREA MTC TR - Kebutuhan Gas Alam : 12,50 MMCF / MBT - Kapasitas Gudang : 25.00 meter ton ( dalam kantong ) - Fasilitas Angkut Pupuk : Pupuk dalam karung diangkut truk - Sumber Gas Alam : Stanvac Pabrik PUSRI I terdiri dari dua bagian, yaitu : a. Pabrik Amonia dengan kapasitas 800 MT ammonia per enam hari menggunakan proses Gidler yang berasal dari Gidler Nitrogen Engineering Coorporation (USA) b. Pabrik Urea berkapasitas 300 MT atau 100.000 MT per tahun. Pabrik ini menggunakan Mitsui Toatsu Process (Jepang). 2. PUSRI II - Studi Kelayakan : John Van Der Valk - Pelaksanaan Kontruksi : 1. Kellog Overseas Corp. ( USA ) Tokyo Engineering Corp. (Jepang) - Penandatanganan Kontrak : 07 Agustus 1972 - Mulai Konstuksi : 07 Desember 1972 - Mulai Produksi : 06 Agustus 1974 - Biaya : US $ 86 juta - Sumber Data : USAID, OECF, IDA, Bank Asia RI Laporan Kerja Praktek
  • 3. 6 Politeknik Negeri Sriwijaya - Jenis Proyek : Cost Plust Fixed Fee - Kapasitas terpasang : Urea 1.150 ton/hari, amoniak 660 ton/hari - Proses Pembuatan : 1. Ammonia - kellog 2. Urea MTC Total Recycle C Improve - Kebutuhan Gas Alam : 40.000 MMCF / MBTU - Kapasitas Gudang : 150.000 ton ( dalam curah ) - Fasilitas Angkut Pupuk : Pupuk curah dengan convenyor dari gudang ke kapal - Sumber Gas Alam : Pertamina / Stanvac Pabrik PUSRI II terdiri dari fasilitas utama disamping lainnya, yaitu :  Pabrik Urea yang mempunyai kapasitas 1.150 MT, setelah Urea OPtimalization Project (UOP) menjadi 1.750 MT dengan menggunakan Mitsui Toaatsu Total Recycle Improved milik Mitsui Toatsui Chemeical Inc. (Japan).  Pabrik Amonia dengan kapasitas 660 MT dengan menggunakan proses M.W.Kolleg Corp. (USA). Sedangkan fasilitas pembantu yang di bangun untuk Pabrik PUSRI II ini adalah : 1. Pembangkit tenaga listrik/generator dengan penggerak gas turbin berkapasitas 15 MW. 2. Pembangkit steam bertekanan 1.500 Psi dan 625 Psi. 3. Pembangkit listrik cadangan berupa dua generator cadangan dan dua generator darurat. 4. Gudang penyimpanan pupuk curah berkapasitas 15.000 MT. 5. Unit Water treatment yang menyediakan air untuk kebutuhan proses dan air pendingin. Secara umum spesifikasi pupuk urea yang dihasilkan oleh Pabrik PUSRI II sama dengan yang dihasilkan Pabrik PUSRI I. Laporan Kerja Praktek
  • 4. 7 Politeknik Negeri Sriwijaya 3. PUSRI III - Studi Kelayakan : PT. PUSRI - Pelaksanaan Kontruksi : 1. Kellog overseas ( AS ) 2. Toyo Engenering Corp ( japan ) - Penandatanganan Kontrak : 07 Agustus 1974 - Mulai Konstuksi : 21 Mei 1975 - Mulai Produksi : Desember 1976 - Biaya : US $ 192 juta - Sumber Data : Bank Dunia RI - Jenis Proyek : Cost plus fixed fee - Kapasitas terpasang : 1. Urea 1.725 ton/hari 2. Ammonia 1000 ton/hari - Proses Pembuatan : 1. Ammonia-kellog 2. Urea MTC Total Recycle C Improve - Kebutuhan Gas Alam : 59.000 MMCF / MBTU - Kapasitas Gudang : 40.000 ton ( dalam curah ) - Fasilitas Angkut Pupuk : Pupuk dalam karung dan pupuk curahan diangkut dengan convertor - Sumber Gas Alam : Pertamina / Stanvec 4. PUSRI IV - Studi Kelayakan : PT. PUSRI - Pelaksanaan Kontruksi : 1. Kellog overseas ( AS ) 2. Toyo Engenering Corp ( japan ) - Penandatanganan Kontrak : 07 Agustus 1975 - Mulai Konstuksi : 25 Oktober 1975 - Mulai Produksi : October 1977 - Selesai Kontruksi : Juli 1977 - Biaya : US $ 186 juta - Proses Pembuatan : 1. Ammonia-kellog 2. Urea MTC Total Recycle C Improve Laporan Kerja Praktek
  • 5. 8 Politeknik Negeri Sriwijaya - Jenis Proyek : Cost Plus Fixed Free - Kapasitas Gudang : 40.000 ton ( curahan ) - Kapasitas Gas Alam : 59.000 MMSCF / MBTU - Sumber Gas Alam : Pertamina / Stanvec Pada saat peresmian Pabrik PUSRI II, Presiden telah mengumumkan dan merestui pembangunan PUSRI III, serta dengan Surat Keputusan Presiden No. 17 tanggal 17 April 1975, Presiden RI telah menugaskan Menteri Perindustrian untuk melaksanakan pembangunan Pabrik PUSRI III dan PUSRI IV dibangun bersampingan dengan menggunakan proses dan desain yang sama. Pabrik PUSRI III dan PUSRI IV masing – masing juga terdiri dari dua Pabrik, yaitu :  Pabrik Urea dengan kapasitas produksi 1.725 MTD.  Pabrik Amunia dengan kapasitas produksi 10.000 MTD. Sedangkan fasilitas – fasilitas pembantu tambahan yang dibangun dalam rangka proyek PUSRI III dan PUSRI IV adalah : 1. Dua unit steam generator yang masing – masing terdiri dari Waste Heat Boiler (kapasitas 90.700 kg/jam steam) dan Package Boilers (kapasitas 102.060 kg/jam steam). 2. Dua unit gas turbin generator (Hitachi) dengan kapasitas 15 MW. 3. Fasilitas tempat pengantongan dan gudang penyimpanan pupuk dengan kapasitas 1.000 MT. 4. Pembangunan Pabrik Oksigen dan Nitrogen Cair dengan kapasitas masing – masing 5000 m. 5. Amonia Optimalization Amonia Project (AOP) dan Urea OPtomalization Project (UOP). 5. PUSRI I - B - Studi Kelayakan : PT. PUSRI - Penandatanganan Kontrak : 14 November 1989 - Pelaksana Kontruksi : 1. Kolleg Overseas Corp. (USA) Laporan Kerja Praktek
  • 6. 9 Politeknik Negeri Sriwijaya 2. Tokyo Enginering Corp. (Jepang) 3. PT. Rekayasa Industri (Indonesia) - Mulai Konstuksi : Mei 1990 - Mulai Produksi : 24 Desember 1994 - Diresmikan : 22 Desember 1994 - Biaya : US $ 247 juta - Sumber Data : Exim Bank RI - Kapasitas Terpasang : 1. Urea 1.725 ton per hari 2. Amonia 1.350 ton per hari - Proses Pembuatan : 1. Amonia – Kellog 2. Urea – MTC Total Recycle C - Kebutuhan Gas Alam : 59.000 MMCF / MBTU - Kapasitas Gudang : 40.000 ton ( curahan ) - Sumber Gas Alam : Pertamina / Stanvec Pada masa ini PT. PUSRI memiliki IV unit pabrik yaitu PUSRI II, III, IV dan I – B yang terletak dalam satu lokasi dengan total kapasitas 2.280.000 ton urea dan 1.500.000 amoniak per tahun. PUSRI I – B adalah Pabrik yang dibangun untuk menggantikan Pabrik PUSRI I yang sudah tidak efisiensi lagi berproduksi. Penandatangan kontrak pembangunan proyek PUSRI I – B dilakukan pada tanggal 14 November 1989, yang dilaksanakan oleh Menteri Perindustrian RI dan Dirjen Industri serta Dirjen Industri Kimia Dasar yang meliputi : 1. PT. Rekayasa Project Subcontac for Amonia Plant antara PT. PUSRI dan M.W. Kellog Overseas Industry. 2. Project Sub for Urea Plant antara PT. PUSRI dengan Tokyo Engineering Corporation. 3. License agrement for Urea Plant antara PT. PUSRI dengan Tokyo Enginering Corporation. 4. License agrement for Amonia Plant antara PT. PUSRI dengan M.W. KCellog Overseas Industry. Laporan Kerja Praktek
  • 7. 10 Politeknik Negeri Sriwijaya 5. Enginering Procerement dan Construcsion antara PT. PUSRI dengan PT. Rekayasa Industri. 2.2 Lambang Perusahaan, Pengertian dan Makna Nama Perusahaan : PT. PUPUK SRIWIJAYA Gambar 2.1 Logo PT. PUPUK SRIWIJAYA Nama perusahaan diambil dari nama kerajaan besar yang sangat termahsyur pada abad ke-VII, yaitu kerajaan Sriwijaya. Tujuan dipakai nama ini adalah untuk mengingatkan bahwa pernah berdiri suatu kerajaan besar di Kota Palembang. Adapun makna dari lambang dari perusahaan ini adalah : Lambang PT. PUSRI yang berbentuk huruf U melambangkan singkatan kata “Urea”. Lambang ini telah terdaftar sebagai merk dagang (patent) dengan nomor 98 659. Setangkai padi dengan jumlah 24, melambangkan tanggal berdirinya PT. PUSRI. Laporan Kerja Praktek
  • 8. 11 Politeknik Negeri Sriwijaya Butir-butir urea berwarna putih berjumlah 12 melambangkan bulan berdirinya PT. PUSRI, yaitu bulan Desember. Setangkai kapas yang berjumlah lima buah yang mekar dari kelopak yang berjumlah sembilan melambangkan tahun berdirinya PT. PUSRI, yaitu 1959. Perahu Kajang, merupakan cirri khas Kota Palembang yang dibelah oleh Sungai Musi. Perahu Kajang ini merupakan alat transportasi yang digunakan penduduk setempat untuk menangkap ikan. Kuncup teratai yang akan mekar melambangkan harapan akan perkembangan PT. PUSRI di masa depan. Komposisi tipis melambangkan warna kuning dan biru yang dibatasi garis hitam tipis melambangkan keagungan, kebebasan dan ketabahan dalam mengejar cita-cita 2.3 Maksud dan Tujuan Perusahaan Maksud dan Tujuan PT. PUSRI yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya adalah: - Perseroan ini bertujuan untuk turut melaksanakan dan menunjang program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, dan pada bidang industri pupuk dan industri kimia lain pada khususnya. - Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, perseroan menjalankan usaha-usaha : produksi, perdagangan, pemberian jasa dan usaha lainnya. - Perseroan dapat pula mendirikan atau menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan bidang usaha tersebut diatas, baik Laporan Kerja Praktek
  • 9. 12 Politeknik Negeri Sriwijaya secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan pihak lain yang sejalan dengan ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar. 2.4 Visi dan Misi Perusahaan 2.4.1 VISI "Menjadi Perusahaan Pupuk Terkemuka Tingkat Regional ". 2.4.2 MISI "Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agribisnis secara efisien, berkualitas prima dan memuaskan pelanggan ". 2.4.3 Tata Nilai Perusahaan (Value) 1. Integritas 2. Profesional 3. Fokus pada Pelanggan 4. Loyalitas 5. Baik Sangka 2.4.4 Makna Perusahaan “Pusri untuk Kemandirian Pangan dan Kehidupan yang lebih baik”. 2.5 Sistem Manajemen dan Struktur Organisasi PT. PUSRI PT. PUSRI berbentuk BUMN yang seluruh sahamnya dimiliki pemerintah. Pemerintah selaku pemegang saham menjadi Dewan Komisaris yang diwakili oleh : - Departemen Keuangan - Departemen Perindustrian - Departemen Pertanian - Departemen Pertambangan dan Energi Laporan Kerja Praktek
  • 10. 13 Politeknik Negeri Sriwijaya Struktur organisasi PT. PUSRI mengikuti system organisasi Line dan Staff. Dewan komisaris bertindak sebagai pengawas semua kegiatan yang dilakukan oleh Dewan Dereksi dan menetapkan kebijakan umum yang harus dilakukan. Kedudukan Direksi adalah sebagai Mendataris Dewan Komisaris dan menguasai seluruh fungsi dan operasional perusahaan. Direksi terdiri dari seorang Direktur Utama dibantu oleh lima orang anggota Direktur, yaitu : - Direktur Produksi - Direktur Keuangan dan Pemasaran - Direktur Teknik dan Pengembangan - Direktur SDM dan Umum 2.5.1 Direktur Produksi Untuk menunjang kinerjanya Direktur Produksi dibantu 3 General Manager, antara lain: - GM Operasi - GM Pengendalian Pabrik, Keselamatan Kerja dan Lingkungan - GM Pemeliharaan General Manager Pemeliharaan dibantu oleh 5 Manager yang diantaranya: - Manager Perencanaan & Pengendalian TA - Manager Jaminan & Pengendalian Kualitas - Manager Perbengkelan - Manager Pemeliharaan Mekanikal - Manager Pemeliharaan Listrik dan Instrumen Manager Pemeliharaan Listrik dan Instrumen dibantu 6 bagian yakni: - Bagian Listrik 1 - Bagian Listrik 2 - Bagian Instrumen 1 - Bagian Instrumen 2 - Bagian Telekmunikasi dan elektronika (TELKA) - Bagian Bengkel Listrik dan Instrumen Laporan Kerja Praktek
  • 11. 14 Politeknik Negeri Sriwijaya Manajer Pemeliharaan Listrik & Instrument Superintendent Superintendent Superintendent Superintendent Superintendent Superintendent Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Elektronika & Bengkel Listrik Listrik 1 Listrik 2 Instrument 1 Instrument 2 Telekomunika & Instrumen si Planner Scheduller Elektronika & Foreman Senior Foreman Senior Telekomunikasi Pemeliharaan Pemeliharaan Telekomunikasi Elektronika Foreman Foreman Pemeliharaan Pemeliharaan Elektronika (3) Telekomunikasi (2) Leadman Leadman Elektronika (3) Telekomunikasi (2) Craftman Elektronika Craftman (3) Telekomunikasi (2) Gambar 2.2 Struktur Organisasi Manager Pemeliharaan Listrik dan Instrumen 2.5.2 Bagian Telekomuikasi dan Elektronika (TELKA) Tanggung jawab di pemeliharaan Telekomunikasi dan Elektronika (TELKA): 1. Melaksanakan kegiatan pemantauan ketersediaan spare part pabrik, perkantoran dan perumahan bidang elektronika dan telekomunikasi serta kegiatan perencanaan pemeliharaan peralatan di bidang elektronika dan telekomunikasi Laporan Kerja Praktek
  • 12. 15 Politeknik Negeri Sriwijaya 2. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan bidang Elektronika untuk seluruh area pabrik dan penunjang pabrik agar selalu berfungsi dengan baik sehingga target produksi dapat tercapai. 3. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan bidang Telekomunikasi untuk seluruh area pabrik, perkantoran dan perumahan agar selalu berfungsi dengan baik sehingga target produksi dapat tercapai. 4. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan bidang Elektronika untuk seluruh area pabrik dan penunjang pabrik agar selalu berfungsi dengan baik sehingga target produksi dapat tercapai. 5. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan bidang telekomunikasi / CCTV System dan infrastruktur penunjang untuk seluruh area pabrik, perkantoran dan perumahan agar selalu berfungsi dengan baik sehingga target produksi dapat tercapai. Uraian Tugas di pemeliharaan Telekomunikasi dan Elektronika (TELKA): 1. Membuat laporan bulanan bidang Elektronika dan Telekomunikasi 2. Mengelola perencanaan rutin pemeliharaan peralatan pabrik bidang elektronika dan telekomunikasi. 3. Membuat perencanaan spare part stok gudang (Warehouse Stock) dan non- stok gudang (Direct Charge). 4. Merencanakan program pelaksanaan Preventive Maintenance, Corrective Maintenance dan Breakdown Maintenance sesuai format ISO-9001. 5. Menyiapkan, memproses dan mengevaluasi dokumen perencanaan kegiatan Preventive Maintenance dan Prosedur Operasi Baku (POB) peralatan bidang Elektronika dan telekomunikasi. 6. Mengajukan usulan stok gudang peralatan pabrik dan penunjang pabrik dengan persetujuan atasan serta memonitor pengadaannya. 7. Menyiapkan spesifikasi dan dokumen lain terkait dengan proses pembelian peralatan dan spare part pabrik 8. Melaksanakan evaluasi dan Quality Control (QC) atas pembelian spare part dan peralatan pabrik yang sesuai. Laporan Kerja Praktek
  • 13. 16 Politeknik Negeri Sriwijaya 9. Membuat usulan rencana anggaran stok gudang dan anggaran lain yang sesuai. 10. Membuat usulan rencana anggaran biaya rutin pemeliharaan pabrik dan perkantoran. 11. Membuat usulan rencana anggaran Investasi peralatan pabrik dan perkantoran. 12. Membuat usulan rencana replacement peralatan pabrik dan perkantoran. 13. Membuat usulan perencanaan TA bidang Elektronika dan Telekomunikasi 14. Secara rutin mengikuti rapat harian pagi yang dihadiri oleh staf Operasi, PKL, Pemeliharaan dan Teknik Proses serta berpartisipasi aktif dalam memberikan saran-saran dalam bidang telekomunikasi. 15. Mengkoordinasi dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan lembur bidang telekomunikasi dan Elektronika. 16. Mengevaluasi pelaksanaan Patroli Harian bidang telekomunikasi di seluruh areal pabrik, perkantoran dan perumahan untuk meminimalisir terjadinya Un- schedule Shutdown. 17. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan preventive, predictive dan breakdown maintenance di bidang telekomunikasi dan elektronika 18. Melakukan evaluasi dan negosiasi terhadap pekerjaan telekomunikasi dan elektronika yang berdasarkan kontrak jangka panjang 19. Mengkoordinasikan Item dan Pekerjaan TA bidang Elektronika dengan pihak terkait dan siap membantu TA Pabrik Pupuk lain dalam bidang Elektronika. 20. Ikut berperan aktif dalam perencanaan kebutuhan material pabrik, perkantoran dan perumahan serta mengevaluasi kebutuhan material bidang telekomunikasi dan Elektronika. 21. Terus mejaga kelangsungan operasional pabrik sehingga dapat memenuhi terget produksi yang telah ditetapkan oleh management. 22. Mengkoordinasikan, memakai, mengingatkan dan mengevaluasi kewajiban penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada unit kerjanya dan lingkungan sekitarnya untuk mencapai target Zero Accident. Laporan Kerja Praktek
  • 14. 17 Politeknik Negeri Sriwijaya 23. Membuat History Card Peralatan atas permasalahan yang terjadi pada peralatan-peralatan kritis operasional pabrik, untuk mencegah terjadinya kerusakan berulang. 24. Melakukan improvement yang berbasis Tehnologi pada peralatan pabrik, perkantoran dan perumahan yang menjadi tanggung jawabnya. 25. Mengikuti training baik itu in-house maupun out-plant untuk pengembangan kompetensi dan SDM yang bersangkutan. 26. Melaksanakan pekerjaan perbaikan peralatan komunikasi / CCTV dan Insfrastruktur penunjang dengan sebaik mungkin dan melaksanakan perkerjaan yang mengharuskan lembur dengan baik dan efisien. 27. Melaksanakan dan mencatat hasil pelaksanaan Patroli Harian bidang telekomunikasi dan Security CCTV System di areal pabrik, perkantoran dan perumahan pada form laporan Daily patrol bidang telekomunikasi. 28. Melaksanakan dan mencatat hasil pelaksanaan preventive, predictive dan breakdown maintenance pada form ISO-9001 bidang Telekomunikasi 29. Memiliki motivasi dan bersungguh-sungguh dalam menjaga kelangsungan operasional pabrik sehingga dapat memenuhi terget produksi yang telah ditetapkan oleh management. 30. Memberikan saran-saran dan berperan aktif dalam menganalisis pemecahan masalah yang terjadi pada peralatan-peralatan kritis operasional pabrik, untuk mencegah terjadinya kerusakan berulang. 2.6 Kebijakan Manajemen Dampak dari arus globalisasi dunia dilancarkan beberapa paket deregulasi, Pemerintah menuntut PT. PUSRI untuk melakukan perubahan didalam berbagai aspek managerial. Kebijakan manajemen yang dilakukan oleh PT. PUSRI pada kondisi terakhir ini antara lain : 1 Mengamankan penyediaan dan penjualan pupuk didalam negeri secara tetap 2 Memperhatikan least cost distribution pattern (pola biaya distribusi rumah) Laporan Kerja Praktek
  • 15. 18 Politeknik Negeri Sriwijaya 3 Menunjang program pemerintah untuk memasyarakatkan pemakaian atau penggunaan Urea tablet terutama dikalangan petani. 4 Terus melakukan pembinaan industri kecil dan koperasi agar dapat tumbuh dan berkembang atas dasar prinsip saling menguntungkan 5 Meningkatkan kemampuan daya saing perusahaan dengan cara, yaitu : 6 Mengupayakan pengeoperasian pabrik agar dapat berproduksi terpasang dan kemampuan dasar dengan memperhatikan faktor lingkungan, keselamatan kerja dan operasional pabrik 7 Peranan teknologi mutakhir yang dapat meningkatkan produktivitas efisien, baik terhadap penggantian peralatan produksi atau distribusi maupun penambahan peralatan pabrik 8 Terus meningkatkan profesionalisme dan kewirausahaan karyawan diseluruh jajaran perusahaan melalui pendidikan dan peraturan yang lebih terarah sejalan dengan program pengembangan karir 9 Melakukan usaha-usaha efisien didalam berbagai aspek melalui cost reduction program (program pengurangan biaya) 10 Mengupayakan peningkatan kesejahteraan karyawan dalam rangka mempertahankan ketenangan bekerja serta meningkatkan produktivitas kerja 11 Mengusahakan kinerja keuangan perusahaan dengan sehat, sesuai dengan ukuran yang ditetapkan dalam SK Menteri Keuangan 12 Investasi rutin (barang modal) diproritaskan kepada investasi yang bebar- benar diperlukan untuk menunjang kelancaran operasi produksi dan distribusi pupuk juga diutamakan untuk penggantian berdasarkan pertimbangan biaya dan manfaat. Laporan Kerja Praktek
  • 16. 19 Politeknik Negeri Sriwijaya 2.7 Struktur Organisasi PT.PUSRI Gambar 2.3 struktur organisasi PT. PUSRI Laporan Kerja Praktek
  • 17. 20 Politeknik Negeri Sriwijaya 2.8 Sistem Kelistrikan PT. Pupuk Sriwijaya 2.8.1 One Line Diagram PT. Pupuk Sriwijaya PT. PUSRI memiliki empat buah generator sebagai suplai daya listriknya. Generator-generator tersebut menggunakan turbin uap (steam turbin) sebagai penggeraknya. Generator-generator tersebut terdiri dari : 1 Generator 5006-J Kapasitas : 26,6 MVA Beban Utama : PUSRI IB + Perumahan 2 Generator 2006-J Kapasitas :21,6 MVA Beban Utama : PUSRI II 3 Generator 3006-J Kapasitas : 21,6 MVA Beban Utama : PUSRI III 4 Generator 4006-J Kapasitas : 21,6 MVA Beban Utama : PUSRI IV Disamping keempat generator tersebut, PT. PUSRI juga mengoperasikan pembangkit energi yang melayani beban-beban kritis apabila pembangkit utama mengalami gangguan. Pembangkit ini berupa : Generator : 33 - 5007-J Kapasitas : 300 – 5000 KW Penggerak : Turbin Disel 2.8.2 Pembangkit Listrik di PUSRI IB PUSRI IB menggunakan gas turbin sebagai penggerak generatornya. Generator ini diamankan dengan menggunakan circuit breaker. Netral generatornya dihubungkan ke tanah dengan hambatan 400A. fungsi hambatan ini adalah untuk mengurangi arus gangguan tanah, sehingga generator tidak mengalami kelebihan arus yang dapat menyebabkan rusaknya generator. Laporan Kerja Praktek
  • 18. 21 Politeknik Negeri Sriwijaya 2.8.3 Pengaman Untuk tegangan tinggi digunakan circuit breaker (CB). Fungsi CB ini secara umum adalah untuk membatasi arus yang masuk dalam jaringan. Untuk tegangan rendah juga digunakan CB. Penggunaan CB didasarkan pada efisiensi dan nilai ekonomis. 2.8.4 Jenis Beban PT. PUSRI memiliki system kelistrikan sendiri dan ridak bergantung pada system kelistrikan dari luar. Oleh karena itu, PT. PUSRI harus membuat prosedur penanggulangan gangguan yang terjadi pada system kelistrikan. Salah satu prosedurnya adalah memadamkan sebagian beban yang tidak berarti saat terjadi gangguan. Untuk keperluan itu, maka beban-beban di PT. PUSRI dibagi menjadi dua jenis beban, yaitu : 1. Beban Kritis Beban kritis adalah beban yang tidak boleh padam dan harus tetap menyala selama proses produksi. Prinsip ini berlaku juga saat terjadi gangguan. Contoh dari beban kritis adalah : Control Central Building (CCB) Merupakan tempat dimana semua proses produksi dikendalikan dan diawasi selama berlangsungnya prouksi. Ammonia Plant Tempat diproduksinya Ammonia. Beban ini tetap dijalankan karena daur produksinya pendek. Cooling Tower Fans Tempat dilaksanakannya pendinginan air proses produksi. 2. Beban Seleksi Beban seleksi adalah beban yang dapat dimatikan apabila terjadi gangguan sementara. Contoh beban selektif seperti : Laporan Kerja Praktek
  • 19. 22 Politeknik Negeri Sriwijaya Urea Plant Tempat dibuatnya pupuk Urea. Urea Plant dimatikan karena daurnya yang panjang dan dianggap tidak menguntungkan saat terjadi gangguan. Bagir Plant dan Bengkel Tempat pembuatan kantong dan reparasi peralatan yang rusak pada saat terjadi gangguan. Bagir plant tidak perlu dinyalakan karena Urea Plant dimatikan. Demikian pula dengan bengkel, pada saat gangguan bengkel tidak perlu dinyalakan karena bengkel tidak terlalu berhubungan dengan proses produksi. Laporan Kerja Praktek