1. Dokumen tersebut membahas tentang upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir melalui pemberian asuhan kebidanan komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir.
2. Kasus yang diambil adalah seorang ibu hamil usia 20 tahun pada trimester III yang mendapatkan asuhan kebidanan di Bidan Praktek Mandiri Sri Rahayu.
3. Tujuan penulisan kasus ini ad
Dokumen tersebut membahas tentang bayi baru lahir normal dan bayi berat lahir rendah, termasuk pengertian, masalah yang dihadapi, dan upaya pencegahan kematian bayi.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang penyelenggaraan orientasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) bagi tenaga kesehatan puskesmas di Kabupaten Sikka. Orientasi ini bertujuan untuk membangun komitmen bersama dalam mendukung program GERMAS. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, dasar hukum, waktu, tempat, peserta dan biaya penyelenggaraan orientasi GERMAS.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan program KIA/KB di tingkat desa sebagai bagian dari program PKMD. Terdapat pengumpulan data wilayah sasaran, perencanaan kegiatan termasuk sumber daya manusia dan keuangan yang dibutuhkan, pelaksanaan pengumpulan data, dan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan di desa.
1. Dokumen tersebut membahas tentang upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir melalui pemberian asuhan kebidanan komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir.
2. Kasus yang diambil adalah seorang ibu hamil usia 20 tahun pada trimester III yang mendapatkan asuhan kebidanan di Bidan Praktek Mandiri Sri Rahayu.
3. Tujuan penulisan kasus ini ad
Dokumen tersebut membahas tentang bayi baru lahir normal dan bayi berat lahir rendah, termasuk pengertian, masalah yang dihadapi, dan upaya pencegahan kematian bayi.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang penyelenggaraan orientasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) bagi tenaga kesehatan puskesmas di Kabupaten Sikka. Orientasi ini bertujuan untuk membangun komitmen bersama dalam mendukung program GERMAS. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, dasar hukum, waktu, tempat, peserta dan biaya penyelenggaraan orientasi GERMAS.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan program KIA/KB di tingkat desa sebagai bagian dari program PKMD. Terdapat pengumpulan data wilayah sasaran, perencanaan kegiatan termasuk sumber daya manusia dan keuangan yang dibutuhkan, pelaksanaan pengumpulan data, dan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan di desa.
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Hrdnt
Dokumen tersebut merupakan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang membahas tentang keadaan umum, status kesehatan, upaya kesehatan, dan masalah-masalah kesehatan di Kabupaten Bogor berdasarkan pencapaian indikator MDGs dan SPM. Lima masalah prioritas yang diidentifikasi adalah angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu, neonatus dengan komplikasi yang ditangani, dan penemuan pneumonia balita.
Dokumen ini membahas pelaksanaan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. M usia 27 tahun di Puskesmas Oenopu secara berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir hingga KB dengan menggunakan pendekatan Continuity of Care untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Pelayanan ini dilakukan dari Februari hingga April 2019 dengan hasil ibu dan bayi dalam keadaan sehat
Transformasi peserta pkh (manado mei 2013)yul saja
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas peran Kementerian Kesehatan dalam transformasi kepesertaan Program Keluarga Harapan (PKH), (2) Salah satu perannya adalah berpartisipasi dalam proses verifikasi data peserta PKH, dan (3) Memastikan bahwa seluruh peserta PKH mendapatkan akses layanan kesehatan melalui program Jamkesmas dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi di Provinsi Sulawesi Barat melalui strategi pelayanan kesehatan ibu dan anak secara terpadu dan berkelanjutan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas hingga anak sekolah. Pemerintah daerah diharapkan mendukung dengan menetapkan peraturan daerah tentang penanganan kesehatan ibu, bayi dan anak agar program-program penurunan angka kematian dapat dilaksan
Kebijakan penurunan aki akb dinas kesehatan provinsi sulawesi barat 27 11_2016Muh Saleh
Kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi meliputi peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, peningkatan kapasitas petugas kesehatan, serta penguatan kerja sama antara bidan dan dukun untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Sulawesi Barat.
Dokumen tersebut membahas tentang menentukan prioritas masalah kesehatan, menganalisis penyebab masalah, dan cara pemecahan masalah kesehatan melalui beberapa tahapan seperti penggunaan tabel Urgensi-Seriousness-Growth, diagram Ishikawa atau pohon masalah, serta brainstorming untuk mengidentifikasi penyebab masalah."
Implementasi upaya Penurunan Kasus Kematian ibu dan bayi di Sulawesi BaratMuh Saleh
Dokumen ini membahas upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi pada tahun 2015. Upaya tersebut meliputi peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, penambahan tenaga kesehatan, penguatan pelayanan rujukan, serta program pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan. Alokasi anggaran untuk program ini berasal dari APBD
Buku ini membahas kebijakan pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi melalui program Gerakan Mandiri Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir beserta strategi lainnya seperti SMS Bunda, Appreciative Inquire, Audit Maternal Perinatal, dan Kelas Ibu Hamil. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu nifas, dan bayi baru lahir.
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan kampanye terkait pelaksanaan germas penyuluhan keluarga berencana di Puskesmas Tunggal Jaya. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dengan mengendalikan kelahiran serta menjamin jumlah penduduk yang terkendali. Kegiatannya meliputi penyuluhan keluarga berencana untuk meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi dan menurunkan angka kelahiran bayi.
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Hrdnt
Dokumen tersebut merupakan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang membahas tentang keadaan umum, status kesehatan, upaya kesehatan, dan masalah-masalah kesehatan di Kabupaten Bogor berdasarkan pencapaian indikator MDGs dan SPM. Lima masalah prioritas yang diidentifikasi adalah angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu, neonatus dengan komplikasi yang ditangani, dan penemuan pneumonia balita.
Dokumen ini membahas pelaksanaan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. M usia 27 tahun di Puskesmas Oenopu secara berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir hingga KB dengan menggunakan pendekatan Continuity of Care untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Pelayanan ini dilakukan dari Februari hingga April 2019 dengan hasil ibu dan bayi dalam keadaan sehat
Transformasi peserta pkh (manado mei 2013)yul saja
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas peran Kementerian Kesehatan dalam transformasi kepesertaan Program Keluarga Harapan (PKH), (2) Salah satu perannya adalah berpartisipasi dalam proses verifikasi data peserta PKH, dan (3) Memastikan bahwa seluruh peserta PKH mendapatkan akses layanan kesehatan melalui program Jamkesmas dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi di Provinsi Sulawesi Barat melalui strategi pelayanan kesehatan ibu dan anak secara terpadu dan berkelanjutan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas hingga anak sekolah. Pemerintah daerah diharapkan mendukung dengan menetapkan peraturan daerah tentang penanganan kesehatan ibu, bayi dan anak agar program-program penurunan angka kematian dapat dilaksan
Kebijakan penurunan aki akb dinas kesehatan provinsi sulawesi barat 27 11_2016Muh Saleh
Kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi meliputi peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, peningkatan kapasitas petugas kesehatan, serta penguatan kerja sama antara bidan dan dukun untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Sulawesi Barat.
Dokumen tersebut membahas tentang menentukan prioritas masalah kesehatan, menganalisis penyebab masalah, dan cara pemecahan masalah kesehatan melalui beberapa tahapan seperti penggunaan tabel Urgensi-Seriousness-Growth, diagram Ishikawa atau pohon masalah, serta brainstorming untuk mengidentifikasi penyebab masalah."
Implementasi upaya Penurunan Kasus Kematian ibu dan bayi di Sulawesi BaratMuh Saleh
Dokumen ini membahas upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi pada tahun 2015. Upaya tersebut meliputi peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, penambahan tenaga kesehatan, penguatan pelayanan rujukan, serta program pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan. Alokasi anggaran untuk program ini berasal dari APBD
Buku ini membahas kebijakan pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi melalui program Gerakan Mandiri Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir beserta strategi lainnya seperti SMS Bunda, Appreciative Inquire, Audit Maternal Perinatal, dan Kelas Ibu Hamil. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu nifas, dan bayi baru lahir.
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan kampanye terkait pelaksanaan germas penyuluhan keluarga berencana di Puskesmas Tunggal Jaya. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dengan mengendalikan kelahiran serta menjamin jumlah penduduk yang terkendali. Kegiatannya meliputi penyuluhan keluarga berencana untuk meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi dan menurunkan angka kelahiran bayi.
Buku pedoman ini memberikan panduan tentang Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) yang meliputi prinsip-prinsip pengelolaan program KIA, indikator pemantauan, pengumpulan dan pengolahan data, analisis data, rencana tindak lanjut, pelembagaan, serta pelaksanaan dan pelaporan PWS-KIA. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan hasil program KIA di Indonesia.
Buku pedoman ini memberikan panduan tentang Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) yang meliputi prinsip-prinsip pengelolaan program KIA, indikator pemantauan, pengumpulan dan pengolahan data, analisis data, penelusuran kohort, perencanaan tindak lanjut, pelembagaan, pelaksanaan dan pelaporan PWS-KIA. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan hasil program KIA di Indonesia.
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...Warnet Raha
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR di Ruang Teratai Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna mulai tanggal 8 s.d 10 Mei 2014.
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada bayi Ny. “I”dengan BBLR ...Warnet Raha
Dokumen tersebut membahas tentang bayi baru lahir normal dan bayi berat lahir rendah, termasuk pengertian, masalah yang dihadapi, dan upaya penanganannya. Secara khusus membahas studi kasus manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan pada seorang bayi berat lahir rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan asfiksia. Secara garis besar dibahas tentang latar belakang angka kematian bayi dan ibu di Indonesia serta penyebab utama kematian bayi baru lahir yaitu asfiksia. Dokumen juga membahas tujuan penelitian untuk mengetahui asuhan kebidanan komprehensif pada bayi baru lahir dengan asfiksia di BPS Desi Andriani.
c. Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Bayi Ny “N” dengan BBLR di Ruan...Warnet Raha
Tinjauan pustaka membahas tentang bayi baru lahir normal, bayi berat lahir rendah, dan konsep dasar manajemen asuhan kebidanan. Bayi baru lahir normal memiliki berat dan panjang badan tertentu serta cirri-ciri fisiologis lainnya, sedangkan bayi berat lahir rendah memiliki berat kurang dari 2500 gram."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas program pelayanan kesehatan ibu dan anak beserta indikator kinerjanya di Kabupaten Bintan
2. Terdapat berbagai kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung program tersebut seperti audit maternal perinatal dan pelatihan asuhan persalinan normal
3. Hasil yang dicapai antara lain kematian ibu sebanyak 3 orang dan kematian perinatal sebanyak beberapa kasus
Karya tulis ilmiah ini membahas asuhan kebidanan pada bayi berusia 2 bulan yang mengalami efek samping setelah mendapat imunisasi Pentabio I dan Polio II. Tujuannya adalah memberikan asuhan terhadap bayi tersebut di BPM Lia Maria.
Dokumen ini membahas tentang kesehatan ibu dan bayi di Indonesia dengan fokus khusus di Kabupaten Polewali Mandar. Dokumen menyebutkan angka kematian ibu dan bayi serta upaya-upaya yang dilakukan untuk menurunkannya, seperti pemeriksaan ibu hamil dan nifas rutin serta pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
Dokumen ini membahas tentang kesehatan ibu dan bayi di Indonesia dengan fokus khusus di Kabupaten Polewali Mandar. Dokumen menyebutkan angka kematian ibu dan bayi serta upaya-upaya yang dilakukan untuk menurunkannya, termasuk pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas.
Kerangka acuan kegiatan validasi balita kurusyusup firmawan
Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan validasi balita kurus di wilayah kerja Puskesmas Kalimanggis tahun 2016. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendapatkan data balita kurus berdasarkan nama, alamat, kelompok umur, jenis kelamin dan status ekonomi serta memberikan rekomendasi kebijakan perencanaan kedepan. Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 di 24 posyandu dan 6 desa dengan bi
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Bab i doh
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO (Millenium Develoment Goalds / MDGs) Angka
kematian ibu merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan
perempuan. Pada saat ini dunia masih menghadapi tingginya angka kematian
ibu (AKI) pada saat melahirkan. Organisasi kesehatan dunia World Health
Organization (WHO) mencatat tiap tahunnya didunia mencapai lebih dari
dari 500 ribu orang perempuan yang meninggal karena hamil dan melahirkan
(Prawirohardjo, 2010).
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2012 menunjukan AKI di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 359 per
100.000 kelahiran hidup. Ini berarti kesehatan ibu justru mengalami
kemunduran. Pada tahun 2007, AKI di Indonesia sebenarnya telah mencapai
228 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar
32 per 1000 kelahiran hidup. (SDKI, 2012)
Pada tahun 2012 jumlah angka kematian ibu (AKI) di Provinsi Jawa
Barat tercatat sebesar 86 per 100.000 kelahiran hidup dan jumlah AKB pada
tahun 2012 di Provinsi Jawa Barat tercatat sebesar 3 per 1000 kelahiran
hidup. (Dinkes Jabar, 2012)
Pada tahun 2012 jumlah angka kematia ibu (AKI) di Kabupaten
Bandung Barat tercatat sebesar 28 per 31.412 kelahiran hidup dan Jumlah
2. 2
AKB pada tahun 2012 di kabupaten Bandung Barat tercatat sebesar 79 per
31.412 kelahiran hidup (Dinkes Jabar, 2012). Sedangkan di desa Puncaksari
pada tahun 2014 tidak tercatat AKI dan untuk AKB terdapat 2 kasus
(Rekapitulasi Desa Puncaksari Tahun 2014).
Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya penurunan AKI pada
dasarnya mengacu pada intervensi strategis “Empat Pilar Save Motherhood“.
Dewasa ini program keluarga berencana sebagai salah satu pilar tersebut telah
dianggap berhasil. Akses terhadap pelayanan antenatal sebagai pilar kedua
cukup baik, yaitu 82% pada tahun 1997. Persalinan yang aman sebagai pilar
ketiga yang dikategorikan sebagai pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan pada tahun 1997 baru mencapai 60%. Cakupan pelayanan obstetri
sebagai pilar keempat. Sebagai pilar keempat masih sangat rendah dan
mutunya belum optimal mengingat kira-kira 90% kematian ibu terjadi pada
saat persalinan. Upaya depkes untuk mempercepat penurunan AKI adalah
mengupayakan agar setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh
bidan, pelayanan obstetri sedekat mungkin kepada semua ibu hamil. Dalam
mempercepat penurunan AKI, keterlibatan sektor lain disamping kesehatan
sangat diperlukan beberapa keterlibatan lintas sektoral dalam upaya
penurunan AKI adalah sebagai berikut: Gerakan Sayang Ibu (GSI),
kelangsungan hidup, perkembangan dan perlindungan ibu dan anak, Gerakan
Reproduksi Keluarga Sehat. Selain ketiga upaya lintas sektor tersebut masih
ada berbagai kegiatan lain yang dilaksanakan pihak terkait, seperti organisasi
3. 3
profesi, POGI, IBI Perinasia, PKK, dan pihak lain dengan peran dan fungsi
masing-masing. (Saifuddin, 2010:7-8-9).
Bidan sebagai salah satu sumber daya manusia dibidang kesehatan
merupakan ujung tombak atau orang yang berada digaris terdepan yang
berhubungan langsung dengan Wanita sebagai sasaran programnya. Dengan
peran yang cukup besar ini maka sangat penting kiranya bagi bidan untuk
senantiasa meningkatkan kompetensinya mengenai pemahaman mengenai
asuhan kebidanan mulai dari wanita hamil sampai nifas serta kesehatan bayi
(Sulistyawati, 2009).
Maka dari itu berdasarkan uraian di atas penulis merasa tertarik untuk
melakukan pengkajian tentang “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada
Masa Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Bayi Baru Lahir Pada Ny. Y
G5P2A2 Di BPM Ny. T Kp. Kubang Desa puncaksari kecamatan
sindangkerta Kab. Bandung Barat Tahun 2015”.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu menerapkan asuhan kebidanan secara komprehensif pada
masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan
pendokumentasiannya pada Ny. Y G5P2A2 Di BPM Ny. T Kp. Kubang
Desa puncaksari kecamatan sindangkerta Kab. Bandung Barat Tahun
2015.
4. 4
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengumpulan data dasar pada asuhan kebidanan
masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir pada Ny. Y
G5P2A2 Di BPM Ny. T Kp. Kubang Desa puncaksari kecamatan
sindangkerta Kab. Bandung Barat Tahun 2015.
b. Dapat mengidentifikasi diagnosis, menentukan masalah dan kebutuhan
pada asuhan kebidanan masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi
baru lahir pada Ny. Y G5P2A2 Di BPM Ny. T Kp. Kubang Desa
puncaksari kecamatan sindangkerta Kab. Bandung Barat Tahun 2015.
c. Dapat merumuskan diagnosis atau masalah potensial yang
membutuhkan antisipasi masalah potensial pada asuhan kebidanan
masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir pada Ny. Y
G5P2A2 Di BPM Ny. T Kp. Kubang Desa puncaksari kecamatan
sindangkerta Kab. Bandung Barat Tahun 2015.
d. Dapat menetapkan kebutuhan tindakan segera pada asuhan kebidanan
masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir pada Ny. Y
G5P2A2 Di BPM Ny. T Kp. Kubang Desa puncaksari kecamatan
sindangkerta Kab. Bandung Barat Tahun 2015.
e. Dapat menyusun rencana asuhan kebidanan pada masa kehamilan,
persalinan, nifas dan bayi baru lahir pada asuhan kebidanan Ny. Y
G5P2A2 Di BPM Ny. T Kp. Kubang Desa puncaksari kecamatan
sindangkerta Kab. Bandung Barat Tahun 2015.
5. 5
f. Dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada masa kehamilan,
persalinan, nifas dan bayi baru lahir pada Ny. Y G5P2A2 Di BPM Ny. T
Kp. Kubang Desa puncaksari kecamatan sindangkerta Kab. Bandung
Barat Tahun 2015.
g. Dapat mengevaluasi hasil tindakan dan pemeriksaan pada asuhan
kebidanan masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir pada
Ny. Y G5P2A2 Di BPM Ny. T Kp. Kubang Desa puncaksari kecamatan
sindangkerta Kab. Bandung Barat Tahun 2015.
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat di
tempat perkuliahan mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil,
bersalin, nifas dan bayi baru lahir secara komprehensif.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai metode penilaian pada mahasiswa dalam
pelaksanaan tugasnya dalam menyusun laporan Studi Kasus serta
untuk mendidik dan membimbing mahasiswa agar lebih terampil
dalam memberikan asuahan kebidanan secara komprehensif.
b. Bagi Lahan Praktek
Diharapkan sebagai bahan masukan dalam melakukan
asuhan kebidanan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan
sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi.
6. 6
c. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menjadi referensi bagi penulis
selanjutnya sebagai acuan dalam melakukan asuhan kebidanan
agar menjadi lebih baik lagi.
d. Bagi Klien
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang kehamilan,
persalinan, nifas dan bayi baru lahir.