1. PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
A. PENGERTIAN BUMN, BUMS DAN KOPERASI
a. Pengertian Badan Usaha.
Pengertian badan usaha dengan perusahaan dapat dikemukakan di bawah ini :
1. Badan Usaha adalah suatu kesatuan yuridis ekonomis yang medirikan usaha
untuk mencari keuntungan.
2. Perusahaan adalah suatu kesatuan teknis dan tempat proses untuk
memproduksi barang dan jasa secara efektif dan efisien.
b. Jenis Badan Usaha.
Ditinjau dari lapangan usahanya, badan usaha digolongkan menjadi lima jenis,
yaitu:
1. Badan Usaha Ekstraktif adalah badan usaha yang kegiatannya mengambil
hasil alam secara langsung, sehingga menimbulkan manfaat tertentu.
Contohnya pertambangan, perikanan laut, penebangan kayu, pendulangan
emas atau intan, dan sebagainya.
2. Badan Usaha Agraris adalah badan usaha yang kegiatannya mengolah alam
sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih banyak. Contohnya Pertanian,
perikanan darat, peternakan, perkebunan dan sebagainya.
3. Badan Usaha Industri adalah badan usaha yang kegiataanya mengolah dari
bahan mentah menjadi barang jadi yang siap untuk dikonsumsi. Cantohnya:
perusahaan tekstil, meubelair, industri logam, kerajinan tangan, assembling
dan sebagainya.
4. Badan Usaha Perdagangan adalah badan usaha yang kegiatannya menyalurkan
barang dari produsen kepada konsumen, atau kegiatan pertukaran atau
jualbeli. Contoh grosir, pedagang eceran, supermarket, perusahaan ekspor
impor dan sebagainya.
5. Badan usaha Jasa adalah badan usaha yang kegiatannya bergerak dalam
bidang pemberian atau pelayanan Jasa tertentu kepada konsumen. Contoh:
salon, dokter, bengkel, notaris, ansuransi, bank, akuntan dan sebagainya.
Ditinjau dari pemilikan modal, dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang modalnya
milik negara, yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN
bergerak disektor-sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak. Contoh:
Perjan, Perum dan Persero.
2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh
modalnya dimiliki oleh swasta, dapat berbentuk perseorangan maupun
persekutuan. Contoh: Firma, Persekutuan Komanditer, Perseroan Terbatas,
Koperasi dan sebagainya.
3. Badan Usaha Campuran adalah badan usaha yang modalnya sebagian milik
pemerintah dan sebagian milik swasta. Contohnya PERSERO. Modal yang
2. dimiliki oleh badan usaha ini adalah 51% atau lebih dimiliki pemerintah dan
paling banyak 49% dimiliki oleh swasta atau investor. Contoh: PT Telkom, PT
Garuda, PT BNI 1946, PT Jakarta LLoyd dan sebagainya.
4. Koperasi merupakan badan usaha yang modalnya dimiliki oleh anggota di
dalam menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di
bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi.
B. PERAN BUMN, BUMS DAN KOPERASI
1. Peran BUMN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran sebagai berikut :
a. Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan
negara.
b. Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
c. Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
d. Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari
keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
e. Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
f. Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya
prinsip-prinsip ekonomi.
2. Peran BUMS
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) memiliki peran sebagai berikut :
a. Bertujuan untuk memperoleh keuntungan dan membagikan keuntungan tersebut
b. Sebagai lembaga ekonomi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan
menciptaken barang dan jasa yang dibu-tuhkan oleh masyarakat
c. Sebagai salah satu dinamisator dalam kehidupan perekonomian masyarakat
d. Sebagai pengelola dan pengolah sumber daya, baik sumber daya alam maupun
sumber daya manusia
e. Sebagai partner kerja pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Peran Koperasi
Koperasi memiliki peran sebagai berikut :
a. Sebagai salah satu lembaga perekonomian masyarakat.
b. Sebagai tulang punggung perekonomian negara.
c. Sebagai dinamisator dan stabilisator perekonomian masyarakat dan negara.
d. Sebagai lembaga produktif untuk memberikan pelayanan kepada anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
e. Sebagai lembaga ekonomi untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam
masyarakat.
f. Sebagai partner kerja pemerintah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan di
bidang ekonomi dan koperasi.
3. C. BENTUK-BENTUK BUMN, BUMS DAN KOPERASI
1. Bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), maka BadanUsaha Milik Negara digolongkan ke
dalam dua bentuk usaha Negara, yaitu :
a. Perusahaan Umum (PERUM) atau Public Corporation, adalah BUMN
yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang
bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau
jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan
prinsip pengelolaan perusahaan.
Contoh : Perum Husada Bakti, Perum Pegadaian, Perum Pelayaran, Perum
Peruri, Perum Damri, Perum Perhutani dan sebagainya.
Maksud dan tujuan Perum adalah menyelenggarakan usaha yang
bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau
jasa yang berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat. Untuk
mendukung kegiatan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan tersebut,
Perum dapat melakukan penyertaan modal dalam badan usaha lain.
Ciri-ciri Perusahaan Umum antara lain:
1) melayani kepentingan umum.
2) umumnya bergerak dibidang jasa vital (public utility)
3) dibenarkan memupuk keuntungan
4) berstatus badan hukum
5) mempunyai nama dam kekayaan sendiri serta kebebasan bergerak
seperti perusahaan swasta
6) hubungan hukumnya diatus secara hubungan hukum pendata
7) modal seluruhnya dimiliki oleh negara dan kekayaan negara yang
dipisahkan
8) dipimpin oleh seorang Direksi
9) pegawainya adalah pegawai perusahaan negara
10) laporan tahunan perusahaan, disampaikan kepada pemenintah
b. Perusahaan Perseroan (PERSERO) atau Public State Company, adalah
BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam
saham yang seluruh atau paling sedikit 51 % (lima puluh satu persen)
sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya
mengejar keuntungan. Contoh : PT. Telkom, PT. Pos Indonesia, PT. KAI,
PT. Semen Gresik, PT. BRI, PT. Bank Mandiri, PT Danareksa, PT. Sang
Hyang Seri, PT. BNI, PT. Jasa Marga, PT. Wika dan sebagainya.
Maksud dan tujuan pendirian Persero adalah:
1) menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya
4. saing kuat;
2) mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.
Ciri-ciri Perusahaan Perseroan antana lain:
1) memupuk keuntungan (profitability)
2) sebagai badan hukum perdata (yang berbentuk PT)
3) hubungan usahanya diatur menurut hukum perdata
4) modal seluruhnya atau sebagian merupakan kekayaan negara yang
dipisahkan (dimungkinkan joint dengan swasta nasional/asing)
5) tidak memiliki fasilitas-fasilitas negara
6) dipimpin oleh seorang Direksi
7) status pegawainya sebagai pegawai perusahaan swasta
8) peranan pemerintah sebagai pemegang saham
Berdasarkan pasal 2 UU Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN, dijelaskan
maksud dan tujuan BUMN adalah:
a. memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada
umumnya dan penerimaan negara pada khususnya;
b. mengejar keuntungan;
c. menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat
hidup orang banyak;
d. menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan
oleh sektor swasta dan koperasi;
e. turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha
golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
2. Bentuk Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Di Indonesia terdapat beragam jenis badan usaha swasta. kesemuanya mempunyai
peranan yang cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Badan usaha ini
seluruh modalnya dimiliki oleh pihak swasta, baik secara perseorangan maupun
persekutuan. Berdasarkan badan hukum yang dipilih, badan usaha milik swasta
dapat dibedakan dalam bentuk badan usaha perseorangan, firma, persekutuan
komanditer, dan perseroan terbatas.
a. Badan Usaha Perseorangan
Badan usaha perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha yang hanya didirikan
oleh seorang, modalnya dart seorang dan ia sendiri yang memimpin dan
bertanggung jawab atas segala pekerjaan dengan tujuan untuk mendapat laba.
b. Badan Usaha Firma
Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan dan
menjalankan suatu perusahaan di bawah nama bersama, dan masing-masing
sekutu atau anggota memiliki tanggungjawab yang sama terhadap perusahaan.
Tanggung jawab sekutu tidak terbatas sehingga tidak ada pemisahan antara
kekayaan perusahaan dengan kekayaan pribadi atau prive. Apabila perusahaan
5. menderita kerugian, maka seluruh kekayaan pribadinya dapat dijaminkan untuk
menutup kerugian firma.
c. Badan Usaha Persekutuan Komanditer
Persekutuan komanditer atau CV (Commanditaire Venootschaft) adalah
Persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan usaha dimana satu atau
beberapa orang sebagai sekutu yang hanya menyerahkan modal dan sekutu
lainnya yang menjalankan perusahaan. Jadi dalam persekutuan komanditer dikenal
dua sekutu, yaitu:
a. Sekutu aktif atau sekutu bekerja atua sekutu komplementer, yaitu sekutu yang
berhak memimpin perusahaan
b. Sekutu pasif atau sekutu tidak bekerja atau sekutu komanditer (sleeping
partner) yaitu sekutu yang hanya menyerahkan madalnya saja.
d. Badan Usaha Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu persekutuan yang mamperoleh modal
dengan mengeluarkan sero atau saham, dimana tiap orang dapat memiliki satu
atau lebih saham, serta bertanggungjawab sebesar modal yang diserahkan.
Mendirikan PT harus dengan akta notaris dan harus ada ijin (persetujuan dari
Menteri Kehakiman dan PT tersebut harus diumumkan dalam berita negara
(Lembaran Berita Negara), sehingga PT berbentuk Badan Hukum
Dalam akte pendiriannya harus memuat:
1) Nama PT dan Tujuannya tidak bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban
umum
2) Nama-nama pendiri PT serta alamatnya
3) Tempat kedudukan PT
4) Jumlah modal PT
5) Anggaran dasar PT
Modal yang disebutkan dalam anggaran dasar terdiri dari :
1) Modal Statuter yaitu modal yang tecantum dalam neraca PT
2) Modal yang ditempatkan yaitu sebanyak 20% dari modal statuter harus sudah
terjual
3) Modal yang disetor yaitu modal yang harus disetor ke kas PT, minimal 10%
dan modal statuter.
Dalam PT ada tiga badan yang menentukan kelancaran jalannya kehidupan PT,
yaitu:
1) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), mempunyai. kekuasaan tertinggi
dalam PT. RUPS inilah yang berhak memilih dan mengangkat serta
menetapkan gaji Direksi maupun Dewan Komisaris.
2) Direksi (Direktur Utama) adalah seseorang yang memimpin dan
bertanggungjawab atas jalannya PT.
6. 3) Dewan Komisaris adalah orang-orang yang dipilih para pesero (biasanya
pesero yang memiliki sero terbanyak). Tugas Komisaris adalah mengawasi
dan memberikan nasihat kepada Direksi.
3. Bentuk Badan Usaha Koperasi.
Berdasarkan Bab I UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pengertian
Koperasi (Cooperation) adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan. AdapunPerkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut
kehidupan Koperasi.
Adapun menurut Pasal 6 UU Nomor 25 tahun 1992 Bab IV, disebutkan bahwa syarat
pembentukan koperasi, antara lain, sebagai berikut.
a. Koperasi Primer didirikan oleh paling sedikit 20 (dua puluh) orang
perseorangan dengan memisahkan sebagian kekayaan pendiri atau Anggota
sebagai modal awal Koperasi.
b. KoperasiSekunderdidirikanolehpaling sedikit3(tiga) Koperasi.
Pada Pasal 83, ada empat jenis koperasi yang diperkenankan, yaitu koperasi
konsumen, koperasi produsen, koperasi jasa, dan koperasi simpan pinjam.
a. Koperasi Konsumen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha
pelayanan di bidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan non-anggota.
b. Koperasi Produsen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha
pelayanan di bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang
dihasilkan anggota kepada anggota dan non-anggota.
c. Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan
jasa non-simpan pinjam yang diperlukan oleh anggota dan non-anggota.
d. Koperasi Simpan Pinjam, adalah koperasi yang menjalankan usaha simpan
pinjamsebagai satu-satunya usaha yang melayani anggota
4. Badan Usaha Perusahaan Daerah.
Perusahaan Daerah adalah perusahaan yang modalnya berasal dari kekayaan
daerah yang dipisahkan, baik yang didirikan oleh Pemerintah Propinsi maupun
Pemerintah Kabupaten / Kota. Perusahaan daerah bergerak di bidang usaha umum
yang menguasai hajat hidup orang banyak. Contoh : PDAM, Bank DKI, Bank
BPD DIY, Bank Jateng, Bank Nagari Padang, PD Pasar Jaya Jakarta dan
sebagainya.
7. D. KEBAIKAN DAN KELEMAHAN BUMN, BUMS DAN KOPERASI
1. Kebaikan dan Kelemahan BUMN
a. Kelebihan BUMN
1) Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak
2) Mendapat jaminan dan dukungan dari negara
3) Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal dari negara
4) Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
5) Sebagai sumber pendapatan negara
b. Kekurangan BUMN
1) Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien
2) Manajemen perusahaan kurang profesional
3) Menimbulkan monopoli atas sektor-sektor vital
4) Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang mengikat
5) Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi
2. Kebaikan dan Kelemahan BUMS
a. Kebaikan dan Kelemahan Badan Usaha Perseorangan
Kebaikan badan usaha perseorangan antara lain
1) Organisasinya yang mudah (easy of organization), karena aktivitas relatif
terbatas dan perusahaan repatif kecil.
2) Kebebasan bergerak (freedom of action). Pemilik mempunyai kebebasan yang
luas, karena setiap keputusannya merupakan kata terakhir.
3) Keuntungan jatuh pada seorang (retention of all profits)
4) Pajaknya rendah (low tales)
5) Rahasia perusahaan lebih terjamin (secrecy), karena umunnya pengusaha
sendiri yang menjalankan tugas-tugas penting.
6) Ongkos organisasinya rendah (law organization cost).
7) Dapat mengambil keputusan dengan cepat, karena tanpa menunggu
persetujuan orang lain.
8) Keuntungan yang besar akan menambah dorongan dan semaagat bagi
pimpinan
Kelemahan badan usaha perseorangan:
1) Tanggung jawab pimpinam tidak terbatas (unlimited liability)
2) Besarnya modal terbatas (limitazian on capital)
3) Kelangsungan hidup atau kontinuitas tidak terjamin (lack of continuity)
4) Kecakapan pimpinan yang terbatas, karena bila pimpinan tidak cakap, maka
akan mengalami kemunduran
5) Kerugian akan ditanggung sendiri
b. Kebaikan dan Kelemahan Badan Usaha Firma
Kebaikan Firma diantaranya:
a) Kebutuhan akan modal lebih mudah terpenuhi
8. b) Pengelolaan perusahaan dapat dibagi-bagi sesuai dengan keahlian masing-
masing sekutu
c) Setiap resiko dipikul bersama-sama sehingga dirasakan tidak terlalu berat
d) Keputusan yang diambil lebih baik karena berdasarkan pertimbangan lebih
dari seorang
e) Kemampuan untuk mencari kredit lebih besar, karena lebih dipercaya pihak
ketiga (bank)
Sedangkan kelemahan firma antara lain:
a) Terdapat kemungkinan timbulnya perselisihan patam diantara para pemilik
atau pendiri
b) Keputusan yang diambil kurang cepat, karena harus menunggu musaywarah
c) Akibat tindakan seorang anggota, akan menyebabkan terlibatnya anggota yang
lain
d) Perusahaan dikatakan bubar apabila salah seorang anggota mengundurkan diri
atau meninggal dunia.
c. Kebaikan dan Kelemahan Badan Usaha Persekutuan Komanditer
Sebenarnya persekutuan komanditer dengan firma hampir sama, sehingga kebaikan
dan kelemahan firma juga berlaku untuk persekutuan komanditer, kebaikan yang
lain yaitu modal CV menjadi lebih besar, sedang kekurangannya sekutu
komanditer seolah-olah hanya memercayakan modalnya kepada sekutu pengusaha.
d. Kebaikan dan Kelemahan Badan Usaha Perseroan Terbatas
Kebaikan Perseroan Terbatas, antara lain :
- Tanggung jawab pesero terbatas
- Kebutuhan akan pengembangan modal mudah dipenuhi
- Kontinuitas kehidupan PT lebih terjamin
- Lebih dipercaya pihak ketiga dalam hal kredit
- Efisiensi dibidang kepemimpinan
- Lebih mampu memperhatikan nasib buruh dan kanyawan.
Sedangkan kelemahan Perseroan Terbatas antara lain:
- Perhatian pesero terhadap PT kurang
- Biaya dalam PT lebih besar (biaya pendirian, biaya organisasi. dan biaya pajak
perseroan)
- Memimpin PT lebih sulit dari pada perusahaan bentuk lain.
3. Kebaikan dan Kelemahan Koperasi
Kebaikan Koperasi, antara lain:
a. memiliki tujuan utama untuk kesejahteraan anggota, bukan mencari keuntungan
semata.
b. Kewenangan dan kebijakan koperasi ditetapkan oleh anggota melalui rapat anggota.
c. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan koperasi,
sehingga lebih demokratis
d. Pengelolaan koperasi dan usahanya sehari-hari merupakan tanggung jawab
pengurus, dan bersifat terbuka dan sukarela
e. Semua kewajiban dan risiko yang terjadi menjadi tanggung jawab para anggota.
9. f. Karena merupakan usaha bersama, maka terdapat kesetiakawanan yang tinggi
Sedangkan Keburukan Koperasi, antara lain:
a. Koperasi kurang berkembang, karena pengelolaannya kurang profesional
b. Kontinyuitas usahanya kurang terjamin
c. Sering terjadi pergantian anggota, karena bersifat sukarela
d. Kebijakan yang diambil kurang cepat karena menunggu rapat anggota terlebih
dahulu
E. PENGGABUNGAN BADAN USAHA
Kombinasi badan usaha sering dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Kombinasi vertikal adalah gabungan beberapa badan usaha yang bekerja pada tingkat
yang berbeda-beda dalam proses produksi suatu barang atau barang produksinya
berurutan. Misalnya: Untuk memproduksi kain, terdapat beberapa badan usaha seperti
petani kapas, pengangkutan kapas, pemintalan, pertenunan dan penyempurnaan kain.
2. Kombinasi horisontal atau paralelisasi adalah gabungan dari beberapa badan usaha
yang bekerja dalam tingkat yang sama dalam proses produksi barang atau gabungan
dan beberapa badan usaha yang memproduksi atau menjual barang yang berlainan.
Misalnya: penggabungan antara pabrik sabun cuci dengan pabrik sabun mandi, antara
pabrik sikat gigi dengan pabrik pasta gigi, dan sebagainya.
Sedangkan bentuk kerjasama atau penggabungan badan usaha diantaranya adalah
1. Kartel adalah bentuk kerjasama antara beberapa perusahaan yang bergerak dalam
bidang usaha yang sama, dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan,
memperkecil kondisi persaingan dan memperluas atau menguasai pasar.
2. Trust adalah peleburan beberapa badan usaha menjadi sebuah perusahaan yang baru,
sehingga diperoleh kekuasaan yang besar dan monopoli.
3. Holding Company adalah suatu PT yang besar yang menguasai sebagian besar sero
atau saham perusahaan lainnya, Secara yuridis badan usaha yang dikuasai tetap
berdiri sendiri namun diatur dan dijalankan sesuai dengan kebijakan PT yang
menguasai
4. Concern
Sebenarnya consern sama halnya dengan Holding company yaitu memiliki sebagian
besar saham-saham dari beberapa badan usaha. Perbedaannya adalah bahwa holding
company sering berbentuk PT, sedangkan Concern sering dimiliki perseorangan, yaitu
seorang hartawan yang mempunyai modal yang amat besar.
5. Corner dan Ring adalah penggabungan beberapa badan usaha dengan tujuan mencari
keuntungan yang besan, dengan cara menguasai penawaran barang untuk memperoleh
monopoli dan menaikkan harga.
6. Syndikat adalah kerjasama sementara oleh beberapa badan usaha untuk menjual atau
mengerjakan suatu proses produksi.
7 Merger adalah penggabungan beberapa badan usaha dengan jalan meleburkan diri
menjadi satu perusahaan baru. Jadi merger identik dengan trust.
8. Joint Venture adalah penggabungan beberapa badan usaha untuk mendirikan satu
10. bentuk usaha bersama dengan modal bersama pula, dengan tujuan untuk menggali
kekayaan alam dan mendidik tenaga ahli untuk menghasilkan keuntungan yang lebih
besar.
9. Production Sharing adalah kerjasama bagi hasil antara pihak-pihak tertentu.
10. Waralaba (Franchise) adalah Sistem usaha yang tidak memakai modal sendiri, artinya
untuk membuka usaha dengan menggunakan investor lain (Franchisor)