Laporan Hasil Kajian Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Lokasi Usulan Hutan Ce...Sani Saragih
Laporan Riset Hasil Hutan Bukan Kayu dilokasi Usulan Hutan Desa Cenaku Bersama, Kec.Kuala Cenaku, Kab.Indragiri Hulu, Riau.
Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif perlindungan dan akses pengelolaan sumber daya hutan berbasis masyarakat.
Yayasan Mitra Insani melalui dukungan dari Siemenpuu Foundation, mendorong masyarakat desa sekitar kawasan SM.Kerumutan, untuk bisa mendapatkan manfaat atas hutan. Regulasi yang dikeluarkan pemerintah melalui Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, telah mengakomodir keinginan itu dengan mengatur sedemikian rupa dalam Peraturan Menteri LHK Nomor. P.83/2016 tentang Perhutanan Sosial. Atas dasar peluang ini, YMI bersama dengan masyarkat menyepakati skema usulan bersama 5 desa di kecamatan Kuala Cenaku (Desa Tambak, Pulau Gelang, Sukajadi, Pulau Jumat dan Tanjung sari) dalam bentuk Hutan Desa. Dan usulan tersebut sudah diajukan ke KLHK pada bulan Februari 2017, yang lalu.
Dokumen tersebut merangkum sistem perencanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang terdiri dari empat jenis rencana yaitu Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan DAS, Rencana Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Rencana Tahunan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dan Rancangan Kegiatan RHL. Keempat rencana tersebut disusun secara berjenjang untuk merencanakan kegiatan RHL.
Proposal ini meminta bantuan untuk membangun Rice Milling Unit (RMU) untuk Kelompok Tani Makmu Beusaree di Desa Paloh Mampree. RMU diperlukan untuk mengolah hasil panen padi 530 ha sawah menjadi beras, meningkatkan pendapatan petani, dan mendukung program pemerintah tentang ketahanan pangan. Proposal ini menjelaskan kondisi kelompok tani, manfaat RMU, dan komitmen kelompok tani untuk mengelola RMU.
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANAbuAnshori
Dokumen tersebut membahas tentang proses perencanaan yang dilakukan di wilayah Juwangi, Kemusu, dan Wonosegoro (JKW) di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Proses perencanaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan di wilayah JKW serta memberikan gagasan perencanaan untuk mengembangkan potensi dan mengatasi permasalahan tersebut."
Laporan pendahuluan ini membahas latar belakang, tujuan, ruang lingkup studi, dan metodologi pelaksanaan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Perkotaan Cilamaya. Harapannya laporan ini dapat menjadi pedoman untuk tahapan selanjutnya.
Laporan Hasil Kajian Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu di Lokasi Usulan Hutan Ce...Sani Saragih
Laporan Riset Hasil Hutan Bukan Kayu dilokasi Usulan Hutan Desa Cenaku Bersama, Kec.Kuala Cenaku, Kab.Indragiri Hulu, Riau.
Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif perlindungan dan akses pengelolaan sumber daya hutan berbasis masyarakat.
Yayasan Mitra Insani melalui dukungan dari Siemenpuu Foundation, mendorong masyarakat desa sekitar kawasan SM.Kerumutan, untuk bisa mendapatkan manfaat atas hutan. Regulasi yang dikeluarkan pemerintah melalui Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, telah mengakomodir keinginan itu dengan mengatur sedemikian rupa dalam Peraturan Menteri LHK Nomor. P.83/2016 tentang Perhutanan Sosial. Atas dasar peluang ini, YMI bersama dengan masyarkat menyepakati skema usulan bersama 5 desa di kecamatan Kuala Cenaku (Desa Tambak, Pulau Gelang, Sukajadi, Pulau Jumat dan Tanjung sari) dalam bentuk Hutan Desa. Dan usulan tersebut sudah diajukan ke KLHK pada bulan Februari 2017, yang lalu.
Dokumen tersebut merangkum sistem perencanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang terdiri dari empat jenis rencana yaitu Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan DAS, Rencana Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Rencana Tahunan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dan Rancangan Kegiatan RHL. Keempat rencana tersebut disusun secara berjenjang untuk merencanakan kegiatan RHL.
Proposal ini meminta bantuan untuk membangun Rice Milling Unit (RMU) untuk Kelompok Tani Makmu Beusaree di Desa Paloh Mampree. RMU diperlukan untuk mengolah hasil panen padi 530 ha sawah menjadi beras, meningkatkan pendapatan petani, dan mendukung program pemerintah tentang ketahanan pangan. Proposal ini menjelaskan kondisi kelompok tani, manfaat RMU, dan komitmen kelompok tani untuk mengelola RMU.
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANAbuAnshori
Dokumen tersebut membahas tentang proses perencanaan yang dilakukan di wilayah Juwangi, Kemusu, dan Wonosegoro (JKW) di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Proses perencanaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan di wilayah JKW serta memberikan gagasan perencanaan untuk mengembangkan potensi dan mengatasi permasalahan tersebut."
Laporan pendahuluan ini membahas latar belakang, tujuan, ruang lingkup studi, dan metodologi pelaksanaan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Perkotaan Cilamaya. Harapannya laporan ini dapat menjadi pedoman untuk tahapan selanjutnya.
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISbramantiyo marjuki
Dokumen ini memberikan tiga metode untuk membuat hillshade per kabupaten dari data digital elevasi model (DEM) pulau atau provinsi menggunakan ArcGIS. Metode pertama menggunakan toolbar Image Analysis, metode kedua menggunakan alat Clip Raster, dan metode ketiga melakukan batch clipping untuk memotong DEM menjadi banyak layer hillshade per kabupaten sekaligus.
Dokumen ini membahas tentang daya dukung lahan dan sumber daya air. Daya dukung lahan diukur berdasarkan kriteria ekologi, ekonomi, estetika, rekreasi, psikologi, pertanian, dan cagar alam. Sumber daya air perlu dijaga keberadaannya dan ditingkatkan ketersediaannya meskipun membutuhkan waktu yang lama. Analisis daya dukung lahan penting untuk menentukan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan k
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota - Batang Tubuh RDTR
Dokumen tersebut membahas pengendalian kerusakan ekosistem sungai. Topik utama yang dibahas adalah penyebab kerusakan sungai seperti perambahan hutan dan pencemaran, kriteria penilaian kondisi sungai, serta upaya pelestarian, pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan sungai yang dilakukan berbagai pihak.
Permen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidayaDeki Zulkarnain
Dokumen tersebut merupakan pedoman kriteria teknis kawasan budi daya yang mengatur tentang kriteria teknis penentuan kawasan budi daya dalam rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota. Pedoman ini memberikan panduan untuk penentuan kawasan hutan produksi, pertanian, pertambangan, permukiman, industri, pariwisata, dan perdagangan serta jasa.
Dokumen tersebut berisi pedoman tentang teknik analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial budaya dalam penyusunan rencana tata ruang. Pedoman ini memberikan panduan mengenai pengumpulan data, analisis kemampuan lahan, dan analisis kesesuaian lahan untuk penyusunan rencana tata ruang.
Tiga masalah utama dalam pembangunan wilayah di Indonesia adalah (1) ketimpangan ekonomi antar wilayah yang menyebabkan tingkat kesejahteraan yang berbeda, (2) kualitas SDM yang rendah karena pendidikan dan kesehatan yang kurang memadai, dan (3) berkurangnya kualitas lingkungan akibat deforestasi dan kerusakan ekosistem.
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan rencana tata ruang wilayah dan kebijakannya, (2) Materi yang dibahas antara lain kedudukan rencana tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota serta prosedur persetujuan rencana tata ruang, (3) Dokumen ini juga membahas tentang perspektif anggaran berbasis kinerja dan rencana pembang
1. Cerucuk bambu digunakan untuk meningkatkan daya dukung tanah lembek dan mengurangi penurunan bangunan. Namun belum ada pedoman perhitungan yang jelas.
2. Penelitian menunjukkan bahwa jarak dan jumlah cerucuk yang lebih dekat dapat meningkatkan daya dukung tanah. Pemadatan tanah di sekitar cerucuk juga meningkatkan kuat geser tanah.
3. Teori menjelaskan bahwa penambahan volume
Instrumen pengendalian pemanfaattan ruang di Indonesia.
Sebuah rekomendasi untuk memasukkan aspek-aspek science dan lingkungan hidup dalam proses tata ruang di Indonesia
Dokumen tersebut membahas rencana lima tahun pengelolaan rehabilitasi hutan dan lahan di Kabupaten Muaro Jambi, mencakup penentuan sasaran, wilayah, jenis vegetasi yang akan ditanam, serta tinjauan kegiatan rehabilitasi yang akan dilaksanakan."
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISbramantiyo marjuki
Dokumen ini memberikan tiga metode untuk membuat hillshade per kabupaten dari data digital elevasi model (DEM) pulau atau provinsi menggunakan ArcGIS. Metode pertama menggunakan toolbar Image Analysis, metode kedua menggunakan alat Clip Raster, dan metode ketiga melakukan batch clipping untuk memotong DEM menjadi banyak layer hillshade per kabupaten sekaligus.
Dokumen ini membahas tentang daya dukung lahan dan sumber daya air. Daya dukung lahan diukur berdasarkan kriteria ekologi, ekonomi, estetika, rekreasi, psikologi, pertanian, dan cagar alam. Sumber daya air perlu dijaga keberadaannya dan ditingkatkan ketersediaannya meskipun membutuhkan waktu yang lama. Analisis daya dukung lahan penting untuk menentukan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan k
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 20/PRT/M/2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota - Batang Tubuh RDTR
Dokumen tersebut membahas pengendalian kerusakan ekosistem sungai. Topik utama yang dibahas adalah penyebab kerusakan sungai seperti perambahan hutan dan pencemaran, kriteria penilaian kondisi sungai, serta upaya pelestarian, pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan sungai yang dilakukan berbagai pihak.
Permen41 th 2007 tt pedoman kriteria kawasan budidayaDeki Zulkarnain
Dokumen tersebut merupakan pedoman kriteria teknis kawasan budi daya yang mengatur tentang kriteria teknis penentuan kawasan budi daya dalam rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota. Pedoman ini memberikan panduan untuk penentuan kawasan hutan produksi, pertanian, pertambangan, permukiman, industri, pariwisata, dan perdagangan serta jasa.
Dokumen tersebut berisi pedoman tentang teknik analisis aspek fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial budaya dalam penyusunan rencana tata ruang. Pedoman ini memberikan panduan mengenai pengumpulan data, analisis kemampuan lahan, dan analisis kesesuaian lahan untuk penyusunan rencana tata ruang.
Tiga masalah utama dalam pembangunan wilayah di Indonesia adalah (1) ketimpangan ekonomi antar wilayah yang menyebabkan tingkat kesejahteraan yang berbeda, (2) kualitas SDM yang rendah karena pendidikan dan kesehatan yang kurang memadai, dan (3) berkurangnya kualitas lingkungan akibat deforestasi dan kerusakan ekosistem.
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
Rangkuman dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan rencana tata ruang wilayah dan kebijakannya, (2) Materi yang dibahas antara lain kedudukan rencana tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota serta prosedur persetujuan rencana tata ruang, (3) Dokumen ini juga membahas tentang perspektif anggaran berbasis kinerja dan rencana pembang
1. Cerucuk bambu digunakan untuk meningkatkan daya dukung tanah lembek dan mengurangi penurunan bangunan. Namun belum ada pedoman perhitungan yang jelas.
2. Penelitian menunjukkan bahwa jarak dan jumlah cerucuk yang lebih dekat dapat meningkatkan daya dukung tanah. Pemadatan tanah di sekitar cerucuk juga meningkatkan kuat geser tanah.
3. Teori menjelaskan bahwa penambahan volume
Instrumen pengendalian pemanfaattan ruang di Indonesia.
Sebuah rekomendasi untuk memasukkan aspek-aspek science dan lingkungan hidup dalam proses tata ruang di Indonesia
Dokumen tersebut membahas rencana lima tahun pengelolaan rehabilitasi hutan dan lahan di Kabupaten Muaro Jambi, mencakup penentuan sasaran, wilayah, jenis vegetasi yang akan ditanam, serta tinjauan kegiatan rehabilitasi yang akan dilaksanakan."
Dokumen tersebut merangkum profil KPHP Model Register 47 Way Terusan di Kabupaten Lampung Tengah. Mencakup aspek wilayah, lembaga, dan rencana kegiatan pengelolaan hutan yang meliputi rehabilitasi lahan, pemanfaatan hutan oleh masyarakat, serta pengembangan hutan tanaman rakyat dan kemasyarakatan.
FGD Sosialisasi Analisis HCV - Landcover Mapping, WWF Indonesia Kalimantan Utarabramantiyo marjuki
Sosialisasi hasil kegiatan pemetaan penutup lahan dan penilaian kawasan bernilai konservasi tinggi, Provinsi Kalimantan Utara, WWF Indonesia, Tanjung Selor, Juli 2017
Dokumen tersebut membahas rencana kerja dan peta indikatif prioritas restorasi di Sumatera Selatan yang mencakup tujuan pembentukan Badan Restorasi Gambut, tugas BRG, strategi restorasi, perencanaan pelaksanaan restorasi, dan matriks penentuan kelas prioritas restorasi."
Dokumen tersebut merupakan pedoman penyusunan Rencana Zonasi Rinci Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang memberikan panduan mengenai hierarki perencanaan tata ruang, tujuan dan sasaran penyusunan rencana zonasi rinci, wilayah perencanaannya, serta fungsi dan manfaat dari rencana zonasi rinci.
Dokumen tersebut membahas rencana tata ruang Kabupaten Musi Banyuasin untuk periode 2011-2031. Rencana ini mengatur pemanfaatan ruang untuk fungsi lindung dan budidaya dengan mempertimbangkan kebijakan tata ruang nasional, provinsi, dan kabupaten sebelumnya serta kriteria kawasan lindung seperti hutan, resapan air, sekitar danau dan sungai, serta kawasan rawan bencana.
Policy paper untuk klhs rpjmd oki ok opt082177839974
Dokumen tersebut membahas tentang pengarusutamaan perlindungan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sebagai masukan dalam penyusunan dokumen KLHS-RPJMD dan RPJMD OKI 2014-2019. Dibahas pula kondisi dan masalah lingkungan di OKI terkait sumber daya lahan, hutan, air dan udara serta rekomendasi kebijakan untuk pengelolaan sumber daya al
Dokumen tersebut membahas tentang Restorasi Bentang Alam di Indonesia. Tiga poin utama dari dokumen tersebut adalah: (1) Restorasi Bentang Alam bertujuan untuk memulihkan keutuhan ekologis dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan hutan dan lahan yang terdegradasi, (2) Panduan Restorasi Bentang Alam Indonesia mengacu pada peraturan terkait pengelolaan hutan dan lingkungan, dan (3) Restorasi Bent
Laporan ini membahas rencana kajian akademis lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten Tanah Laut yang mencakup latar belakang permasalahan, tujuan, metode dan rencana pelaksanaan kajian."
1. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
4.1 HIRARKI PERENCANAAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) merupakan upaya strategis
pembangunan nasional. Berdasarkan pengalaman masa lalu penyelenggaraan
RHL tidak mampu mengimbangi laju degradasi hutan dan lahan, sehingga
perlu percepatan melalui Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan
(RHL/Gerhan). Kegiatan ini dimaksudkan sebagai gerakan moral berskala
nasional dan terpadu, dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Agar kegiatan GN RHL/Gerhan dapat mencapai sasaran sesuai dengan
tujuannya, maka diperlukan rencana teknis yang tepat guna sebagai panduan
dalam pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan di lapangan. Sesuai dengan
hirarki Perencanaan Teknis RHL, mengacu kepada Rencana RHL 5 Tahun,
Rencana Tahunan dan Rancangan Kegiatan.
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 1
RENCANA PENGELOLAAN REHABILITASI HUTAN
DAN LAHAN4
2. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Perencanaan RHL pada Sistem Perencanaan Kehutanan mengacu kepada
Permenhut No. 28/Menhut-II/2006 dan kaidah teknis perencanaan RHL, dengan
hirarki :
1. Pola Umum
2. Rencana Teknis RHL 5 Tahun,
3. Rencana Teknis Tahunan (RTT)
4. Rencana Teknis Kegiatan
Pada dasarnya Rencana Tahunan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
(RTPRHL) ini ditujukan dalam rangka meningkatkan fungsi lestari kawasan hutan dan
lahan yang ada di Kabupaten Muaro Jambi, sehingga didapat sasaran kegiatan
RTPRH sebagai berikut :
1.Tersusunnya tahapan-tahapan dalam rencana pengelolaan rehabilitasi pada
kawasan hutan dan lahan pada saat dilaksanakan proses rehabilitasi.
2. Tersusunnya rencana indikatif yang menunjukan lokasi, jenis dan volume kegiatan
tahunan di wilayah DAS, Kabupaten Muaro Jambi, sebagai acuan penyusunan
rencana kegiatan.
4.2 KESESUAIAN LAHAN PROGRAM REHABILITASI HUTAN DAN
LAHAN
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 2
3. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dimaksudkan untuk
meningkatkan produktivitas lahan terhadap areal-areal dalam kawasan hutan
yang telah mengalami degradasi, maupun lahan kritis yang berada di luar
kawasan hutan.
Pola pendekatan RHL yang dapat dilakukan di dalam kawasan hutan produksi
dimaksudkan untuk membentuk hutan tanaman, sedangkan didalam kawasan
hutan lindung dan hutan konservasi (di luar zone inti) bertujuan untuk
mengembangkan aneka usaha kehutanan dalam bentuk pemanfaatan hasil
hutan non kayu. Sistem penggunaan lahan seperti agroforestry dapat di
terapkan untuk meningkatkan manfaat yang di peroleh masyarakat dengan
tetap mempertahankan fungsi kawasan tersebut, Sedangkan pola pendekatan
RHL di luar kawasan hutan (APL) dapat dilakukan dengan membangun Hutan
Rakyat, Penghijauan dan Aneka usaha hutan.
Prioritas pelaksanaan kegiatan RHL dilakukan dengan mempertimbangkan
tingkat kekritisan lahan, letak lahan kritis terhadap DAS serta letak lahan kritis
terhadap permukiman kampung.
Berdasarkan pertimbangan ini maka prioritas kegiatan RHL adalah tingkat
kekritisan lahan sangat kritis, terletak di hulu suatu DAS dan dekat dengan
permukiman penduduk.
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 3
4. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Pemilihan jenis tanaman kehutanan lebih diutamakan jenis yang secara
endemik tumbuh di sekitar lokasi RHL, karena secara alami telah sesuai
dengan kondisi tempat tumbuh. Pemilihan jenis eksotik (dari luar) perlu
mempertimbangkan secara baik tentang kesesuaian tempat tumbuhnya.
Jenis eksotik hanya di rekomendasikan untuk kegiatan RHL dalam bentuk
Hutan Tanam Rakyat (HTR) pada lahan kritis diluar kawasan hutan dan tidak
direkomendasikan untuk kegiatan reboisasi dalam kawasan hutan.
Jenis-jenis tanaman RHL yang direkomendasikan untuk di tanam diluar
kawasan hutan adalah : Jati, Mahoni dan Jelutung (eksotik),
Sedangkan untuk kegiatan reboisasi dalam kawasan hutan terutama pada
hutan produksi adalah Trembesu, Meranti dan Gaharu.
4.3 SASARAN RENCANA PENGELOLAAN REHABILITASI HUTAN
DAN LAHAN DI KABUPATEN MUARO JAMBI
Unit Terkecil Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (UTPRHL) adalah satuan
lahan terkecil yang mempunyai kesamaan kondisi biofisiknya. Penyusunan UTPRHL
atau satuan lahan untuk sasaran pengelolaan diperoleh dari peta Rencana Teknik
Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai (RTk-RHL DAS) semi detail
secara sederhana terdiri dari tahapan-tahapan antara lain:
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 4
5. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
1. Penyiapan peta input ( peta lahan kritis, peta DAS prioritas, peta fungsi
kawasan)
2. Delineasi peta morfologi DAS
3. Tumpang susun (Overlay)
4. Kondifikasi satuan lahan dan
5. Penelusuran (query).
Penyusunan Rencana Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RPRHL) di
Kabupaten Muaro Jambi merupakan penggabungan dua DAS yaitu DAS Batanghari
dengan areal yang clean and Clean seluas 11.502.778 Ha dan DAS Musi Sub DAS
Lalan dengan areal yang clear and clean seluas 422.273.718 Ha.
Tabel 4.1
Wilayah Penyusunan RPRHL Kabupaten Muaro Jambi
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 5
6. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
HP Budidaya S E
Kec. Mestong Musi
1 Desa Sungai landai Lalan 366.679 103''36'09'' 01''49'37.5''
2 Desa Suka Maju Lalan 382.385 103''37'12'' 01''44'56''
3 Desa Sebapo I Lalan 285.713 103''34'36,5'' 01''46'19''
4 Desa Sebapo II Lalan 751,63 103''34'39'' 01''47'03''
5 Desa Sebapo III Lalan 103''35'51'' 01''45'33''
6 Desa Nyogan I Lalan 614.848 103''30'44'' 01''56'08''
7 Desa Nyogan II Lalan 103''30'46'' 01''57'35.5''
Kec. Sungai Bahar Musi
1 Desa Adipura Kencana Lalan 648.231 103''25'44'' 02''06'30''
2 Desa Tanjung Sari I Lalan 221.106 103''29'39,5'' 02''05'54''
3 Desa Tanjung Sari II Lalan 1.532.309 103''31'39,8'' 01''59'35,2''
4 Desa Tanjung Harapan Lalan 641.231 103''29'28,1'' 01''59'51.4''
5 Desa Panca Mulya Lalan 103''28'36,3'' 01''56'04''
6 Desa Berkah I Lalan 641.827 103''26'40,5'' 01''58'33''
7 Desa Berkah II Lalan 949.901 103''27'13,4'' 02''07'30''
8 Desa Marga Mulya I Lalan 1.265.932 103''28'41'' 01''55'47''
9 Desa Marga Mulya II Lalan 103''27'24'' 01''58'41''
Kecamatan Sungai Gelam
1 Desa Ladang Panjang I Lalan 285.713 103''39'50,9'' 01''44'41,1''
2 Desa Ladang Panjang II Lalan 751.630 103''39'05'' 01''44'51''
3 Desa Ladang Panjang III Lalan 103''39'51'' 01''45'27,6''
Kecamatan Kumpeh
1 Jebus Batang Hari 656.940 104''02'19,6'' 01''21'08''
2 Tanjung Batang Hari 317.691 104''02'11,6'' 01''22'29,8''
Kecamatan Kumpeh Ulu
1 Teluk Raya Batang Hari 317.691 103''40'16,4'' 01''34'01,1''
2 Arang-arang Batang Hari 1.451.727 103''40'25,6'' 01''30'51,5''
Kawasan
No. Kecamatan/Desa
DAS/Sub
DAS
Koordinat
4.4 Pembagian Wilayah Kerja Rencana Tahunan Rehabilitasi Hutan
dan Lahan
Pembagian wilayah Kerja ini dimaksudkan untuk mempermudah pencapaian
target rencana tahunan, dengan pembagian wilayah ini juga akan diketahui
areal yang merupakan wilayah tempat proyek akan di laksanakan.
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 6
7. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Rehabilitasi hutan dan lahan diharapkan dapat memperbaiki kondisi suatu DAS.
Pada dasarnya metoda RHL dapat di bagi menjadi Metoda vegetatif dan Metoda
Teknik Sipil.
Metode vegetatif yang akan dilaksanakan di Kabupaten Muaro Jambi dalam kegiatan
rehabilitasi hutan dan lahan adalah :
1. Reboisasi
2. Hutan Tanam Rakyat (HTR)
3. GN-RHL
4. Revegetasi
4.4.1 Wilayah Kerja 1 DAS Musi
A. Metode Vegetatif
Wilayah kerja I terdapat pada Kecamatan Mestong yang terdiri dari:
1. Desa Sungai Landai
2. Desa Sukamaju
3. Desa Sebapo I
4. Desa Sebapo II
5. Desa Sebapo III
6. Desa Nyogan I
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 7
8. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
7. Desa Nyogan II
Berdasarkan Pengamatan lapangan kondisi lokasi, Tingkat kelerengan
datar, Hutan rakyat yang di tanami kayu Jati, Mahoni dan Jelutung
kerapatan tanaman yaitu 400 batang/Ha.
B. Metode Sipil Teknis
Jenis Kegiatan sipil teknis meliputi :
1. Dam Pengendali (Dpi)
2. Dam Penahan (DPn)
3. Teras Datar (TD)
4. Teras Bangku (TB)
5. Teras Gulud (TG)
6. Teras Individu (TI)
7. Sumur Resapan Air (SRA)
8. Biopori (B)
Tabel 4.2
Areal Perencanaan RHL-DAS Kecamatan Mestong
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 8
9. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
HP Budidaya
Kec. Mestong Musi
1 Desa Sungai landai Lalan 366.679
2 Desa Suka Maju Lalan 382.385
3 Desa Sebapo I Lalan 285.713
4 Desa Sebapo II Lalan 751,63
5 Desa Sebapo III Lalan
6 Desa Nyogan I Lalan 614.848
7 Desa Nyogan I Lalan
No. Kecamatan/Desa
DAS/Sub DAS
Kawasan (Ha)
B. Metode Sipil Teknis
Jenis Kegiatan sipil teknis meliputi :
1. Dam Pengendali (Dpi)
2. Dam Penahan (DPn)
3. Teras Datar (TD)
4. Teras Bangku (TB)
5. Teras Gulud (TG)
6. Teras Individu (TI)
7. Sumur Resapan Air (SRA)
8. Biopori (B)
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 9
10. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 4.1 Peta Kawasan Rehabilitasi
Kecamatan Mestong.
Tabel 4.3
Rencana Kegiatan Vegetatif RHL di Kecamatan Mestong
Jenis Jenis Sistem
Kegiatan Tanaman Tanam
Kec. Mestong
1 Sungai landai Hutan Tanam Rakyat Jelutung, Mohoni, Jati Jalur,400 btg/Ha
GN-RHL Durian, duku, rambutan, mangga
Revitalisasi Karet dan Sawit
2 Suka Maju Hutan Tanam Rakyat Jelutung, Mohoni, Jati Jalur,400 btg/Ha
GN-RHL Durian, duku, rambutan, mangga
Revitalisasi Karet dan Sawit
3 Sebapo I Hutan Tanam Rakyat Jelutung, Mohoni, Jati Jalur,400 btg/Ha
GN-RHL Durian, duku, rambutan, mangga
Revitalisasi Karet dan Sawit
4 Sebapo II Hutan Tanam Rakyat Jelutung, Mohoni, Jati Jalur,400 btg/Ha
GN-RHL Durian, duku, rambutan, mangga
Revitalisasi Karet dan Sawit
5 Sebapo III Hutan Tanam Rakyat Jelutung, Mohoni, Jati Jalur,400 btg/Ha
GN-RHL Durian, duku, rambutan, mangga
Revitalisasi Karet dan Sawit
6 Nyogan I Hutan Tanam Rakyat Jelutung, Mohoni, Jati Jalur,400 btg/Ha
GN-RHL Durian, duku, rambutan, mangga
Karet dan Sawit
7 Nyogan II Hutan Tanam Rakyat Jelutung, Mohoni, Jati Jalur,400 btg/Ha
GN-RHL Durian, duku, rambutan, mangga
Karet dan Sawit
Kegiatan
No. Kecamatan/Desa
Tabel 4.4
Rencana Kegiatan Sipil Teknis RHL di Kecamatan Mestong
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 10
11. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Sipil Teknis
HP Budidaya Jenis
Kegiatan
Kec. Mestong Musi
1 Desa Sungai landai Lalan 366.679 Dpi/SRA
2 Desa Suka Maju Lalan 382.385 SRA
3 Desa Sebapo I Lalan 285.713 Dpi/SRA
4 Desa Sebapo II Lalan 751,63 SRA
5 Desa Sebapo III Lalan SRA
6 Desa Nyogan I Lalan 614.848 Dpi/SRA
7 Desa Nyogan I Lalan SRA
No. Kecamatan/Desa DAS/Sub
DAS
Kawasan (Ha)
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 11
12. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
4.4.2. Wilayah Kerja 2 DAS Musi
A. Metode Vegetatif
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 12
13. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Wilayah kerja I terdapat pada Kecamatan Sungai Bahar Utara, Bahar, Sungai
Bahar Selatan yang terdiri dari:
1. Desa Adi pura Kencana
2. Desa Tanjung sari I
3. Desa Tanjung Sari II
4. Desa Tanjung Harapan
5. Desa Panca Mulya
6. Desa Berkah I
7. Desa Berkah II
8. Desa Marga Mulya I
9. Desa Marga Mulya II
Tabel 4.5
Areal Perencanaan RHL-DAS Kecamatan Sungai Bahar
HP Budidaya
Kec. Sungai Bahar Musi
1 Desa Adipura Kencana Lalan 648.231
2 Desa Tanjung Sari I Lalan 221.106
3 Desa Tanjung Sari II Lalan 1.532.309
4 Desa Tanjung Harapan Lalan 641.231
5 Panca Mulya Lalan
6 Desa Berkah I Lalan 641.827
7 Desa Berkah II Lalan 949.901
8 Desa Marga Mulya I Lalan 1.265.932
9 Desa Marga Mulya II Lalan
No. Kecamatan/Desa
DAS/Sub DAS
Kawasan
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 13
14. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Tabel 4.6
Rencana Kegiatan Vegetatif RHL di Kecamatan Sungai Bahar
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 14
15. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Kec. Sungai Bahar
1 Adipura Kencana Hutan Tanam Rakyat Jelutung, Mahoni, Jati Jalur,400btg/Ha
GN-RHL Durian,Duku,Rambutan,Mangga
Revitalisasi Sawit
2 Tanjung Sari I Hutan Tanam Rakyat Jelutung, Mahoni, Jati Jalur,400btg/Ha
GN-RHL Durian,Duku,Rambutan,Mangga
Revitalisasi Sawit
3 Tanjung Sari II Hutan Tanam Rakyat Jelutung, Mahoni, Jati Jalur,400btg/Ha
GN-RHL Durian,Duku,Rambutan,Mangga
Revitalisasi Sawit
4 Tanjung Harapan Hutan Tanam Rakyat Jelutung, Mahoni, Jati Jalur,400btg/Ha
GN-RHL Durian,Duku,Rambutan,Mangga
Revitalisasi Sawit
5 Panca Mulya Hutan Tanam Rakyat Jelutung, Mahoni, Jati Jalur,400btg/Ha
GN-RHL Durian,Duku,Rambutan,Mangga
Revitalisasi Sawit
6 Berkah I Hutan Tanam Rakyat Jelutung, Mahoni, Jati Jalur,400btg/Ha
GN-RHL Durian,Duku,Rambutan,Mangga
Revitalisasi Sawit
7 Berkah II Hutan Tanam Rakyat Jelutung, Mahoni, Jati Jalur,400btg/Ha
GN-RHL Durian,Duku,Rambutan,Mangga
Revitalisasi Sawit
8 Marga Mulya I Hutan Tanam Rakyat Jelutung, Mahoni, Jati Jalur,400btg/Ha
GN-RHL Durian,Duku,Rambutan,Mangga
Revitalisasi Sawit
9 Marga Mulya II Hutan Tanam Rakyat Jelutung, Mahoni, Jati Jalur,400btg/Ha
GN-RHL Durian,Duku,Rambutan,Mangga
Revitalisasi Sawit
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 15
16. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
B. Metode Sipil Teknis
Tabel 4.7
Rencana Kegiatan Sipil Teknis RHL di Kecamatan Sungai Bahar
Sipil Teknis
HP Budidaya Jenis
Kegiatan
Kec. Sungai Bahar Musi
1 Desa Adipura Kencana Lalan 648.231 SRA
2 Desa Tanjung Sari I Lalan 221.106 Dpi/SRA
3 Desa Tanjung Sari II Lalan 1.532.309 SRA`
4 Desa Tanjung Harapan Lalan 641.231 SRA
5 Desa Panca Mulya Lalan
6 Desa Berkah I Lalan 641.827 SRA
7 Desa Berkah II Lalan 949.901 SRA
8 Desa Marga Mulya II Lalan 1.265.932 SRA
9 Desa Marga Mulya II Lalan SRA
No. Kecamatan/Desa DAS/Sub
DAS
Kawasan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 4.2 Peta Kawasan Rehabilitasi
Kecamatan Sungai Bahar.
4.4.3. Wilayah Kerja 3 DAS Musi dan Batang Hari
A. Metode Vegetatif
Wilayah kerja 3 Terdapat pada Kecamatan Sungai Gelam, yang terdiri dari:
1. Desa Ladang Panjang I
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 16
17. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
2. Desa Ladang Panjang II
3. Desa Ladang Panjang III
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 17
18. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Tabel 4.8
Areal Perencanaan RHL-DAS Kecamatan Sungai Gelam
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 18
19. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
HP Budidaya
Kecamatan Sungai Gelam
1 D. Ladang Panjang I Lalan 285.713
2 D. Ladang Panjang II Lalan 751.630
3 D. Ladang Panjang III Lalan
No. Kecamatan/Desa
DAS/Sub DAS
Kawasan
Tabel 4.9
Rencana Kegiatan Vegetatif RHL di Kecamatan Sungai Gelam
Jenis Jenis Sistem
Kegiatan Tanaman Tanam
Kec. Sungai Gelam
1 Ladang Panjang I Hutan Tanam Rakyat Jelutung,Mahoni,Jati Jalur,400 btg/Ha
GN-RHL Durian,Duku,Rambutan,Mangga
Revitalisasi Karet
2 Ladang Panjang II Hutan Tanam Rakyat Jelutung,Mahoni,Jati Jalur,400 btg/Ha
GN-RHL Durian,Duku,Rambutan,Mangga
Revitalisasi Karet
3 Ladang Panjang III Hutan Tanam Rakyat Jelutung,Mahoni,Jati Jalur,400 btg/Ha
GN-RHL Durian,Duku,Rambutan,Mangga
Revitalisasi Karet
No. Kecamatan/Desa
Kegiatan
B. Metode Sipil Teknis
Tabel 4.10
Rencana Kegiatan Sipil Teknis RHL di Kecamatan Sungai Gelam
Sipil Teknis
HP Budidaya Jenis
Kegiatan
Kecamatan Sungai Gelam
1 D. Ladang Panjang I Lalan 285.713 Dpi/SRA
2 D. Ladang Panjang II Lalan 751.630 SRA
3 D. Ladang Panjang III Lalan SRA
No. Kecamatan/Desa
DAS/Sub DAS
Kawasan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 4.3 Peta Kawasan Rehabilitasi
Kecamatan Sungai Gelam.
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 19
20. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 20
21. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
4.4.4. Wilayah Kerja 4 DAS Batang Hari
A. Metode Vegetatif
Wilayah kerja 3 Terdapat pada Kecamatan Kumpeh, yang terdiri dari:
1. Desa Jebus
2. Desa Tanjung
Tabel 4.11
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 21
22. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Areal Perencanaan RHL-DAS Kecamatan Kumpeh
HP Budidaya
Kecamatan Kumpeh
1 Jebus Batang Hari 656.940
2 Tanjung Batang Hari 317.691
No. Kecamatan/Desa
DAS/Sub DAS
Kawasan
Tabel 4.12
Rencana Kegiatan Vegetatif RHL di Kecamatan Kumpeh
Jenis Jenis Sistem
Kegiatan Tanaman Tanam
Kecamatan Kumpeh
1 Jebus GN-RHL Durian,Duku,Rambutan,Mangga
Revitalisasi Karet
Hutan Tanam Rakyat Jelutung, Mahoni,Jati Jalur,400 btg/Ha
2 Tanjung GN-RHL Durian,Duku,Rambutan,Mangga
Karet
No. Kecamatan/Desa
Kegiatan
B. Metode Sipil Teknis
Tabel 4.13
Rencana Kegiatan Sipil Teknis RHL di Kecamatan Kumpeh
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 22
23. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Sipil Teknis
HP Budidaya Jenis
Kegiatan
Kecamatan Kumpeh
1 Jebus Batang Hari 656.940 SRA
2 Tanjung Batang Hari 317.691 SRA
No. Kecamatan/Desa
DAS/Sub DAS
Kawasan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 4.4 Peta Kawasan Rehabilitasi
Kecamatan Kumpeh.
4.4.5. Wilayah Kerja 5 DAS Batang Hari
A. Metode Vegetatif
Wilayah kerja 4 Terdapat pada Kecamatan Kumpeh Ulu, yang terdiri dari:
1. Desa Teluk Raya
2. Desa Arang-arang
Tabel 4.14
Areal Perencanaan RHL-DAS Kecamatan Kumpeh Ulu
HP Budidaya
Kecamatan Kumpeh Ulu
1 Teluk Raya Batang Hari 317.691
2 Arang-arang Batang Hari 1.451.727
JUMLAH 614.848 11.470.336
No. Kecamatan/Desa
DAS/Sub DAS
Kawasan
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 23
24. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 24
25. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Tabel 4.15
Rencana Kegiatan Vegetatif RHL di Kecamatan Kumpeh Ulu
Jenis Jenis Sistem
Kegiatan Tanaman Tanam
Kec. Kumpeh Ulu
1 Teluk Raya Hutan Tanam Rakyat Jelutung, Mahoni, Jati Jalur,400 btg/Ha
GN-RHL Durian,Duku,Rambutan,Mangga
Revitalisasi Karet
2 Arang - Arang Hutan Tanam Rakyat Jelutung, Mahoni, Jati Jalur,400 btg/Ha
GN-RHL Durian,Duku,Rambutan,Mangga
No. Kecamatan/Desa
Kegiatan
B. Metode Sipil Teknis
Tabel 4.16
Rencana Kegiatan Sipil Teknis RHL di Kecamatan Kumpeh Ulu
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 25
26. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
HP Budidaya Jenis Jumlah/
Kegiatan Unit
Kecamatan Kumpeh Ulu
1 Teluk Raya Batang Hari 317.691 SRA 10
2 Arang-arang Batang Hari 1.451.727 SRA 20
JUMLAH 614.848 11.470.336
No. Kecamatan/Desa
DAS/Sub DAS
Kawasan Kawasan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 4.5 Peta Kawasan Rehabilitasi
Kecamatan Kumpeh Ulu.
4.5 Rencana Pengembangan Sumber daya air
Kondisi sumber daya air di daerah Kabupaten Muaro Jambi pada umumnya
mempunyai beragam fungsi bagi masyarakat. Selama ini perairan khususnya
perairan sungai, bagian hilir di manfaatkan sebagai sumber air sehari-hari,
seperti mandi, cuci, tempat mencari ikan dan jalur transportasi. Akibatnya
perairan cenderung mengalami kerusakan khususnya pencemaran yang
cenderung meningkat.
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 26
27. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 27
28. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Untuk meningkatkan fungsi ekologi, air harus di kelola secara baik dengan
pendekatan partisipatif. Pembangunan sumber daya air pada dasarnya adalah
untuk memberikan akses secara adil kepada seluruh masyarakat untuk
mendapatkan air agar mampu berkehidupan yang sehat, bersih dan produktif.
Konservasi sumber daya air untuk wilayah Sungai dapat dilakukan melalui kegiatan:
- Perlindungan dan pelestarian sumber daya air
- Pengawetan air
- Pengelolaan kualitas air
- Pengendalian pencemaran air
Berkaitan dengan ini perlu juga dilakukan upaya perbaikan lingkungan
terhadap potensi sumber/cadangan mata air berupa perlindungan mata air
dengan penetapan larangan penebangan pohon dari : Mata air, Tepi Jurang,
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 28
29. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Waduk/Danau, Sungai dan Anak Sungai di dalam kawasan hutan maupun di
luar kawasan hutan.
Tabel. 4.17
Kegiatan Konservasi Daerah Resapan Sumber Mata Air
N
O
KEGIATAN TUJUAN UPAYA YANG DILAKUKAN
1 Perlindungan air
dan Pelestarian
Melindungi dan melestarikan
sumber air bersama
lingkungan keberadaannya
terhadap kerusakan atau
gangguan yang di sebabkan
oleh daya alam dan manusia
• Pemeliharaan kelangsungan
fungsi resapan air dan daerah
tangkapan air
• Pengendalian dan
pemanfaatan Sumber Mata Air
(SMA).
• Pengendalian pengolahan
tanah di bagian hulu
• RHL
• Pelestarian kawasan lindung
yang merupakan wilayah
resapan SMA
• Mengatur konservasi SMA
2 Pengawetan
Air
Memelihara Keberadaan air
atau kualitas air dengan
• Menyimpan air yang
berlebihan pada saat musim
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 29
30. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
fungsi dan manfaatnya hujan untuk di manfaatkan
waaktu di perlukan.
• Menghemat penggunaan air
dengan pemakaian yang
efesien
3 Pengelolaan
kualitas dan
pengendalian
pencemaran
Mempertahankan dan
memulihkan kualitas air yang
masuk dan yang ada pada
sumber-sumber air
• Mencegah masuknya bahan
pencemaran kedalam SMA
dan prasarana sumber daya
airnya.
4 Larangan
kegiatan yang
merusak sumber
air
Melarang setiap kegiatan
yang dapat merusak potensi
SMA baik kegiatan yang bisa
mengganggu kualitas
ataupun kuantitasnya
• Mengeluarkan kebijakan yang
melarang setiap yang dapat
merusak kuantitas dan kualitas
SMA, kebijakan tersebut di
terapkan di daerah resapan air
dari SMA tersebut.
4.6 ANALISA FINANSIAL RHL
Pembiayaan di dalam penyelenggaraan RHL sesuai dengan Peraturan Menteri
Kehutanan Nomor : P. 70/MenHut-II/2008, tentang Pedoman Teknis Rehabilitasi
Hutan dan Lahan seperti tercantum pada Bab III pasal 5 ditentukan sebagai berikut :
a) Pembiayaan untuk menyelenggarakan RHL bersumber pada Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 30
31. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Belanja Daerah (APBD), Dana Reboisasi atau sumber-sumber lain yang tidak
mengikat sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
b) Penyelenggaraan RHL pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung yang telah
dibebani izin pemanfaatan hutan atau izin penggunaan kawasan hutan dibiayai
oleh pemegang izin.
c) Penyelenggaraan RHL pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung yang hak
pengelolaannya dilimpahkan kepada BUMN bidang kehutanan atau lembaga
yang diberi hak pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan khusus dibiayai
BUMN bidang kehutanan atau lembaga.
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 31
32. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 32
33. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 33
34. Tinjauan Rencana Lima Tahun Pengelolaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
RENCANA REHABILITASI
LAHAN & HUTAN
IV - 34