SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
MENYAMPAIKAN IDE MELALUI
ANEKDOT
BAB 3
1. mengkritisi teks anekdot dari aspek
makna tersirat;
2. mengonstruksi makna tersirat dalam
sebuah teks anekdot;
3. menganalisis struktur dan kebahasaan
teks anekdot;
4. menciptakan kembali teks anekdot
dengan memerhatikan struktur, dan
kebahasaan.
Untuk meningkatkan kemampuanmu,
pada pelajaran ini kamu akan belajar:
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan
mampu:
1. mendata pokok-pokok isi anekdot;
2. mengidentifikasi penyebab kelucuan anekdot.
A. Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek
Makna Tersirat
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali mendengar atau
membaca cerita lucu. Cerita lucu tersebut bisa jadi hanya merupakan cerita
rekaan, tetapi banyak juga yang didasarkan atas kejadian nyata. Ada cerita
lucu yang dibuat benar-benar untuk tujuan menghibur, tetapi ada juga yang
digunakan untuk tujuan lainnya.
Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah
anekdot. Anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak
dengan cara yang kasar dan menyakiti. Anekdot ialah cerita singkat yang
menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot mengangkat cerita
tentang orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal berdasarkan
kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar
cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan
(pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot
tersebut merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga anekdot
yang tidak berasal dari kejadian nyata.
A. Mengkritisi Teks Anekdot dari
Aspek Makna Tersirat
Dosen yang juga Menjadi Pejabat
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa
sedang berbincang-bincang.
Tono : “Saya heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu
duduk, tidak pernah mau berdiri.”
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”
Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Udin : “Loh, apa hubungannya.”
Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Udin : “???”
Sumber: ht tp://radiosuaradogiyaf m .blogspot.co.id dengan penyesuaian
Mendata Pokok-pokok Isi Anekdot
Cara Keledai Membaca Buku
Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin
seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati.
Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih
dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua
minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.
Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun
keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat
mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah,
namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara,
Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera
mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu
menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan
membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama
kemudian si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya.
Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah
itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca
seluruh isi bukunya.
“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar
bukunya”, kata Nasrudin. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan
ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada
Nasrudin. Namun, ia minta jawaban, “Bagaimana cara mengajari keledai
membaca?”
Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan
lembaran- lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di
dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa
makan biji-biji itu. Kalau
tidak ditemukan biji gandumnya, ia harus membalik halaman
berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik balik
halaman buku itu”.
“Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?”
tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab, Memang demikianlah cara
keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti
isinya”. Jadi, kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya,
berarti kita sebodoh keledai, bukan?” kata Nashrudin dengan mimik
serius.
Sumber: http://blogger-apik1.blogspot.co.id (dengan penyesuaian)

Hasil Analisis Teks 1
Kelucuan dalam anekdot biasanya disampaikan dengan
bahasa yang singkat, tetapi mengena. Dalam anekdot berjudul
Dosen yang juga Menjadi Pejabat terdapat sindiran atas dosen
yang juga menjadi pejabat. Cerita tersebut menjadi lucu karena
alasan dosen tidak mau berdiri, duduk terus selama mengajar
karena takut akan kehilangan kursi jabatannya apabila ia berdiri.
Mengidentifikasi Penyebab Kelucuan
Anekdot
SEKIAN & TERIMA KASIH
TETAP SEMANGAT BELAJAR

More Related Content

Similar to BAB 3 TEKS ANEKDOT 1.pptx

Mata pelajaran bahasa indonesia
Mata pelajaran bahasa indonesiaMata pelajaran bahasa indonesia
Mata pelajaran bahasa indonesia
nurdamayanti
 
Bahasa indonesia sd mi kelas 4. bab 1
Bahasa indonesia sd mi kelas 4. bab 1Bahasa indonesia sd mi kelas 4. bab 1
Bahasa indonesia sd mi kelas 4. bab 1
fitriani2909
 
Cara menulis esai
Cara menulis esaiCara menulis esai
Cara menulis esai
Creldra
 
Hal menarik dalam dongeng
Hal menarik dalam dongengHal menarik dalam dongeng
Hal menarik dalam dongeng
Triyono Untung
 
Hal menarik dalam dongeng
Hal menarik dalam dongengHal menarik dalam dongeng
Hal menarik dalam dongeng
Triyono Untung
 
Menemukan Hal yang Menarik dari Dongeng
Menemukan Hal yang Menarik dari Dongeng  Menemukan Hal yang Menarik dari Dongeng
Menemukan Hal yang Menarik dari Dongeng
Aufiya Tsalitsa
 
Presentasi Anekdot
Presentasi Anekdot Presentasi Anekdot
Presentasi Anekdot
Septia Putri
 

Similar to BAB 3 TEKS ANEKDOT 1.pptx (20)

Soal analisis teks
Soal analisis teksSoal analisis teks
Soal analisis teks
 
Mata pelajaran bahasa indonesia
Mata pelajaran bahasa indonesiaMata pelajaran bahasa indonesia
Mata pelajaran bahasa indonesia
 
Bahasa indonesia sd mi kelas 4. bab 1
Bahasa indonesia sd mi kelas 4. bab 1Bahasa indonesia sd mi kelas 4. bab 1
Bahasa indonesia sd mi kelas 4. bab 1
 
Merge puisi final
Merge puisi finalMerge puisi final
Merge puisi final
 
Powerpoint teks anekdot_
Powerpoint teks anekdot_Powerpoint teks anekdot_
Powerpoint teks anekdot_
 
Cara menulis esai
Cara menulis esaiCara menulis esai
Cara menulis esai
 
Hal menarik dalam dongeng
Hal menarik dalam dongengHal menarik dalam dongeng
Hal menarik dalam dongeng
 
Hal menarik dalam dongeng
Hal menarik dalam dongengHal menarik dalam dongeng
Hal menarik dalam dongeng
 
Materi fiksi 3
Materi fiksi 3Materi fiksi 3
Materi fiksi 3
 
Anekdot (1)
Anekdot (1)Anekdot (1)
Anekdot (1)
 
Buku teks eksemplum KD 4.2 Menyusun teks eksemplum sesuai dengan karakterist...
Buku teks  eksemplum KD 4.2 Menyusun teks eksemplum sesuai dengan karakterist...Buku teks  eksemplum KD 4.2 Menyusun teks eksemplum sesuai dengan karakterist...
Buku teks eksemplum KD 4.2 Menyusun teks eksemplum sesuai dengan karakterist...
 
Anekdot
AnekdotAnekdot
Anekdot
 
Anekdot
AnekdotAnekdot
Anekdot
 
Anekdot
AnekdotAnekdot
Anekdot
 
Menemukan Hal yang Menarik dari Dongeng
Menemukan Hal yang Menarik dari Dongeng  Menemukan Hal yang Menarik dari Dongeng
Menemukan Hal yang Menarik dari Dongeng
 
Anekdot
AnekdotAnekdot
Anekdot
 
Presentasi Anekdot
Presentasi Anekdot Presentasi Anekdot
Presentasi Anekdot
 
SOAL PENGAYAAN UN BAHASA INDONESIA PAKET 2
SOAL PENGAYAAN UN BAHASA INDONESIA PAKET 2SOAL PENGAYAAN UN BAHASA INDONESIA PAKET 2
SOAL PENGAYAAN UN BAHASA INDONESIA PAKET 2
 
Modul tugas media pembelajaran
Modul tugas media pembelajaran Modul tugas media pembelajaran
Modul tugas media pembelajaran
 
BAHASA MELAYU TAHUN 4 (PANTUN)
BAHASA MELAYU TAHUN 4 (PANTUN)BAHASA MELAYU TAHUN 4 (PANTUN)
BAHASA MELAYU TAHUN 4 (PANTUN)
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

BAB 3 TEKS ANEKDOT 1.pptx

  • 2. 1. mengkritisi teks anekdot dari aspek makna tersirat; 2. mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot; 3. menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot; 4. menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan. Untuk meningkatkan kemampuanmu, pada pelajaran ini kamu akan belajar:
  • 3. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: 1. mendata pokok-pokok isi anekdot; 2. mengidentifikasi penyebab kelucuan anekdot. A. Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat
  • 4. Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali mendengar atau membaca cerita lucu. Cerita lucu tersebut bisa jadi hanya merupakan cerita rekaan, tetapi banyak juga yang didasarkan atas kejadian nyata. Ada cerita lucu yang dibuat benar-benar untuk tujuan menghibur, tetapi ada juga yang digunakan untuk tujuan lainnya. Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot. Anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian nyata. A. Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat
  • 5. Dosen yang juga Menjadi Pejabat Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang. Tono : “Saya heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.” Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.” Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.” Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.” Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.” Udin : “Loh, apa hubungannya.” Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.” Udin : “???” Sumber: ht tp://radiosuaradogiyaf m .blogspot.co.id dengan penyesuaian Mendata Pokok-pokok Isi Anekdot
  • 6. Cara Keledai Membaca Buku Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin. Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya. Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya. Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.
  • 7. “Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya”, kata Nasrudin. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban, “Bagaimana cara mengajari keledai membaca?” Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran- lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu. Kalau tidak ditemukan biji gandumnya, ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik balik halaman buku itu”. “Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab, Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya”. Jadi, kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?” kata Nashrudin dengan mimik serius. Sumber: http://blogger-apik1.blogspot.co.id (dengan penyesuaian) 
  • 9. Kelucuan dalam anekdot biasanya disampaikan dengan bahasa yang singkat, tetapi mengena. Dalam anekdot berjudul Dosen yang juga Menjadi Pejabat terdapat sindiran atas dosen yang juga menjadi pejabat. Cerita tersebut menjadi lucu karena alasan dosen tidak mau berdiri, duduk terus selama mengajar karena takut akan kehilangan kursi jabatannya apabila ia berdiri. Mengidentifikasi Penyebab Kelucuan Anekdot
  • 10. SEKIAN & TERIMA KASIH TETAP SEMANGAT BELAJAR