3. • Indonesia merupakan
negara berpenduduk
terbesar keempat di dunia
dengan jumlah penduduk
251 juta jiwa.
– Cina (1,3 Miliar),
– India (1,2 Miliar), dan
– Amerika Serikat (316
juta).
8. Jumlah pengangguran
mencapai 7,24 juta
orang (5,94 % dari
angkatan kerja).
Dari jumlah tersebut
terdapat sekitar 700.000
penganggur terdidik
(sarjana dan diploma).
11. • Salah satu faktor yang menyebabkan sebuah negara
menjadi maju adalah ketika terdapat jumlah
wirausaha minimal 2% dari populasi penduduknya
(McClelland dalam Kasali, dkk., 2009)
• Indonesia membutuhkan minimal 5 juta wirausaha
13. Apakah kita siap menjadi bagian dari
yang akan memajukan bangsa ini?
14. “Kalau Anda menginginkan
perubahan kecil dalam hidup,
ubahlah perilaku Anda.
Namun,
bila Anda menginginkan
perubahan yang besar dan mendasar,
ubahlah pola pikir Anda”
(Stephen Covey).
15. • Pola pikir merupakan hasil
dari proses pembelajaran,
maka pola pikir dapat
diubah dan ditata ulang.
• Pola pikir (mindset)
dapat diartikan
sebagai keseluruhan
keyakinan yang
diterima seseorang
dan dipakai sebagai
pedoman dalam
berperilaku,
berpendapat dan
bersikap.
16. • Dari pencari kerja (job seeker) menjadi
pencipta kerja (job creator).
• Dengan demikian, pandangan
tentang “sukses, jika sudah
dapat menjadi orang gajian”
(seperti PNS, karyawan, dan
buruh) dapat diubah menjadi
“sukses jika sudah dapat
menggaji orang lain”
17.
18.
19.
20. Wirausaha
(entrepreneur) terdiri
dari kata Wira dan
Usaha (KBI, 2008),
usaha diartikan
sebagai kegiatan
yang bersifat
komersial
maupun non
komersial.
wira berarti
utama, gagah,
luhur, berani,
teladan, pejuang,
21. Wirausaha dapat diartikan
sebagai orang yang berjiwa
berani mengambil risiko untuk
membuka usaha dalam berbagai
kesempatan.
Berjiwa berani mengambil risiko
artinya bermental mandiri dan
berani memulai usaha, tanpa
diliputi rasa takut atau cemas
sekalipun dalam kondisi tidak
pasti (Kasmir, 2007).
22. wirausaha adalah seseorang yang memiliki
karakter selalu tidak puas dengan apa yang
telah dicapai dan terampil memanfaatkan
peluang dalam mengembangkan usahanya,
dengan tujuan untuk meningkatkan
kehidupannya.
25. • Kewirausahaan adalah
penerapan kreativitas
dan keinovasian untuk
memecahkan
permasalahan dan
upaya memanfaatkan
peluang-peluang yang
dihadapi orang setiap
hari (Zimmerer, 1996)
• Kewirausahaan adalah
suatu kemampuan
dalam hal menciptakan
kegiatan usaha (Kasmir,
2006)
26. Kewirausahaan adalah proses seorang
atau sekelompok individu menggunakan
upaya yang terorganisir dan sarana
untuk mencari peluang dalam menciptakan
nilai serta tumbuh untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan,
melalui inovasi dan keunikan, tidak peduli
dengan sumber daya apa pun yang
dikendalikan (Robbin & Coulter (2002).
27. • Wirausaha sosial (social
entrepreneur) adalah seorang
yang berusaha dalam aktivitas
kewirausahaan dengan
memiliki tujuan utama untuk
menyelesaikan permasalahan
sosial dan lingkungan hidup
dengan memberdayakan
komunitas melalui kegiatan
yang bernilai ekonomi.
28. • Intrapreneur
adalah karakter
wirausaha yang
dimiliki oleh
pekerja/karyawa
n dalam sebuah
perusahaan.
• Berbeda dengan wirausaha,
mereka bukanlah
pemilik usaha melainkan
pekerja kreatif dan inovatif
yang selalu memberikan yang
terbaik bagi perusahaan.
29. Apakah Wirausaha
dilahirkan (is borned),
diciptakan (is created)?.
Pendapat lain adalah wirausaha
itu dapat dibentuk melalui suatu
pendidikan atau pelatihan
berwirausaha.
Berwirausaha bukan hanya bakat
bawaan sejak lahir, namun dapat
dipelajari dan diajarkan melalui
proses pendidikan formal atau
informal.
30. Technopreneurship merupakan bentuk
gabungan dua kata, yaitu ‘teknologi’ dan
‘enterpreneurship’.
Technoprenuership adalah proses
penciptaan suatu bisnis dengan
menggunakan media teknologi.
32. Wirausaha yang akan
berhasil adalah yang
memiliki bakat yang
selanjutnya dibentuk
melalui suatu
pendidikan atau
pelatihan, dan hidup di
lingkungan yang
berhubungan dengan
dunia bisnis.
Pendapat tersebut
menyatakan bahwa
untuk menjadi
wirausaha tidak cukup
hanya karena bakat
(dilahirkan) atau hanya
karena dibentuk.
Pendapat yang
sangat moderat
adalah tidak
mempertentangkan
antara apakah
wirausaha itu
dilahirkan, dibentuk
atau karena
lingkungan.