PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Autobiografi
1. Waktu Kecil
Nama saya Viky Ezelva Try Zana, saya dilahirkan oleh seorang Ibu yang
bernama Erna Walis dan Ayah saya bernama Amirzan. Saya anak terakhir dari 3
bersaudara, saudara saya yang pertama bernama Romiko Pratama, dia sudah
menikah dan telah dikaruniai oleh seorang anak yang bernama Albar Varenzo (Varen),
dan saudara saya yang kedua bernama Gion Naenda Eldios yang biasa dipanggil
dengan sebutan Endo.
Masa kecil saya cukup menyenangkan, dulu saya dan keluarga saya pernah
tinggal di Kayu Aro, lebih tepatnya di Bedeng VIII. Itu dikarenakan oleh Bapak saya
yang bertugas mengajar disana sebagai Guru Olahraga.
Sewaktu saya tinggal di Kayu Aro, saya pernah mencemaskan Ibu saya.
Pada saat Kakak saya mengantar Ibu saya ke pasar dengan motor, saya mengikuti
mereka dari belakang tanpa sepengetahuan mereka, saya berjalan didalam kebun teh,
karena ukuran saya yang terlalu kecil, mereka tidak melihat keberadaan saya.
Sesampainya Kakak dan Ibu saya di pasar, pada waktu itu saya masih
berada di pinggir jalan karena kebingungan melihat mobil melintas hilir-mudik. Lalu,
saya dibawa oleh orang yang ingin berjualan dipasar. Sesampai di pasar, Kakak saya
melihat saya bersama orang tersebut dan bertanya kepada Ibu saya, “Bu, bukankah
itu Adik bersama orang lain?”. Lalu Ibu saya menjawab, “Iya, Ayo kita hampiri Ibu
tersebut!”.
Lalu Kakak dan Ibu saya pergi menghampiri orang itu dan bertanya,
“Permisi Bu, kenapa anak saya ada disini bersama Ibu?”. Lalu Ibu itu menjawab
dengan muka tersenyum, “Oh, tadi saya melihat dia berada di pinggir jalan, saya
takut nanti dia diculik orang, jadi saya membawanya”. Setelah Kakak dan Ibu saya
berbicara dengan Ibu tersebut, Ibu tersebut menyerahkan saya kepada Ibu saya. Lalu,
setelah saya diserahkan oleh Ibu tadi, Kakak dan Ibu saya membawa saya pulang.
Pada saat saya berusia 5 tahun, Keluarga kami pindah kerumah kami yang
berada di Siulak Gedang. Setelah kami pindah kerumah kami ini, sayapun di
sekolahkan oleh Bapak saya di TK Pertiwi RT IV Desa Siulak Gedang. Kurang lebih
satu tahun saya sekolah di TK, saya pun dinyatakan lulus dan melanjutkan sekolah
saya ke SD.
2. Waktu SD
Pada saat saya berusia 6 tahun, saya di sekolahkan oleh Bapak saya di SD
309/III Desa Dalam, saya melihat ada banyak teman sedesa saya yang bersekolah
disana, yang diantara nya adalah Pugki Kristobal (Pungki), Ebit Sugandi (Ebit) dan
Node Kesta (Node). Di SD ini saya di tempatkan dikelas I A bersama teman sedesa
saya yang bernama Ebit, sedangkan Pungki dan Node yang juga satu desa dengan
saya di tempatkan dikelas I B.
Pernah pada waktu upacara, saya dan teman sekelas saya yang bernama
Rakes di hukum oleh Bapak Muhammad Yakin, karena pada waktu itu kami sangat
berisik. Kami disuruh kedepan dan berdiri disebelah mimbar, kami sangat malu
sehingga kami tidak berani menampakkan wajah kami. Kami berdiri sambil
menundukkan kepala dengan hati yang bertanya-tanya, “Kapan upacaranya selesai
ya?”. Tidak lama kemudian upacaranya pun selesai, saya dan Rakes merasa sangat
lega.
Sepulang dari sekolah, kakak sepupu saya yang bernama Fika Dea Nuanda
(Fika) mengadukan kejadian itu kepada orang tua saya, orang tua saya sangat marah
sehingga membuat saya tidak berani pulang. Setelah dua jam saya belum juga pulang,
orang tua saya mencari saya. Pada saat itu saya bersembunyi di belakang lumbung
padi yang letaknya tidak jauh dari rumah saya, beberapa menit kemudian saya
mendengar suara hentakan kaki yang sedang menuju ditempat saya bersembunyi.
Saya sangat takut dan mengira-ngira kalau itu adalah orang tua saya yang sedang
mencari saya. Setelah saya lihat, ternyata itu bukan orang tua saya, melainkan orang
lain yang ingin membuang sampah. Setelah orang itu selesai membuang sampah,
orang itu melihat saya dan bertanya , “Nak, kenapa kamu belum juga pulang?”.
Dengan singkatnya saya menjawab, “Nanti saja”. Lalu orang itu pergi, dan saya pun
masih bersembunyi disitu.
Setelah lama saya bersembunyi ditempat tersebut, saya pun keluar dan
pulang kerumah karena mengingat hari sudah semakin sore. Sesampainya saya
dirumah, Bapak saya dengan tegasnya bertanya, “Kamu dari mana?”. Dengan tubuh
gemetar saya menjawab, “Saya dari rumah teman”. Mendengar jawaban dari saya,
Bapak saya tidak jadi marah karena rasa cemas yang masih dia rasakan.
Pada saat saya ingin naik ke kelas III, Bapak saya memindahkan saya
sekolah di MIN Siulak Gedang karena lokasinya cukup dekat dengan rumah saya.
Setelah saya dipindahkan bersekolah disana, saya merasa sangat berbeda sekali
dengan sekolah baru saya itu, tetapi saya mulai membiasakan diri. Lama-kelamaan
saya sudah mulai terbiasa dengan lingkungan dan cara pergaulan di sekolah tersebut.
Setelah 4 tahun di MIN, UAN pun dilaksanakan. Pada saat UAN saya
sangat takut dan berfikir kalau saya tidak bisa mengisinya. Tetapi setelah melihat soal
ujian nya, ternyata soal nya sangat mudah-mudah sekali, sehingga tidak ada satu soal
pun yang belum saya jawab.
3. Setelah 3 hari melaksanakan UAN, kamipun mengadakan perpisahan dan
jalan-jalan bersama ke Danau Kerinci. Sesampainya di lokasi, kamipun makan-
makan bersama. Setelah makan, kami foto-foto bersama sambil menikmati alam
sekitar. Setelah kami foto-foto bersama, kami istirahat sebentar dan langsung pulang.
Sesampainya saya dirumah, saya langsung tidur karena kelelahan.
Jadi, perjalanan yang tadi itu merupakan kebersamaan terakhir kami
dengan guru-guru, adik-adik kelas, dan teman-teman kami diwaktu SD/MIN.
4. Waktu SMP
Pada usia 12 tahun, saya melanjutkan sekolah saya di SMP Negeri 6
Gunung Kerinci yang saat sekarang ini menjadi SMP Negeri 34 Kerinci. Setelah saya
diterima di SMP tersebut, saya pun ikut melaksanakan MOS (Masa Orientasi Siswa).
Setelah tiga hari melaksanakan MOS, pembagian kelas pun diadakan dan
saya di tempatkan dikelas VII A. Dikelas VII A ini saya pernah di ganggu oleh teman
sekelas saya yang bernama Rones dan juga Alex. Pada saat itu saya sedang asyik
membuat gambar, lalu mereka memukul meja saya dan membuat saya terkejut.
Saking kesalnya saya berteriak sekeras mungkin, sehingga membuat Pak Astoni
masuk ke dalam kelas dan memarahi kami bertiga.
Setelah satu tahun dikelas VII, kami melaksanakan ujian kenaikan kelas
selama enam hari. Setelah ujian kenaikan kelas, rapor pun dibagikan untuk
mengetahui hasil nilai yang kami peroleh selama mengikuti ujian. Tapi sayang saya
tidak mendapat peringkat sama sekali, setelah itu saya dinyatakan naik ke kelas VIII.
Dikelas VIII saya ditempatkan dikelas VIII B, saya sangat tidak suka
dengan kelas yang satu ini, karena di dalam kelas VIII B ini banyak sekali siswa-siswa
pengganggu seperti Lega Anasera (Lega), Porsal Winata (Porsal) dan Santa Adi Putra
(Santa). Setiap hari mereka selalu membuat saya kesal dan marah.
Setelah satu tahun dikelas VIII, kami melaksanakan ujian kenaikan kelas
dan saya pun dinyatakan naik ke kelas IX.
Setelah naik ke kelas IX, saya ditempatkan dikelas IX C karena prestasi
saya yang berangsur menurun. Dikelas IX C ini saya berteman dengan Amiroja
Alqatimah (Oja), Ayu Ramansa Ilahi (Rama), dan Alola Sentia (Alola).
Di waktu kelas IX ini juga, saya pernah menjadi Pemimpin Drum Band
bersama Etika Nila Permata, Amiroja Alqatimah, Lovinda Julian, Utari Angelia,
Untela Mantori, dan Vivin Srimoni.
5. Kurang lebih satu tahun dikelas IX, kami melaksanakan UAN yang
sebenar-benar nya UAN, pada waktu itu saya sangat gelisah karena belum siap
menghadapi UAN tersebut. Takut tidak lulus, akhirnya saya mengikuti UAN tersebut
juga dengan cara terpaksa.
Setelah melaksanakan UAN, sekitar satu bulan kemudian kami
melaksanakan acara perpisahan dengan guru-guru dan adik-adik kelas kami di
sekolah. Pada saat acara perpisahan, hasil kelulusan kamipun di sampaikan dan
Alhamdulillah kami lulus seratus persen. Setelah penyampaian hasil kelulusan kami,
kamipun bersalam-salaman dengan guru sebagai tanda terimakasih kami karena
telah mendidik kami menjadi orang yang lebih baik dan berguna.
Pada malam harinya, kami mengadakan perkemahan disekolah. Pada
malam itu kami melakukan renungan suci bersama, suasana pada saat itu sangat
menyedihkan dan mengharukan, sehingga membuat saya meneteskan air mata.
6. Waktu SMA
Setelah saya tamat dari SMP, saya melanjutkan sekolah saya di SMA 1
Gunung Kerinci yang sekarang ini berganti nama menjadi SMA 4 Kerinci. Pada awal
saya menginjakkan kaki di SMA ini, saya kebingungan karena perkarangan nya
sangat luas, beda dengan di SMP yang pekarangan nya sangat kecil.
Sebelum saya resmi menjadi siswa SMA 4 Kerinci, saya harus
melaksanakan MOS terlebih dahulu. MOS di SMA ini lebih menyenangkan dari pada
MOS diwaktu SMP. Pada hari pertama MOS kami disuruh memakai topi dari karton
dan tas plastik serta permen yang digantungkan dileher kami. Pada hari kedua MOS
saya terlambat dan saya dihukum, saya disuruh merangkak untuk masuk kedalam
sekolah, jika tidak saya lakukan, saya tidak boleh masuk kedalam sekolah tersebut.
Setelah melalui MOS, pembagian kelaspun diadakan dan saya di tempatkan
dikelas X D. Hari pertama saya dikelas ini, saya merasa sangat berbeda, tapi lama-
kelamaan saya sudah mulai terbiasa. Dikelas X D ini saya mempunyai teman akrab
yang di antaranya adalah Ratih, Eka dan Anggel.
Dikelas X D saya paling senang belajar dengan Pak Simamora, karena
beliau orang nya sangat lucu. Pak Simamora tidak pernah memarahi kami walaupun
kami sering ribut pada saat pelajaran beliau.
Yang paling saya ingat disaat kelas X D dulu yaitu, Saya, Andrise, Aprias
dan Landa pernah dimarahi oleh Pak Zainuddin (Pak Z) karena tidak membuat
tugas. Saking bencinya Pak Zainuddin dengan kami, pada waktu absen Pak
Zainuddin tidak pernah menyebutkan nama kami sehingga membuat kami malas
masuk disaat pelajaran beliau.
Dikelas X D banyak sekali pengalaman-pengalaman saya yang tidak
menyenangkan, sehingga membuat saya terlalu malas untuk menceritakan nya. Jadi
kita beralih saja kepengalaman saya dikelas XI.
Dikelas XI saya memilih jurusan IPS, saya ditempatkan dikelas XI IPS 1.
Saya sangat suka dengan kelas yang satu ini, karena dikelas ini banyak sekali teman-
teman yang lucu. Hampir setiap hari selalu ada tingkah laku teman yang mengundang
tawa. Selain dari itu, dikelas XI IPS 1 ini kekompakannya sangat kurang sekali,
kekompakannya terlihat pada waktu yang tertentu saja. Dikelas XI IPS 1 ini juga saya
merasakan arti sahabat yang sesungguhnya, karena diantara kelas-kelas saya yang
terdahulu, cuma dikelas XI IPS 1 inilah teman-teman saya menganggap saya ada
dalam kehidupan mereka.
Saya sangat berterimakasih dengan teman-teman saya di XI IPS 1 ini,
karena tanpa mereka hidup saya tidak ada artinya sama sekali.