Audio-lingual method adalah metode pengajaran bahasa asing yang menekankan pengajaran mendengar dan berbicara. Metode ini melatih siswa dengan mengulangi dialog dan latihan berbentuk drill seperti repetisi, penggantian kata, dan transformasi kalimat. Guru berperan sentral dengan memberikan contoh dialog kepada siswa untuk dihafal dan dilatih secara berulang.
KONSEP DAN TES KETERAMPILAN BERBICARA: Hakikat Keterampilan Berbicara; Konsep Tes Berbicara; Aspek-Aspek yang Dinilai dalam Tes Keterampilan Berbicara; Jenis Tes Berbicara; Tahap-tahap Pengembangan Ujian Berbicara; Pengembangan Teknik Tes Berbicara.
n this era of globalization The international relationship in every sector is significant. Accordingly, the
translation works in various subject fields are strongly needed . In order to fulfill such needs, the linguists and
translators play important roles to produce good translation works as fast as possible.The question is that how fast
a translation work could be done, and how could translation work be categorized as a good one. This writing aims
to discuss some of specific problems facing the translators in the case of texts from various European languages into
English and some examples into Indonesian. These problems are of both a linguistic and non-lingistic character.The
writing is descriptive in nature and based on the library research.
This lesson is about how to write and speak to introduce oneself by using Present Simple Tense correctly, because that is important for everyday life.
By
Miss Weerapattha Phosri
Miss Nattacha Chongvarin
KONSEP DAN TES KETERAMPILAN BERBICARA: Hakikat Keterampilan Berbicara; Konsep Tes Berbicara; Aspek-Aspek yang Dinilai dalam Tes Keterampilan Berbicara; Jenis Tes Berbicara; Tahap-tahap Pengembangan Ujian Berbicara; Pengembangan Teknik Tes Berbicara.
n this era of globalization The international relationship in every sector is significant. Accordingly, the
translation works in various subject fields are strongly needed . In order to fulfill such needs, the linguists and
translators play important roles to produce good translation works as fast as possible.The question is that how fast
a translation work could be done, and how could translation work be categorized as a good one. This writing aims
to discuss some of specific problems facing the translators in the case of texts from various European languages into
English and some examples into Indonesian. These problems are of both a linguistic and non-lingistic character.The
writing is descriptive in nature and based on the library research.
This lesson is about how to write and speak to introduce oneself by using Present Simple Tense correctly, because that is important for everyday life.
By
Miss Weerapattha Phosri
Miss Nattacha Chongvarin
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Rini Adiani
Ā
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan untuk bangsa Indonesia. Bahasa yang mengalami berbagai penyerapan dan adaptasi dari bahasa lain sehingga memiliki keunikan dan keanekaragaman tersendiri. Bahasa Indonesia saat ini tidak hanya digunakan oleh bangsa Indonesia sepenuhnya karena bangsa Indonesia telah dipelajari dan digunakan oleh bangsa lain sebagai penutur asing. Perkembangan Bahasa Indonesia di luar negeri sudah cukup baik jika kita lihat dari banyaknya lembaga maupun pusat pendidikan yang mengajarkan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, perlu diketahui mengenai pengajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing dan penggunaannya serta kendala yang di hadapi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Pengajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing merupakan salah satu cara untuk mengenalkan Bahasa Indonesia ke negera-negara lain, pengajaran yang di lakukan oleh beberapa lembaga-lembaga dan pusat pendidikan yang mengajarkan Bahasa Indonesia bagi penutur asing terus meningkatkan dan memperbaiki mutu dan kualitasnya agar Bahasa Indonesia semakin dikenal oleh bangsa lain.
Pembelajaran BIPA pada dasarnya merupakan suatu proses perilaku belajar yang mengarah pada pembangkitan dan pengondisian motivasi peserta didik untuk mampu menguasai bahasa Indonesia secara baik dan benar. Penguasaan bahasa Indonesia ini baik meliputi kemampuan penguasaan kosa kata, tata bahasa, ataupun penguasaan struktur bahasa Indonesia. Berdasarkan kemampuannya, peserta didik dalam pembelajaran BIPA dapat diklasifikasikan atas tiga tingkatan, yakni siswa tingkat dasar (pemula), menengah, dan mahir. Hanya saja dalam makalah ini mengutamakan pembelajaran BIPA bagi peserta didik tingkat madya (menengah). Peserta didik BIPA tingkat madya (menengah) adalah pembelajar yang ingin dan ikut belajar bahasa Indonesia yang bukan berasal dari Indonesia, baik sudah pernah belajar bahasa Indonesia atau belum pernah belajar bahasa Indonesia. Di tingkat ini peserta didik tersebut adalah para peserta didik asing yang telah memiliki keterampilan dalam berbahasa indonesia secara umum. Pada kelas madya ini lebih dikhususkan terutama untuk membantu peserta untuk memahami teks-teks dalam berbahasa indonesia untuk berkomunikasi dalam berbahasa indonesia dan lancar dan secara alami. Pada tingkat ini, peserta didik disiapkan untuk lebih mendalami dalam menulis sebuah teks yang lebih kompleks dengan tetap memerhatikan tata bahasa.
Pada pembelajaran BIPA, metode serta media pembelajaran merupakan hal penting yang harus diperhatikan bagi pengajar. Pasalnya dengan tidak adanya metode serta media pembelajaran yang efektif dan efisien, maka pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing tidak akan tersampaikan. Makalah ini akan menyajikan materi pembelajaran BIPA untuk peserta didik tingkat menengah, dengan menyajikan materi yang beragam terkait keterampilan menulis untuk penutur asing tingkat menengah..(cont)
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Ā
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Ā
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. NAMA : PUTRIKHATUL BADRIYAH
PROGDI : BAHASAINGGRIS 2013
MATAKULIAH : ENGLISH INTRUCTIONALPLANNING
DOSEN : MR.SURYADIM,Pd
STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA
4. 1.SEJARAH SINGKAT & PENGERTIANā¢ Ditemukan/diperkenalkan
pertama kali di Amerika
Serikat dalam perang dunia
II
ā¢ AUDIO-LINGUAL METHOD
adalah pengajaran bahasa
asing yang menekankan
pengajaran mendengar dan
berbicara
ā¢ Di perkenalkan di Indonesia
pada tahun 1960an
Dasar pemikiran ALM mengenai bahasa, pengajaran, dan
pembelajaran bahasa
1. Bahasa adalah lisan, bukan tulisan
2. Bahasa adalah seperangkat kebiasaan
3. Ajarkan bahasa dan bukan tentang bahasa
4. Bahasa adalah seperti yang diucapkan oleh penutur asli
5. Bahasa satu dengan yang lainnya itu berbeda
ā¢ Membekali para tentara nya
dalam training khusus
bernama Army Specialized
Training
Program (ASTP) pada
tahun 1942.
ā¢ Selanjut nya berkembang
pada kalangan Pelajar dengan
nama
Audiolingual
Method
5. 2.APPROACH (PENDEKATAN)
ļ· PENDEKATAN TEORI BAHASA :
Teori bahasa yang melandasi lahirnya metode audiolingual
adalah linguistik structural, Kaum Structural menekankan pada bahasa lisan dengan
keyakinan bahwa āākita berbicara terlebih dahulu sebelum belajar bahasa tulisāā
ļ· PENDEKATAN PEMBELAJARAN:
Teori belajar: Metode audiolingual berdasar pada teori behavioristik yang
dikembangkan Skinner. (human learning) diketahui berdasarkan perilaku
kebiasaan yang terdapat 3elemen krusial yaitu
RESPOND,
STIMULUS,
ļ·
PENGUATAN
āBerdasarkan Kebiasaanā
6. 3.DESIGN
Pengajaran pertama
lebih dihubungkan ke
kemampuan
Listening&speaking
1.Untuk membuat siswa biasa
menggunakan bahasa asing secara
komunikatif dan otomatis tanpa
berhenti untuk berfikir
1. Point utama
Phonology,morphology dan
syntax bahasa yang diberikan
sesuai dgn kebutuhan siswa
TUJUAN SYLABUS AKTIVITASBELAJAR
MENGAJAR
2.Untuk membantu siswa
memperoleh pola
structural kalimat atau bahasa
7. ā¢ TYPE PEMBELAJARAN
1. Dialog Memorization
(Menghafal Dialog)
3. Repeatation Drill
(Meniru atau mengulang)
2. Expansion Drill
(membagi dialog menjadi
beberapa bagian)
4. Chain Drill
(Rantai latihan)āāgiliranāā
5.Single slot Subtitution
(Memasukan kata yang
disebutkan guru)
6.Multipel slot Subtitution Drill
(lebih luas dari variasi yg ke-5)
7.Transformational drill
(Merubah kalimat yang
diucapkan guru)
8.Question and answer
Drill (menjawab
pertanyaan)
10.Complete the dialog
(Melengkapi dialog)
9. Use minimal Pairs
(membedakan 2 kata
yang serupa)
11.Grammar Games
8. PERCAKAPANDAN LATIHAN-LATIHANDRILLVariasi drill yang digunakan dalam AudioLingual Method
adalahA.Repetation
Example T ; I Use to know him
S ; I Used to know Him
B.Inflection
Example T : I bougt the
ticket
S ; I bougt the ticketsC.Replacement
Example T ; He boughtthis house cheap
S ; He boughtit cheap
E. Restatement
Example T ; Tell him to wait for you
S ; Wait for me
F.Completion
Example T ; Iāwill my way and you go
S ; I will my way and you go yours
F.Transportation
Example T ; Iām hungry (so)
S ; So am I
G.Expansion
Example T ; I know him (hardly)
S ; I hardly know him
H.Contraction
Example T ; Put your hand on the table
S ; PutYour hand there
I.Integration
Example T ; They must be honest.This is important
S ; it is important than they be honest
J.Rejoinder
Example T ; Be polite ,answermy quetion
S ; Agree
9. PENERAPAN DIDALAM KELASāāDIALOGāā
1.Guru membrikan ringkasan singkat dari isi diaolog
2.Siswa mendengarkansecara penuh perhatian ketika guru
membacakan atau membawakan diaolog dengan kecepatan normal
beberapa kali3.Siswa mengulangi apa yang diakatakan guru dalam dialog secara bersamaan
4.Pengulangan kemudian dilanjutkan mulai dari semua siswa, kemudian
sebagian siswa dalam kelas, sampai hanya satu persatu siswa.
5.Kemudian secara berpasangan siswa maju ke depan kelas untuk
mempraktekkan Dialog
10. MEMILIH SITUASIYANG COCOK
DENGANAPA YANGAKAN
DIPRAKTEKAN
PERAN GURU
GURU BERPERAN UNTUKMENJAGA
PERHATIANSISWADENGAN
PENGULANGAN-PENGULANGAN
GURU BERPERAN AKTIF DANSENTRAL
12. PERAN MATERIMateri audio-lingualmethod Membantuguruuntuk
membuatsiswadalampenguasaanbahasa
Materi yang berupa bacaan sangat jarang digunakan
pada saat siswa dituntut hanya untuk
mendengarkan,mengulang,merespon
Materi yang berupa bacaan sangat jarang digunakan
pada saat siswa dituntut hanya untuk mendengarkan
Tape recorder dan peralatan audiovisual sering
berperan penting dalam audio lingual method
Laboratorium bahasa juga dapat membantu dalam
audio lingual method
13.
14. 4. PROCEDURTipical pelajaran Audio Lingual Method,Prosedurnyadapat diamati sebagai
berikut :
1. Siswa mendengar model dialog(baik melalui guru /tape recorder) yang mengandung
struktur kunci yang focus pada pelajaran,mereka mengulangi setiap bariss dari dialog
baik secara individual atau bersamaan
2. Dialog disesuaikn terhadap situasi dan ketertarikan siswa,melalui mengganti kata
kunci/frase. Ini dilakukan tanpa sepengetahuan siswa.
3. Khusus untuk struktur kunci dari sebuah dialog dipilih dan digunakan sebagai dasar
dari macam-macam pola pelatihan
4. Siswa boleh merujuk pada aktivitas teks buku,mengikuti bacaan,tulisan atau
kosakata yang berdasarkan dialog boleh diperkenalkan
5.Mengikuti aktivitas bias mengambil banyak tempat dalam laboratorium
bahasa,dimana selanjutnya dialog dan latihan dilaksanakan
15. KEKURANGAN ALM1.Metode ini membosankan bagi siswa yang sudah pintar
.karena dominan mengulangi kalimat
1) Siswa aktif dalam kelas
2) Keadaan kelas lebih aktif dan hidup
3) Speaking dan listening skill lebih terlatihmsehingga kmampuan
Pronunciation dan kemampuan listening lebih terkontrol
6.KELEBIHAN ALM