Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk
mencapaitujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar melakukan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. 1.0 Pengenalan
Media bermakna saluran komunikasi.Media terbahagi kepada media cetak dan media
elektronik.Percival dan Elington (1984) membahagikan media kepada 2 iaitu :
1. Pelbagai alatan fizikal teknologi pendidikan seperti filem, pita , piring hitam, slaid
perkataan bercetak dan kombinasi antaranya.
2. Pelbagai saluran komunikasi massa termasuklah surat khabar, radio dan televisyen.
Manakala Reiser dan Gagne (1983), mendefinisikan media sebagai sebarang cara
fizikal yang membolehkan mesej pengajaran disampaikan. Torkelson (1972), membahagikan
media kepada mesej, bentuk mesej dan saluran mesej. Penggunaan media amat penting dalam
pembelajaran kerana dapat menyalurkan mesej kepada penerima sehingga dapat merangsang
fikiran, perasaan, perhatian, minat serta perhatian pelajar sehingga terjadinya proses
pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, penggunaan media memperlihatkan beberapa kelebihan
seperti memperjelaskan penyampaian mesej. Ini bermaksud sesuatu mesej dapet diterangkan
dengan jelas dan berkesan dengan menggunakan pelbagai alatan dari abstrak hingga konkrit.
Selain itu,penggunaan media tidak terhad. Ianya merentasi batasan ruang, waktu dan
pancaindera. Segala maklumat boleh didapati dengan mudah dengan melayari internet.
Penggunaannya pula sentiasa berubah mengikut perkembangan semasa.
Selain itu, penggunaan media pengajaran secara betul dan bervariasi mudah menarik
minat,meningkatkan kefahaman pelajar, memberi penjelasan yang kukuh, menjimatkan masa
serta boleh diulang-ulang penggunaannya. Ini membuatkan seseorang pelajar itu lebih teruja
untuk belajar. Pelajar juga akan memperolehi pengalaman dan pesepsi yang sama. Antara
fungsi media pemgajaran ialah pengajaran bersama pengajar. Setiap pelajar dapat belajar dan
melakukan pelbagai aktiviti bersama-sama. Pengajar hanya menjadi fisilitator sahaja.
Dengan adanya media pengajaran pelajar juga boleh belajar secara sendiri tidak
bergantung perlu bergantung kepada tenaga pengajar. Contohnya,pelajar boleh belajar dengan
melayari internet untuk mendapatkan bahan pembelajaran. Pelajar juga boleh membuat folio
bermedia yakni dengan mengumpulkan semua bahan yang ada dalam satu fail.Selain
itu,pengajaran secara tematik iaitu mengikut tema-tema tertentu serta pendidikan jarak jauh
boleh dilakukan dengan melayari internet atau menggunakan e-mel dan sebagainya.
2. Manakala bagi pelajar istimewa seperti OKU dan pelajar genius tidak lagi menghadapi
masalah.Ini kerana mereka boleh belajar di mana saja tanpa perlu ke mana-mana. Di sini
menunjukkan betapa pentingnya penggunaan media dalam pembelajaran.
2.0 Pengajaran dan Pembelajaran Berbantukan Komputer
PPBK atau juga dikenali juga sebagai perisian pendidikan mempunyai beberapa ciri perisian
yang penting. Bostock (1996) menekankan bahawa tujuan utama perisian PPBK dibangunkan
adalah untuk menggalakkan pembelajaran. Ia adalah berbeza dari fungsi perisian bersifat
komersial. Oleh itu, mana-mana perisian PPBK yang dibangunkan mestilah melibatkan proses
pembelajaran. Antaranya ciri-ciri perisian yang baik adalah seperti mesra-pengguna, bersifat
interaktif iaitu mampu memberi maklum-balas kepada pengguna, kreatif, mempunyai unsur-
unsur peneguhan supaya objektif pembelajaran benar-benar tercapai, tahan lasak, tiada ralat
dan menghiburkan.
Teks, grafik atau bunyi yang dimuatkan dalam perisian pendidikan tersebut mestilah
tidak mengganggu tumpuan pengguna. Topik-topik yang hendak disampaikan sebaik-baiknya
ringkas dan menarik persembahannya agar memberangsangkan pengguna meneruskan
pembelajarannya. Butang-butang navigasi yang digunakan melancarkan reka bentuk antara
muka perisian.
2.1 ISTILAH-ISTILAH PPBK
Antara Istilah-istilah yang selari dengan PPBK dalam bahasa asing ialah seperti "computer-
assisted instruction", "computer-aided instruction", "computer-assisted learning" dan
"computer-aided learning". Perbezaan istilah-istilah ini hanyalah dari segi nama. Apa yang
penting ialah fungsinya tetap sama iaitu untuk meningkatkan mutu pengajaran dan
pembelajaran. Berikut adalah antara istilah-istilah yang lazim digunakan apabila berbincang
tentang soal PPBK;
2.1.1 Computer Assisted Instruction / Computer Aided Instruction (CAI)
CAI adalah medium pendidikan dimana isi-isi pengajaran atau aktiviti pengajaran
disampaikan oleh komputer. Pengguna belajar dengan berinteraksi dengan komputer.
Maklumbalas dari komputer akan dikeluarkan berdasarkan respond yang diberi oleh
3. pengguna. Dalam proses pengajaran ini, komputer berperanan sebagai pemudahcara yang
lazimnya dilakukan oleh seorang guru. Terdapat berbagai-bagai bentuk perisian yang dibuat
khas untuk digunakan dalam bilik darjah. Sekiranya bahan-bahan tersebut digunakan sama
ada dalam bentuk cakera liut atau cakera padat, proses pengajaran tersebut dianggap sebagai
pengajaran bantuan komputer atau CAI.
2.1.2 Computer Assisted Learning / Computer Aided Learning (CAL)
Pembelajaran Bantuan Komputer atau CAL ialah satu bentuk pembelajaran untuk
menggalakkan pelajar mencari pengetahuan dengan kadar kendiri. Ia berbeza dengan cara
CAI yang berdasarkan kepada respond pelajar dan maklum-balas komputer.
2.1.3 Courseware / Perisian Kursus
Menurut sumber dari laman web Smart Learning System oleh MIMOS, perisian kursus
merujuk kepada kepada pengajaran sebenar meliputi kedua-dua isi kandungan dan teknik
yang yang digunakan dengan menggunakan arahan komputer. Ia merujuk kepada isi
kandungan pengajaran yang direncanakan dimasukkan kedalam alat pengarangan seperti
ComIL untuk dijadikan bahan dan sumber pengajaran. Dengan kata lain perisian kursus
adalah PPBK seperti yang telah diterangkan terlebih dahulu sebelum ini.
2.1.4 Pembelajaran Berasaskan Web (Web-Based Learning)
Secara amnya, pembelajaran berasaskan web merujuk kepada pengajaran yang disampaikan
melalui jaringan WWW di mana bahan pengajaran, kumpulan diskusi, urusan ujian dan lain-
lain adalah berlandaskan web. Menurut B.H. Khan (2001) sistem pembelajaran berasaskan
web merupakan sistem pembelajaran yang terbuka dan fleksibel. Sesungguhnya potensi web
dalam pendidikan ini amat luas sekali. Alternatif kaedah pengajaran yang ditawarkan oleh
sistem pembelajaran berasaskan web ini akan meningkatkan lagi minat dan motivasi mereka
untuk meneroka pengetahuan-pengetahuan baru yang tidak mungkin dapat diterima dari
sebuah kelas tradisional. Contohnya, penggunaan e-mail sebagai alat komunikasi untuk
bertukar-tukar maklumat dalam suasana yang tiada batasan.
4. 3.0 Kelebihan Pengajaran dan Pembelajaran Berbantukan Komputer
Pembelajaran berbantukan komputer (PBK) dapat memberi impak yang baik dalam proses
pengajaran dan pembelajaran seseorang pelajar terutamanya pelajar yang berada pada tahap
pencapaian akademik rendah. Ini kerana pelajarpelajar di tahap pencapaian akademik rendah
kebiasaannya memerlukan pelbagai kombinasi medium dalam pembelajaran mereka seperti
visual yang bergerak, animasi, teks, muzik dan grafik, di mana kesemua medium ini terdapat
dalam multimedia yang boleh didapati di dalam pembelajaran berbantukan komputer. Ini
sejajar dengan peribahasa Cina yang berbunyi,”saya dengar, saya akan lupa, saya lihat, saya
akan saya ingat, dan apabila saya lakukan saya akan faham.” (Hizamnuddin Awang 1997
dalam Fazilah 1998). Kefahaman di dalam proses pengajaran dan pembelajaran adalah
sesuatu yang amat diperlukan oleh pelajar untuk mengingati apa yang telah mereka pelajari.
Kewajipan seseorang pendidik adalah untuk membantu dan memberi peluang sebaik
mungkin kepada pelajar tidak kira di mana tahap kecerdasan seseorang pelajar. PBK
mempunyai potensi untuk memenuhi kehendak dan keperluan pelajar secara individu. Mereka
juga dapat memperoleh kemahiran untuk menyelesaikan sebarang masalah pembelajaran
secara praktis dan bukan sekadar mengumpul pengetahuan.
4.0 Persediaan Harian Pengajaran dan Pembelajaran Berbantukan Komputer
Tarikh :
Masa : 60 minit
Tahun : 4
Mata Pelajaran : Bahasa Malaysia
Unit : 11
Aras :
Tajuk : Pencemaran
Objektif : Pada akhir pelajaran ini murid-murid dapat;
Menulis surat rasmi kepada pihak berkuasa untuk mengadu masalah
5. kutipan sampah di kawasan kediaman
Menyatakan pendapat bagi menjelaskan persoalan pencemaran
HASIL PEMBELAJARAN :
Fokus Utama
10.1 Menghasilkan pelbagai genre (prosa dan puisi) termasuk emel yang mudah, menarik
dan bermakna
Aras 3
i Menulis karangan berdasarkan tajuk yang diberikan
11.1 Menyatakan pandangan tentang perkara yang menarik dalam sesebuah karya.
Aras 2
i Menyatakan pandangan tentang perkara yang menarik dalam sesebuah karya.
SISTEM BAHASA
Tatabahasa : Kata Nama
Kosa kata : risau, menyelongkar, menjijikkan, menyepah-nyepah
PENGISIAN KURIKULUM
Ilmu : Geografi dan Kesihatan
Nilai : Bertanggungjawab dan menghargai alam sekitar
kemahiran berfikir : Mengenal pasti sebab dan akibat
Kecerdasan Pelbagai : Naturalis
Konstruktivisme :
ISI PELAJARAN AKTIVITI PENGAJARAN DAN CATATAN
PEMBELAJARAN
Set Induksi ( 5 minit ) Kemahiran lisan
Slaid pemcemaran Guru menayangkan slaid tentang Kemahiran berfikir
Sebab pencemaran pencemaran
berlaku dan akibatnya Guru bersoal jawab isu pencemaran
kepada mausia dan sungai dan pencemaran udara yang
ditonton dalam slaid
hidupan lain
Langkah 1 ( 10 minit ) Kemahiran Lisan
situasi yang mungkin Guru meminta murid bercerita Kemahiran berfikir –
berlaku tentang pungutan sampah di tempat penyeleasaian
6. - sampah tidak tinggal mereka masalah
dikutip Murid berbincang dalam kumpulan
- sampah bertaburan tentang pendapat masalah yang KP – verbal linguistik
- menimbulkan berlaku dan akibat jika tidak diambil
masalah bau tindakan
- mengundang Ketua bentang hasil perbincangan
masalah lalat
Cadangan tindakan
- gotong royong
membersih
- meminta pihak
berkuasa mengutip
mengikut jadual
Langkah 2 ( 10 minit )
Cara aduan yang Guru meminta murid membuat aduan
sesuai kepada pihak yang berkuasa tentang
- menulis surat masalah sampah yang tidak dikutip.
rasmi kepada G
pihak majlis
perbandaran