Dokumen ini membahas latar belakang masalah rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran fisika di SMP Negeri 36 Medan. Peneliti bermaksud menggunakan teknik pembelajaran mind mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi besaran dan satuan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan teknik mind mapping dan pembelajaran konvensional, serta perbedaan has
Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dan bulkona_Lusi Kurnia(06081181419023)lusi kurnia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penelitian kemampuan penalaran siswa pada materi aritmatika sosial melalui pendekatan scientific.
2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemampuan penalaran siswa pada materi tersebut.
3. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan subjek penelitian siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ind
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian deskriptif mengenai kemampuan pemahaman konsep siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Indralaya Utara pada pembelajaran matematika menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep siswa termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata kelas 75,9.
Dokumen ini membahas latar belakang masalah rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran fisika di SMP Negeri 36 Medan. Peneliti bermaksud menggunakan teknik pembelajaran mind mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi besaran dan satuan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan teknik mind mapping dan pembelajaran konvensional, serta perbedaan has
Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dan bulkona_Lusi Kurnia(06081181419023)lusi kurnia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penelitian kemampuan penalaran siswa pada materi aritmatika sosial melalui pendekatan scientific.
2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemampuan penalaran siswa pada materi tersebut.
3. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan subjek penelitian siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ind
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian deskriptif mengenai kemampuan pemahaman konsep siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Indralaya Utara pada pembelajaran matematika menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep siswa termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata kelas 75,9.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran talking stick yang dipadukan dengan metode math magic terhadap hasil belajar matematika siswa SD pada materi kubus dan balok.
2. Model talking stick dapat menarik minat belajar siswa sedangkan metode math magic membantu siswa memahami materi perhitungan secara mudah.
3. Hasil penelitian menunj
Dokumen ini membahas penelitian tentang pemahaman konsep matematika siswa pada materi geometri dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di SMP Negeri 14 Palembang. Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar siswa (54,1%) memiliki pemahaman konsep matematika yang sangat baik dengan rata-rata nilai 83,11.
Analisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limasSulistiawati .
Dokumen tersebut membahas analisis kesulitan belajar kemampuan penalaran matematis siswa SMP pada materi luas permukaan dan volume limas. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kesulitan dalam menjawab soal-soal penalaran matematis terkait luas dan volume limas."
Makalah ini membahas kemampuan berpikir matematis tingkat lanjut yang dibutuhkan mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Statistika Matematika 1. Mata kuliah ini memerlukan kemampuan representasi matematis, abstraksi matematis, berpikir kreatif, dan membuktikan secara formal karena materinya yang abstrak. Mahasiswa kesulitan dalam mempelajari konsep-konsep Statistika Matematika 1 tanpa kemampuan berpikir
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang permasalahan rendahnya pemahaman siswa kelas III SD terhadap konsep pecahan, tujuan meningkatkan pemahaman tersebut melalui penggunaan media pembelajaran, serta rencana pelaksanaan penelitian tindakan kelas untuk mencapai tujuan tersebut.
APLIKOM_UNSRI_2.ANALISIS SKRIPSI DAN BULKONA PPT_DANIA YULANIDania Yuliani
Skripsi ini membahas pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran matematika terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMPN 6 Indralaya Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pendekatan CTL dalam pembelajaran matematika terhadap hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kontekstual yang meliputi konstruktivisme, menemukan, bert
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...anggita ari
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan apa saja kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pertidaksamaan kuadrat berdasarkan prosedur Newman. Hasil yang dapat disimpulkan dari penelitian ini antara lain: 1) tidak ada satupun subjek penelitian yang melakukan jenis kesalahan membaca dan juga kesalahan memahami, 2) kesalahan transformasi dilakukan oleh satu orang subjek penelitian yaitu tidak mengubah informasi pada soal kedalam bentuk pertidaksamaan kuadrat, 3) kesalahan keteram-pilan proses dilakukan oleh dua orang subjek penelitian yaitu ketika melakukan proses subtitusi persamaan kedalam pertidaksamaan dan juga ketika melakukan pemfaktoran, dan 4) kesalahan penulisan jawaban dilakukan oleh satu orang subjek penelitian yaitu menuliskan -4≤r≤-1 sebagai jari-jari lingkaran (r) yang memenuhi padahal jari-jari lingkaran (r) harus positif.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran statistika tentang nilai rata-rata (mean) untuk siswa kelas VIII. Pembelajaran dilakukan melalui metode pemecahan masalah berbasis kelompok dengan mengumpulkan dan menganalisis data tinggi badan siswa untuk menentukan nilai rata-rata. Tujuannya adalah agar siswa dapat menghitung dan menyimpulkan nilai rata-rata dari suatu data.
Makalah ini membahas tentang permasalahan pelaksanaan Ujian Nasional di Indonesia, mulai dari pengertian Ujian Nasional, dasar hukum pelaksanaannya, sampai permasalahan-permasalahan yang muncul seperti standar nilai kelulusan yang tinggi, ketidakmerataan sarana dan prasarana pendidikan antara sekolah perkotaan dan pedesaan, serta kinerja pengawas ujian nasional yang belum optimal."
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran talking stick yang dipadukan dengan metode math magic terhadap hasil belajar matematika siswa SD pada materi kubus dan balok.
2. Model talking stick dapat menarik minat belajar siswa sedangkan metode math magic membantu siswa memahami materi perhitungan secara mudah.
3. Hasil penelitian menunj
Dokumen ini membahas penelitian tentang pemahaman konsep matematika siswa pada materi geometri dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) di SMP Negeri 14 Palembang. Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar siswa (54,1%) memiliki pemahaman konsep matematika yang sangat baik dengan rata-rata nilai 83,11.
Analisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limasSulistiawati .
Dokumen tersebut membahas analisis kesulitan belajar kemampuan penalaran matematis siswa SMP pada materi luas permukaan dan volume limas. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kesulitan dalam menjawab soal-soal penalaran matematis terkait luas dan volume limas."
Makalah ini membahas kemampuan berpikir matematis tingkat lanjut yang dibutuhkan mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Statistika Matematika 1. Mata kuliah ini memerlukan kemampuan representasi matematis, abstraksi matematis, berpikir kreatif, dan membuktikan secara formal karena materinya yang abstrak. Mahasiswa kesulitan dalam mempelajari konsep-konsep Statistika Matematika 1 tanpa kemampuan berpikir
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang permasalahan rendahnya pemahaman siswa kelas III SD terhadap konsep pecahan, tujuan meningkatkan pemahaman tersebut melalui penggunaan media pembelajaran, serta rencana pelaksanaan penelitian tindakan kelas untuk mencapai tujuan tersebut.
APLIKOM_UNSRI_2.ANALISIS SKRIPSI DAN BULKONA PPT_DANIA YULANIDania Yuliani
Skripsi ini membahas pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam pembelajaran matematika terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMPN 6 Indralaya Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pendekatan CTL dalam pembelajaran matematika terhadap hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kontekstual yang meliputi konstruktivisme, menemukan, bert
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...anggita ari
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan apa saja kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pertidaksamaan kuadrat berdasarkan prosedur Newman. Hasil yang dapat disimpulkan dari penelitian ini antara lain: 1) tidak ada satupun subjek penelitian yang melakukan jenis kesalahan membaca dan juga kesalahan memahami, 2) kesalahan transformasi dilakukan oleh satu orang subjek penelitian yaitu tidak mengubah informasi pada soal kedalam bentuk pertidaksamaan kuadrat, 3) kesalahan keteram-pilan proses dilakukan oleh dua orang subjek penelitian yaitu ketika melakukan proses subtitusi persamaan kedalam pertidaksamaan dan juga ketika melakukan pemfaktoran, dan 4) kesalahan penulisan jawaban dilakukan oleh satu orang subjek penelitian yaitu menuliskan -4≤r≤-1 sebagai jari-jari lingkaran (r) yang memenuhi padahal jari-jari lingkaran (r) harus positif.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran statistika tentang nilai rata-rata (mean) untuk siswa kelas VIII. Pembelajaran dilakukan melalui metode pemecahan masalah berbasis kelompok dengan mengumpulkan dan menganalisis data tinggi badan siswa untuk menentukan nilai rata-rata. Tujuannya adalah agar siswa dapat menghitung dan menyimpulkan nilai rata-rata dari suatu data.
Makalah ini membahas tentang permasalahan pelaksanaan Ujian Nasional di Indonesia, mulai dari pengertian Ujian Nasional, dasar hukum pelaksanaannya, sampai permasalahan-permasalahan yang muncul seperti standar nilai kelulusan yang tinggi, ketidakmerataan sarana dan prasarana pendidikan antara sekolah perkotaan dan pedesaan, serta kinerja pengawas ujian nasional yang belum optimal."
Kapita selekta 2012-2013 Teknik Informatika - UNIKOMirawan afrianto
Dokumen tersebut memberikan daftar tema-tema skripsi yang dapat dikembangkan oleh mahasiswa Jurusan Teknik Informatika. Beberapa tema yang disebutkan antara lain augmented reality, voice technology, text technology, jaringan komputer, multimedia web dan mobile, semantic web, dan e-learning. Tujuannya adalah menyediakan pilihan topik penelitian bagi mahasiswa dan memfasilitasi kolaborasi antara penelitian dosen dengan skripsi mahasiswa.
Dokumen tersebut membahas tentang bangun datar segitiga, segiempat, dan segi n (segi banyak) beserta rumus-rumus dan contoh soalnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan hasil pengamatan tentang siswa SD yang sedang belajar tentang bab ukuran namun masih kesulitan dalam mengingat rumus dan menghitung luas dan keliling segitiga, segiempat, serta segi banyak.
Kajian ini bertujuan meningkatkan pencapaian pelajar dalam matapelajaran Sejarah tingkatan 2 melalui penggunaan peta konsep. Ia menggunakan kaedah kuantitatif dan kualitatif dengan sampel 37 pelajar. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam pencapaian ujian pra dan pasca, serta penerimaan pelajar terhadap peta konsep pada tahap sederhana positif. Kajian ini menyokong penggunaan peta kon
Tesis ini membahas upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi operasi pecahan dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Penelitian dilakukan di kelas V dengan subjek 26 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan dua siklus untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan aktivitas siswa dan pencapaian belajar siswa set
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan representasi verbal dan matematis siswa kelas VIII MTsN 8 Kediri melalui penerapan model pembelajaran inkuiri dengan metode tugas terstruktur berbasis lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan representasi verbal dan matematis siswa setelah diterapkannya model pembelajaran tersebut.
Studi ini mengintegrasikan remediasi miskonsepsi tentang gelombang melalui model pembelajaran generatif untuk mengurangi miskonsepsi dan meningkatkan hasil belajar siswa. Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan konsep siswa dan jumlah siswa yang salah konsep, serta peningkatan hasil belajar dan pengurangan miskonsepsi yang tinggi dengan model pembelajaran ini.
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi kurikulum, meliputi pengertian administrasi kurikulum, ruang lingkupnya, organisasi kurikulum, pengelolaan administrasi kurikulum, tujuan evaluasi hasil belajar, dan isu-isu terkait pergantian sistem kurikulum di Indonesia dan penerapan administrasi kurikulum di sekolah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 94 Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kegiatan ekstrakurikuler pramuka dengan prestasi belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada siswa.
BAB IV dokumen tersebut membahas penyusunan proposal PTK yang mencakup judul penelitian, latar belakang masalah, fokus masalah, pemecahan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, hipotesis tindakan, metode penelitian, latar dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, dan penulisan daftar pustaka.
1. 1
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KAPITA
SELEKTA FISIKA SEKOLAH I MELALUI OPTIMALISASI
PETA KONSEP DAN ANALISIS KONSEP UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA
Oleh:
Unang Purwana
Staf Pengajar pada Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas PMIPA UPI
Abstract:
Perkuliahan Kapita Selekta Fisika Sekolah I di Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
bertujuan untuk memantapkan pemahaman mahasiswa dalam materi fisika di sekolah
lanjutan. Berdasarkan evaluasi hasil belajar tahun akademik 2003/2004, diperoleh data
bahwa 40 % mahasiswa berada pada kategori baik, 45 % mahasiswa berada pada
kategori cukup dan 15 % berada pada katagori rendah. Suatu hasil yang perlu
ditingkatkan untuk suatu mata kuliah yang mewarnai kompetensi profesional lulusan.
Pada tahun 2004/2005 dilakukan inovasi pembelajaran sebagai upaya meningkatkan
kualitas proses pembelajaran agar kuantitas dan kualitas hasil belajar mahasiswa
meningkat. Inovasi pembelajaran dilakukan dalam bentuk optimalisasi partisipasi aktif
mahasiswa dalam melakukan analisis konsep dan membuat peta konsep. Sebagai
langkah awal dilakukan identifikasi kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep
dan membuat peta konsep, melalui pre-tes dan pembuatan makalah awal. Proses
pembelajaran dilakukan melalui presentasi mahasiswa, diskusi dan latihan. Pada
pertengahan dan akhir semester dilakukan pos-tes dan pengumpulan makalah akhir
untuk melihat kemampuan mahasiswa dalam menganalisis dan membuat peta konsep
untuk 12 pokok bahasan. Berdasarkan hasil identifikasi kemampuan awal/pre-tes dan
hasil pos- tes diperoleh data bahwa secara rata-rata kemampuan mahasiswa dalam
menganalisis dan membuat peta konsep mengalami peningkatan, masing-masing
sebesar 12 % dan 17 %. Dampaknya terhadap hasil belajar relatif baik, sehingga
mahasiswa yang berada pada kategori baik menjadi 69 %, kategori cukup tinggal 25 %,
dan yang berada pada kategori rendah tinggal 6 %. Walaupun demikian, pada pokok
bahasan tertentu peningkatannya belum optimal sehingga memerlukan pengkajian lebih
lanjut.
Key words: Quality of learning, concept map, concept analysis, learning outcomes
2. 2
PENDAHULUAN
Mata kuliah Kapita Selekta Fisika Sekolah I merupakan salah satu mata kuliah
dari kelompok MKPBS yang diberikan pada semester ganjil. Tujuan mata kuliah
ini yaitu memantapkan dan membekali pemahaman mahasiswa tentang materi
fisika sekolah kelas satu dan kelas dua SMA yang meliputi konsep-konsep
penting seperti besaran dan satuan, vektor, kinematika dan dinamika gerak lurus,
persamaan gerak, gravitasi, memadu gerak, usaha, energi dan momentum, gerak
rotasi, kesetimbangan benda tegar, fluida, suhu dan kalor, elastisitas, teori kinetik
gas dan termodinamika.
Berdasarkan hasil evaluasi pada dua tahun terakhir, tingkat kelulusan
yang merupakan hasil belajar mahasiswa ditunjukkan pada tabel 1 berikut:
Tabel 1. Data Statistik Hasil Belajar Mahasiswa Dua Tahun Terakhir Mata
Kuliah Kapita Selekta Fisika Sekolah I
Tahun
Akademik
Tingkat Kelulusan Jumlah
Mahasiswa
Peserta Kuliah
A(%) B(%) C(%) D(%) E(%)
2002/2003 3,45 35,63 40,23 11,49 9,20 87
2003/2004 8,75 30,00 45,00 8,75 7,50 80
Dari data pada tabel 1 diatas terlihat bahwa kelulusan mata kuliah ini didominasi
oleh nilai C, yang berarti bahwa kualitas kelulusan masih rendah. Hal itu, selain
karena pencapaian nilai ujian tengah semester dan ujian akhir semester yang
rendah, juga disebabkan oleh rendahnya nilai makalah awal dan presentasi akibat
rendahnya kemampuan mahasiswa dalam memahami dan menganalisis konsep.
Selama ini kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan cara memberikan tugas
kepada mahasiswa untuk membuat makalah yang membahas materi fisika SMA
kelas satu dan kelas dua sesuai dengan kurikulum fisika SMA dan
mempresentasikannya di depan kelas, lalu dilanjutkan berturut-turut dengan
menyelenggarakan diskusi kelas, memberikan tugas perbaikan makalah
berdasarkan masukan yang diperoleh selama diskusi kelas, dan penyelenggaraan
ujian tengah semester serta ujian akhir semester.
3. 3
Setelah dikaji dengan seksama ternyata isi makalah awal yang dibuat oleh
mahasiswa belum mencerminkan adanya penuangan gagasan atau ide-ide, dan
belum menunjukkan kemampuan memahami dan menganalisis konsep dengan
baik. Hal ini tampak antara lain dari belum terlihatnya jalinan dan keterkaitan
antar konsep. Analisis konsep terkadang masih dangkal, tidak utuh dan belum
menyentuh konsep yang esensial. Hal ini tampak pula pada hasil pekerjaan
mahasiswa pada UTS dan UAS. Dengan kata lain, selama ini pengembangan peta
konsep dan analisis konsep dalam perkuliahan Kapita Selekta Fisika Sekolah I
belum dilakukan dengan baik oleh mahasiswa, padahal menurut beberapa
penelitian cara ini dapat meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa
(Dahar,1989:129). Oleh karena itu dalam kegiatan pembelajaran ini dilakukan
suatu inovasi dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran mata kuliah Kapita
Selekta Fisika Sekolah I melalui pengembangan peta konsep dan analisis konsep.
Peta konsep adalah suatu cara yang memperlihatkan konsep-konsep dan
proposisi-proposisi suatu bidang studi (Ratna Wilis Dahar, 1990:3). Suatu peta
konsep merupakan suatu gambar dua dimensi dari suatu bidang studi, atau suatu
bagian dari bidang studi. Ciri inilah yang memperlihatkan hubungan-hubungan
proposional antara konsep-konsep. Hal inilah yang membedakan belajar
bermakna dari belajar dengan cara mencatat pelajaran tanpa memperlihatkan
hubungan antara konsep-konsep, dan dengan demikian hanya memperlihatkan
gambar satu dimensi saja. Peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan
yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Proposisi
merupakan dua konsep yang dikaitkan oleh kata atau kata-kata penghubung
menghasilkan suatu hubungan yang bermakna. Oleh karena belajar bermakna
lebih mudah berlangsung bila konsep-konsep baru dikaitkan pada konsep yang
lebih umum (inklusif), maka peta konsep harus disusun secara hirarki. Ini berarti
bahwa konsep yang paling umum atau inklusif ada dipuncak peta. Makin ke
bawah konsep-konsep diurutkan makin menjadi lebih khusus. Dalam peta konsep
dapat dilihat bahwa konsep-konsep yang paling inklusif terdapat pada puncak,
lalu keinklusifan menurun hingga sampai pada konsep-konsep yang lebih khusus
atau contoh-contoh. Dalam pendidikan, peta konsep dapat diterapkan untuk
4. 4
berbagai tujuan. Ratna Wilis Dahar (1990:4-5) menyebutkan ada empat kegunaan
peta konsep, yaitu : (1) Menyelidiki apa yang telah diketahui pembelajar, (2)
Mempelajari cara belajar, (3) Mengungkap konsepsi salah (misconception) yang
terjadi pada pembelajar, (4) Sebagai alat evaluasi.
Peta konsep dapat digunakan sebagai alat evaluasi disamping alat-alat evaluasi
lainnya. Penggunaan peta konsep sebagai alat evaluasi didasarkan pada tiga
gagasan dalam teori Ausebel, yaitu : (1) Struktur kognitif itu diatur secara hirarki,
(2) Konsep-konsep dalam struktur kognitif mengalami diferensiasi progresif,
artinya belajar bermakna merupakan proses yang kontinu, konsep-konsep baru
memperoleh lebih banyak arti dengan dibentuknya lebih banyak kaitan-kaitan
proporsional, (3) Penyesuaian integratif, artinya belajar bermakna akan
meningkat, bila siswa menyadari kaitan-kaitan konsep antara kumpulan-kumpulan
konsep-konsep atau proposisi-proposisi yang berhubungan. Dalam peta konsep,
penyesuaian integratif diperlihatkan dengan adanya kaitan-kaitan silang antara
kumpulan-kumpulan konsep-konsep. Ada empat kriteria dalam menilai peta
konsep yang dibuat oleh para pembelajar, yaitu : (1) kesahihan proposisi, (2)
adanya hirarki, (3) adanya diferensiasi progresif, (4) adanya kaitan silang. Dengan
menerapkan diferensiasi progresif dalam menghubung-hubungkan konsep-konsep
dalam peta konsep, kemampuan berfikir akan ditingkatkan, bukan hanya aspek
hafalan dan pemahaman tingkat rendah, melainkan juga dikembangkan aspek-
aspek yang lebih tinggi dalam domain kognitif, yaitu aplikasi, sintesis, analisis
dan evaluasi.
Analisis konsep merupakan suatu prosedur yang dikembangkan dalam
merencanakan urutan-urutan pembelajaran bagi pencapaian konsep (Dahar,
1989:93). Untuk melakukan analisis konsep hendaknya diperhatikan hal-hal
sebagai berikut: (1) nama konsep, (2) atribut-atribut kriteria dan atribut-atribut
variabel dari konsep, (3) definisi konsep, (4) contoh-contoh dan noncontoh-
noncontoh dari konsep, (5) hubungan konsep dengan konsep-konsep lainnya.
Dengan analisis konsep dapat diketahui: (1) keutuhan struktur konsep, (2)
keluasan konsep, dan (3) kedalaman konsep.
5. 5
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam penelitiani ini
dirumuskan sebagai berikut : ”Bagaimana hasil belajar mahasiswa dalam mata
kuliah Kapita Selekta Fisika Sekolah I setelah dilakukan pembelajaran melalui
pengembangan peta konsep dan analisis konsep?”.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
menganalisis konsep, dan membuat peta konsep dalam perkuliahan Kapita Selekta
Fisika Sekolah I, (2) Meningkatkan mutu hasil belajar mahasiswa yang ditandai
dengan adanya peningkatan kualitas maupun kuantitas lulusan mahasiswa dalam
perkuliahan Kapita Selekta Fisika Sekolah I.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian adalah
mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika yang mengambil mata kuliah Kapita
Selekta Fisika Sekolah I pada tahun akademik 2004/2005 sebanyak 66 orang.
Kegiatan penelitian diawali dengan melakukan identifikasi masalah untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan proses pembelajaran dan hasil belajar
mahasiswa pada perkuliahan sebelumnya. Selanjutnya merancang instrumen
penelitian yang meliputi: (1) membuat tes kemampuan mahasiswa dalam
menganalisis konsep dan membuat peta konsep yang digunakan untuk pretes dan
postes, (2) membuat 10 peta konsep untuk keseluruhan materi yang akan
dijadikan kriteria dalam menilai peta konsep buatan mahasiswa, (3) membuat
format penilaian kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep dan
membuat peta konsep serta kriteria penilaian makalah dan presentasi mahasiswa.
Ada empat kriteria dalam menilai peta konsep yang dibuat mahasiswa, yaitu : (1)
kesahihan proposisi, (2) adanya hirarki, (3) adanya diferensiasi progresif, dan (4)
adanya kaitan silang. Adapun kriteria dalam menilai analisis konsep mahasiswa
meliputi: (1) keutuhan struktur konsep, (2) keluasan konsep, dan (3) kedalaman
konsep. Pada tahap implementasi dilakukan kegiatan sebagai berikut: (1)
melaksanakan pretes untuk mengetahui keadaan awal kemampuan analisis konsep
dan kemampuan membuat peta konsep fisika yang memuat konsep-konsep
esensial dari materi perkuliahan kapita selekta fisika sekolah I, (2) memberikan
pembekalan kepada mahasiswa tentang pengetahuan teoritis peta konsep dan
6. 6
analisis konsep yang dilanjutkan dengan latihan dan diskusi, (3) membagi
mahasiswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah materi perkuliahan,
(4) menugaskan setiap kelompok mahasiswa membuat makalah awal yang berisi
penjabaran materi fisika SMA termasuk didalamnya peta konsep dan analisis
konsep dari materi itu, serta mempresentasikannya dalam perkuliahan. Makalah
awal dijadikan sebagai alat evaluasi yang dinilai sesuai dengan kriteria penilaian
yang telah ditetapkan oleh tim dosen penanggung jawab mata kuliah, (5) Pada
akhir setiap presentasi dari masing-masing kelompok, dilaksanakan diskusi kelas
untuk lebih memantapkan kemampuan mahasiswa dalam memahami dan
menganalisis konsep-konsep dalam materi yang dipresentasikan, serta
memberikan bahan masukan untuk memperbaiki makalah awal sehingga menjadi
makalah akhir. Selama dalam kegiatan persentasi dan diskusi kelas ini dosen
melakukan observasi dengan menggunakan instrumen lembar observasi dan
memberikan penilaian sesuai dengan pedoman dan kriteria penilaian yang telah
ditetapkan. Makalah akhir merupakan tugas akhir perkuliahan yang berisi
penjabaran materi fisika, termasuk didalamnya peta konsep dan analisis konsep
dari materi itu, dibuat mahasiswa sebagai perbaikan atas makalah awal dan
berdasarkan kepada masukan yang diperoleh selama diskusi kelas. Makalah akhir
dijadikan sebagai alat evaluasi yang dinilai sesuai dengan kriteria penilaian yang
telah ditetapkan oleh tim dosen penanggung jawab mata kuliah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Rekapitulasi rata-rata skor kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep
dan membuat peta konsep tiap pokok bahasan disajikan pada tabel 1 berikut :
Tabel. 1 Kemampuan Mahasiswa Menganalisis dan Membuat Peta
Konsep Tiap Pokok Bahasan
No Pokok Bahasan
Stati
stik
Kemampuan Analisis
Konsep (Dari Tes)
Kemampuan Analisis
Konsep (Dari Makalah)
Kemampuan Membuat Peta
Konsep (Dari Tes)
Pretes Postes Gain Awal Akhir Gain Pretes Postes Gain
1
Besaran, Satuan dan
Vektor
x 57,0 64,0 7,0 63,0 70,0 7,0 54,2 64,1 9,9
9,8 9,1 -0,7 4,2 5,9 1,7 12,5 5,7 -6,8
2
Kinematika Gerak
Lurus dan
Persamaan Gerak
x 55,0 63,0 8,0 63,0 70,0 7,0 52,6 62,5 9,9
11,0 9,7 -1,3 3,4 4,9 1,5 15,1 5,8 -9,3
7. 7
No Pokok Bahasan
Statis-
tik
Kemampuan Analisis
Konsep (Dari Tes)
Kemampuan Analisis
Konsep (Dari Makalah)
Kemampuan Membuat Peta
Konsep (Dari Tes)
Pretes Postes Gain Awal Akhir Gain Pretes Postes Gain
3
Dinamika Gerak
Lurus dan Gravitasi
x 49,0 60,0 11,0 64,0 71,0 7,0 54,4 59,1 13,8
17,0 14,0 -3,0 3,3 5,7 2,4 20,5 14,7 -5,8
4
Memadu
Gerak
x 47,0 57,0 10,0 69,0 77,0 8,0 41,0 54,2 13,2
18,0 17,0 -1,0 5,3 3,4 -1,9 22,0 19,2 -2.9
5
Usaha, Energi dan
Gesekan
x 46,0 58,0 12,0 58,0 72,0 14,0 38,2 54,8 16,7
18,0 16,0 -2,0 6,9 5,4 -1,5 23,5 17,8 -5,7
6
Impuls, Momentum
dan Tumbukan
x 42,0 59,0 17,0 68,0 73,0 5,0 33,3 52,8 19,5
23,0 13,0 -10,0 3,5 6,0 2,5 18,0 21,4 3,5
7. Rotasi
x 53,0 64,0 11,0 66,0 71,0 5,0 40,9 54,1 13,2
19,0 17,0 -2,0 3,6 4,7 1,1 21,3 22,2 0,9
8.
Kesetimbangan
Benda Tegar
x 53,0 64,0 11,0 65,0 72,0 7,0 39,3 58,5 19,3
16,0 15,0 -1,0 4,3 6,5 2,2 21,3 18,7 -2,6
9. Fluida
x 50,0 59,0 9,0 67,0 73,0 6,0 37,0 56,6 19,6
21,0 18,0 -3,0 3,9 6,6 2,7 22,4 20,5 -1,9
10 Suhu dan Kalor
x 45,0 62,0 17,0 57,0 69,0 12,0 28,5 54,6 26,1
22,0 16,0 -6,0 7,2 5,6 -1,6 24,6 20,5 -4,0
Profil kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep dan membuat peta
konsep disajikan pada grafik berikut:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
MeanSkor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pokok Bahasan
Grafik 1. Representasi kemampuan mahasiswa menganalisis
konsep tiap pokok bahasan (Dari Tes)
pretes
Postes
8. 8
0
10
20
30
40
50
60
70
80
MeanSkor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pokok Bahasan
Grafik 2. Representasi kemampuan mahasiswa menganalisis
konsep tiap pokok bahasan (Dari Makalah)
Awal
Akhir
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Meanskor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pokok Bahasan
Grafik 3. Representasi kemampuan mahasiswa membuat peta
konsep tiap pokok bahasan
Pretes
Postes
Mean skor pretes dan postes kemampuan mahasiswa dalam menganalasis konsep
dan membuat peta konsep dirangkum pada tabel berikut.
Tabel 2. Kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep (Dari Tes)
N
Pretes Postes Gain
Mean St Dev Mean St Dev Mean St Dev
66 49,38 11,45 60,79 9,14 11,41 -2,31
Tabel 3. Kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep (Dari Makalah)
N
Pretes Postes Gain
Mean St Dev Mean St Dev Mean St Dev
66 64,43 5,29 76,9 4,92 12,47 -0,37
9. 9
Tabel 4. Kemampuan mahasiswa dalam membuat peta konsep (Dari Tes)
N
Pretes Postes Gain
Mean St Dev Mean St Dev Mean St Dev
66 41,34 24,56 57,85 14,22 16,51 -10,34
Rekapitulasi hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Kapita Selekta Fisika
sekolah I setelah dilakukan inovasi pembelajaran melalui pengembangan peta
konsep dan analisis konsep disajikan pada tabel berikut.
Tabel 5. Prosentase Tingkat kelulusan mata kuliah Kapita Selekta Fisika
Sekolah I tahun 2004/2005
Tahun
Akademik
Tingkat kelulusan Jumlah
mahasiswa
A B C D E
66
2004/2005 22,7 % 46,3 % 25 % 0 % 6 %
Pembahasan
Kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep
Berdasarkan tabel 1, tabel 2, tabel 3, grafik 1 dan 2 diperoleh temuan bahwa
kemampuan rata-rata mahasiswa dalam menganalisis konsep untuk semua pokok
bahasan mengalami peningkatan. Dari 10 pokok bahasan perkuliahan, hanya 2
pokok bahasan yang peningkatannya tergolong rendah yaitu pada pokok bahasan
Besaran, Satuan dan Vektor serta Kinematika Gerak Lurus dan Persamaan Gerak.
Adapun berdasarkan hasil evaluasi terhadap makalah yang dibuat mahasiswa,
maka kemampuan rata-rata mahasiswa dalam menganalisis konsep yang
berhubungan dengan pokok bahasan tertentu yang sesuai dengan tugasnya,
mengalami peningkatan yang cukup berarti.
Kemampuan mahasiswa dalam membuat peta konsep
Berdasarkan tabel 1, tabel 4 dan grafik 3 diperoleh temuan bahwa kemampuan
rata-rata mahasiswa dalam membuat peta konsep untuk semua pokok bahasan
mengalami peningkatan. Namun demikian untuk pokok bahasan Besaran, Satuan
dan Vektor serta Kinematika Gerak Lurus dan Persamaan Gerak masih tergolong
rendah.
10. 10
Hasil belajar mahasiswa
Berdasarkan tabel 5 diperoleh temuan bahwa hasil belajar (tingkat kelulusan)
mahasiswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan tingkat kelulusan pada
dua tahun sebelumnya, mahasiswa yang berada dalam kategori cukup tinggal 25
% (semula 45 %) dan kategori rendah tinggal 6 % (semula 15 %).
Dengan demikian inovasi pembelajaran melalui pengembangan analisis konsep
dan peta konsep cukup berhasil meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa
terhadap materi perkuliahan yang sekaligus meningkatkan pula hasil belajarnya
yang ditandai dengan meningkatnya tingkat kelulusan mahasiswa.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
(1) Kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep, dan membuat peta
konsep pada materi perkuliahan Kapita Selekta Fisika Sekolah I mengalami
peningkatan, (2) Hasil belajar mahasiswa mengalami peningkatan, ditandai
dengan adanya peningkatan kualitas maupun kuantitas lulusan mahasiswa dalam
perkuliahan Kapita Selekta Fisika Sekolah I.
Saran
Berdasarkan temuan penelitian, maka karena kemampuan mahasiswa dalam
menganalisis konsep dan membuat peta konsep untuk pokok bahasan Besaran,
Satuan dan Vektor serta Kinematika Gerak Lurus dan Persamaan Gerak
peningkatannya belum optimal maka perlu dilakukan kaji ulang sebagai bahan
refleksi bagi perbaikan pembelajaran berikutnya.
11. 11
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi.1998. Managemen Penelitian. Jakarta : Penerbit Rineka
Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (1991). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Penerbit
Bina Aksara.
Dahar, R. W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Dahar, R. W. 1990. Peranan Peta Konsep Dalam Proses Belajar Mengajar.
Makalah : FPMIPA IKIP Bandung.
Hopkins, D. 1992. A Teacher Guide to Classroom Research, 2 nd
ed. Philadelphia.
Open University Press.
Mc Niff, Jean. 1995. Action Research for Professional Development.Dorset.
Published by Hyde Publications.
Slamento. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Penerbit Renike Cipta.