SlideShare a Scribd company logo
1
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KAPITA
SELEKTA FISIKA SEKOLAH I MELALUI OPTIMALISASI
PETA KONSEP DAN ANALISIS KONSEP UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA
Oleh:
Unang Purwana
Staf Pengajar pada Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas PMIPA UPI
Abstract:
Perkuliahan Kapita Selekta Fisika Sekolah I di Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
bertujuan untuk memantapkan pemahaman mahasiswa dalam materi fisika di sekolah
lanjutan. Berdasarkan evaluasi hasil belajar tahun akademik 2003/2004, diperoleh data
bahwa 40 % mahasiswa berada pada kategori baik, 45 % mahasiswa berada pada
kategori cukup dan 15 % berada pada katagori rendah. Suatu hasil yang perlu
ditingkatkan untuk suatu mata kuliah yang mewarnai kompetensi profesional lulusan.
Pada tahun 2004/2005 dilakukan inovasi pembelajaran sebagai upaya meningkatkan
kualitas proses pembelajaran agar kuantitas dan kualitas hasil belajar mahasiswa
meningkat. Inovasi pembelajaran dilakukan dalam bentuk optimalisasi partisipasi aktif
mahasiswa dalam melakukan analisis konsep dan membuat peta konsep. Sebagai
langkah awal dilakukan identifikasi kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep
dan membuat peta konsep, melalui pre-tes dan pembuatan makalah awal. Proses
pembelajaran dilakukan melalui presentasi mahasiswa, diskusi dan latihan. Pada
pertengahan dan akhir semester dilakukan pos-tes dan pengumpulan makalah akhir
untuk melihat kemampuan mahasiswa dalam menganalisis dan membuat peta konsep
untuk 12 pokok bahasan. Berdasarkan hasil identifikasi kemampuan awal/pre-tes dan
hasil pos- tes diperoleh data bahwa secara rata-rata kemampuan mahasiswa dalam
menganalisis dan membuat peta konsep mengalami peningkatan, masing-masing
sebesar 12 % dan 17 %. Dampaknya terhadap hasil belajar relatif baik, sehingga
mahasiswa yang berada pada kategori baik menjadi 69 %, kategori cukup tinggal 25 %,
dan yang berada pada kategori rendah tinggal 6 %. Walaupun demikian, pada pokok
bahasan tertentu peningkatannya belum optimal sehingga memerlukan pengkajian lebih
lanjut.
Key words: Quality of learning, concept map, concept analysis, learning outcomes
2
PENDAHULUAN
Mata kuliah Kapita Selekta Fisika Sekolah I merupakan salah satu mata kuliah
dari kelompok MKPBS yang diberikan pada semester ganjil. Tujuan mata kuliah
ini yaitu memantapkan dan membekali pemahaman mahasiswa tentang materi
fisika sekolah kelas satu dan kelas dua SMA yang meliputi konsep-konsep
penting seperti besaran dan satuan, vektor, kinematika dan dinamika gerak lurus,
persamaan gerak, gravitasi, memadu gerak, usaha, energi dan momentum, gerak
rotasi, kesetimbangan benda tegar, fluida, suhu dan kalor, elastisitas, teori kinetik
gas dan termodinamika.
Berdasarkan hasil evaluasi pada dua tahun terakhir, tingkat kelulusan
yang merupakan hasil belajar mahasiswa ditunjukkan pada tabel 1 berikut:
Tabel 1. Data Statistik Hasil Belajar Mahasiswa Dua Tahun Terakhir Mata
Kuliah Kapita Selekta Fisika Sekolah I
Tahun
Akademik
Tingkat Kelulusan Jumlah
Mahasiswa
Peserta Kuliah
A(%) B(%) C(%) D(%) E(%)
2002/2003 3,45 35,63 40,23 11,49 9,20 87
2003/2004 8,75 30,00 45,00 8,75 7,50 80
Dari data pada tabel 1 diatas terlihat bahwa kelulusan mata kuliah ini didominasi
oleh nilai C, yang berarti bahwa kualitas kelulusan masih rendah. Hal itu, selain
karena pencapaian nilai ujian tengah semester dan ujian akhir semester yang
rendah, juga disebabkan oleh rendahnya nilai makalah awal dan presentasi akibat
rendahnya kemampuan mahasiswa dalam memahami dan menganalisis konsep.
Selama ini kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan cara memberikan tugas
kepada mahasiswa untuk membuat makalah yang membahas materi fisika SMA
kelas satu dan kelas dua sesuai dengan kurikulum fisika SMA dan
mempresentasikannya di depan kelas, lalu dilanjutkan berturut-turut dengan
menyelenggarakan diskusi kelas, memberikan tugas perbaikan makalah
berdasarkan masukan yang diperoleh selama diskusi kelas, dan penyelenggaraan
ujian tengah semester serta ujian akhir semester.
3
Setelah dikaji dengan seksama ternyata isi makalah awal yang dibuat oleh
mahasiswa belum mencerminkan adanya penuangan gagasan atau ide-ide, dan
belum menunjukkan kemampuan memahami dan menganalisis konsep dengan
baik. Hal ini tampak antara lain dari belum terlihatnya jalinan dan keterkaitan
antar konsep. Analisis konsep terkadang masih dangkal, tidak utuh dan belum
menyentuh konsep yang esensial. Hal ini tampak pula pada hasil pekerjaan
mahasiswa pada UTS dan UAS. Dengan kata lain, selama ini pengembangan peta
konsep dan analisis konsep dalam perkuliahan Kapita Selekta Fisika Sekolah I
belum dilakukan dengan baik oleh mahasiswa, padahal menurut beberapa
penelitian cara ini dapat meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa
(Dahar,1989:129). Oleh karena itu dalam kegiatan pembelajaran ini dilakukan
suatu inovasi dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran mata kuliah Kapita
Selekta Fisika Sekolah I melalui pengembangan peta konsep dan analisis konsep.
Peta konsep adalah suatu cara yang memperlihatkan konsep-konsep dan
proposisi-proposisi suatu bidang studi (Ratna Wilis Dahar, 1990:3). Suatu peta
konsep merupakan suatu gambar dua dimensi dari suatu bidang studi, atau suatu
bagian dari bidang studi. Ciri inilah yang memperlihatkan hubungan-hubungan
proposional antara konsep-konsep. Hal inilah yang membedakan belajar
bermakna dari belajar dengan cara mencatat pelajaran tanpa memperlihatkan
hubungan antara konsep-konsep, dan dengan demikian hanya memperlihatkan
gambar satu dimensi saja. Peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan
yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Proposisi
merupakan dua konsep yang dikaitkan oleh kata atau kata-kata penghubung
menghasilkan suatu hubungan yang bermakna. Oleh karena belajar bermakna
lebih mudah berlangsung bila konsep-konsep baru dikaitkan pada konsep yang
lebih umum (inklusif), maka peta konsep harus disusun secara hirarki. Ini berarti
bahwa konsep yang paling umum atau inklusif ada dipuncak peta. Makin ke
bawah konsep-konsep diurutkan makin menjadi lebih khusus. Dalam peta konsep
dapat dilihat bahwa konsep-konsep yang paling inklusif terdapat pada puncak,
lalu keinklusifan menurun hingga sampai pada konsep-konsep yang lebih khusus
atau contoh-contoh. Dalam pendidikan, peta konsep dapat diterapkan untuk
4
berbagai tujuan. Ratna Wilis Dahar (1990:4-5) menyebutkan ada empat kegunaan
peta konsep, yaitu : (1) Menyelidiki apa yang telah diketahui pembelajar, (2)
Mempelajari cara belajar, (3) Mengungkap konsepsi salah (misconception) yang
terjadi pada pembelajar, (4) Sebagai alat evaluasi.
Peta konsep dapat digunakan sebagai alat evaluasi disamping alat-alat evaluasi
lainnya. Penggunaan peta konsep sebagai alat evaluasi didasarkan pada tiga
gagasan dalam teori Ausebel, yaitu : (1) Struktur kognitif itu diatur secara hirarki,
(2) Konsep-konsep dalam struktur kognitif mengalami diferensiasi progresif,
artinya belajar bermakna merupakan proses yang kontinu, konsep-konsep baru
memperoleh lebih banyak arti dengan dibentuknya lebih banyak kaitan-kaitan
proporsional, (3) Penyesuaian integratif, artinya belajar bermakna akan
meningkat, bila siswa menyadari kaitan-kaitan konsep antara kumpulan-kumpulan
konsep-konsep atau proposisi-proposisi yang berhubungan. Dalam peta konsep,
penyesuaian integratif diperlihatkan dengan adanya kaitan-kaitan silang antara
kumpulan-kumpulan konsep-konsep. Ada empat kriteria dalam menilai peta
konsep yang dibuat oleh para pembelajar, yaitu : (1) kesahihan proposisi, (2)
adanya hirarki, (3) adanya diferensiasi progresif, (4) adanya kaitan silang. Dengan
menerapkan diferensiasi progresif dalam menghubung-hubungkan konsep-konsep
dalam peta konsep, kemampuan berfikir akan ditingkatkan, bukan hanya aspek
hafalan dan pemahaman tingkat rendah, melainkan juga dikembangkan aspek-
aspek yang lebih tinggi dalam domain kognitif, yaitu aplikasi, sintesis, analisis
dan evaluasi.
Analisis konsep merupakan suatu prosedur yang dikembangkan dalam
merencanakan urutan-urutan pembelajaran bagi pencapaian konsep (Dahar,
1989:93). Untuk melakukan analisis konsep hendaknya diperhatikan hal-hal
sebagai berikut: (1) nama konsep, (2) atribut-atribut kriteria dan atribut-atribut
variabel dari konsep, (3) definisi konsep, (4) contoh-contoh dan noncontoh-
noncontoh dari konsep, (5) hubungan konsep dengan konsep-konsep lainnya.
Dengan analisis konsep dapat diketahui: (1) keutuhan struktur konsep, (2)
keluasan konsep, dan (3) kedalaman konsep.
5
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam penelitiani ini
dirumuskan sebagai berikut : ”Bagaimana hasil belajar mahasiswa dalam mata
kuliah Kapita Selekta Fisika Sekolah I setelah dilakukan pembelajaran melalui
pengembangan peta konsep dan analisis konsep?”.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
menganalisis konsep, dan membuat peta konsep dalam perkuliahan Kapita Selekta
Fisika Sekolah I, (2) Meningkatkan mutu hasil belajar mahasiswa yang ditandai
dengan adanya peningkatan kualitas maupun kuantitas lulusan mahasiswa dalam
perkuliahan Kapita Selekta Fisika Sekolah I.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian adalah
mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika yang mengambil mata kuliah Kapita
Selekta Fisika Sekolah I pada tahun akademik 2004/2005 sebanyak 66 orang.
Kegiatan penelitian diawali dengan melakukan identifikasi masalah untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan proses pembelajaran dan hasil belajar
mahasiswa pada perkuliahan sebelumnya. Selanjutnya merancang instrumen
penelitian yang meliputi: (1) membuat tes kemampuan mahasiswa dalam
menganalisis konsep dan membuat peta konsep yang digunakan untuk pretes dan
postes, (2) membuat 10 peta konsep untuk keseluruhan materi yang akan
dijadikan kriteria dalam menilai peta konsep buatan mahasiswa, (3) membuat
format penilaian kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep dan
membuat peta konsep serta kriteria penilaian makalah dan presentasi mahasiswa.
Ada empat kriteria dalam menilai peta konsep yang dibuat mahasiswa, yaitu : (1)
kesahihan proposisi, (2) adanya hirarki, (3) adanya diferensiasi progresif, dan (4)
adanya kaitan silang. Adapun kriteria dalam menilai analisis konsep mahasiswa
meliputi: (1) keutuhan struktur konsep, (2) keluasan konsep, dan (3) kedalaman
konsep. Pada tahap implementasi dilakukan kegiatan sebagai berikut: (1)
melaksanakan pretes untuk mengetahui keadaan awal kemampuan analisis konsep
dan kemampuan membuat peta konsep fisika yang memuat konsep-konsep
esensial dari materi perkuliahan kapita selekta fisika sekolah I, (2) memberikan
pembekalan kepada mahasiswa tentang pengetahuan teoritis peta konsep dan
6
analisis konsep yang dilanjutkan dengan latihan dan diskusi, (3) membagi
mahasiswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah materi perkuliahan,
(4) menugaskan setiap kelompok mahasiswa membuat makalah awal yang berisi
penjabaran materi fisika SMA termasuk didalamnya peta konsep dan analisis
konsep dari materi itu, serta mempresentasikannya dalam perkuliahan. Makalah
awal dijadikan sebagai alat evaluasi yang dinilai sesuai dengan kriteria penilaian
yang telah ditetapkan oleh tim dosen penanggung jawab mata kuliah, (5) Pada
akhir setiap presentasi dari masing-masing kelompok, dilaksanakan diskusi kelas
untuk lebih memantapkan kemampuan mahasiswa dalam memahami dan
menganalisis konsep-konsep dalam materi yang dipresentasikan, serta
memberikan bahan masukan untuk memperbaiki makalah awal sehingga menjadi
makalah akhir. Selama dalam kegiatan persentasi dan diskusi kelas ini dosen
melakukan observasi dengan menggunakan instrumen lembar observasi dan
memberikan penilaian sesuai dengan pedoman dan kriteria penilaian yang telah
ditetapkan. Makalah akhir merupakan tugas akhir perkuliahan yang berisi
penjabaran materi fisika, termasuk didalamnya peta konsep dan analisis konsep
dari materi itu, dibuat mahasiswa sebagai perbaikan atas makalah awal dan
berdasarkan kepada masukan yang diperoleh selama diskusi kelas. Makalah akhir
dijadikan sebagai alat evaluasi yang dinilai sesuai dengan kriteria penilaian yang
telah ditetapkan oleh tim dosen penanggung jawab mata kuliah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Rekapitulasi rata-rata skor kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep
dan membuat peta konsep tiap pokok bahasan disajikan pada tabel 1 berikut :
Tabel. 1 Kemampuan Mahasiswa Menganalisis dan Membuat Peta
Konsep Tiap Pokok Bahasan
No Pokok Bahasan
Stati
stik
Kemampuan Analisis
Konsep (Dari Tes)
Kemampuan Analisis
Konsep (Dari Makalah)
Kemampuan Membuat Peta
Konsep (Dari Tes)
Pretes Postes Gain Awal Akhir Gain Pretes Postes Gain
1
Besaran, Satuan dan
Vektor
x 57,0 64,0 7,0 63,0 70,0 7,0 54,2 64,1 9,9
9,8 9,1 -0,7 4,2 5,9 1,7 12,5 5,7 -6,8
2
Kinematika Gerak
Lurus dan
Persamaan Gerak
x 55,0 63,0 8,0 63,0 70,0 7,0 52,6 62,5 9,9
11,0 9,7 -1,3 3,4 4,9 1,5 15,1 5,8 -9,3
7
No Pokok Bahasan
Statis-
tik
Kemampuan Analisis
Konsep (Dari Tes)
Kemampuan Analisis
Konsep (Dari Makalah)
Kemampuan Membuat Peta
Konsep (Dari Tes)
Pretes Postes Gain Awal Akhir Gain Pretes Postes Gain
3
Dinamika Gerak
Lurus dan Gravitasi
x 49,0 60,0 11,0 64,0 71,0 7,0 54,4 59,1 13,8
17,0 14,0 -3,0 3,3 5,7 2,4 20,5 14,7 -5,8
4
Memadu
Gerak
x 47,0 57,0 10,0 69,0 77,0 8,0 41,0 54,2 13,2
18,0 17,0 -1,0 5,3 3,4 -1,9 22,0 19,2 -2.9
5
Usaha, Energi dan
Gesekan
x 46,0 58,0 12,0 58,0 72,0 14,0 38,2 54,8 16,7
18,0 16,0 -2,0 6,9 5,4 -1,5 23,5 17,8 -5,7
6
Impuls, Momentum
dan Tumbukan
x 42,0 59,0 17,0 68,0 73,0 5,0 33,3 52,8 19,5
23,0 13,0 -10,0 3,5 6,0 2,5 18,0 21,4 3,5
7. Rotasi
x 53,0 64,0 11,0 66,0 71,0 5,0 40,9 54,1 13,2
19,0 17,0 -2,0 3,6 4,7 1,1 21,3 22,2 0,9
8.
Kesetimbangan
Benda Tegar
x 53,0 64,0 11,0 65,0 72,0 7,0 39,3 58,5 19,3
16,0 15,0 -1,0 4,3 6,5 2,2 21,3 18,7 -2,6
9. Fluida
x 50,0 59,0 9,0 67,0 73,0 6,0 37,0 56,6 19,6
21,0 18,0 -3,0 3,9 6,6 2,7 22,4 20,5 -1,9
10 Suhu dan Kalor
x 45,0 62,0 17,0 57,0 69,0 12,0 28,5 54,6 26,1
22,0 16,0 -6,0 7,2 5,6 -1,6 24,6 20,5 -4,0
Profil kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep dan membuat peta
konsep disajikan pada grafik berikut:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
MeanSkor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pokok Bahasan
Grafik 1. Representasi kemampuan mahasiswa menganalisis
konsep tiap pokok bahasan (Dari Tes)
pretes
Postes
8
0
10
20
30
40
50
60
70
80
MeanSkor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pokok Bahasan
Grafik 2. Representasi kemampuan mahasiswa menganalisis
konsep tiap pokok bahasan (Dari Makalah)
Awal
Akhir
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Meanskor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pokok Bahasan
Grafik 3. Representasi kemampuan mahasiswa membuat peta
konsep tiap pokok bahasan
Pretes
Postes
Mean skor pretes dan postes kemampuan mahasiswa dalam menganalasis konsep
dan membuat peta konsep dirangkum pada tabel berikut.
Tabel 2. Kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep (Dari Tes)
N
Pretes Postes Gain
Mean St Dev Mean St Dev Mean St Dev
66 49,38 11,45 60,79 9,14 11,41 -2,31
Tabel 3. Kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep (Dari Makalah)
N
Pretes Postes Gain
Mean St Dev Mean St Dev Mean St Dev
66 64,43 5,29 76,9 4,92 12,47 -0,37
9
Tabel 4. Kemampuan mahasiswa dalam membuat peta konsep (Dari Tes)
N
Pretes Postes Gain
Mean St Dev Mean St Dev Mean St Dev
66 41,34 24,56 57,85 14,22 16,51 -10,34
Rekapitulasi hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Kapita Selekta Fisika
sekolah I setelah dilakukan inovasi pembelajaran melalui pengembangan peta
konsep dan analisis konsep disajikan pada tabel berikut.
Tabel 5. Prosentase Tingkat kelulusan mata kuliah Kapita Selekta Fisika
Sekolah I tahun 2004/2005
Tahun
Akademik
Tingkat kelulusan Jumlah
mahasiswa
A B C D E
66
2004/2005 22,7 % 46,3 % 25 % 0 % 6 %
Pembahasan
Kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep
Berdasarkan tabel 1, tabel 2, tabel 3, grafik 1 dan 2 diperoleh temuan bahwa
kemampuan rata-rata mahasiswa dalam menganalisis konsep untuk semua pokok
bahasan mengalami peningkatan. Dari 10 pokok bahasan perkuliahan, hanya 2
pokok bahasan yang peningkatannya tergolong rendah yaitu pada pokok bahasan
Besaran, Satuan dan Vektor serta Kinematika Gerak Lurus dan Persamaan Gerak.
Adapun berdasarkan hasil evaluasi terhadap makalah yang dibuat mahasiswa,
maka kemampuan rata-rata mahasiswa dalam menganalisis konsep yang
berhubungan dengan pokok bahasan tertentu yang sesuai dengan tugasnya,
mengalami peningkatan yang cukup berarti.
Kemampuan mahasiswa dalam membuat peta konsep
Berdasarkan tabel 1, tabel 4 dan grafik 3 diperoleh temuan bahwa kemampuan
rata-rata mahasiswa dalam membuat peta konsep untuk semua pokok bahasan
mengalami peningkatan. Namun demikian untuk pokok bahasan Besaran, Satuan
dan Vektor serta Kinematika Gerak Lurus dan Persamaan Gerak masih tergolong
rendah.
10
Hasil belajar mahasiswa
Berdasarkan tabel 5 diperoleh temuan bahwa hasil belajar (tingkat kelulusan)
mahasiswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan tingkat kelulusan pada
dua tahun sebelumnya, mahasiswa yang berada dalam kategori cukup tinggal 25
% (semula 45 %) dan kategori rendah tinggal 6 % (semula 15 %).
Dengan demikian inovasi pembelajaran melalui pengembangan analisis konsep
dan peta konsep cukup berhasil meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa
terhadap materi perkuliahan yang sekaligus meningkatkan pula hasil belajarnya
yang ditandai dengan meningkatnya tingkat kelulusan mahasiswa.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
(1) Kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep, dan membuat peta
konsep pada materi perkuliahan Kapita Selekta Fisika Sekolah I mengalami
peningkatan, (2) Hasil belajar mahasiswa mengalami peningkatan, ditandai
dengan adanya peningkatan kualitas maupun kuantitas lulusan mahasiswa dalam
perkuliahan Kapita Selekta Fisika Sekolah I.
Saran
Berdasarkan temuan penelitian, maka karena kemampuan mahasiswa dalam
menganalisis konsep dan membuat peta konsep untuk pokok bahasan Besaran,
Satuan dan Vektor serta Kinematika Gerak Lurus dan Persamaan Gerak
peningkatannya belum optimal maka perlu dilakukan kaji ulang sebagai bahan
refleksi bagi perbaikan pembelajaran berikutnya.
11
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi.1998. Managemen Penelitian. Jakarta : Penerbit Rineka
Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (1991). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Penerbit
Bina Aksara.
Dahar, R. W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Dahar, R. W. 1990. Peranan Peta Konsep Dalam Proses Belajar Mengajar.
Makalah : FPMIPA IKIP Bandung.
Hopkins, D. 1992. A Teacher Guide to Classroom Research, 2 nd
ed. Philadelphia.
Open University Press.
Mc Niff, Jean. 1995. Action Research for Professional Development.Dorset.
Published by Hyde Publications.
Slamento. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Penerbit Renike Cipta.

More Related Content

What's hot

Translated copy of 420 965-1-sm.pdf
Translated copy of 420 965-1-sm.pdfTranslated copy of 420 965-1-sm.pdf
Translated copy of 420 965-1-sm.pdf
Afwanilhuda Nst
 
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
matematikauntirta
 
Tugas Program Aplikasi Komputer - Power point analisis Skripsi
Tugas Program Aplikasi Komputer - Power point analisis SkripsiTugas Program Aplikasi Komputer - Power point analisis Skripsi
Tugas Program Aplikasi Komputer - Power point analisis Skripsi
ardynuryadi
 
Contoh Proposal
Contoh ProposalContoh Proposal
Contoh Proposal
T. Astari
 
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasionalResume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasionalMas Becak
 
Power point skripsi
Power point skripsiPower point skripsi
Power point skripsi
siskaningsih
 
Analisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limas
Analisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limasAnalisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limas
Analisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limas
Sulistiawati .
 
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjutKemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
Lukman
 
PTK
PTKPTK
PTK
crizpi
 
Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013
Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013
Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013
ulfah Nasution
 
Contoh Skenario Pembelajaran
Contoh Skenario PembelajaranContoh Skenario Pembelajaran
Contoh Skenario Pembelajaran
matematikauntirta
 
APLIKOM_UNSRI_2.ANALISIS SKRIPSI DAN BULKONA PPT_DANIA YULANI
APLIKOM_UNSRI_2.ANALISIS SKRIPSI DAN BULKONA PPT_DANIA YULANIAPLIKOM_UNSRI_2.ANALISIS SKRIPSI DAN BULKONA PPT_DANIA YULANI
APLIKOM_UNSRI_2.ANALISIS SKRIPSI DAN BULKONA PPT_DANIA YULANI
Dania Yuliani
 
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...
anggita ari
 
RPP - Mean
RPP - MeanRPP - Mean
RPP - Mean
matematikauntirta
 
Makalah Problematika Matematika
Makalah Problematika MatematikaMakalah Problematika Matematika
Makalah Problematika Matematikahidayanti2013
 
2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...
2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...
2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...
Fppi Unila
 
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Lusi Kurnia
 

What's hot (19)

Translated copy of 420 965-1-sm.pdf
Translated copy of 420 965-1-sm.pdfTranslated copy of 420 965-1-sm.pdf
Translated copy of 420 965-1-sm.pdf
 
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
 
Tugas Program Aplikasi Komputer - Power point analisis Skripsi
Tugas Program Aplikasi Komputer - Power point analisis SkripsiTugas Program Aplikasi Komputer - Power point analisis Skripsi
Tugas Program Aplikasi Komputer - Power point analisis Skripsi
 
Seminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitianSeminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitian
 
Contoh Proposal
Contoh ProposalContoh Proposal
Contoh Proposal
 
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasionalResume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
 
Power point skripsi
Power point skripsiPower point skripsi
Power point skripsi
 
Analisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limas
Analisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limasAnalisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limas
Analisis kesulitan belajara kemampuan penalaran matematis siswa smp pada limas
 
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjutKemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
 
Analisis kemampuan penalaran mat pgsd
Analisis kemampuan penalaran mat pgsdAnalisis kemampuan penalaran mat pgsd
Analisis kemampuan penalaran mat pgsd
 
PTK
PTKPTK
PTK
 
Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013
Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013
Berbagai permasalahan pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013
 
Contoh Skenario Pembelajaran
Contoh Skenario PembelajaranContoh Skenario Pembelajaran
Contoh Skenario Pembelajaran
 
APLIKOM_UNSRI_2.ANALISIS SKRIPSI DAN BULKONA PPT_DANIA YULANI
APLIKOM_UNSRI_2.ANALISIS SKRIPSI DAN BULKONA PPT_DANIA YULANIAPLIKOM_UNSRI_2.ANALISIS SKRIPSI DAN BULKONA PPT_DANIA YULANI
APLIKOM_UNSRI_2.ANALISIS SKRIPSI DAN BULKONA PPT_DANIA YULANI
 
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pertidaksamaan Kuadrat Ber...
 
RPP - Mean
RPP - MeanRPP - Mean
RPP - Mean
 
Makalah Problematika Matematika
Makalah Problematika MatematikaMakalah Problematika Matematika
Makalah Problematika Matematika
 
2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...
2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...
2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...
 
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
 

Viewers also liked

Materi Kuliah Umum Kapita Selekta : Internet Of Things
Materi Kuliah Umum Kapita Selekta : Internet Of ThingsMateri Kuliah Umum Kapita Selekta : Internet Of Things
Materi Kuliah Umum Kapita Selekta : Internet Of Things
Putu Shinoda
 
Kapita selekta pendidikan islam
Kapita selekta pendidikan islamKapita selekta pendidikan islam
Kapita selekta pendidikan islam
Phujie FaHrani
 
Kapita selekta
Kapita selektaKapita selekta
Kapita selekta
Dompak Napitupulu
 
Kapita selekta 2012-2013 Teknik Informatika - UNIKOM
Kapita selekta 2012-2013 Teknik Informatika - UNIKOMKapita selekta 2012-2013 Teknik Informatika - UNIKOM
Kapita selekta 2012-2013 Teknik Informatika - UNIKOM
irawan afrianto
 
Kapita s ppt
Kapita s pptKapita s ppt
Kapita s ppt
Achmad Asmawi
 
Teknik penulisan artikel ilmiah
Teknik penulisan artikel ilmiahTeknik penulisan artikel ilmiah
Teknik penulisan artikel ilmiah
Singgih Yanto
 

Viewers also liked (6)

Materi Kuliah Umum Kapita Selekta : Internet Of Things
Materi Kuliah Umum Kapita Selekta : Internet Of ThingsMateri Kuliah Umum Kapita Selekta : Internet Of Things
Materi Kuliah Umum Kapita Selekta : Internet Of Things
 
Kapita selekta pendidikan islam
Kapita selekta pendidikan islamKapita selekta pendidikan islam
Kapita selekta pendidikan islam
 
Kapita selekta
Kapita selektaKapita selekta
Kapita selekta
 
Kapita selekta 2012-2013 Teknik Informatika - UNIKOM
Kapita selekta 2012-2013 Teknik Informatika - UNIKOMKapita selekta 2012-2013 Teknik Informatika - UNIKOM
Kapita selekta 2012-2013 Teknik Informatika - UNIKOM
 
Kapita s ppt
Kapita s pptKapita s ppt
Kapita s ppt
 
Teknik penulisan artikel ilmiah
Teknik penulisan artikel ilmiahTeknik penulisan artikel ilmiah
Teknik penulisan artikel ilmiah
 

Similar to Artikel kapita selekta 1

Penilaian kajian tindakan laporan dh siap
Penilaian kajian tindakan laporan dh siapPenilaian kajian tindakan laporan dh siap
Penilaian kajian tindakan laporan dh siap
linamira
 
Instrumen Review Tesis
Instrumen Review TesisInstrumen Review Tesis
Instrumen Review Tesis
T. Astari
 
Strategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkStrategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbk
Egi Ramadah
 
04. elvinawati hal. 23 28
04. elvinawati hal. 23 2804. elvinawati hal. 23 28
04. elvinawati hal. 23 28
Afwanilhuda Nst
 
Ulasan Kajian Tindakan
Ulasan Kajian TindakanUlasan Kajian Tindakan
Ulasan Kajian TindakanKPM
 
Instrumen Review Tesis
Instrumen Review Tesis Instrumen Review Tesis
Instrumen Review Tesis
T. Astari
 
Penelitian tindakan kelas ipa smp
Penelitian tindakan kelas ipa smpPenelitian tindakan kelas ipa smp
Penelitian tindakan kelas ipa smp
Fenty Simanungkalit
 
Mira linakpr 5063
Mira linakpr 5063Mira linakpr 5063
Mira linakpr 5063linamira
 
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7gusty_21
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
Astika Rahayu
 
Kelompok 3 evaluai kurikulum permendiknas no 81a
Kelompok 3 evaluai kurikulum permendiknas no 81aKelompok 3 evaluai kurikulum permendiknas no 81a
Kelompok 3 evaluai kurikulum permendiknas no 81a
Amiable's Collection
 
Artikel pendidikan
Artikel pendidikanArtikel pendidikan
Artikel pendidikan
Arista Kurniawati
 
42622-75676629363-1-SM.pdf
42622-75676629363-1-SM.pdf42622-75676629363-1-SM.pdf
42622-75676629363-1-SM.pdf
DewiVatikaSari
 
Konsep penelitian tindakan kelas
Konsep penelitian tindakan  kelasKonsep penelitian tindakan  kelas
Konsep penelitian tindakan kelas
auliyadewii
 
bab 1
bab 1 bab 1
Makalah kurikulum
Makalah kurikulumMakalah kurikulum
Makalah kurikulum
Radhitia Radhitia
 
Bab 1 m apos setting stad untuk meningkatkan pemahaman konsep homomorfisma grup
Bab 1 m apos setting stad untuk meningkatkan pemahaman konsep homomorfisma grupBab 1 m apos setting stad untuk meningkatkan pemahaman konsep homomorfisma grup
Bab 1 m apos setting stad untuk meningkatkan pemahaman konsep homomorfisma grupnazihah zuhrotun
 
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum Bidang Garapan Administrasi Kurikulum
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum
ida maesyaroh
 
Icp
IcpIcp
Ptk
PtkPtk

Similar to Artikel kapita selekta 1 (20)

Penilaian kajian tindakan laporan dh siap
Penilaian kajian tindakan laporan dh siapPenilaian kajian tindakan laporan dh siap
Penilaian kajian tindakan laporan dh siap
 
Instrumen Review Tesis
Instrumen Review TesisInstrumen Review Tesis
Instrumen Review Tesis
 
Strategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbkStrategi pengembangan pbk
Strategi pengembangan pbk
 
04. elvinawati hal. 23 28
04. elvinawati hal. 23 2804. elvinawati hal. 23 28
04. elvinawati hal. 23 28
 
Ulasan Kajian Tindakan
Ulasan Kajian TindakanUlasan Kajian Tindakan
Ulasan Kajian Tindakan
 
Instrumen Review Tesis
Instrumen Review Tesis Instrumen Review Tesis
Instrumen Review Tesis
 
Penelitian tindakan kelas ipa smp
Penelitian tindakan kelas ipa smpPenelitian tindakan kelas ipa smp
Penelitian tindakan kelas ipa smp
 
Mira linakpr 5063
Mira linakpr 5063Mira linakpr 5063
Mira linakpr 5063
 
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Kelompok 3 evaluai kurikulum permendiknas no 81a
Kelompok 3 evaluai kurikulum permendiknas no 81aKelompok 3 evaluai kurikulum permendiknas no 81a
Kelompok 3 evaluai kurikulum permendiknas no 81a
 
Artikel pendidikan
Artikel pendidikanArtikel pendidikan
Artikel pendidikan
 
42622-75676629363-1-SM.pdf
42622-75676629363-1-SM.pdf42622-75676629363-1-SM.pdf
42622-75676629363-1-SM.pdf
 
Konsep penelitian tindakan kelas
Konsep penelitian tindakan  kelasKonsep penelitian tindakan  kelas
Konsep penelitian tindakan kelas
 
bab 1
bab 1 bab 1
bab 1
 
Makalah kurikulum
Makalah kurikulumMakalah kurikulum
Makalah kurikulum
 
Bab 1 m apos setting stad untuk meningkatkan pemahaman konsep homomorfisma grup
Bab 1 m apos setting stad untuk meningkatkan pemahaman konsep homomorfisma grupBab 1 m apos setting stad untuk meningkatkan pemahaman konsep homomorfisma grup
Bab 1 m apos setting stad untuk meningkatkan pemahaman konsep homomorfisma grup
 
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum Bidang Garapan Administrasi Kurikulum
Bidang Garapan Administrasi Kurikulum
 
Icp
IcpIcp
Icp
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 

Artikel kapita selekta 1

  • 1. 1 UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KAPITA SELEKTA FISIKA SEKOLAH I MELALUI OPTIMALISASI PETA KONSEP DAN ANALISIS KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA Oleh: Unang Purwana Staf Pengajar pada Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas PMIPA UPI Abstract: Perkuliahan Kapita Selekta Fisika Sekolah I di Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI bertujuan untuk memantapkan pemahaman mahasiswa dalam materi fisika di sekolah lanjutan. Berdasarkan evaluasi hasil belajar tahun akademik 2003/2004, diperoleh data bahwa 40 % mahasiswa berada pada kategori baik, 45 % mahasiswa berada pada kategori cukup dan 15 % berada pada katagori rendah. Suatu hasil yang perlu ditingkatkan untuk suatu mata kuliah yang mewarnai kompetensi profesional lulusan. Pada tahun 2004/2005 dilakukan inovasi pembelajaran sebagai upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran agar kuantitas dan kualitas hasil belajar mahasiswa meningkat. Inovasi pembelajaran dilakukan dalam bentuk optimalisasi partisipasi aktif mahasiswa dalam melakukan analisis konsep dan membuat peta konsep. Sebagai langkah awal dilakukan identifikasi kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep dan membuat peta konsep, melalui pre-tes dan pembuatan makalah awal. Proses pembelajaran dilakukan melalui presentasi mahasiswa, diskusi dan latihan. Pada pertengahan dan akhir semester dilakukan pos-tes dan pengumpulan makalah akhir untuk melihat kemampuan mahasiswa dalam menganalisis dan membuat peta konsep untuk 12 pokok bahasan. Berdasarkan hasil identifikasi kemampuan awal/pre-tes dan hasil pos- tes diperoleh data bahwa secara rata-rata kemampuan mahasiswa dalam menganalisis dan membuat peta konsep mengalami peningkatan, masing-masing sebesar 12 % dan 17 %. Dampaknya terhadap hasil belajar relatif baik, sehingga mahasiswa yang berada pada kategori baik menjadi 69 %, kategori cukup tinggal 25 %, dan yang berada pada kategori rendah tinggal 6 %. Walaupun demikian, pada pokok bahasan tertentu peningkatannya belum optimal sehingga memerlukan pengkajian lebih lanjut. Key words: Quality of learning, concept map, concept analysis, learning outcomes
  • 2. 2 PENDAHULUAN Mata kuliah Kapita Selekta Fisika Sekolah I merupakan salah satu mata kuliah dari kelompok MKPBS yang diberikan pada semester ganjil. Tujuan mata kuliah ini yaitu memantapkan dan membekali pemahaman mahasiswa tentang materi fisika sekolah kelas satu dan kelas dua SMA yang meliputi konsep-konsep penting seperti besaran dan satuan, vektor, kinematika dan dinamika gerak lurus, persamaan gerak, gravitasi, memadu gerak, usaha, energi dan momentum, gerak rotasi, kesetimbangan benda tegar, fluida, suhu dan kalor, elastisitas, teori kinetik gas dan termodinamika. Berdasarkan hasil evaluasi pada dua tahun terakhir, tingkat kelulusan yang merupakan hasil belajar mahasiswa ditunjukkan pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Data Statistik Hasil Belajar Mahasiswa Dua Tahun Terakhir Mata Kuliah Kapita Selekta Fisika Sekolah I Tahun Akademik Tingkat Kelulusan Jumlah Mahasiswa Peserta Kuliah A(%) B(%) C(%) D(%) E(%) 2002/2003 3,45 35,63 40,23 11,49 9,20 87 2003/2004 8,75 30,00 45,00 8,75 7,50 80 Dari data pada tabel 1 diatas terlihat bahwa kelulusan mata kuliah ini didominasi oleh nilai C, yang berarti bahwa kualitas kelulusan masih rendah. Hal itu, selain karena pencapaian nilai ujian tengah semester dan ujian akhir semester yang rendah, juga disebabkan oleh rendahnya nilai makalah awal dan presentasi akibat rendahnya kemampuan mahasiswa dalam memahami dan menganalisis konsep. Selama ini kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan cara memberikan tugas kepada mahasiswa untuk membuat makalah yang membahas materi fisika SMA kelas satu dan kelas dua sesuai dengan kurikulum fisika SMA dan mempresentasikannya di depan kelas, lalu dilanjutkan berturut-turut dengan menyelenggarakan diskusi kelas, memberikan tugas perbaikan makalah berdasarkan masukan yang diperoleh selama diskusi kelas, dan penyelenggaraan ujian tengah semester serta ujian akhir semester.
  • 3. 3 Setelah dikaji dengan seksama ternyata isi makalah awal yang dibuat oleh mahasiswa belum mencerminkan adanya penuangan gagasan atau ide-ide, dan belum menunjukkan kemampuan memahami dan menganalisis konsep dengan baik. Hal ini tampak antara lain dari belum terlihatnya jalinan dan keterkaitan antar konsep. Analisis konsep terkadang masih dangkal, tidak utuh dan belum menyentuh konsep yang esensial. Hal ini tampak pula pada hasil pekerjaan mahasiswa pada UTS dan UAS. Dengan kata lain, selama ini pengembangan peta konsep dan analisis konsep dalam perkuliahan Kapita Selekta Fisika Sekolah I belum dilakukan dengan baik oleh mahasiswa, padahal menurut beberapa penelitian cara ini dapat meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa (Dahar,1989:129). Oleh karena itu dalam kegiatan pembelajaran ini dilakukan suatu inovasi dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran mata kuliah Kapita Selekta Fisika Sekolah I melalui pengembangan peta konsep dan analisis konsep. Peta konsep adalah suatu cara yang memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi suatu bidang studi (Ratna Wilis Dahar, 1990:3). Suatu peta konsep merupakan suatu gambar dua dimensi dari suatu bidang studi, atau suatu bagian dari bidang studi. Ciri inilah yang memperlihatkan hubungan-hubungan proposional antara konsep-konsep. Hal inilah yang membedakan belajar bermakna dari belajar dengan cara mencatat pelajaran tanpa memperlihatkan hubungan antara konsep-konsep, dan dengan demikian hanya memperlihatkan gambar satu dimensi saja. Peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Proposisi merupakan dua konsep yang dikaitkan oleh kata atau kata-kata penghubung menghasilkan suatu hubungan yang bermakna. Oleh karena belajar bermakna lebih mudah berlangsung bila konsep-konsep baru dikaitkan pada konsep yang lebih umum (inklusif), maka peta konsep harus disusun secara hirarki. Ini berarti bahwa konsep yang paling umum atau inklusif ada dipuncak peta. Makin ke bawah konsep-konsep diurutkan makin menjadi lebih khusus. Dalam peta konsep dapat dilihat bahwa konsep-konsep yang paling inklusif terdapat pada puncak, lalu keinklusifan menurun hingga sampai pada konsep-konsep yang lebih khusus atau contoh-contoh. Dalam pendidikan, peta konsep dapat diterapkan untuk
  • 4. 4 berbagai tujuan. Ratna Wilis Dahar (1990:4-5) menyebutkan ada empat kegunaan peta konsep, yaitu : (1) Menyelidiki apa yang telah diketahui pembelajar, (2) Mempelajari cara belajar, (3) Mengungkap konsepsi salah (misconception) yang terjadi pada pembelajar, (4) Sebagai alat evaluasi. Peta konsep dapat digunakan sebagai alat evaluasi disamping alat-alat evaluasi lainnya. Penggunaan peta konsep sebagai alat evaluasi didasarkan pada tiga gagasan dalam teori Ausebel, yaitu : (1) Struktur kognitif itu diatur secara hirarki, (2) Konsep-konsep dalam struktur kognitif mengalami diferensiasi progresif, artinya belajar bermakna merupakan proses yang kontinu, konsep-konsep baru memperoleh lebih banyak arti dengan dibentuknya lebih banyak kaitan-kaitan proporsional, (3) Penyesuaian integratif, artinya belajar bermakna akan meningkat, bila siswa menyadari kaitan-kaitan konsep antara kumpulan-kumpulan konsep-konsep atau proposisi-proposisi yang berhubungan. Dalam peta konsep, penyesuaian integratif diperlihatkan dengan adanya kaitan-kaitan silang antara kumpulan-kumpulan konsep-konsep. Ada empat kriteria dalam menilai peta konsep yang dibuat oleh para pembelajar, yaitu : (1) kesahihan proposisi, (2) adanya hirarki, (3) adanya diferensiasi progresif, (4) adanya kaitan silang. Dengan menerapkan diferensiasi progresif dalam menghubung-hubungkan konsep-konsep dalam peta konsep, kemampuan berfikir akan ditingkatkan, bukan hanya aspek hafalan dan pemahaman tingkat rendah, melainkan juga dikembangkan aspek- aspek yang lebih tinggi dalam domain kognitif, yaitu aplikasi, sintesis, analisis dan evaluasi. Analisis konsep merupakan suatu prosedur yang dikembangkan dalam merencanakan urutan-urutan pembelajaran bagi pencapaian konsep (Dahar, 1989:93). Untuk melakukan analisis konsep hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut: (1) nama konsep, (2) atribut-atribut kriteria dan atribut-atribut variabel dari konsep, (3) definisi konsep, (4) contoh-contoh dan noncontoh- noncontoh dari konsep, (5) hubungan konsep dengan konsep-konsep lainnya. Dengan analisis konsep dapat diketahui: (1) keutuhan struktur konsep, (2) keluasan konsep, dan (3) kedalaman konsep.
  • 5. 5 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam penelitiani ini dirumuskan sebagai berikut : ”Bagaimana hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Kapita Selekta Fisika Sekolah I setelah dilakukan pembelajaran melalui pengembangan peta konsep dan analisis konsep?”. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep, dan membuat peta konsep dalam perkuliahan Kapita Selekta Fisika Sekolah I, (2) Meningkatkan mutu hasil belajar mahasiswa yang ditandai dengan adanya peningkatan kualitas maupun kuantitas lulusan mahasiswa dalam perkuliahan Kapita Selekta Fisika Sekolah I. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika yang mengambil mata kuliah Kapita Selekta Fisika Sekolah I pada tahun akademik 2004/2005 sebanyak 66 orang. Kegiatan penelitian diawali dengan melakukan identifikasi masalah untuk mengetahui kelemahan-kelemahan proses pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa pada perkuliahan sebelumnya. Selanjutnya merancang instrumen penelitian yang meliputi: (1) membuat tes kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep dan membuat peta konsep yang digunakan untuk pretes dan postes, (2) membuat 10 peta konsep untuk keseluruhan materi yang akan dijadikan kriteria dalam menilai peta konsep buatan mahasiswa, (3) membuat format penilaian kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep dan membuat peta konsep serta kriteria penilaian makalah dan presentasi mahasiswa. Ada empat kriteria dalam menilai peta konsep yang dibuat mahasiswa, yaitu : (1) kesahihan proposisi, (2) adanya hirarki, (3) adanya diferensiasi progresif, dan (4) adanya kaitan silang. Adapun kriteria dalam menilai analisis konsep mahasiswa meliputi: (1) keutuhan struktur konsep, (2) keluasan konsep, dan (3) kedalaman konsep. Pada tahap implementasi dilakukan kegiatan sebagai berikut: (1) melaksanakan pretes untuk mengetahui keadaan awal kemampuan analisis konsep dan kemampuan membuat peta konsep fisika yang memuat konsep-konsep esensial dari materi perkuliahan kapita selekta fisika sekolah I, (2) memberikan pembekalan kepada mahasiswa tentang pengetahuan teoritis peta konsep dan
  • 6. 6 analisis konsep yang dilanjutkan dengan latihan dan diskusi, (3) membagi mahasiswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah materi perkuliahan, (4) menugaskan setiap kelompok mahasiswa membuat makalah awal yang berisi penjabaran materi fisika SMA termasuk didalamnya peta konsep dan analisis konsep dari materi itu, serta mempresentasikannya dalam perkuliahan. Makalah awal dijadikan sebagai alat evaluasi yang dinilai sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditetapkan oleh tim dosen penanggung jawab mata kuliah, (5) Pada akhir setiap presentasi dari masing-masing kelompok, dilaksanakan diskusi kelas untuk lebih memantapkan kemampuan mahasiswa dalam memahami dan menganalisis konsep-konsep dalam materi yang dipresentasikan, serta memberikan bahan masukan untuk memperbaiki makalah awal sehingga menjadi makalah akhir. Selama dalam kegiatan persentasi dan diskusi kelas ini dosen melakukan observasi dengan menggunakan instrumen lembar observasi dan memberikan penilaian sesuai dengan pedoman dan kriteria penilaian yang telah ditetapkan. Makalah akhir merupakan tugas akhir perkuliahan yang berisi penjabaran materi fisika, termasuk didalamnya peta konsep dan analisis konsep dari materi itu, dibuat mahasiswa sebagai perbaikan atas makalah awal dan berdasarkan kepada masukan yang diperoleh selama diskusi kelas. Makalah akhir dijadikan sebagai alat evaluasi yang dinilai sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditetapkan oleh tim dosen penanggung jawab mata kuliah. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Rekapitulasi rata-rata skor kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep dan membuat peta konsep tiap pokok bahasan disajikan pada tabel 1 berikut : Tabel. 1 Kemampuan Mahasiswa Menganalisis dan Membuat Peta Konsep Tiap Pokok Bahasan No Pokok Bahasan Stati stik Kemampuan Analisis Konsep (Dari Tes) Kemampuan Analisis Konsep (Dari Makalah) Kemampuan Membuat Peta Konsep (Dari Tes) Pretes Postes Gain Awal Akhir Gain Pretes Postes Gain 1 Besaran, Satuan dan Vektor x 57,0 64,0 7,0 63,0 70,0 7,0 54,2 64,1 9,9 9,8 9,1 -0,7 4,2 5,9 1,7 12,5 5,7 -6,8 2 Kinematika Gerak Lurus dan Persamaan Gerak x 55,0 63,0 8,0 63,0 70,0 7,0 52,6 62,5 9,9 11,0 9,7 -1,3 3,4 4,9 1,5 15,1 5,8 -9,3
  • 7. 7 No Pokok Bahasan Statis- tik Kemampuan Analisis Konsep (Dari Tes) Kemampuan Analisis Konsep (Dari Makalah) Kemampuan Membuat Peta Konsep (Dari Tes) Pretes Postes Gain Awal Akhir Gain Pretes Postes Gain 3 Dinamika Gerak Lurus dan Gravitasi x 49,0 60,0 11,0 64,0 71,0 7,0 54,4 59,1 13,8 17,0 14,0 -3,0 3,3 5,7 2,4 20,5 14,7 -5,8 4 Memadu Gerak x 47,0 57,0 10,0 69,0 77,0 8,0 41,0 54,2 13,2 18,0 17,0 -1,0 5,3 3,4 -1,9 22,0 19,2 -2.9 5 Usaha, Energi dan Gesekan x 46,0 58,0 12,0 58,0 72,0 14,0 38,2 54,8 16,7 18,0 16,0 -2,0 6,9 5,4 -1,5 23,5 17,8 -5,7 6 Impuls, Momentum dan Tumbukan x 42,0 59,0 17,0 68,0 73,0 5,0 33,3 52,8 19,5 23,0 13,0 -10,0 3,5 6,0 2,5 18,0 21,4 3,5 7. Rotasi x 53,0 64,0 11,0 66,0 71,0 5,0 40,9 54,1 13,2 19,0 17,0 -2,0 3,6 4,7 1,1 21,3 22,2 0,9 8. Kesetimbangan Benda Tegar x 53,0 64,0 11,0 65,0 72,0 7,0 39,3 58,5 19,3 16,0 15,0 -1,0 4,3 6,5 2,2 21,3 18,7 -2,6 9. Fluida x 50,0 59,0 9,0 67,0 73,0 6,0 37,0 56,6 19,6 21,0 18,0 -3,0 3,9 6,6 2,7 22,4 20,5 -1,9 10 Suhu dan Kalor x 45,0 62,0 17,0 57,0 69,0 12,0 28,5 54,6 26,1 22,0 16,0 -6,0 7,2 5,6 -1,6 24,6 20,5 -4,0 Profil kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep dan membuat peta konsep disajikan pada grafik berikut: 0 10 20 30 40 50 60 70 80 MeanSkor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pokok Bahasan Grafik 1. Representasi kemampuan mahasiswa menganalisis konsep tiap pokok bahasan (Dari Tes) pretes Postes
  • 8. 8 0 10 20 30 40 50 60 70 80 MeanSkor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pokok Bahasan Grafik 2. Representasi kemampuan mahasiswa menganalisis konsep tiap pokok bahasan (Dari Makalah) Awal Akhir 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Meanskor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pokok Bahasan Grafik 3. Representasi kemampuan mahasiswa membuat peta konsep tiap pokok bahasan Pretes Postes Mean skor pretes dan postes kemampuan mahasiswa dalam menganalasis konsep dan membuat peta konsep dirangkum pada tabel berikut. Tabel 2. Kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep (Dari Tes) N Pretes Postes Gain Mean St Dev Mean St Dev Mean St Dev 66 49,38 11,45 60,79 9,14 11,41 -2,31 Tabel 3. Kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep (Dari Makalah) N Pretes Postes Gain Mean St Dev Mean St Dev Mean St Dev 66 64,43 5,29 76,9 4,92 12,47 -0,37
  • 9. 9 Tabel 4. Kemampuan mahasiswa dalam membuat peta konsep (Dari Tes) N Pretes Postes Gain Mean St Dev Mean St Dev Mean St Dev 66 41,34 24,56 57,85 14,22 16,51 -10,34 Rekapitulasi hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Kapita Selekta Fisika sekolah I setelah dilakukan inovasi pembelajaran melalui pengembangan peta konsep dan analisis konsep disajikan pada tabel berikut. Tabel 5. Prosentase Tingkat kelulusan mata kuliah Kapita Selekta Fisika Sekolah I tahun 2004/2005 Tahun Akademik Tingkat kelulusan Jumlah mahasiswa A B C D E 66 2004/2005 22,7 % 46,3 % 25 % 0 % 6 % Pembahasan Kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep Berdasarkan tabel 1, tabel 2, tabel 3, grafik 1 dan 2 diperoleh temuan bahwa kemampuan rata-rata mahasiswa dalam menganalisis konsep untuk semua pokok bahasan mengalami peningkatan. Dari 10 pokok bahasan perkuliahan, hanya 2 pokok bahasan yang peningkatannya tergolong rendah yaitu pada pokok bahasan Besaran, Satuan dan Vektor serta Kinematika Gerak Lurus dan Persamaan Gerak. Adapun berdasarkan hasil evaluasi terhadap makalah yang dibuat mahasiswa, maka kemampuan rata-rata mahasiswa dalam menganalisis konsep yang berhubungan dengan pokok bahasan tertentu yang sesuai dengan tugasnya, mengalami peningkatan yang cukup berarti. Kemampuan mahasiswa dalam membuat peta konsep Berdasarkan tabel 1, tabel 4 dan grafik 3 diperoleh temuan bahwa kemampuan rata-rata mahasiswa dalam membuat peta konsep untuk semua pokok bahasan mengalami peningkatan. Namun demikian untuk pokok bahasan Besaran, Satuan dan Vektor serta Kinematika Gerak Lurus dan Persamaan Gerak masih tergolong rendah.
  • 10. 10 Hasil belajar mahasiswa Berdasarkan tabel 5 diperoleh temuan bahwa hasil belajar (tingkat kelulusan) mahasiswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan tingkat kelulusan pada dua tahun sebelumnya, mahasiswa yang berada dalam kategori cukup tinggal 25 % (semula 45 %) dan kategori rendah tinggal 6 % (semula 15 %). Dengan demikian inovasi pembelajaran melalui pengembangan analisis konsep dan peta konsep cukup berhasil meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa terhadap materi perkuliahan yang sekaligus meningkatkan pula hasil belajarnya yang ditandai dengan meningkatnya tingkat kelulusan mahasiswa. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep, dan membuat peta konsep pada materi perkuliahan Kapita Selekta Fisika Sekolah I mengalami peningkatan, (2) Hasil belajar mahasiswa mengalami peningkatan, ditandai dengan adanya peningkatan kualitas maupun kuantitas lulusan mahasiswa dalam perkuliahan Kapita Selekta Fisika Sekolah I. Saran Berdasarkan temuan penelitian, maka karena kemampuan mahasiswa dalam menganalisis konsep dan membuat peta konsep untuk pokok bahasan Besaran, Satuan dan Vektor serta Kinematika Gerak Lurus dan Persamaan Gerak peningkatannya belum optimal maka perlu dilakukan kaji ulang sebagai bahan refleksi bagi perbaikan pembelajaran berikutnya.
  • 11. 11 DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi.1998. Managemen Penelitian. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (1991). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Penerbit Bina Aksara. Dahar, R. W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta : Penerbit Erlangga. Dahar, R. W. 1990. Peranan Peta Konsep Dalam Proses Belajar Mengajar. Makalah : FPMIPA IKIP Bandung. Hopkins, D. 1992. A Teacher Guide to Classroom Research, 2 nd ed. Philadelphia. Open University Press. Mc Niff, Jean. 1995. Action Research for Professional Development.Dorset. Published by Hyde Publications. Slamento. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Penerbit Renike Cipta.