SlideShare a Scribd company logo
Modul 8 Praktikum Aplikasi Pengolahan Sinyal Digital Voice Automatic Detection
Tri Budi, Huda, Titon 75
Modul 8
Pemanfaatan STE dan Pitch Extraction pada Voice Automatic Detection (VAD)
I. TUJUAN
- Mahasiswa mampu menyusun sistem sistem deteksi suara secara otomatis (voice
automatic detection)
- Mahasiswa mampu melakukan penghitungan pendudukan suara pada saluran
telephon
II.DASAR TEORI
2.1. Pemanfaatan Slot Kosong pada Saluran Telephon
Pada proses percakapan di saluran telephon kita ketahui ada sebagian slot kosong
puran yang kita gunakan. Ini terjadi pada saat kita mendengarkan lawan bicara kita pada
saluran terima, maka pada saluran kirim tidak terpakai untuk sementara. Sampai saat ini
belum ada bentuk analisa untuk kasus saluran telephon di Indonesia, sehingga kita belum
tahu data berapa persen waktu kosong itu terjadi.
Gambar 1. Pembicaraan dalam saluran telephon
Pada praktikum ini kami akan melakukan analisa pada sejumlah dara hasil perekaman
pembicaraan telephon untuk mendapatkan informasi berapa prosentase waktu yang tidak
kita pakai tsb. Dengan teknik sederhana Voice Automaticn Detection yang didasarkan
pada penghitungan short term energy (STE), dan model klasik energy threshold data
rekaman kita olah dan akan kita peroleh prosentase slot waktu yang kosong tersebut.
Dengan data ini diharapkan memberikan optimisme bagi peneliti yang akan
memanfaatkan slot waktu kosong tsb untuk keperluan pengiriman data yang lain.
Telephone
Line
Modul 8 Praktikum Aplikasi Pengolahan Sinyal Digital Voice Automatic Detection
Tri Budi, Huda, Titon 76
2.2. Pemodelan Voice Automatic Detection
Untuk merealisasikan ide voice automatic detection untuk analisa waktu pendudukan
pada saluran telephone perlu pemikiran yang didasarkan pada diagram blok berikut ini.
Gambar 2. Diagram blok VAD
Satu contoh hasil pengolahan data mentah pada sinyal suara pada saluran telephone bisa
dilhat pada Gambar berikut. Bagian atas merupakan sinyal suara asli, bagian tengah
merupakan bentuk perubahan menjadi energy signal, dan bagian bawah merupakan logic
decisson hasil pengolahan melalui teknik short term energy threshold.
Gambar 3. Hasil pengolahan VAD pada saliran telephon
File *.wav hasil
perekaman telephone
Sampling Frame
blocking
STE
AND
Logic
Time
occupation
calculation Pitch
Extract
Modul 8 Praktikum Aplikasi Pengolahan Sinyal Digital Voice Automatic Detection
Tri Budi, Huda, Titon 77
2.3. Energi Pada Sinyal Wicara
Untuk pengkuran nilai energi pada sinyal wicara kita harus melibatkan fungsi window. Hal ini
karena dalam pengukuran energi sinyal wicara kita harus menyusunnya dalam frame-frame
tertentu. Ini merupakan standar dalam teknologi speech processing, sebab secara umum dalam
pengolahan sinyal wicara kita terlibat dengan sinyal dengan durasi yang terlalu panjang bila
dihitung dalam total waktu pengukuran. Fenomena ini juga dikenal sebagai short term speech
signal energy.
Untuk menghitung energi sinyal wicara kita gunakan formulasi dasar seperti berikut:
    

T
k
mwkVE
0
2
(1)
dimana: w(m) = merupakan fungsi window seperti hamming, hanning, bartlett, dan boxcarr.
2.2. Estimasi Nilai Pitch di dengan Proses Auto Korelasi
Kita bisa secara langsung melakukan estimasi frekuensi fundamental frequency dari
sebuah sinyal wicara dengan menggunakan autocorrelation (auto korelasi). Fungsi auto
korelasi untuk ukuran durasi tertentu sinyal wicara (satu atau beberapa frame)
menunjukkan bagaimana bentuk sinya itu berkorelasi dengan dirinya sendiri pada suatu
rentang delay berbeda. Kita berharap sebuah sinyal periodic berkorelasi bagus dengan
dirinya sendiri pada suatu delay pendek berkaitan dengan periodisasi pitch.
Anda dapat melihat bahwa fungsi auto korelasi memiliki puncak pada delay nol dan
pada sebuah delay yang berkaitan dengan  1 periode,  2 periode, dst. Kita dapat
melakukan estimasi frekuensi fundamental dengan melihat interval (jarak) antara puncak
tertinggi dengan puncak tertinggi berikutnya. Tetapi satu hal yang harus kita ingat bahwa
nilai frekuensi fundamental yang wajar pada sinyal wicara (pitch) berkisar antara 50 Hz
dan 500 Hz. Dalam program kita akan muncul nilai 20ms dan 2 ms yang mmuncuul dari
hasil perhitungan interval waktu, dan dapat kita ekuivalenkan dengan 2ms(=500Hz) dan
20ms (=50Hz).
Modul 8 Praktikum Aplikasi Pengolahan Sinyal Digital Voice Automatic Detection
Tri Budi, Huda, Titon 78
Gambar 5. Satu frame sinyal wicara ‘a’.
Gambar 6. Auto korelasi sinyal wicara ‘a’.
Modul 8 Praktikum Aplikasi Pengolahan Sinyal Digital Voice Automatic Detection
Tri Budi, Huda, Titon 79
Sound Card
Software
Matlab
PC Multimedia
Microphone
Speaker
Nilai yang dihasilkan adalah:
rmax=0.532608 Fx=109.589Hz
Ini menunjukkan bahwa frekuensi fundalmental Fx 109.589 Hz dan puncak tertinggi ke-2
nilai auto korelasi adalah 0.532608.
III. PERANGKAT YANG DIPERLUKAN
- 1 (satu) buah PC Multimedia lengkap sound card dan microphone
- Satu perangkat lunak Matlab under windows
Sebelum anda melakukan percobaan anda harus melakukan penataan seperti pada
Gambar 7 berikut ini.
Gambar 7. Penataan perangkat percobaan recording dan editing
PC anda harus dilengkapi dengan peralatan multimedia seperti sound card, speaker aktif
dan microphone. Untuk microphone dan speaker active bisa juga digantikan dengan head
set lengkap. Sebelum anda memulai praktikum, sebaiknya anda tes dulu, apakah seluruh
perangkat multimedia anda sudah terintegrasi dengan PC.
Modul 8 Praktikum Aplikasi Pengolahan Sinyal Digital Voice Automatic Detection
Tri Budi, Huda, Titon 80
IV. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
4.1. STE untuk VAD
Pada sub bab ini akan dilakukan proses VAD hanya dengan mengandalkan
kemampuan sistem menentukan threshold energi yang tepat untuk mendeteksi sinyal
voice atau bukan pada saluran telephon. Untuk merealisasikan ini, diperlukan langkah
seperti berikut.
1. Buat program pemanggilan file wicara (*.wav) hasil dari sebuah perekaman telephon.
clear all;
fs=10000;
[y,fs]=wavread('VAD_00.wav');
subplot(211)
plot(y)
axis([0 length(y) -1.2 1.2])
ylabel('Signal waveform')
2. Bagi dalam frame-frame dengan mengikuti standar pengolahan sinyal wicara.
y_l=length(y);
jj=ceil(length(y)/200);
xr=zeros(size(1:jj*200));
jml=0;
for i=1:length(y);xr(i)=y(i);end
3. Lakukan proses pemilahan voice-silent dengan memanfaatkan energi threshold.
n1=1; n2=200;
for j=1:jj
for i=n1:n2
x(i)=xr(i);
xx =sum(abs(x(i)));
end
xx=xx/200;
if (xx > 0.0001)
for i=n1:n2
x(i)=1;
jml=jml+1;
end
else
for i=n1:n2
x(i)=0;
end
end
%
n1=n1+200;
n2=n2+200;
end
Modul 8 Praktikum Aplikasi Pengolahan Sinyal Digital Voice Automatic Detection
Tri Budi, Huda, Titon 81
4. Gambarkan kondisi sinyal hasil pengolahan VAD versi pertama anda.
5. Hitung jumlah nilai 1 yang terjadi, dan bandingkan dengan total waktu yang
digunakan.
4.2. Estimasi Pitch
Proses estimasi pitch akan kita lakukan dengan memanfaatkan proses autokorelasi
pada sinyal wicara. Langkah yang harus anda lakukan untuk estimasi pitch pada sinyal
wicara adalah sebegai berikut.
1. Panggil sebuah file wicara
2.Ambil satu bagian sinyal sepanjang 1 frame
3.Lakukan proses peoses estimasi pitch dengan auto korelasi
for j=1:jj
r = xcorr(x,ms20,'coeff');
d=(-ms20:ms20)/fs;
r=r(ms20+1:2*ms20+1);
[rmax,tx]=max(r(ms2:ms20));
Fx=fs/(ms2+tx-1);
%corelation
xx_corr(j)=Fx;
n1=n1+200;
n2=n2+200;
ms20=(n2-n1+1);
end
4.3. Kombinasi STE dan Estimasi Pitch untuk proses VAD
1. Ambil sebuah file sinyal wicara hasil perekaman dari pembicaraan telephon.
2. Bagi dalam frame-frame dengan mengikuti standar pengolahan sinyal wicara.
4. Tambahkan program pendeteksi pitch pada setiap frame.
for j=1:jj
for i=n1:n2
x(i)=xr(i);
xx =sum(abs(x(i)));
end
r = xcorr(x,ms20,'coeff');
d=(-ms20:ms20)/fs;
r=r(ms20+1:2*ms20+1);
[rmax,tx]=max(r(ms2:ms20));
Fx=fs/(ms2+tx-1);
%corelation
xx_corr(j)=Fx;
Modul 8 Praktikum Aplikasi Pengolahan Sinyal Digital Voice Automatic Detection
Tri Budi, Huda, Titon 82
%ste
xx_STE(j)=xx/200;
n1=n1+200;
n2=n2+200;
ms20=(n2-n1+1);
end
5. Lakukan proses pemilahan voice-silent dengan memanfaatkan energi threshold.
6. Kombinasikan proses pendeteksi pitch dengan pemilah voice-silent. Untuk ini anda
harus menggunakan logika and.
%decission
n1=1; n2=200;
for j=1:jj
if ((xx_corr(j) < 300) && xx_STE(j)>0.0001)
for i=n1:n2
x(i)=1;
jml=jml+1;
end
else
for i=n1:n2
x(i)=0;
end
end
n1=n1+200;
n2=n2+200;
end
7. Hitung besarnya okupansi yang terjadi pada proses VAD anda.
subplot(212)
plot(x);
ylabel('VAD Output')
axis([0 jj*200 -0.1 1.1])
jml/(jj*200);
8. Tampilkan gambar sinyal hasil VAD.
5. Analisa
Anda lakukan proses perekaman pembicaraan telephon yang lainnya, dan coba amati
apakah kecenderungan orang berbicara di telephon memiliki model yang sama dengan
hasil analisa pada percobaan yang sudah anda lakukan.

More Related Content

Similar to App dsp prak_8_ver_01-pemanfaatan ste dan pitch extraction pada voice automatic detection (vad)

2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
Simon Patabang
 
Buku speech processing_subp_envelopespectral-sinyal-wicara
Buku speech processing_subp_envelopespectral-sinyal-wicaraBuku speech processing_subp_envelopespectral-sinyal-wicara
Buku speech processing_subp_envelopespectral-sinyal-wicara
Tri Budi Santoso
 
UAS_INTERNET OF THINGS_NAMA_HENDRO GUNAWAN_NIM 200401072103_KELAS IT602.pdf
UAS_INTERNET OF THINGS_NAMA_HENDRO GUNAWAN_NIM 200401072103_KELAS IT602.pdfUAS_INTERNET OF THINGS_NAMA_HENDRO GUNAWAN_NIM 200401072103_KELAS IT602.pdf
UAS_INTERNET OF THINGS_NAMA_HENDRO GUNAWAN_NIM 200401072103_KELAS IT602.pdf
HendroGunawan8
 
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-bBuku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
tribudi20
 
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-bBuku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Tri Budi Santoso
 
Implementasi penentuan lokasi sumber suara real time menggunakan multichanel ...
Implementasi penentuan lokasi sumber suara real time menggunakan multichanel ...Implementasi penentuan lokasi sumber suara real time menggunakan multichanel ...
Implementasi penentuan lokasi sumber suara real time menggunakan multichanel ...
Yahya Rais
 
239 843-1-pb
239 843-1-pb239 843-1-pb
239 843-1-pb
Andi Gian
 
Teknik multiplex
Teknik multiplexTeknik multiplex
Teknik multiplex
kolodit
 
PSD1
PSD1PSD1
Desain program shifting dan reversing sinyal pada android device
Desain program shifting dan reversing sinyal pada android deviceDesain program shifting dan reversing sinyal pada android device
Desain program shifting dan reversing sinyal pada android device
Sella Serafina
 
Mag
MagMag
Modul sinyal frekuensi
Modul sinyal frekuensiModul sinyal frekuensi
Modul sinyal frekuensi
MooksHal Mhiestri
 
Pulse code modulation
Pulse code modulationPulse code modulation
Pulse code modulation
Ramadhan Ramadhan
 
Slide minggu 6 jul
Slide minggu 6 julSlide minggu 6 jul
Slide minggu 6 jul
Setia Juli Irzal Ismail
 
2 jurnal eka3
2 jurnal eka32 jurnal eka3
2 jurnal eka3
Amrullah Arifah
 
Digital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfDigital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdf
MaulanaAzriel1
 
Slide minggu ke 14
Slide minggu ke 14Slide minggu ke 14
Slide minggu ke 14
Setia Juli Irzal Ismail
 
PID Implementation on Octave
PID Implementation on OctavePID Implementation on Octave
PID Implementation on Octave
Lusiana Diyan
 

Similar to App dsp prak_8_ver_01-pemanfaatan ste dan pitch extraction pada voice automatic detection (vad) (20)

2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
 
Buku speech processing_subp_envelopespectral-sinyal-wicara
Buku speech processing_subp_envelopespectral-sinyal-wicaraBuku speech processing_subp_envelopespectral-sinyal-wicara
Buku speech processing_subp_envelopespectral-sinyal-wicara
 
UAS_INTERNET OF THINGS_NAMA_HENDRO GUNAWAN_NIM 200401072103_KELAS IT602.pdf
UAS_INTERNET OF THINGS_NAMA_HENDRO GUNAWAN_NIM 200401072103_KELAS IT602.pdfUAS_INTERNET OF THINGS_NAMA_HENDRO GUNAWAN_NIM 200401072103_KELAS IT602.pdf
UAS_INTERNET OF THINGS_NAMA_HENDRO GUNAWAN_NIM 200401072103_KELAS IT602.pdf
 
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-bBuku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
 
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-bBuku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
 
Implementasi penentuan lokasi sumber suara real time menggunakan multichanel ...
Implementasi penentuan lokasi sumber suara real time menggunakan multichanel ...Implementasi penentuan lokasi sumber suara real time menggunakan multichanel ...
Implementasi penentuan lokasi sumber suara real time menggunakan multichanel ...
 
239 843-1-pb
239 843-1-pb239 843-1-pb
239 843-1-pb
 
Teknik multiplex
Teknik multiplexTeknik multiplex
Teknik multiplex
 
Jurnal cathrine0806083206
Jurnal cathrine0806083206Jurnal cathrine0806083206
Jurnal cathrine0806083206
 
PSD1
PSD1PSD1
PSD1
 
Desain program shifting dan reversing sinyal pada android device
Desain program shifting dan reversing sinyal pada android deviceDesain program shifting dan reversing sinyal pada android device
Desain program shifting dan reversing sinyal pada android device
 
Mag
MagMag
Mag
 
Modul sinyal frekuensi
Modul sinyal frekuensiModul sinyal frekuensi
Modul sinyal frekuensi
 
Pulse code modulation
Pulse code modulationPulse code modulation
Pulse code modulation
 
Slide minggu 6 jul
Slide minggu 6 julSlide minggu 6 jul
Slide minggu 6 jul
 
Jurnaltarudisnpr
JurnaltarudisnprJurnaltarudisnpr
Jurnaltarudisnpr
 
2 jurnal eka3
2 jurnal eka32 jurnal eka3
2 jurnal eka3
 
Digital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdfDigital sebelum UTS.pdf
Digital sebelum UTS.pdf
 
Slide minggu ke 14
Slide minggu ke 14Slide minggu ke 14
Slide minggu ke 14
 
PID Implementation on Octave
PID Implementation on OctavePID Implementation on Octave
PID Implementation on Octave
 

More from Tri Budi Santoso

Modul ajar tb_bab00_ver01_2020_09_09
Modul ajar tb_bab00_ver01_2020_09_09Modul ajar tb_bab00_ver01_2020_09_09
Modul ajar tb_bab00_ver01_2020_09_09
Tri Budi Santoso
 
Buku speech processing_subp_pengklasteran-fitur-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengklasteran-fitur-sinyal-wicara-bBuku speech processing_subp_pengklasteran-fitur-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengklasteran-fitur-sinyal-wicara-b
Tri Budi Santoso
 
Modul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariant
Modul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariantModul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariant
Modul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariant
Tri Budi Santoso
 
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
Tri Budi Santoso
 
Modul ajar dsp_bab_9_design iir filter_2020_04
Modul ajar dsp_bab_9_design iir filter_2020_04Modul ajar dsp_bab_9_design iir filter_2020_04
Modul ajar dsp_bab_9_design iir filter_2020_04
Tri Budi Santoso
 
Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14
Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14
Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14
Tri Budi Santoso
 
Ambient Noise Measurement and Characterization of Underwater Acoustic Channel...
Ambient Noise Measurement and Characterization of Underwater Acoustic Channel...Ambient Noise Measurement and Characterization of Underwater Acoustic Channel...
Ambient Noise Measurement and Characterization of Underwater Acoustic Channel...
Tri Budi Santoso
 

More from Tri Budi Santoso (7)

Modul ajar tb_bab00_ver01_2020_09_09
Modul ajar tb_bab00_ver01_2020_09_09Modul ajar tb_bab00_ver01_2020_09_09
Modul ajar tb_bab00_ver01_2020_09_09
 
Buku speech processing_subp_pengklasteran-fitur-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengklasteran-fitur-sinyal-wicara-bBuku speech processing_subp_pengklasteran-fitur-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengklasteran-fitur-sinyal-wicara-b
 
Modul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariant
Modul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariantModul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariant
Modul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariant
 
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
 
Modul ajar dsp_bab_9_design iir filter_2020_04
Modul ajar dsp_bab_9_design iir filter_2020_04Modul ajar dsp_bab_9_design iir filter_2020_04
Modul ajar dsp_bab_9_design iir filter_2020_04
 
Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14
Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14
Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14
 
Ambient Noise Measurement and Characterization of Underwater Acoustic Channel...
Ambient Noise Measurement and Characterization of Underwater Acoustic Channel...Ambient Noise Measurement and Characterization of Underwater Acoustic Channel...
Ambient Noise Measurement and Characterization of Underwater Acoustic Channel...
 

Recently uploaded

EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
zakkimushoffi41
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 

Recently uploaded (20)

EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 

App dsp prak_8_ver_01-pemanfaatan ste dan pitch extraction pada voice automatic detection (vad)

  • 1. Modul 8 Praktikum Aplikasi Pengolahan Sinyal Digital Voice Automatic Detection Tri Budi, Huda, Titon 75 Modul 8 Pemanfaatan STE dan Pitch Extraction pada Voice Automatic Detection (VAD) I. TUJUAN - Mahasiswa mampu menyusun sistem sistem deteksi suara secara otomatis (voice automatic detection) - Mahasiswa mampu melakukan penghitungan pendudukan suara pada saluran telephon II.DASAR TEORI 2.1. Pemanfaatan Slot Kosong pada Saluran Telephon Pada proses percakapan di saluran telephon kita ketahui ada sebagian slot kosong puran yang kita gunakan. Ini terjadi pada saat kita mendengarkan lawan bicara kita pada saluran terima, maka pada saluran kirim tidak terpakai untuk sementara. Sampai saat ini belum ada bentuk analisa untuk kasus saluran telephon di Indonesia, sehingga kita belum tahu data berapa persen waktu kosong itu terjadi. Gambar 1. Pembicaraan dalam saluran telephon Pada praktikum ini kami akan melakukan analisa pada sejumlah dara hasil perekaman pembicaraan telephon untuk mendapatkan informasi berapa prosentase waktu yang tidak kita pakai tsb. Dengan teknik sederhana Voice Automaticn Detection yang didasarkan pada penghitungan short term energy (STE), dan model klasik energy threshold data rekaman kita olah dan akan kita peroleh prosentase slot waktu yang kosong tersebut. Dengan data ini diharapkan memberikan optimisme bagi peneliti yang akan memanfaatkan slot waktu kosong tsb untuk keperluan pengiriman data yang lain. Telephone Line
  • 2. Modul 8 Praktikum Aplikasi Pengolahan Sinyal Digital Voice Automatic Detection Tri Budi, Huda, Titon 76 2.2. Pemodelan Voice Automatic Detection Untuk merealisasikan ide voice automatic detection untuk analisa waktu pendudukan pada saluran telephone perlu pemikiran yang didasarkan pada diagram blok berikut ini. Gambar 2. Diagram blok VAD Satu contoh hasil pengolahan data mentah pada sinyal suara pada saluran telephone bisa dilhat pada Gambar berikut. Bagian atas merupakan sinyal suara asli, bagian tengah merupakan bentuk perubahan menjadi energy signal, dan bagian bawah merupakan logic decisson hasil pengolahan melalui teknik short term energy threshold. Gambar 3. Hasil pengolahan VAD pada saliran telephon File *.wav hasil perekaman telephone Sampling Frame blocking STE AND Logic Time occupation calculation Pitch Extract
  • 3. Modul 8 Praktikum Aplikasi Pengolahan Sinyal Digital Voice Automatic Detection Tri Budi, Huda, Titon 77 2.3. Energi Pada Sinyal Wicara Untuk pengkuran nilai energi pada sinyal wicara kita harus melibatkan fungsi window. Hal ini karena dalam pengukuran energi sinyal wicara kita harus menyusunnya dalam frame-frame tertentu. Ini merupakan standar dalam teknologi speech processing, sebab secara umum dalam pengolahan sinyal wicara kita terlibat dengan sinyal dengan durasi yang terlalu panjang bila dihitung dalam total waktu pengukuran. Fenomena ini juga dikenal sebagai short term speech signal energy. Untuk menghitung energi sinyal wicara kita gunakan formulasi dasar seperti berikut:       T k mwkVE 0 2 (1) dimana: w(m) = merupakan fungsi window seperti hamming, hanning, bartlett, dan boxcarr. 2.2. Estimasi Nilai Pitch di dengan Proses Auto Korelasi Kita bisa secara langsung melakukan estimasi frekuensi fundamental frequency dari sebuah sinyal wicara dengan menggunakan autocorrelation (auto korelasi). Fungsi auto korelasi untuk ukuran durasi tertentu sinyal wicara (satu atau beberapa frame) menunjukkan bagaimana bentuk sinya itu berkorelasi dengan dirinya sendiri pada suatu rentang delay berbeda. Kita berharap sebuah sinyal periodic berkorelasi bagus dengan dirinya sendiri pada suatu delay pendek berkaitan dengan periodisasi pitch. Anda dapat melihat bahwa fungsi auto korelasi memiliki puncak pada delay nol dan pada sebuah delay yang berkaitan dengan  1 periode,  2 periode, dst. Kita dapat melakukan estimasi frekuensi fundamental dengan melihat interval (jarak) antara puncak tertinggi dengan puncak tertinggi berikutnya. Tetapi satu hal yang harus kita ingat bahwa nilai frekuensi fundamental yang wajar pada sinyal wicara (pitch) berkisar antara 50 Hz dan 500 Hz. Dalam program kita akan muncul nilai 20ms dan 2 ms yang mmuncuul dari hasil perhitungan interval waktu, dan dapat kita ekuivalenkan dengan 2ms(=500Hz) dan 20ms (=50Hz).
  • 4. Modul 8 Praktikum Aplikasi Pengolahan Sinyal Digital Voice Automatic Detection Tri Budi, Huda, Titon 78 Gambar 5. Satu frame sinyal wicara ‘a’. Gambar 6. Auto korelasi sinyal wicara ‘a’.
  • 5. Modul 8 Praktikum Aplikasi Pengolahan Sinyal Digital Voice Automatic Detection Tri Budi, Huda, Titon 79 Sound Card Software Matlab PC Multimedia Microphone Speaker Nilai yang dihasilkan adalah: rmax=0.532608 Fx=109.589Hz Ini menunjukkan bahwa frekuensi fundalmental Fx 109.589 Hz dan puncak tertinggi ke-2 nilai auto korelasi adalah 0.532608. III. PERANGKAT YANG DIPERLUKAN - 1 (satu) buah PC Multimedia lengkap sound card dan microphone - Satu perangkat lunak Matlab under windows Sebelum anda melakukan percobaan anda harus melakukan penataan seperti pada Gambar 7 berikut ini. Gambar 7. Penataan perangkat percobaan recording dan editing PC anda harus dilengkapi dengan peralatan multimedia seperti sound card, speaker aktif dan microphone. Untuk microphone dan speaker active bisa juga digantikan dengan head set lengkap. Sebelum anda memulai praktikum, sebaiknya anda tes dulu, apakah seluruh perangkat multimedia anda sudah terintegrasi dengan PC.
  • 6. Modul 8 Praktikum Aplikasi Pengolahan Sinyal Digital Voice Automatic Detection Tri Budi, Huda, Titon 80 IV. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN 4.1. STE untuk VAD Pada sub bab ini akan dilakukan proses VAD hanya dengan mengandalkan kemampuan sistem menentukan threshold energi yang tepat untuk mendeteksi sinyal voice atau bukan pada saluran telephon. Untuk merealisasikan ini, diperlukan langkah seperti berikut. 1. Buat program pemanggilan file wicara (*.wav) hasil dari sebuah perekaman telephon. clear all; fs=10000; [y,fs]=wavread('VAD_00.wav'); subplot(211) plot(y) axis([0 length(y) -1.2 1.2]) ylabel('Signal waveform') 2. Bagi dalam frame-frame dengan mengikuti standar pengolahan sinyal wicara. y_l=length(y); jj=ceil(length(y)/200); xr=zeros(size(1:jj*200)); jml=0; for i=1:length(y);xr(i)=y(i);end 3. Lakukan proses pemilahan voice-silent dengan memanfaatkan energi threshold. n1=1; n2=200; for j=1:jj for i=n1:n2 x(i)=xr(i); xx =sum(abs(x(i))); end xx=xx/200; if (xx > 0.0001) for i=n1:n2 x(i)=1; jml=jml+1; end else for i=n1:n2 x(i)=0; end end % n1=n1+200; n2=n2+200; end
  • 7. Modul 8 Praktikum Aplikasi Pengolahan Sinyal Digital Voice Automatic Detection Tri Budi, Huda, Titon 81 4. Gambarkan kondisi sinyal hasil pengolahan VAD versi pertama anda. 5. Hitung jumlah nilai 1 yang terjadi, dan bandingkan dengan total waktu yang digunakan. 4.2. Estimasi Pitch Proses estimasi pitch akan kita lakukan dengan memanfaatkan proses autokorelasi pada sinyal wicara. Langkah yang harus anda lakukan untuk estimasi pitch pada sinyal wicara adalah sebegai berikut. 1. Panggil sebuah file wicara 2.Ambil satu bagian sinyal sepanjang 1 frame 3.Lakukan proses peoses estimasi pitch dengan auto korelasi for j=1:jj r = xcorr(x,ms20,'coeff'); d=(-ms20:ms20)/fs; r=r(ms20+1:2*ms20+1); [rmax,tx]=max(r(ms2:ms20)); Fx=fs/(ms2+tx-1); %corelation xx_corr(j)=Fx; n1=n1+200; n2=n2+200; ms20=(n2-n1+1); end 4.3. Kombinasi STE dan Estimasi Pitch untuk proses VAD 1. Ambil sebuah file sinyal wicara hasil perekaman dari pembicaraan telephon. 2. Bagi dalam frame-frame dengan mengikuti standar pengolahan sinyal wicara. 4. Tambahkan program pendeteksi pitch pada setiap frame. for j=1:jj for i=n1:n2 x(i)=xr(i); xx =sum(abs(x(i))); end r = xcorr(x,ms20,'coeff'); d=(-ms20:ms20)/fs; r=r(ms20+1:2*ms20+1); [rmax,tx]=max(r(ms2:ms20)); Fx=fs/(ms2+tx-1); %corelation xx_corr(j)=Fx;
  • 8. Modul 8 Praktikum Aplikasi Pengolahan Sinyal Digital Voice Automatic Detection Tri Budi, Huda, Titon 82 %ste xx_STE(j)=xx/200; n1=n1+200; n2=n2+200; ms20=(n2-n1+1); end 5. Lakukan proses pemilahan voice-silent dengan memanfaatkan energi threshold. 6. Kombinasikan proses pendeteksi pitch dengan pemilah voice-silent. Untuk ini anda harus menggunakan logika and. %decission n1=1; n2=200; for j=1:jj if ((xx_corr(j) < 300) && xx_STE(j)>0.0001) for i=n1:n2 x(i)=1; jml=jml+1; end else for i=n1:n2 x(i)=0; end end n1=n1+200; n2=n2+200; end 7. Hitung besarnya okupansi yang terjadi pada proses VAD anda. subplot(212) plot(x); ylabel('VAD Output') axis([0 jj*200 -0.1 1.1]) jml/(jj*200); 8. Tampilkan gambar sinyal hasil VAD. 5. Analisa Anda lakukan proses perekaman pembicaraan telephon yang lainnya, dan coba amati apakah kecenderungan orang berbicara di telephon memiliki model yang sama dengan hasil analisa pada percobaan yang sudah anda lakukan.