SlideShare a Scribd company logo
ANTIHISTAMINIK
OLEH :
apt, Elfa Rahmi,
SSi, Mkes.
HISTAMIN
Adalah suatu amin nabati (bioamin), produk normal
dari pertukaran zat histidin melalui dekarboksilasi
enzimatik.
Masuk kedalam tubuh melalui daging (protein)
dijaringan (usus halus) diubah secara enzimatik
menjadi histamin (dekarboksilasi).
Hampir semua organ dan jaringan memiliki histamin
dalam keadaan terikat dan inaktif, dalam sel-sel
tertentu (mast sel), Seperti : kulit, mukosa dari mata,
hidung, saluran napas (bronkia, paru-paru) usus dan
lekositbasofil darah.
Dalam keadaan bebas aktif terdapat dalam darah
dan otak, dimana histamin bekerja sebagai
neurotransmitter. Diluar tubuh manusia, histamin
terdapat dalam bakteri, tanaman (bayam,tomat) dan
makanan (keju).
Histamin dibebaskan dari mast sel oleh berbagai
unsur misalnya suatu reaksi alergi (penggabungan
antigen-antibody), kecelakaan dengan cedera serius
dan sinar UV dari matahari, racun ular dan tawon,
enzim proteolitik dan obat tertentu (morfin, kodein,
tubokurarin, klordiazepoksid).
FUNGSI DAN KEGIATAN HISTAMIN
Histamin memegang peran utama pada proses
peradangan dan system daya tahan.
Mekanisme kerjanya melalui 3 jenis reseptor yaitu :
Reseptor H1 : secara selektif diblok oleh antihistaminik
(H1-blokers).
Reseptor H2 : oleh penghambat asam lambung (H2-
blokers)
Reseptor H3 : pada regulasi tonus saraf simpatikus.
AKTIVITAS HISTAMIN
- Kontraksi otot polos bronki, usus dan rahim.
- Vasodilatasi semua pembuluh dengan penurunan
tekanan darah.
- Memperbesar permeabilitas kapiler untuk cairan dan
protein, akibat udem dan pengembangan mukosa.
- Hipersekresi ingus dan air mata, ludah, dahak dan
asam lambung.
- Stimulasi ujung saraf dengan eritema dan gatal-gatal.
REAKSI ALERGI / HIPERSENSITIVITAS
Peristiwa Auto-imun dan kepekaan berbeda terhadap
suatu antigen eksogen berdasarkan proses imunologi.
Bila suatu protein asing (antigen) masuk berulangkali
kedalam aliran darah, limfosit B akan membentuk antibody
dari tipe IgE (reagin) mengikat diri pada membrane mast
sel tanpa menimbulkan gejala, apabila antigen (allergen)
yang sama atau mirip rumus bangunnya memasuki darah
lagi, maka IgE akan mengenali dan mengikatnya
menimbulkan reaksi alergi akibat pecahnya membran
mast sel (degranulasi) zat perantara (mediator) dilepaskan
histamin, serotonin, bradykinin dan asam arakidonat
diubah menjadi prostaglandin dan leukotrien.
PENGGOLONGAN REAKSI ALERGI/HIPERSENSITIVITAS
1. Tipe I, reaksi segera berdasarkan reaksi antara
allergen-antibody (IgE-dependent) dengan degranulasi
mast sel , khusus terjadi pada berbakat genetik
(keturunan) disebut alergi atopik/reaksi anafilaktik.
Terjadi di saluran napas (serangan pollinosis, rhinitis,
asma), dikulit (eksim resam/dermatitis atopik),mulai
reaksinya cepat 5-20 menit setelah kontak allergen,
gejala bertahan lebih kurang 1 jam.
2. Tipe II, autoimunitas (reaksi sitolitik) antigen yang
terikat pada membran sel bereaksi dengan IgG atau
IgM dalam darah, menyebabkan sel musnah,
berlangsung disirkulasi darah, contoh gangguan auto-
imun akibat obat, anemia hemolitik (akibat penisilin),
agranulositosis (akibat sulfonamid), arthritis
rheumatica, SLE (systemic lupus erythematodes)
akibat hidralazin atau prokainamida.
Reaksi auto-imun ini , sembuh dalam beberapa bulan
setelah penggunaan obat dihentikan.
3. Tipe III, gangguan imun kompleks (reaksi arthus),
antigen dalam sirkulasi bergabung dengan IgG menjadi
suatu imun kompleks, diendapkan pada endotel
pembuluh, sebagai respon timbul peradangan disebut
penyakit serum bercirikan : urticaria, demam, nyeri otot
dan sendi, reaksinya 4-6 jam setelah terkena, lamanya
6-12 hari. Obat-obat yang menginduksi reaksi ini
adalah sulfonamida, penisilin, dan iodida.
Imun kompleks dapat terjadi di jaringan yang
menimbulkan reaksi lokal (arthus) , dalam sirkulasi
(gangguan sistemik)
Tipe IV (reaksi lambat “delayed”), antigen kompleks
hapten + protein, bereaksi dengan T-limfosit yang
sudah disensitasi. Limfokin (sitokin dari limfosit)
dibebaskan, menarik makrofag dan neutrofil (proses
chemotaxis) timbul reaksi peradangan. Mulai reaksinya
sesudah 24-48 jam dan bertahan beberapa hari,
contoh reaksi tuberculin dan dermatitis kontak.
GANGUAN ALERGI ATOPIK KARENA IgE
a. Alergi makanan, disebabkan protein dalam
makanan berlangsung melalui IgE dan pelepasan
mediator. Alergen makanan : ikan, udang, kerrang,
daging babi, putih telur, susu sapi, keju/mentega,
gluten (protein dari jenis gandum), zat pengawet
(asam benzoat, asam sorbat, nipagin) zat warna
(tartrazin kuning), zat rasa dan zat penyedap
(monosodiumglutamat/MSG, vetsin).
Gejala : serangan asma, urticaria, mual, muntah,
kejang perut, diare.
b. Eksim atopik (dermatitis atopik), Alergen
menimbulkan reaksi IgE signifikan pada individu yang
berdasarkan keturunan terdisposisi disebut atopik.
Penyakit atopik : eksim atopik (eksim endogen) pada
anak-anak atopik.
Gejala : bercak kemerah-merahan, benjolan,
gelembung kecil dan gatal-gatal.biasanya dimuka,
siku, lutut, pergelangan tangan dan tengkuk. Hilang
pada usia 5-7 tahun dan masa puberitas muncul lagi
berupa asma, rhinitis dan alergi makanan.
c. Asma atau bengek , timbul pada orang dengan
resam (konstitusi) atopik, dalam darah dan ludahnya
terjadi peningkatan jumlah granulosit eosinophil
(eosinofilia).
Pernapasan dipersulit oleh penyempitan bronki akibat
reaksi antigen IgE dan terlepasnya mediator dengan
efek vasokonstriksi, dan obstruksi bronki akibat
peradangan kronis, pembengkakan mukosa,
banyaknya dahak dan kejang-kejang, mengakibatkan
sesak napas.
d. Demam merang (hay fever). Rhinitis allergica adalah
radang mukosa hidung, gangguan alergi atopik yang
paling banyak terjadi,disertai radang selaput ikat mata
(konjungtivitis).
Gejalanya : selesma berat, banyak mengeluarkan ingus
dan air mata , bersin, hidung mampat, gatal-gatal
disekitar mata dan hidung. Gejala bertahan > 4 minggu,
penderita umur 5-45 tahun.
PENYEBAB RHINITIS
Reaksi alergi terhadap tepung sari (pollen), tungau
debu rumah, spora jamur, serpihan kulit hewan atau
bahan makanan.
PENGOBATAN RHINITIS ;
1. Antihistaminik-H1 : dapat menanggulangi gejala
secara efektif, terutama bersin dan gatal-gatal pada
mata, berkhasiat menekan produksi mediator dalam
mast sel dengan efek meringankan reaksi alergi
lambat. Contoh obatnya: astemizol, terfenadine,
cetirizine dan loratadin.
2. Decongestiv, digunakan untuk membuka saluran
yang tersumbat (hidung mampet) dengan mengurangi
penumpukan mukosa , digunakan adrenergik :
ksilometazolin dan oksimetazolin dalam bentuk tetes
hidung, spray dan oral.
3. Kortikosteroida, dalam dosis rendah digunakan
spray dan efektif terhadap hiperreaktivitas dan semua
gejala lambat. Obatnya: beklometason, budesonida
dan flutikason.
ANTIHISTAMINIK
Adalah zat-zat yang dapat mengurangi atau menghalangi
Efek histamin terhadap tubuh dengan memblok reseptor
histamin (penghambatan saingan).
1. H1-blokers (antihistamin klasik) menentang histamin
dengan memblok reseptor H1 diotot licin dari dinding
pembuluh, bronki, saluran cerna, kandung kemih dan
rahim. Serta melawan efek histamin di kapiler dan ujung
saraf (gatal, flare reaction).
Efeknya : simtomatis, antihistaminik tidak dapat
menghindari timbulnya reaksi alergi.
Ada 2 antihistaminik kerjanya terhadap SSP :
- Antihistaminik generasi ke-1 : prometazin, oksomemazin,
tripelennamine, klorfeniramin, difenhidramin, klemastin,
siproheptadin, azelastin, sinarizin, meklozin, hidroksizin,
ketotifen dan oksatomida. Obat ini berkhasiat sedatif
terhadap SSS dan Sebagian besar memiliki efek
antikolinergik.
- Antihistaminik generasi ke-2 : astemizol, terfenadine,
fexofenadine, akrivastin, cetirizin, loratadin, levokabastin
dan emedastin. Obat-obat ini dapat menghambat sintesis
mediator radang seperti prostaglandin, leukotrien dan kinin.
2. H2-bloker (penghambat asam), obat ini secara
selektif menghambat sekresi asam lambung yang
meningkat akibat histamin, melalui persaingan
terhadap reseptor H2 di lambung.
Efeknya : berkurangnya hipersekresi asam klorida,
mengurangi vasodilatasi dan menurunkan tekanan
darah.
Obatnya : simetidin, ranitidin, famotidin, nizatidin dan
roksatidin.
KEGUNAAN ANTIHISTAMINIK
-Disamping rhinitis, pollinosis, dan alergi
makanan/obat.
- Asma bersifat alergi, untuk menanggulangi gejala
bronkokonstriksi. Contoh obatnya : ketotifen dan
oksatomida berkhasiat mencegah degranulasi dari
mast sel dan efektif untuk mencegah serangan.
- Sengatan serangga, khusus tawon dan lebah,
obatnya: adrenalin (i.m) atau hidrokortison (i.v).
- Urticaria (kaligata, biduran) seperti alimemazin,
azatadin dan oksatomida. Khasiat anti gatal, efek
sedativ dan efek anestetik lokal.
- Stimulasi nafsu makan, meningkatkan berat badan :
siproheptadin, oksatomida, zat ini berefek antiserotonin.
- Sebagai sedativ , efek menekan SSP, obatnya :
prometazin, difenhidramin, obat ini juga meredakan
rangsangan batuk.
- Penyakit Parkinson, efek antikolinergik : difenhidramin
dan turunan 4-metil(orfenadrin) berkhasiat spasmolitik.
-Mabuk jalan (mual), pusing (vertigo), obatnya : siklizin,
meklizin dan dimenhidrinat.
-Syok anafilaktik, pemberian adrenalin dan
kortikosteroid.
EFEK SAMPING ANTIHISTAMINIK
- Efek sedatif-hipnotik (mengantuk) akibat depresi SSP
dan khasiat antikolinergiknya.
- Efek sentral : pusing, gelisah, rasa letih, lesu dan tremor
(tangan gemetar),dosis berlebihan mengakibatkan
konvulsi dan koma.
- Gangguan saluran cerna : mual, muntah, diare,
anoreksia dan sembelit.
- Efek antikolinergik (anti muskarin) : mulut kering,
gangguan akomodasi, saluran cerna, sembelit, retensi
kemih.
- Efek antiserotonin dapat meningkatkan nafsu makan dan
BB.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

More Related Content

Similar to ANTIHISTAMINIK.pptx

Hipersensitivitas
HipersensitivitasHipersensitivitas
Hipersensitivitas
imam abidin
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
HenryAdhySantoso
 
Farmakologi : penggolongan antibiotik
Farmakologi : penggolongan antibiotikFarmakologi : penggolongan antibiotik
Farmakologi : penggolongan antibiotik
aantanzilali
 
askep_hipersensitivitas.docx
askep_hipersensitivitas.docxaskep_hipersensitivitas.docx
askep_hipersensitivitas.docx
widarma atmaja i komang
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
Warnet Raha
 
Imunologi
ImunologiImunologi
Imunologi
Dedi Kun
 
Biokimia Sistem Imunologi
Biokimia Sistem ImunologiBiokimia Sistem Imunologi
Biokimia Sistem Imunologi
Dedi Kun
 
PRESENTASI PENYAKIT SISTEM IMUN 1 FEB 2017.pptx
PRESENTASI PENYAKIT SISTEM IMUN 1 FEB 2017.pptxPRESENTASI PENYAKIT SISTEM IMUN 1 FEB 2017.pptx
PRESENTASI PENYAKIT SISTEM IMUN 1 FEB 2017.pptx
LelyAmedia
 
Alergi
AlergiAlergi
Obat antihistamin
Obat antihistaminObat antihistamin
Obat antihistamin
Operator Warnet Vast Raha
 
Insect Bite.pptx
Insect Bite.pptxInsect Bite.pptx
Insect Bite.pptx
FitriAyuWahyuni1
 
Reaksi hipersensitivitas.pptx
Reaksi hipersensitivitas.pptxReaksi hipersensitivitas.pptx
Reaksi hipersensitivitas.pptx
AngeliaSaveqLiriaLai
 
Reaksi alergi
Reaksi alergiReaksi alergi
Reaksi alergi
Zarah Dzulhijjah
 
Intergumen presentasi
Intergumen presentasiIntergumen presentasi
Intergumen presentasi
Dewi Alfiatus
 
Makalah hipersensitivitas
Makalah hipersensitivitasMakalah hipersensitivitas
Makalah hipersensitivitas
Warnet Raha
 

Similar to ANTIHISTAMINIK.pptx (20)

Hipersensitivitas
HipersensitivitasHipersensitivitas
Hipersensitivitas
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
Farmakologi : penggolongan antibiotik
Farmakologi : penggolongan antibiotikFarmakologi : penggolongan antibiotik
Farmakologi : penggolongan antibiotik
 
askep_hipersensitivitas.docx
askep_hipersensitivitas.docxaskep_hipersensitivitas.docx
askep_hipersensitivitas.docx
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
Imunologi
ImunologiImunologi
Imunologi
 
Biokimia Sistem Imunologi
Biokimia Sistem ImunologiBiokimia Sistem Imunologi
Biokimia Sistem Imunologi
 
PRESENTASI PENYAKIT SISTEM IMUN 1 FEB 2017.pptx
PRESENTASI PENYAKIT SISTEM IMUN 1 FEB 2017.pptxPRESENTASI PENYAKIT SISTEM IMUN 1 FEB 2017.pptx
PRESENTASI PENYAKIT SISTEM IMUN 1 FEB 2017.pptx
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
Makalah anafilaktif
Makalah anafilaktifMakalah anafilaktif
Makalah anafilaktif
 
Alergi
AlergiAlergi
Alergi
 
Obat antihistamin
Obat antihistaminObat antihistamin
Obat antihistamin
 
Insect Bite.pptx
Insect Bite.pptxInsect Bite.pptx
Insect Bite.pptx
 
Reaksi hipersensitivitas.pptx
Reaksi hipersensitivitas.pptxReaksi hipersensitivitas.pptx
Reaksi hipersensitivitas.pptx
 
Reaksi alergi
Reaksi alergiReaksi alergi
Reaksi alergi
 
Intergumen presentasi
Intergumen presentasiIntergumen presentasi
Intergumen presentasi
 
Makalah hipersensitivitas (2)
Makalah hipersensitivitas (2)Makalah hipersensitivitas (2)
Makalah hipersensitivitas (2)
 
Makalah hipersensitivitas
Makalah hipersensitivitasMakalah hipersensitivitas
Makalah hipersensitivitas
 
Makalah hipersensitivitas
Makalah hipersensitivitasMakalah hipersensitivitas
Makalah hipersensitivitas
 

Recently uploaded

PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
AskariB1
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
PutuRatihSiswinarti1
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
ABDULRASIDSANGADJI1
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
JokoPramono34
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
WinaldiSatria
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 

Recently uploaded (20)

PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 

ANTIHISTAMINIK.pptx

  • 2. HISTAMIN Adalah suatu amin nabati (bioamin), produk normal dari pertukaran zat histidin melalui dekarboksilasi enzimatik. Masuk kedalam tubuh melalui daging (protein) dijaringan (usus halus) diubah secara enzimatik menjadi histamin (dekarboksilasi). Hampir semua organ dan jaringan memiliki histamin dalam keadaan terikat dan inaktif, dalam sel-sel tertentu (mast sel), Seperti : kulit, mukosa dari mata, hidung, saluran napas (bronkia, paru-paru) usus dan lekositbasofil darah.
  • 3. Dalam keadaan bebas aktif terdapat dalam darah dan otak, dimana histamin bekerja sebagai neurotransmitter. Diluar tubuh manusia, histamin terdapat dalam bakteri, tanaman (bayam,tomat) dan makanan (keju). Histamin dibebaskan dari mast sel oleh berbagai unsur misalnya suatu reaksi alergi (penggabungan antigen-antibody), kecelakaan dengan cedera serius dan sinar UV dari matahari, racun ular dan tawon, enzim proteolitik dan obat tertentu (morfin, kodein, tubokurarin, klordiazepoksid).
  • 4. FUNGSI DAN KEGIATAN HISTAMIN Histamin memegang peran utama pada proses peradangan dan system daya tahan. Mekanisme kerjanya melalui 3 jenis reseptor yaitu : Reseptor H1 : secara selektif diblok oleh antihistaminik (H1-blokers). Reseptor H2 : oleh penghambat asam lambung (H2- blokers) Reseptor H3 : pada regulasi tonus saraf simpatikus.
  • 5. AKTIVITAS HISTAMIN - Kontraksi otot polos bronki, usus dan rahim. - Vasodilatasi semua pembuluh dengan penurunan tekanan darah. - Memperbesar permeabilitas kapiler untuk cairan dan protein, akibat udem dan pengembangan mukosa. - Hipersekresi ingus dan air mata, ludah, dahak dan asam lambung. - Stimulasi ujung saraf dengan eritema dan gatal-gatal.
  • 6. REAKSI ALERGI / HIPERSENSITIVITAS Peristiwa Auto-imun dan kepekaan berbeda terhadap suatu antigen eksogen berdasarkan proses imunologi. Bila suatu protein asing (antigen) masuk berulangkali kedalam aliran darah, limfosit B akan membentuk antibody dari tipe IgE (reagin) mengikat diri pada membrane mast sel tanpa menimbulkan gejala, apabila antigen (allergen) yang sama atau mirip rumus bangunnya memasuki darah lagi, maka IgE akan mengenali dan mengikatnya menimbulkan reaksi alergi akibat pecahnya membran mast sel (degranulasi) zat perantara (mediator) dilepaskan histamin, serotonin, bradykinin dan asam arakidonat diubah menjadi prostaglandin dan leukotrien.
  • 7. PENGGOLONGAN REAKSI ALERGI/HIPERSENSITIVITAS 1. Tipe I, reaksi segera berdasarkan reaksi antara allergen-antibody (IgE-dependent) dengan degranulasi mast sel , khusus terjadi pada berbakat genetik (keturunan) disebut alergi atopik/reaksi anafilaktik. Terjadi di saluran napas (serangan pollinosis, rhinitis, asma), dikulit (eksim resam/dermatitis atopik),mulai reaksinya cepat 5-20 menit setelah kontak allergen, gejala bertahan lebih kurang 1 jam.
  • 8. 2. Tipe II, autoimunitas (reaksi sitolitik) antigen yang terikat pada membran sel bereaksi dengan IgG atau IgM dalam darah, menyebabkan sel musnah, berlangsung disirkulasi darah, contoh gangguan auto- imun akibat obat, anemia hemolitik (akibat penisilin), agranulositosis (akibat sulfonamid), arthritis rheumatica, SLE (systemic lupus erythematodes) akibat hidralazin atau prokainamida. Reaksi auto-imun ini , sembuh dalam beberapa bulan setelah penggunaan obat dihentikan.
  • 9. 3. Tipe III, gangguan imun kompleks (reaksi arthus), antigen dalam sirkulasi bergabung dengan IgG menjadi suatu imun kompleks, diendapkan pada endotel pembuluh, sebagai respon timbul peradangan disebut penyakit serum bercirikan : urticaria, demam, nyeri otot dan sendi, reaksinya 4-6 jam setelah terkena, lamanya 6-12 hari. Obat-obat yang menginduksi reaksi ini adalah sulfonamida, penisilin, dan iodida. Imun kompleks dapat terjadi di jaringan yang menimbulkan reaksi lokal (arthus) , dalam sirkulasi (gangguan sistemik)
  • 10. Tipe IV (reaksi lambat “delayed”), antigen kompleks hapten + protein, bereaksi dengan T-limfosit yang sudah disensitasi. Limfokin (sitokin dari limfosit) dibebaskan, menarik makrofag dan neutrofil (proses chemotaxis) timbul reaksi peradangan. Mulai reaksinya sesudah 24-48 jam dan bertahan beberapa hari, contoh reaksi tuberculin dan dermatitis kontak.
  • 11. GANGUAN ALERGI ATOPIK KARENA IgE a. Alergi makanan, disebabkan protein dalam makanan berlangsung melalui IgE dan pelepasan mediator. Alergen makanan : ikan, udang, kerrang, daging babi, putih telur, susu sapi, keju/mentega, gluten (protein dari jenis gandum), zat pengawet (asam benzoat, asam sorbat, nipagin) zat warna (tartrazin kuning), zat rasa dan zat penyedap (monosodiumglutamat/MSG, vetsin). Gejala : serangan asma, urticaria, mual, muntah, kejang perut, diare.
  • 12. b. Eksim atopik (dermatitis atopik), Alergen menimbulkan reaksi IgE signifikan pada individu yang berdasarkan keturunan terdisposisi disebut atopik. Penyakit atopik : eksim atopik (eksim endogen) pada anak-anak atopik. Gejala : bercak kemerah-merahan, benjolan, gelembung kecil dan gatal-gatal.biasanya dimuka, siku, lutut, pergelangan tangan dan tengkuk. Hilang pada usia 5-7 tahun dan masa puberitas muncul lagi berupa asma, rhinitis dan alergi makanan.
  • 13. c. Asma atau bengek , timbul pada orang dengan resam (konstitusi) atopik, dalam darah dan ludahnya terjadi peningkatan jumlah granulosit eosinophil (eosinofilia). Pernapasan dipersulit oleh penyempitan bronki akibat reaksi antigen IgE dan terlepasnya mediator dengan efek vasokonstriksi, dan obstruksi bronki akibat peradangan kronis, pembengkakan mukosa, banyaknya dahak dan kejang-kejang, mengakibatkan sesak napas.
  • 14. d. Demam merang (hay fever). Rhinitis allergica adalah radang mukosa hidung, gangguan alergi atopik yang paling banyak terjadi,disertai radang selaput ikat mata (konjungtivitis). Gejalanya : selesma berat, banyak mengeluarkan ingus dan air mata , bersin, hidung mampat, gatal-gatal disekitar mata dan hidung. Gejala bertahan > 4 minggu, penderita umur 5-45 tahun.
  • 15. PENYEBAB RHINITIS Reaksi alergi terhadap tepung sari (pollen), tungau debu rumah, spora jamur, serpihan kulit hewan atau bahan makanan. PENGOBATAN RHINITIS ; 1. Antihistaminik-H1 : dapat menanggulangi gejala secara efektif, terutama bersin dan gatal-gatal pada mata, berkhasiat menekan produksi mediator dalam mast sel dengan efek meringankan reaksi alergi lambat. Contoh obatnya: astemizol, terfenadine, cetirizine dan loratadin.
  • 16. 2. Decongestiv, digunakan untuk membuka saluran yang tersumbat (hidung mampet) dengan mengurangi penumpukan mukosa , digunakan adrenergik : ksilometazolin dan oksimetazolin dalam bentuk tetes hidung, spray dan oral. 3. Kortikosteroida, dalam dosis rendah digunakan spray dan efektif terhadap hiperreaktivitas dan semua gejala lambat. Obatnya: beklometason, budesonida dan flutikason.
  • 17. ANTIHISTAMINIK Adalah zat-zat yang dapat mengurangi atau menghalangi Efek histamin terhadap tubuh dengan memblok reseptor histamin (penghambatan saingan). 1. H1-blokers (antihistamin klasik) menentang histamin dengan memblok reseptor H1 diotot licin dari dinding pembuluh, bronki, saluran cerna, kandung kemih dan rahim. Serta melawan efek histamin di kapiler dan ujung saraf (gatal, flare reaction). Efeknya : simtomatis, antihistaminik tidak dapat menghindari timbulnya reaksi alergi.
  • 18. Ada 2 antihistaminik kerjanya terhadap SSP : - Antihistaminik generasi ke-1 : prometazin, oksomemazin, tripelennamine, klorfeniramin, difenhidramin, klemastin, siproheptadin, azelastin, sinarizin, meklozin, hidroksizin, ketotifen dan oksatomida. Obat ini berkhasiat sedatif terhadap SSS dan Sebagian besar memiliki efek antikolinergik. - Antihistaminik generasi ke-2 : astemizol, terfenadine, fexofenadine, akrivastin, cetirizin, loratadin, levokabastin dan emedastin. Obat-obat ini dapat menghambat sintesis mediator radang seperti prostaglandin, leukotrien dan kinin.
  • 19. 2. H2-bloker (penghambat asam), obat ini secara selektif menghambat sekresi asam lambung yang meningkat akibat histamin, melalui persaingan terhadap reseptor H2 di lambung. Efeknya : berkurangnya hipersekresi asam klorida, mengurangi vasodilatasi dan menurunkan tekanan darah. Obatnya : simetidin, ranitidin, famotidin, nizatidin dan roksatidin.
  • 20. KEGUNAAN ANTIHISTAMINIK -Disamping rhinitis, pollinosis, dan alergi makanan/obat. - Asma bersifat alergi, untuk menanggulangi gejala bronkokonstriksi. Contoh obatnya : ketotifen dan oksatomida berkhasiat mencegah degranulasi dari mast sel dan efektif untuk mencegah serangan. - Sengatan serangga, khusus tawon dan lebah, obatnya: adrenalin (i.m) atau hidrokortison (i.v). - Urticaria (kaligata, biduran) seperti alimemazin, azatadin dan oksatomida. Khasiat anti gatal, efek sedativ dan efek anestetik lokal.
  • 21. - Stimulasi nafsu makan, meningkatkan berat badan : siproheptadin, oksatomida, zat ini berefek antiserotonin. - Sebagai sedativ , efek menekan SSP, obatnya : prometazin, difenhidramin, obat ini juga meredakan rangsangan batuk. - Penyakit Parkinson, efek antikolinergik : difenhidramin dan turunan 4-metil(orfenadrin) berkhasiat spasmolitik. -Mabuk jalan (mual), pusing (vertigo), obatnya : siklizin, meklizin dan dimenhidrinat. -Syok anafilaktik, pemberian adrenalin dan kortikosteroid.
  • 22. EFEK SAMPING ANTIHISTAMINIK - Efek sedatif-hipnotik (mengantuk) akibat depresi SSP dan khasiat antikolinergiknya. - Efek sentral : pusing, gelisah, rasa letih, lesu dan tremor (tangan gemetar),dosis berlebihan mengakibatkan konvulsi dan koma. - Gangguan saluran cerna : mual, muntah, diare, anoreksia dan sembelit. - Efek antikolinergik (anti muskarin) : mulut kering, gangguan akomodasi, saluran cerna, sembelit, retensi kemih. - Efek antiserotonin dapat meningkatkan nafsu makan dan BB.