Menjelaskan peran penting kucing dalam penyebaran Toksoplasma, termasuk kaitan dengan hewan-hewan lain dalam penyakit zoonosis, mengenali gejala klinis, pengobatan dan pencegahan.
Presentasi ini pernah diberikan pada kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa, khususnya mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Airlangga pada bulan Maret 2012 di Surabaya
Menjelaskan peran penting kucing dalam penyebaran Toksoplasma, termasuk kaitan dengan hewan-hewan lain dalam penyakit zoonosis, mengenali gejala klinis, pengobatan dan pencegahan.
Presentasi ini pernah diberikan pada kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa, khususnya mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Airlangga pada bulan Maret 2012 di Surabaya
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Pendahuluan
Helminthiasis / Cacingan
Adalah suatu kondisi penyakit yang bagian tubuh terinfeksi dengan
satu atau lebih cacing parasit berupa cacing gelang, cacing pita, atau
cacing yang lain.
Cacing-cacing ini biasanya menginfeksi usus, namun kadang juga
menginfeksi organ tubuh yang lain.
3. Jenis-jenis cacing
dalam tubuh manusia
• Cacing gelang(Ascaris lumbricoides) … ukuran: ad 15-35cm
• Cacing daun (Trematode).. Masuk pori kulit/konsumsi ikan, dll
darah perut/usus jantung, paru, hati
• Cacing kremi (Oxyuris vermicularis).. 3-5mm
• Cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator
americanus)
• Cacing pita pada tubuh manusia (Taeniasis)
6. Pengertian:
• Antelmintik atau obat cacing adalah obat yang digunakan
untuk memberantas atau mengurangi cacing dalam lumen usus atau
jaringan tubuh. Dengan kata lain kerja dari obat cacing adalah
membunuh (vermisida) atau mengeluarkan dari dalam tubuh
(vermifuge)
• Kebanyakan obat cacing efektif terhadap satu macam cacing sehingga
diperlukan diagnose tepat sebelum menggunakan obat tertentu.
• Cara penggunakan: peroral saat makan atau sesudah makan.
Beberapa dikombinasi dengan pencahar, namun untuk obat cacing
generasi baru sudah tidak diperlukan pencahar lagi
• Dosis pemakaian: ada yang berulang, ada yang perlu satu dosis saja.
7. Mekanisme kerja:
Berdasarkan mekanisme kerja terhadap parasite maka dibedakan atas:
A. Obat yang mempengaruhi produksi energi:
• Inhibitor reduktase fumarat dan pengambilan glukosa, pengikatan tubulin
dalam mitokondria sehingga hambat polimerisasi.
• Inhibitor fosforilasi di mitokondria
• Inhibitor glikolisis
B. Obat yang mengakibatkan lumpuh
• Cholinergic agents
• GABA agonists
• Muscle hyperpolarizer
• Acetyl cholinesterase inhibitors
• Acetylcholine mimic
8. C. Mekanisme lain
Mempengaruhi permeabilitas membrane
Vakulasi tegumen
D. Tidak diketahui
Disrupsi tegumen
9. Obat cacing yang ideal:
• Efektif dengan rute per oral dalam dosis tunggal.
• Aman untuk manusia dan efek toksik tinggi untuk cacing.
• Indeks terapi luas.
• Aktivitas spectrum yang luas.
• Aktif melawan tahap matang dan sebelum matang.
• Efikasi dosis tunggal.
• Mudah penggunaannya.
• Ekonomis.
• Dapat campur dengan obat yang lain.
10. MEBENDAZOLE
• Efektif terhadap cacing kremi, cacing gelang, dan T trichiura efektif
untuk infeksi cacing campuran. Juga efektif untuk Trichostrongylus
• Sebabkan kerusakan struktur subseluler dan hambat sekresi
asetilkholinesterase cacing; hambat ambilan glukosa sec irreversible
sehingga glikogen cacing kosong.
• Efek terlihat setelah 3 hari.
• Efek sterilitas pd telur cacing T trichiura, cacing tambang, dan askaris,
namun larva yang matang sudah tidak dapat diperngaruhi.
13. Brdasarkan struktur kimia:
i. Benzimidazol
ii. Imidathiazol
iii. Tetrahydropyrimidin
iv. Organophosphat
v. Piperazin
vi. Macrolida
vii. Senyawa yang lain
20
21. Mebendazole (Prototype)
• Synthetic benzimidazole derivative
• 75% effective for tape worms but not for H. nana
• Drug of choice for treatment of:
- Round worms (cacing gelang)
- Whip worms (cacing daun)
- Hook worms (cacing tambang)
• Alternative for treatment of:
- Trichinosis
- Visceral larva migrans
22. • ADRs
• No adverse effects with short term therapy, mild GIT disturbanes –
nausea, diarrhoea and abdominal pain
• Allergic reaction, loss of hair and elevation of liver enzymes
• Contra-indications:
• – In pregnancy
• – In liver cirrhosis
23. ADRs
No adverse effects with short term therapy, mild GIT disturbanes -
nausea, diarrhoea and abdominal pain
Allergic reaction, loss of hair and elevation of liver enzymes
Contra-indications:
- In pregnancy
- In liver cirrhosis
24. Piperazine
• MOA
Hyperpolarization of Ascaris muscles GABA agonistic action of Cl
channel opening
Decreased responsiveness to Ach contractile response - flaccid
paralysis
• Clinical uses
- Used for treatment of ascarsis and enterobios (as alternative)
• ADRs
- Nausea, vomitting, abdominal pain and headache
- Neurotoxic and allergic reactions are rare
• Contra-indications
- Renal insufficiency
- Epileptics
25. DEC
• MOA
Alteration of MF membrane - to be readily phagocytosed by
tissue monocytes
Since piperazine derivative - hyperpolarization and muscle
weakness
• Clinical uses
- Filariasis
- Tropical eosinophilia
• ADRs
- Nausea, anorexia, lethargy, febrile reaction
- At times, renal haemorrhage and encephalopathy
26. Ivermectin
• MOA
Acts via special type of glutamate gated Cl-channel found only
in invertebrates
- Potentiation of GABA activity - paralysis of muscles of worms
• Clinical uses
- Drug of choice for onchocerciasis
- In strongyloidiasis
- in pediculosis
- In treatement of cutaneous larva migrans
• ADRs
Pruritus, postral hypertension, ecg changes, giddiness,
arthralgia, lymphadenopathy
27. Niclosamide
• MOA
- Inhibition of oxidative phosphorylation in mitochondria and
interference of anaerobic generation of ATP
• Clinical uses
- Against tape worms - saginata, solium, latum and nana
• ADRs
- Well tolerated
- No systemic toxicity
- Can be given in pregnancy
28. Praziquantel
• MOA
- Rapidly taken up by worms
- Leakage of intracellular Ca++ causing paralysis
- Worms lose grip on intestinal wall including tissues and veins
- Acts against all stages of worms including larvae
- Other MOA - vacuolization of membrane and release of contents of tape worms
• Clinical uses
- Mainly on schisosomiasis and other trematodes, cestodes but not nematodes
• ADRs-
- Drowsiness
- Dizziness
- Urticaria
• Contra Indikasi : – Inocular cysticercosis
29. Bithionol
• MOA
- Uncouples parasites specific oxidative phosphorylation. By
blocking ATP synthesis, inhibits energy derived by helminth by
anaerobic metabolism
• Clinical Uses
- Drug of choice for fascioliasis and paragonimiasis
• ADRs
- GIT disturbances
- Skin rashes
- Urticaria
• Contra-indications
- Avoided in children below 8 years of age
33. Malaria Disease Burden
One third of world population at risk
~200 million infections annually
0.6 million deaths (90% in Africa)
3,000 children under 5 die every day
$12 billion lost GDP
Consumes 40 % of public health spending
34. Malaria Parasites of Humans
Plasmodium falciparum
Plasmodium vivax
Plasmodium ovale
Plasmodium malariae
(Plasmodium knowlesi)*
• Mosquito Vectors of Human Malaria
50 out of 500 Anopheles spp
e.g. Anopheles gambiae (Africa)
e.g. Anopheles atroparvus (Europe
Anopheles gambiae
Merozoites escaping from an
infected blood cell
36. Gambar 2.1. Siklus hidup Plasmodium. Sporozoit masuk aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles
betina. Sporozoit menginvasi hepatosit berkembang menjadi skizon eksoeritrositik (pada tahap ini P.vivax dan P.ovale
akan membentuk hypnozoit). Skizon eksoeritrositik ruptur dan melepaskan banyak merozoit. Merozoit yang
dilepaskan menginfeksi eritrosit, berkembang menjadi tropozoit dan kemudian menjadi skizon atau gametosit. Skizon
ruptur melepaskan merozoit yang menginfeksi eritrosit kembali dan bentuk gametosit siap untuk digigit nyamuk
Anopheles betina (Sumber: Griffith et al., JAMA 2007;297:2264-2277)
37. Gambar 2.2. Perkembangan Plasmodium falciparum pada fase intraeritrositik
(Sumber : Silamut et al., American Journal of Pathology, Vol. 155, No. 2, August 1999)
38. Penggolongan obat malaria berdasarkan cara kerja obat
pada siklus hidup Plasmodium (Sweetman et al., 2009) :
1. Obat anti malaria Skizontosida jaringan, obat ini membunuh Plasmodia
pada fase eksoeritrositik di hati, mencegah invasi Plasmodia dalam sel
darah.
Contoh : Primakuin, Proguanil, Pirimetamin.
2. Obat anti malaria Skizontosida darah adalah obat anti malaria yang
menyerang Plasmodia yang hidup dalam darah. Anti malaria jenis ini
untuk mencegah (profilaksi) dan mengakhiri serangan klinis.
Contoh : Klorokuin, Kuinin, Kuinidin, Meflokuin, Halofantrin,
Sulfonamida, Tetrasiklin, Atovakuon dan Artemisinin serta turunannya.
3. Obat anti malaria Gametosida adalah obat anti malaria yang membunuh
parasit pada stadium gametosit dalam darah.
Contoh : Primakuin.
4. Obat anti malaria Sporontosida. Obat ini tidak berpengaruh langsung
pada gametosit dalam tubuh manusia tetapi mencegah sporogoni pada
tubuh nyamuk.
39. Penggolongan Obat Antimalaria berdasarkan
struktur kimia obat
Struktur kimia Nama obat Aktivitas
4-Aminoquinolin Klorokuin
Skizontosida darah yang cepat. Beberapa beraktivitas
sebagai gametosida.
Hidroksiklorokuin
Amodiakuin
8-Aminokuinolin Primakuin Skizontosida jaringan. Juga sebagai gametosida
Tafenokuin
dan beberapa beraktivitas pada tahap siklus hidup
Plasmodium yang lain.
Artemisinin & turunannya Artemether Skizontosida darah
(Seskueterpen lakton) Artesunat
Biguanida Proguanil
Skizontosida jaringan dan skizontosida darah yang beraksi
lambat.
Klorproguanil Beberapa beraktivitas sebagai sporontosida.
Inhibitor dihidrofolat reduktase.
40. Obat Antimalaria berdasarkan struktur kimia obat ….. Lanj..
Struktur Kimia Nama Obat Aktivitas
Diaminopirimidin Pirimetamin Skizontosida jaringan dan skizontosida darah yang beraksi lambat.
Beberapa beraktivitas sebagai sporontosida. Inhibitor dihidrofolat
reduktase.
Biasanya digunakan dengan antimalaria lain yang inhibitor sintesis
folat pada
tempat yang berbeda (sulfonamide atau sulfon) untuk membentuk
kombinasi sinergis.
Diklorobenzilidin Lumefantrin Skizontosida darah
Hidroksinaftokuino
n Atovakuon Skizontosida darah. Biasanya dikombinasikan dengan Proguanil
Linkosamida Klindamisin
Skizontosida darah. Beberapa beraktivitas sebagai skizontosida
jaringan.
4-metanol kuinolin Alkaloid kinkona
Skizontosida darah yang cepat. Beberapa beraktivitas sebagai
gametosida.
Kuinin
Kuinidin
Meflokuin Skizontosida darah
41. Obat Antimalaria berdasarkan struktur kimia obat … lanj
Struktur Kimia Nama Obat Aktivitas
9-fenantren metanol Halofantrin Skizontosida darah
Sulfonamida Sulfadoksin
Skizontosida darah. Inhibitor sintesis dihidropteroat dan
folat
Sulfametopirazin Biasanya dikombinasikan dengan Pyrimetamin
Sulfon Dapson Skizontosida darah. Inhibitor sintesis folat.
Biasanya dikombinasikan dengan Pyrimetamin
Tetrasiklin Doksisiklin
Skizontosida darah. Beberapa beraktivitas sebagai
skizontosida jaringan.
Tetrasiklin
MEBENDAZOLE: kerusakan struktur subseluler dan menghambat sekresi asetilkolineesterase cacing. Hambat ambilan glukosa cacing kekurangan glikogen mati. Juga efek sterilitas telur cacing.
PIRANTEL PAMOAT: depolarisasi pada otot cacing dan meningkatkan frekuensi impuls cacing mati dalam keadaan spastis. Juga hambat enzim kolinesterase.
Menghambat sekresi asetilkolin esterase
GABA agonis: mengganggu permeabilitas membrane sel terhadap ion-ion yang berperan dalam mempertahankan potensial istirahat, sehingga menyebabkan hiperpolarisasi dan supresi impuls spontan, disertai paralisis.