SlideShare a Scribd company logo
Pembelajaran orang
dewasa dan
pembelajaran anak
Here starts
the lesson!
Suratmi, M.Kep
Hukum Dasar/ Teori Pendidikan
1. Teori Empirisme (Jhon Locke)  Aliran Optimisme
“Empiri”  Pengalaman
Teori Tabularasa  Pengaruh Lingkungan
2. Teori Nativisme (Schopenhouer) Aliran Pesimisme
Nativis  Terlahir
Pesimisme  Membiarkan anak / seseorang bertumbuh
berdasarkan pembawaannya
3. Teori Konvergensi (William Stern)
Gabungan teori empirisme dan nativisme
Pembawaan maupun lingkungan keduanya punya pengaruh
terhadap hasil perkembangan anak
Definisi Pembelajaran Orang
Dewasa
• Disebut juga Andragogy
• Pendidikan orang dewasa merupakan pengalaman belajar
berdasarkan kebutuhan dan minat orang dewasa pada tingkatan
kemampuan dan pengetahuan yang berbeda untuk mendukung
perubahan peranan serta tanggung jawab
dalam kehidupan orang dewasa.
• Suatu model asumsi tentang proses pembelajaran yang
diorganisasikan isi, tingkatan dan metode pembelajaran di sekolah,
untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan ketrampilan dan
mengembangkan sikap positif agar mampu berpatisipasi aktif
dalam pembangunan ekonomi, sosial dan budaya yang terus
berkembang (Unesco, 2005)
Andragogy
Menurut Knowles (1977:38), “
Andragogy is therefore, the art and
science of helping adults learn”.
Andragogi adalah suatu ilmu dan seni
dalam membantu orang dewasa
belajar
Pedagogy
The Art and Science of educating and often is
used as synonym for teaching
ilmu yang mempelajari masalah membimbing
anak kearah tujuan tertentu, yaitu supaya ia
kelak “mampu secara mandiri menyelesaikan
tugas hidupnya”. (Prof. Dr. J. Hoogveld
 Konsep Dasar Pedagogik
Mendidik melibatkan komunikasi:
Komunikasi diskursif
Komunikasi non-diskursif (indirect teaching)
Mendidik menjadikan terdidik terhubung dengan
budaya masyarakat:
Warisan budaya masa lalu (pedagogi
konservatif)
Budaya modern (pedagogi
modernisme/sekuler)
Koreksi budaya (pedagogi kritis)
Budaya pascamodernisme (pedagogi gender,
etnopedagogi
Undang-undang Nomor 12
Tahun 2012 tentang
Pendidikan pada pasal 13
ayat 1 dijelaskan bahwa
mahasiswa sebagai anggota
sivitas akademika diposisikan
sebagai insan dewasa yang
memiliki kesadaran sendiri
dalam mengembangkan
potensi diri di perguruan tinggi
untuk menjadi intelektual,
ilmuwan, praktisi, dan/atau
profesional.
Mahasiswa diposisikan
sebagai insan dewasa
secara hukum dalam
arti mahasiswa
sebagai subjek hukum,
yakni mampu sebagai
pengemban hak dan
kewajiban hukum
(Syofiah, 2016:8-10)
1. Konsep diri (The self-concept)
2. Pengalaman hidup (The role of
the learner’s experience)
3. Kesiapan belajar (Readiness to
learn)
4. Orientasi belajar (Orientasion
to learning)
4 theory Andragogy :
● Asumsi Pertama, seseorang tumbuh dan
matang konsep dirinya bergerak dari
ketergantungan total menuju ke arah
pengarahan diri sendiri. Atau secara
singkat dapat dikatakan pada anak-anak
konsep dirinya masih tergantung, sedang
pada orang dewasa konsep dirinya sudah
mandiri.
● Mampu mengambil keputusan sendiri
● Mampu Tanggung jawab
1. Konsep diri (The self-concept)
2. Pengalaman hidup (The role of the learner’s
experience)
Asumsi kedua, sebagaimana individu tumbuh matang akan
mengumpulkan sejumlah besar pengalaman dimana hal ini
menyebabkan dirinya menjadi sumber belajar yang kaya, dan pada
waktu yang sama memberikan dia dasar yang luas untuk belajar
sesuatu yang baru. Oleh karena itu, dalam teknologi andragogi
terjadi penurunan penggunaan teknik transmital seperti yang
dipakai dalam pendidikan tradisional dan lebih-lebih
mengembangkan teknik pengalaman (experimental-technique).
Maka penggunaan teknik diskusi, kerja laboratori, simulasi,
pengalaman lapangan, dan lainnya lebih banyak dipakai.
3. Kesiapan belajar
(Readiness to learn)
Sadar tuntutan tugas
Sadar akan kebutuhan
● anak-anak sudah
dikondisikan untuk memiliki
orientasi belajar yg
berpusat pada mata
pelajaran (subject centered
orientation)
● orang dewasa
berkecenderungan memiliki
orientasi belajar yang
berpusat pada pemecahan
masalah kehidupan
(problemcentered-
orientation).
Orientasi belajar
(Orientasion to learning)
1. Perbedaan dalam konsep diri, orang dewasa
memiliki konsep diri yang mandiri dan tidak
bergantung bersifat pengarahan diri.
2. Perbedaan pengalaman, orang dewasa
mengumpulkan pengalaman yang makin
meluas, yang menjadi sumber daya yang kaya
dalam keaddan belajar.
3. Kesiapan untuk belajar, orang dewasa ingin
mempelajari bidang permasalahan yang kini
mereka hadapi dan anggap relevan.
4. Perbedaan dalam orientasi ke arah kegiatan
belajar,orang dewasa orientasinya berpusat
pada masalah dan kurang kemungkinannya
berpusat pada subyek.
Andragogy Vs Pedagogy
Gaya Belajar Orang
Dewasa
Tidak menyukai hafalan
Mengutamakan
Pemecahan Masalah
Menyukai Kondisi Bebas
Senang Terlibat Interaksi
Pedagogy Andragogy
Pedagogy Andragogy
 Membuka Peluang untuk
diskusi dan berinisiatif
 Demokratis
 Menempatkan sbg manusia
dewasa yg mandiri dan
bertanggungjawab
 Menyiapkan Iklim Belajar
yang Kondusif
 Menciptakan Mekanisme
Perencanaan Bersama
Implikasi  Pembelajaran SCL
 Menetapkan Kebutuhan
Belajar
 Merumuskan Tujuan Khusus
(Objectives) Program
 Merancang Pola Pengalaman
Belajar
 Melaksanakan Program
(Melaksanakan Kegiatan
Belajar)
 Mengevaluasi Hasil Belajar
dan Menetapkan Ulang
Kebutuhan Belajar
Pyramida Of Learning
Lunandi (1987)

More Related Content

Similar to Andragogy Pedagogy.pptx

5 fasa needham
5 fasa needham5 fasa needham
5 fasa needham
Suzana Tsusze
 
Andragogii
AndragogiiAndragogii
Andragogii
luthfirafiq
 
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan KurikulumPengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulumpapih
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikansha_macc
 
PENDIDIKAN ORANG DEWASA (POD).pptx
PENDIDIKAN ORANG DEWASA (POD).pptxPENDIDIKAN ORANG DEWASA (POD).pptx
PENDIDIKAN ORANG DEWASA (POD).pptx
azmimustaqim2
 
Kuliah 1
Kuliah 1Kuliah 1
Kuliah 1
Muhd Wajdi
 
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Rery Novio
 
Andragogi vs pedagogi
Andragogi vs pedagogiAndragogi vs pedagogi
Andragogi vs pedagogi
Syamala Palanisamy
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sainsNurilza Salleh
 
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptxGrant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Leli85
 
Ppt ltp
Ppt ltpPpt ltp
Model pembelajaran konstruktivistik
Model pembelajaran konstruktivistikModel pembelajaran konstruktivistik
Model pembelajaran konstruktivistikPatta Ula
 
Modul 6 kb 4
Modul 6 kb 4Modul 6 kb 4
Modul 6 kb 4
kasmuddin nanang
 
Bahan ajar 4 pilar-pilar pendidikan
Bahan ajar 4   pilar-pilar pendidikanBahan ajar 4   pilar-pilar pendidikan
Bahan ajar 4 pilar-pilar pendidikan
Daniel Saroengoe
 
Sesi 1.Teori yg mendasari Pemb. Berwawasan Kemasy.ppt
Sesi 1.Teori yg mendasari Pemb. Berwawasan Kemasy.pptSesi 1.Teori yg mendasari Pemb. Berwawasan Kemasy.ppt
Sesi 1.Teori yg mendasari Pemb. Berwawasan Kemasy.ppt
HeniJunianti
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
Narendra
 
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptxPP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
FirmanRengel
 
Teori Belajar dan Pembelajaran PAUD
Teori Belajar dan Pembelajaran PAUDTeori Belajar dan Pembelajaran PAUD
Teori Belajar dan Pembelajaran PAUD
fachrul rozie
 
akulturasi, enkulturasi, proses pembudayaan dan teori belajar.docx
akulturasi, enkulturasi, proses pembudayaan dan teori belajar.docxakulturasi, enkulturasi, proses pembudayaan dan teori belajar.docx
akulturasi, enkulturasi, proses pembudayaan dan teori belajar.docx
NurlianOktaviani
 
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritis
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritisPembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritis
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritis
LSP3I
 

Similar to Andragogy Pedagogy.pptx (20)

5 fasa needham
5 fasa needham5 fasa needham
5 fasa needham
 
Andragogii
AndragogiiAndragogii
Andragogii
 
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan KurikulumPengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
PENDIDIKAN ORANG DEWASA (POD).pptx
PENDIDIKAN ORANG DEWASA (POD).pptxPENDIDIKAN ORANG DEWASA (POD).pptx
PENDIDIKAN ORANG DEWASA (POD).pptx
 
Kuliah 1
Kuliah 1Kuliah 1
Kuliah 1
 
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
 
Andragogi vs pedagogi
Andragogi vs pedagogiAndragogi vs pedagogi
Andragogi vs pedagogi
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
 
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptxGrant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
Grant Theory Pembelajaran-Moh_ Nurhakim.pptx
 
Ppt ltp
Ppt ltpPpt ltp
Ppt ltp
 
Model pembelajaran konstruktivistik
Model pembelajaran konstruktivistikModel pembelajaran konstruktivistik
Model pembelajaran konstruktivistik
 
Modul 6 kb 4
Modul 6 kb 4Modul 6 kb 4
Modul 6 kb 4
 
Bahan ajar 4 pilar-pilar pendidikan
Bahan ajar 4   pilar-pilar pendidikanBahan ajar 4   pilar-pilar pendidikan
Bahan ajar 4 pilar-pilar pendidikan
 
Sesi 1.Teori yg mendasari Pemb. Berwawasan Kemasy.ppt
Sesi 1.Teori yg mendasari Pemb. Berwawasan Kemasy.pptSesi 1.Teori yg mendasari Pemb. Berwawasan Kemasy.ppt
Sesi 1.Teori yg mendasari Pemb. Berwawasan Kemasy.ppt
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptxPP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
 
Teori Belajar dan Pembelajaran PAUD
Teori Belajar dan Pembelajaran PAUDTeori Belajar dan Pembelajaran PAUD
Teori Belajar dan Pembelajaran PAUD
 
akulturasi, enkulturasi, proses pembudayaan dan teori belajar.docx
akulturasi, enkulturasi, proses pembudayaan dan teori belajar.docxakulturasi, enkulturasi, proses pembudayaan dan teori belajar.docx
akulturasi, enkulturasi, proses pembudayaan dan teori belajar.docx
 
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritis
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritisPembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritis
Pembelajaran Mendidik dan Pendekatan Pedagogi kritis
 

Recently uploaded

pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 

Recently uploaded (20)

pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 

Andragogy Pedagogy.pptx

  • 1. Pembelajaran orang dewasa dan pembelajaran anak Here starts the lesson! Suratmi, M.Kep
  • 2.
  • 3. Hukum Dasar/ Teori Pendidikan 1. Teori Empirisme (Jhon Locke)  Aliran Optimisme “Empiri”  Pengalaman Teori Tabularasa  Pengaruh Lingkungan 2. Teori Nativisme (Schopenhouer) Aliran Pesimisme Nativis  Terlahir Pesimisme  Membiarkan anak / seseorang bertumbuh berdasarkan pembawaannya 3. Teori Konvergensi (William Stern) Gabungan teori empirisme dan nativisme Pembawaan maupun lingkungan keduanya punya pengaruh terhadap hasil perkembangan anak
  • 4. Definisi Pembelajaran Orang Dewasa • Disebut juga Andragogy • Pendidikan orang dewasa merupakan pengalaman belajar berdasarkan kebutuhan dan minat orang dewasa pada tingkatan kemampuan dan pengetahuan yang berbeda untuk mendukung perubahan peranan serta tanggung jawab dalam kehidupan orang dewasa. • Suatu model asumsi tentang proses pembelajaran yang diorganisasikan isi, tingkatan dan metode pembelajaran di sekolah, untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan ketrampilan dan mengembangkan sikap positif agar mampu berpatisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi, sosial dan budaya yang terus berkembang (Unesco, 2005)
  • 5. Andragogy Menurut Knowles (1977:38), “ Andragogy is therefore, the art and science of helping adults learn”. Andragogi adalah suatu ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar
  • 6. Pedagogy The Art and Science of educating and often is used as synonym for teaching ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak kearah tujuan tertentu, yaitu supaya ia kelak “mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya”. (Prof. Dr. J. Hoogveld
  • 7.  Konsep Dasar Pedagogik Mendidik melibatkan komunikasi: Komunikasi diskursif Komunikasi non-diskursif (indirect teaching) Mendidik menjadikan terdidik terhubung dengan budaya masyarakat: Warisan budaya masa lalu (pedagogi konservatif) Budaya modern (pedagogi modernisme/sekuler) Koreksi budaya (pedagogi kritis) Budaya pascamodernisme (pedagogi gender, etnopedagogi
  • 8. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan pada pasal 13 ayat 1 dijelaskan bahwa mahasiswa sebagai anggota sivitas akademika diposisikan sebagai insan dewasa yang memiliki kesadaran sendiri dalam mengembangkan potensi diri di perguruan tinggi untuk menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi, dan/atau profesional. Mahasiswa diposisikan sebagai insan dewasa secara hukum dalam arti mahasiswa sebagai subjek hukum, yakni mampu sebagai pengemban hak dan kewajiban hukum (Syofiah, 2016:8-10)
  • 9. 1. Konsep diri (The self-concept) 2. Pengalaman hidup (The role of the learner’s experience) 3. Kesiapan belajar (Readiness to learn) 4. Orientasi belajar (Orientasion to learning) 4 theory Andragogy :
  • 10. ● Asumsi Pertama, seseorang tumbuh dan matang konsep dirinya bergerak dari ketergantungan total menuju ke arah pengarahan diri sendiri. Atau secara singkat dapat dikatakan pada anak-anak konsep dirinya masih tergantung, sedang pada orang dewasa konsep dirinya sudah mandiri. ● Mampu mengambil keputusan sendiri ● Mampu Tanggung jawab 1. Konsep diri (The self-concept)
  • 11. 2. Pengalaman hidup (The role of the learner’s experience) Asumsi kedua, sebagaimana individu tumbuh matang akan mengumpulkan sejumlah besar pengalaman dimana hal ini menyebabkan dirinya menjadi sumber belajar yang kaya, dan pada waktu yang sama memberikan dia dasar yang luas untuk belajar sesuatu yang baru. Oleh karena itu, dalam teknologi andragogi terjadi penurunan penggunaan teknik transmital seperti yang dipakai dalam pendidikan tradisional dan lebih-lebih mengembangkan teknik pengalaman (experimental-technique). Maka penggunaan teknik diskusi, kerja laboratori, simulasi, pengalaman lapangan, dan lainnya lebih banyak dipakai.
  • 12. 3. Kesiapan belajar (Readiness to learn) Sadar tuntutan tugas Sadar akan kebutuhan
  • 13. ● anak-anak sudah dikondisikan untuk memiliki orientasi belajar yg berpusat pada mata pelajaran (subject centered orientation) ● orang dewasa berkecenderungan memiliki orientasi belajar yang berpusat pada pemecahan masalah kehidupan (problemcentered- orientation). Orientasi belajar (Orientasion to learning)
  • 14. 1. Perbedaan dalam konsep diri, orang dewasa memiliki konsep diri yang mandiri dan tidak bergantung bersifat pengarahan diri. 2. Perbedaan pengalaman, orang dewasa mengumpulkan pengalaman yang makin meluas, yang menjadi sumber daya yang kaya dalam keaddan belajar. 3. Kesiapan untuk belajar, orang dewasa ingin mempelajari bidang permasalahan yang kini mereka hadapi dan anggap relevan. 4. Perbedaan dalam orientasi ke arah kegiatan belajar,orang dewasa orientasinya berpusat pada masalah dan kurang kemungkinannya berpusat pada subyek. Andragogy Vs Pedagogy
  • 15. Gaya Belajar Orang Dewasa Tidak menyukai hafalan Mengutamakan Pemecahan Masalah Menyukai Kondisi Bebas Senang Terlibat Interaksi
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.  Membuka Peluang untuk diskusi dan berinisiatif  Demokratis  Menempatkan sbg manusia dewasa yg mandiri dan bertanggungjawab  Menyiapkan Iklim Belajar yang Kondusif  Menciptakan Mekanisme Perencanaan Bersama Implikasi  Pembelajaran SCL  Menetapkan Kebutuhan Belajar  Merumuskan Tujuan Khusus (Objectives) Program  Merancang Pola Pengalaman Belajar  Melaksanakan Program (Melaksanakan Kegiatan Belajar)  Mengevaluasi Hasil Belajar dan Menetapkan Ulang Kebutuhan Belajar