3. Sebagus apa pun hasil riset
dan gagasan Anda, tak akan
banyak pengaruhnya jika tidak
dikomunikasikan secara
efektif.
Jelas
Akurat
Ringkas
Koheren
Relevan
5. 1.
SETIAP BAGIAN
DARI LAPORAN
HARUS TERKAIT
SECARA LOGIS
DENGAN
PERTANYAAN
TUJUAN
Bagaimana cara
mengatasi
keterlambatan
penyaluran dana BOS
bagi sekolah-sekolah
menengah?
TEMUAN
Terjadi peralihan
mekanisme pencairan
dari belanja pemerintah
pusat di daerah ke
mekanisme APBD.
Daerah tidak siap untuk
mengelola dana BOS
secara cepat.
REKOMENDASI
Pemerintah sebaiknya
kembali menyalurkan
dana BOS lewat
mekanisme belanja
pemerintah pusat di
daerah, sebagaimana
pada APBN sebelum
2011.
Pada November 2011 penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah di daerah-
daerah terlambat. Sekitar 80 persen sekolah menengah kesulitan dalam proses
belajar lantaran tidak memiliki dana operasional untuk membayar listrik dan
membeli alat bantu. Dana dan perlengkapan belajar yang tersedia hanya cukup
untuk mereka bertahan hingga Desember.
10. Struktur deduktif membantu pembaca memahami tulisan Anda
secara mudah dan cepat, dan mengingatnya lebih lama.
→Sajikan ide utama atau
kalimat topik terlebih dulu,
lalu informasi pendukung
→Buatlah pembaca
mengetahui arah
pembahasan Anda
→Berikan pembaca bantuan
sebanyak mungkin melalui
paragraf penjelas dan
contoh
GAGASAN
UTAMA
PENDUKUNG
CONTOH/
PENJELASAN
TAMBAHAN
11. Informasi paling penting/baru
sesuai angle (what, who, why,
when, where, how)
Detil atau penjelasan
yang penting
Informasi lain
yang bersifat
umum
12. 1. Beban krisis perbankan pada masa itu, berupa obligasi rekap senilai
Rp600 triliun, masih menjadi tanggungan rakyat sampai sekarang.
2. Kala itu, banyak pengemplang utang tak tersentuh hukum meski
memanipulasi asset dan melanggar ketentuan perbankan.
3. Tak sedikit dari mereka yang ujung-ujungnya membeli Kembali asset
yang sudah direstrukturisasi dengan harga murah.
4. OJK harus belajar dari pengalamanan Badan Penyehatan Perbankan
Nasional pasca-krisis 1998.
5. Kita tentu tidak ingin sejarah kelam itu terulang.
SUSUNLAH KALIMAT-KALIMAT BERIKUT MENJADI
SEBUAH PARAGRAF DEDUKTIF
13. 1. Sebuah survei pada 2008-2009 oleh Kementerian Kesehatan, yang
mengumpulkan sampel anak dan keluarga di dalam sistem kesejahteraan
anak, menemukan banyak anak tidak menerima layanan yang dibutuhkan.
2. Masalah anggaran pada pemeritahan provinsi, yang mempengaruhi sokongan
pemerintah terhadap lembaga kesejahteraan anak, berkontribusi terhadap
kesulitan-kesulitan tersebut.
3. Lembaga-lembaga kesejahteraan anak menemui kesulitan memberikan
layanan perumahan dan penanganan kecanduan obat bagi ribuan anak yang
berhak.
4. Para pejabat menyebutkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
kekurangan layanan tersebut antara lain kurangannya jumlah staf kesehatan
dan fasilitas transportasi.
5. Sebagai contoh, sekitar 58 persen dari anak usia 10 tahun yang berisiko
mengalami gangguan emosi, perilaku atau mengkonsumsi narkoba belum
menerima layanan yang dibutuhkan dalam tahun terakhir.
14. 1. Manajemen KAI mengklaim Keputusan itu mereka ambil karena
penambahan dua kereta baru yakni Papandayan (Jakarta-Garut) dan
Pangandaran (Jakarta-Banjar).
2. Manuver KAI memangkas layananArgo Parahyangan pada akhir 2024
menjadi contoh.
3. Jadwal kereta api rute Stasiun Gambir – Stasiun Bandung itu tinggal
enam perjalahan per hari dari 14.
4. Sebenarnya, pemangkasan jadwal Argo Parahiyangan dipicu kinerja
Woosh—nama kereta cepat Jakarta-Bandung—yang tak membaik.
.
15. Kalimat pendek, satu kalimat satu pokok pikiran
The Travel & Tourism Competitiveness Report 2019 yang disusun oleh World Economic
Forum, menyebutkan bahwa Indonesia masuk dalam rangking ke-40 dalam index daya
saing perjalanan dan pariwisata yang mengukur serangkaian faktor dan kebijakan yang
memungkinkan pembangunan berkelanjutan sektor perjalanan dan pariwisata dan
berkontribusi pada pengembangan dan daya saing suatu Negara. (50 kata)
The Travel & Tourism Competitiveness Report 2019 yang disusun oleh World Economic
Forum, menempatkan Indonesia pada peringkat ke-40 dalam index daya saing
perjalanan dan pariwisata. Indeks ini mengukur serangkaian faktor dan kebijakan di
sektor pariwisata. Pemerintah dapat menggunakanya untuk merancang pembangunan
yang berkelanjutan serta meningkatkan daya saing negara di sektor ini. (25 , 10 dan 16
kata)
16. Hati-hati terhadap jargon dan akronim
BUMN KPK DPR MPR KOMNAS HAM
UKM KKN PKL SP HTI
Mengamankan New normal Tegakan Ekonomi
kerakyatan rehabilitasi antigen
17. 3.
GUNAKAN
SEBANYAK
MUNGKIN
BANTUAN
UNTUK
MEMUDAHKAN
PEMBACA
Infografis dan foto merupakan perangkat visual
yang amat efektif untuk menyampaikan data yang
rumit secara sederhana dan menarik.
Adakalanya sebuah gambar lebih efektif menyampaikan pesan
dibandingkan ungkapan verbal. Foto, ilustrasi dan infografis
memanfaatkan ketertarikan kita kepada aspek visual tersebut
untuk menjelaskan fakta rumit secara legit. Seringkali sebuah
infografis sederhana lebih kuat menampilkan fakta analitikal
dibandingkan deskripsi verbal.
Jenis infografis yang cocok untuk risalah kebijakan antara lain:
kronologi, tabel, chart, proses dan prosedur, daftar, peta.
18. PERTIM-
BANGKAN
TARGET
AUDIENS
Infografis dalam Risalah
Kebijakan, setidaknya
memiliki 4 fungsi:
➢ Sebagai pelengkap,
menampilkan data yang
sulit disajikan dalam bentuk
teks
➢ Menyederhanakan narasi
➢ Menegaskan data atau
gagasan tertentu
➢ Memberikan konteks
secara visual
20. PANDUAN
UMUM
→ Dokumen dengan fokus tunggal
→ Terstruktur secara logis
→ 1-4 halaman (1.500 kata)
→ Desain menarik, dengan gambar
ilustrasi, foto dan infografik
21. Ringkasan eksekutif/
Pendahuluan
Pernyataan singkat mengenai
persoalan yang dibahas,
mengapa penting, serta
gambaran mengenai kesimpulan
dan rekomendasi.
Rekomendasi
Temuan utama riset atas masalah
tertentu serta langkah-langkah
yang diusulkan untuk
mengatasinya.
Tubuh
- Konteks: menjelaskan lebih jauh
mengenai pentingnya masalah
- Metodologi secara ringkas, hanya
jika dibutuhkan.
- Temuan: data dan analisis utama
(kondisi, kriteria, sebab, akibat,
analisa).
- Kronologi peristiwa
- Kelebihan/kekurangan masing-
masing pendekatan terhadap
masalah.
Judul
Memberikan gambaran mengenai
masalah yang dibahas, temuan utama
serta rekomendasi.
22. JUDUL
1. Pendek (Jika
kepanjangan bikin
sub judul)
2. Memikat
(gunakan kata kunci
yang relevan,
mengambarkan
masalah, temuan,
rekomendasi)
3.Fokus pada
masalah yang
dibahas
Menjelaskan topik, gambaran temuan utama, dan
rekomendasi
●Mengembangkan BUMDesa untuk
Transformasi Ekonomi Desa
●Langkah Terpadu Atasi Terpaan
Pornografi pada Anak
●Empowering Citizens with Information:
Improving Access to Social Assistance in
Indonesia
●Rising Food Prices: A Global Crisis.
Action Needed Now to Avert Poverty
and Hunger
●School Bullying: Extent of Legal
Protections for Vulnerable Groups
Needs to Be More Fully Assessed
24. RINGKASAN
→Apa masalah yang
hendak Anda uraikan
→Apa temuan/buktinya
→Mengapa ini menjadi
masalah
→Apa yang hendak
dibahas dalam policy
brief ini
→Apa gambaran
rekomendasinya
Ringkasan penting untuk memberikan gambaran
selintas mengenai pesan utama laporan.
Rising Food Prices: A Global
Crisis. Action Needed Now to
Avert Poverty and Hunger
https://www.files.ethz.ch/isn/89302/2008-04%20Rising%20Food%20Prices.pdf
25. ABRASI ANCAM PULAU TERLUAR DI RIAU
Provinsi Riau memiliki pulau-pulau terluar yang panjang garis
pantainya secara terus-menerus berkurang setiap tahun karena
abrasi. Jika tidak ditangani dengan cepat pulau-pulau tersebut akan
tenggelam. Kondisi ini tidak hanya mengancam masyarakat di
pesisir pantai tetapi juga kedaulatan negara. Tidak ada pilihan lain,
pemerintah harus segera bertindak untuk mengantisipasi
kerusakan yang lebih buruk.
Latihan menulis efektif, Tempo Institute, 2019
26. Langkah Terpadu Atasi Terpaan Pornografi pada Anak
Tayangan pornografi di Indonesia sangat luar biasa. Riset
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Sosial RI
(Puslitbangkesos) terhadap siswa Sekolah Menengah Atas
(SMA) di empat provinsi pada Januari 2018 mengungkapkan:
anak yang telah terpapar pornografi mencapai 96,1 persen.
Awalnya mereka tidak sengaja melihat melalui telepon
genggam, kemudian penasaran, dan akhirnya ketagihan.
Sebagian besar anak melihat konten pornografi di rumah
sendiri. Akibat sering menonton, banyak anak suka berhayal
dan cukup banyak yang ingin melakukannya. Longgarnya
pengawasan orang tua merupakan penyebab utama anak
mudah terterpa konten pornografi.
Langkah Terpadu Atasi Terpaan Pornografi pada Anak (Latihan menulis
efektif, Kementerian Sosial Indonesia, 2017)
27. PENDAHULUAN
Alinea pembuka: Menyiapkan pembaca untuk menelusuri
seluruh laporan. Dia seperti mata kail yang membuat pembaca
tertarik untuk menyimak lebih jauh dan percaya bahwa laporan
yang dibaca memang penting. Juga berfungsi sebagai latar
belakang mini.
Latar belakang: Memberikan penjelasan mengenai masalah
yang diteliti, ruang lingkupnya, mengapa itu penting, dan apa
sumbangan riset tersebut.
Pertanyaan riset: Bagian ini menjelaskan tujuan dari riset.
Sistematika: pembaca akan sangat terbantu jika penulis
memberikan arahan mengenai susunan laporan.
Pendahuluan menyajikan gambaran awal mengenai isi
laporan, yang lebih lengkap daripada Ringkasan.
29. TUBUH
LAPORAN
Bagian ini berisi informasi utama yang detil dari sebuah
laporan. Umumnya terdiri dari: metode, temuan dan analisis,
diskusi. Pembaca akan sangat terbantu oleh judul dan sub
judul yang mendeskripsikan pokok masalah.
Metode: Penulis membeberkan cara dia mengumpulkan bahan untuk
laporan. Tidak semua laporan membutuhkan paparan metodologi yang rinci.
Metodologi menjawab pertanyaan ‘apa yang saya lakukan?', ‘bagaimana saya
melakukannya?', dan ‘dengan apa saya melakukannya?’.
Temuan dan analisis: Penulis perlu menata temuan dan bukti secara logis
untuk menjawab pertanyaan/tujuan laporan. Analis diperlukan untuk
menampilkan maknanya.
Diskusi: Mempertimbangkan data dan hasil analisis dalam hubungan dengan
tujuan laporan, melihat manfaatnya, peluang, juga kendala atau tantangan
yang mengahadang.
30. KESIMPULAN
Kesimpulan tidak sekadar meringkas isi laporan, tetapi
menegaskan Kembali gagasan utama secara argumentatif
dan persuasive. Kesimpulan menyakinkan pembaca bahwa
laporan itu penting dan perlu ditindaklanjuti.
Demikianlah, informasi di era teknologi yang tidak dapat
dibendung dapat menjadi ancaman, terutama bagi anak-
anak. Perlu ada kebijakan untuk mencegah penyebaran
konten pornografi secara bebas. Kajian ini memperlihatkan
bahwa upaya penanggulangan secara simultan mesti
melibatkan pemerintah, orang tua, sekolah, dan
masyarakat.
Langkah Terpadu Atasi Terpaan Pornografi pada Anak (Latihan menulis
efektif, Kementerian Sosial Indonesia, 2017)
31. REKOMENDASI
Rekomendasi memberi saran yang relevan terhadap poin
utama laporan. Sebaiknya spesifik, terutama menyangkut:
apa yang mesti dikerjakan, oleh siapa, dengan tujuan apa.
Kementerian Sosial mesti meningkatkan penyebaran informasi kepada
masyarakat, keluarga, orang tua, dan anak-anak tentang dampak buruk
konten pornografi, sampai ke tingkat pedesaan. Juga penting meningkatkan
sistem pengawasan dari lingkungan sekitar terhadap perilaku masyarakat
yang bertendensi memunculkan pencabulan terhadap anak.
Kementerian Pendidikan perlu menambahkan pendidikan seks dalam
kurikulum, bisa ke dalam pelajaran agama dan moral. Peran sekolah dan
komite sekolah dimaksimalkan dalam mencegah pornografi.
Kementerian Komunikasi dan Informatika harus mengendalikan
penyebaran konten pornografi yang vulgar di Internet.
Langkah Terpadu Atasi Terpaan Pornografi pada Anak (Latihan menulis
efektif, Kementerian Sosial Indonesia, 2017)
32. Seeing Spots: Addressing the Silent Epidemic of Acne in Outlandia’s
Youth (https://writingcenter.unc.edu/wp-
content/uploads/sites/346/2019/10/policy-brief-better.pdf)
01 Policy Brief: Layanan Pendidikan di Pedesaan
Indonesia (PNPM Support Facility, World Bank Group,
2013)
33. “You don’t start out
writing good stuff.
You start out writing
crap and thinking it’s
good stuff, and then
gradually you get
better at it. That’s
why I say one of the
most valuable traits
is persistence.”
Octavia E. Butler
(Penulis fiksi ilmiah AS)