Tujuan K3 adalah untuk menjaga keselamatan pekerja teknis dan lapangan
untuk meminimalisir resiko yang akan terjadi disaat bekerja.
Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: PER.05/MEN/1996, Pasal 1 butir 1
menjelaskan bahwa Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau biasa
disebut dengan Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen secara
keseluruhan, yaitu seperti nilai tanggung jawab, struktur organisasi, prosedur, proses,
perencanaan, pelaksanaan dan berbagai macam sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan kualitas kerja, penerapan dari perencanaan yang telah di susun, hingga pada
sebuah hasil atau pencapaian perusahaan, termasuk pula pengkajian dan pemeliharaan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna tercitpanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
Tujuan K3 adalah untuk menjaga keselamatan pekerja teknis dan lapangan
untuk meminimalisir resiko yang akan terjadi disaat bekerja.
Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: PER.05/MEN/1996, Pasal 1 butir 1
menjelaskan bahwa Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau biasa
disebut dengan Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen secara
keseluruhan, yaitu seperti nilai tanggung jawab, struktur organisasi, prosedur, proses,
perencanaan, pelaksanaan dan berbagai macam sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan kualitas kerja, penerapan dari perencanaan yang telah di susun, hingga pada
sebuah hasil atau pencapaian perusahaan, termasuk pula pengkajian dan pemeliharaan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna tercitpanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA.pptx
1. ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA TERHADAP KINERJA PEKERJA PROYEK
PEMBANGUNAN JEMBATAN CIASEM RUAS JALAN
CIRUAS – RANGKASBITUNG
(DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
PROVINSI BANTEN)
DISUSUN OLEH :
ROMADIAN CAKRA WIBAWA
21313047
PROPOSAL
FAKULTAS TEKNIK | PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
2. Latar Belakang
Peran sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam penentuan
tujuan perusahaan. Tanpa peran sumber daya manusia, kegiatan dalam
perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. Manusia selalu berperan aktif dan
dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana,
pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi (Hasibuan, 2012:10).
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan aktivitas
kerja manusia baik pada industri, manufaktur dan kontruksi, yang melibatkan
mesin, peralatan, penanganan material, pesawat uap, bejana bertekanan, alat
kerja bahan baku dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan, maupun industri jasa, yang
melibatkan peralatan pembersih gedung, sarana transportasi, dan lain-lain
(Meggison dalam Mangkunegara, 2002:138).
3. RUMUSAN MASALAH
Apakah keselamatan kerja berpengaruh terhadap kinerja
pekerja proyek Pembangunan Jembatan Ciasem Ruas Jalan
Ciruas – Rangkasbitung oleh Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Provinsi Banten ?
Apakah ada dampak pengaruh kinerja pekerja pada hasil
pekerjaan ?
4. BATASAN MASALAH
Tidak memperhitungkan analisis biaya yang ditimbulkan
akibat kecelakaan kerja pada proyek konstruksi.
Tidak memperhitungkan jumlah alat pelindungan diri
(APD) yang tersedia di perusahaan.
Tidak memperhitungkan perusahaan apakah mempunyai
SOP atau belum.
Tidak melibatkan manager ataupun karyawan sebagai
responder.
5. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan :
Mengetahui dan menganalisis pengaruh keselamatan kerja terhadap kinerja
pekerja proyek Pembangunan Jembatan Ciasem Ruas Jalan Ciruas –
Rangkasbitung oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi
Banten.
Mengetahui dan menganalisis dampak pengaruh kinerja pekerja pada hasil
perkejaan yang dilakukan.
Manfaat
Bagi Perusahaan
Bagi Akademis
Bagi Penulis
6. TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Mangkunegara (2002)
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya,
hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
7. TINJAUAN PUSTAKA
Syarat-syarat Keselamatan Kerja
Syarat-syarat keselamatan kerja menurut Undang - Undang No.1
Tahun 1970 :
Mencegah dan mengurangi kecelakaan;
Mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran;
Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada
waktu kebakaran atau Kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
Memberi pertolongan pada kecelakaan; Dsb.
8. TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan dan Sasaran Keselamatan dan Keshatan Kerja (K3)
Menurut Syukri Sahab (2001:175)
Sasaran manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ialah
mengurangi dan menghilangkan faktor-faktor yang berperan
dalam kejadian kecelakaan dan penyakit akibat kerja di
tempat kerja sehingga terwujud suatu tempat kerja
yang aman dan sehat yang dapat mendukung proses
berproduksi yang efisien dan produktif.
9. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN
Penelitian mengenai Pengaruh Penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Proyek
Terhadap Kinerja Proyek, menggunakan jenis
penelitian deskriptif kuantitatif.
10. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Lokasi
Lokasi penelitian bertempat pada proyek Pembangunan
Jembatan Ciasem Ruas Jalan Ciruas – Rangkasbitung yang
dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Provinsi Banten.
Waktu
Penelitian ini dilakukan pada periode Januari 2018 – Maret
2018.
11. DAFTAR PUSTAKA
Deby Setiawan. 2016. Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Terhadap Kinerja Pekerja Proyek Konstruksi Samasta Moevenpick
Hotel Dan Resort Jimbaran Bali (Pt.Tata Mulia Nusantara). Skripsi :
Jember.
Achmad Adyka. 2015. Analisis Kesalahan Penggunaan Reflexive Verben
Dalam Karangan Mahasiswa Jurusan Sastra Jerman Angkatan 2014
Pada Matakuliah Aufsatz Ii. Proposal : Malang.
OSHA Staff. 2014. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
(Online)
(http://www.safetyshoe.com/pengertian-keselamatan-dan-
kesehatan-kerja-menurut-para-ahli/) Di Akses 29 Desember 2017