SlideShare a Scribd company logo
OLEH KELOMPOK 1
Ketua : Nora Ariska
Anggota : Ismaturrahmi
Nurmaliza
Andika
M.zikri
Saddam(tdk aktf saat praktikum)
Yusrizal(tdk aktf saat praktikum)
2
3
1.1 LATAR BELAKANG
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit
bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa
tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan
sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan
induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan.Praktikum
ini berjudul “Analisis Tanah”.
Tanah bersifat dinamis, dimana tanah mengalami perkembangan setiap
waktunya. Karakteristik tanah di setiap daerah tentunya berbeda dengan daerah
lainnya. Tanah dapat dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat yang
dimilikinya. Ilmu yang mempelajari tentang proses-proses pembentukan tanah
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya disebut genesis tanah.
Tanah terdiri dari tiga komponen: padat (butir pasir, debu, liat dan bahan
organik), cair (air di dalam pori tanah), dan udara (di dalam pori atau rongga
tanah). Untuk mendukung pertumbuhan tanaman, ketiga komponen tersebut
harus berada dalam keadaan seimbang. Bila tanah terlalu basah (hampir semua
pori diisi air), maka akan kekurangan udara sehingga akar tanaman sulit
bernapas. Sebaliknya, bila tanah terlalu kering (kekurangan air), walaupun
cukup udara, dapat menyebabkan tanaman layu.
4
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dilaksanakannya praktikum Ilmu Tanah ini mengenai
“Analisis Tanah” yaitu agar mahasiswa/i mengerti dan memahami
tentang kuantitas dan kualitas keserdiaan sumberdaya alam pada
tanah,Pemamfaatan SDA pada tanah dan kontribusi tanah terhadap
pembangunan nasional,Jenis,Faktor penyebab dan dampak kerusakan
dari pemamfaatan SDA pada tanah,Kelembagaan dalam pengolaan SDA
pada tanah dan Analisis keberlanjutan SDA pada tanah.
1.3 WAKTU DAN TEMPAT
Hari / Tanggal : Kamis, 17 April 214
Waktu : Pukul 09.00 – 17.00 WIB
Tempat : Desa Benyot Dan Desa Peraden,Kec.Juli
1.Tanah Kapur
5
Gambar Tanah Kapur
Tanah kapur adalah tanah yang berasal dari batuan kapur yang pada umumnya terdapat
di daerah pegunungan kapur dan berumur tua. Tanah ini tidak subur, tetapi masih dapat
ditanami pohon jati, seperti daerah hutan jati.Persebarannya banyak terdapat di daerah
pegunungan kapur yang terdapat di desa senebok peraden.
6
2.Tanah Mergel
Gambar :tanah mergel
Tanah Mergel adalah tanah yang terjadi dari campuran batuan kapur , pasir dan tanah
liat.Pembentukan tanah mergel dipengaruhi oleh hujan yang tidak merata epanjang
tahun.Tanah mergel termasuk jenis tanah yang subur dan banyak terdapat di lereng
pengunungan dan daratan rendah, yang terdapat di senebok peraden.
KAJIAN TEORI
7
2.1 KUANTITAS DAN KUALITAS KETERSEDIAAN SDA PADA TANAH
Pelestarian kualitas tanah merupakan upaya untuk memelihara fungsi tanah agar
kualitasnya tetap pada kondisi alamiahnya. Pelestarian kualitas air dilakukan pada sumber
tanah yang terdapat di hutan lindung. Sedangkan pengelolaan kualitas tanah pada sumber
tanah di luar hutan lindung dilakukan dengan upaya pengendalian pencemaran tanah,
yaitu upaya memelihara fungsi tanah sehingga kualitas tanah memenuhi baku mutu tanah.
Tanah sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
komponen lainnya. Tanah yang kualitasnya buruk akan mengakibatkan kondisi
lingkungan hidup menjadi buruk sehingga akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan
keselamatan manusia serta kehidupan makhluk hidup lainnya. Penurunan kualitas air
akan menurunkan dayaguna, hasil guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung
dari sumber daya tanah yang pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumber daya
alam (natural resources depletion).Kuantitas tanah pun sangatlah banyak.
8
2.2 PEMAMFAATAN SDA PADA TANAH DAN KONTRIBUSI TANAH TERHADAP
PEMBANGUNAN NASIONAL
Berikut manfaat sumber daya alam pada tanah, yaitu;
1. Penyediaan unsur hara untuk tumbuhan. Ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan oleh
tumbuhan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produksi suatu
tumbuhan. Jumlah dan jenis unsur hara yang tersedia di tanah dan dibutuhkan oleh tumbuhan
haruslah sesuai dan seimbang.
2. Penyedia makanan untuk biota tanah. Tanah menjadi habitat pengurai yang menguraikan sisa
organisme mati menjadi bahan makanan yang dibutuhkan oleh tanaman dan organisme lain.
3. Sebagai habitat hidup dan melakukan kegiatan. Tanah merupakan tempt manusia dan makhluk
hidup lainnya melakukan kegiatannya. Di dalam tanah, hidup pula berbagai organisme
tanah, misalnya cacing tanah.
4. Sumber bahan baku barang kerajianan atau perabot rumah tangga. Kandungan tanah liat dapat
di manfaatkan manusia untuk membuat batu bata, barang-barang seni dan kerajinan, maupun
alat-alat rumah tangga. Tanah liat juga dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai bahan baku
genteng penutup atap rumah atau bangunan.
5. Memiliki nilai ekologi, yaitu mampu menyerap dan menyimpan air (melindungi tata air), menekan
erosi, serta menjaga kesuburan tanah.
6. Memiliki nilai ekonomis yaitu sebagai aset yang dapat disewakan atau diperjual belikan
Mengandung barang tambang atau bahan galian yang berguna untuk manusia.
9
PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK
KEPENTINGAN UMUM
DALAM KEADAAN MENDESAK
10
2.3 JENIS,FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK KERUSAKAN DARI PEMAMFAATAN SDA PADA TANAH
JENIS-JENIS TANAH YAITU :
1. Tanah Vulkanis
Tanah vulkanis memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Tanahnya subur.
Mengandung unsur hara yang tinggi.
Merupakan hasil pelapukan materi letusan gunung berapi.
Mudah menyerap air dan berwarna lebih gelap.
Terdapat di sekitar wilayah gunung berapi.
2. Tanah Humus
Tanah humus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Tanahnya gembur.
Warnanya kehitaman.
Merupakan hasil pelapukan fosil tumbuhan dan hewan yang membusuk.
Baik untuk lahan pertanian karena daya serap airnya yang tinggi
3. Tanah Lempung atau Tanah Liat
Tanah lempung memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Tanahnya sulit menyerap air sehingga tidak cocok untuk dijadikan lahan pertanian.
Tekstur tanahnya cenderung lengket bila dalam keadaan basah dan kuat menyatu antara
butiran tanah yang satu dengan lainnya.
Dalam keadaan kering, butiran tanahnya terpecah-pecah secara halus.
Merupakan bahan baku pembuatan tembikar dan kerajinan tangan lainnya yang dalam
pembuatannya harus dibakar dengan suhu di atas 10000C.
4. Tanah Kapur
Tanah kapur memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Tanahnya tidak subur dan sangat tidak cocok untuk lahan pertanian.
Merupakan hasil pelapukan batuan kapur.
Dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan kerajinan keramik.
Dalam pertanian, tanah kapur yang sifat basanya tinggi dapat dimanfaatkan untuk
menetralkan kadar keasaman tanah.
11
JENIS KEPENTINGAN UMUM
1. Pertahanan dan keamanan nasional;
2. Jalan umum, jalan tol, terowongan, jalur
kereta api, stasiun kereta api, dan
fasilitas operasi kereta api;
3. Waduk, bendungan, bendung, irigasi, sa
luran air minum, saluran pembuangan
air dan sanitasi, dan bangunan
pengairan lainnya;
4. Pelabuhan, bandar udara, dan terminal;
5. Infrastruktur minyak, gas, dan panas
bumi;
6. Pembangkit, transmisi, gardu, jaringan,
dan distribusi tenaga listrik;
7. Jaringan telekomunikasi dan
informatika Pemerintah;
8. Tempat pembuangan dan pengolahan
sampah;
9. Rumah sakit Pemerintah/Pemda;
10. Fasilitas keselamatan umum;
11. Tempat pemakaman umum
Pemerintah/Pemda;
12. Fasilitas sosial, fasilitas umum, dan
ruang terbuka hijau publik;
13. Cagar alam dan cagar budaya;
14. Kantor Pemerintah/Pemda/Desa;
15. Penataan permukiman kumuh
perkotaan dan/atau konsolidasi
tanah, serta perumahan untuk
masyarakat berpenghasilan rendah
dengan status sewa;
16. Prasarana pendidikan atau sekolah
Pemerintah/Pemda;
17. Prasarana olahraga Pemerintah/
Pemda; dan
18. Pasar umum dan lapangan parkir
umum.
FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK KERUSAKAN
DARI PEMAMFAATAN SDA PADA TANAH
12
A. Erosi
B. Penggundulan Hutan
C.Polusi
D. Kebakaran Hutan
E. Eksploitasi Tambang yang Berlebihan
F. Kerusakan Karena Proses Kimiawi Air Hujan
G. Kerusakan Karena Proses Mekanis Air Hujan
H. Kerusakan Karena Tanah Longsor
I. Kerusakan Karena Terkumpulnya Garam di Daerah Perakaran (Salinisasi)
J. Kerusakan Karena Penjenuhan Tanah oleh Air (Waterlogging)
“Kantor Pertanahan Kabupaten Bireuen”
2.4 KELEMBAGAAN DALAM PENGOLAAN SDA PADA TANAH
14
Mengingat :
 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960;
•Undang-undang Nomor 56 Tahun 1960;
•Undang-undang 28 Tahun 2009;
•Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961;
•Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997;
•Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006;
•Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1980;
•Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2001;
•Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 2001;
•Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001;
•Keputusan Presiden Nomor 309/M Tahun 2001;
•Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2003
•Keputusan Presiden Nomor 98 Tahun 2005
•Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 1981;
•Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 1984;
•Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1999
dan Nomor 9 Tahun 1999;
•Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 2006;
•Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 2006;
•Surat Edaran Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 420-4816
Tanggal 11 Desember 1998;
•Surat Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor
7/Png/19/2011 Tanggal 4 Juli 2011
 STUKTUR ORGANISASI DAN TUPOKSINYA
15
16
Bahwa dalam rangka mendekatkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan
Pertanahan Nasional RI, sebagai perwujudan salah satu amanat Perpres No. 10
tahun 2006 Tentang Badan Pertanahan Nasional telah dikembangkan pola
pengelolaan pertanahan yang secara aktif dilakukan oleh jajaran BPN bagi
masyarakat dengan sistem pelayanan bergerak yang diberi nama LARASITA
(Layanan Rakyat untuk Sertipikasi Tanah). Untuk membangun Sistim informasi
pertanahan nasional (Simtanas) termasuk didalamnya infra struktur Perangkat Keras
Hadware) dan Perangkat Lunak (Software) serta peningkatan sumber daya
manusia, khususnya di Kantor Pertanahan dengan 2 Cara :
1. Kantor Pertanahan dengan Basis Data KKP – Geo KKP
2. Pelayanan bergerak (mobile) LARASITA
17
LUAS LAHAN BUKAN PERTANIAN
DALAM KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2011
Kecamatan Bangunan & Pekarangan Hutan Negara Rawa Tidak Ditanami Lainnya Jumlah/Total
(Ha) (Ha) (Ha)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01 Samalanga 2,164 8,443 67 220 10,894
02 Simpang mamplam 2,408 10,915 65 246 13,634
03 Pandrah 557 1,350 - 50 1,957
04 Jeunieb 1,301 916 8 557 2,782
05 Peulimbang 419 187 - 43 649
06 Peudada 1,963 7,950 25 362 10,300
07 Juli 565 3,958 5 744 5,272
08 Jeumpa 1,015 - 54 783 1,852
09 Kota Juang 834 - 30 43 907
10 Kuala 435 - 40 40 515
11 Jangka 1,313 - 80 636 2,029
12 Peusangan 3,886 - 309 85 4,280
13 Peusangan Selatan 635 800 102 56 1,593
14 Peusangan Sb. Krueng 375 1,500 126 75 2,076
15 Makmur 1,256 - 33 50 1,339
16 Gandapura 434 - - 91 525
17 Kuta Blang 256 - 140 150 546
Jumlah/Total 19,816 36,019 1,084 4,231 61,150
Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan,Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bireuen
serta Statistik Kabupaten Bireuen

2.5 ANALISIS KEBERLANJUTAN SDA PADA TANAH
18
 HIPOTESIS KEBERLANJUTAN SDA
Beberapa tahun terakhir ini, sektor pertanian kembali menjadi sorotan publik.Hal ini
dikarenakan selama Indonesia mengalami masa krisis ekonomi yang berkepanjangan, salah satu
sektor yang mampu bertahan dari gonjangan tersebut adalah sektor pertanian. Oleh karena itu,
sektor pertanian dinilai mampu memegang peranan strategis dalam pembangunan perekonomian
nasional, dan bahkan diharapkan dapat berperan di garis depan dalam mengatasi krisis ekonomi
di era reformasi ini. Peran pertanian sebagai peranan strategis sehingga sektor ini patut menjadi
sektor andalan dan mesin penggerak pertumbuhan ekonomi. Pembangunan pertanian
berkelanjutan pada masa mendatang bukan lagi sekedar bertumpu pada persoalan produksi
semata, akan tetapi berwawasan peningkatan kesejahteraan petani, baik sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
pendapatan, pendidikan, dan keterampilan petani serta upaya perbaikan pelestarian sumberdaya
dan lingkungan hidup yang disertai penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, harus mendapat
prioritas yang tinggi dalam pembangunan pertanian pada era reformasi ini.Pembangunan
pertanian harus dilakukan secara terpadu dalam suatu kesatuan sistem agribisnis sehingga mampu
memanfaatkan sumberdaya domestik secara optimal. Strategi ini sekaligus merupakan suatu
upaya yang sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu menyediakan pangan yang
berkualitas dan cukup bagi masyarakat, serta menciptakan nilai tambah dan meningkatkan
penerimaan devisa, sehingga lebih memperkuat ketahanan nasional.
 UPAYA-UPAYA PEMULIHAN KUANTITAS DAN KUALITAS TANAH
19
A. Rehabilitas Kerusakan Sifat Fisik tanah
Kerusakan sifat fisik tanah umumnya diakibatkan oleh memburuknya struktur tanah.
Kerusakan struktur dimulai dengan penurunan kestabilan agregat tanah. Hal itu diakibatkan oleh
kikisan air hujan dan aliran permukaan. Berkurangnya kualitas kestabilan agregat tanah diiringi
penurunan kandungan bahan organik, aktivitas perakaran vegetasi, dan jumlah mikroorganisme
tanah. Tindakan untuk memperbaiki kerusakan sifat fisik tanah sebagai berikut :
a. pengolahan tanah secara berkala untuk menghindari pergerakan tanah.
b. peningkatan kandungan bahan organik tanah melalui variasi seresah (dedaunan kering) dari
vegetasi penutup lahannaya
c. peningkatan keanekaragaman tanaman untuk memperbaiki sistem persebaran perakaran.
B. Rehabilitas Kerusakan Kimia dan Biologi Tanah
Kerusakan tanah pada sifat kimia dan biologi ditandai dengan penurunan kandungan bahan
organik dan kenaikan kadar asam tanah. Tindakan perbaikan dilakukan dengan cara antara lain
pemberian jerami dan zat kapur. Pemberian jerami dapat meningkatkan aktivitas mikroba yang
membusukkan bahan-bahan tanah dan menghasilkan bahan organik. Pemberian zat kapur dapat
membantu menetralisasi kadar keasaman pada tanah.
20
C.Remediasi Pencemaran tanah
Remediasi adalah upaya atau tindakan yang dilakukan untuk membersihkan permukaan tanah
yang tercemar. Remediasi dibagi menjadi tiga, yaitu remediasi in-situ (on-site), ex-situ (off-site),
dan bioremediasi:
 Remediasi in-situ adalah pembersihan lahan yang tercemar tanpa berpindah tempat atau tetap
di lokasi pencemaran.
 Remediasi ex-situ adalah pembersihan lahan yang tercemar dengan cara menggali tanah yang
tercemar dan dipindahkan ke lokasi lain. Setelah dipindahkan di tempat aman, baru dilakukan
proses pembersihan tanah yang tercemar tersebut.
 Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur dan bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mengurangi
pengaruh zat pencemar.
KESIMPULAN DAN SARAN
21
Kesimpulan
Dari data-data pengamatan di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa ketelitian itu
sangat penting dalam proses praktikum. Pemilihan profil untuk pengambilan contoh tanah
harus benar-benar diperhatikan, harus mewakili suatu daerah.
Pada praktikum ini kami hanya mengamati kuantitas dan kualitas ketersediaan SDA,
Pemamfaatan SDA pada tanah dan kontribusi tanah terhadap pembangunan
nasional,Jenis,Faktor penyebab dan dampak kerusakan dari pemamfaatan SDA pada
tanah,Kelembagaan dalam pengolaan SDA pada tanah dan Analisis keberlanjutan SDA
pada tanah.
Saran
Dalam pengamatan analisis tanah tanah harus dilakukan lebih teliti agar tidak terjadi
kesalahan dalam pengklasifikasian. Pengamatan terhadap keadaan lingkungan pada saat
pengamatan profil harus memperhatikan kondisi lapangan saat itu. Kondisi lapangan
harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi hasil pengamatan dan akhirnya juga
mempengaruhi hasil klasifikasi tanah pada profil tersebut.
Dan Kami pada prinsipnya siap dan mendukung penuh untuk
menjalankan tugas melalui LARASITA dengan segenap
kemauan dan keterbatasan kemampuan yang ada, oleh
karenanya kami juga sangat berharap bantuan dari Kanwil
BPN Propinsi maupun BPN Pusat untuk terus memberikan
perhatian dan bimbingannya.
PENUTUP
Demikian laporan praktikum analisis tanah yang
berjudul “Analisis Tanah” yang telah saya buat.Semoga
dapat menjadi bahan pertimbangan penilaian mata
kuliah Ekonomi sumber daya alam.Mohon maaf apabila
dalam laporan ini terdapat banyak kekurangan, karena
keterbatasan data dan lain sebagainya, saya ucapkan
terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu terlaksananya praktikum analisis tanah
ini.Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat
bagi pembaca khususnya bagi diri saya sendiri.. 22
23

More Related Content

What's hot

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, Riau
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, RiauRencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, Riau
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, Riau
Penataan Ruang
 
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefMenulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
Tri Widodo W. UTOMO
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Penataan Ruang
 
RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012
RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012
RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012inideedee
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Penataan Ruang
 
Gambaran Wilayah Kabupaten Sukoharjo
Gambaran Wilayah Kabupaten SukoharjoGambaran Wilayah Kabupaten Sukoharjo
Gambaran Wilayah Kabupaten Sukoharjo
Nur Hilaliyah
 
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhan
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhanJuknis penyusunan rencana induk pelabuhan
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhan
Yogga Haw
 
Laporan Desain Site Plan Perumahan Kota Muntilan
Laporan Desain Site Plan Perumahan Kota MuntilanLaporan Desain Site Plan Perumahan Kota Muntilan
Laporan Desain Site Plan Perumahan Kota Muntilan
Nurlina Y.
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTR
henny ferniza
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Joy Irman
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
ushfia
 
Pedoman teknis penyusunan rencana induk sistem proteksi kebakaran
Pedoman teknis penyusunan rencana induk sistem proteksi kebakaranPedoman teknis penyusunan rencana induk sistem proteksi kebakaran
Pedoman teknis penyusunan rencana induk sistem proteksi kebakaraninfosanitasi
 
Struktur ruang
Struktur ruangStruktur ruang
Struktur ruang
Agus Dwi Wicaksono
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MakassarRencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Penataan Ruang
 
Penyusunan RKPD dan Renstra SKPD
Penyusunan RKPD dan Renstra SKPDPenyusunan RKPD dan Renstra SKPD
Penyusunan RKPD dan Renstra SKPD
Dadang Solihin
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
Joy Irman
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
infosanitasi
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Joy Irman
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Joy Irman
 

What's hot (20)

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, Riau
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, RiauRencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, Riau
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, Riau
 
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefMenulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
 
RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012
RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012
RTRW Jakarta 2030 - Perda Prov DKI Jakarta No.1 Tahun 2012
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
 
Gambaran Wilayah Kabupaten Sukoharjo
Gambaran Wilayah Kabupaten SukoharjoGambaran Wilayah Kabupaten Sukoharjo
Gambaran Wilayah Kabupaten Sukoharjo
 
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhan
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhanJuknis penyusunan rencana induk pelabuhan
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhan
 
Laporan Desain Site Plan Perumahan Kota Muntilan
Laporan Desain Site Plan Perumahan Kota MuntilanLaporan Desain Site Plan Perumahan Kota Muntilan
Laporan Desain Site Plan Perumahan Kota Muntilan
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTR
 
Pelindo iii
Pelindo iiiPelindo iii
Pelindo iii
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
 
Pedoman teknis penyusunan rencana induk sistem proteksi kebakaran
Pedoman teknis penyusunan rencana induk sistem proteksi kebakaranPedoman teknis penyusunan rencana induk sistem proteksi kebakaran
Pedoman teknis penyusunan rencana induk sistem proteksi kebakaran
 
Struktur ruang
Struktur ruangStruktur ruang
Struktur ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MakassarRencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
 
Penyusunan RKPD dan Renstra SKPD
Penyusunan RKPD dan Renstra SKPDPenyusunan RKPD dan Renstra SKPD
Penyusunan RKPD dan Renstra SKPD
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
 
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 

Viewers also liked

Chapter 6 Urban Land Rent - Urban Economics 6th Edition
Chapter 6 Urban Land Rent - Urban Economics 6th EditionChapter 6 Urban Land Rent - Urban Economics 6th Edition
Chapter 6 Urban Land Rent - Urban Economics 6th Edition
Paramita E.
 
Economic principles of land (real estate)
Economic principles of land (real estate)Economic principles of land (real estate)
Economic principles of land (real estate)
Tanya Mukherjee
 
Ekonomi wilayah
Ekonomi wilayahEkonomi wilayah
Ekonomi wilayahAry Ajo
 
Urban and economic geography
Urban and economic geographyUrban and economic geography
Urban and economic geography
Aaron Carn
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Sugeng Budiharsono
 
1. urban economics and its scope
1.  urban economics and its scope1.  urban economics and its scope
1. urban economics and its scope
Kokab Manzoor
 
Urban Rent and Land Use Theory
Urban Rent and Land Use TheoryUrban Rent and Land Use Theory
Urban Rent and Land Use Theory
Puducheri Kumar
 
Chapter 9 Zoning and Growth Controls - Urban Economics 6th Edition
Chapter 9 Zoning and Growth Controls - Urban Economics 6th EditionChapter 9 Zoning and Growth Controls - Urban Economics 6th Edition
Chapter 9 Zoning and Growth Controls - Urban Economics 6th Edition
Paramita E.
 

Viewers also liked (8)

Chapter 6 Urban Land Rent - Urban Economics 6th Edition
Chapter 6 Urban Land Rent - Urban Economics 6th EditionChapter 6 Urban Land Rent - Urban Economics 6th Edition
Chapter 6 Urban Land Rent - Urban Economics 6th Edition
 
Economic principles of land (real estate)
Economic principles of land (real estate)Economic principles of land (real estate)
Economic principles of land (real estate)
 
Ekonomi wilayah
Ekonomi wilayahEkonomi wilayah
Ekonomi wilayah
 
Urban and economic geography
Urban and economic geographyUrban and economic geography
Urban and economic geography
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
 
1. urban economics and its scope
1.  urban economics and its scope1.  urban economics and its scope
1. urban economics and its scope
 
Urban Rent and Land Use Theory
Urban Rent and Land Use TheoryUrban Rent and Land Use Theory
Urban Rent and Land Use Theory
 
Chapter 9 Zoning and Growth Controls - Urban Economics 6th Edition
Chapter 9 Zoning and Growth Controls - Urban Economics 6th EditionChapter 9 Zoning and Growth Controls - Urban Economics 6th Edition
Chapter 9 Zoning and Growth Controls - Urban Economics 6th Edition
 

Similar to Analisis ekonomi sumber daya pada tanah

Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
Erma Lestari
 
Avicenna bsh
Avicenna bshAvicenna bsh
Avicenna bsh
Amjad6610
 
Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012
Paranody
 
Acara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahAcara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanah
perdos5 cuy
 
Potensi sumber daya tanah
Potensi sumber daya tanahPotensi sumber daya tanah
Potensi sumber daya tanah
Yuan Atraz
 
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pdf
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pdfPPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pdf
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pdf
IbnuUbaidillah17
 
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pptx
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pptxPPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pptx
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pptx
IbnuUbaidillah17
 
Tugas ipa
Tugas ipaTugas ipa
Tugas ipa
rahmatzemi
 
Pengantar evaluasi lahan
Pengantar evaluasi lahanPengantar evaluasi lahan
Pengantar evaluasi lahan
Aqyu DenganMyu
 
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptx
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptxMODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptx
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptx
RiadhatulUlum1
 
budidaya
budidayabudidaya
Eliezar
EliezarEliezar
Pengertian sumber daya tanah
Pengertian sumber daya tanahPengertian sumber daya tanah
Pengertian sumber daya tanah
Ahmad Ubaidillah
 
Mekanika Tanah 1 (Pendahuluan Tanah)
Mekanika Tanah 1 (Pendahuluan Tanah)Mekanika Tanah 1 (Pendahuluan Tanah)
Mekanika Tanah 1 (Pendahuluan Tanah)
Muhammad Zhabri Gaffari Darmawan
 
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptxTanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
harminto06
 
Teknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganTeknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman pangan
Yuwan Kilmi
 
Studi Kesesuaian Lahan di Wilayah Studi
Studi Kesesuaian Lahan di Wilayah StudiStudi Kesesuaian Lahan di Wilayah Studi
Studi Kesesuaian Lahan di Wilayah Studi
Laras Kun Rahmanti Putri
 

Similar to Analisis ekonomi sumber daya pada tanah (20)

Pedosfer
PedosferPedosfer
Pedosfer
 
Avicenna bsh
Avicenna bshAvicenna bsh
Avicenna bsh
 
Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012Pedosfer x6 2012
Pedosfer x6 2012
 
Acara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahAcara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanah
 
Potensi sumber daya tanah
Potensi sumber daya tanahPotensi sumber daya tanah
Potensi sumber daya tanah
 
Mengenal pedosfer
Mengenal pedosferMengenal pedosfer
Mengenal pedosfer
 
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pdf
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pdfPPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pdf
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pdf
 
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pptx
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pptxPPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN  KEHIDUPAN.pptx
PPT BAB 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN.pptx
 
Tugas ipa
Tugas ipaTugas ipa
Tugas ipa
 
Laporan ilmu tanah
Laporan ilmu tanahLaporan ilmu tanah
Laporan ilmu tanah
 
Pengantar evaluasi lahan
Pengantar evaluasi lahanPengantar evaluasi lahan
Pengantar evaluasi lahan
 
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptx
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptxMODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptx
MODUL 7 LINGKUNGAN HIDUP.pptx
 
budidaya
budidayabudidaya
budidaya
 
Pelestarian tanah
Pelestarian tanahPelestarian tanah
Pelestarian tanah
 
Eliezar
EliezarEliezar
Eliezar
 
Pengertian sumber daya tanah
Pengertian sumber daya tanahPengertian sumber daya tanah
Pengertian sumber daya tanah
 
Mekanika Tanah 1 (Pendahuluan Tanah)
Mekanika Tanah 1 (Pendahuluan Tanah)Mekanika Tanah 1 (Pendahuluan Tanah)
Mekanika Tanah 1 (Pendahuluan Tanah)
 
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptxTanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
Tanah dan keberlangsungan Kehidupan 3.pptx
 
Teknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman panganTeknik budidaya tanaman pangan
Teknik budidaya tanaman pangan
 
Studi Kesesuaian Lahan di Wilayah Studi
Studi Kesesuaian Lahan di Wilayah StudiStudi Kesesuaian Lahan di Wilayah Studi
Studi Kesesuaian Lahan di Wilayah Studi
 

Recently uploaded

Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
EnoCasmiSEMBA
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
RaraStieAmkop
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 

Recently uploaded (13)

Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 

Analisis ekonomi sumber daya pada tanah

  • 1.
  • 2. OLEH KELOMPOK 1 Ketua : Nora Ariska Anggota : Ismaturrahmi Nurmaliza Andika M.zikri Saddam(tdk aktf saat praktikum) Yusrizal(tdk aktf saat praktikum) 2
  • 3. 3 1.1 LATAR BELAKANG Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan.Praktikum ini berjudul “Analisis Tanah”. Tanah bersifat dinamis, dimana tanah mengalami perkembangan setiap waktunya. Karakteristik tanah di setiap daerah tentunya berbeda dengan daerah lainnya. Tanah dapat dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat yang dimilikinya. Ilmu yang mempelajari tentang proses-proses pembentukan tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya disebut genesis tanah. Tanah terdiri dari tiga komponen: padat (butir pasir, debu, liat dan bahan organik), cair (air di dalam pori tanah), dan udara (di dalam pori atau rongga tanah). Untuk mendukung pertumbuhan tanaman, ketiga komponen tersebut harus berada dalam keadaan seimbang. Bila tanah terlalu basah (hampir semua pori diisi air), maka akan kekurangan udara sehingga akar tanaman sulit bernapas. Sebaliknya, bila tanah terlalu kering (kekurangan air), walaupun cukup udara, dapat menyebabkan tanaman layu.
  • 4. 4 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan dilaksanakannya praktikum Ilmu Tanah ini mengenai “Analisis Tanah” yaitu agar mahasiswa/i mengerti dan memahami tentang kuantitas dan kualitas keserdiaan sumberdaya alam pada tanah,Pemamfaatan SDA pada tanah dan kontribusi tanah terhadap pembangunan nasional,Jenis,Faktor penyebab dan dampak kerusakan dari pemamfaatan SDA pada tanah,Kelembagaan dalam pengolaan SDA pada tanah dan Analisis keberlanjutan SDA pada tanah. 1.3 WAKTU DAN TEMPAT Hari / Tanggal : Kamis, 17 April 214 Waktu : Pukul 09.00 – 17.00 WIB Tempat : Desa Benyot Dan Desa Peraden,Kec.Juli
  • 5. 1.Tanah Kapur 5 Gambar Tanah Kapur Tanah kapur adalah tanah yang berasal dari batuan kapur yang pada umumnya terdapat di daerah pegunungan kapur dan berumur tua. Tanah ini tidak subur, tetapi masih dapat ditanami pohon jati, seperti daerah hutan jati.Persebarannya banyak terdapat di daerah pegunungan kapur yang terdapat di desa senebok peraden.
  • 6. 6 2.Tanah Mergel Gambar :tanah mergel Tanah Mergel adalah tanah yang terjadi dari campuran batuan kapur , pasir dan tanah liat.Pembentukan tanah mergel dipengaruhi oleh hujan yang tidak merata epanjang tahun.Tanah mergel termasuk jenis tanah yang subur dan banyak terdapat di lereng pengunungan dan daratan rendah, yang terdapat di senebok peraden.
  • 7. KAJIAN TEORI 7 2.1 KUANTITAS DAN KUALITAS KETERSEDIAAN SDA PADA TANAH Pelestarian kualitas tanah merupakan upaya untuk memelihara fungsi tanah agar kualitasnya tetap pada kondisi alamiahnya. Pelestarian kualitas air dilakukan pada sumber tanah yang terdapat di hutan lindung. Sedangkan pengelolaan kualitas tanah pada sumber tanah di luar hutan lindung dilakukan dengan upaya pengendalian pencemaran tanah, yaitu upaya memelihara fungsi tanah sehingga kualitas tanah memenuhi baku mutu tanah. Tanah sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komponen lainnya. Tanah yang kualitasnya buruk akan mengakibatkan kondisi lingkungan hidup menjadi buruk sehingga akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatan manusia serta kehidupan makhluk hidup lainnya. Penurunan kualitas air akan menurunkan dayaguna, hasil guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari sumber daya tanah yang pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumber daya alam (natural resources depletion).Kuantitas tanah pun sangatlah banyak.
  • 8. 8 2.2 PEMAMFAATAN SDA PADA TANAH DAN KONTRIBUSI TANAH TERHADAP PEMBANGUNAN NASIONAL Berikut manfaat sumber daya alam pada tanah, yaitu; 1. Penyediaan unsur hara untuk tumbuhan. Ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produksi suatu tumbuhan. Jumlah dan jenis unsur hara yang tersedia di tanah dan dibutuhkan oleh tumbuhan haruslah sesuai dan seimbang. 2. Penyedia makanan untuk biota tanah. Tanah menjadi habitat pengurai yang menguraikan sisa organisme mati menjadi bahan makanan yang dibutuhkan oleh tanaman dan organisme lain. 3. Sebagai habitat hidup dan melakukan kegiatan. Tanah merupakan tempt manusia dan makhluk hidup lainnya melakukan kegiatannya. Di dalam tanah, hidup pula berbagai organisme tanah, misalnya cacing tanah. 4. Sumber bahan baku barang kerajianan atau perabot rumah tangga. Kandungan tanah liat dapat di manfaatkan manusia untuk membuat batu bata, barang-barang seni dan kerajinan, maupun alat-alat rumah tangga. Tanah liat juga dapat dimanfaatkan salah satunya sebagai bahan baku genteng penutup atap rumah atau bangunan. 5. Memiliki nilai ekologi, yaitu mampu menyerap dan menyimpan air (melindungi tata air), menekan erosi, serta menjaga kesuburan tanah. 6. Memiliki nilai ekonomis yaitu sebagai aset yang dapat disewakan atau diperjual belikan Mengandung barang tambang atau bahan galian yang berguna untuk manusia.
  • 9. 9 PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DALAM KEADAAN MENDESAK
  • 10. 10 2.3 JENIS,FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK KERUSAKAN DARI PEMAMFAATAN SDA PADA TANAH JENIS-JENIS TANAH YAITU : 1. Tanah Vulkanis Tanah vulkanis memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Tanahnya subur. Mengandung unsur hara yang tinggi. Merupakan hasil pelapukan materi letusan gunung berapi. Mudah menyerap air dan berwarna lebih gelap. Terdapat di sekitar wilayah gunung berapi. 2. Tanah Humus Tanah humus memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Tanahnya gembur. Warnanya kehitaman. Merupakan hasil pelapukan fosil tumbuhan dan hewan yang membusuk. Baik untuk lahan pertanian karena daya serap airnya yang tinggi 3. Tanah Lempung atau Tanah Liat Tanah lempung memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Tanahnya sulit menyerap air sehingga tidak cocok untuk dijadikan lahan pertanian. Tekstur tanahnya cenderung lengket bila dalam keadaan basah dan kuat menyatu antara butiran tanah yang satu dengan lainnya. Dalam keadaan kering, butiran tanahnya terpecah-pecah secara halus. Merupakan bahan baku pembuatan tembikar dan kerajinan tangan lainnya yang dalam pembuatannya harus dibakar dengan suhu di atas 10000C. 4. Tanah Kapur Tanah kapur memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Tanahnya tidak subur dan sangat tidak cocok untuk lahan pertanian. Merupakan hasil pelapukan batuan kapur. Dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan kerajinan keramik. Dalam pertanian, tanah kapur yang sifat basanya tinggi dapat dimanfaatkan untuk menetralkan kadar keasaman tanah.
  • 11. 11 JENIS KEPENTINGAN UMUM 1. Pertahanan dan keamanan nasional; 2. Jalan umum, jalan tol, terowongan, jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas operasi kereta api; 3. Waduk, bendungan, bendung, irigasi, sa luran air minum, saluran pembuangan air dan sanitasi, dan bangunan pengairan lainnya; 4. Pelabuhan, bandar udara, dan terminal; 5. Infrastruktur minyak, gas, dan panas bumi; 6. Pembangkit, transmisi, gardu, jaringan, dan distribusi tenaga listrik; 7. Jaringan telekomunikasi dan informatika Pemerintah; 8. Tempat pembuangan dan pengolahan sampah; 9. Rumah sakit Pemerintah/Pemda; 10. Fasilitas keselamatan umum; 11. Tempat pemakaman umum Pemerintah/Pemda; 12. Fasilitas sosial, fasilitas umum, dan ruang terbuka hijau publik; 13. Cagar alam dan cagar budaya; 14. Kantor Pemerintah/Pemda/Desa; 15. Penataan permukiman kumuh perkotaan dan/atau konsolidasi tanah, serta perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan status sewa; 16. Prasarana pendidikan atau sekolah Pemerintah/Pemda; 17. Prasarana olahraga Pemerintah/ Pemda; dan 18. Pasar umum dan lapangan parkir umum.
  • 12. FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK KERUSAKAN DARI PEMAMFAATAN SDA PADA TANAH 12 A. Erosi B. Penggundulan Hutan C.Polusi D. Kebakaran Hutan E. Eksploitasi Tambang yang Berlebihan F. Kerusakan Karena Proses Kimiawi Air Hujan G. Kerusakan Karena Proses Mekanis Air Hujan H. Kerusakan Karena Tanah Longsor I. Kerusakan Karena Terkumpulnya Garam di Daerah Perakaran (Salinisasi) J. Kerusakan Karena Penjenuhan Tanah oleh Air (Waterlogging)
  • 13. “Kantor Pertanahan Kabupaten Bireuen” 2.4 KELEMBAGAAN DALAM PENGOLAAN SDA PADA TANAH
  • 14. 14 Mengingat :  Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960; •Undang-undang Nomor 56 Tahun 1960; •Undang-undang 28 Tahun 2009; •Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961; •Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997; •Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006; •Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1980; •Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2001; •Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 2001; •Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001; •Keputusan Presiden Nomor 309/M Tahun 2001; •Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2003 •Keputusan Presiden Nomor 98 Tahun 2005 •Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 1981; •Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 1984; •Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1999 dan Nomor 9 Tahun 1999; •Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 2006; •Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 2006; •Surat Edaran Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 420-4816 Tanggal 11 Desember 1998; •Surat Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 7/Png/19/2011 Tanggal 4 Juli 2011
  • 15.  STUKTUR ORGANISASI DAN TUPOKSINYA 15
  • 16. 16 Bahwa dalam rangka mendekatkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pertanahan Nasional RI, sebagai perwujudan salah satu amanat Perpres No. 10 tahun 2006 Tentang Badan Pertanahan Nasional telah dikembangkan pola pengelolaan pertanahan yang secara aktif dilakukan oleh jajaran BPN bagi masyarakat dengan sistem pelayanan bergerak yang diberi nama LARASITA (Layanan Rakyat untuk Sertipikasi Tanah). Untuk membangun Sistim informasi pertanahan nasional (Simtanas) termasuk didalamnya infra struktur Perangkat Keras Hadware) dan Perangkat Lunak (Software) serta peningkatan sumber daya manusia, khususnya di Kantor Pertanahan dengan 2 Cara : 1. Kantor Pertanahan dengan Basis Data KKP – Geo KKP 2. Pelayanan bergerak (mobile) LARASITA
  • 17. 17 LUAS LAHAN BUKAN PERTANIAN DALAM KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2011 Kecamatan Bangunan & Pekarangan Hutan Negara Rawa Tidak Ditanami Lainnya Jumlah/Total (Ha) (Ha) (Ha) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 01 Samalanga 2,164 8,443 67 220 10,894 02 Simpang mamplam 2,408 10,915 65 246 13,634 03 Pandrah 557 1,350 - 50 1,957 04 Jeunieb 1,301 916 8 557 2,782 05 Peulimbang 419 187 - 43 649 06 Peudada 1,963 7,950 25 362 10,300 07 Juli 565 3,958 5 744 5,272 08 Jeumpa 1,015 - 54 783 1,852 09 Kota Juang 834 - 30 43 907 10 Kuala 435 - 40 40 515 11 Jangka 1,313 - 80 636 2,029 12 Peusangan 3,886 - 309 85 4,280 13 Peusangan Selatan 635 800 102 56 1,593 14 Peusangan Sb. Krueng 375 1,500 126 75 2,076 15 Makmur 1,256 - 33 50 1,339 16 Gandapura 434 - - 91 525 17 Kuta Blang 256 - 140 150 546 Jumlah/Total 19,816 36,019 1,084 4,231 61,150 Sumber : Dinas Pertanian,Peternakan,Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bireuen serta Statistik Kabupaten Bireuen
  • 18.  2.5 ANALISIS KEBERLANJUTAN SDA PADA TANAH 18  HIPOTESIS KEBERLANJUTAN SDA Beberapa tahun terakhir ini, sektor pertanian kembali menjadi sorotan publik.Hal ini dikarenakan selama Indonesia mengalami masa krisis ekonomi yang berkepanjangan, salah satu sektor yang mampu bertahan dari gonjangan tersebut adalah sektor pertanian. Oleh karena itu, sektor pertanian dinilai mampu memegang peranan strategis dalam pembangunan perekonomian nasional, dan bahkan diharapkan dapat berperan di garis depan dalam mengatasi krisis ekonomi di era reformasi ini. Peran pertanian sebagai peranan strategis sehingga sektor ini patut menjadi sektor andalan dan mesin penggerak pertumbuhan ekonomi. Pembangunan pertanian berkelanjutan pada masa mendatang bukan lagi sekedar bertumpu pada persoalan produksi semata, akan tetapi berwawasan peningkatan kesejahteraan petani, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan, pendidikan, dan keterampilan petani serta upaya perbaikan pelestarian sumberdaya dan lingkungan hidup yang disertai penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, harus mendapat prioritas yang tinggi dalam pembangunan pertanian pada era reformasi ini.Pembangunan pertanian harus dilakukan secara terpadu dalam suatu kesatuan sistem agribisnis sehingga mampu memanfaatkan sumberdaya domestik secara optimal. Strategi ini sekaligus merupakan suatu upaya yang sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu menyediakan pangan yang berkualitas dan cukup bagi masyarakat, serta menciptakan nilai tambah dan meningkatkan penerimaan devisa, sehingga lebih memperkuat ketahanan nasional.
  • 19.  UPAYA-UPAYA PEMULIHAN KUANTITAS DAN KUALITAS TANAH 19 A. Rehabilitas Kerusakan Sifat Fisik tanah Kerusakan sifat fisik tanah umumnya diakibatkan oleh memburuknya struktur tanah. Kerusakan struktur dimulai dengan penurunan kestabilan agregat tanah. Hal itu diakibatkan oleh kikisan air hujan dan aliran permukaan. Berkurangnya kualitas kestabilan agregat tanah diiringi penurunan kandungan bahan organik, aktivitas perakaran vegetasi, dan jumlah mikroorganisme tanah. Tindakan untuk memperbaiki kerusakan sifat fisik tanah sebagai berikut : a. pengolahan tanah secara berkala untuk menghindari pergerakan tanah. b. peningkatan kandungan bahan organik tanah melalui variasi seresah (dedaunan kering) dari vegetasi penutup lahannaya c. peningkatan keanekaragaman tanaman untuk memperbaiki sistem persebaran perakaran. B. Rehabilitas Kerusakan Kimia dan Biologi Tanah Kerusakan tanah pada sifat kimia dan biologi ditandai dengan penurunan kandungan bahan organik dan kenaikan kadar asam tanah. Tindakan perbaikan dilakukan dengan cara antara lain pemberian jerami dan zat kapur. Pemberian jerami dapat meningkatkan aktivitas mikroba yang membusukkan bahan-bahan tanah dan menghasilkan bahan organik. Pemberian zat kapur dapat membantu menetralisasi kadar keasaman pada tanah.
  • 20. 20 C.Remediasi Pencemaran tanah Remediasi adalah upaya atau tindakan yang dilakukan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Remediasi dibagi menjadi tiga, yaitu remediasi in-situ (on-site), ex-situ (off-site), dan bioremediasi:  Remediasi in-situ adalah pembersihan lahan yang tercemar tanpa berpindah tempat atau tetap di lokasi pencemaran.  Remediasi ex-situ adalah pembersihan lahan yang tercemar dengan cara menggali tanah yang tercemar dan dipindahkan ke lokasi lain. Setelah dipindahkan di tempat aman, baru dilakukan proses pembersihan tanah yang tercemar tersebut.  Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur dan bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mengurangi pengaruh zat pencemar.
  • 21. KESIMPULAN DAN SARAN 21 Kesimpulan Dari data-data pengamatan di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa ketelitian itu sangat penting dalam proses praktikum. Pemilihan profil untuk pengambilan contoh tanah harus benar-benar diperhatikan, harus mewakili suatu daerah. Pada praktikum ini kami hanya mengamati kuantitas dan kualitas ketersediaan SDA, Pemamfaatan SDA pada tanah dan kontribusi tanah terhadap pembangunan nasional,Jenis,Faktor penyebab dan dampak kerusakan dari pemamfaatan SDA pada tanah,Kelembagaan dalam pengolaan SDA pada tanah dan Analisis keberlanjutan SDA pada tanah. Saran Dalam pengamatan analisis tanah tanah harus dilakukan lebih teliti agar tidak terjadi kesalahan dalam pengklasifikasian. Pengamatan terhadap keadaan lingkungan pada saat pengamatan profil harus memperhatikan kondisi lapangan saat itu. Kondisi lapangan harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi hasil pengamatan dan akhirnya juga mempengaruhi hasil klasifikasi tanah pada profil tersebut.
  • 22. Dan Kami pada prinsipnya siap dan mendukung penuh untuk menjalankan tugas melalui LARASITA dengan segenap kemauan dan keterbatasan kemampuan yang ada, oleh karenanya kami juga sangat berharap bantuan dari Kanwil BPN Propinsi maupun BPN Pusat untuk terus memberikan perhatian dan bimbingannya. PENUTUP Demikian laporan praktikum analisis tanah yang berjudul “Analisis Tanah” yang telah saya buat.Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan penilaian mata kuliah Ekonomi sumber daya alam.Mohon maaf apabila dalam laporan ini terdapat banyak kekurangan, karena keterbatasan data dan lain sebagainya, saya ucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu terlaksananya praktikum analisis tanah ini.Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi diri saya sendiri.. 22
  • 23. 23