Dokumen ini membahas tentang bising dan dampaknya terhadap kesehatan. Ia menjelaskan definisi bunyi dan bising, komponen bunyi seperti amplitudo dan frekuensi, jangkauan pendengaran manusia, dan efek bising pada kesehatan seperti gangguan pendengaran dan psikososial. Dokumen ini juga membahas kontrol bising melalui sumber, jalur, dan eksposur pekerja serta persyaratan perundangan terkait.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang bunyi bising dan kesannya terhadap kesehatan. Ia menjelaskan berbagai jenis kebisingan, dampaknya seperti kerusakan pendengaran, tinnitus, dan tekanan, serta cara mengendalikan dan mencegah paparan bising berlebihan seperti menggunakan alat pelindung telinga dan mengatur lingkungan kerja. Dokumen ini juga membahas peraturan terkait untuk mengatur dan memantau tingkat
SAFETY HEALTH COMMITTEE IN WORKPLACE JKKP 1996PATRICK MARTIN
Dokumen tersebut membahas tentang Jawatankuasa Keselamatan dan Kesihatan di Tempat Kerja. Ia menjelaskan tentang komposisi, fungsi, dan tanggung jawab Jawatankuasa tersebut sesuai dengan Akta Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan 1994 dan peraturan-peraturannya. Dokumen tersebut juga membahas tentang penyelenggaraan mesyuarat Jawatankuasa serta sanksi bagi pelanggaran peraturan yang ditetapkan
Dokumen tersebut membahas tentang keperluan dan fungsi Jawatankuasa Keselamatan dan Kesihatan (JKK) di tempat kerja sesuai dengan Akta Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan 1994 dan Peraturan-Peraturan Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan 1996."
Dokumen tersebut membahasakan kepentingan keselamatan dan kesihatan di tempat kerja dengan menyediakan infrastruktur yang selamat, melakukan pelatihan kepada pekerja, dan menerapkan metode 5S untuk menjaga ketertiban dan kebersihan tempat kerja.
Visitors SHE Induction Presentation 2016Chris Morris
The document provides an induction for a construction site. It summarizes the following key points in 3 sentences:
The document outlines the legal health and safety requirements for the construction site, including providing training and ensuring workers use proper protective equipment. It also details various hazards on site like working at heights, electricity, and chemicals. The induction covers emergency procedures, incident reporting, and use of personal protective equipment like hard hats and safety shoes.
Dokumen ini membahas tentang bising dan dampaknya terhadap kesehatan. Ia menjelaskan definisi bunyi dan bising, komponen bunyi seperti amplitudo dan frekuensi, jangkauan pendengaran manusia, dan efek bising pada kesehatan seperti gangguan pendengaran dan psikososial. Dokumen ini juga membahas kontrol bising melalui sumber, jalur, dan eksposur pekerja serta persyaratan perundangan terkait.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang bunyi bising dan kesannya terhadap kesehatan. Ia menjelaskan berbagai jenis kebisingan, dampaknya seperti kerusakan pendengaran, tinnitus, dan tekanan, serta cara mengendalikan dan mencegah paparan bising berlebihan seperti menggunakan alat pelindung telinga dan mengatur lingkungan kerja. Dokumen ini juga membahas peraturan terkait untuk mengatur dan memantau tingkat
SAFETY HEALTH COMMITTEE IN WORKPLACE JKKP 1996PATRICK MARTIN
Dokumen tersebut membahas tentang Jawatankuasa Keselamatan dan Kesihatan di Tempat Kerja. Ia menjelaskan tentang komposisi, fungsi, dan tanggung jawab Jawatankuasa tersebut sesuai dengan Akta Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan 1994 dan peraturan-peraturannya. Dokumen tersebut juga membahas tentang penyelenggaraan mesyuarat Jawatankuasa serta sanksi bagi pelanggaran peraturan yang ditetapkan
Dokumen tersebut membahas tentang keperluan dan fungsi Jawatankuasa Keselamatan dan Kesihatan (JKK) di tempat kerja sesuai dengan Akta Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan 1994 dan Peraturan-Peraturan Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan 1996."
Dokumen tersebut membahasakan kepentingan keselamatan dan kesihatan di tempat kerja dengan menyediakan infrastruktur yang selamat, melakukan pelatihan kepada pekerja, dan menerapkan metode 5S untuk menjaga ketertiban dan kebersihan tempat kerja.
Visitors SHE Induction Presentation 2016Chris Morris
The document provides an induction for a construction site. It summarizes the following key points in 3 sentences:
The document outlines the legal health and safety requirements for the construction site, including providing training and ensuring workers use proper protective equipment. It also details various hazards on site like working at heights, electricity, and chemicals. The induction covers emergency procedures, incident reporting, and use of personal protective equipment like hard hats and safety shoes.
This document identifies hazards, assesses risks, and proposes risk controls for the Orthopedic Department. Three key hazards are identified: 1) needle prick injury from leaving a needle attached to a heparin bottle, which poses a medium risk; 2) slip and fall hazards from a slippery floor due to water leaks in the ceiling, also a medium risk; and 3) heat collapse risk to patients from high temperatures without sufficient airflow, again a medium risk. Engineering, administrative, and PPE controls are proposed to reduce the risks, such as no loose needles, warning signs, allowing fans, and establishing a PPE policy.
The safety report summarizes safety inspections, meetings, statistics and training from February 2012 at a construction site. Four joint safety inspections were conducted weekly with contractors. No lost-time injuries occurred among 36840 man-hours worked. Over 250 workers received tool box talks on various safety topics. A permit to work system was developed and training was provided after a briefing by a safety expert. Two workers received awards for safe practices. No accidents were reported and a government inspection raised no concerns.
This document outlines a hazard identification and risk assessment process. It includes classifying work activities, identifying hazards, conducting a risk assessment involving likelihood and severity ratings, and developing a risk control action plan. A hierarchy of control is presented to guide implementing appropriate risk controls based on the assessed risk level - high risks require immediate action, medium risks a planned approach, and low risks may be acceptable. The overall process aims to systematically identify workplace hazards and implement effective controls to reduce risk.
The OSHA standard for noise requires at-workers to receive training on how noise affects them along with the controls to protect them from exposure and monitor their hearing. If this the type of training that you require to meet your regulatory obligations, contact us at The Windsor Consulting Group, Inc. We have over 60 occupational health and safety course offering to help your workforce, public, and the environment
The document outlines the hazard identification and risk assessment for a billboard installation project at KM4 of the Klang-Shah Alam Highway in Malaysia. It identifies potential hazards at each stage of the project, including mobilization to site, installing the billboard base and panels, and electrical equipment installation. Key hazards addressed are falls from height, unsafe lifting, adverse weather, pinch points, trips and falls, and electrical shock. Control measures recommended include using safety harnesses and mats, permitting for lifting and working at heights, inspections of equipment, use of protective equipment, delineation of work areas and prohibiting phone use while driving. Responsible parties for ensuring control measures are implemented are also identified.
Dokumen tersebut membincangkan tentang hazard dan risiko di tempat kerja, termasuk definisi hazard dan risiko, jenis-jenis hazard seperti fizikal, kimia, biologi dan ergonomik, serta punca utama hazard seperti keadaan tempat kerja dan perlakuan pekerja. Dokumen ini juga menjelaskan kepentingan penggunaan pakaian perlindungan diri.
This document outlines quality, health, safety, and environmental objectives and targets for 2015. It includes goals to improve management system familiarization through trainings, increase management visibility in the field through site visits, reduce injuries by promoting safety tools, strengthen the use of stop work authority, reduce incident rates, and improve waste reduction and recycling efforts. Targets include a 50% attendance rate for trainings, each project manager conducting one site visit, 5 proactive safety reports per 1000 man hours, a 10% increase in stop work authority use, decreased incidents from 2015, and thorough sorting and promotion of recycling programs.
Forklift merupakan alat berat yang berbahaya jika tidak dioperasikan dengan selamat. Dokumen ini memberikan panduan penggunaan dan keselamatan forklift, termasuk komponen utama, perbezaan antara forklift dan kenderaan biasa, pemeriksaan sebelum dan selepas penggunaan, amalan keselamatan seperti mematuhi had laju dan muatan, serta faktor-faktor yang boleh menyebabkan kemalangan.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana tindakan darurat yang mencakupi (1) tujuan rencana tersebut untuk memastikan evakuasi yang aman dan tertib selama darurat, (2) prosedur pencegahan, persiapan, tindakan, dan pemulihan, (3) tugas dan tanggung jawab pasukan respon darurat seperti pemadam kebakaran dan penyelamat, serta (4) lokasi berkumpul selama evakuasi.
CONTENTS:
I. What is a Hot Work ?
II. Training
III. PPE`s
IV. Hot Work Permit
V. Electric Welding
VI. Fire Prevention
VII. Fire Watch
VIII. Generator Sets
IX. Welding Equipment Checks
X. Oxy Cutting Equipment
XI. Fire Safety Precautions
XII. Compressed Gas Cylinders
XIII. Safe Practices
XIV. Heat Stress
The document discusses workplace safety and health in Malaysia. It outlines the responsibilities of the Department of Occupational Safety and Health (DOSH) to ensure safety for workers. DOSH enforces key legislation like the Occupational Safety and Health Act of 1994. This Act establishes a framework for securing worker safety and health. It applies to most private and public sector employers and employees. The document also discusses the roles and requirements for safety committees, safety officers, employer and employee responsibilities, penalties, and more to promote safety in the workplace.
Dokumen tersebut membahas tentang penubuhan dan fungsi Jawatankuasa Persekitaran, Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan di Institut Kemahiran MARA Kuala Lumpur. Jawatankuasa ini ditubuhkan menurut Akta Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan 1994 dan Peraturan-Peraturan Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan 1996. Jawatankuasa ini bertanggungjawab untuk mengkaji risiko keselamatan tempat ker
This document discusses hazard identification, risk assessment, and risk control. It defines key terms like hazard, danger, and risk. It outlines the risk management process of classifying activities, identifying hazards, assessing risks, implementing risk controls, and reviewing controls. Different types of risks are described like mechanical, electrical, chemical, and ergonomic risks. Methods of risk assessment include qualitative, semi-quantitative, and quantitative assessments using risk matrices to evaluate likelihood and severity of risks. Risk control actions are recommended to eliminate, substitute, isolate, use engineering or administrative controls, or personal protective equipment.
This document outlines regulations for workplace exposure to chemical hazards in Malaysia. It defines key terms and sets permissible exposure limits and other controls to protect worker health. Employers must assess chemical risks, monitor worker exposure, provide training and health surveillance, use engineering and PPE controls, and maintain exposure and medical records. The regulations aim to prevent worker illness by controlling chemical hazards and ensuring safe handling practices.
This document provides an introduction to noise control concepts and methods. It outlines when noise control is required according to legal exposure limits. Key aspects of noise control covered include noise risk assessment, identifying excessive noise exposures, and implementing controls following the hierarchy of control from elimination to administrative controls to personal protective equipment. Engineering controls for noise reduction are discussed in terms of controlling noise at the source, transmission path, and receiver. Methods like insulation, barriers, and enclosure of noise sources are presented. The importance of noise monitoring and a multifaceted approach to noise control following the hierarchy are emphasized.
This document discusses noise exposure and its effects. It begins by differentiating between sound and noise, and identifying the noise levels that can affect the human ear in workplaces. It then outlines the objectives of understanding daily noise dose limits, Malaysian legislation requirements, and employer and employee responsibilities regarding noise. Next, it presents strategies for enforcing noise exposure regulations from 2018-2020, including establishing standards, promotion, training, and a three-tiered enforcement approach. It also provides data on reported occupational diseases in 2019, with the majority being noise-related hearing disorders. The document concludes by describing the types and effects of noise, including temporary threshold shifts, permanent hearing loss, and non-auditory impacts.
This document identifies hazards, assesses risks, and proposes risk controls for the Orthopedic Department. Three key hazards are identified: 1) needle prick injury from leaving a needle attached to a heparin bottle, which poses a medium risk; 2) slip and fall hazards from a slippery floor due to water leaks in the ceiling, also a medium risk; and 3) heat collapse risk to patients from high temperatures without sufficient airflow, again a medium risk. Engineering, administrative, and PPE controls are proposed to reduce the risks, such as no loose needles, warning signs, allowing fans, and establishing a PPE policy.
The safety report summarizes safety inspections, meetings, statistics and training from February 2012 at a construction site. Four joint safety inspections were conducted weekly with contractors. No lost-time injuries occurred among 36840 man-hours worked. Over 250 workers received tool box talks on various safety topics. A permit to work system was developed and training was provided after a briefing by a safety expert. Two workers received awards for safe practices. No accidents were reported and a government inspection raised no concerns.
This document outlines a hazard identification and risk assessment process. It includes classifying work activities, identifying hazards, conducting a risk assessment involving likelihood and severity ratings, and developing a risk control action plan. A hierarchy of control is presented to guide implementing appropriate risk controls based on the assessed risk level - high risks require immediate action, medium risks a planned approach, and low risks may be acceptable. The overall process aims to systematically identify workplace hazards and implement effective controls to reduce risk.
The OSHA standard for noise requires at-workers to receive training on how noise affects them along with the controls to protect them from exposure and monitor their hearing. If this the type of training that you require to meet your regulatory obligations, contact us at The Windsor Consulting Group, Inc. We have over 60 occupational health and safety course offering to help your workforce, public, and the environment
The document outlines the hazard identification and risk assessment for a billboard installation project at KM4 of the Klang-Shah Alam Highway in Malaysia. It identifies potential hazards at each stage of the project, including mobilization to site, installing the billboard base and panels, and electrical equipment installation. Key hazards addressed are falls from height, unsafe lifting, adverse weather, pinch points, trips and falls, and electrical shock. Control measures recommended include using safety harnesses and mats, permitting for lifting and working at heights, inspections of equipment, use of protective equipment, delineation of work areas and prohibiting phone use while driving. Responsible parties for ensuring control measures are implemented are also identified.
Dokumen tersebut membincangkan tentang hazard dan risiko di tempat kerja, termasuk definisi hazard dan risiko, jenis-jenis hazard seperti fizikal, kimia, biologi dan ergonomik, serta punca utama hazard seperti keadaan tempat kerja dan perlakuan pekerja. Dokumen ini juga menjelaskan kepentingan penggunaan pakaian perlindungan diri.
This document outlines quality, health, safety, and environmental objectives and targets for 2015. It includes goals to improve management system familiarization through trainings, increase management visibility in the field through site visits, reduce injuries by promoting safety tools, strengthen the use of stop work authority, reduce incident rates, and improve waste reduction and recycling efforts. Targets include a 50% attendance rate for trainings, each project manager conducting one site visit, 5 proactive safety reports per 1000 man hours, a 10% increase in stop work authority use, decreased incidents from 2015, and thorough sorting and promotion of recycling programs.
Forklift merupakan alat berat yang berbahaya jika tidak dioperasikan dengan selamat. Dokumen ini memberikan panduan penggunaan dan keselamatan forklift, termasuk komponen utama, perbezaan antara forklift dan kenderaan biasa, pemeriksaan sebelum dan selepas penggunaan, amalan keselamatan seperti mematuhi had laju dan muatan, serta faktor-faktor yang boleh menyebabkan kemalangan.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana tindakan darurat yang mencakupi (1) tujuan rencana tersebut untuk memastikan evakuasi yang aman dan tertib selama darurat, (2) prosedur pencegahan, persiapan, tindakan, dan pemulihan, (3) tugas dan tanggung jawab pasukan respon darurat seperti pemadam kebakaran dan penyelamat, serta (4) lokasi berkumpul selama evakuasi.
CONTENTS:
I. What is a Hot Work ?
II. Training
III. PPE`s
IV. Hot Work Permit
V. Electric Welding
VI. Fire Prevention
VII. Fire Watch
VIII. Generator Sets
IX. Welding Equipment Checks
X. Oxy Cutting Equipment
XI. Fire Safety Precautions
XII. Compressed Gas Cylinders
XIII. Safe Practices
XIV. Heat Stress
The document discusses workplace safety and health in Malaysia. It outlines the responsibilities of the Department of Occupational Safety and Health (DOSH) to ensure safety for workers. DOSH enforces key legislation like the Occupational Safety and Health Act of 1994. This Act establishes a framework for securing worker safety and health. It applies to most private and public sector employers and employees. The document also discusses the roles and requirements for safety committees, safety officers, employer and employee responsibilities, penalties, and more to promote safety in the workplace.
Dokumen tersebut membahas tentang penubuhan dan fungsi Jawatankuasa Persekitaran, Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan di Institut Kemahiran MARA Kuala Lumpur. Jawatankuasa ini ditubuhkan menurut Akta Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan 1994 dan Peraturan-Peraturan Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan 1996. Jawatankuasa ini bertanggungjawab untuk mengkaji risiko keselamatan tempat ker
This document discusses hazard identification, risk assessment, and risk control. It defines key terms like hazard, danger, and risk. It outlines the risk management process of classifying activities, identifying hazards, assessing risks, implementing risk controls, and reviewing controls. Different types of risks are described like mechanical, electrical, chemical, and ergonomic risks. Methods of risk assessment include qualitative, semi-quantitative, and quantitative assessments using risk matrices to evaluate likelihood and severity of risks. Risk control actions are recommended to eliminate, substitute, isolate, use engineering or administrative controls, or personal protective equipment.
This document outlines regulations for workplace exposure to chemical hazards in Malaysia. It defines key terms and sets permissible exposure limits and other controls to protect worker health. Employers must assess chemical risks, monitor worker exposure, provide training and health surveillance, use engineering and PPE controls, and maintain exposure and medical records. The regulations aim to prevent worker illness by controlling chemical hazards and ensuring safe handling practices.
This document provides an introduction to noise control concepts and methods. It outlines when noise control is required according to legal exposure limits. Key aspects of noise control covered include noise risk assessment, identifying excessive noise exposures, and implementing controls following the hierarchy of control from elimination to administrative controls to personal protective equipment. Engineering controls for noise reduction are discussed in terms of controlling noise at the source, transmission path, and receiver. Methods like insulation, barriers, and enclosure of noise sources are presented. The importance of noise monitoring and a multifaceted approach to noise control following the hierarchy are emphasized.
This document discusses noise exposure and its effects. It begins by differentiating between sound and noise, and identifying the noise levels that can affect the human ear in workplaces. It then outlines the objectives of understanding daily noise dose limits, Malaysian legislation requirements, and employer and employee responsibilities regarding noise. Next, it presents strategies for enforcing noise exposure regulations from 2018-2020, including establishing standards, promotion, training, and a three-tiered enforcement approach. It also provides data on reported occupational diseases in 2019, with the majority being noise-related hearing disorders. The document concludes by describing the types and effects of noise, including temporary threshold shifts, permanent hearing loss, and non-auditory impacts.
The document discusses occupational safety and health issues globally and in Malaysia. Some key points:
- Globally, there are over 2.3 million deaths per year from work-related accidents or diseases. 317 million accidents occur annually at work.
- In Malaysia in 2014, there were 573 deaths and 42,148 accidents caused by work.
- OSH challenges include inadequate awareness in small-medium enterprises, new occupational hazards, more complex machinery and technology, and increased workloads.
- What is needed includes better strategies like consolidating national strategies, improving OSH awareness, empowering workers, promoting a preventive culture, and better international collaboration.
The document summarizes Malaysia's efforts to promote occupational safety and health (OSH) among small and medium enterprises (SMEs), which make up over 99% of businesses in Malaysia. It outlines initiatives by the Department of Occupational Safety and Health (DOSH) Malaysia to support OSH compliance among SMEs, such as fast track registration, door-to-door guidance, mobile promotional services, and an umbrella project to generate OSH awareness through industry associations. It also discusses guidelines and standards developed by DOSH to assist SMEs in implementing OSH management systems tailored to their needs.
1) The document discusses occupational safety and health (OSH) in Malaysia from 2011-2015 under the OSH Master Plan (OSH-MP15).
2) It provides statistics on workplace accident rates from 2004-2012, showing a reduction in fatality and injury rates. Targets are set to further reduce rates by 2015.
3) The OSH-MP15 consists of 4 strategies to improve OSH: strengthening government leadership, promoting preventive culture, increasing industry leadership, and enhancing partnerships. Progress updates in 2012 show completion rates ranging from 41-63% across the strategies.
4) Outputs discussed include outreach programs, OSH in schools initiatives, and mentorship programs. Research studies conducted
The document provides information on the Department of Occupational Safety and Health (DOSH) in Malaysia. It outlines DOSH's vision, mission, and objectives to prevent industrial accidents and occupational diseases. It describes DOSH's roles in standard setting, enforcement, and promotion of occupational safety and health. Key acts and regulations governing occupational safety are mentioned. The organization structure and national tripartite framework involving government, employers, and trade unions to promote occupational safety and health are summarized. Targets and strategies of the National Plan of Safety and Health are highlighted.
The document discusses Malaysia's development and implementation of its national occupational safety and health (OSH) policy and Convention No. 187. It provides an overview of Malaysia's OSH Master Plan 15, which aims to enhance public awareness, establish a national OSH policy framework, promote a preventive culture, and strengthen tripartite cooperation between government, employers, and employees. It also discusses strategies to strengthen enforcement, focus on emerging hazards, encourage research and development, and enhance leadership and competencies in OSH.
4. TUJUAN PINDAAN AKKP & PEMANSUHAN AKJ
1. Konsep
perundangan KKP
secara pengaturan
kendiri (self
regulation).
2. Penggubalan
Peraturan
seiring
perkembangan
teknologi terkini.
3. Percanggahan
peruntukan
dua Akta boleh
diseragamkan.
6. Meningkatkan
keberkesanan
penguatkuasaan
undang-undang
5. Dapat
mengatasi
loopholes
Akta 514
4. Meratifikasi ILO
Convention
(C 155)
4
Akta Kilang dan Jentera 1967
[Akta 139]
Akta Keselamatan dan
Kesihatan Pekerjaan 1994
[Akta 514]
Akta bagi kawalan kilang
yang berhubung dengan:
Ø Keselamatan,
kesihatan dan
kebajikan orang yang
berada di dalam kilang;
Ø Pendaftaran dan
pemeriksaan jentera;
Ø Perkara-perkara
berkaitan kilang dan
jentera;
Ø Bersifat prescriptive.
Akta bagi kawalan risiko
berkaitan kerja atau
berbangkit dengan aktiviti
kerja berhubung dengan:
Ø Memastikan
keselamatan, kesihatan
dan kebajikan orang
yang sedang bekerja;
Ø Melindungi orang lain
selain daripada pekerja
terhadap risiko
keselamatan dan
kesihatan pekerjaan;
Ø Menggalakkan
persekitaran pekerjaan
yang sesuai dengan
fisiologi dan psikologi
pekerja;
Ø Bersifat self regulation.
5. KRONOLOGI PEMBANGUNAN AKKP (PINDAAN) 2022 &
AKJ (PEMANSUHAN) 2022
Majlis Dialog
mendapatkan input
daripada
pemegang taruh
(Majikan, Pekerja,
Ahli akademik,
NGO)
Mei 2011
Majlis Dialog
Draf Pertama
MAKLUMBALAS
AWAM
PEMBANGUNAN
DRAF
LIBAT URUS /
SERANTA AWAM
KELULUSAN
KABINET
PARLIMEN
2011 - 2015
Pembangunan Draf
RUU.
Pembentangan
kepada MSDJ
Mei 2015
Pembentangan Draf
Pertama kepada MNKKP
Ogos 2015
Pembentangan kepada
National Labour Advisory
Council (NLAC)
Jan 2019
Edaran MJM
kepada
Kementerian /
Agensi
Sept 2020
Cadangan RUU
mendapat
kelulusan Kabinet
Okt 2020
Bacaan Pertama
Dewan Rakyat.
Nov 2020
Kelulusan Dewan
Rakyat
[28/10/2021]
Okt 2021
Kelulusan Dewan
Negara
[13/12/2021]
Dis 2021
2017 - 2019
Semakan draf
bersama AGC
Pewartaan
Akta Keselamatan & Kesihatan
Pekerjaan (Pindaan) 2022
dan
Akta Kilang dan Jentera
(Pemansuhan) 2022
[16/3/2022]
2022
PEWARTAAN
6. Akta 139 dan Akta 514
Akta Keselamatan dan
Kesihatan Pekerjaan 1994
[Akta 514]
• Berusia 29 tahun & tidak pernah dipinda.
• 67 Seksyen dan 3 Jadual
• 8 Peraturan
• 2 Perintah
Akta Kilang dan
Jentera 1967 [Akta 139]
• Berusia 56 tahun & pernah
dipinda pada tahun 1973, 1978 & 2006
• 70 Seksyen dan 3 Jadual
• 13 Peraturan
• 6 Perintah
AKJ (Pemansuhan) 2022
Akta akan dimansuhkan
keseluruhan.
6
AKKP sedia
ada
AKKP (Pindaan) 2022
Potong Pindaan Tambahan
67 Seksyen
3 Jadual
2
Seksyen
35 Seksyen 27 Seksyen
2 Jadual
Jumlah Seksyen :
92 Seksyen dan 5 Jadual
8. Akta Kilang dan Jentera
(Pemansuhan) 2022
Apa akan terjadi kepada tindakan yang
telah dikeluarkan atau diberikan di
bawah AKJ?
Apa akan terjadi kepada permohonan
yang belum selesai?
Apa akan terjadi kepada tindakan
perundangan yang belum selesai?
9. Pendaftaran, Perintah, Arahan, Kuasa Bertulis, Kebenaran, Perakuan
Kelayakan, Skim Pemeriksaan Khas atau Perakuan Kekompetenan diuruskan
di bawah AKKP.
2. Seksyen 4(2)
1. Seksyen 4(1)
Notis JKJ 110 (Subseksyen 19(2)) atau Notis JKJ 26 (subseksyen 39(3) dan
40(4)) diuruskan di bawah AKJ hingga selesai.
Apa akan terjadi kepada tindakan yang telah dikeluarkan
atau diberikan di bawah AKJ?
Peraturan baru yang akan digubal di bawah AKKP akan menjelaskan
berkenaan perkara ini. Contoh: Jentera Berperakuan Kelayakan boleh terus
digunakan sehingga Perakuan Kelayakan jentera tersebut tamat tempoh.
10. Permohonan kebenaran bagi skim
pemeriksaan khas di bawah
Subseksyen 40(5) Akta 139
Seksyen 5(g)
Seksyen 5(f)
Seksyen 5(e)
Seksyen 5(d)
Seksyen 5(c)
Seksyen 5(b)
Seksyen 5(a)
Pemeriksaan berkala di bawah
Seksyen 40 Akta 139
Rayuan di bawah Subseksyen 36(6)
Akta 139
Permohonan perakuan
kekompetenan atau kuasa bertulis di
bawah Subseksyen 29(2) Akta 139
Permohonan kebenaran bertulis
penggunaan premis sebagai kilang di
bawah Subseksyen 34(2) Akta 139
Permohonan kebenaran bertulis
pemasangan jentera di bawah
Subseksyen 36(1) Akta 139
Pemeriksaan pertama di bawah
Subseksyen 36(3) Akta 139
Apa akan terjadi kepada permohonan yang belum
selesai di bawah AKJ 1967 [Akta 139]?
Diuruskan di bawah AKJ 1967 [Akta 139]
hingga selesai
11. Adakah prosiding undang-undang yang dibuat di
bawah AKJ 1967 [Akta 139] boleh diteruskan?
Seksyen 6: Prosiding undang-undang yang diambil sebelum
berkuatkuasa AKJ (Pemansuhan) boleh dimulakan, diteruskan
atau dikuatkuasakan di bawah AKJ 1967 [Akta 139]
Kertas Siasatan, kompaun dan pendakwaan yang sedang berlangsung
di bawah AKJ 1967 [Akta 139] hendaklah diteruskan hingga selesai.
12. PERUNTUKAN AKJ
1967 YANG DI BAWA
MASUK KE DALAM
AKKP (PINDAAN) 2022
Perakuan Kelayakan Jentera
12
Pemasangan Jentera
Pemeriksaan Jentera
Skim Pemeriksaan Khas
Notis menduduki tempat kerja
Orang Berlesen
Perintah Khas Ketua Pengarah
14. 14
7. Keperluan Latihan KKP
8. Integriti Jentera
9. Orang Berlesen (OBL)
10. Kawal Selia Pengamal
KKP
11. Memperkasa MNKKP
12. Peningkatan Penalti
1. Pemakaian
2. Pentaksiran Risiko
3. Kewajipan Majikan &
Prinsipal
4. Hak Pekerja
5. Perkhidmatan Kesihatan
Pekerjaan
6. OSH-C
PERUNTUKAN UTAMA DALAM AKKP (PINDAAN) 2022
15. Terpakai kepada semua tempat kerja kecuali
• Pekhidmat domestik
• Angkatan Tentera Malaysia (ATM)
• Pekerjaan di atas kapal
Pemakaian
1
15
Pindaan
S1(2) Tertakluk kepada subseksyen (3), Akta ini
hendaklah terpakai bagi semua tempat kerja di
seluruh Malaysia termasuk dalam
perkhidmatan awam dan pihak berkuasa
berkanun
S1(3) Tiada apa-apa jua dalam Akta ini terpakai
bagi pekerjaan yang dinyatakan dalam Jadual
Pertama.
PENAMBAHBAIKAN DALAM AKKP (PINDAAN) 2022
16. PENAMBAHBAIKAN DALAM AKKP PINDAAN
Peruntukan spesifik kewajipan majikan
menjalankan pentaksiran risiko dan langkah
kawalan risiko di tempat kerja.
• Kenalpasti bahaya
• Analisis risiko
• Kawalan risiko
Pentaksiran Risiko
2
16
Kewajipan untuk menjalankan pentaksiran risiko dan
melaksanakan Langkah-Langkah kawalan
18B. (1) Tiap-tiap majikan, orang yang bekerja sendiri atau
prinsipal hendaklah menjalankan pentaksiran risiko berhubung
dengan risiko keselamatan dan kesihatan yang terdedah kepada
mana-mana orang yang mungkin terjejas dengan
pengusahaannya di tempat kerja.
(2) Jika pentaksiran risiko menunjukkan bahawa kawalan risiko
dikehendaki untuk menghapuskan atau mengurangkan risiko
keselamatan dan kesihatan, majikan, orang yang bekerja sendiri
atau prinsipal itu hendaklah melaksanakan kawalan itu.
(3) Bagi maksud seksyen ini, “pentaksiran risiko” ertinya proses
membuat penilaian risiko kepada keselamatan dan kesihatan
yang timbul daripada bahaya semasa bekerja dan menentukan
langkah-langkah yang wajar bagi pengawalan risiko.
17. Memperkenalkan tanggungjawab tambahan
kepada “majikan”
• Keperluan membangun & melaksana pelan
kecemasan di tempat kerja.
Kewajipan Majikan
3
17
15. (1) Adalah menjadi kewajipan tiap-tiap majikan untuk
memastikan, setakat yang praktik, keselamatan, kesihatan
dan kebajikan semasa bekerja semua pekerjanya.
(2) Tanpa menjejaskan keluasan makna subseksyen (1),
perkara yang diliputi oleh kewajipan itu termasuklah
terutamanya —
(a) pengadaan dan penyenggaraan loji dan sistem kerja yang,
setakat yang praktik, selamat dan tanpa risiko kepada
kesihatan;
(b)…
(c) …
(d) …
(e) …
(f) pembangunan dan pelaksanaan tatacara bagi berurusan
dengan kecemasan yang boleh timbul semasa pekerjanya
sedang bekerja.
Bagi memastikan wujud tatacara
atau pelan bagi mengurangkan
kesan akibat kemalangan yang
berlaku.
PENAMBAHBAIKAN DALAM AKKP (PINDAAN) 2022
18. Memperkenalkan tanggungjawab “prinsipal”
• Menjelaskan tanggungjawab antara
pemaju/pemilik dengan kontraktor,
subkontraktor dan pekerja.
Kewajipan Prinsipal
3
18
18A. (1) Hendaklah menjadi kewajipan tiap-tiap prinsipal
untuk mengambil, setakat yang boleh dipraktikkan, apa-apa
langkah sebagaimana yang perlu untuk memastikan
keselamatan dan kesihatan—
(a) mana-mana kontraktor yang diguna khidmat oleh
prinsipal apabila sedang bekerja;
(b) mana-mana subkontraktor atau subkontraktor tidak
langsung apabila sedang bekerja; dan
(c) mana-mana pekerja yang diambil kerja oleh
kontraktor atau subkontraktor apabila sedang bekerja.
(2) Kewajipan yang dikenakan ke atas prinsipal dalam
subseksyen (1) hendaklah hanya terpakai jika kontraktor,
subkontraktor atau pekerja yang disebut dalam subseksyen
itu bekerja di bawah arahan prinsipal mengenai cara kerja
itu dijalankan.
Isu KKP diambil kira dari peringkat
awal i.e peringkat perancangan
dan rekabentuk.
PENAMBAHBAIKAN DALAM AKKP (PINDAAN) 2022
19. Menambahbaik hak pekerja mengambil kira
Article 13, ILO C155
• Hak pekerja untuk mengasingkan diri dari tempat
kerja sekiranya terdapat bahaya
hampir pasti yang mengancam KKP mereka.
Hak Pekerja
4
19
26A. (1) Seseorang pekerja, selepas memberitahu majikannya
atau wakilnya yang dia mempunyai justifikasi yang munasabah
untuk mempercayai terdapat suatu bahaya hampir pasti berlaku
di tempat kerjanya, hendaklah mempunyai hak untuk
mengeluarkan dirinya daripada bahaya atau kerja itu jika majikan
itu gagal untuk mengambil apa-apa tindakan untuk
menghapuskan bahaya itu.
(2) Seseorang pekerja yang mengeluarkan dirinya daripada
bahaya mengikut subseksyen (1) hendaklah dilindungi daripada
akibat tidak wajar dan tidak boleh didiskriminasikan.
Bagi maksud seksyen ini, “bahaya hampir pasti berlaku” ertinya suatu risiko kematian yang serius
atau kecederaan badan yang serius kepada mana-mana orang yang disebabkan oleh mana-mana
loji, bahan, keadaan, aktiviti, proses, amalan, tatacara atau bahaya tempat kerja.
PENAMBAHBAIKAN DALAM AKKP (PINDAAN) 2022
20. • Pengadaan perkhidmatan bagi
perlindungan kesihatan pekerja semasa
bekerja;
• Penggalakan kesihatan dan
kesejahteraan di tempat kerja;
• Pencegahan penyakit dan keracunan
pekerjaan.
Perkhidmatan Kesihatan
Pekerjaan
5
20
Perkhidmatan Kesihatan Pekerjaan
28. (1) Jika Menteri mendapati bahawa dalam mana-mana tempat kerja
atau kelas atau jenis tempat kerja —
(a) kes penyakit telah terjadi yang dia mempunyai sebab untuk percaya
mungkin disebabkan oleh jenis proses atau keadaan lain kerja;
(b) oleh sebab perubahan dalam mana-mana proses atau dalam bahan
yang digunakan dalam mana-mana proses atau, oleh sebab pengenalan
apa-apa proses baru atau bahan baru bagi kegunaan dalam sesuatu
proses, mungkin terdapat risiko kesan buruk kepada kesihatan orang
yang diambil kerja dalam proses itu; atau
(d) mungkin terdapat risiko kesan buruk kepada kesihatan orang yang
diambil kerja dalam mana-mana pekerjaan yang dinyatakan dalam
Jadual Ketiga, atau daripada apa-apa bahan atau benda yang dibawa ke
industri itu untuk digunakan atau dikendalikan dalamnya atau daripada
apa-apa perubahan keadaan dalam industri itu,
dia boleh membuat peraturan-peraturan menghendaki supaya perkiraan
bagi perkhidmatan kesihatan pekerjaan.
PENAMBAHBAIKAN DALAM AKKP (PINDAAN) 2022
21. Keperluan melantik pekerja untuk
bertindak sebagai Penyelaras
Keselamatan dan Kesihatan
Pekerjaan (OSH-C).
• Untuk membantu majikan
penyelaras pematuhan
perundangan KKP dan program
KKP di tempat kerja
Melantik OSH-C
PENAMBAHBAIKAN DALAM AKKP (PINDAAN) 2022
6
21
SEKSYEN BAHARU 29A PENYELARAS KESELAMATAN
DAN KESIHATAN PEKERJAAN
29A (1) Seseorang majikan yang tempat kerjanya TIDAK termasuk
dalam mana-mana kelas atau jenis tempat kerja sebagaimana yang
disiarkan dalam Warta di bawah subseksyen 29(1) hendaklah
melantik salah seorang daripada pekerjanya untuk bertindak sebagai
Penyelaras Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan (OSH-C) jika
dia mengambil kerja lima atau lebih pekerja di tempat kerjanya.
Majikan yang telah melantik seorang Pegawai Keselamatan dan
Kesihatan (SHO) walaupun tempat kerja tidak termasuk dalam
Perintah SHO, tidak perlu melantik OSH-C
22. AKTA 514 (SEBELUM PINDAAN) AKTA 514 (SELEPAS PINDAAN)
Pegawai keselamatan dan kesihatan
S.29. (1) Seksyen ini hendaklah terpakai bagi apa-apa kelas
atau jenis industri yang ditentukan oleh Menteri melalui
perintah yang disiarkan dalam Warta.
(2) Seseorang penghuni suatu tempat yang baginya seksyen
ini terpakai hendaklah mengambil kerja seorang orang
kompeten untuk bertindak sebagai pegawai keselamatan
dan kesihatan di tempat kerja.
………..…
S.29(4) diganti
Pegawai keselamatan dan kesihatan
S.29. (1) Seksyen ini hendaklah terpakai bagi apa-apa kelas
atau jenis tempat kerja yang ditentukan oleh Menteri
melalui perintah yang disiarkan dalam Warta.
(2) Seseorang penghuni suatu tempat yang baginya seksyen
ini terpakai hendaklah melantik seorang orang kompeten
untuk bertindak sebagai pegawai keselamatan dan
kesihatan di tempat kerja.
…………..
S.29 (4) Seseorang hendaklah dilantik sebagai pegawai
keselamatan dan kesihatan hanya untuk satu tempat kerja
pada satu-satu masa, melainkan jika dibenarkan selainnya
oleh Ketua Pengarah;
PINDAAN SEKSYEN 29:
PEGAWAI KESELAMATAN DAN KESIHATAN (SHO)
PENAMBAHBAIKAN DALAM AKKP (PINDAAN) 2022
23. Keperluan “kelas atau perihal orang”
untuk menghadiri kursus KKP yang
ditetapkan.
• Memastikan pekerja yang ditetapkan
diberi latihan sebelum melakukan
aktiviti kerja.
Keperluan Latihan KKP
PENAMBAHBAIKAN DALAM AKKP (PINDAAN) 2022
7
23
SEKSYEN BAHARU 31A KURSUS LATIHAN KESELAMATAN DAN
KESIHATAN PEKERJAAN
(1) Menteri boleh, melalui perintah yang disiarkan dalam Warta,
menghendaki mana-mana kelas atau perihal orang untuk
menghadiri kursus latihan keselamatan dan kesihatan pekerjaan
sebagaimana yang dinyatakan dalam perintah itu yang dijalankan oleh
seorang penyedia latihan berdaftar.
(2) Majikan mana-mana orang yang dikehendaki untuk menghadiri
apa-apa kursus latihan di bawah subseksyen (1) hendaklah
memastikan yang orang itu telah menyelesaikan kursus latihan
tersebut sebelum membenarkan orang itu untuk melaksanakan apa-
apa kerja yang baginya latihan itu diperlukan.
Ketua Pengarah boleh, mengeluarkan arahan untuk pekerja yang
ditetapkan mengikuti kursus ulangkaji.
24. Integriti Jentera
Memasukkan elemen pengurusan
integriti jentera, pemeriksaan
jentera, Perakuan Kelayakan dan
Skim Pemeriksaan Khas
8
24
Bahagian VIA: Pemberitahuan Menduduki Tempat Kerja,
Pemasangan dan Pemeriksaan Loji.
PEMBERITAHUAN TEMPAT KERJA DAN AKTIVITI
Pemeriksaan Berkala Kilang dimansuhkan.
PENETAPAN LOJI YANG PERLUKAN PERAKUAN KELAYAKAN
PEMASANGAN LOJI
PERAKUAN KELAYAKAN
PEMERIKSAAN BERKALA LOJI
Akan ditetapkan dalam Peraturan Jentera Berperakuan
yang sedang digubal.
SKIM PEMERIKSAAN KHAS
Peraturan berkaitan Skim Pemeriksaan Khas dikekalkan dan
ditambah baik
PERINTAH KHAS KETUA PENGARAH
Peruntukan bagi membolehkan Orang
Berlesen dilantik bagi menjalankan
pemeriksaan loji dan pengeluaran Perakuan
Kelayakan.
• Meningkatkan pengurusan loji oleh industri.
• Menangani isu backlog pemeriksaan
jentera.
Orang Berlesen (OBL)
9
PENAMBAHBAIKAN DALAM AKKP (PINDAAN) 2022
25. Pendaftaran, pemantauan dan akauntabiliti
pengamal KKP (Orang Kompeten, Penyedia
Latihan, Firma Kompeten) diseragamkan
dibawah perundangan.
• Meningkatkan komitmen dan tahap
profesionalisma pengamal KKP.
Kawal selia
Pengamal KKP
competent
person
10
25
Bahagian VIIA. Peruntukan bagi Orang Kompeten dan Penyedia Latihan.
Permohonan Pendaftaran Kesahan Pendaftaran
Pembaharuan Pendaftaran Pembatalan Pendaftaran
Tujuan Peruntukan:
Membolehkan kawal
selia dilakukan dan
tindakan
perundangan
diambil jika mereka
gagal melaksanakan
tanggungjawab yang
ditetapkan.
PENAMBAHBAIKAN DALAM AKKP (PINDAAN) 2022
26. Meningkatkan keberkesanan
MNKKP.
• Keanggotaan maksimum 25
orang (kerajaan, majikan,
pekerja, NGO, ahli akademik dan
profesional)
• Selaras dengan
perkembangan kompleksiti
industri.
Memperkasa MNKKP
11
26
Wakil AKKP 1994 (ahli) Pindaan AKKP (ahli)
Majikan
3
(organisasi yang mewakili majikan)
5
(organisasi yang mewakili majikan)
Pekerja
3
(organisasi yang mewakili pekerja)
5
(organisasi yang mewakili pekerja)
Kementerian
Jabatan
≥ 3
5
(termasuk KP Kesihatan & wakil
Kementerian atau Jabatan)
Organisasi /
Badan
Profesional
≥ 3 termasuk 1 wanita
≥ 3 termasuk 1 wanita
(Organisasi / Badan Profesional)
Agensi KSM Bukan ahli (pemerhati)
KSU KSM, KP JKKP,
ED NIOSH, KE PERKESO
Jumlah
12 < ahli < 15
(termasuk Pengerusi &
Timb.Pengerusi)
22 < ahli < 25
(termasuk Pengerusi, Timb.
Pengerusi & Setiausaha)
PENAMBAHBAIKAN DALAM AKKP (PINDAAN) 2022
27. Perbandingan dengan
• Lain-lain Akta tempatan (Akta 127, Akta 520) yang mempunyai konsep perundangan yang sama
menetapkan penalti maksima RM500K
• Akta KKP luar negara juga mengenakan denda yang tinggi.
Peningkatan Penalti - deterrent effect
Penalti Sedia ada Penalti Pindaan
Penalti Am
RM10K RM100K
- Penjara : 1 tahun
Kewajipan Majikan,
Prinsipal
RM 50K RM 500K
Penjara : 2 tahun Penjara : 2 tahun
Kewajipan Pekerja
RM 1K RM 2K
Penjara : 3 bulan Penjara : 3 bulan
Orang Kompeten - RM 100K
Tidak mematuhi Notis
RM 50K RM 500K
Penjara : 5 tahun Penjara : 2 tahun
Setiap hari kesalahan berterusan
– RM 500
Setiap hari kesalahan berterusan
– RM 2K
12
27
PENAMBAHBAIKAN DALAM AKKP (PINDAAN) 2022
28. No Perundangan Subsidiari
1
Peraturan KKP Kerja Bina (Reka bentuk & Pengurusan) -
OSHCIM
2
Peraturan Pengurusan Risiko KKP di Tempat Kerja – RM &
ICOP RM
3
Peraturan Pegawai Keselamatan Dan Kesihatan - SHO &
Perintah SHO
4 Peraturan Keselamatan, Kesihatan dan Kebajikan - SHW
5 Peraturan Jentera Berperakuan
6 Peraturan Skim Pemeriksaan Khas - SSI
7 Peraturan Bekerja di Tempat Tinggi - WAH
8 Perintah Pengecualian Berkaitan Jentera Berperakuan
9
Perintah Kelas dan Jenis Orang Yang Memerlukan Latihan
KKP
No Perundangan Subsidiari
10 Provision and Use of Work Equipment Regulations - PUWER
11 Lifting Operation and Lifting Equipment Regulations – LOLER
12
Peraturan Penggunaan Dan Standard Pendedahan Bahan
Kimia Berbahaya Kepada Kesihatan (USECHH)
13
Peraturan Kawalan Bahaya Terhadap Kemalangan Besar Dalam
Perindustrian (CIMAH)
14
Peraturan Pemberitahuan Mengenai Kemalangan, Kejadian
Berbahaya, Keracunan Pekerjaan dan Penyakit Pekerjaan
(NADOPOD)
15
Peraturan Pengelasan, Pelabelan dan Helaian Data
Keselamatan Bahan Kimia Berbahaya (CLASS)
16 Peraturan Jawatankuasa Keselamatan dan Kesihatan (JKK)
17 Peraturan Kelengkapan Pelindung Diri di Tempat Kerja (PPE)
18 Perintah Larangan Penggunaan Bahan
Senarai Perundangan Subsidiari Sedang Dibangunkan
30. Bila AKKP Pindaan dan AKJ Pemansuhan akan dikuat kuasa?
30
AKKP (PINDAAN) [Akta A1648] AKJ (PEMANSUHAN) [Akta 835]
31. Jangkaan tarikh
kuat kuasa
31
Ø Pindaan AKKP akan dikuatkuasakan
serentak dengan pemansuhan AKJ.
Ø Kuatkuasa ini juga akan dibuat bersekali
dengan Peraturan-peraturan yang
mengantikan peraturan di bawah AKJ yang
telah dimansuh.
Ø Kesediaan sistem perkhidmatan dalam
talian JKKP bagi memenuhi perubahan.
Ø Jangkaan tarikh kuatkuasa adalah pada
Jun 2023
Pemberitahuan tarikh kuat kuasa AKKP (Pindaan) dan AKJ (Pemansuhan) akan disiarkan melalui WARTA