SlideShare a Scribd company logo
SALAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM
Makna Salam
Do‟a
Makna salam adalah do‟a seorang Muslim kepada saudaranya seiman. Kata “Assalaamu
„alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh” mempunyai makna “Semoga seluruh
keselamatan, rahmat dan berkah dianugerahkan Allah kepada kalian”. Nilai do‟a dalam
kandungan salam ini menjadi salah satu dasar mengapa salam tidak dapat diberikan
kepada orang-orang Non Muslim. Karena do‟a seorang Muslim kepada Non Muslim akan
tertolak, meskipun ditujukan kepada orang-orang yang dekat dalam kehidupannya.
Demikian pula Rasulullah SAW tertolak do‟anya ketika ditujukan kepada pamannya yang
masih kafir, Abu Thalib. Dan Allah mengingatkan dengan firman-Nya:”Sesungguhnya kamu
tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi
petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya. Dan Allah lebih mengetahui orang-orang
yang mau menerima petunjuk” (Al Qashash [28]: 56).
Do‟a seorang Muslim kepada Non Muslim adalah do‟a supaya mereka mendapat petunjuk
masuk dalam pangkuan Islam. Demikianlah do‟a Rasulullah SAW kepada orang Non
Muslim:”Ya Allah berilah petunjuk kepada kaumku, karena sesungguhnya mereka orang
yang tidak mengerti” (Sirah Nabawiyah, Abul Hasan ali An Nadwi). Atau do‟a Rasululah
SAW kepada Umar Bin Khaththab ketika masih kafir:”Ya Allah, berilah kemuliaan kepada
Islam dengan masuk Islamnya salah satu orang terkasih kepada-Mu, yakni Abu Jahal atau
Umar Bin Khaththab”.
Demikian pula sebaliknya. Seorang Non Muslim tidak mungkin mendo‟akan seorang
Muslim, karena tuhannya tidak sama. Bagaimana mungkin seorang tuan menggaji
seseorang yang bukan pegawainya. Sehingga, bila seorang Non Muslim memberi salam
kepada kita, cukup kita balas dengan ucapan:”Wa‟alaikum (Semoga kamu juga)”, tidak
lebih dari itu.
Berkah do‟a dari salam itulah yang menjadikan shahabat mengecilkan volume jawaban
salam ketika Rasulullah SAW mengucapkan salam kepada penghuni rumahnya. Sampai
salam ketiga, barulah mereka menjawab dengan suara keras. Ketika Rasulullah SAW
bertanya mengapa hal itu dilakukan oleh mereka, maka dijawab:”Kami ingin
mendapatkan do‟a dari Rasulullah SAW”.
Dalil
Al Qur‟an
Allah SWT berfirman:”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah
yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya.
Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat” (An Nuur [24]: 27).
Allah SWT berfirman:”… Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah
(ini) hendaklah kamu memberi salam kepada dirimu sendiri. Salam yang ditetapkan dari sisi
Allah, yang diberi berkah lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat (Nya)
bagimu, agar kamu memahaminya” (An Nuur [24]: 61).
Hadits
Rasulullah Saw bersabda:”Demi Dia yang diriku berada di tangan-Nya! Kalian tidak akan
masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak akan beriman hingga kalian saling
berkasih-sayang. Maukah kalian saya tunjukkan suatu perkara yang apabila kalian
kerjakan, maka akan tumbuh rasa kasih-sayang di antara kalian? Sebarkan salam di antara
kalian!” (HR. Muslim).
Rasulullah SAW bersabda:”Wahai manusia! Sebarkanlah salam, berilah makanan,
sambunglah tali silaturahmi dan shalatlah ketika manusia lain tengah tertidur; niscaya kamu
akan masuk surga dengan selamat sejahtera” (At Tirmidzi).
Sunnah Para Nabi dan Rasul
Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Ketika Allah telah
menjadikan Adam, maka Allah memerintahkan:”Pergilah kepada para Malaikat dan
ucapkan salam kepada mereka yang tengah duduk. Dengarkanlah jawaban salam
mereka, karena itu akan menjadi ucapan salam bagi kamu dan anak cucumu kelak!”
Maka pergilah Nabi Adam dan mengucapkan:”Asalaamu „alaikum!” Para Malaikat
menjawab:”Assalaamu „alaika warahmatullaah!” Mereka menambah warahmatullaah”
(HR. Bukhary dan Muslim).
Al Qur‟an menceritakan kisah Ibrahim AS:”(Ingatlah) ketika mereka msuk ke tempatnya lalu
mengucapkan:”Salaaman”, Ibrahim menjawab:”Salaamun” …” (Adz Dzaariyaat [51]:25).
Perilaku Para Shahabat
Thufail Bin Ubay Bin Ka‟ab pernah datang ke rumah Abdullah Bin Umar; lalu keduanya pergi
ke pasar. Ketika keduanya sampai di pasar, tidaklah Abdullah Bin Umar menemui tukang
rombeng, penjual toko, orang miskin dan siapa saja melainkan mesti memberi salam
kepada mereka.
Suatu hari, Thufail Bin Ubay Bin Ka‟ab datang lagi ke rumah Abdullah Bin Umar, dan diajak
lagi ke pasar. Maka Thufail bertanya:”Perlu apa kita ke pasar? Kamu sendiri bukanlah
seorang pedagang dan tidak ada kepentingan menanyakan harga barang atau
menawar barang. Lebih baik bila kita duduk bercengkerama di sini”. Abdullah Bin Umar
menjawab:”Hai Abu Bathn! Sebenarnya kita pergi ke pasar hanya untuk memasyarakatkan
salam. Kita beri salam kepada siapa saja yang kita temui di sana!” (Imam Malik dalam
kitab Al Muwatha‟ dengan sanad shahih).
Hukum Mengucapkan Salam
Hukum mengucapkan salam adalah sunnah yang dikuatkan (sunnah mu‟akadah).
Rasulullah SAW bersabda:”Jika seseorang di antara kalian berjumpa dengan saudaranya,
maka hendaklah memberi salam kepadanya. Jika antara dia dan saudaranya terhalang
pepohonan, dinding atau bebatuan; kemudian mereka berjumpa kembali, maka ucapkan
salam kepadanya” (HR. Abu Daud).
Menjawab Salam
Sedangkan hukum menjawab salam adalah wajib. Sebagaimana firman Allah
SWT:”Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah yang lebih
baik atau balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala
sesuatu” (An Nisaa‟ [4]: 86).
Adab
Ada beberapa adab yang harus diperhatikan dalam menyebarkan salam, yaitu:
Urutan Salam
Sabda Rasulullah SAW:
Orang yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan
Orang yang berjalan memberi salam kepada orang yang duduk
Rombongan yang sedikit memberi salam kepada rombongan yang lebih banyak
Yang kecil (muda) memberi salam kepada yang besar (tua) HR. Bukhary).
Itulah urutan salam yang menjadi adab bagi seorang Muslim untuk menyebarkan salam.
Sikap dasar seorang Muslim adalah mencoba memaklumi orang lain dan tidak meminta
untuk dimaklumi. Urutan salam inipun tidak harus menjadikan kita minta untuk dimaklumi.
Misal orang tua sama sekali tidak mau memberi salam kepada yang lebih muda, dan
menuntut supaya anak-anak muda itu yang harus terlebih dahulu mengucapkan salam
kepadanya. Sikap tuntutan seperti ini tentu saja berlebih-lebihan. Mestinya seorang Muslim
tidak terjebak dengan sikap kekanak-kanakan seperti ini.
Menjabat Tangan
Selain mengucapkan salam, akhlaq yang indah (karimah) bagi seorang Muslim ketika
bertemu dengan saudaranya adalah menjabat tangannya dengan hangat. Seseorang
bertanya kepada Rasulullah SAW:”Ya Rasulullah, jika seseorang dari kami bertemu dengan
saudaranya atau temannya apakah harus menunduk-nunduk?” Jawab Rasulullah
SAW:”Tidak!” Tanyanya:”Apakah harus merangkul kemudian menciumnya?” Jawab
Rasulullah SAW:”Tidak!” Tanyanya sekali lagi:”Apakah meraih tangannya kemudian
menjabatnya?” Jawab Rasulullah SAW:”Ya!” (HR. Muslim).
Selain memiliki nilai kehangatan dan persahabatan (ukhuwwah), jabatan tangan juga
akan menghapus dosa di antara kedua Muslim yang melakukannya. Rasulullah SAW
bersabda:”Tidaklah dua orang Muslim yang bertemu kemudian berjabat tangan kecuali
Allah akan mengampuni dosa keduanya sampai mereka melepaskan jabatan tangannya”
(HR. Abu Daud).
Yang tetap perlu diperhatikan hendaklah lelaki tidak berjabat-tangan dengan wanita
yang bukan muhrimnya; demikian pula sebaliknya. Meskipun dalam masalah ini, DR. Yusuf
Al Qardhawi tidak mengharamkannya secara mutlaq.
Berwajah Manis
Yang dimaksud berwajah manis adalah penampilan yang menyenangkan serta senyum
yang mengembang. Gaya seperti inilah yang diinginkan Rasulullah SAW ketika seorang
Muslim bertemu dengan saudaranya. Sabda Rasulullah SAW:”Jangan kalian meremehkan
sedikitpun tentang kebaikan, meskipun hanya wajah yang manis saat bertemu dengan
saudaramu” (Al Bukhary).
Tidak Memalingkan Wajah
Memalingkan wajah, apapun alasannya, sulit untuk ditafsirkan lain kecuali sikap
meremehkan atau memusuhi. Apabila seorang Muslim berjumpa dengan saudaranya,
selain salam dan jabat tangan. hendaklah ditambah dengan menatap wajah saudaranya;
tidak malah memalingkan wajah. Nilai ucapan salam dan jabatan tangan menjadi hampa
dan hilang ketika seseorang melakukannya sambil memalingkan wajah.
Allah SWT telah mengingatkan masalah ini dengan firman-Nya:”Dan janganlah kamu
memalingkan muka kamu dari manusia dan janganlah kamu berjalan di muka bumi
dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri” (Luqman [31]: 18).
Tidak Membikin Gaduh
Setiap pembicaraan yang kita lakukan hendaklah secukupnya saja. Maksudnya, tidak
dengan suara yang berlebihan, tetapi juga tidak terlalu lemah. Minimal orang yang kita
ajak berbicara mampu menangkap suara kita, itu sudah cukup. Demikian pula dalam
mengucapkan salam; secukupnya saja.
Al Miqdad RA biasa menyediakan susu bagian Rasulullah SAW. Maka Rasulullah SAW
datang pada waktu malam, lalu beliau memberi salam dengan perlahan sehingga tidak
membangunkan orang yang tidur, dan cukup didengar oleh mereka yang terjaga. Dan
beliau mengucapkan salam sebagaimana biasa beliau mengucapkan salam (HR. Muslim).
Salam kepada Lain Jenis
Laki-laki diperkenankan memberi salam kepada wanita; dan sebaliknya wanita juga
diperbolehkan mengucapkan salam kepada laki-laki. Demikianlah yang dilakukan
Rasulullah SAW ketika berjalan melalui sekumpulan wanita. Beliau memberi salam kepada
mereka (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
Asma‟ Binti Jazid menceritakan bahwa ketika Rasulullah SAW berjalan di masjid mendadak
melihat rombongan wanita tengah duduk, maka beliau melambaikan tangan dengan
mengucapkan salam” (HR. At Tirmidzi).
Sedangkan salam wanita kepada laki-laki digambarkan oleh Ummu Hani‟ Binti Abu Thalib
RA ketika datang kepada Rasulullah SAW saat Fat-hu Makkah (penaklukan kota Makkah).
Saat itu, Rasulullah SAW tengah mandi dan di depan ada Fathimah. Maka Ummu Hani‟
memberikan salam kepada Rasulullah SAW (HR. Muslim).
Tentu saja, memberikan salam kepada lawan jenis yang bukan muhrim dilakukan dengan
tetap memperhatikan adab-adab pergaulan lawan jenis. Jangan sampai salam dengan
lawan jenis justru dijadikan sebagai pengantar mendekati perbuatan zina. Misalkan salam
anak-anak muda kepada lawan jenis dengan ragam salam yang tidak tepat. Ada salam
sayang, salam mesra, salam rindu dan mungkin ada salam-salam lain yang lebih
berbahaya. Padahal salam seperti itu ditujukan kepada lawan jenis yang bukan muhrim
bukan pula isteri/suaminya. Salam seperti inilah yang tidak lagi bernilai syar‟i.
Salam kepada Orang Non Muslim
Diharamkan seorang Muslim mendahului mengucapkan salam kepada orang Non Muslim.
Rasulullah SAW bersabda:”Jangan kalian mendahului mengucapkan salam kepada orang
Yahudi atau Nashrani” (HR. Muslim).
Tetapi apabila forumnya telah berbaur antara orang Muslim dengan Non Muslim, maka
diperkenankan kita untuk memulai mengucapkan salam. Demikianlah yang dilakukan
Rasulullah SAW ketika melewati suatu majelis yang berbaur antara orang Muslim, musrikin
penyembah berhala dan Yahudi. Beliau mengucapkan salam kepada mereka” (HR.
Bukhary dan Muslim).
Apabila orang Non Muslim memulai mengucapkan salam, maka jawaban yang
diperkenankan oleh syari‟at adalah:”Wa „alaikum!” (Semoga anda juga). Itu saja, tidak
usah diperpanjang lagi. Rasulullah SAW menasihatkan:”Jika orang-orang Ahli Kitab (Non
Muslim) memberi salam kepada kamu, maka jawablah:”Wa „alaikum” (HR. Bukhary dan
Muslim).
Salam kepada Anak-anak
Salam tidak hanya hak bagi pemuda dan orang tua. Anak-anak pun berhak untuk
mendapatkan salam dan membalasnya. Bahkan, kebiasaan menyebarkan salam kepada
anak-anak, diharapkan dapat mewarnai akhlaq seseorang ketika menginjak remaja dan
dewasa.
Anas Bin Malik RA memberi salam kepada anak-anak ketika dia berjalan di muka mereka.
Kemudian Anas berkata:”Dahulu Rasulullah SAW juga berbuat seperti ini (HR. Bukhary dan
Muslim).
Maka berilah salam kepada anak-anak sekaligus mengkondisikan mereka dengan akhlaq-
akhlaq Islami sejak dini.
Salam jika Masuk Rumah
Allah SWT memerintahkan kepada Kaum Muslimin untuk meminta ijin dan mengucapkan
salam apabila hendak memasuki rumah orang lain. Firman-Nya:”Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin
dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar
kamu (selalu) ingat” (An Nuur [24]: 27).
Demikian pula jika kita memasuki rumah kita sendiri, baik dalam keadaan ada orangnya
atau dalam keadaan kosong. Disyari‟atkan supaya kita mengucapkan salam. Allah SWT
berfirman:”… Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini)
hendaklah kamu memberi salam kepada dirimu sendiri. Salam yang ditetapkan dari sisi
Allah, yang diberi berkah lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat (Nya)
bagimu, agar kamu memahaminya” (An Nuur [24]: 61).
Rasulullah SAW pun juga mengajarkan kepada Anas Bin Malik:”Wahai anak, jika kamu
masuk ke dalam rumah keluargamu, hendaknya memberi salam, supaya menjadi berkah
untuk kamu dan keluargamu” (HR. at Tirmidzi).

More Related Content

What's hot

kepribadian Rasulullah saw
kepribadian Rasulullah sawkepribadian Rasulullah saw
kepribadian Rasulullah saw
Islamic Invitation
 
Emagazine keluarga mawaddah 12
Emagazine keluarga mawaddah 12Emagazine keluarga mawaddah 12
Emagazine keluarga mawaddah 12
Yuningsih Yuningsih
 
Dakwah remaja dakwah cinta
Dakwah remaja dakwah cintaDakwah remaja dakwah cinta
Dakwah remaja dakwah cinta
Kang Masduki
 
Imtaq
ImtaqImtaq
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-NyaCobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Erwin Wahyu
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Hadi Rosadi
 
Arti Iltizam dalam dakwah
Arti Iltizam dalam dakwahArti Iltizam dalam dakwah
Arti Iltizam dalam dakwah
mawardi ardi
 
Dakwah Islam
Dakwah IslamDakwah Islam
Dakwah Islam
Erwin Wahyu
 
Ucapan penghuni syurga [sikumucha hery.blogspot.com]
Ucapan penghuni syurga [sikumucha hery.blogspot.com]Ucapan penghuni syurga [sikumucha hery.blogspot.com]
Ucapan penghuni syurga [sikumucha hery.blogspot.com]Sikumucha-hery
 
Adab berpergian
Adab berpergianAdab berpergian
Adab berpergiandesyips
 
9. meneladani nabi_muhammad_saw._dalam_kehidupan_sehari-hari
9. meneladani nabi_muhammad_saw._dalam_kehidupan_sehari-hari9. meneladani nabi_muhammad_saw._dalam_kehidupan_sehari-hari
9. meneladani nabi_muhammad_saw._dalam_kehidupan_sehari-hariYamakashi Faim
 
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
Ustadz Ahmad Ridwan
 
sholat-tiang-agama
sholat-tiang-agamasholat-tiang-agama
sholat-tiang-agama
Rias Ernawati
 
Menjadi Pembina Dakwah
Menjadi Pembina DakwahMenjadi Pembina Dakwah
Menjadi Pembina Dakwah
Nur Rohim
 
Bersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan SyariatBersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan Syariat
Erwin Wahyu
 
Tata Cara Sholat Dhuha dan Wudhu
Tata Cara Sholat Dhuha dan WudhuTata Cara Sholat Dhuha dan Wudhu
Tata Cara Sholat Dhuha dan Wudhu
Khusnul Khotimah
 
73 wasiat untuk para pemuda muslim
73 wasiat untuk para pemuda muslim73 wasiat untuk para pemuda muslim
73 wasiat untuk para pemuda muslimSlight Hope
 

What's hot (20)

kepribadian Rasulullah saw
kepribadian Rasulullah sawkepribadian Rasulullah saw
kepribadian Rasulullah saw
 
Emagazine keluarga mawaddah 12
Emagazine keluarga mawaddah 12Emagazine keluarga mawaddah 12
Emagazine keluarga mawaddah 12
 
Dakwah remaja dakwah cinta
Dakwah remaja dakwah cintaDakwah remaja dakwah cinta
Dakwah remaja dakwah cinta
 
Jalan dakwah
Jalan dakwahJalan dakwah
Jalan dakwah
 
Imtaq
ImtaqImtaq
Imtaq
 
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-NyaCobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
Cobaan Tanda Cinta Allah kepada Hamba-Nya
 
Tata sholat tahajjud
Tata sholat tahajjudTata sholat tahajjud
Tata sholat tahajjud
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Arti Iltizam dalam dakwah
Arti Iltizam dalam dakwahArti Iltizam dalam dakwah
Arti Iltizam dalam dakwah
 
Dakwah Islam
Dakwah IslamDakwah Islam
Dakwah Islam
 
Ucapan penghuni syurga [sikumucha hery.blogspot.com]
Ucapan penghuni syurga [sikumucha hery.blogspot.com]Ucapan penghuni syurga [sikumucha hery.blogspot.com]
Ucapan penghuni syurga [sikumucha hery.blogspot.com]
 
Budaya salam
Budaya salamBudaya salam
Budaya salam
 
Adab berpergian
Adab berpergianAdab berpergian
Adab berpergian
 
9. meneladani nabi_muhammad_saw._dalam_kehidupan_sehari-hari
9. meneladani nabi_muhammad_saw._dalam_kehidupan_sehari-hari9. meneladani nabi_muhammad_saw._dalam_kehidupan_sehari-hari
9. meneladani nabi_muhammad_saw._dalam_kehidupan_sehari-hari
 
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
HATI MEMBANTU MU MENIMBANG ANTARA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN | HADITS ARBAIN KE 27
 
sholat-tiang-agama
sholat-tiang-agamasholat-tiang-agama
sholat-tiang-agama
 
Menjadi Pembina Dakwah
Menjadi Pembina DakwahMenjadi Pembina Dakwah
Menjadi Pembina Dakwah
 
Bersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan SyariatBersegera melaksanakan Syariat
Bersegera melaksanakan Syariat
 
Tata Cara Sholat Dhuha dan Wudhu
Tata Cara Sholat Dhuha dan WudhuTata Cara Sholat Dhuha dan Wudhu
Tata Cara Sholat Dhuha dan Wudhu
 
73 wasiat untuk para pemuda muslim
73 wasiat untuk para pemuda muslim73 wasiat untuk para pemuda muslim
73 wasiat untuk para pemuda muslim
 

Similar to Menyebarluaskan salam

Akhlak bermasyarakat
Akhlak bermasyarakatAkhlak bermasyarakat
Akhlak bermasyarakat
Hadi Rosadi
 
Hadits tentang salam,Rifki Aminuddin
Hadits tentang salam,Rifki AminuddinHadits tentang salam,Rifki Aminuddin
Hadits tentang salam,Rifki Aminuddin
Rifki Aminuddin
 
Rasulullah peribadi unggul
Rasulullah peribadi unggulRasulullah peribadi unggul
Rasulullah peribadi ungguldhoan Evridho
 
Afsus Salaam
Afsus SalaamAfsus Salaam
Afsus Salaam
Ardian DP
 
Ma’rifaturrasul.pptx
Ma’rifaturrasul.pptxMa’rifaturrasul.pptx
Ma’rifaturrasul.pptx
ssuser9df8d0
 
powerpointhadisttarbawibhsaind-130115205443-phpapp02-1.pdf
powerpointhadisttarbawibhsaind-130115205443-phpapp02-1.pdfpowerpointhadisttarbawibhsaind-130115205443-phpapp02-1.pdf
powerpointhadisttarbawibhsaind-130115205443-phpapp02-1.pdf
DienEmirats1
 
Lmcp1552 pembangunan mapan dalam Islam
Lmcp1552 pembangunan mapan dalam IslamLmcp1552 pembangunan mapan dalam Islam
Lmcp1552 pembangunan mapan dalam Islam
Nurul 'Amirah
 
318733082-Akhlak-Rasulullah.pptx
318733082-Akhlak-Rasulullah.pptx318733082-Akhlak-Rasulullah.pptx
318733082-Akhlak-Rasulullah.pptx
WarisanUlama
 
Menumbuhkembangkan sikap 'hilm'
Menumbuhkembangkan sikap 'hilm'Menumbuhkembangkan sikap 'hilm'
Menumbuhkembangkan sikap 'hilm'Muhsin Hariyanto
 
Tugasan 3
Tugasan 3 Tugasan 3
Bersangka baik
Bersangka baikBersangka baik
Bersangka baik
Sitti Rahman
 
7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman
7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman
7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman
toto2808
 
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialAmalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
ain mardhati
 
Perasa rukun & sifat pembimbing
Perasa rukun & sifat pembimbingPerasa rukun & sifat pembimbing
Perasa rukun & sifat pembimbingKamarudin Jaafar
 
Adab dalam kehidupan harian
Adab dalam kehidupan harianAdab dalam kehidupan harian
Adab dalam kehidupan harian
UNIVERSITI ISLAM ANTARABANGSA MALAYSIA
 
Rosulullah saw teladan sepanjang zaman
Rosulullah saw teladan sepanjang zamanRosulullah saw teladan sepanjang zaman
Rosulullah saw teladan sepanjang zamanmtsn_tanjungbatu
 
Pengertian Dakwah
Pengertian Dakwah Pengertian Dakwah
Pengertian Dakwah
LBB. Mr. Q
 
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahPenutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahRa Hardianto
 
doc 5.docx
doc 5.docxdoc 5.docx
doc 5.docx
Dirman19
 

Similar to Menyebarluaskan salam (20)

Akhlak bermasyarakat
Akhlak bermasyarakatAkhlak bermasyarakat
Akhlak bermasyarakat
 
Hadits tentang salam,Rifki Aminuddin
Hadits tentang salam,Rifki AminuddinHadits tentang salam,Rifki Aminuddin
Hadits tentang salam,Rifki Aminuddin
 
Rasulullah peribadi unggul
Rasulullah peribadi unggulRasulullah peribadi unggul
Rasulullah peribadi unggul
 
Afsus Salaam
Afsus SalaamAfsus Salaam
Afsus Salaam
 
Ma’rifaturrasul.pptx
Ma’rifaturrasul.pptxMa’rifaturrasul.pptx
Ma’rifaturrasul.pptx
 
powerpointhadisttarbawibhsaind-130115205443-phpapp02-1.pdf
powerpointhadisttarbawibhsaind-130115205443-phpapp02-1.pdfpowerpointhadisttarbawibhsaind-130115205443-phpapp02-1.pdf
powerpointhadisttarbawibhsaind-130115205443-phpapp02-1.pdf
 
Lmcp1552 pembangunan mapan dalam Islam
Lmcp1552 pembangunan mapan dalam IslamLmcp1552 pembangunan mapan dalam Islam
Lmcp1552 pembangunan mapan dalam Islam
 
318733082-Akhlak-Rasulullah.pptx
318733082-Akhlak-Rasulullah.pptx318733082-Akhlak-Rasulullah.pptx
318733082-Akhlak-Rasulullah.pptx
 
Menumbuhkembangkan sikap 'hilm'
Menumbuhkembangkan sikap 'hilm'Menumbuhkembangkan sikap 'hilm'
Menumbuhkembangkan sikap 'hilm'
 
Tugasan 3
Tugasan 3 Tugasan 3
Tugasan 3
 
Bersangka baik
Bersangka baikBersangka baik
Bersangka baik
 
7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman
7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman
7 nasehat rasulullah saw untuk bekal akhir zaman
 
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialAmalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
 
Perasa rukun & sifat pembimbing
Perasa rukun & sifat pembimbingPerasa rukun & sifat pembimbing
Perasa rukun & sifat pembimbing
 
Adab dalam kehidupan harian
Adab dalam kehidupan harianAdab dalam kehidupan harian
Adab dalam kehidupan harian
 
Rosulullah saw teladan sepanjang zaman
Rosulullah saw teladan sepanjang zamanRosulullah saw teladan sepanjang zaman
Rosulullah saw teladan sepanjang zaman
 
Khutbah Jum'at
Khutbah Jum'atKhutbah Jum'at
Khutbah Jum'at
 
Pengertian Dakwah
Pengertian Dakwah Pengertian Dakwah
Pengertian Dakwah
 
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahPenutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
 
doc 5.docx
doc 5.docxdoc 5.docx
doc 5.docx
 

Menyebarluaskan salam

  • 1. SALAM DALAM KEHIDUPAN MUSLIM Makna Salam Do‟a Makna salam adalah do‟a seorang Muslim kepada saudaranya seiman. Kata “Assalaamu „alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh” mempunyai makna “Semoga seluruh keselamatan, rahmat dan berkah dianugerahkan Allah kepada kalian”. Nilai do‟a dalam kandungan salam ini menjadi salah satu dasar mengapa salam tidak dapat diberikan kepada orang-orang Non Muslim. Karena do‟a seorang Muslim kepada Non Muslim akan tertolak, meskipun ditujukan kepada orang-orang yang dekat dalam kehidupannya. Demikian pula Rasulullah SAW tertolak do‟anya ketika ditujukan kepada pamannya yang masih kafir, Abu Thalib. Dan Allah mengingatkan dengan firman-Nya:”Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya. Dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk” (Al Qashash [28]: 56). Do‟a seorang Muslim kepada Non Muslim adalah do‟a supaya mereka mendapat petunjuk masuk dalam pangkuan Islam. Demikianlah do‟a Rasulullah SAW kepada orang Non Muslim:”Ya Allah berilah petunjuk kepada kaumku, karena sesungguhnya mereka orang yang tidak mengerti” (Sirah Nabawiyah, Abul Hasan ali An Nadwi). Atau do‟a Rasululah SAW kepada Umar Bin Khaththab ketika masih kafir:”Ya Allah, berilah kemuliaan kepada Islam dengan masuk Islamnya salah satu orang terkasih kepada-Mu, yakni Abu Jahal atau Umar Bin Khaththab”. Demikian pula sebaliknya. Seorang Non Muslim tidak mungkin mendo‟akan seorang Muslim, karena tuhannya tidak sama. Bagaimana mungkin seorang tuan menggaji seseorang yang bukan pegawainya. Sehingga, bila seorang Non Muslim memberi salam kepada kita, cukup kita balas dengan ucapan:”Wa‟alaikum (Semoga kamu juga)”, tidak lebih dari itu. Berkah do‟a dari salam itulah yang menjadikan shahabat mengecilkan volume jawaban salam ketika Rasulullah SAW mengucapkan salam kepada penghuni rumahnya. Sampai salam ketiga, barulah mereka menjawab dengan suara keras. Ketika Rasulullah SAW bertanya mengapa hal itu dilakukan oleh mereka, maka dijawab:”Kami ingin mendapatkan do‟a dari Rasulullah SAW”. Dalil Al Qur‟an Allah SWT berfirman:”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah
  • 2. yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat” (An Nuur [24]: 27). Allah SWT berfirman:”… Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada dirimu sendiri. Salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkah lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat (Nya) bagimu, agar kamu memahaminya” (An Nuur [24]: 61). Hadits Rasulullah Saw bersabda:”Demi Dia yang diriku berada di tangan-Nya! Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak akan beriman hingga kalian saling berkasih-sayang. Maukah kalian saya tunjukkan suatu perkara yang apabila kalian kerjakan, maka akan tumbuh rasa kasih-sayang di antara kalian? Sebarkan salam di antara kalian!” (HR. Muslim). Rasulullah SAW bersabda:”Wahai manusia! Sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah tali silaturahmi dan shalatlah ketika manusia lain tengah tertidur; niscaya kamu akan masuk surga dengan selamat sejahtera” (At Tirmidzi). Sunnah Para Nabi dan Rasul Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Ketika Allah telah menjadikan Adam, maka Allah memerintahkan:”Pergilah kepada para Malaikat dan ucapkan salam kepada mereka yang tengah duduk. Dengarkanlah jawaban salam mereka, karena itu akan menjadi ucapan salam bagi kamu dan anak cucumu kelak!” Maka pergilah Nabi Adam dan mengucapkan:”Asalaamu „alaikum!” Para Malaikat menjawab:”Assalaamu „alaika warahmatullaah!” Mereka menambah warahmatullaah” (HR. Bukhary dan Muslim). Al Qur‟an menceritakan kisah Ibrahim AS:”(Ingatlah) ketika mereka msuk ke tempatnya lalu mengucapkan:”Salaaman”, Ibrahim menjawab:”Salaamun” …” (Adz Dzaariyaat [51]:25). Perilaku Para Shahabat Thufail Bin Ubay Bin Ka‟ab pernah datang ke rumah Abdullah Bin Umar; lalu keduanya pergi ke pasar. Ketika keduanya sampai di pasar, tidaklah Abdullah Bin Umar menemui tukang rombeng, penjual toko, orang miskin dan siapa saja melainkan mesti memberi salam kepada mereka. Suatu hari, Thufail Bin Ubay Bin Ka‟ab datang lagi ke rumah Abdullah Bin Umar, dan diajak lagi ke pasar. Maka Thufail bertanya:”Perlu apa kita ke pasar? Kamu sendiri bukanlah seorang pedagang dan tidak ada kepentingan menanyakan harga barang atau menawar barang. Lebih baik bila kita duduk bercengkerama di sini”. Abdullah Bin Umar menjawab:”Hai Abu Bathn! Sebenarnya kita pergi ke pasar hanya untuk memasyarakatkan salam. Kita beri salam kepada siapa saja yang kita temui di sana!” (Imam Malik dalam kitab Al Muwatha‟ dengan sanad shahih).
  • 3. Hukum Mengucapkan Salam Hukum mengucapkan salam adalah sunnah yang dikuatkan (sunnah mu‟akadah). Rasulullah SAW bersabda:”Jika seseorang di antara kalian berjumpa dengan saudaranya, maka hendaklah memberi salam kepadanya. Jika antara dia dan saudaranya terhalang pepohonan, dinding atau bebatuan; kemudian mereka berjumpa kembali, maka ucapkan salam kepadanya” (HR. Abu Daud). Menjawab Salam Sedangkan hukum menjawab salam adalah wajib. Sebagaimana firman Allah SWT:”Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah yang lebih baik atau balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu” (An Nisaa‟ [4]: 86). Adab Ada beberapa adab yang harus diperhatikan dalam menyebarkan salam, yaitu: Urutan Salam Sabda Rasulullah SAW: Orang yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan Orang yang berjalan memberi salam kepada orang yang duduk Rombongan yang sedikit memberi salam kepada rombongan yang lebih banyak Yang kecil (muda) memberi salam kepada yang besar (tua) HR. Bukhary). Itulah urutan salam yang menjadi adab bagi seorang Muslim untuk menyebarkan salam. Sikap dasar seorang Muslim adalah mencoba memaklumi orang lain dan tidak meminta untuk dimaklumi. Urutan salam inipun tidak harus menjadikan kita minta untuk dimaklumi. Misal orang tua sama sekali tidak mau memberi salam kepada yang lebih muda, dan menuntut supaya anak-anak muda itu yang harus terlebih dahulu mengucapkan salam kepadanya. Sikap tuntutan seperti ini tentu saja berlebih-lebihan. Mestinya seorang Muslim tidak terjebak dengan sikap kekanak-kanakan seperti ini. Menjabat Tangan Selain mengucapkan salam, akhlaq yang indah (karimah) bagi seorang Muslim ketika bertemu dengan saudaranya adalah menjabat tangannya dengan hangat. Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW:”Ya Rasulullah, jika seseorang dari kami bertemu dengan saudaranya atau temannya apakah harus menunduk-nunduk?” Jawab Rasulullah SAW:”Tidak!” Tanyanya:”Apakah harus merangkul kemudian menciumnya?” Jawab Rasulullah SAW:”Tidak!” Tanyanya sekali lagi:”Apakah meraih tangannya kemudian menjabatnya?” Jawab Rasulullah SAW:”Ya!” (HR. Muslim).
  • 4. Selain memiliki nilai kehangatan dan persahabatan (ukhuwwah), jabatan tangan juga akan menghapus dosa di antara kedua Muslim yang melakukannya. Rasulullah SAW bersabda:”Tidaklah dua orang Muslim yang bertemu kemudian berjabat tangan kecuali Allah akan mengampuni dosa keduanya sampai mereka melepaskan jabatan tangannya” (HR. Abu Daud). Yang tetap perlu diperhatikan hendaklah lelaki tidak berjabat-tangan dengan wanita yang bukan muhrimnya; demikian pula sebaliknya. Meskipun dalam masalah ini, DR. Yusuf Al Qardhawi tidak mengharamkannya secara mutlaq. Berwajah Manis Yang dimaksud berwajah manis adalah penampilan yang menyenangkan serta senyum yang mengembang. Gaya seperti inilah yang diinginkan Rasulullah SAW ketika seorang Muslim bertemu dengan saudaranya. Sabda Rasulullah SAW:”Jangan kalian meremehkan sedikitpun tentang kebaikan, meskipun hanya wajah yang manis saat bertemu dengan saudaramu” (Al Bukhary). Tidak Memalingkan Wajah Memalingkan wajah, apapun alasannya, sulit untuk ditafsirkan lain kecuali sikap meremehkan atau memusuhi. Apabila seorang Muslim berjumpa dengan saudaranya, selain salam dan jabat tangan. hendaklah ditambah dengan menatap wajah saudaranya; tidak malah memalingkan wajah. Nilai ucapan salam dan jabatan tangan menjadi hampa dan hilang ketika seseorang melakukannya sambil memalingkan wajah. Allah SWT telah mengingatkan masalah ini dengan firman-Nya:”Dan janganlah kamu memalingkan muka kamu dari manusia dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” (Luqman [31]: 18). Tidak Membikin Gaduh Setiap pembicaraan yang kita lakukan hendaklah secukupnya saja. Maksudnya, tidak dengan suara yang berlebihan, tetapi juga tidak terlalu lemah. Minimal orang yang kita ajak berbicara mampu menangkap suara kita, itu sudah cukup. Demikian pula dalam mengucapkan salam; secukupnya saja. Al Miqdad RA biasa menyediakan susu bagian Rasulullah SAW. Maka Rasulullah SAW datang pada waktu malam, lalu beliau memberi salam dengan perlahan sehingga tidak membangunkan orang yang tidur, dan cukup didengar oleh mereka yang terjaga. Dan beliau mengucapkan salam sebagaimana biasa beliau mengucapkan salam (HR. Muslim). Salam kepada Lain Jenis Laki-laki diperkenankan memberi salam kepada wanita; dan sebaliknya wanita juga diperbolehkan mengucapkan salam kepada laki-laki. Demikianlah yang dilakukan Rasulullah SAW ketika berjalan melalui sekumpulan wanita. Beliau memberi salam kepada mereka (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
  • 5. Asma‟ Binti Jazid menceritakan bahwa ketika Rasulullah SAW berjalan di masjid mendadak melihat rombongan wanita tengah duduk, maka beliau melambaikan tangan dengan mengucapkan salam” (HR. At Tirmidzi). Sedangkan salam wanita kepada laki-laki digambarkan oleh Ummu Hani‟ Binti Abu Thalib RA ketika datang kepada Rasulullah SAW saat Fat-hu Makkah (penaklukan kota Makkah). Saat itu, Rasulullah SAW tengah mandi dan di depan ada Fathimah. Maka Ummu Hani‟ memberikan salam kepada Rasulullah SAW (HR. Muslim). Tentu saja, memberikan salam kepada lawan jenis yang bukan muhrim dilakukan dengan tetap memperhatikan adab-adab pergaulan lawan jenis. Jangan sampai salam dengan lawan jenis justru dijadikan sebagai pengantar mendekati perbuatan zina. Misalkan salam anak-anak muda kepada lawan jenis dengan ragam salam yang tidak tepat. Ada salam sayang, salam mesra, salam rindu dan mungkin ada salam-salam lain yang lebih berbahaya. Padahal salam seperti itu ditujukan kepada lawan jenis yang bukan muhrim bukan pula isteri/suaminya. Salam seperti inilah yang tidak lagi bernilai syar‟i. Salam kepada Orang Non Muslim Diharamkan seorang Muslim mendahului mengucapkan salam kepada orang Non Muslim. Rasulullah SAW bersabda:”Jangan kalian mendahului mengucapkan salam kepada orang Yahudi atau Nashrani” (HR. Muslim). Tetapi apabila forumnya telah berbaur antara orang Muslim dengan Non Muslim, maka diperkenankan kita untuk memulai mengucapkan salam. Demikianlah yang dilakukan Rasulullah SAW ketika melewati suatu majelis yang berbaur antara orang Muslim, musrikin penyembah berhala dan Yahudi. Beliau mengucapkan salam kepada mereka” (HR. Bukhary dan Muslim). Apabila orang Non Muslim memulai mengucapkan salam, maka jawaban yang diperkenankan oleh syari‟at adalah:”Wa „alaikum!” (Semoga anda juga). Itu saja, tidak usah diperpanjang lagi. Rasulullah SAW menasihatkan:”Jika orang-orang Ahli Kitab (Non Muslim) memberi salam kepada kamu, maka jawablah:”Wa „alaikum” (HR. Bukhary dan Muslim). Salam kepada Anak-anak Salam tidak hanya hak bagi pemuda dan orang tua. Anak-anak pun berhak untuk mendapatkan salam dan membalasnya. Bahkan, kebiasaan menyebarkan salam kepada anak-anak, diharapkan dapat mewarnai akhlaq seseorang ketika menginjak remaja dan dewasa. Anas Bin Malik RA memberi salam kepada anak-anak ketika dia berjalan di muka mereka. Kemudian Anas berkata:”Dahulu Rasulullah SAW juga berbuat seperti ini (HR. Bukhary dan Muslim). Maka berilah salam kepada anak-anak sekaligus mengkondisikan mereka dengan akhlaq- akhlaq Islami sejak dini. Salam jika Masuk Rumah Allah SWT memerintahkan kepada Kaum Muslimin untuk meminta ijin dan mengucapkan
  • 6. salam apabila hendak memasuki rumah orang lain. Firman-Nya:”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat” (An Nuur [24]: 27). Demikian pula jika kita memasuki rumah kita sendiri, baik dalam keadaan ada orangnya atau dalam keadaan kosong. Disyari‟atkan supaya kita mengucapkan salam. Allah SWT berfirman:”… Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada dirimu sendiri. Salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkah lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat (Nya) bagimu, agar kamu memahaminya” (An Nuur [24]: 61). Rasulullah SAW pun juga mengajarkan kepada Anas Bin Malik:”Wahai anak, jika kamu masuk ke dalam rumah keluargamu, hendaknya memberi salam, supaya menjadi berkah untuk kamu dan keluargamu” (HR. at Tirmidzi).