Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai manajemen saluran napas (airway management) pada pasien, mulai dari persiapan sebelum intubasi, teknik laringoskopi untuk melihat rima glotis, teknik pemasangan selang endotrakeal (ETT), dan konfirmasi posisi selang ETT setelah pemasangan.

1. Airway
management

2. Your best quote that reflects your
approach… “It’s one small step for
man, one giant leap for mankind.”
- Neil Armstrong

13. Bisa juga dipakai
pada pasien yg
susah buka mulut
ec. trismus

14. Ukuran tergantung
BB. Ada tulisannya

15. Sebelum melakukan intubasi, kita harus
lakukan laringoskopi. Pada saat
laringoskopi, pasien tidak mendapatkan
oksigen, makanya sebelum laringoskopi
harus pre oksigenasi dulu

16. Yang dilihat saat
laringoskopi
adalah rima glotis
Setelah rima glotis
terlihat, baru
masukkan selang
ETT

17. Menekan cartilago
cricoid untuk
menutup esofagus
Sellick maneuver

18. Laringoskop
dipengang tangan
kiri

19. Buka mulut dgn
tangan kanan,
masukkan
laringoskop
dengan tangan kiri
dari arah kanan
mulut

20. Setelah
laringoskop masuk
ke rongga mulut,
lidah digeser ke
sisi kiri

21. Mulai visualisasi. Lihat
epiglotis. Kalau pake
laringoskop yg blade
lengkung, letakkan
blade di depan
epiglotis. Lalu angkat
laringoskopnya

22. Laringoskop
diangkat ke atas
(ke arah kaki
pasien), tidak
boleh dicongkel

23. Masukkan ETT
sampai kita ga bisa
melihat cuff.

24. Tarik styllet,
kembangkan cuff.
Volume cuff maks
10ml. Baru setelah itu
konfirmasi

25. Cek 5 tempat :
• Apex kanan-kiri
• Basal kanan-kiri
(4 ini HARUS SAMA)
• lambung
Artinya, pipa udah bener
masuknya. Sekitar 3-7cm di
atas carina trachea atau
sekitar 22cm di pinggir
mulut

26. Biasanya dilakukan setelah
ROSC
Bahaya bisa terjadi aritmia
krn pada saat penghisapan,
secara ga sadar juga
menghisap oksigen