Nilai-nilai Kristiani meliputi mengasihi musuh, rela berkorban, kesetiaan, takut akan Tuhan, monogami, tanpa pamrih, dan tidak khawatir. Nilai-nilai ini diajarkan oleh Yesus Kristus dan tercermin dalam perilaku-Nya.

1. AGAMA
Iman Kristen dan Nilai-nilai
Kristiani
Anggota kelompok :
•Elisabet M.CH. Banuanek
•Yona J. L. Detaq

2. Nilai-nilai Kristiani
Sesuatu dikatakan mempunyai nilai apabila
sesuatu itu berguna, benar, indah, baik, religius dan
sebagainya. Nilai itu Ideal, bersifat ide. Karena itu, nilai
adalah sesuatu yang abstrak dan tidak dapat disentuh
oleh panca indera.
Beberapa nilai Kristiani yang harus ditanamkan pada
kehidupan kita :

3. 1). Mengasihi musuh (Matius 5:44)
Salah satu nilai yang unik dalam iman Kristen adalah
“mengasihi musuh”. Namun bagaimana cara untuk
mengasihi musuh kita :
• Mengasihi dengan tulus
Maksudnya menerima keberadaan orang tersebut
apa adanya, lengkap dengan segala kelebihan dan
kekurangannya. Seperti Allah yang juga mengasihi kita
apa adanya (Yohanes 3:16), bahkan tidak dibalaskan-Nya
kepada kita segala kesalahan kita (Mazmur 103:10).

4. • Menegur dengan kasih
Jika kita ingin menegur orang yang melakukan
kesalahan, haruslah kita menegur dengan kasih agar
orang tesebut tidak merasa tersakiti. Seperti perckapan
antar Tuhan Yesus dengan perempuan Samaria
(Yohanes 4:1-42).

5. • Mendoakannya dan tidak membalas
Ketika Yesus disalib, Ia mendoakan orang-orang
yang menyalibkan Dia, “Ya Bapa, ampunilah mereka,
sebab tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lukas
23:34). Allah sendiri telah menetapkan bahwa hak
dendam dan pembalasan adalah hak Tuhan, bukan hak
manusia (Ulangan 32:35).

6. • Tidak menghakimi
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering
manghakimi orang yang berbuat salah. Namun Tuhan
Yesus mau mengajarkan kita bahwa, hendaklah kita
tidak menghakimi satu sama lain (Yohanes 8:1-11).

7. • Mengampuni
Tuhan mengajarkan kita untuk terus mangampuni
dan memaafkan kesalahan orang lain dan tidak membenci
orang tersebut. Seperti percakapan Yesus pada Petrus,
“Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni
saudaraku jika ia berbuat dosa kepadaku?” Yesus
menjawab, “Sampai tujuh puluh tujuh kali”. (Matius
18:21-35)

8. 2). Rela berkorban (Yohanes 15:12-13)
Rela berkorban berarti membantu dengan
ikhlas dan tampa pamrih untuk mewujudkan suatu rasa
kebersamaan dan solidaritas antara sesama manusia.
Tuhan Yesus telah memberikan rela berkorban bagi kita
dengan mengorbankan nyawa-Nya untuk menebus dosa
manusia di atas kayu salib.

9. 3). Setia (Matius 25:14-30)
Ketika kita ingin berhasil dalam mengerjakan suatu
usah yang kita inginkan, maka yang sangat kita butuhkan
adalah kesetiaan untuk mengerjakannya dengan tekun
sampai berhasil.
Kesetiaan seseorang akan tamapak dalam
menuntaskan upayanya dari awal sampai akhir.
Demikianlah Tuhan Yesus setia untuk menyelamatkan
manusia (Filipi 2:8).

10. 4). Takut akan Tuhan (mazmur 112:1)
Takut akan Tuhan artinya kita harus takut kepada
Tuhan dan menaati perintahnya (Mazmur 112:1). Orang
yang suka malakukan perintah Allah akan menjadi orang
yang berhasil dalam hidupnya (mazmur 1:1-5).
Dalam Amsal 1:7, menurut raja Salomo, tanpa rasa
takut akan Tuhan ia adalah seorang raja yang akan
menjadi beban saja bagi bangsanya. Ia akan hidup sekedar
menyenagkan dirinya. Namun karena rasa takut akan
Tuhan itulah yang mendorong dia untuk menggali dan
mencari pengetahuan untuk diabdikan kepada rakyat dan
bangsanya.

11. 5). Monogami
(kejadian 2:24-25; Efesus 5:22-23; dan Matius 19:1-12)
Yang menjadi dasar perkawinan dalam keluarga Kristen
adalah kasih, sekaligus sebagai perwujudan dari hubungan Kristus
dan jemaat (Efesus 5:22-23). Karena itu, hubungan pasangan
suami istri itu kudus dan tidak boleh dinodai (kejadian 2:24-25).
Sebagaimana Kristus adalah satu-satunya mempelai Gereja,
demikianlah pula dalam keluarga Kristen seorang suami hanya
memiliki pasangan seorang istri (monogami), atau sebaliknya
(monoandri). Bagi orang Kristen, tidak boleh memiliki dua atau
lebih istri, begitupun suami.
Alkitab mengajarkan bahwa tujuan pernikahan adalah
bukan semata-mata kenikmatan, melainkan sebagai ketetapan
Allah untuk meneruskan keturunan dan sebagai wadah mendidik
dan membina kesetiaan serta persekutuan orang percaya.

12. 6). Tanpa pamrih (Lukas 17:7-10)
Tindakan yang tanpa pamrih adalah tindakan atau
perbuatan baik yang dilakukan oleh seorang demi
kepentingan orang lain tanpa mengharapakan imbalan.
Tindakan seperti ini tidak akan dapat dilakukan
oleh seseorang, jikalau tidak didasarkan atas kasih Tuhan.
Inilah yang disebut dengan kasih agape, yaitu perbuatan
baik tanpa mengharapkan balasan dari orang yang
ditolong itu.

13. 7). Tidak khawatir (Matius 6:25-34)
Salah satu ciri oran yang memiliki iman adalah
tidak khawatir, artinya orang yang beriman itu hidup
dalam pengharapan. Dia tidak khawatir tentang
kebutuhan-kebutuhannya pada hari esok, karena Allah
pasti menyediakan segala kebutuhannya, bahwa
kebutuhan pertama adalah kebutuhan rohani. Jangalah
kita khawatir, karena manusia tidak dapat
menambahkan umurnya sehasta pun.
Kita harus menyerahkan segala perkara hidup kita
kepada Allah dengan mendahulukan kerajaan-Nya
(Matius 6:32b-33)

14. Dalam masa remaja saat ini kita sering kuatir tentang
ujian yang akan kita hadapi, tentang pergaulan, pacar, dan
lain-lain. Namun kita tidak boleh membiarkan perasaan
khawatir menguasai kita, karena dapat manghambat
kehidupan kita.
Kita harus percaya bahwa Tuhan akan
mengatasi segalanya; dengan mendahulukan Tuhan,
hidup kita akan tentram. “Percayalah kepada TUHAN
dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan
berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN;
maka Ia akan memberikan kepada mu apa yang
diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu pada
TUHAN dan percayalah kepada-Nya dan Ia akan
bertindak.” (Mazmur 37:3-5).

15. Terima Kasih atas
perhatiannya
GOD Bless YOU