SlideShare a Scribd company logo
Lihat diskusi, statistik, dan profil penulis untuk publikasi ini di: https://www.researchgate.net/publication/373398701
Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan
Mahasiswa India
Pracetak - Agustus 2023
DOI: 10.13140/RG.2.2.11622.60486
KUTIPAN
0
MEMBACA
222
8 penulis, termasuk:
Vinod Rawal
Universitas Amity
2 PUBLIKASI 0 KUTIPAN
Aarya Kumavat
Universitas Amity, Mumbai
1 PUBLIKASI 0 KUTIPAN
Esha Khan
Universitas Amity
1 PUBLIKASI 0 KUTIPAN
Ritesh Kumar Jaiswar
Amity University
1 PUBLIKASI 0 KUTIPAN
LIHAT PROFIL LIHAT PROFIL
LIHAT PROFIL LIHAT PROFIL
Subscribe to DeepL Pro to translate larger documents.
Visit www.DeepL.com/pro for more information.
Semua konten yang mengikuti halaman ini diunggah oleh Vinod Rawal pada 26 Agustus 2023.
Pengguna telah meminta peningkatan file yang diunduh.
Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa
India
1
Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa
India Vinod T. Rawal, Aarya S. Kumavat, Esha Khan, Bhumi Panwar, Ritesh K. Jaiswar,
Aananaya Singh, Mitanshu Mohite, Monisha T. Bej
Amity Institute of Behavioural and Allied Science, Amity University, Mumbai
Aanishka Agrawal
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki korelasi antara penggunaan media sosial dan Fear of
Missing Out (FOMO) di kalangan mahasiswa. Sebuah populasi yang nyaman terdiri dari 94
peserta dari berbagai universitas yang berbeda diperoleh, dengan subset dari 54 peserta dari
Amity University Mumbai. Para partisipan, yang berusia antara 18 dan 26 tahun, mengisi
formulir Google yang berisi pertanyaan demografis, skala FOMO yang diadaptasi dari
Przybylski (2013), dan skala penggunaan media sosial. Data dianalisis menggunakan uji chi-
square untuk menguji hubungan antara FOMO dan penggunaan media sosial. Hasilnya
menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara FOMO dan penggunaan media sosial,
yang menunjukkan independensi antara variabel-variabel tersebut. Namun, beberapa
keterbatasan, termasuk ukuran sampel yang kecil, waktu dan bias respon, penggunaan
uji non-parametrik, dan masalah dalam pengumpulan data dan kriteria inklusi/eksklusi,
membatasi kemampuan generalisasi temuan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk
mengeksplorasi hubungan antara penggunaan media sosial dan FOMO pada populasi India.
Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa
India
2
Kata kunci: FoMO, Situs Jejaring Sosial, teori penentuan nasib sendiri, pelajar, media
sosial bermasalah
Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa
India
3
Sebuah studi korelasional antara penggunaan media sosial dan FoMO pada
mahasiswa Pengantar
Munculnya media sosial telah membawa transformasi yang signifikan dalam bidang
komunikasi interpersonal belakangan ini. Media sosial telah memperkenalkan jalan baru bagi
individu untuk terhubung satu sama lain, memfasilitasi komunikasi yang berkesinambungan dan
timbal balik tanpa memandang batasan geografis atau waktu. Namun, di samping kemajuan
positif ini, adopsi metode komunikasi sosial yang khas juga telah memunculkan berbagai
dampak buruk. Dalam konteks ini, komunitas virtual beroperasi dengan modalitas yang berbeda
dibandingkan dengan komunikasi tradisional, yang membuat individu merasakan adanya
seperangkat standar interaksi yang baru (Alrobai, 2006).
Namun demikian, penggunaan platform media sosial yang berlebihan dapat berpotensi
menimbulkan rasa takut ketinggalan (fear of missing out/FOMO), seperti yang dibahas oleh
Przybylski dkk. (2013). FOMO telah diidentifikasi sebagai salah satu konsekuensi utama dari
keterlibatan dengan media sosial, yang berdampak pada kesejahteraan psikologis individu
(Przybylski et al., 2013; O'Connell, 2020).
Takut Ketinggalan (Fear of Missing Out/FoMO)
Ketakutan akan ketinggalan (FoMO) adalah pengalaman yang tidak diinginkan yang
muncul dalam konteks penggunaan media sosial. FoMO didefinisikan sebagai "ketakutan yang
meresap bahwa orang lain mungkin memiliki pengalaman yang bermanfaat yang tidak dimiliki
oleh seseorang" (Przybylski et al., 2013). Ketika pengguna media sosial mendapati diri mereka
sedang offline atau tidak dapat berinteraksi dan terlibat dengan orang lain sesuai dengan yang
diinginkan, mereka sering kali mengalami rasa khawatir akan kesempatan yang terlewatkan
(Alutaybi et al., 2019).
Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa
India
4
Para peneliti telah mulai mengeksplorasi efek berbahaya dari FoMO pada pengguna
media sosial. FoMO merupakan bentuk paling umum dari keterikatan media sosial yang
bermasalah dan telah dikaitkan dengan berbagai peristiwa dan emosi yang tidak menyenangkan
dalam hidup, termasuk kurang tidur, berkurangnya keterampilan hidup, stres emosional, dampak
yang merugikan pada kesehatan fisik, peningkatan kecemasan, dan kurangnya kontrol
emosional (Cham, 2019).
Situs Jejaring Sosial
Media sosial (SM) sering digunakan secara bergantian dengan istilah situs jejaring sosial
(SNS) (Guadagno, Jones, Kimbrough & Mattu, 2016, sebagaimana dikutip dalam O'Connell,
2020). Istilah ini secara luas mengacu pada platform online atau digital yang dirancang untuk
komunikasi, berbagi informasi, kolaborasi dalam proyek atau isu, mengekspresikan pikiran dan
ide, dan, secara umum, mengembangkan hubungan (McFarland & Ployhart, 2015, sebagaimana
dikutip dalam O'Connell, 2020, hlm. 86).
Pengaruh FoMO terhadap penggunaan media sosial, terutama di kalangan anak muda,
telah diakui dalam penelitian. Dilaporkan bahwa penggunaan media sosial oleh individu muda
telah meningkat karena FoMO, karena mereka berusaha untuk tetap terhubung dan menghindari
rasa takut ketinggalan (Alt, 2017). Selain itu, FoMO telah dikaitkan dengan kecanduan media
sosial dan keterlibatan disfungsional dengan platform jejaring sosial (Oberst et al., 2016).
Latar Belakang Teoritis
Teori penentuan nasib sendiri (self-determination theory atau SDT) tampaknya berguna
dalam mempelajari FoMO, karena teori ini menyajikan kebutuhan individu, termasuk otonomi,
kompetensi, dan keterkaitan. Menurut Li dkk. (2022) dan Przybylski dkk. (2013), teori ini dapat
membantu menjelaskan motif di balik penggunaan situs jejaring sosial (SNS) di kalangan remaja
dan dewasa muda yang terlibat dalam kegiatan seperti berbagi foto, blogging, berbagi meme di
internet, dan berbagi catatan akademik.
Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa
India
5
Lebih lanjut, Przybylski dkk. (2013) menegaskan bahwa hubungan antara kebutuhan dasar dan
keterlibatan media sosial (SNS) dapat dihubungkan secara tidak langsung melalui FoMO.
Studi Sekarang
Di India, platform media sosial telah menjadi bagian integral dari metode komunikasi
modern, yang berfungsi sebagai perpanjangan dari sarana interaksi tradisional (Manjunatha,
2013). Hal ini terutama terlihat jelas di kalangan pengguna digital asli, termasuk mahasiswa
India, yang memiliki kesadaran sosial yang kuat meskipun mereka tidak terlalu melek teknologi
(Manjunatha, 2013). Popularitas situs jejaring sosial di India sangat luar biasa, dengan basis
pengguna lebih dari 467 juta orang (Kemp, 2023). Para pengguna ini menghabiskan banyak
waktu untuk berinteraksi dengan SNS, rata-rata lebih dari 1,4 jam per hari (Basuroy, n.d.).
Meskipun penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Przybylski dkk. (2013) dan
O'Connell (2020) telah berkontribusi pada pemahaman kita tentang FOMO, penelitian-penelitian
ini terutama berfokus pada populasi Barat, sehingga menyisakan kesenjangan dalam literatur
mengenai populasi Asia. Selain itu, Przybylski dkk. (2013) melaporkan tingkat FOMO yang
lebih tinggi di antara laki-laki, sementara penelitian terbaru tentang populasi Asia, seperti yang
dilakukan oleh Li dkk. (2020), menunjukkan hal yang sebaliknya. Selain itu, penelitian telah
mengindikasikan bahwa penggunaan SNS yang berlebihan dikaitkan dengan gejala tekanan
psikologis di kalangan orang dewasa muda di India (Meena et al., 2015), dan konteks global
(Kuss & Griffiths, 2017; Blackwell et al., 2017; Casale et al., 2018, sebagaimana dikutip dalam
Li et al., 2020). Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi korelasi antara
FOMO dan SNS di kalangan mahasiswa India.
Pengembangan Hipotesis
Penelitian sebelumnya telah menyoroti bahwa individu yang mengalami kepuasan
kebutuhan psikologis yang rendah (Przybylski et al., 2013; Oberst et al., 2016) dan terlibat
dalam penggunaan media sosial lebih mungkin mengalami fear of missing out (FoMO). Selain
itu, meta-analisis telah
Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa
India
6
menunjukkan korelasi positif antara FoMO dan penggunaan situs jejaring sosial (SNS) dan
penggunaan SNS yang bermasalah (Fioravanti et al., 2021; Zhang, Li & Yu, 2021, sebagaimana
dikutip dalam Li et al., 2022). Selain itu, penelitian telah menemukan korelasi positif antara
FoMO dan kecanduan ponsel pintar (O'Connell, 2020) serta antara FoMO dan penggunaan SNS
di kalangan mahasiswa (Li et al., 2022).
Berdasarkan literatur yang ada, dua hipotesis dirumuskan untuk menyelidiki hubungan
antara penggunaan SNS dan pengalaman FoMO. Hipotesis pertama adalah hipotesis nol, yang
mengasumsikan tidak ada korelasi antara penggunaan SNS dan FoMO:
H0: Pengalaman FoMO tidak bergantung pada penggunaan SNS.
Hipotesis kedua adalah hipotesis alternatif, yang menyatakan adanya korelasi positif
antara penggunaan SNS dan pengalaman FoMO:
H1: Pengalaman FoMO bergantung pada penggunaan SNS.
Dengan menguji hipotesis tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti
empiris mengenai hubungan antara penggunaan SNS dan FoMO di kalangan mahasiswa India.
Bahan dan Metode
Peserta
Para peserta penelitian ini adalah mahasiswa dari berbagai institusi.
Namun, analisis dan evaluasi difokuskan secara khusus pada sebagian peserta dari Amity
University Mumbai. Kriteria inklusi menetapkan bahwa partisipan haruslah mahasiswa yang
berusia antara 18 hingga 26 tahun. Sebanyak 94 tanggapan dikumpulkan dari berbagai
universitas, dan kemudian, 54 tanggapan diidentifikasi sebagai milik mahasiswa dari Amity
University Mumbai.
Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa
India
7
Tindakan
Dua skala digunakan untuk menilai variabel-variabel yang diminati: Fear of Missing Out
(FOMO) dan penggunaan media sosial. Skala FOMO terdiri dari sepuluh item yang diadaptasi
dari skala yang dikembangkan oleh Przybylski (2013). Item-item ini seperti "Saya takut orang
lain memiliki lebih banyak
pengalaman yang lebih baik daripada saya," "Saya khawatir teman-teman saya memiliki
pengalaman yang lebih berharga daripada saya," "Saya khawatir setelah mengetahui teman-
teman saya bersenang-senang tanpa saya."
Skala penggunaan media sosial terdiri dari lima item yang dirancang untuk menilai
berbagai aspek keterlibatan media sosial. Contoh item dari skala ini termasuk, "Seberapa sering
Anda berpikir tentang media sosial meskipun Anda tidak menggunakannya?", "Seberapa sering
Anda menghabiskan
lebih banyak waktu di media sosial daripada yang Anda inginkan?" "Seberapa sering Anda
merasa perlu untuk segera memeriksa media sosial Anda?"
Prosedur
Untuk mengumpulkan data, formulir Google dibuat yang berisi pertanyaan demografis,
item skala FOMO, dan item skala penggunaan media sosial. Formulir tersebut kemudian
didistribusikan kepada mahasiswa melalui saluran yang sesuai, untuk memastikan kepatuhan
terhadap kriteria inklusi dan eksklusi yang ditentukan untuk penelitian ini. Para peserta
diberikan informasi tentang tujuan penelitian, kerahasiaan tanggapan mereka, dan sifat sukarela
dari partisipasi mereka. Mereka diminta untuk mengisi formulir dengan jujur dan sebaik
mungkin. Para peneliti memperoleh persetujuan dari para peserta sebelum melanjutkan
pengumpulan data.
Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa
India
8
Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience
sampling. Peserta dipilih berdasarkan aksesibilitas dan ketersediaan mereka. Para peneliti
mengumpulkan tanggapan dari sekelompok mahasiswa, dengan fokus khusus pada mahasiswa
dari Amity University Mumbai yang memenuhi kriteria inklusi yang telah ditentukan.
Pendekatan pengambilan sampel ini dipilih karena pertimbangan praktis dan kemudahan
perekrutan dari populasi target.
Analisis Data
Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji chi-square.
Hasil
Analisis chi-square digunakan untuk menguji hubungan antara FOMO dan variabel penggunaan
media sosial. Statistik chi-square dan koefisien kontingensi yang dihasilkan dihitung untuk
menilai signifikansi dan kekuatan hubungan antara variabel.
Pertimbangan Etis
Penelitian ini mengikuti pedoman etika dan memperoleh persetujuan dari para peserta.
Kerahasiaan dan anonimitas dijaga selama proses pengumpulan data.
Hasil
Pemberian skala FoMO secara online menghasilkan data skor. Usia rata-rata sampel
adalah 19,04 tahun. Skor rata-rata adalah 13.66 untuk penggunaan SNS dan 25.62 untuk FoMO.
Karena adanya pencilan (Grafik 1) dan penerapan pengambilan sampel yang mudah,
generalisasi penelitian ini menjadi terbatas. Baik FoMO dan Penggunaan Media Sosial diukur pada
tingkat ordinal. Tidak ada kolinearitas (Grafik 1), dan variabel-variabel dikategorikan sebagai
rendah, sedang, dan tinggi untuk analisis chi-square selanjutnya.
Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa
India
9
Uji chi-square, yang dipilih karena sesuai dengan kriteria dan asumsi penelitian,
menghasilkan statistik 4,55, disertai dengan koefisien kontingensi 0,26. Pada tingkat signifikansi
0,05 dan 0,01, hipotesis nol (Ho) diterima, karena nilai chi-square yang dihitung berada di
bawah nilai kritis (9,48 dan 13,7). Hasil ini mengarah pada kesimpulan bahwa tidak ada korelasi
antara FoMO dan penggunaan media sosial, yang menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut
tidak bergantung satu sama lain.
Grafik 1
Tabel 1
Fo Fe Fo-Fe (Fo-Fe)^2 (Fo-Fe) ^ 2/Fe
4 2.5 1.5 2.25 0.9
9 7.5 1.5 2.25 0.3
2 5 -3 9 1.8
5 5 0 0 0
14 15 -1 1 0.06666666667
Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa
India
10
11 10 1 1 0.1
0 0 0 0 0
4 4.5 -0.5 0.25 0.05555555556
5 3 2 4 1.333333333
Diskusi
Berdasarkan statistik chi-square yang diperoleh dan nilai kritis, hipotesis nol (Ho)
diterima pada tingkat signifikansi 0,05 dan 0,01. Hal ini mengimplikasikan bahwa tidak ada
bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan atau korelasi
antara FOMO dan penggunaan media sosial dalam populasi yang diteliti. Koefisien kontingensi
sebesar 0,26 menunjukkan hubungan yang relatif lemah antara kedua variabel.
Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa FOMO dan penggunaan media sosial
tidak bergantung satu sama lain. Dengan kata lain, tingkat FOMO seseorang tampaknya tidak
dipengaruhi oleh penggunaan media sosial mereka, dan sebaliknya.
Hasil ini mungkin memiliki beberapa implikasi. Pertama, hal ini menyiratkan bahwa
FOMO tidak hanya didorong oleh keterlibatan di media sosial, tetapi juga dapat dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain seperti ciri-ciri kepribadian, interaksi sosial, atau pengalaman pribadi
(O'Connell, 2020). Demikian pula, pola penggunaan media sosial dapat didorong oleh faktor-
faktor yang tidak terkait dengan FOMO, seperti pencarian informasi, hiburan, atau jaringan
profesional.
Perlu dicatat bahwa analisis ini didasarkan pada sampel tertentu dengan ukuran N=54.
Oleh karena itu, perlu kehati-hatian dalam menggeneralisasi temuan ini ke populasi yang lebih
besar atau kelompok demografis yang berbeda. Penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih
beragam dan representatif akan bermanfaat untuk memvalidasi temuan ini.
Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa
India
11
Keterbatasan
Meskipun hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara
FOMO dan penggunaan media sosial, sangat penting untuk mempertimbangkan keterbatasan
yang dapat mempengaruhi validitas dan generalisasi temuan ini. Salah satu keterbatasan penting
dari penelitian ini adalah ukuran sampel yang kecil, yaitu N=54. Sampel yang lebih kecil
mengurangi kekuatan statistik dari analisis dan membatasi generalisasi hasil untuk populasi
yang lebih besar. Temuan ini mungkin tidak secara akurat mewakili hubungan antara FOMO
dan penggunaan media sosial di antara individu yang lebih luas.
Waktu pengumpulan data juga menjadi kendala. Survei ini dilaksanakan pada saat
populasi target sedang sibuk dengan tugas akhir semester. Waktu ini mungkin telah
menimbulkan bias respons, karena peserta yang berada di bawah tekanan akademis yang tinggi
mungkin cenderung tidak merespons. Akibatnya, sampel yang diperoleh mungkin tidak
sepenuhnya mewakili karakteristik dan sikap populasi target terhadap FOMO dan penggunaan
media sosial.
Uji non parametrik dan outlier adalah satu lagi keterbatasan yang dihadapi. Keputusan
untuk menggunakan uji non-parametrik (chi-square) dan bukan uji parametrik menimbulkan
kekhawatiran tentang ketahanan dan generalisasi hasil. Jika sampel mengandung banyak
pencilan, maka
analisis chi-square dapat terpengaruh, sehingga mengurangi kemampuan untuk menarik
kesimpulan yang akurat tentang hubungan antara FOMO dan penggunaan media sosial pada
populasi yang lebih luas.
Penelitian ini menghadapi tantangan terkait pengumpulan data, terutama dalam hal
kriteria inklusi dan eksklusi yang digunakan untuk memilih responden dari populasi mahasiswa.
Masalah-masalah ini mungkin telah menimbulkan bias pengambilan sampel, yang berpotensi
mempengaruhi keterwakilan sampel dan, akibatnya, kemampuan generalisasi hasil.
Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa
India
12
Implikasi untuk Arahan Lebih Lanjut
Dengan mempertimbangkan keterbatasan yang disebutkan di atas, kehati-hatian harus
dilakukan ketika menafsirkan dan menerapkan temuan penelitian ini. Hasil penelitian ini tidak
dapat langsung digeneralisasi ke populasi yang lebih luas atau dianggap sebagai bukti konklusif
tentang tidak adanya korelasi antara FOMO dan penggunaan media sosial.
Selain itu, hasil penelitian saat ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh O'Connell (2020), Przybylski dkk. (2013), dan Li dkk. (2022), yang telah
mengidentifikasi hubungan antara FOMO dan penggunaan media sosial. Perbedaan ini
menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut, terutama dalam populasi India, untuk lebih
memahami hubungan tersebut dan memberikan wawasan yang lebih komprehensif dan akurat.
Penelitian-penelitian di masa depan harus mengatasi keterbatasan yang diuraikan di atas
dengan menggunakan sampel yang lebih besar dan lebih beragam yang dapat mewakili populasi
target dengan lebih baik. Selain itu, penggunaan tes parametrik dapat meningkatkan ketahanan
statistik dan akurasi temuan. Para peneliti juga harus mempertimbangkan untuk
menyempurnakan metode pengumpulan data dan kriteria inklusi/eksklusi untuk meminimalkan
bias dan meningkatkan keterwakilan sampel.
Kesimpulan
Kesimpulannya, hasil analisis chi-square yang dilakukan pada ukuran sampel N=54
menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara FOMO dan penggunaan media sosial,
yang menunjukkan bahwa variabel-variabel ini independen satu sama lain. Namun, penting
untuk mengakui keterbatasan yang terkait dengan penelitian ini, termasuk ukuran sampel yang
kecil dan tidak representatif, waktu dan bias respons, penggunaan tes non-parametrik, dan
masalah dengan pengumpulan data dan kriteria inklusi / eksklusi. Penelitian lebih lanjut dengan
metodologi yang lebih baik dan sampel yang lebih besar dan lebih banyak
Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa
India
13
Sampel yang beragam diperlukan untuk memvalidasi dan memperluas temuan ini, terutama
dalam populasi India.
Referensi
Alt, D. (2017). Keterlibatan media sosial siswa dan rasa takut ketinggalan (FoMO) di kelas
yang beragam. Journal of Computing in Higher Education, 29(2), 388-410.
https://doi.org/10.1007/s12528-017-9149-x
Alutaybi, A., Arden-Close, E., McAlaney, J., Stefanidis, A., Phalp, K., & Ali, R. (2019,
Oktober). Bagaimana desain jejaring sosial dapat memicu rasa takut ketinggalan?
Konferensi Internasional IEEE 2019 tentang Sistem, Manusia, dan Sibernetika (SMC).
http://dx.doi.org/10.1109/smc.2019.8914672
Basuroy, T. (n.d.). India: Konsumsi digital harian berdasarkan jenis 2022. Statista. Diperoleh
pada 12 Mei 2023, dari https://www.statista.com/statistics/1153980/daily-digtial-
consumption-india/
Kemp, S. (2023, Februari 13). Digital 2023: India - datareportal - wawasan digital global.
DataReportal - Wawasan Digital Global.
https://datareportal.com/reports/digital-2023-india
Li, L., Niu, Z., Mei, S., & Griffiths, MD (2022). Pendekatan analisis jaringan terhadap hubungan
antara rasa takut ketinggalan (FoMO), kecanduan ponsel pintar, dan penggunaan situs
jejaring sosial di antara sampel mahasiswa Cina. Komputer dalam Perilaku Manusia,
128, 107086. https://doi.org/10.1016/j.chb.2021.107086
Manjunatha, S. (2013). Penggunaan situs jejaring sosial di kalangan mahasiswa di India.
Jurnal Penelitian Internasional Ilmu Sosial, 2(5), 15-21.
Meena, PS, Soni, R., Jain, M., & Paliwal, S. (2015). Kecanduan situs jejaring sosial dan
masalah psikologis terkait di kalangan orang dewasa muda: Sebuah studi dari India
Utara. Sri
Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa
India
14
Lanka Journal of Psychiatry, 6(1), 14. https://doi.org/10.4038/sljpsyc.v6i1.8055
Oberst, U., Wegmann, E., Stodt, B., Brand, M., & Chamarro, A. (2016). Konsekuensi negatif
dari jejaring sosial yang berat pada remaja: Peran mediasi rasa takut ketinggalan.
Journal of Adolescence, 55(1), 51-60. https://doi.org/10.1016/j.adolescence.2016.12.008
O'Connell, C. (2020). Bagaimana FOMO (Fear of Missing Out), Smartphone, dan Media
Sosial Dapat Mempengaruhi Mahasiswa di Timur Tengah. Jurnal Psikologi Amerika
Utara, 22(1).
Przybylski, A. K., Murayama, K., DeHaan, C. R., & Gladwell, V. (2013). Korelasi motivasi,
emosi, dan perilaku dari rasa takut ketinggalan. Komputer dalam Perilaku Manusia,
29(4), 1841-1848. https://doi.org/10.1016/j.chb.2013.02.014

More Related Content

Similar to ACorrelationStudy_FOMOandSocialMediaUsageAmongIndianCollegeStudents1 id (1).pdf

Tahap1
Tahap1Tahap1
Bius jejaring sosial facebook
Bius jejaring sosial facebookBius jejaring sosial facebook
Bius jejaring sosial facebook
Devandy Enda
 
Penelitian Etnografi Digital Kelompok 3
Penelitian Etnografi Digital Kelompok 3Penelitian Etnografi Digital Kelompok 3
Penelitian Etnografi Digital Kelompok 3
Gladys Izra
 
375-Article Text-1608-1-10-20210523.pdf
375-Article Text-1608-1-10-20210523.pdf375-Article Text-1608-1-10-20210523.pdf
375-Article Text-1608-1-10-20210523.pdf
WakhidinAdyen2
 
375-Article Text-1608-1-10-20210523.pdf
375-Article Text-1608-1-10-20210523.pdf375-Article Text-1608-1-10-20210523.pdf
375-Article Text-1608-1-10-20210523.pdf
WakhidinAdyen2
 
OPSI IPS_UPT SMPN 15 GRESIK_PENGARUH MEDIA SOSIAL.pptx
OPSI IPS_UPT SMPN 15 GRESIK_PENGARUH MEDIA SOSIAL.pptxOPSI IPS_UPT SMPN 15 GRESIK_PENGARUH MEDIA SOSIAL.pptx
OPSI IPS_UPT SMPN 15 GRESIK_PENGARUH MEDIA SOSIAL.pptx
RusdiCahyono2
 
Bius jejaring sosial facebook document transcript
Bius jejaring sosial facebook document transcriptBius jejaring sosial facebook document transcript
Bius jejaring sosial facebook document transcript
gunnes sipahutar
 
Dampak negatif situs jejaring sosial dan ayat tentang teknologi
Dampak negatif situs jejaring sosial dan ayat tentang teknologiDampak negatif situs jejaring sosial dan ayat tentang teknologi
Dampak negatif situs jejaring sosial dan ayat tentang teknologi
Yukma Widjaya
 
Review Jurnal: Does Time Spent Using Social Media Impact Mental Health?: An E...
Review Jurnal: Does Time Spent Using Social Media Impact Mental Health?: An E...Review Jurnal: Does Time Spent Using Social Media Impact Mental Health?: An E...
Review Jurnal: Does Time Spent Using Social Media Impact Mental Health?: An E...
Wajoku Digital Library
 
PELATIHANEDUKASIDAMPAKPOSITIFDANNEGATIFBERMEDIASOSIALPADAREMAJA
PELATIHANEDUKASIDAMPAKPOSITIFDANNEGATIFBERMEDIASOSIALPADAREMAJAPELATIHANEDUKASIDAMPAKPOSITIFDANNEGATIFBERMEDIASOSIALPADAREMAJA
PELATIHANEDUKASIDAMPAKPOSITIFDANNEGATIFBERMEDIASOSIALPADAREMAJA
anggarariocopasga
 
Trend Berbusana dan Citra Diri.pdf
Trend Berbusana dan Citra Diri.pdfTrend Berbusana dan Citra Diri.pdf
Trend Berbusana dan Citra Diri.pdf
AdrianRafael7
 
Pengaruh jejaring sosial terhadap aktifitas belajar mhs komputer ibn
Pengaruh jejaring sosial terhadap aktifitas belajar mhs komputer ibnPengaruh jejaring sosial terhadap aktifitas belajar mhs komputer ibn
Pengaruh jejaring sosial terhadap aktifitas belajar mhs komputer ibnResti afria
 
pengaruh media sosial terhadap komunikasi interpersonal
pengaruh media sosial terhadap komunikasi interpersonalpengaruh media sosial terhadap komunikasi interpersonal
pengaruh media sosial terhadap komunikasi interpersonal
Iqbal Bal
 
Tinjauan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup Perguruan tinggi
Tinjauan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup Perguruan tinggiTinjauan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup Perguruan tinggi
Tinjauan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup Perguruan tinggiSoetam Rizky
 
Pengembangan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup perguruan tinggi
Pengembangan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup perguruan tinggiPengembangan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup perguruan tinggi
Pengembangan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup perguruan tinggi
Soetam Rizky
 
Bijak memanfaatkan media sosial
Bijak memanfaatkan media sosialBijak memanfaatkan media sosial
Bijak memanfaatkan media sosial
rosid tamami tamami
 
Euforia BTS Meal Indonesia di Media Sosial Instagram dan Twitter Menyebabkan ...
Euforia BTS Meal Indonesia di Media Sosial Instagram dan Twitter Menyebabkan ...Euforia BTS Meal Indonesia di Media Sosial Instagram dan Twitter Menyebabkan ...
Euforia BTS Meal Indonesia di Media Sosial Instagram dan Twitter Menyebabkan ...
CloudyaPuspasari
 
Jurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan Indonesia
Jurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan IndonesiaJurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan Indonesia
Jurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan Indonesia
Fajar Setyaning
 
Tantangan dan Peluang Big Data.pptx
Tantangan dan Peluang Big Data.pptxTantangan dan Peluang Big Data.pptx
Tantangan dan Peluang Big Data.pptx
FerryAnandaFebian
 

Similar to ACorrelationStudy_FOMOandSocialMediaUsageAmongIndianCollegeStudents1 id (1).pdf (20)

Tahap1
Tahap1Tahap1
Tahap1
 
Bius jejaring sosial facebook
Bius jejaring sosial facebookBius jejaring sosial facebook
Bius jejaring sosial facebook
 
Penelitian Etnografi Digital Kelompok 3
Penelitian Etnografi Digital Kelompok 3Penelitian Etnografi Digital Kelompok 3
Penelitian Etnografi Digital Kelompok 3
 
375-Article Text-1608-1-10-20210523.pdf
375-Article Text-1608-1-10-20210523.pdf375-Article Text-1608-1-10-20210523.pdf
375-Article Text-1608-1-10-20210523.pdf
 
375-Article Text-1608-1-10-20210523.pdf
375-Article Text-1608-1-10-20210523.pdf375-Article Text-1608-1-10-20210523.pdf
375-Article Text-1608-1-10-20210523.pdf
 
OPSI IPS_UPT SMPN 15 GRESIK_PENGARUH MEDIA SOSIAL.pptx
OPSI IPS_UPT SMPN 15 GRESIK_PENGARUH MEDIA SOSIAL.pptxOPSI IPS_UPT SMPN 15 GRESIK_PENGARUH MEDIA SOSIAL.pptx
OPSI IPS_UPT SMPN 15 GRESIK_PENGARUH MEDIA SOSIAL.pptx
 
Bius jejaring sosial facebook document transcript
Bius jejaring sosial facebook document transcriptBius jejaring sosial facebook document transcript
Bius jejaring sosial facebook document transcript
 
Dampak negatif situs jejaring sosial dan ayat tentang teknologi
Dampak negatif situs jejaring sosial dan ayat tentang teknologiDampak negatif situs jejaring sosial dan ayat tentang teknologi
Dampak negatif situs jejaring sosial dan ayat tentang teknologi
 
Review Jurnal: Does Time Spent Using Social Media Impact Mental Health?: An E...
Review Jurnal: Does Time Spent Using Social Media Impact Mental Health?: An E...Review Jurnal: Does Time Spent Using Social Media Impact Mental Health?: An E...
Review Jurnal: Does Time Spent Using Social Media Impact Mental Health?: An E...
 
PELATIHANEDUKASIDAMPAKPOSITIFDANNEGATIFBERMEDIASOSIALPADAREMAJA
PELATIHANEDUKASIDAMPAKPOSITIFDANNEGATIFBERMEDIASOSIALPADAREMAJAPELATIHANEDUKASIDAMPAKPOSITIFDANNEGATIFBERMEDIASOSIALPADAREMAJA
PELATIHANEDUKASIDAMPAKPOSITIFDANNEGATIFBERMEDIASOSIALPADAREMAJA
 
Trend Berbusana dan Citra Diri.pdf
Trend Berbusana dan Citra Diri.pdfTrend Berbusana dan Citra Diri.pdf
Trend Berbusana dan Citra Diri.pdf
 
Pengaruh jejaring sosial terhadap aktifitas belajar mhs komputer ibn
Pengaruh jejaring sosial terhadap aktifitas belajar mhs komputer ibnPengaruh jejaring sosial terhadap aktifitas belajar mhs komputer ibn
Pengaruh jejaring sosial terhadap aktifitas belajar mhs komputer ibn
 
pengaruh media sosial terhadap komunikasi interpersonal
pengaruh media sosial terhadap komunikasi interpersonalpengaruh media sosial terhadap komunikasi interpersonal
pengaruh media sosial terhadap komunikasi interpersonal
 
Tinjauan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup Perguruan tinggi
Tinjauan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup Perguruan tinggiTinjauan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup Perguruan tinggi
Tinjauan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup Perguruan tinggi
 
Pengembangan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup perguruan tinggi
Pengembangan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup perguruan tinggiPengembangan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup perguruan tinggi
Pengembangan Model Pembelajaran Crowdsourcing di lingkup perguruan tinggi
 
Bijak memanfaatkan media sosial
Bijak memanfaatkan media sosialBijak memanfaatkan media sosial
Bijak memanfaatkan media sosial
 
Euforia BTS Meal Indonesia di Media Sosial Instagram dan Twitter Menyebabkan ...
Euforia BTS Meal Indonesia di Media Sosial Instagram dan Twitter Menyebabkan ...Euforia BTS Meal Indonesia di Media Sosial Instagram dan Twitter Menyebabkan ...
Euforia BTS Meal Indonesia di Media Sosial Instagram dan Twitter Menyebabkan ...
 
Perbandingan penggunaan telefon_pintar_u
Perbandingan penggunaan telefon_pintar_uPerbandingan penggunaan telefon_pintar_u
Perbandingan penggunaan telefon_pintar_u
 
Jurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan Indonesia
Jurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan IndonesiaJurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan Indonesia
Jurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan Indonesia
 
Tantangan dan Peluang Big Data.pptx
Tantangan dan Peluang Big Data.pptxTantangan dan Peluang Big Data.pptx
Tantangan dan Peluang Big Data.pptx
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 

ACorrelationStudy_FOMOandSocialMediaUsageAmongIndianCollegeStudents1 id (1).pdf

  • 1. Lihat diskusi, statistik, dan profil penulis untuk publikasi ini di: https://www.researchgate.net/publication/373398701 Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa India Pracetak - Agustus 2023 DOI: 10.13140/RG.2.2.11622.60486 KUTIPAN 0 MEMBACA 222 8 penulis, termasuk: Vinod Rawal Universitas Amity 2 PUBLIKASI 0 KUTIPAN Aarya Kumavat Universitas Amity, Mumbai 1 PUBLIKASI 0 KUTIPAN Esha Khan Universitas Amity 1 PUBLIKASI 0 KUTIPAN Ritesh Kumar Jaiswar Amity University 1 PUBLIKASI 0 KUTIPAN LIHAT PROFIL LIHAT PROFIL LIHAT PROFIL LIHAT PROFIL Subscribe to DeepL Pro to translate larger documents. Visit www.DeepL.com/pro for more information.
  • 2. Semua konten yang mengikuti halaman ini diunggah oleh Vinod Rawal pada 26 Agustus 2023. Pengguna telah meminta peningkatan file yang diunduh.
  • 3. Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa India 1 Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa India Vinod T. Rawal, Aarya S. Kumavat, Esha Khan, Bhumi Panwar, Ritesh K. Jaiswar, Aananaya Singh, Mitanshu Mohite, Monisha T. Bej Amity Institute of Behavioural and Allied Science, Amity University, Mumbai Aanishka Agrawal Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki korelasi antara penggunaan media sosial dan Fear of Missing Out (FOMO) di kalangan mahasiswa. Sebuah populasi yang nyaman terdiri dari 94 peserta dari berbagai universitas yang berbeda diperoleh, dengan subset dari 54 peserta dari Amity University Mumbai. Para partisipan, yang berusia antara 18 dan 26 tahun, mengisi formulir Google yang berisi pertanyaan demografis, skala FOMO yang diadaptasi dari Przybylski (2013), dan skala penggunaan media sosial. Data dianalisis menggunakan uji chi- square untuk menguji hubungan antara FOMO dan penggunaan media sosial. Hasilnya menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara FOMO dan penggunaan media sosial, yang menunjukkan independensi antara variabel-variabel tersebut. Namun, beberapa keterbatasan, termasuk ukuran sampel yang kecil, waktu dan bias respon, penggunaan uji non-parametrik, dan masalah dalam pengumpulan data dan kriteria inklusi/eksklusi, membatasi kemampuan generalisasi temuan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi hubungan antara penggunaan media sosial dan FOMO pada populasi India.
  • 4. Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa India 2 Kata kunci: FoMO, Situs Jejaring Sosial, teori penentuan nasib sendiri, pelajar, media sosial bermasalah
  • 5. Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa India 3 Sebuah studi korelasional antara penggunaan media sosial dan FoMO pada mahasiswa Pengantar Munculnya media sosial telah membawa transformasi yang signifikan dalam bidang komunikasi interpersonal belakangan ini. Media sosial telah memperkenalkan jalan baru bagi individu untuk terhubung satu sama lain, memfasilitasi komunikasi yang berkesinambungan dan timbal balik tanpa memandang batasan geografis atau waktu. Namun, di samping kemajuan positif ini, adopsi metode komunikasi sosial yang khas juga telah memunculkan berbagai dampak buruk. Dalam konteks ini, komunitas virtual beroperasi dengan modalitas yang berbeda dibandingkan dengan komunikasi tradisional, yang membuat individu merasakan adanya seperangkat standar interaksi yang baru (Alrobai, 2006). Namun demikian, penggunaan platform media sosial yang berlebihan dapat berpotensi menimbulkan rasa takut ketinggalan (fear of missing out/FOMO), seperti yang dibahas oleh Przybylski dkk. (2013). FOMO telah diidentifikasi sebagai salah satu konsekuensi utama dari keterlibatan dengan media sosial, yang berdampak pada kesejahteraan psikologis individu (Przybylski et al., 2013; O'Connell, 2020). Takut Ketinggalan (Fear of Missing Out/FoMO) Ketakutan akan ketinggalan (FoMO) adalah pengalaman yang tidak diinginkan yang muncul dalam konteks penggunaan media sosial. FoMO didefinisikan sebagai "ketakutan yang meresap bahwa orang lain mungkin memiliki pengalaman yang bermanfaat yang tidak dimiliki oleh seseorang" (Przybylski et al., 2013). Ketika pengguna media sosial mendapati diri mereka sedang offline atau tidak dapat berinteraksi dan terlibat dengan orang lain sesuai dengan yang diinginkan, mereka sering kali mengalami rasa khawatir akan kesempatan yang terlewatkan (Alutaybi et al., 2019).
  • 6. Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa India 4 Para peneliti telah mulai mengeksplorasi efek berbahaya dari FoMO pada pengguna media sosial. FoMO merupakan bentuk paling umum dari keterikatan media sosial yang bermasalah dan telah dikaitkan dengan berbagai peristiwa dan emosi yang tidak menyenangkan dalam hidup, termasuk kurang tidur, berkurangnya keterampilan hidup, stres emosional, dampak yang merugikan pada kesehatan fisik, peningkatan kecemasan, dan kurangnya kontrol emosional (Cham, 2019). Situs Jejaring Sosial Media sosial (SM) sering digunakan secara bergantian dengan istilah situs jejaring sosial (SNS) (Guadagno, Jones, Kimbrough & Mattu, 2016, sebagaimana dikutip dalam O'Connell, 2020). Istilah ini secara luas mengacu pada platform online atau digital yang dirancang untuk komunikasi, berbagi informasi, kolaborasi dalam proyek atau isu, mengekspresikan pikiran dan ide, dan, secara umum, mengembangkan hubungan (McFarland & Ployhart, 2015, sebagaimana dikutip dalam O'Connell, 2020, hlm. 86). Pengaruh FoMO terhadap penggunaan media sosial, terutama di kalangan anak muda, telah diakui dalam penelitian. Dilaporkan bahwa penggunaan media sosial oleh individu muda telah meningkat karena FoMO, karena mereka berusaha untuk tetap terhubung dan menghindari rasa takut ketinggalan (Alt, 2017). Selain itu, FoMO telah dikaitkan dengan kecanduan media sosial dan keterlibatan disfungsional dengan platform jejaring sosial (Oberst et al., 2016). Latar Belakang Teoritis Teori penentuan nasib sendiri (self-determination theory atau SDT) tampaknya berguna dalam mempelajari FoMO, karena teori ini menyajikan kebutuhan individu, termasuk otonomi, kompetensi, dan keterkaitan. Menurut Li dkk. (2022) dan Przybylski dkk. (2013), teori ini dapat membantu menjelaskan motif di balik penggunaan situs jejaring sosial (SNS) di kalangan remaja dan dewasa muda yang terlibat dalam kegiatan seperti berbagi foto, blogging, berbagi meme di internet, dan berbagi catatan akademik.
  • 7. Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa India 5 Lebih lanjut, Przybylski dkk. (2013) menegaskan bahwa hubungan antara kebutuhan dasar dan keterlibatan media sosial (SNS) dapat dihubungkan secara tidak langsung melalui FoMO. Studi Sekarang Di India, platform media sosial telah menjadi bagian integral dari metode komunikasi modern, yang berfungsi sebagai perpanjangan dari sarana interaksi tradisional (Manjunatha, 2013). Hal ini terutama terlihat jelas di kalangan pengguna digital asli, termasuk mahasiswa India, yang memiliki kesadaran sosial yang kuat meskipun mereka tidak terlalu melek teknologi (Manjunatha, 2013). Popularitas situs jejaring sosial di India sangat luar biasa, dengan basis pengguna lebih dari 467 juta orang (Kemp, 2023). Para pengguna ini menghabiskan banyak waktu untuk berinteraksi dengan SNS, rata-rata lebih dari 1,4 jam per hari (Basuroy, n.d.). Meskipun penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Przybylski dkk. (2013) dan O'Connell (2020) telah berkontribusi pada pemahaman kita tentang FOMO, penelitian-penelitian ini terutama berfokus pada populasi Barat, sehingga menyisakan kesenjangan dalam literatur mengenai populasi Asia. Selain itu, Przybylski dkk. (2013) melaporkan tingkat FOMO yang lebih tinggi di antara laki-laki, sementara penelitian terbaru tentang populasi Asia, seperti yang dilakukan oleh Li dkk. (2020), menunjukkan hal yang sebaliknya. Selain itu, penelitian telah mengindikasikan bahwa penggunaan SNS yang berlebihan dikaitkan dengan gejala tekanan psikologis di kalangan orang dewasa muda di India (Meena et al., 2015), dan konteks global (Kuss & Griffiths, 2017; Blackwell et al., 2017; Casale et al., 2018, sebagaimana dikutip dalam Li et al., 2020). Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi korelasi antara FOMO dan SNS di kalangan mahasiswa India. Pengembangan Hipotesis Penelitian sebelumnya telah menyoroti bahwa individu yang mengalami kepuasan kebutuhan psikologis yang rendah (Przybylski et al., 2013; Oberst et al., 2016) dan terlibat dalam penggunaan media sosial lebih mungkin mengalami fear of missing out (FoMO). Selain itu, meta-analisis telah
  • 8. Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa India 6 menunjukkan korelasi positif antara FoMO dan penggunaan situs jejaring sosial (SNS) dan penggunaan SNS yang bermasalah (Fioravanti et al., 2021; Zhang, Li & Yu, 2021, sebagaimana dikutip dalam Li et al., 2022). Selain itu, penelitian telah menemukan korelasi positif antara FoMO dan kecanduan ponsel pintar (O'Connell, 2020) serta antara FoMO dan penggunaan SNS di kalangan mahasiswa (Li et al., 2022). Berdasarkan literatur yang ada, dua hipotesis dirumuskan untuk menyelidiki hubungan antara penggunaan SNS dan pengalaman FoMO. Hipotesis pertama adalah hipotesis nol, yang mengasumsikan tidak ada korelasi antara penggunaan SNS dan FoMO: H0: Pengalaman FoMO tidak bergantung pada penggunaan SNS. Hipotesis kedua adalah hipotesis alternatif, yang menyatakan adanya korelasi positif antara penggunaan SNS dan pengalaman FoMO: H1: Pengalaman FoMO bergantung pada penggunaan SNS. Dengan menguji hipotesis tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai hubungan antara penggunaan SNS dan FoMO di kalangan mahasiswa India. Bahan dan Metode Peserta Para peserta penelitian ini adalah mahasiswa dari berbagai institusi. Namun, analisis dan evaluasi difokuskan secara khusus pada sebagian peserta dari Amity University Mumbai. Kriteria inklusi menetapkan bahwa partisipan haruslah mahasiswa yang berusia antara 18 hingga 26 tahun. Sebanyak 94 tanggapan dikumpulkan dari berbagai universitas, dan kemudian, 54 tanggapan diidentifikasi sebagai milik mahasiswa dari Amity University Mumbai.
  • 9. Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa India 7 Tindakan Dua skala digunakan untuk menilai variabel-variabel yang diminati: Fear of Missing Out (FOMO) dan penggunaan media sosial. Skala FOMO terdiri dari sepuluh item yang diadaptasi dari skala yang dikembangkan oleh Przybylski (2013). Item-item ini seperti "Saya takut orang lain memiliki lebih banyak pengalaman yang lebih baik daripada saya," "Saya khawatir teman-teman saya memiliki pengalaman yang lebih berharga daripada saya," "Saya khawatir setelah mengetahui teman- teman saya bersenang-senang tanpa saya." Skala penggunaan media sosial terdiri dari lima item yang dirancang untuk menilai berbagai aspek keterlibatan media sosial. Contoh item dari skala ini termasuk, "Seberapa sering Anda berpikir tentang media sosial meskipun Anda tidak menggunakannya?", "Seberapa sering Anda menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial daripada yang Anda inginkan?" "Seberapa sering Anda merasa perlu untuk segera memeriksa media sosial Anda?" Prosedur Untuk mengumpulkan data, formulir Google dibuat yang berisi pertanyaan demografis, item skala FOMO, dan item skala penggunaan media sosial. Formulir tersebut kemudian didistribusikan kepada mahasiswa melalui saluran yang sesuai, untuk memastikan kepatuhan terhadap kriteria inklusi dan eksklusi yang ditentukan untuk penelitian ini. Para peserta diberikan informasi tentang tujuan penelitian, kerahasiaan tanggapan mereka, dan sifat sukarela dari partisipasi mereka. Mereka diminta untuk mengisi formulir dengan jujur dan sebaik mungkin. Para peneliti memperoleh persetujuan dari para peserta sebelum melanjutkan pengumpulan data.
  • 10. Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa India 8 Metode Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling. Peserta dipilih berdasarkan aksesibilitas dan ketersediaan mereka. Para peneliti mengumpulkan tanggapan dari sekelompok mahasiswa, dengan fokus khusus pada mahasiswa dari Amity University Mumbai yang memenuhi kriteria inklusi yang telah ditentukan. Pendekatan pengambilan sampel ini dipilih karena pertimbangan praktis dan kemudahan perekrutan dari populasi target. Analisis Data Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji chi-square. Hasil Analisis chi-square digunakan untuk menguji hubungan antara FOMO dan variabel penggunaan media sosial. Statistik chi-square dan koefisien kontingensi yang dihasilkan dihitung untuk menilai signifikansi dan kekuatan hubungan antara variabel. Pertimbangan Etis Penelitian ini mengikuti pedoman etika dan memperoleh persetujuan dari para peserta. Kerahasiaan dan anonimitas dijaga selama proses pengumpulan data. Hasil Pemberian skala FoMO secara online menghasilkan data skor. Usia rata-rata sampel adalah 19,04 tahun. Skor rata-rata adalah 13.66 untuk penggunaan SNS dan 25.62 untuk FoMO. Karena adanya pencilan (Grafik 1) dan penerapan pengambilan sampel yang mudah, generalisasi penelitian ini menjadi terbatas. Baik FoMO dan Penggunaan Media Sosial diukur pada tingkat ordinal. Tidak ada kolinearitas (Grafik 1), dan variabel-variabel dikategorikan sebagai rendah, sedang, dan tinggi untuk analisis chi-square selanjutnya.
  • 11. Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa India 9 Uji chi-square, yang dipilih karena sesuai dengan kriteria dan asumsi penelitian, menghasilkan statistik 4,55, disertai dengan koefisien kontingensi 0,26. Pada tingkat signifikansi 0,05 dan 0,01, hipotesis nol (Ho) diterima, karena nilai chi-square yang dihitung berada di bawah nilai kritis (9,48 dan 13,7). Hasil ini mengarah pada kesimpulan bahwa tidak ada korelasi antara FoMO dan penggunaan media sosial, yang menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut tidak bergantung satu sama lain. Grafik 1 Tabel 1 Fo Fe Fo-Fe (Fo-Fe)^2 (Fo-Fe) ^ 2/Fe 4 2.5 1.5 2.25 0.9 9 7.5 1.5 2.25 0.3 2 5 -3 9 1.8 5 5 0 0 0 14 15 -1 1 0.06666666667
  • 12. Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa India 10 11 10 1 1 0.1 0 0 0 0 0 4 4.5 -0.5 0.25 0.05555555556 5 3 2 4 1.333333333 Diskusi Berdasarkan statistik chi-square yang diperoleh dan nilai kritis, hipotesis nol (Ho) diterima pada tingkat signifikansi 0,05 dan 0,01. Hal ini mengimplikasikan bahwa tidak ada bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan atau korelasi antara FOMO dan penggunaan media sosial dalam populasi yang diteliti. Koefisien kontingensi sebesar 0,26 menunjukkan hubungan yang relatif lemah antara kedua variabel. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa FOMO dan penggunaan media sosial tidak bergantung satu sama lain. Dengan kata lain, tingkat FOMO seseorang tampaknya tidak dipengaruhi oleh penggunaan media sosial mereka, dan sebaliknya. Hasil ini mungkin memiliki beberapa implikasi. Pertama, hal ini menyiratkan bahwa FOMO tidak hanya didorong oleh keterlibatan di media sosial, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti ciri-ciri kepribadian, interaksi sosial, atau pengalaman pribadi (O'Connell, 2020). Demikian pula, pola penggunaan media sosial dapat didorong oleh faktor- faktor yang tidak terkait dengan FOMO, seperti pencarian informasi, hiburan, atau jaringan profesional. Perlu dicatat bahwa analisis ini didasarkan pada sampel tertentu dengan ukuran N=54. Oleh karena itu, perlu kehati-hatian dalam menggeneralisasi temuan ini ke populasi yang lebih besar atau kelompok demografis yang berbeda. Penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih beragam dan representatif akan bermanfaat untuk memvalidasi temuan ini.
  • 13. Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa India 11 Keterbatasan Meskipun hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara FOMO dan penggunaan media sosial, sangat penting untuk mempertimbangkan keterbatasan yang dapat mempengaruhi validitas dan generalisasi temuan ini. Salah satu keterbatasan penting dari penelitian ini adalah ukuran sampel yang kecil, yaitu N=54. Sampel yang lebih kecil mengurangi kekuatan statistik dari analisis dan membatasi generalisasi hasil untuk populasi yang lebih besar. Temuan ini mungkin tidak secara akurat mewakili hubungan antara FOMO dan penggunaan media sosial di antara individu yang lebih luas. Waktu pengumpulan data juga menjadi kendala. Survei ini dilaksanakan pada saat populasi target sedang sibuk dengan tugas akhir semester. Waktu ini mungkin telah menimbulkan bias respons, karena peserta yang berada di bawah tekanan akademis yang tinggi mungkin cenderung tidak merespons. Akibatnya, sampel yang diperoleh mungkin tidak sepenuhnya mewakili karakteristik dan sikap populasi target terhadap FOMO dan penggunaan media sosial. Uji non parametrik dan outlier adalah satu lagi keterbatasan yang dihadapi. Keputusan untuk menggunakan uji non-parametrik (chi-square) dan bukan uji parametrik menimbulkan kekhawatiran tentang ketahanan dan generalisasi hasil. Jika sampel mengandung banyak pencilan, maka analisis chi-square dapat terpengaruh, sehingga mengurangi kemampuan untuk menarik kesimpulan yang akurat tentang hubungan antara FOMO dan penggunaan media sosial pada populasi yang lebih luas. Penelitian ini menghadapi tantangan terkait pengumpulan data, terutama dalam hal kriteria inklusi dan eksklusi yang digunakan untuk memilih responden dari populasi mahasiswa. Masalah-masalah ini mungkin telah menimbulkan bias pengambilan sampel, yang berpotensi mempengaruhi keterwakilan sampel dan, akibatnya, kemampuan generalisasi hasil.
  • 14. Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa India 12 Implikasi untuk Arahan Lebih Lanjut Dengan mempertimbangkan keterbatasan yang disebutkan di atas, kehati-hatian harus dilakukan ketika menafsirkan dan menerapkan temuan penelitian ini. Hasil penelitian ini tidak dapat langsung digeneralisasi ke populasi yang lebih luas atau dianggap sebagai bukti konklusif tentang tidak adanya korelasi antara FOMO dan penggunaan media sosial. Selain itu, hasil penelitian saat ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh O'Connell (2020), Przybylski dkk. (2013), dan Li dkk. (2022), yang telah mengidentifikasi hubungan antara FOMO dan penggunaan media sosial. Perbedaan ini menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut, terutama dalam populasi India, untuk lebih memahami hubungan tersebut dan memberikan wawasan yang lebih komprehensif dan akurat. Penelitian-penelitian di masa depan harus mengatasi keterbatasan yang diuraikan di atas dengan menggunakan sampel yang lebih besar dan lebih beragam yang dapat mewakili populasi target dengan lebih baik. Selain itu, penggunaan tes parametrik dapat meningkatkan ketahanan statistik dan akurasi temuan. Para peneliti juga harus mempertimbangkan untuk menyempurnakan metode pengumpulan data dan kriteria inklusi/eksklusi untuk meminimalkan bias dan meningkatkan keterwakilan sampel. Kesimpulan Kesimpulannya, hasil analisis chi-square yang dilakukan pada ukuran sampel N=54 menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara FOMO dan penggunaan media sosial, yang menunjukkan bahwa variabel-variabel ini independen satu sama lain. Namun, penting untuk mengakui keterbatasan yang terkait dengan penelitian ini, termasuk ukuran sampel yang kecil dan tidak representatif, waktu dan bias respons, penggunaan tes non-parametrik, dan masalah dengan pengumpulan data dan kriteria inklusi / eksklusi. Penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang lebih baik dan sampel yang lebih besar dan lebih banyak
  • 15. Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa India 13 Sampel yang beragam diperlukan untuk memvalidasi dan memperluas temuan ini, terutama dalam populasi India. Referensi Alt, D. (2017). Keterlibatan media sosial siswa dan rasa takut ketinggalan (FoMO) di kelas yang beragam. Journal of Computing in Higher Education, 29(2), 388-410. https://doi.org/10.1007/s12528-017-9149-x Alutaybi, A., Arden-Close, E., McAlaney, J., Stefanidis, A., Phalp, K., & Ali, R. (2019, Oktober). Bagaimana desain jejaring sosial dapat memicu rasa takut ketinggalan? Konferensi Internasional IEEE 2019 tentang Sistem, Manusia, dan Sibernetika (SMC). http://dx.doi.org/10.1109/smc.2019.8914672 Basuroy, T. (n.d.). India: Konsumsi digital harian berdasarkan jenis 2022. Statista. Diperoleh pada 12 Mei 2023, dari https://www.statista.com/statistics/1153980/daily-digtial- consumption-india/ Kemp, S. (2023, Februari 13). Digital 2023: India - datareportal - wawasan digital global. DataReportal - Wawasan Digital Global. https://datareportal.com/reports/digital-2023-india Li, L., Niu, Z., Mei, S., & Griffiths, MD (2022). Pendekatan analisis jaringan terhadap hubungan antara rasa takut ketinggalan (FoMO), kecanduan ponsel pintar, dan penggunaan situs jejaring sosial di antara sampel mahasiswa Cina. Komputer dalam Perilaku Manusia, 128, 107086. https://doi.org/10.1016/j.chb.2021.107086 Manjunatha, S. (2013). Penggunaan situs jejaring sosial di kalangan mahasiswa di India. Jurnal Penelitian Internasional Ilmu Sosial, 2(5), 15-21. Meena, PS, Soni, R., Jain, M., & Paliwal, S. (2015). Kecanduan situs jejaring sosial dan masalah psikologis terkait di kalangan orang dewasa muda: Sebuah studi dari India Utara. Sri
  • 16. Sebuah Studi Korelasi: FOMO dan Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa India 14 Lanka Journal of Psychiatry, 6(1), 14. https://doi.org/10.4038/sljpsyc.v6i1.8055 Oberst, U., Wegmann, E., Stodt, B., Brand, M., & Chamarro, A. (2016). Konsekuensi negatif dari jejaring sosial yang berat pada remaja: Peran mediasi rasa takut ketinggalan. Journal of Adolescence, 55(1), 51-60. https://doi.org/10.1016/j.adolescence.2016.12.008 O'Connell, C. (2020). Bagaimana FOMO (Fear of Missing Out), Smartphone, dan Media Sosial Dapat Mempengaruhi Mahasiswa di Timur Tengah. Jurnal Psikologi Amerika Utara, 22(1). Przybylski, A. K., Murayama, K., DeHaan, C. R., & Gladwell, V. (2013). Korelasi motivasi, emosi, dan perilaku dari rasa takut ketinggalan. Komputer dalam Perilaku Manusia, 29(4), 1841-1848. https://doi.org/10.1016/j.chb.2013.02.014