SlideShare a Scribd company logo
1
PENAKSIRAN CADANGAN PASIR BATU
DI PT. MEGA BUMI KARSA KECAMATAN CARINGIN
KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT
Oleh:
Prasetyo Haryo Aji
UPN “Veteran” Yogyakarta
No. Hp: 08179026252
ABSTRAK
Penaksiran cadangan yang dilakukan di PT. Mega Bumi Karsa menggunakan metode
Cross Section dan metode Contour dengan pedoman Rule of Gradual Change. Tujuannya untuk
mengetahui berapa besar cadangan pasir batu terbukti.
Luas daerah pasir batu yang diteliti adalah 55.966 m2
. Metode Cross Section ( penampang
tegak ) dengan pedoman Rule of Gradual Change dilakukan dengan menghubungkan penampang
satu dengan penampang lainnya, sehingga setiap perhitungan volume dibatasi oleh dua penampang
dan dipeoleh cadangan seluruhnya sebesar 529.942 m3
. Metode Contour ( penampang mendatar )
dengan pedoman Rule of Gradual Change dilakukan dengan menghubungkan penampang pada
elevasi satu dengan penampang pada elevasi yang lainnya, sehingga setiap perhitungan volume
dibatasi oleh dua penampang dan diperoleh cadangan seluruhnya sebesar 522.268 m3
. Perbedaan
hasil perhitungan volume antara metode Cross Section dan metode Contour adalah 7.673 m3
.
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) SNI 13-6011-1999, cadangan pasir batu pada
lokasi penelitian dapat diklasifikasikan sebagai cadangan pasir batu terbukti (Proved Reserve ).
Kata kunci: Cross Section, Contour, Rule of Gradual Change
ABSTRACK
Reserve assessment conducted at PT. Mega Bumi Karsa using the method of Cross Section
and Contour method with the guidelines of Gradual Change Rule. The goal is to find out how large
proven reserves of sand stone.
Sand stone area under study is 55 966 m2
. Methods Cross Section (vertical section) with the
Rule of Gradual Change guidelines is done by connecting with a cross-sectional one another, so
that any calculation of the volume bounded by two cross sections and total reserves of 529.942 m3
.
Contour methods (horizontal section) with the Rule of Gradual Change guidelines is done by
connecting the cross-section in elevation of the cross on the other elevations, so that any
calculation of the volume bounded by two cross-section and obtained total reserves of 522.268 m3
.
The calculated volume difference between the methods Cross Section and Contour method is
7.673 m3
. Based on the Indonesia National Standard (SNI) SNI 13-6011-1999, sand stone reserves
at the study site can be classified as proved reserves of sand stone (Proved Reserve).
Key words: Cross Section, Contour, Rule of Gradual Change
2
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman dan peningkatan jumlah penduduk di daerah Jawa
Barat khususnya di kota dan kabupaten Bogor, maka pembangunan secara fisik seperti
pembangunan industri dan perumahan pun meningkat.
Akibat meningkatnya permintaan akan pembangunan fisik tersebut maka kebutuhan akan
bahan bangunan pun meningkat pula. Salah satu dari bahan bangunan yang permintaannya sangat
meningkat adalah pasir batu. yang terdapat di daerah Kecamatan Caringin.
Untuk mengetahui kuantitas cadangan pasir batu tersebut perlu dilakukan penaksiran
cadangan. Dalam penaksiran cadangan ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk
menghitung besarnya cadangan pasir batu, salah satunya dengan menggunakan metode cross
sectional dan metode contour.
1.2. Tujuan Penelitan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menghitung besarnya cadangan pasir batu dengan menggunakan Metode Cross Section
dengan pedoman Rule of Gradual Changes.
2. Menghitung besarnya cadangan pasir batu dengan menggunakan Metode Countour dengan
pedoman Rule of Gradual Changes.
3. Menghitung perbedaan besarnya cadangan pasir batu dengan menggunakan Metode Cross
Section dengan Metode Contour.
1.3. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah:
1. Dapat mengetahui besarnya cadangan pasir batu di daerah tersebut dan memberi masukan
kepada perusahaan sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan proses
selanjutnya.
2. Menambah referensi penelitian mengenai penaksiran cadangan pasir batu.
2. Dasar Teori
2.1. Metode Cross Section
Metode cross section yang berpedoman pada Rule of Gradual Change dapat dilakukan
dengan cara membagi endapan mineral menjadi blok-blok dengan interval tertentu. Blok
penambangan dibatasi oleh dua buah penampang atau sayatan. Prinsip dari metode ini adalah
dengan membuat sayatan yang memotong tegak lurus garis kontur endapan pasir batu, kemudian
dihitung luas masing-masing sayatan agar dapat menentukan volume dengan cara mengalikan luas
rata-rata antara dua sayatan dengan jarak antar sayatan.
2.2. Metode Contour
Metode contour yang menggunakan pedoman rule of gradual change dapat dilakukan
dengan cara membagi endapan mineral menjadi blok-blok mendatar dengan interval tertentu yang
dibatasi oleh dua buah penampang yang mewakili elevasi yang telah ditentukan. Kemudian
dihitung luas masing-masing sayatan agar dapat menentukan volume dengan cara mengalikan luas
rata-rata antara dua sayatan dengan jarak antar sayatan.
2.3. Perhitungan Volume
Perhitungan volume untuk metode cross section dan metode contour dapat dilakukan
dengan menggunakan dua cara yaitu dengan menggunakan rumus mean area dan rumus frustum.
a. Rumus Mean Area
Persamaan mean area merupakan salah satu persamaan yang digunakan untuk menghitung
volume dari suatu endapan. Persamaan ini digunakan apabila terdapat dua buah
penampang dengan luas S1 dan S2 dengan jarak t.
Adapun persamaan untuk mengestimasi volume batubara dengan menggunakan persamaan
Mean Area adalah sebagai berikut :
3
=
( )
Di mana :
S1 : luas penampang 1 (m2
)
S2 : luas penampang 2 (m2
)
t : jarak antar penampang (m)
V : volume pasir batu (m3
)
b. Rumus frustum
Persamaan frustum merupakan salah satu persamaan yang digunakan untuk menghitung
volume suatu endapan. Persamaan ini digunakan apabila terdapat dua buah penampang
dimana luas S1 < ½ S2. Adapun persamaan untuk mengestimasi volume batubara dengan
menggunakan persamaan frustum adalah sebagai berikut :
= + +
Di mana ;
S1 : luas penampang 1 (m2
)
S2 : luas penampang 2 (m2
)
t : jarak antar penampang (m)
V : volume pasir batu ( m3
)
2.4. Penaksiran Cadangan
Perhitungan penaksiran cadangan dengan metode cross section dan metode contour dapat
dilakukan dengan cara mengalikan volume yang sudah dihitung dengan density pasir batu.
=
Di mana ;
V : volume pasir batu (m3
)
d : densitas pasir batu (1,78 ton/m3
)
T : Tonnase pasir batu (ton)
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
3.1. Pembuatan Penampang Metode Cross Section
Pada prinsipnya metode ini adalah membuat garis sayatan yang memotong topografi mulai
dari batas yang sudah ditentukan dan mengikuti arah persebaran endapan pasir batu, lalu diplotkan
pada peta topografi dan kemudian didapatkan gambar penampang dari sayatan tersebut berupa
model endapan pasir batu dan bentuk topografi. Luas model endapan pasir batu dari tiap
penampang dihitung dan akhirnya dapat didapatkan volume dengan mengalikan jarak antar
sayatan. Dalam pembuatan Penampang ini ditarik garis lurus mengenai dari titik batas yg telah
ditentukan dan mengikuti arah persebaran endapan pasir batu tersebut.
Jarak antara penampang adalah 25 m dan dibuat beberapa penampang dari titik batas yang
sudah ditentukan sampai daerah berpotensi dengan mengikuti arah persebaran endapan pasir batu.
Setelah pembuatan penampang selesai dilakukanakan dapat dilakukan perhitungan besarnya luas
penampang untuk mengetahui besarnya volume dan tonnage pasir batu dengan menggunakan
software Autocad.
3.2. Pembuatan Penampang Metode Contour
Pada metode ini pemembuatan penampang dilakukan dengan cara membuat garis sayatan
yang memotong topografi sesuai dengan elevasinya. Pembuatan garis sayatan dimulai dari batas
ketinggian terendah sampai dengan batas elevasi tertinggi yang telah ditentukan, lalu diplotkan
pada peta topografi dan kemudian didapatkan gambar penampang dari sayatan tersebut berupa
model endapan pasir batu. Kemudian dihitung luas model endapan pasir batu dari tiap penampang
dan akhirnya dapat didapatkan luas dan volume dengan mengalikan jarak antar sayatan.
Jarak antara penampang adalah 2 m dan dilakukan perhitungan besarnya luas penampang
untuk mengetahui besarnya volume dan tonnage pasir batu dengan menggunakan software
Autocad.
4
3.3. Penaksiran Cadangan dengan Metode Cross Section
Penaksiran cadangan pasir batu dengan metode cross section berdasarkan Rule of Gradual
Change digunakan perhitungan luas setiap penampang yang dibuat memotong tegak lurus
memotong bukit, sehingga perhitungan ini tergantung pada ketebalan, panjang, massa jenis pasir
batu di setiap penampang dan jarak interval setiap penampang.
Hasil penaksiran cadangan pasir batu dengan menggunakan Metode Cross Section dengan
pedoman Rule of Gradual Change dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.1
Hasil Penaksiran Cadangan Metode Cross Section
3.4. Penakiran Cadangan dengan Metode Contour
Penaksiran cadangan pasir batu dengan metode contour berdasarkan Rule of Gradual
change digunakan perhitungan luas setiap penampang yang dibuat memotong sesuai dengan
elevasi yang telah ditentukan, perhitungan ini juga tergantung pada ketebalan, panjang, massa jenis
pasir batu disetiap penampang dan jarak interval setiap penampang.
Hasil penaksiran cadangan pasir batu dengan menggunakan Metode Contour dengan
pedoman Rule of Gradual Change dapat dilihat pada tabel berikut ini.
5
Tabel 4.2
Hasil Penaksiran Cadangan Metode Contour
3.5. Perbedaan Metode Cross Section dan Metode Contour
Nilai perbedaan perhitungan yang dijadikan acuan adalah nilai perhitungan yang terkecil
dari kedua metode. Dengan luas daerah penelitian 55.966 m2
didapatkan hasil perhitungan volume
cadangan pasir batu dengan menggunakan metode cross section sebesar 529.942 m3
, sedangkan
dengan metode contour diperoleh perhitungan volume cadangan pasir batu sebesar 522.268 m3
.
Berdasarkan kepada hasil penaksiran cadangan dari kedua metode diperoleh nilai perhitungan
untuk metode contour yang lebih kecil bila dibandingkan dengan metode cross section.
Perbedaan hasil perhitungan volume antara metode cross section dan metode contour
sebesar 7.673 m3
. Perbedaan tersebut dikarenakan adanya permukaan antar 2 kontur yang lebih
mendekati kenyataan bila dibandingkan dengan permukaan antar kedua permukaan. Kedua metode
menggunakan rule of gradual change atau pedoman perubahan bertahap sehingga jarak antar
kontur dianggap lurus. Jika demikian maka jarak lurus antar kontur lebih mendekati kenyataan jika
dibandingkan dengan jarak lurus antar penampang, sehingga dapat pula diartikan bahwa jarak
lurus antar kontur menghasilkan perhitungan volume yang lebih kecil bila dibandingkan dengan
volume jarak lurus antar penampang.
4. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan terdahulu maka dapat disimpulkan dari penelitian
penaksiran cadangan pasir batu di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sebagai
berikut :
6
1. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 13-4726-1998 beserta amandemennya 13-
4726-1998/Amd I :1999) nomor ICS 73.020, maka cadangan pasir batu pada daerah
penelitian dapat diklasifikasikan sebagai cadangan terbukti.
2. Hasil perhitungan volume pada perhitungan dengan menggunakan metode cross section
didapat total cadangan pasir batu sebesar 529.942 m3
.
3. Hasil perhitungan volume pada perhitungan dengan menggunakan metode contour didapat
total cadangan pasir batu sebesar 522.268 m3
.
4. Perbedaan metode Cross Section dengan contour terletak pada penempatan sayatan.
Penampang pada metode cross section pembuatan sayatannya dilakukan dengan cara
membuat sayatan dengan menyayat dari Barat – Timur tegak lurus memotong bukit,
sedangkan penampang pada metode contour pembuatan gambarnya dilakukan dengan cara
membuat sayatan dengan mengikuti lekukan kontur interval tertentu pada daerah
penelitian.
5. Dari hasil perhitungan volume cadangan dengan menggunakan metode cross section dan
metode contour dapat diketahui selisih penaksiran cadangan pasir batu, yang diperoleh
dengan dilakukan pengurangan Hasil perhitungan cadangan terbesar – Hasil perhitungan
cadangan terkecil, maka didapat selisih volume sebesar 7.673 m3
.
6. Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil penaksiran cadangan pasir batu adalah sabagai
berikut :
a. Tingkat ketelitian
b. Penempatan sayatan
c. Tingkat kesalahan
5. Saran
Saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan penaksiran cadangan pasir batu adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti dalam penaksiran cadangan dengan metode cross
section dan metode contour sebaiknya dibuat jarak antar sayatan yang lebih rapat sehingga
penaksiran dapat menjadi lebih teliti.
2. Sayatan hendaknya dapat mewakili daerah topografinya yaitu adanya puncak bukit dan
lembah sehingga penaksiran volume cadangan dapat mendekati kebenaran dan ketelitian
yang maksimal.
7
6. DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul Rauf, (1998), “Perhitungan Cadangan Endapan Mineral, Jurusan Teknik
Pertambangan, Universitas Pembangunan Nasionaln“Veteran” Yogyakarta.
2. Abdul Rauf, 1998, “Teknik Eksplorasi”, Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi
Mineral UPN “Veteran” Yogyakarta.
3. Abdul Rauf, (1998), “Genesa Bahan Galian”, Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
4. Popoff. Constantine C, (1966), “ Computing Reserves of Mineral Deposit Principles and
Conventional Methode”, United State Departement Of Interior, Beureu of Miner.
5. _______, (1998), “Klasifikasi Sumberdaya Mineral dan Cadangan”, Standar Nasional
Indonesia, Amandemen I, Badan Standarisasi Nasional – BSN.

More Related Content

What's hot

Kajian pengendalian laju erosi dengan cekdam
Kajian pengendalian laju erosi dengan cekdamKajian pengendalian laju erosi dengan cekdam
Kajian pengendalian laju erosi dengan cekdam
Yosep Setiawan
 
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
Universitas Sriwijaya
 
1 presentasi lap pend pemetaan muka air tanah garut
1 presentasi lap pend pemetaan muka air tanah garut1 presentasi lap pend pemetaan muka air tanah garut
1 presentasi lap pend pemetaan muka air tanah garut
Heri Riswandi
 
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...
Vera Rohmadoniati
 
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
Azmi Zouma
 
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPAPRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
UNIVERSITY OF PAPUA
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
seed3d
 
331 ga-hasanuddin-hal-105-117
331 ga-hasanuddin-hal-105-117331 ga-hasanuddin-hal-105-117
331 ga-hasanuddin-hal-105-117nana_ulfa
 
Paper teguh jrisetgeotam
Paper teguh jrisetgeotamPaper teguh jrisetgeotam
Paper teguh jrisetgeotam
Agustina Slamet
 
Evaluasi cadangan itm
Evaluasi cadangan itmEvaluasi cadangan itm
Evaluasi cadangan itmNando Ltoruan
 
Kelompok 2 esdb
Kelompok 2 esdbKelompok 2 esdb
Kelompok 2 esdb
andifebby2
 
PENGGUNAAN METODE THE LOOK AHEAD VSP SURVEY” UNTUK PENCITRAAN TARGET FORMA...
PENGGUNAAN METODE THE LOOK AHEAD VSP SURVEY”   UNTUK PENCITRAAN TARGET FORMA...PENGGUNAAN METODE THE LOOK AHEAD VSP SURVEY”   UNTUK PENCITRAAN TARGET FORMA...
PENGGUNAAN METODE THE LOOK AHEAD VSP SURVEY” UNTUK PENCITRAAN TARGET FORMA...
Marchel monoarfa
 
Rock mass classification system
Rock mass classification systemRock mass classification system
Rock mass classification systemSylvester Saragih
 
konfigurasi pondasi cerucuk
konfigurasi pondasi cerucukkonfigurasi pondasi cerucuk
konfigurasi pondasi cerucuk
Nurhadi Akbar
 
Optimasi spasi pemboran endapan batubara dengan pendekatan geostatistik 2011
Optimasi spasi pemboran endapan batubara dengan pendekatan geostatistik 2011Optimasi spasi pemboran endapan batubara dengan pendekatan geostatistik 2011
Optimasi spasi pemboran endapan batubara dengan pendekatan geostatistik 2011
rudyhendrawan
 
396 763-6-pb
396 763-6-pb396 763-6-pb
396 763-6-pb
AmdMdkr
 

What's hot (19)

Kajian pengendalian laju erosi dengan cekdam
Kajian pengendalian laju erosi dengan cekdamKajian pengendalian laju erosi dengan cekdam
Kajian pengendalian laju erosi dengan cekdam
 
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...
 
1 presentasi lap pend pemetaan muka air tanah garut
1 presentasi lap pend pemetaan muka air tanah garut1 presentasi lap pend pemetaan muka air tanah garut
1 presentasi lap pend pemetaan muka air tanah garut
 
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...
Analisa perilaku tanah ekspansif pada tiang pancang, ditinjau dari variabel k...
 
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
 
Abstract geotek
Abstract geotekAbstract geotek
Abstract geotek
 
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPAPRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
 
331 ga-hasanuddin-hal-105-117
331 ga-hasanuddin-hal-105-117331 ga-hasanuddin-hal-105-117
331 ga-hasanuddin-hal-105-117
 
Paper teguh jrisetgeotam
Paper teguh jrisetgeotamPaper teguh jrisetgeotam
Paper teguh jrisetgeotam
 
Evaluasi cadangan itm
Evaluasi cadangan itmEvaluasi cadangan itm
Evaluasi cadangan itm
 
Kelompok 2 esdb
Kelompok 2 esdbKelompok 2 esdb
Kelompok 2 esdb
 
PENGGUNAAN METODE THE LOOK AHEAD VSP SURVEY” UNTUK PENCITRAAN TARGET FORMA...
PENGGUNAAN METODE THE LOOK AHEAD VSP SURVEY”   UNTUK PENCITRAAN TARGET FORMA...PENGGUNAAN METODE THE LOOK AHEAD VSP SURVEY”   UNTUK PENCITRAAN TARGET FORMA...
PENGGUNAAN METODE THE LOOK AHEAD VSP SURVEY” UNTUK PENCITRAAN TARGET FORMA...
 
Rock mass classification system
Rock mass classification systemRock mass classification system
Rock mass classification system
 
Pemboran tambang
Pemboran tambangPemboran tambang
Pemboran tambang
 
konfigurasi pondasi cerucuk
konfigurasi pondasi cerucukkonfigurasi pondasi cerucuk
konfigurasi pondasi cerucuk
 
Optimasi spasi pemboran endapan batubara dengan pendekatan geostatistik 2011
Optimasi spasi pemboran endapan batubara dengan pendekatan geostatistik 2011Optimasi spasi pemboran endapan batubara dengan pendekatan geostatistik 2011
Optimasi spasi pemboran endapan batubara dengan pendekatan geostatistik 2011
 
396 763-6-pb
396 763-6-pb396 763-6-pb
396 763-6-pb
 
Presentasi Rosma
Presentasi RosmaPresentasi Rosma
Presentasi Rosma
 

Viewers also liked

งานนำเสนอ1
งานนำเสนอ1งานนำเสนอ1
งานนำเสนอ1anglewave2
 
Liderazgo maria z matos
Liderazgo maria z matosLiderazgo maria z matos
Liderazgo maria z matosmatossoila
 
іноземна мова
іноземна моваіноземна мова
іноземна мова
Надежда Надежда
 
Catalogo by hess designs racewear ss17
Catalogo by hess designs racewear ss17Catalogo by hess designs racewear ss17
Catalogo by hess designs racewear ss17
Cristian Hess
 
ReConnect 2015 - ASP.NET 5: MVC 6 y EF 7
ReConnect 2015  - ASP.NET 5: MVC 6 y EF 7ReConnect 2015  - ASP.NET 5: MVC 6 y EF 7
ReConnect 2015 - ASP.NET 5: MVC 6 y EF 7
Luis Ruiz Pavón
 
Ratio Analysis - Attock Cement
Ratio Analysis - Attock CementRatio Analysis - Attock Cement
Ratio Analysis - Attock Cement
Shahzeb Pirzada
 
Rpp bahasa indonesia wajib kurikulum 2013 kelas xii semester 2
Rpp bahasa indonesia wajib kurikulum 2013 kelas xii semester 2Rpp bahasa indonesia wajib kurikulum 2013 kelas xii semester 2
Rpp bahasa indonesia wajib kurikulum 2013 kelas xii semester 2
Soedarmono Soedarmono
 
Como mejora la formación digital la productividad en la empresa
Como mejora la formación digital la productividad en la empresaComo mejora la formación digital la productividad en la empresa
Como mejora la formación digital la productividad en la empresa
Divulgación Dinámica
 
Manual usuario (blog, facebook y twitter)
Manual usuario (blog, facebook y twitter)Manual usuario (blog, facebook y twitter)
Manual usuario (blog, facebook y twitter)
Txema Daluz
 
RPP SMA Bahasa Indonesia Kelas XII
RPP SMA Bahasa Indonesia Kelas XIIRPP SMA Bahasa Indonesia Kelas XII
RPP SMA Bahasa Indonesia Kelas XII
Diva Pendidikan
 
Contoh RPP Bahasa Indonesia K13
Contoh RPP Bahasa Indonesia K13Contoh RPP Bahasa Indonesia K13

Viewers also liked (12)

งานนำเสนอ1
งานนำเสนอ1งานนำเสนอ1
งานนำเสนอ1
 
Liderazgo maria z matos
Liderazgo maria z matosLiderazgo maria z matos
Liderazgo maria z matos
 
іноземна мова
іноземна моваіноземна мова
іноземна мова
 
Materi bind kls 12 ktsp
Materi bind kls 12 ktspMateri bind kls 12 ktsp
Materi bind kls 12 ktsp
 
Catalogo by hess designs racewear ss17
Catalogo by hess designs racewear ss17Catalogo by hess designs racewear ss17
Catalogo by hess designs racewear ss17
 
ReConnect 2015 - ASP.NET 5: MVC 6 y EF 7
ReConnect 2015  - ASP.NET 5: MVC 6 y EF 7ReConnect 2015  - ASP.NET 5: MVC 6 y EF 7
ReConnect 2015 - ASP.NET 5: MVC 6 y EF 7
 
Ratio Analysis - Attock Cement
Ratio Analysis - Attock CementRatio Analysis - Attock Cement
Ratio Analysis - Attock Cement
 
Rpp bahasa indonesia wajib kurikulum 2013 kelas xii semester 2
Rpp bahasa indonesia wajib kurikulum 2013 kelas xii semester 2Rpp bahasa indonesia wajib kurikulum 2013 kelas xii semester 2
Rpp bahasa indonesia wajib kurikulum 2013 kelas xii semester 2
 
Como mejora la formación digital la productividad en la empresa
Como mejora la formación digital la productividad en la empresaComo mejora la formación digital la productividad en la empresa
Como mejora la formación digital la productividad en la empresa
 
Manual usuario (blog, facebook y twitter)
Manual usuario (blog, facebook y twitter)Manual usuario (blog, facebook y twitter)
Manual usuario (blog, facebook y twitter)
 
RPP SMA Bahasa Indonesia Kelas XII
RPP SMA Bahasa Indonesia Kelas XIIRPP SMA Bahasa Indonesia Kelas XII
RPP SMA Bahasa Indonesia Kelas XII
 
Contoh RPP Bahasa Indonesia K13
Contoh RPP Bahasa Indonesia K13Contoh RPP Bahasa Indonesia K13
Contoh RPP Bahasa Indonesia K13
 

Similar to Abstrak

Perhitungan Sumber Daya.pptx
Perhitungan Sumber Daya.pptxPerhitungan Sumber Daya.pptx
Perhitungan Sumber Daya.pptx
MbahKwung
 
Evaluasi cadangn
Evaluasi cadangnEvaluasi cadangn
Evaluasi cadangn
KurniawanPurba2
 
743 1568-1-sm
743 1568-1-sm743 1568-1-sm
743 1568-1-sm
Iren Meis
 
PRESENTASI ANTARA KOLAM RETENSI 06242020.pptx
PRESENTASI ANTARA KOLAM RETENSI 06242020.pptxPRESENTASI ANTARA KOLAM RETENSI 06242020.pptx
PRESENTASI ANTARA KOLAM RETENSI 06242020.pptx
sodieqkuyt89
 
SIDANG SKRIPSI.pptx
SIDANG SKRIPSI.pptxSIDANG SKRIPSI.pptx
SIDANG SKRIPSI.pptx
okirafsanjani
 
pertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdfpertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdf
MuhammadTommy3
 
Evaluasi cadangan itm
Evaluasi cadangan itmEvaluasi cadangan itm
Evaluasi cadangan itmNando Ltoruan
 
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di TambangPertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Wachidatin N C
 
Jurnal hendra
Jurnal hendraJurnal hendra
Jurnal hendra
hendra123456z
 
Metode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiMetode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiRidwan Tedjokusumo
 
Paper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganPaper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganheny novi
 
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdfTugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
reza597670
 
Laporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboranLaporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboran
Muntazar cliff
 
PPT PENDAHULUAN TRITIS.pptx
PPT PENDAHULUAN TRITIS.pptxPPT PENDAHULUAN TRITIS.pptx
PPT PENDAHULUAN TRITIS.pptx
ssuser6b795e
 
252385404 bab-iv-rencana-penambangan
252385404 bab-iv-rencana-penambangan252385404 bab-iv-rencana-penambangan
252385404 bab-iv-rencana-penambangan
desan45
 
Diskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptxDiskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptx
denyainur
 
_REVISI - 4_ _Final - TI ,BIT_
_REVISI - 4_ _Final - TI ,BIT__REVISI - 4_ _Final - TI ,BIT_
_REVISI - 4_ _Final - TI ,BIT_Prahara Iqbal
 
Slide Presentasi_Aswar Syafnur S.Si, M.Si..pptx
Slide Presentasi_Aswar Syafnur S.Si, M.Si..pptxSlide Presentasi_Aswar Syafnur S.Si, M.Si..pptx
Slide Presentasi_Aswar Syafnur S.Si, M.Si..pptx
GorkyWilliam
 

Similar to Abstrak (20)

Perhitungan Sumber Daya.pptx
Perhitungan Sumber Daya.pptxPerhitungan Sumber Daya.pptx
Perhitungan Sumber Daya.pptx
 
Evaluasi cadangn
Evaluasi cadangnEvaluasi cadangn
Evaluasi cadangn
 
743 1568-1-sm
743 1568-1-sm743 1568-1-sm
743 1568-1-sm
 
PRESENTASI ANTARA KOLAM RETENSI 06242020.pptx
PRESENTASI ANTARA KOLAM RETENSI 06242020.pptxPRESENTASI ANTARA KOLAM RETENSI 06242020.pptx
PRESENTASI ANTARA KOLAM RETENSI 06242020.pptx
 
SIDANG SKRIPSI.pptx
SIDANG SKRIPSI.pptxSIDANG SKRIPSI.pptx
SIDANG SKRIPSI.pptx
 
pertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdfpertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdf
 
Evaluasi cadangan itm
Evaluasi cadangan itmEvaluasi cadangan itm
Evaluasi cadangan itm
 
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di TambangPertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
 
Tugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjutTugas eksplorasi lanjut
Tugas eksplorasi lanjut
 
Jurnal hendra
Jurnal hendraJurnal hendra
Jurnal hendra
 
Metode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasiMetode eksplorasi dengan gravitasi
Metode eksplorasi dengan gravitasi
 
Bahan kuliah 3
Bahan kuliah 3Bahan kuliah 3
Bahan kuliah 3
 
Paper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowonganPaper penyanggga kayu terowongan
Paper penyanggga kayu terowongan
 
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdfTugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
Tugas 01 KLP III GEOMEKANIK.pdf
 
Laporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboranLaporan kp pengeboran
Laporan kp pengeboran
 
PPT PENDAHULUAN TRITIS.pptx
PPT PENDAHULUAN TRITIS.pptxPPT PENDAHULUAN TRITIS.pptx
PPT PENDAHULUAN TRITIS.pptx
 
252385404 bab-iv-rencana-penambangan
252385404 bab-iv-rencana-penambangan252385404 bab-iv-rencana-penambangan
252385404 bab-iv-rencana-penambangan
 
Diskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptxDiskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptx
 
_REVISI - 4_ _Final - TI ,BIT_
_REVISI - 4_ _Final - TI ,BIT__REVISI - 4_ _Final - TI ,BIT_
_REVISI - 4_ _Final - TI ,BIT_
 
Slide Presentasi_Aswar Syafnur S.Si, M.Si..pptx
Slide Presentasi_Aswar Syafnur S.Si, M.Si..pptxSlide Presentasi_Aswar Syafnur S.Si, M.Si..pptx
Slide Presentasi_Aswar Syafnur S.Si, M.Si..pptx
 

Recently uploaded

COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 

Recently uploaded (10)

COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 

Abstrak

  • 1. 1 PENAKSIRAN CADANGAN PASIR BATU DI PT. MEGA BUMI KARSA KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT Oleh: Prasetyo Haryo Aji UPN “Veteran” Yogyakarta No. Hp: 08179026252 ABSTRAK Penaksiran cadangan yang dilakukan di PT. Mega Bumi Karsa menggunakan metode Cross Section dan metode Contour dengan pedoman Rule of Gradual Change. Tujuannya untuk mengetahui berapa besar cadangan pasir batu terbukti. Luas daerah pasir batu yang diteliti adalah 55.966 m2 . Metode Cross Section ( penampang tegak ) dengan pedoman Rule of Gradual Change dilakukan dengan menghubungkan penampang satu dengan penampang lainnya, sehingga setiap perhitungan volume dibatasi oleh dua penampang dan dipeoleh cadangan seluruhnya sebesar 529.942 m3 . Metode Contour ( penampang mendatar ) dengan pedoman Rule of Gradual Change dilakukan dengan menghubungkan penampang pada elevasi satu dengan penampang pada elevasi yang lainnya, sehingga setiap perhitungan volume dibatasi oleh dua penampang dan diperoleh cadangan seluruhnya sebesar 522.268 m3 . Perbedaan hasil perhitungan volume antara metode Cross Section dan metode Contour adalah 7.673 m3 . Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) SNI 13-6011-1999, cadangan pasir batu pada lokasi penelitian dapat diklasifikasikan sebagai cadangan pasir batu terbukti (Proved Reserve ). Kata kunci: Cross Section, Contour, Rule of Gradual Change ABSTRACK Reserve assessment conducted at PT. Mega Bumi Karsa using the method of Cross Section and Contour method with the guidelines of Gradual Change Rule. The goal is to find out how large proven reserves of sand stone. Sand stone area under study is 55 966 m2 . Methods Cross Section (vertical section) with the Rule of Gradual Change guidelines is done by connecting with a cross-sectional one another, so that any calculation of the volume bounded by two cross sections and total reserves of 529.942 m3 . Contour methods (horizontal section) with the Rule of Gradual Change guidelines is done by connecting the cross-section in elevation of the cross on the other elevations, so that any calculation of the volume bounded by two cross-section and obtained total reserves of 522.268 m3 . The calculated volume difference between the methods Cross Section and Contour method is 7.673 m3 . Based on the Indonesia National Standard (SNI) SNI 13-6011-1999, sand stone reserves at the study site can be classified as proved reserves of sand stone (Proved Reserve). Key words: Cross Section, Contour, Rule of Gradual Change
  • 2. 2 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman dan peningkatan jumlah penduduk di daerah Jawa Barat khususnya di kota dan kabupaten Bogor, maka pembangunan secara fisik seperti pembangunan industri dan perumahan pun meningkat. Akibat meningkatnya permintaan akan pembangunan fisik tersebut maka kebutuhan akan bahan bangunan pun meningkat pula. Salah satu dari bahan bangunan yang permintaannya sangat meningkat adalah pasir batu. yang terdapat di daerah Kecamatan Caringin. Untuk mengetahui kuantitas cadangan pasir batu tersebut perlu dilakukan penaksiran cadangan. Dalam penaksiran cadangan ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menghitung besarnya cadangan pasir batu, salah satunya dengan menggunakan metode cross sectional dan metode contour. 1.2. Tujuan Penelitan Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menghitung besarnya cadangan pasir batu dengan menggunakan Metode Cross Section dengan pedoman Rule of Gradual Changes. 2. Menghitung besarnya cadangan pasir batu dengan menggunakan Metode Countour dengan pedoman Rule of Gradual Changes. 3. Menghitung perbedaan besarnya cadangan pasir batu dengan menggunakan Metode Cross Section dengan Metode Contour. 1.3. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah: 1. Dapat mengetahui besarnya cadangan pasir batu di daerah tersebut dan memberi masukan kepada perusahaan sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan proses selanjutnya. 2. Menambah referensi penelitian mengenai penaksiran cadangan pasir batu. 2. Dasar Teori 2.1. Metode Cross Section Metode cross section yang berpedoman pada Rule of Gradual Change dapat dilakukan dengan cara membagi endapan mineral menjadi blok-blok dengan interval tertentu. Blok penambangan dibatasi oleh dua buah penampang atau sayatan. Prinsip dari metode ini adalah dengan membuat sayatan yang memotong tegak lurus garis kontur endapan pasir batu, kemudian dihitung luas masing-masing sayatan agar dapat menentukan volume dengan cara mengalikan luas rata-rata antara dua sayatan dengan jarak antar sayatan. 2.2. Metode Contour Metode contour yang menggunakan pedoman rule of gradual change dapat dilakukan dengan cara membagi endapan mineral menjadi blok-blok mendatar dengan interval tertentu yang dibatasi oleh dua buah penampang yang mewakili elevasi yang telah ditentukan. Kemudian dihitung luas masing-masing sayatan agar dapat menentukan volume dengan cara mengalikan luas rata-rata antara dua sayatan dengan jarak antar sayatan. 2.3. Perhitungan Volume Perhitungan volume untuk metode cross section dan metode contour dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu dengan menggunakan rumus mean area dan rumus frustum. a. Rumus Mean Area Persamaan mean area merupakan salah satu persamaan yang digunakan untuk menghitung volume dari suatu endapan. Persamaan ini digunakan apabila terdapat dua buah penampang dengan luas S1 dan S2 dengan jarak t. Adapun persamaan untuk mengestimasi volume batubara dengan menggunakan persamaan Mean Area adalah sebagai berikut :
  • 3. 3 = ( ) Di mana : S1 : luas penampang 1 (m2 ) S2 : luas penampang 2 (m2 ) t : jarak antar penampang (m) V : volume pasir batu (m3 ) b. Rumus frustum Persamaan frustum merupakan salah satu persamaan yang digunakan untuk menghitung volume suatu endapan. Persamaan ini digunakan apabila terdapat dua buah penampang dimana luas S1 < ½ S2. Adapun persamaan untuk mengestimasi volume batubara dengan menggunakan persamaan frustum adalah sebagai berikut : = + + Di mana ; S1 : luas penampang 1 (m2 ) S2 : luas penampang 2 (m2 ) t : jarak antar penampang (m) V : volume pasir batu ( m3 ) 2.4. Penaksiran Cadangan Perhitungan penaksiran cadangan dengan metode cross section dan metode contour dapat dilakukan dengan cara mengalikan volume yang sudah dihitung dengan density pasir batu. = Di mana ; V : volume pasir batu (m3 ) d : densitas pasir batu (1,78 ton/m3 ) T : Tonnase pasir batu (ton) 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.1. Pembuatan Penampang Metode Cross Section Pada prinsipnya metode ini adalah membuat garis sayatan yang memotong topografi mulai dari batas yang sudah ditentukan dan mengikuti arah persebaran endapan pasir batu, lalu diplotkan pada peta topografi dan kemudian didapatkan gambar penampang dari sayatan tersebut berupa model endapan pasir batu dan bentuk topografi. Luas model endapan pasir batu dari tiap penampang dihitung dan akhirnya dapat didapatkan volume dengan mengalikan jarak antar sayatan. Dalam pembuatan Penampang ini ditarik garis lurus mengenai dari titik batas yg telah ditentukan dan mengikuti arah persebaran endapan pasir batu tersebut. Jarak antara penampang adalah 25 m dan dibuat beberapa penampang dari titik batas yang sudah ditentukan sampai daerah berpotensi dengan mengikuti arah persebaran endapan pasir batu. Setelah pembuatan penampang selesai dilakukanakan dapat dilakukan perhitungan besarnya luas penampang untuk mengetahui besarnya volume dan tonnage pasir batu dengan menggunakan software Autocad. 3.2. Pembuatan Penampang Metode Contour Pada metode ini pemembuatan penampang dilakukan dengan cara membuat garis sayatan yang memotong topografi sesuai dengan elevasinya. Pembuatan garis sayatan dimulai dari batas ketinggian terendah sampai dengan batas elevasi tertinggi yang telah ditentukan, lalu diplotkan pada peta topografi dan kemudian didapatkan gambar penampang dari sayatan tersebut berupa model endapan pasir batu. Kemudian dihitung luas model endapan pasir batu dari tiap penampang dan akhirnya dapat didapatkan luas dan volume dengan mengalikan jarak antar sayatan. Jarak antara penampang adalah 2 m dan dilakukan perhitungan besarnya luas penampang untuk mengetahui besarnya volume dan tonnage pasir batu dengan menggunakan software Autocad.
  • 4. 4 3.3. Penaksiran Cadangan dengan Metode Cross Section Penaksiran cadangan pasir batu dengan metode cross section berdasarkan Rule of Gradual Change digunakan perhitungan luas setiap penampang yang dibuat memotong tegak lurus memotong bukit, sehingga perhitungan ini tergantung pada ketebalan, panjang, massa jenis pasir batu di setiap penampang dan jarak interval setiap penampang. Hasil penaksiran cadangan pasir batu dengan menggunakan Metode Cross Section dengan pedoman Rule of Gradual Change dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.1 Hasil Penaksiran Cadangan Metode Cross Section 3.4. Penakiran Cadangan dengan Metode Contour Penaksiran cadangan pasir batu dengan metode contour berdasarkan Rule of Gradual change digunakan perhitungan luas setiap penampang yang dibuat memotong sesuai dengan elevasi yang telah ditentukan, perhitungan ini juga tergantung pada ketebalan, panjang, massa jenis pasir batu disetiap penampang dan jarak interval setiap penampang. Hasil penaksiran cadangan pasir batu dengan menggunakan Metode Contour dengan pedoman Rule of Gradual Change dapat dilihat pada tabel berikut ini.
  • 5. 5 Tabel 4.2 Hasil Penaksiran Cadangan Metode Contour 3.5. Perbedaan Metode Cross Section dan Metode Contour Nilai perbedaan perhitungan yang dijadikan acuan adalah nilai perhitungan yang terkecil dari kedua metode. Dengan luas daerah penelitian 55.966 m2 didapatkan hasil perhitungan volume cadangan pasir batu dengan menggunakan metode cross section sebesar 529.942 m3 , sedangkan dengan metode contour diperoleh perhitungan volume cadangan pasir batu sebesar 522.268 m3 . Berdasarkan kepada hasil penaksiran cadangan dari kedua metode diperoleh nilai perhitungan untuk metode contour yang lebih kecil bila dibandingkan dengan metode cross section. Perbedaan hasil perhitungan volume antara metode cross section dan metode contour sebesar 7.673 m3 . Perbedaan tersebut dikarenakan adanya permukaan antar 2 kontur yang lebih mendekati kenyataan bila dibandingkan dengan permukaan antar kedua permukaan. Kedua metode menggunakan rule of gradual change atau pedoman perubahan bertahap sehingga jarak antar kontur dianggap lurus. Jika demikian maka jarak lurus antar kontur lebih mendekati kenyataan jika dibandingkan dengan jarak lurus antar penampang, sehingga dapat pula diartikan bahwa jarak lurus antar kontur menghasilkan perhitungan volume yang lebih kecil bila dibandingkan dengan volume jarak lurus antar penampang. 4. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan terdahulu maka dapat disimpulkan dari penelitian penaksiran cadangan pasir batu di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sebagai berikut :
  • 6. 6 1. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 13-4726-1998 beserta amandemennya 13- 4726-1998/Amd I :1999) nomor ICS 73.020, maka cadangan pasir batu pada daerah penelitian dapat diklasifikasikan sebagai cadangan terbukti. 2. Hasil perhitungan volume pada perhitungan dengan menggunakan metode cross section didapat total cadangan pasir batu sebesar 529.942 m3 . 3. Hasil perhitungan volume pada perhitungan dengan menggunakan metode contour didapat total cadangan pasir batu sebesar 522.268 m3 . 4. Perbedaan metode Cross Section dengan contour terletak pada penempatan sayatan. Penampang pada metode cross section pembuatan sayatannya dilakukan dengan cara membuat sayatan dengan menyayat dari Barat – Timur tegak lurus memotong bukit, sedangkan penampang pada metode contour pembuatan gambarnya dilakukan dengan cara membuat sayatan dengan mengikuti lekukan kontur interval tertentu pada daerah penelitian. 5. Dari hasil perhitungan volume cadangan dengan menggunakan metode cross section dan metode contour dapat diketahui selisih penaksiran cadangan pasir batu, yang diperoleh dengan dilakukan pengurangan Hasil perhitungan cadangan terbesar – Hasil perhitungan cadangan terkecil, maka didapat selisih volume sebesar 7.673 m3 . 6. Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil penaksiran cadangan pasir batu adalah sabagai berikut : a. Tingkat ketelitian b. Penempatan sayatan c. Tingkat kesalahan 5. Saran Saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan penaksiran cadangan pasir batu adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti dalam penaksiran cadangan dengan metode cross section dan metode contour sebaiknya dibuat jarak antar sayatan yang lebih rapat sehingga penaksiran dapat menjadi lebih teliti. 2. Sayatan hendaknya dapat mewakili daerah topografinya yaitu adanya puncak bukit dan lembah sehingga penaksiran volume cadangan dapat mendekati kebenaran dan ketelitian yang maksimal.
  • 7. 7 6. DAFTAR PUSTAKA 1. Abdul Rauf, (1998), “Perhitungan Cadangan Endapan Mineral, Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Pembangunan Nasionaln“Veteran” Yogyakarta. 2. Abdul Rauf, 1998, “Teknik Eksplorasi”, Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral UPN “Veteran” Yogyakarta. 3. Abdul Rauf, (1998), “Genesa Bahan Galian”, Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. 4. Popoff. Constantine C, (1966), “ Computing Reserves of Mineral Deposit Principles and Conventional Methode”, United State Departement Of Interior, Beureu of Miner. 5. _______, (1998), “Klasifikasi Sumberdaya Mineral dan Cadangan”, Standar Nasional Indonesia, Amandemen I, Badan Standarisasi Nasional – BSN.