Dokumen ini membahas masalah keamanan pangan khususnya pada street food di Kabupaten Jember. Street food memiliki risiko penyakit melalui makanan yang tinggi karena kurangnya sanitasi dalam proses produksi. Upaya yang dapat dilakukan adalah memberikan penyuluhan sanitasi dan pengolahan makanan yang baik kepada produsen street food agar dapat meningkatkan mutu dan keamanan produknya.
1. ABSTRAK
Makanan tidak lagi dipandang hanya sebagai sumber kalori, protein, vitamin, dan
mineral, tetapi tujuan kesehatan, kenikmatan, dan keselamatan serta mutu kehidupan manusia
menjadi aspek yang sudah mulai dipertimbangkan. Perkembangan teknologi yang pesat
dalam memproduksi bahan pangan, seperti pengolahan, pengemasan, maupun perdagangan
telah membawa berbagai kenyamanan bagi masyarakat baik dalam jumlah maupun
kemudahan dalam mempersiapkan dan menyajikan makanan. Namun demikian kemajuan
tersebut telah menimbulkan beberapa masalah yang tidak diharapkan utamanya timbulnya
kontaminasi makanan oleh mikroba dan bahan racun yang tidak dikendaki.
Kasus keracunan dan infeksi mikroba oleh makanan masih sering terjadi dibeberapa
kota di Indonesia salah satunya di Jember. Kondisi tersebut dikarenakan masih banyaknya
produsen makanan yang kurang menerapkan sistem sanitasi yang baik untuk produknya.
Penerapan sistem sanitasi yang buruk tersebut banyak terjadi pada produsen street food
(angkringan). Produsen makanan ini kurang mengetahui bagaimana penerapan sanitasi dan
proses pengolahan yang baik bagi produknya sehingga potensi food borne diseases dan
keracunan makanan sangat tinggi.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas street food ialah dengan penyuluhan
pangan sehat berbasis street food. Street food (angkringan) merupakan makanan yang dijual
didaerah pinggiran jalan. Karena kurangnya perhatian dari aspek sanitasi dalam penanganan
street food, banyak food borne diseases (penyakit yang diakibatkan oleh makanan) lahir dari
sini. Lebih dari 90% kasus foodborne diseases disebabkan oleh kontaminasi microbiologis,
misalnya penyakit tikus, disentri bakteri atau amoba, botulism dan intoksifikasi bakteri
lainya, hepatitis A dan trichinellosis. Ditambah lagi, adanya penambahan suatu bahan tambah
pangan yang peraturan penggunaannya di Indonesia belum terlalu ketat, sehingga pemakaian
BTP tidak dapat terkendalikan, dan menjurus kesuatu keadaan membahayakan. Oleh karena
itu pemilihan jenis makanan yang sehat dan aman sebelum dikonsumsi menjadi suatu hal
yang penting. Namun demikian praktek ini tidak mudah dilakukan, makanan yang mulai
membusuk dan atau telah beracun (disebabkan oleh bahan kimia) tidak selalu menunjukan
gejala yang mudah dikenali oleh alat panca indra manusia. Padahal, mutu produk pangan
merupakan karakteristik menyeluruh dari suatu produk pangan yang memenuhi standart dan
memberikan kepuasan personal bagi yang mengkonsumsinya.
HACCP sebagai sistem pengendalian produksi dalam industry pangan merupakan
suatu proses yang dipergunakan untuk menemukan titik rawan (kritis) yang potensial muncul
dalam produksi pangan dan untuk menawarkan sistem managemen dan pengawasan yang
ketat demi terjaminnya produk pangan yang aman dan sehat. Di Kabupaten Jember, UKM
berbasis Street food telah mendorong peningkatan pendapatan bagi masyarakat namun tidak
diimbangi dengan meningkatkannya mutu produk makanan yang dihasilkan, sehingga
menimbulkan beberapa masalah bagi konsumen salah satunya keracunan makanan maupun
infeksi makanan.
Berdasarkan fakta empiris tersebut maka upaya terobosan guna meningkatkan
keamanan dan mutu produk UKM berbasis street food dilakukan melalui suatu penyuluhan
terhadap produsen street food. Penyuluhan ini menitik beratkan pada sanitasi yang baik serta
pemahaman terhadap proses pengolahan makanan sehingga terciptanya produk aman, sehat,
2. bergizi serta memiliki mutu tinggi. Adapun metode penyuluhan yang dilakukan ialah
penerapan keamanan air yang digunakan ; kebersihan peralatan ; pencegahan kontaminasi
silang; kesehatan pekerja; penggunaan bahan tambah pangan; dan pengetahuan terhadap
penanganan produk pangan. Sehingga dari penyuluhan ini, pelaku usaha food street dapat
meningkatkan mutu dan keamanan produk pangan yang dihasilkannya.