Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan media tiga dimensi dalam pelaksanaan kurikulum 2006 terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI.
2. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi masalah pembelajaran biologi yang kurang optimal dan masih menggunakan metode tradisional.
3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menamb
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN PENGARUH GAYA TERHADAP BENTUK DAN GERAK BENDA MELALUI METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS V
SDN SUKOWONO 01 SUKOWONO JEMBER
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN PENGARUH GAYA TERHADAP BENTUK DAN GERAK BENDA MELALUI METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS V
SDN SUKOWONO 01 SUKOWONO JEMBER
PEMANFAATAN MEDIA KIT GENETIKA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOL...SMK Negeri 6 Malang
Pembelajaran biologi di SMPN 1 Jombang belum berjalan maksimal. Oleh karena itu, peneliti menggunakan media untuk memudahkan proses belajar khususnya materi pewarisan sifat. Media yang dipilih adalah kit genetika. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa catatan pengamatan aktivitas dan data hasil tes. Data tersebut dianalisis dengan teknik mean score. Hasil analisis aktivitas memperlihatkan antusias saat belajar. Pada siklus I diperoleh 84,38% dan siklus II 96,88%. Dengan kata lain, terdapat kenaikan sebesar 12,5%. Hasil rata-rata evaluasi siklus I sebesar 71,77 dan siklus II 82,74. Hasil tersebut meningkat 10,97, sedangkan ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 71,875% (23 siswa) dan siklus II 93,75% (30 siswa). Hasil itu menunjukkan kenaikan 21,88%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan kit genetika dan belajar berkelompok dapat meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkan motivasi.
upaya peningkatan hasil belajar ipa materi ciri khusus hewan melalui media permainan monopoli pada siswa kelas vi sdn pademangan timur 01 jakarta utara
PEMANFAATAN MEDIA KIT GENETIKA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOL...SMK Negeri 6 Malang
Pembelajaran biologi di SMPN 1 Jombang belum berjalan maksimal. Oleh karena itu, peneliti menggunakan media untuk memudahkan proses belajar khususnya materi pewarisan sifat. Media yang dipilih adalah kit genetika. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa catatan pengamatan aktivitas dan data hasil tes. Data tersebut dianalisis dengan teknik mean score. Hasil analisis aktivitas memperlihatkan antusias saat belajar. Pada siklus I diperoleh 84,38% dan siklus II 96,88%. Dengan kata lain, terdapat kenaikan sebesar 12,5%. Hasil rata-rata evaluasi siklus I sebesar 71,77 dan siklus II 82,74. Hasil tersebut meningkat 10,97, sedangkan ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 71,875% (23 siswa) dan siklus II 93,75% (30 siswa). Hasil itu menunjukkan kenaikan 21,88%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan kit genetika dan belajar berkelompok dapat meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkan motivasi.
upaya peningkatan hasil belajar ipa materi ciri khusus hewan melalui media permainan monopoli pada siswa kelas vi sdn pademangan timur 01 jakarta utara
The Future of Food - scenarios and the effects on natural resource use in agr...Ingrid_Odegard
One of the most important sustainability questions we face today relates to food. Everyone needs it, but we still face undernutrition in large parts of the world, while in other regions overnutrition is a growing problem.
Can we feed our growing world population? Do we have the natural resources to supply the global population with their demand in 2050?
My research shows that we cannot feed the global population a Western diet; a diet high in meat and of which a lot is wasted.
Would you change your diet?
Ingrid Odegard
1. PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI DALAM PELAKSANAAN
KURIKULUM 2006 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IA SMA MUHAMMADIYAH 1
SURAKARTA TAHUN AJARAN 2007/2008
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat Sarjana S-1
Pendidikan Biologi
Oleh:
ZAIDAH AKROMATUL HIDAYATI
A. 420 040 099
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2008
1
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah tujuan sadar yang bertujuan untuk mengembangkan
kualitas manusia, sebagai suatu kegiatan sadar akan tujuan, maka dalam
pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam
setiap jenis dan jenjang pendidikan yang semuanya berkaitan dalam suatu
sistem pendidikan yang integral (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
Seperti yang diketahui pendidikan mempunyai peranan penting
mempersiapkan peserta didik agar dapat memperoleh kesuksesan dalam karier,
kehidupan karier dan kehidupan pribadi, serta mampu berpartisipasi dalam
pembangunan masyarakat, dalam hal ini guru memegang peranan penting
(Syaiful Bahri Djamarah, 2002).
Pendidikan pada masa sekarang memerlukan adanya pembaharuan
di bidang strategi pembelajaran untuk meningkatkan relevansi pendidikan.
Sehingga untuk mengantisipasi kelemahan pembelajaran konvensional, maka
diupayakan metode pembelajaran, sumber belajar dan media pembelajaran
yang baik.
Pendidikan biologi yang merupakan bagian dari sains, menekankan
pada pemberian pengalaman secara langsung. Karena itu siswa perlu dibantu
untuk mengembangkan sejumlah ketrampilan proses supaya mereka mampu
menjelajahi dan memahami alam sekitar. Ketrampilan proses ini meliputi
1
3. 2
ketrampilan: 1. Mengamati dengan seluruh indera, 2. Mengajukan hipotesis,
3. Menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu
mempertimbangkan keselamatan kerja, 4. Menggolongkan, 5. Menafsirkan
data, 6. Mengkomunikasikan hasil temuan secara beragam, dan 7. Menggali
dan menularkan informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-
gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari.
Pada dasarnya kurikulum 2006, terdapat beberapa tuntutan yang harus
dipenuhi dalam pembelajaran biologi antara lain: 1. Empat pilar pendidikan
meliputi Learning to know, Learning to do, Learning tobe, dan Learning to
live together, 2. penilaian berbasis kelas, 3. Inkuiri sains, 4. Kontruktivisme, 5.
Sains, lingkungan, teknologi masyarakat, 6. Mengembangkan ketrampilan
proses, sikap, dan nilai-nilai ilmiah, 7. Mengembangkan ketrampilan,
kecakapan hidup (E. Mulyasa, 2006).
Untuk dapat memperoleh hasil pembelajaran biologi yang optimal
dibutuhkan usaha peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan
dapat dilihat salah satunya dari proses pembelajaran yang berlangsung di
sekolah tersebut. Baik dalam penggunaan metode dan sumber belajar yang ada
di sekolah. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas XI IA
SMA Muhammadiyah 1 Surakarta menunjukkan bahwa pembelajaran biologi
kurang optimal. Hal ini ditunjukkan siswa sering mengalami kebosanan pada
saat pembelajaran berlangsung, karena guru pada saat mengajar masih
menggunakan sistem pembelajaran tradisional.
4. 3
Sistem pembelajaran tradisional menggunakan sumber belajar yang
masih sangat terbatas pada informasi yang diberikan oleh guru dan hanya
ditambah dari buku pelajaran. Sumber belajar yang lain masih kurang atau
belum mendapat perhatian sehingga aktivitas belajar peserta didik kurang
berkembang. Para peserta didik hanya mendengar apa yang telah diucapkan
oleh guru, kemudian mencatat dan menghafal. Pembelajaran adalah suatu
proses komunikasi yang menunjukkan seorang guru sebagai komunikator atau
penyampai pesan. Dalam proses komunikasi, pembelajaran tidak sesederhana
itu karena dalam waktu yang sama, dapat saja komunikator menjadi
komunikan. Sebaliknya, komunikan menjadi komunikator. Hal ini terjadi
apabila proses pembelajaran menerapkan prinsip pembelajaran komunikatif.
Namun, dalam proses komunikasi sering terjadi hambatan. Hal ini disebabkan
komunikan tidak dapat menangkap informasi yang disampaikan komunikator
dengan baik.
Untuk mengatasi hambatan ini digunakan berbagai cara, salah satunya
adalah melibatkan sumber belajar yang berbentuk media agar pesan
pembelajaran yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh peserta
didik. Pesan pembelajaran tersebut dapat disampaikan melalui penglihatan
ataupun melalui pendengaran. Cara ini ditempuh semata-mata untuk
verbalistis. Media merupakan suatu perangkat yang dipakai sebagai saluran
untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi dari suatu sumber kepada
penerimanya. Dalam pembelajaran, pesan tersebut berasal dari sumber belajar
yaitu guru, sebagai penerima pesan adalah siswa (Aristo Rahadi, 2003)
5. 4
Salah satu media pembelajaran sebagai alternatif utama adalah media
tiga dimensi. Media yang dapat mengatasi adanya keterbatasan ruang dan
waktu sehingga memungkinkan untuk memperoleh pengalaman, maka
ditunjukkan kepada siswa suatu tiruan dari benda atau peristiwa contohnya
kerangka manusia, torso pencernaan manusia, penampang melintang batang
monokotil dan dikotil.
Pokok bahasan sistem pencernaan makanan merupakan pokok bahasan
kelas XI IA Siswa SMA. Materi sistem pencernaan di SMA meliputi sistem
pencernaan makanan dan bahan-bahan makanan yang dapat dicerna oleh
tubuh. Dalam pokok bahasan tersebut, siswa diharapkan mampu
mendeskripsikan sistem pencernaan pada mamalia khususnya pada manusia
dan mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang dapat dicerna oleh tubuh
serta hubungannya dengan kesehatan. Pada saat siswa diajarkan pokok
bahasan sistem pencernaan masih terdapat sebagian siswa mengalami
kesulitan dalam memahami konsep sistem pencernaan makanan. Dengan
menggunakan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan pokok
bahasan sistem pencernaan makanan yaitu dengan menggunakan torso atau
tiruan bagian dalam pencernaan tubuh manusia, maka dapat meningkatkan
pemahaman dan mampu mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran
biologi. Suasana yang ada di kelas akan menjadi menarik sehingga
pembelajaran biologi tidak monoton hanya bersumber dari guru dan siswa
tidak mengalami kejenuhan dan kebosanan.
6. 5
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu penelitian yang
akar permasalahannya muncul di kelas dan dirasakan langsung oleh guru yang
bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa
permasalahan dalam penelitian tindakan kelas muncul dari lamunan peneliti.
Pada penelitian tindakan kelas, peneliti dan guru dapat melihat sendiri proses
pembelajaran atau bersama guru lain dapat melakukan penelitian terhadap
siswa dilihat dari beberapa aspek interaksi siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan akan dilakukan
penelitian dengan judul "Penggunaan Media Tiga Dimensi Dalam Pelaksanaan
Kurikulum 2006 Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Siswa Kelas
XI IA SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2007/ 2008".
B. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari perkembangan permasalahan yang terlalu luas,
maka perlu adanya pembatasan masalah yang meliputi:
1. Objek Penelitian
Objek penelitian yaitu siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 1
Surakarta Tahun Ajaran 2007/2008.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan
menggunakan media tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar
biologi siswa dengan target ranah kognitif > 8 dan ranah afektif > 20.
7. 6
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas
maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut:
Bagaimana pengaruh penggunaan media tiga dimensi dalam
pelaksanaan kurikulum 2006 terhadap hasil belajar biologi pada siswa
kelas XI IA SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2007/ 2008?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan
media tiga dimensi dalam pelaksanaan kurikulum 2006 terhadap hasil belajar
biologi pada siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 1 Surakarta
Tahun Ajaran 2007/ 2008.
E. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian akan bernilai jika dapat memberikan manfaat bagi
sebagian pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran di bidang pendidikan pada umumnya dan dalam proses
pembelajaran biologi dengan menggunakan media pembelajaran pada
khususnya.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pemahaman tentang penggunaan media pembelajaran, khususnya
media pembelajaran biologi.
8. 7
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah dapat digunakan sebagai acuan dalam menyediakan
media pembelajaran khususnya media pembelajaran biologi demi
tercapainya ketuntasan belajar siswa.
b. Bagi para guru mata pelajaran biologi dapat digunakan sebagai acuan
dalam pemilihan media pembelajaran yang baik agar proses
pembelajaran sehingga menjadi menarik dan tidak monoton.