SlideShare a Scribd company logo
PERENCANAAN DIMENSI BATANG
Pendahuluan
Berdasarkan tegangan yang bekerja batang dapat diklasifikasikan:
N
N
N
1. Batang menahan tegangan tarik 3. Batang menahan tegangan lentur
Terjadi
GeserNN
N
2. Batang menahan tegangan tekan
4. Batang menahan tegangan geser
N
N
5. Batang menahan tegangan kombinasi
Batang menahan tegangan tarik
Dalam perencanaan ukuran batang
(penampang) beberapa faktor yang
harus diperhatikan:
1. Besar dan jenis tegangan yang terjadi
pada batang tersebut.
Pengaruh alat penyambung dan teknik
penyambungan,
Ukuran kayu yang ada di pasaran
2.
3.
Telah dijelaskan bahwa sifat pembebanan di
kelompokkan dalam dua jenis, yaitu:
1. Beban tetap (permanen)
2. Beban sementara,(beban tetap + angin)
atau (beban tetap + beban tidak tetap).
1. Pengaruh besarnya gaya
• Jika suatu konstruksi telah dilakukan perhitungan gaya-
gaya batangnya, maka berdasarkan gaya yang diperoleh
tersebut daat diperhitungkan ukuran (luas penampang)
batangnya. Rumus
adalah:
mekanika yang dipergunakan
--
Fn
Jika batang yang akan kira rencanakan menderita beban permanen dan
sementara, maka harus kita perbandingkan keduanya mana yang bersifat
ekstrim.
Perhitungan berdasarkan beban tetap (permanen)
Dengan rumus:
Ptr
a.
Fn = ------- akan diperoleh luas penampang batang netto Fn….(1)
σ tr
Ptr
Fn = -------
σ tr
Ptr
σ tr = -------
b. Perhitungan berdasarkan beban sementara
Ketentuan PKKI, jika beban bersifat sementara tegangan kayunya dapat
dinaikan 25%, rumusnya menjadi:
Ps
Fn = ------------ akan diperoleh luas penampang batang netto Fn….(2)
1,25 .σ tr
Dari kedua perhitungan di atas dipilih Fn yang nilainya lebih besar,
digunakan sebagai dasar perhitungan lebih lanjut.
dan
Contoh:
Sebuah batang menahan gaya tarik yang bersifat permanen
+ 2ton, dan beban angin sebesar + 700 kg.
Konstruksi terlindung,
Kayu yang dipergunakan kelas kuat II.
Berapa luas penampang netto Fn yang diperlukan ?
P =
Penyelesaian:
Beban tetap = + 2ton
Beban sementara = + 2 ton + 0,7 ton = +2,7 ton.
Konstrusi terlindung ……… β = 1, beban tetap ∂ = 1, beban sementara
= 1,25
Kayu kelas II…….. σtr = 85 kg/cm2
∂
σ
σ
tr untuk beban tetap = 85 . 1 = 85 kg/cm2
tr untuk beban sementara = 85 . 1 . 1,25 = 106,25 kg/cm2
Perhitungan luas penampang netto Fn:
(a) Jika dihitung berdasarkan beban tetap:
Ptr 2000
Fn = ------- = -------- = 23,53 cm2
σ tr 85
(b) Jika dihitung berdasarkan beban sementara:
Ps
Fn = ------------
1,25 .σ
2700
= ----------- = 25,41 cm2.
106,25tr
Dari (a) dab (b) dibandingkan dan dipilih yang besar, jadi Fn = 25,41 cm2.
Lobang yang dibuat untuk menempatkan alat sambung pada sambungan
kayu menimbulkan pengurangan terhadap ukuran luas penampang.
Dengan berkurangnya luas penampang berarti mengurangi
kekuatannya.
Menurut PKKI:
a) Pada batang tarik dan bagian-bagian konstruksi yang dibebani dengan
tegangan lentur, perlemahan-perlemahan akibat lubang-lubang untuk
alat-alat penyambung dan lain-lainnya harus diperhitungkan.
b) Untuk batang yang menahan tegangan tekan, perlemahan akibat alat-
alat penyambung tidak parlu diperhitungkan sebagai perlemahan.
2. Pengaruh alat sambung
Tiap-tiap alat penyambung memerlukan lobang yang
berbeda sehingga perlemahan yang diakibatkan alat
penyambung ini juga tidak sama.
Besarnya perlemahan akibat alat penyambung
Perlemahan akibat alat sambung ini harus diperhitungkan dalam penentuan
luas penampang terpakai (Fbr).
Alat Penyambung Besarnya
perlemahan
Sambungan dengan paku 10 – 15 %
Sambungan dengan baut dan sambungan gigi 20 – 25 %
Sambungan dengan plat kokot dan pasak cincin 20%
Sambungan dengan pasak kayu 30%
Sambungan dengan perekat (lem) 0 %
Seperti pada contoh perhitungan di atas di dapat Fn = 25,4 cm2.
Apabila batang tersebut akan disambung dengan baut, maka luas
penampang tersebut harus ditambah dengan perlemahan yang
diakibatkan oleh baut tersebut, yakni 20 - 25%. Jika diambil
perlemahan tersebut 25% maka luas penampang yang diperlukan:
125
Fbr. = ------- x 25,4 cm2 = 31,75 cm2.
100
Ketentuan dalam PKKI:
Batang kayu dalam konstruksi rangka batang harus mempunyai ukuran
≥ 4 cm, sedang luas penampang batang ≥ 32 cm2.
3. Pengaruh lainnya
Perhitungan luas penampang berdasarkan gaya yang bekerja dan
perlemahan alat sambung adalah untuk menjamin kekuatan dan kestabilan
konstruksi. Namun ada pertimbangan-pertimbangan atau pengaruh lain
yang berkait dengan teknik pelaksanaan di lapangan. Pengaruh tersebut
adalah: (1) Teknik penyamungan dan (2) Ukuran kayu di pasaran.
(1) Berkait dengan Teknik penyambungan
• Besarnya gaya batang pada suatu konstruksi rangka batang pasti
bervariasi.
Hasil perhitungan dimensi batang yang didasarkan gaya pasti juga
sangat bervariasi. Ini memicu terjadinya salah pasang dan
memungkinkan terjadi kesulitan dalam penyambungan.
Dalam prakteknya dibuat 2 atau 3 variasi ukuran saja, misalnya
dikelompokkan: batang datar, batang tegak, dan batang diagonal.
•
•
(2) Berkait dengan ukuran kayu dalam perdagangan
• Jika menggunakan ukuran kayu yang ada dalam perdangan, maka
pengadaannya menjadi mudah.
Sebaliknya untuk ukuran kayu yang tidak ada dalam perdagangan,
pengadaannya harus pesan khusus di penggergajian. Lebih-lebih
jika jumlahnya tidak banyak seringkali harganya menjdi lebih
mahal.
•
Soal Latihan
1. Sebuah batang tarik pada sebuah kuda-kuda menahan beban tetap
sebesar 5 ton. Dipakai kayu rasamala dan akan disambung dengan
baut.
Rencanakan ukuran penampang batang tersebut jika perbandingan
lebar penampang balok (b) dibanding tinggi penampang balok (h) =
2 : 3.
2. Sebuah batang dengan ukuran penampang 8cm x 12 cm
digunakan sebagai balok tarik pada konstruksi jembatan rangka
batang. Kayu yang dipakai jenis kayu jati dan akan disambung
dengan baut. Beben yang ditahan sebesar P ton bersifat permanen.
Berapa beban P maks yang dapat ditahan batang tersebut?

More Related Content

Similar to 8perencanaan dimensi-batangok

RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
MOSES HADUN
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Dewi Izza
 
Analisa dimensi dan biaya struktur baja
Analisa dimensi dan biaya struktur bajaAnalisa dimensi dan biaya struktur baja
Analisa dimensi dan biaya struktur baja
moses hadun
 
Kayu sni2002 samb.paku-baut
Kayu sni2002   samb.paku-bautKayu sni2002   samb.paku-baut
Kayu sni2002 samb.paku-baut
andangsadewa
 
SNI Kayu
SNI KayuSNI Kayu
SNI KayuTiwi20
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
Dwi Ratna
 
Sni kayu-2002
Sni kayu-2002Sni kayu-2002
Sni kayu-2002
andangsadewa
 
Sni kayu-2002
Sni kayu-2002Sni kayu-2002
Sni kayu-2002
Almerinda Puspa Sari
 
Bab 3 skripsi ujang
 Bab 3 skripsi ujang  Bab 3 skripsi ujang
Bab 3 skripsi ujang
ujang asf
 
sambungan-des-2005 (Sambungan baut).ppt
sambungan-des-2005 (Sambungan baut).pptsambungan-des-2005 (Sambungan baut).ppt
sambungan-des-2005 (Sambungan baut).ppt
fitryhasdanita1
 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
Khairul Fadli
 
Pelat_1_Pengertian_pelat.pdf
Pelat_1_Pengertian_pelat.pdfPelat_1_Pengertian_pelat.pdf
Pelat_1_Pengertian_pelat.pdf
SalmaSalsabillaFirda
 
Perancangan Konstruksi
Perancangan KonstruksiPerancangan Konstruksi
Perancangan Konstruksi
Archthink
 
Tugas besar baja 1
Tugas besar baja 1Tugas besar baja 1
Tugas besar baja 1
Aziz Adi
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Dewi Izza
 
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril iAnalisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
moses hadun
 
Machinability dan-surface-finishing
Machinability dan-surface-finishingMachinability dan-surface-finishing
Machinability dan-surface-finishing
Rajanson Siregar
 

Similar to 8perencanaan dimensi-batangok (20)

RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
Analisa dimensi dan biaya struktur baja
Analisa dimensi dan biaya struktur bajaAnalisa dimensi dan biaya struktur baja
Analisa dimensi dan biaya struktur baja
 
Kayu sni2002 samb.paku-baut
Kayu sni2002   samb.paku-bautKayu sni2002   samb.paku-baut
Kayu sni2002 samb.paku-baut
 
Sk15
Sk15Sk15
Sk15
 
SNI Kayu
SNI KayuSNI Kayu
SNI Kayu
 
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESINMACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
 
Sni kayu-2002
Sni kayu-2002Sni kayu-2002
Sni kayu-2002
 
Sni kayu-2002
Sni kayu-2002Sni kayu-2002
Sni kayu-2002
 
Bab 3 skripsi ujang
 Bab 3 skripsi ujang  Bab 3 skripsi ujang
Bab 3 skripsi ujang
 
sambungan-des-2005 (Sambungan baut).ppt
sambungan-des-2005 (Sambungan baut).pptsambungan-des-2005 (Sambungan baut).ppt
sambungan-des-2005 (Sambungan baut).ppt
 
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang TunggalBab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
 
Pelat_1_Pengertian_pelat.pdf
Pelat_1_Pengertian_pelat.pdfPelat_1_Pengertian_pelat.pdf
Pelat_1_Pengertian_pelat.pdf
 
Perancangan Konstruksi
Perancangan KonstruksiPerancangan Konstruksi
Perancangan Konstruksi
 
Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut KelapaPerencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
 
Tugas besar baja 1
Tugas besar baja 1Tugas besar baja 1
Tugas besar baja 1
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
 
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril iAnalisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
 
Machinability dan-surface-finishing
Machinability dan-surface-finishingMachinability dan-surface-finishing
Machinability dan-surface-finishing
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 

Recently uploaded (10)

Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 

8perencanaan dimensi-batangok

  • 1. PERENCANAAN DIMENSI BATANG Pendahuluan Berdasarkan tegangan yang bekerja batang dapat diklasifikasikan: N N N 1. Batang menahan tegangan tarik 3. Batang menahan tegangan lentur Terjadi GeserNN N 2. Batang menahan tegangan tekan 4. Batang menahan tegangan geser N N 5. Batang menahan tegangan kombinasi
  • 2. Batang menahan tegangan tarik Dalam perencanaan ukuran batang (penampang) beberapa faktor yang harus diperhatikan: 1. Besar dan jenis tegangan yang terjadi pada batang tersebut. Pengaruh alat penyambung dan teknik penyambungan, Ukuran kayu yang ada di pasaran 2. 3.
  • 3. Telah dijelaskan bahwa sifat pembebanan di kelompokkan dalam dua jenis, yaitu: 1. Beban tetap (permanen) 2. Beban sementara,(beban tetap + angin) atau (beban tetap + beban tidak tetap). 1. Pengaruh besarnya gaya
  • 4. • Jika suatu konstruksi telah dilakukan perhitungan gaya- gaya batangnya, maka berdasarkan gaya yang diperoleh tersebut daat diperhitungkan ukuran (luas penampang) batangnya. Rumus adalah: mekanika yang dipergunakan -- Fn Jika batang yang akan kira rencanakan menderita beban permanen dan sementara, maka harus kita perbandingkan keduanya mana yang bersifat ekstrim. Perhitungan berdasarkan beban tetap (permanen) Dengan rumus: Ptr a. Fn = ------- akan diperoleh luas penampang batang netto Fn….(1) σ tr Ptr Fn = ------- σ tr Ptr σ tr = -------
  • 5. b. Perhitungan berdasarkan beban sementara Ketentuan PKKI, jika beban bersifat sementara tegangan kayunya dapat dinaikan 25%, rumusnya menjadi: Ps Fn = ------------ akan diperoleh luas penampang batang netto Fn….(2) 1,25 .σ tr Dari kedua perhitungan di atas dipilih Fn yang nilainya lebih besar, digunakan sebagai dasar perhitungan lebih lanjut. dan Contoh: Sebuah batang menahan gaya tarik yang bersifat permanen + 2ton, dan beban angin sebesar + 700 kg. Konstruksi terlindung, Kayu yang dipergunakan kelas kuat II. Berapa luas penampang netto Fn yang diperlukan ? P =
  • 6. Penyelesaian: Beban tetap = + 2ton Beban sementara = + 2 ton + 0,7 ton = +2,7 ton. Konstrusi terlindung ……… β = 1, beban tetap ∂ = 1, beban sementara = 1,25 Kayu kelas II…….. σtr = 85 kg/cm2 ∂ σ σ tr untuk beban tetap = 85 . 1 = 85 kg/cm2 tr untuk beban sementara = 85 . 1 . 1,25 = 106,25 kg/cm2 Perhitungan luas penampang netto Fn: (a) Jika dihitung berdasarkan beban tetap: Ptr 2000 Fn = ------- = -------- = 23,53 cm2 σ tr 85
  • 7. (b) Jika dihitung berdasarkan beban sementara: Ps Fn = ------------ 1,25 .σ 2700 = ----------- = 25,41 cm2. 106,25tr Dari (a) dab (b) dibandingkan dan dipilih yang besar, jadi Fn = 25,41 cm2. Lobang yang dibuat untuk menempatkan alat sambung pada sambungan kayu menimbulkan pengurangan terhadap ukuran luas penampang. Dengan berkurangnya luas penampang berarti mengurangi kekuatannya. Menurut PKKI: a) Pada batang tarik dan bagian-bagian konstruksi yang dibebani dengan tegangan lentur, perlemahan-perlemahan akibat lubang-lubang untuk alat-alat penyambung dan lain-lainnya harus diperhitungkan. b) Untuk batang yang menahan tegangan tekan, perlemahan akibat alat- alat penyambung tidak parlu diperhitungkan sebagai perlemahan. 2. Pengaruh alat sambung
  • 8. Tiap-tiap alat penyambung memerlukan lobang yang berbeda sehingga perlemahan yang diakibatkan alat penyambung ini juga tidak sama. Besarnya perlemahan akibat alat penyambung Perlemahan akibat alat sambung ini harus diperhitungkan dalam penentuan luas penampang terpakai (Fbr). Alat Penyambung Besarnya perlemahan Sambungan dengan paku 10 – 15 % Sambungan dengan baut dan sambungan gigi 20 – 25 % Sambungan dengan plat kokot dan pasak cincin 20% Sambungan dengan pasak kayu 30% Sambungan dengan perekat (lem) 0 %
  • 9. Seperti pada contoh perhitungan di atas di dapat Fn = 25,4 cm2. Apabila batang tersebut akan disambung dengan baut, maka luas penampang tersebut harus ditambah dengan perlemahan yang diakibatkan oleh baut tersebut, yakni 20 - 25%. Jika diambil perlemahan tersebut 25% maka luas penampang yang diperlukan: 125 Fbr. = ------- x 25,4 cm2 = 31,75 cm2. 100 Ketentuan dalam PKKI: Batang kayu dalam konstruksi rangka batang harus mempunyai ukuran ≥ 4 cm, sedang luas penampang batang ≥ 32 cm2. 3. Pengaruh lainnya Perhitungan luas penampang berdasarkan gaya yang bekerja dan perlemahan alat sambung adalah untuk menjamin kekuatan dan kestabilan konstruksi. Namun ada pertimbangan-pertimbangan atau pengaruh lain yang berkait dengan teknik pelaksanaan di lapangan. Pengaruh tersebut adalah: (1) Teknik penyamungan dan (2) Ukuran kayu di pasaran.
  • 10. (1) Berkait dengan Teknik penyambungan • Besarnya gaya batang pada suatu konstruksi rangka batang pasti bervariasi. Hasil perhitungan dimensi batang yang didasarkan gaya pasti juga sangat bervariasi. Ini memicu terjadinya salah pasang dan memungkinkan terjadi kesulitan dalam penyambungan. Dalam prakteknya dibuat 2 atau 3 variasi ukuran saja, misalnya dikelompokkan: batang datar, batang tegak, dan batang diagonal. • • (2) Berkait dengan ukuran kayu dalam perdagangan • Jika menggunakan ukuran kayu yang ada dalam perdangan, maka pengadaannya menjadi mudah. Sebaliknya untuk ukuran kayu yang tidak ada dalam perdagangan, pengadaannya harus pesan khusus di penggergajian. Lebih-lebih jika jumlahnya tidak banyak seringkali harganya menjdi lebih mahal. •
  • 11. Soal Latihan 1. Sebuah batang tarik pada sebuah kuda-kuda menahan beban tetap sebesar 5 ton. Dipakai kayu rasamala dan akan disambung dengan baut. Rencanakan ukuran penampang batang tersebut jika perbandingan lebar penampang balok (b) dibanding tinggi penampang balok (h) = 2 : 3. 2. Sebuah batang dengan ukuran penampang 8cm x 12 cm digunakan sebagai balok tarik pada konstruksi jembatan rangka batang. Kayu yang dipakai jenis kayu jati dan akan disambung dengan baut. Beben yang ditahan sebesar P ton bersifat permanen. Berapa beban P maks yang dapat ditahan batang tersebut?