SlideShare a Scribd company logo
PENGARUH KUALITAS PRODUK, DESAIN PRODUK
DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PRODUK ELEKTRONIK MEREK POLYTRON
DI KABUPATEN KUDUS
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
ZAMRONI
NIM: 3352404530
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada:
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Murwatiningsih, M.M Dra. Nanik Suryani, M.Pd
NIP. 195201231980032001 NIP. 195604211985032001
Mengetahui
Ketua Jurusan Manajemen
Drs. Sugiharto, M.Si
NIP 195708201983031002
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan didepan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:
Hari :
Tanggal :
Penguji
Sri Wartini SE, MM
NIP. 197209162005012001
Anggota I Anggota II
Dra. Murwatiningsih, M.M Dra. Nanik Suryani, M.Pd
NIP. 195201231980032001 NIP. 195604211985032001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. Agus Wahyudin, M.Si
NIP.196208121987021001
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain, sebagian maupun
keseluruhan. Pendapat serta temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan hasil jiplakan
dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia untuk menerima sanksi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, Desember 2010
Zamroni
NIM. 3352404530
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
1. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
(Q.S. Al Baqoroh: 286).
2. Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S. Al Insyiroh:6)
3. Semangat, do’a dan pengalaman yang akan menjadikan kunci kesuksesan kita
di masa depan (Peneliti)
Persembahan
1. Almameter
2. Ayah dan Ibu tercinta, serta seluruh
keluarga yang selalu memberi
semangat dan doa.
3. Segenap dosen Fakultas Ekonomi
Unnes
vi
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Kualitas Produk, Desain Produk dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Elektronik Merek Polytron di Kabupaten
Kudus.”
Skripsi ini merupakan syarat akademis dalam menyelesaikan studi strata I
untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang. Melalui skripsi ini penulis banyak belajar sekaligus memperoleh
pengalaman-pengalaman baru, yang belum diperoleh sebelumnya dan diharapkan
pengalaman tersebut dapat bermanfaat dimasa yang akan datang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah menerima banyak bimbingan,
dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri
Semarang yang telah memberi kesempatan kepada penulis menuntut ilmu di
UNNES.
2. Drs. Agus Wahyudin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi yang memberi
kesempatan kepada penulis menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi UNNES.
3. Drs. Sugiharto, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen yang telah memberi
ijin penelitian.
vii
4. Dra. Murwatiningsih, M.M , selaku dosen pembimbing I yang telah
membimbing dan mengarahkan saya dalam menyusun skripsi ini.
5. Ibu Dra. Nanik Suryani, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah
membimbing dan mengarahkan saya dalam menyusun skripsi ini.
6. Ir. Purwanto Iskandar selaku Manager Operasional PT. Polytron Kudus yang
memberi ijin penelitian.
7. Kedua Orang Tuaku terima kasih atas segala do’a dan dukungannya.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan berperan dalam membantu saya menyelesaikan skripsi ini.
Penulis berusaha dalam menyusun skripsi ini sebaik mungkin, namun
mungkin masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu semoga karya
tulis ini mampu menginspirasi peneliti selanjutnya sehingga dapat melengkapi
serta diperoleh hasil yang lebih baik dan mendekati sempurna. Harapan penulis
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, peneliti selanjutnya serta dapat
bermanfaat bagi dunia pendidikan.
Semarang, September 2010
Penyusun
viii
SARI
Zamroni. 2010. “Pengaruh Kualitas Produk, Desain Produk dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Elektronik Merek Polytron di Kabupaten
Kudus”. Pembimbing I: Dra. Murwatiningsih, M.M. Pembimbing II : Drs.Partono.
Kata Kunci : Kualitas Produk, Desain Produk, Promosi dan Keputusan
Pembelian.
Kualitas produk memberikan nilai dalam beberapa bentuk diantaranya
adalah alasan orang untuk membeli. Selain itu konsumen berasal dari beberapa
segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Penurunan
penjualan pada penjualan selama tahun 2008 disebabkan karena kualitas, desain
produk dan tingkat promosi produk Polytron sangat rendah sehingga masyarakat
merasa bosan serta tidak adanya program hadiah maupun hiburan yang
diselenggarakan pihak Polytron. Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
Adakah pengaruh kualitas produk, desain produk dan promosi terhadap keputusan
pembelian produk elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus? Tujuan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui pengaruh kualitas
produk, desain produk dan promosi terhadap keputusan pembelian produk
elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus.
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 responden. Selanjutnya
pada penelitian ini ditetapkan sebanyak 70 kuesioner sebagai sampel penelitian.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner
dalam penelitian ini dengan memberikan atau menyebar daftar pertanyaan kepada
responden,
Hasil penelitian pada persamaan regresi linier berganda adalah sebagai
berikut: Y = -4,076+0,646 X1 + 0,533X2 + 0,716X3
Hipotesis 1 diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,000 (<0,05), hal ini
berarti ada pengaruh antara variabel kualitas produk terhadap keputusan
pembelian. Hipotesis 2 diperoleh signifikansi 0,000 (<0,05), hal ini berarti ada
pengaruh antara variabel desain produk terhadap keputusan pembelian. Hipotesis
3 diperoleh signifikansi 0,001 (<0,05), hal ini berarti ada pengaruh antara variabel
promosi terhadap keputusan pembelian, berdasarkan hasil tersebut hipotesis ketiga
diterima
Simpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh antara variabel kualitas
produk terhadap keputusan pembelian, ada pengaruh antara variabel desain
produk terhadap keputusan pembelian, ada pengaruh antara variabel promosi
terhadap keputusan pembelian. Saran bagi perusahaan sebaiknya lebih
meningkatkan promosi sehingga konsumen dapat lebih mengenal produk Polytron
serta keunggulan produk tersebut.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... iii
PERNYATAAN .............................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v
PRAKATA....................................................................................................... vi
SARI................................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL............................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 12
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 14
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pengertian Kualitas Produk................................................... 15
2.1.2 Pengertian Desain Produk..................................................... 16
2.1.3 Pengertian Promosi ............................................................... 17
2.1.4 Pengertian Keputusan Pembelian.......................................... 19
2.2 Kerangka Pemikiran....................................................................... 25
2.3 Hipotesis......................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi Penelitian ........................................................................ 29
3.2 Sampel Penelitian........................................................................... 29
3.3 Variabel Penelitian ........................................................................ 30
3.4 Metode Pengumpulan Data............................................................ 30
3.5 Uji Instrumen Penelitian ................................................................ 31
3.6 Metode Analisis Data..................................................................... 37
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................. 44
4.1.1 Identitas Responden ............................................................. 44
4.1.2 Analisis Diskriptif................................................................ 46
4.1.3 Analisis Data Kuantitatif...................................................... 50
4.1.4 Asumsi Klasik..................................................................... 51
4.1.5 Persamaan Regresi Linier Berganda.................................... 55
4.1.6 Pengujian Hipotesis.............................................................. 57
4.1.7 Koefisien Determinasi.......................................................... 58
4.2 Pembahasan.................................................................................... 59
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ....................................................................................... 62
5.2 Saran ……….................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA ……….. ....................................................................... 63
LAMPIRAN ………........................................................................................ 65
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ....................................................................... 27
Gambar 4.1 Uji Normalitas.............................................................................. 50
Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas................................... ............................... 53
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Penjualan Produk Polytron...................................................... 11
Tabel 3.1 Uji Validitas Model Produk............................................................ . 31
Tabel 3.2 Uji Validitas Bentuk Produk........................................................... 32
Tabel 3.3 Uji Validitas Keawetan................................................................... 32
Tabel 3.4 Uji Validitas Keindahan.................................................................. 32
Tabel 3.5 Uji Validitas Penampilan..................................................... ........... 33
Tabel 3.6 Uji Validitas Fungsi Produk............................................................ 33
Tabel 3.7 Uji Validitas Atribut Produk........................................................... 33
Tabel 3.8 Uji Validitas Alat Promosi............................................................... 34
Tabel 3.9 Uji Validitas Menginformasikan Produk......................................... 34
Tabel 3.10 Uji Validitas Pengenalan Masalah................................................. 34
Tabel 3.11 Uji Validitas Pencarian Informasi.................................................. 35
Tabel 3.12 Uji Validitas Evaluasi Alternatif.................................................... 35
Tabel 3.13 Uji Validitas Keputusan Pembelian............................................... 35
Tabel 3.14 Uji Validitas Pasca Pembelian....................................................... 36
Tabel 3.15 Uji Reliabilitas Kualitas Produk .................................................... 37
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 44
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ......................................... 45
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................ 45
Tabel 4.4 Kualitas Produk................................................................................ 46
Tabel 4.5 Desain Produk.................................................................................. 47
Tabel 4.6 Promosi ............................................................................................ 48
Tabel 4.7 Keputusan Pembelian....................................................................... 49
Tabel 4.8 Uji Multikolinieritas......................................................................... 52
Tabel 4.9 Uji Autokorelasi............................................................................... 55
Tabel 4.10 Persamaan Regresi Linier Berganda.............................................. 55
Tabel 4.11 Uji F ............................................................................................... 58
Tabel 4.14. Koefisien Determinasi................................................................... 59
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian
Lampiran 3 Data Induk Penelitian
Lampiran 4 Distribusi Frekuensi
Lampiran 5 Uji Validitas
Lampiran 6 Uji Reliabilitas
Lampiran 7 Regresi Liner Berganda
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Semakin majunya perekonomian dan teknologi, berkembang pula strategi
yang harus dijalankan perusahaan, khususnya dibidang pemasaran. Untuk itu
perusahaan perlu memahami atau mempelajari perilaku konsumen dalam
hubungannya dengan pembelian yang dilakukan oleh konsumen tersebut. Dalam
menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu mempertimbangkan tentang
produk atau jasa apa yang dibutuhkan, hal ini dikenal dengan perilaku konsumen.
Hubungannya dengan keputusan pembelian suatu produk atau jasa, pemahaman
mengenai perilaku konsumen meliputi jawaban atas pertanyaan seperti apa (what)
yang dibeli, dimana membeli (where), bagaimana kebiasaan (how often) membeli
dan dalam keadaan apa (under what condition) barang – barang dan jasa – jasa
dibeli. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran perlu didukung pemahaman
yang baik mengenai perilaku konsumen, karena dengan memahami perilaku
konsumen perusahaan dapat merancang apa saja yang diinginkan konsumen.
Untuk memenuhi kebutuhan ini perusahaan elektronik dituntut untuk lebih
memahami konsumennya. Produsen barang sebenarnya dapat memilih bagaimana
cara untuk membawa produknya ke tangan konsumen. Banyak pilihan yang ada di
tangan produsen. Misalnya, produk langsung dihantarkan sendiri oleh produsen,
melalui perantara/distributor, ataupun melalui multi saluran. Distribusi multi
saluran merupakan bauran antara berbagai saluran distribusi konvensional dengan
2
saluran distribusi moderen. (Marketing, 2002). Contoh distribusi langsung oleh
perusahaan misalnya produk elektronik merek Polytron. Akan ada banyak
pertimbangan yang harus dipikirkan dan diperhitungkan oleh pihak produsen.
Dalam menciptakan produk yang bisa memberikan nilai tambah bagi
konsumen maupun pelanggan, maka tentunya produk tersebut harus memiliki
kegunaan, karena konsumen secara rasional akan melihat kegunaan produk
tersebut bagi dirinya. Selanjutnya konsumen juga akan melihat atribut yang
terdapat pada produk tersebut. Jika suatu produk memiliki atribut serta keunikan
yang berbeda dengan produk lain maka ini akan memberikan nilai tambah bagi
konsumen.
Ciri-ciri produk (product feature) menurut Kotler & Armstrong (1996: 281)
adalah sebuah alat bersaing yang membedakan produk badan usaha dengan
produk pesaing. Keegan (1995: 371) juga menambahkan bahwa setiap perusahaan
senantiasa akan menghasilkan produk yang berbeda dengan produk yang
dihasilkan oleh produsen lain. Pembedaan ciri khas produk yang dihasilkan
sedemikian rupa bertujuan untuk menjadikan produk tersebut memiliki keunikan
tersendiri. Pelanggan akan membeli produk yang berkualitas karena pelanggan
adalah orang yang memaksimalkan nilai, dan nilai yang diterima pelanggan akan
mempengaruhi tingkat kepuasannya terhadap suatu produk dan kebiasaan mereka
untuk membeli kembali. Pelanggan yang merasa sangat puas menghasilkan
manfaat bagi perusahaan seperti, mereka kurang peka terhadap harga, mereka
tetap menjadi pelanggan dalam periode yang lama, mereka akan membeli produk
3
baru yang ditawarkan oleh perusahaan, dan mereka akan membicarakan produk
perusahaan dengan gembira kepada orang lain
Persepsi konsumen terhadap kualitas produk akan membentuk preferensi dan
sikap yang pada gilirannya akan mempengaruhi keputusan untuk membeli atau
tidak. Hal ini sejalan dengan pendapat Aaker (1997) dalam Sodik (2004) bahwa
kesan kualitas memberikan nilai dalam beberapa bentuk diantaranya adalah alasan
untuk membeli. Niat untuk melakukan pembelian dapat terbentuk dari sikap
konsumen terhadap bauran pemasaran diantaranya melalui promosi. Kegiatan
promosi sepeda motor Yamaha mio diantaranya dapat dilakukan melalui
periklanan, pemberian hadiah, potongan harga, dan personal selling.
Kualitas produk merupakan salah satu faktor pembentuk nilai pelanggan.
Dalam pandangan konsumen, nilai suatu produk merupakan kualitas produk yang
dinikmati konsumen dengan pengorbanan sejumlah uang atau sumber daya yang
lain (Oliver, 1997: 167).
Sejalan dengna hal tersebut kualitas produk (Kotler & Amstrong, 1996: 279)
mengemukakan kualitas produk (product quality) adalah kemampuan suatu
produk untuk menunjukkan berbagai fungsi termasuk ketahanan, keterandalan,
ketepatan dan kemudahan dalam penggunaan.
Assael (1995) dalam Sodik (2004) mengembangkan model perilaku
konsumen dengan menetapkan tiga faktor yang berpengaruh terhadap perilaku
konsumen. Faktor pertama yang berpengaruh pada konsumen adalah stimuli.
Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan pemprosesan
informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari periklanan, teman
4
atau dari pengalaman sendiri. Pengaruh kedua berasal dari karakteristik pribadi
konsumen meliputi persepsi, sikap, manfaat serta karakteristik konsumen
(demografi, kepribadian, gaya hidup). Pengaruh yang ketiga respon konsumen
yaitu hasil akhir dari proses keputusan konsumen dan suatu pertimbangan yang
menyeluruh. Hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses
atau keputusan pembelian telah banyak dilakukan. Melalui riset ini akan dianalisis
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Produk Panasonic . Ketertarikan pemilihan merek tersebut karena produk
tersebut semakin diminati. Kualitas Produk merupakan salah satu faktor individu
yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang, Produk Panasonic
adalah salah produk elektronik yang diproduksi dalam bentuk televise, radio, tape
maobil dan lain sebagainya yang dulunya di rancang khusus untuk para
bangsawan, tetapi sekarang diminati oleh semua kalangan.
Menurut (Souza, 2005: 189) Kualitas produk sebagai driver dari kepuasan
pelanggan sudah lama diyakini. Setidaknya, lebih lama dibandingkan dengan
keyakinan terhadap kualitas pelayanan sebagai driver kepuasan pelanggan.
Kualitas produk adalah driver kepuasan pelanggan yang multidimensi. Bagi
konsumen, kualitas mempunyai beberapa dimensi. Performance adalah dimensi
yang paling basic dan berhubungan dengan fungsi utama dari suatu produk.
Konsumen akan sangat kecewa apabila harapan mereka terhadap dimensi ini
kurang terpenuhi. Reliability sepintas terlihat mirip tetapi mempunyai perbedaan
yang jelas. Reliability lebih menunjukkan probabilitas produk gagal menjalankan
fungsinya. Feature atau fitur dapat dikatakan sebagai aspek sekunder. Karena
5
perkembangan fitur ini hampir tidak ada batasnya sejalan dengan perkembangan
teknologi, maka fitur menjadi target para produsen utnuk berinovasi dalam upaya
memuaskan pelanggan.
Kualitas yang tinggi merupakan salah satu faktor penting untuk menciptakan
nilai konsumen yang tinggi (Naumann, 1995: 15, 31). Dengan kata lain persepsi
kegunaan produk di mata konsumen yang tinggi merupakan indikasi kualitas
produk yang tinggi pula. Oleh karena kualitas produk merupakan salah satu faktor
penentu nilai pelanggan, maka tingginya kegunaan produk akan mengakibatkan
nilai pelanggan yang tinggi pula.
Berdasarkan penelitian Muryani (2008:47) menemukan bahwa ternyata,
bahwa kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan yaitu 0,033 dan arah
koefisien yang positif sehingga terbukti bahwa kualitas preoduk memang
memegang peranan bagi sebagian orang untuk menenutkkan pilihan atas barang
yang akan dibelinya Dengan diketahuinya faktor kualitas pelayanan mempunyai
yang pengaruh terhadap perilaku konsumen dalam pembelian, maka hal ini
mencerminkan bahwa faktor kualitas produk merupakan faktor yang sangat
menentukan dalam pembelian barang. Bertitik tolak dari dari hasil tersebut,
pengusaha hendaknya menciptakan produk yang memiliki tingkat keawetan
tinggi, karena adanya persaingan ketat antara pengusahapengusaha elektronik
lainnya..
Sedangkan desain produk (product design) menurut Kotler & Armstrong
(1996: 282) adalah fungsi dan corak produk yang merupakan proses desain yang
6
dikembangkan menjadi sebuah produk yang menarik, murah, aman dan tidak
mahal untuk digunakan.
Penelitian Oya Demirbilek and Bahar Sener (2005) menemukan bahwa
menemukan kondisi-kondisi yang bagaimana pengaruh langsung atribut level
lebih besar (lebih kecil) daripada melalui kepuasan, maka penelitian ini menjawab
yakni di bawah kondisi bahwa ada pengaruh iklan maka atribut level tersebut bisa
berpengaruh langsung terhadap minat beli ulang tanpa melalui kepuasan. Atribut
terdiri dari product quality, product feature, dan product design. Dengan kata lain
atribut dapat menjadi sebuah alat bersaing yang membedakan produk badan usaha
dengan produk pesaing, yang tercermin melalui ciri-ciri produk/ product feature,
misalnya brand name. Brand name dapat menjadi ciri khas atau keunikan sebuah
produk yang membedakannya dengan produk pesaing.
Aktivitas promosi merupakan usaha marketing yang memberikan berbagai
upaya insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli
suatu produk atau jasa (Kotler, 1997: 205). Biasanya, konsumen akan mencari
informasi tentang merek (brand information) sebelum mereka memilih suatu
merek. Informasi tentang merek ini biasanya mereka dapatkan dari iklan ataupun
promosi yang dilakukan. Proses informasi merek ini didefinisikan sebagai suatu
proses di mana konsumen mengalokasikan perhatiannya dan usahanya untuk
memahami dan mengelaborasi suatu informasi merek dalam suatu iklan atau
promosi.
Penelitian Koen Pauwels, Jorge Silva-Risso, Shuba Srinivasan, & Dominique
M. Hanssens (2004: ) menyatakan bahwa data yang akurat dan komprehensif
7
sangat jarang dalam marketing research sehingga walaupun data yang mereka
gunakan saat ini cukup untuk melakukan penelitian mereka tetapi masih
kekurangan data yang penting seperti informasi promosi yang spesifik tentang
produk. Selain itu dalam penelitian ini juga menghasilkan adanya pengaruh
promosi pada pemilihan produk automotive. Dalam melakukan pemilihan merek
konsumen akan selalu mempertinggi preferensi berdasarkan merek untuk
membuat keputusan akhir yang sesuai. Pengaruh yang dihasilkan yaitu angka
yang signifikan sebesar 0,039 antara promosi terhadap keputusan konsumen untuk
membeli.
Berdasarkan pendapat D’Souza dan Rao (1995: 33) bahwa promosi memiliki
efek positif yang kuat terhadap preferensi ketika pengalaman konsumen akan
produk sarat dengan ketidakjelasan. Ketika konsumen kurang atau bahkan belum
mempunyai pengalaman akan suatu produk maka disinilah peranan iklan besar
sekali dalam mengkomunikasikan atribut-atribut yang bervariasi dari sebuah
produk untuk mendorong konsumen melakukan pembelian ulang. Hal ini juga
berkaitan dengan research gap yang dikemukakan dalam penelitian ini bahwa di
bawah kondisi ada pengaruh promosi yang kuat maka atribut bisa berpengaruh
langsung terhadap keputusan konsumen untuk membeli. Dengan demikian
penelitian ini memberikan dukungan sekaligus melengkapi konsep teoritis
D’Souza & Rao tersebut.
Lattin dan Bucklin (1989) mengatakan bahwa aktivitas promosi
mempengaruhi ekspektasi konsumen sehingga hal tersebut mempunyai dampak
yang penting dalam tingkah laku pemilihan merek oleh konsumen. Menurut
8
Krishna, Currim and Shoemaker (1991: 5) konsumen akan berpindah ke beberapa
merek lain di dalam kelas produk jika mereka mempersepsikan promosi jarang
dilakukan di kelas produk tersebut. Jika suatu produk dipromosikan lebih sering,
konsumen akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mengekspos-nya
sehingga mereka mengingat merek tersebut dengan lebih baik (Krishna, Currim
and Shoemaker, 1991: 7).
Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena
preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen
berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga
berbeda. Masih terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap keputusan
pembelian. Produsen perlu memahami perilaku konsumen terhadap produk atau
merek yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk
membuat konsumen tertarik terhadap produk yang dihasilkan.
Assael (1995) dalam Sodik (2004) mengembangkan model perilaku
konsumen dengan menetapkan tiga faktor yang berpengaruh terhadap perilaku
konsumen. Faktor pertama yang berpengaruh pada konsumen adalah stimuli.
Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan pemprosesan
informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari periklanan, teman
atau dari pengalaman sendiri. Pengaruh kedua berasal dari karakteristik pribadi
konsumen meliputi persepsi, sikap, manfaat serta karakteristik konsumen
(demografi, kepribadian, gaya hidup). Pengaruh yang ketiga respon konsumen
yaitu hasil akhir dari proses keputusan konsumen dan suatu pertimbangan yang
menyeluruh dari semua faktor diatas.
9
Untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik
produk baik mengenai penampilan, gaya, mutu dan harga dari produk tersebut.
Penetapan kualitas produk, desain produk dan promosi oleh penjual akan
berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen, sebab kualitas produk,
desain produk dan promosi yang dapat dijangkau oleh konsumen akan cenderung
membuat konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut.
Menurut Essael (1987: 11) ada tiga faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan konsumen yaitu: (1) faktor individual konsumen yang meliputi
pendidikan dan penghasilan konsumen; (2) pengaruh lingkungan; (3) strategi
pemasaran. Strategi pemasaran merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh
pemasar dalam usaha memberi informasi dan mempengaruhi konsumen. Variabel
ini adalah kualitas produk, desain produk dan promosi.
Apabila manajer telah memiliki informasi sejauh mana variabel-variabel
perilaku tersebut berpengaruh terhadap pembelian, maka manajer dapat memilih
bauran pemasaran yang tepat. Perusahaan saat ini berupaya untuk
mrngembangkan berbagai variabel bauran pemasaran. Pertama: dari segi produk
manajer terus menerus mencari dan mengembangkan produk yang sesuai dengan
keinginan konsumen. Kedua: dari segi harga, manajer berusaha menentukan harga
yang bias terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Ketiga: dari segi distribusi,
manajer memberikan pelayanan sebaik mungkin, sehingga mudah diperoleh
konsumen. Keempat: dari segi promosi, manajer bisa menyampaikan informasi
melalui iklan maupun promosi penjualan.
10
Penelitian ini berlokasi di kota Kudus, adapun produk yang akan diteliti yaitu
produk elektronik merek Polytron. Produk elektronik ini pada masa 2 tahun yang
lalu sekitar tahun 2007 masih memiliki pangsa pasar yang besar di kota Kudus.
Produk ini laku keras di pasaran, hal ini dikarenakan masyarakat Kudus
menganggap produk merek Polytron merupakan produk elektronik produksi
dalam negeri yang tidak kalah kualitas dan mutunya dari produk luar negeri selain
itu seringnya program-program hadiah diselenggarakan oleh produsen. Namun
pada tahun 2008 – 2009 produk ini mengalami penurunan tingkat penjualan
khususnya di Kota Kudus, penurunan yang signifikan membuat manajer penjualan
mencoba mengidentifikasikan turunnya angka penjualan tersebut.
Secara teoritis keputusan pembelian yang di lakukan konsumen terhadap
barang yang di tawarkan sangat di pengaruhi harga, produk, pelayanan, lokasi
perusahaan atau toko (Kotler, 1997: 165). Namun kenyataanya bahwa meski
minimarket memiliki karateristik dan strategi yang hampir sama satu dengan yang
lainya, kenyataananya dapat memiliki penjualan yang berbeda, seperti produk
elektronik merek Polytron (Tajwini, Rofian, Majalah marketing: 2004). Market
share yang berbeda jauh menurut survei AC Nielsen tahun 2005, dari total 5.000
di Indonesia, produk elektronik merek Polytron mampu menguasai pangsa pasar
di kota Kudus sebesar 12.3%. Penguasaan pangsa pasar sebesar itu mendudukkan
produk elektronik pada posisi nomor empat setelah produk-produk elektronik
lainnya sedangkan Produk Samsung dan JVC yang menguasai market share
sebesar 35%.
11
Adapun data penjualan produk elektronik merek Polytron di Kota Kudus
pada periode tahun 2008-2009 sebagai berikut:
Tabel 1.1.
Data Penjualan Produk Polytron
Periode Tahun 2008-2009 (Dalam Unit)
No. Keterangan Penjualan
Keterangan
Tahun 2008 Tahun 2009
1 Televisi 59.990 38.716 Penurunan Penjualan
2 Tape 48.825 33.350 Penurunan Penjualan
3 Vcd 42.850 33.550 Penurunan penjualan
Rata-Rata 50.555 35.205
Sumber: Polytron Kudus, 2010
Berdasarkan data tersebut di atas dapat diketahui bahwa terdapat penurunan
penjualan pada penjualan 3 produk merek Polytron pada periode tahun 2008 untuk
produk televisi sebesar 21.274, produk tape sebesar 15.475, produk Vcd sebesar
9.300. Hal tersebut berdasarkan rata-rata penjualan 3 produk elektronik selama
tahun 2008 sebesar 50.555 dan tahun 2009 sebesar 35.205. Penurunan ini
disebabkan karena kualitas, desain produk dan tingkat promosi produk Polytron
sangat rendah sehingga masyarakat merasa bosan serta tidak adanya program
hadiah maupun hiburan yang diselenggarakan pihak Polytron.
Setiap orang mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap suatu objek yang
sama. Perusahaan berusaha untuk memuaskan selera konsumen dengan cara
memenuhi kenyataan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini harus benar-benar
diperhatikan oleh perusahaan, sebab semua itu menyangkut hubungan
berkesinambungan dengan konsumen secara tidak langsung karena menyangkut
kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Konsumen dalam melakukan konsumsi
baik barang maupun jasa akan menggunakan pengalaman pemakaian di masa lalu
sebelum mengambil keputusan menggunakannya, jika pengalaman konsumen pada
12
pembelian sebelumnya adalah positif maka konsumen mempunyai kecenderungan
untuk mengulangi pembelian dengan memilih merek yang sama pada pembelian
berikutnya. Tetapi jika perusahaan tidak dapat menciptakan keunggulan dari produk
yang di dihasilkannya maka kemungkinan konsumen untuk melakukan perpindahan
merek pada produk yang dikonsumsinya akan semakin tinggi.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penelitian ini mengambil judul
“Pengaruh Kualitas Produk, Desain Produk dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Elektronik Merek Polytron di Kabupaten
Kudus”
1.2.Rumusan Masalah
Untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik
produk baik mengenai penampilan, gaya, mutu dan harga dari produk tersebut.
Penetapan kualitas produk, desain produk dan promosi oleh penjual akan
berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen, sebab kualitas produk,
desain produk dan promosi yang dapat dijangkau oleh konsumen akan cenderung
membuat konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut.
Menurut Essael (1987: 11) ada tiga faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan konsumen yaitu: (1) faktor individual konsumen yang meliputi
pendidikan dan penghasilan konsumen; (2) pengaruh lingkungan; (3) strategi
pemasaran. Strategi pemasaran merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh
pemasar dalam usaha memberi informasi dan mempengaruhi konsumen. Variabel
ini adalah kualitas produk, desain produk dan promosi.
13
Berdasarkan data tersebut di atas dapat diketahui bahwa terdapat penurunan
penjualan pada penjualan 3 produk merek Polytron pada periode tahun 2008 untuk
produk televisi sebesar 21.274, produk tape sebesar 15.475, produk Vcd sebesar
9.300. Hal tersebut berdasarkan rata-rata penjualan 3 produk elektronik selama
tahun 2008 sebesar 50.555 dan tahun 2009 sebesar 35.205. Penurunan ini
disebabkan karena kualitas, desain produk dan tingkat promosi produk Polytron
sangat rendah sehingga masyarakat merasa bosan serta tidak adanya program
hadiah maupun hiburan yang diselenggarakan pihak Polytron.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka perumusan masalah dalam penelitian
ini yaitu:
1. Adakah pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk
elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus?
2. Adakah pengaruh desain produk terhadap keputusan pembelian produk
elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus?
3. Adakah pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian produk
elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus?
4. Adakah pengaruh kualitas produk, desain produk dan promosi terhadap
keputusan pembelian produk elektronik merek Polytron di kabupaten
Kudus?
14
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian
produk elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus?
2. Untuk mengetahui pengaruh desain produk terhadap keputusan pembelian
produk elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus?
3. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian produk
elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus?
4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, desain produk dan promosi
terhadap keputusan pembelian produk elektronik merek Polytron di kabupaten
Kudus?
1.4.Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Untuk menambah pengetahuan dan berbagai sarana untuk
menerapkan pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah terhadap
masalah yang dihadapi perusahaan khususnya mengenai kualitas produk,
desain produk, promosi serta keputusan membeli.
2. Manfaat Praktis
Memberi gambaran dan faktor–faktor ilmiah tentang kualitas
produk, desain produk, promosi serta keputusan membeli untuk
perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Pengertian Kualitas Produk
Pengertian kualitas yang diadopsi oleh American Society for
Quality Control : bahwa Mutu adalah totalitas bentuk dan karakteristik
barang atau jasa yang menunjukkan kemampuan untuk memuaskan
kebutuhan-kebutuhan yang tampak jelas maupun yang tersembunyi
(Render, Haizer, 2001 : 92).
Meskipun demikian pendapat lain mengatakan bahwa definisi
kualitas menyangkut berbagai kategori. Beberapa dari definisi tersebut
berorientasi pada pengguna dan berorientasi pada produk. Krajewski
(1996, 14) menyatakan bahwa pelanggan mendefinisikan kualitas
dengan berbagai macam cara, yaitu (1) Conformance to Specifications
atau kesesuain dengan spesifikasi (2) Value atau nilai/harga (3) Fitness
of Use atau modelnya, keawetannya, pelayanannya (4) Support atau
dukungan layanan (5) Psychological Impressions atau image,
keindahan, kebersihan.
Menurut Goetsch dan Davis (1997:3) kualitas produk adalah
keadaan dinamik yang diasosiasikan dengan produk, jasa, orang,
proses, lingkungan yang mencapai atau melebihi harapan. Pada
dasarnya mutu dapat mempengaruhi perusahaan dalam empat cara,
16
yaitu : (1) Biaya dan Pangsa Pasar (2) Reputasi Perusahaan (3)
Pertanggungjawaban produk dan (4) Implikasi internasional. Mutu
yang baik dapat mengarah pada peningkatan pangsa pasar,
produktivitas dan penghematan biaya. Perbaikan mutu juga berarti
penurunan kerusakan produk Suatu merek pada gilirannya memberi
tanda pada konsumen mengenai sumber produk tersebut, kualitas
produk, kelebihan-kelebihan produk, dan melindungi konsumen
maupun produsen dari para pesaing yang berusaha memberikan
produk-produk yang tampak identik.
Defenisi tersebut di atas juga menunjukkan bahwa begitu
pentingnya arti dan keberadaan sebuah merek. Merek memegang
peranan sangat penting, salah satunya adalah menjembatani harapan
konsumen pada saat kita menjanjikan sesuatu kepada konsumen.
Dengan demikian dapat diketahui adanya ikatan emosional yang
tercipta antara konsumen dengan perusahaan penghasil produk melalui
merek. Pesaing bisa saja menawarkan produk yang mirip, tapi mereka
tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama.
2.1.2. Pengertian Desain Produk
Masalah desain dari suatu produk telah menjadi salah satu
faktor yang perlu mendapatkan perhatian serius dari manajemen
khususnya team pengembangan produk baru, karena sasaran
konsumen yang dituju tidak sedikit yang mulai mempersoalkan
masalah desain suatu produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan
17
keinginan konsumen. Hal ini penampilan dan fungsi suatu produk
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Angipora (2002: 175).
Menurut Kotler & Armstrong (1996: 282) Desain produk
(product design) adalah fungsi dan corak produk yang merupakan
proses desain yang dikembangkan menjadi sebuah produk yang
menarik, murah aman dan tidak mahal untuk digunakan dan pelayanan.
Atribut yang berbeda pada dua buah produk akan menimbulkan
persepsi yang berbeda pula di mata konsumen. Keputusan tentang
atribut yang ada sangat mempengaruhi reaksi konsumen terhadap suatu
produk. Keunggulan bersaing dapat ditimbulkan melalui atribut produk
atau pembedaan ciri khas suatu produk. Dua produk yang memiliki
fungsi yang sama di mata produsen, belum tentu sama menurut
pandangan konsumen. Karena itu konsumen akan lebih puas terhadap
produk yang memiliki atribut atau ciri khas tertentu yang dianggapnya
lebih bernilai.
2.1.3. Pengertian Promosi
Menurut Dharmmesta dan Irawan (2001 : 349) promosi adalah
arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran. Tujuan utama promosi adalah
menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan
pelanggan sasaran tentang pemasaran dan bauran pemasaran. Dengan
memperhatikan hal diatas maka dibutuhkan persiapan ataupun sarana
18
promosi agar apa yang diinginkan perusahaan dapat memenuhi sasaran
dan efisien.
Teori komunikasi merupakan landasan bagi keberhasilan
strategi promosi yang dilakukan perusahaan diindustri apa saja, teori
ini menjelaskan siapa yang mengirim, pesan apa dengan cara apa
kepada siapa dan bagaimana hasilnya.
Perusahaan yang mengirim pesan yang mereka inginkan akan
diterima konsumen sasaranya dengan baik. Pesan yang dikehendaki
diterima konsumen bisa berupa sekedar adanya program promosi yang
berlangsung pada periode tertentu dengan hadiah tertentu atau berupa
pesan yang lebih halus. Media yang digunakan bisa media cetak dan
media elektronik, yang menjadi target adalah konsumen yang menjadi
sasaran program pemasaran dari perusahaan eceran itu. Umpan balik
adalah respon dari konsumen terhadap pesan yang disampaikan,
umpan balik yang diharapkan bisa berupa tindakan nyata konsumen
untuk membeli produk.
Lattin dan Bucklin (1989) mengatakan bahwa aktivitas
promosi mempengaruhi ekspektasi konsumen sehingga hal tersebut
mempunyai dampak yang penting dalam tingkah laku pemilihan merek
oleh konsumen. Menurut Krishna, Currim and Shoemaker (1991: 5)
konsumen akan berpindah ke beberapa merek lain di dalam kelas
produk jika mereka mempersepsikan promosi jarang dilakukan di kelas
produk tersebut. Jika suatu produk dipromosikan lebih sering,
19
konsumen akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk
mengekspos-nya sehingga mereka mengingat merek tersebut dengan
lebih cermat.
Promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran yang
terdiri atas lima variabel, yaitu: advertising, sales promotion, personal
selling, publishing, direct marketing (Kotler, 1997). Dari kelima
variabel tersebut advertising merupakan alat promosi yang paling
umum dan paling banyak digunakan khususnya untuk produk
konsumsi. Meskipun tidak secara langsung berakibat terhadap
pembelian, advertising merupakan sarana untuk membantu pemasaran
yang efektif untuk menjalin komunikasi antara perusahaan dengan
konsumen dalam usahanya untuk menghadapi pesaing
2.1.4. Pengertian Keputusan Pembelian
Perilaku konsumen menurut J. Paul Peter dan Jerry C. Oslo
adalah interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan
kejadian di sekitar kota di mana manusia melakukan aspek pertukaran
dalam hidup mereka.
Assuari (1996:130) keputusan pembelian adalah suatu proses
pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa
yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu
diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya.
Dalam keputusan pembelian/ membeli barang konsumen ada
lebih dari dua pihak yang terlibat dalam proses pertukaran atau
20
pembeliannya. Kegiatan keputusan pembelian meliputi; pilihan akan
produk, merek, pemasok, penentuan saat pembelian, jumlah
pembelian. Umumnya ada lima macam peranan yang dapat dilakukan
seseorang. Ada kalanya kelima peran ini dipegang oleh satu orang,
namun sering kali pula peranan tersebut dilakukan beberapa orang.
Kotler (1997;175) menjelaskan bahwa perilaku pembelian
terdiri dari proses tiga langkah yaitu pertama pengenalan tentang
produk tersebut, kedua ia mengembangkan keyakinan tentang produk
tersebut, ketiga ia membuat pilihan pembelian yang cermat. Perilaku
konsumen merupakan bagian dari kegiatan manusia. Perilaku
konsumen akan selalu berubah- ubah sesuai dengan pengaruh sosial
budaya yang semakin meluas, latar belakang sosial budaya yang
semakin mendesak selera kebutuhan konsumen semakin meningkat.
Tahap-tahap proses perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan
pembelian dapat dilihat yaitu menganalisa kebutuhan dan keinginan
merupakan proses yang kompleks karena proses ini melibatkan secara
bersama-sama termasuk pengamatan, proses belajar, sikap
karakteristik dan kepribadian . Berdasarkan hal tersebut maka
dikemukakan indikatornya sebagai berikut;
21
a. Pilihan produk,
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari adanya
pilihan produk yang yang harus dibeli.
b. Pilihan merek,
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari adanya
pilihan merek yang yang harus dibeli.
c. Pilihan pemasok,
Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin
akan mencari banyak informasi mengenai pilihan pemasok.
d. Penentuan saat pembelian,
Menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan
seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan
pembelian.
e. Jumlah pembelian.
Sebelum memutuskan membeli maka konsumen harus
merasakan menentukkan berapa jumlah pembelian yang akan
dilakukan.
Pada umumnya konsumen menginginkan produk yang
memiliki karakteristik antara lain :
a. Karakteristik lebih cepat (faster)
Berkaitan dengan dimensi waktu yang menggambarkan kecepatan
dan kemudahan atau kenyamanan untuk memperoleh produk itu.
22
b. Karakteristik lebih murah (cheaper)
Berkaitan dengan dimensi biaya yang menggambarkan
harga atau ongkos dari suatu produk yang harus dibayar oleh
konsumen.
c. Karakteristik lebih baik (better)
Berkaitan dengan dimensi kualitas produk yang dalam hal
ini paling sulit untuk digambarkan secara tepat. (Gasper, 1999 :
119).
Proses pengambilan keputusan yang luas merupakan jenis
pengambilan keputusan yang paling lengkap, bermula dari pengenalan
masalah konsumen yang dapat dipecahkan melalui pembelian beberapa
produk. Untuk keperluan ini, konsumen mencari informasi tentang
produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-
masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya. Evaluasi
produk atau merek akan mengarah kepada keputusan pembelian.
Pemahaman mengenai masing-masing peranan ini sangat
berguna dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Kelima peran tersebut meliputi:
1) Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyadari
adanya keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan
mengusulkan ide untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.
23
2) Pemberi pengaruh (influencer), yaitu orang yang pandangan,
nasihat atau pendapat-pendapatnya mempengaruhi keputusan
pembelian.
3) Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang menentukan
keputusan pembelian.
4) Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian aktual.
5) Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi atau
menggunakan barang atau jasa yang dibeli.
Adapun Faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku
pembelian Para konsumen membuat keputusan tidak dalam sebuah
tempat yang terisolasi dari lingkungan sekitar yaitu:
a. Faktor Budaya
Faktor budaya yang memiliki pengaruh luas dan mendalam
terhadap perilaku budaya ini terdiri dari beberapa komponen :
1) Budaya adalah penentu keinginan dan perilaku yang paling
mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya
sebagian besar diatur oleh naluri.
2) Sub budaya : setiap budaya terdiri dari sub budaya yang lebih
kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi
khusus anggota-anggotanya.
3) Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relative lebih
homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang
tersusun dalam sebuah urutan herarki.
24
b. Faktor sosial
Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial, seperti :
1) Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang
memiliki pengaruh langsung (melalui tatap muka).
2) Keluarga adalah organisasi (kelompok kecil pembeli) yang
paling penting dalam masyarakat.
3) Peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan
dilakukan oleh seseorang. Setiap peran memiliki status.
c. Faktor pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
yang meliputi :
1) Usia dan tahap siklus hidup. Orang membeli barang dan jasa
yang berbeda sepanjang hidupnya.
2) Pekerjaan. Pekerjan seseorang mempengaruhi pola
konsumsinya. .
3) Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang
diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya.
4) Kepribadian dan konsep diri. Setiap orang memiliki
kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi perilaku
pembeliannya.
d. Faktor psikologis
25
Pilihan seseorang untuk membeli dipengaruhi oleh empat
factor psikologis utama yaitu:
1) Motivasi merupakan alasan yang mendasari seseorang untuk
melakukan suatu tindakan.
2) Persepsi adalah proses bagaimana individu memilih,
mengorganisasikan, dan menginterpretasikan masukan serta
informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang memiliki
arti.
3) Pengetahuan. Pada dasarnya seseorang bertindak, mereka
belajar. Belajar menggambarkan perilaku seseorang individu
perubahan yang bersumber dari pengalaman.
4) Keyakinan dan sikap. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif
tentang suatu hal yang dianut oleh seseorang. (Rangkuti,
2003:60-63).
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan
dalam strategi produk harus dapat memproduksi produk terbaik yang
diinginkan konsumen. Keputusan pembelian merupakan hasil
perhitungan yang rasional sehingga konsumen akan memilih produk
yang dapat memberikan kegunaan yang paling besar, sesuai dengan
selera dan biaya yang relatif berdasarkan informasi yang diperoleh.
26
2.2.Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan Teori diatas peneliti menggunakan 3 variabel bebas
yaitu kualitas produk, desain produk dan promosi terhadap keputusan pembelian
produk Polytron. Maka dari itu, peneliti mencoba menganalisa lebih lanjut dan
guna memudahkan suatu penelitian maka dibawah ini digambarkan kerangka
pemikiran sebagai berikut :
Kualitas produk adalah keadaan dinamik yang diasosiasikan dengan
produk, jasa, orang, proses, lingkungan yang mencapai atau melebihi harapan.
Mutu yang baik dapat mengarah pada peningkatan pangsa pasar, produktivitas
dan penghematan biaya. Perbaikan mutu juga berarti penurunan kerusakan
produk Masalah desain dari suatu produk telah menjadi salah satu faktor yang
perlu mendapatkan perhatian serius dari manajemen khususnya team
pengembangan produk baru, karena sasaran konsumen yang dituju tidak
sedikit yang mulai mempersoalkan masalah desain suatu produk yang mampu
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Tujuan utama promosi adalah
menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan
pelanggan sasaran tentang pemasaran dan bauran pemasaran.
Desain produk (product design) adalah fungsi dan corak produk yang
merupakan proses desain yang dikembangkan menjadi sebuah produk yang
menarik, murah aman dan tidak mahal untuk digunakan dan pelayanan.
Dengan adanya atribut-atribut pada suatu produk maka akan membentuk
persepsi seseorang. Atribut yang berbeda pada dua buah produk akan
menimbulkan persepsi yang berbeda pula di mata konsumen.
27
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran. Tujuan utama promosi adalah
menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan
pelanggan sasaran tentang pemasaran dan bauran pemasaran.
Untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik
produk baik mengenai penampilan, gaya, mutu dan harga dari produk tersebut.
Penetapan kualitas produk, desain produk dan promosi oleh penjual akan
berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen, sebab kualitas produk,
desain produk dan promosi yang dapat dijangkau oleh konsumen akan
cenderung membuat konsumen melakukan pembelian terhadap produk
tersebut.
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
Kualitas Produk (X1)
1. Model Produk
2. Bentuk Produk
3. Keawetannya
4. Keindahan,
Desain Produk (X2)
1. Penampilan
2. Fungsi suatu produk
3. Atribut-atribut pada suatu
Promosi (X3)
1. Alat Promosi
2. Menginformasikan Produk
Keputusan Pembelian (Y)
a. Pilihan produk,
b. Pilihan merek,
c. Pilihan pemasok,
d. Penentuan saat pembelian,
e. Jumlah pembelian
28
2.3.Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan tentang adanya
suatu hubungan tertentu antara variabel-variabel yang digunakan yang
sifatnya masih sementara (Soeratno,1999:22).
Dalam penelitian ini yang menjadi hipotesis adalah:
1 Terdapat pengaruh antara kualitas produk terhadap keputusan
pembelian produk elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus.
2 Terdapat pengaruh antara desain produk terhadap keputusan pembelian
produk elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus.
3 Terdapat pengaruh antara promosi terhadap keputusan pembelian
produk elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus.
4 Terdapat pengaruh antara kualitas produk, desain produk dan promosi
terhadap keputusan pembelian produk elektronik merek Polytron di
kabupaten Kudus.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Populasi Penelitian
Menurut Arikunto (1998:115) populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah
membeli produk elektronik merek Polytron di Kudus selama tahun 2009.
sebesar 238 orang.
3.2. Sampel Penelitian
Menurut Arikunto (1998:117) sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Pada penelitian ini menggunakan metode
Accidental Sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan responden
yang ditemui di lokasi. Populasi dalam penelitian ini sudah diketahui
sehingga metode perhitungan rumus sampel menggunakan metode Slovin.
Adapun rumus tersebut sebagai berikut:
)(1 eN
N
n
+
=
Dimana:
n = Sampel
N= Populasi
e = tingkat kesalahan (0,1)
Dalam penelitian ini besarnya sampel adalah :
)1,0(2381
238
+
=n
= 70,41 70
30
Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini minimal sebanyak 70
responden. Selanjutnya pada penelitian ini ditetapkan sebanyak 70
kuesioner sebagai sampel penelitian.
3.3. Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala yang bervariasi yang menjadi obyek penelitan.
Variabel dalam penelitian ini adalah: kualitas produk, desain produk dan
promosi sebagai variabel bebas, sedangkan keputusan pembelian sebagai
variabel terikat.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara wawancara
terhadap responden menggunakan kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini
dengan memberikan atau menyebar daftar pertanyaan kepada responden, dengan
harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.
Pertanyaan dalam kuesioner menggunakan skala 1-5 untuk mewakili
pendapat dari responden.:
STS = ( sangat tidak setuju ) dengan skor nilai 1
TS = ( tidak setuju ) dengan skor nilai 2
S = ( setuju ) dengan skor nilai 3
SS = ( sangat setuju ) dengan skor nilai 4
3.5. Uji Instrumen Penelitian
a) Uji Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
31
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 1998:160).
Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari veriabel yang diteliti secara tepat. Tinggi
rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpulkan tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang
dimaksud.
Suatu item pertanyaan dikatakan valid jika signifikansi > 0,05.
Hasil uji validitas angket dengan menggunakan program SPSS 13.00
for windows.
Berdasarkan perhitungan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.1
Uji Validitas Model Produk
No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan
1 Pertanyaan1 0,000
<0,05
Valid
2 Pertanyaan 2 0.000 Valid
Sumber: Data didolah, 2010
Berdasarkan tabel 3.1 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi
yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan model produk adalah valid
Tabel 3.2
Uji Validitas Bentuk Produk
No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan
1 Pertanyaan1 0,000
<0,05
Valid
2 Pertanyaan 2 0.000 Valid
Sumber: Data didolah, 2010
32
Berdasarkan tabel 3.2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi
yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan bentuk produk adalah valid
Tabel 3.3
Uji Validitas Kewaetan
No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan
1 Pertanyaan1 0,000
<0,05
Valid
2 Pertanyaan 2 0.000 Valid
Sumber: Data didolah, 2010
Berdasarkan tabel 3.3 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi
yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan keawetan adalah valid
Tabel 3.4
Uji Validitas Keindahan
No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan
1 Pertanyaan1 0,000
<0,05
Valid
2 Pertanyaan 2 0.000 Valid
Sumber: Data didolah, 2010
Berdasarkan tabel 3.4 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi
yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan keindahan adalah valid
33
Tabel 3.5
Uji Validitas Penampilan
No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan
1 Pertanyaan1 0,000
<0,05
Valid
2 Pertanyaan 2 0.000 Valid
Sumber: Data didolah, 2010
Berdasarkan tabel 3.5 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi
yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan penampilaln adalah valid
Tabel 3.6
Uji Validitas Fungsi Produk
No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan
1 Pertanyaan1 0,000
<0,05
Valid
2 Pertanyaan 2 0.000 Valid
Sumber: Data didolah, 2010
Berdasarkan tabel 3.6 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi
yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan fungsi produk adalah valid
Tabel 3.7
Uji Validitas Atribut Produk
No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan
1 Pertanyaan1 0,000
<0,05
Valid
2 Pertanyaan 2 0.000 Valid
Sumber: Data didolah, 2010
Berdasarkan tabel 3.7 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi
yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan atribut produk adalah valid
34
Tabel 3.8
Uji Validitas Alat Promosi
No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan
1 Pertanyaan1 0,000
<0,05
Valid
2 Pertanyaan 2 0.000 Valid
Sumber: Data didolah, 2010
Berdasarkan tabel 3.8 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi
yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan alat promosi adalah valid
Tabel 3.9
Uji Validitas Menginformasikan Produk
No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan
1 Pertanyaan1 0,000
<0,05
Valid
2 Pertanyaan 2 0.000 Valid
Sumber: Data didolah, 2010
Berdasarkan tabel 3.9 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi
yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa
pertanyaan menginformasikan produk adalah valid
Tabel 3.10
Uji Validitas Pilihan Produk
No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan
1 Pertanyaan1 0,000
<0,05
Valid
2 Pertanyaan 2 0.000 Valid
Sumber: Data didolah, 2010
Berdasarkan tabel 3.10 di atas dapat dilihat bahwa tingkat
signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa pertanyaan Pilihan Produk adalah valid
35
Tabel 3.11
Uji Validitas Pilihan Merek
No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan
1 Pertanyaan1 0,000
<0,05
Valid
2 Pertanyaan 2 0.000 Valid
Sumber: Data didolah, 2010
Berdasarkan tabel 3.11 di atas dapat dilihat bahwa tingkat
signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa pertanyaan Pilihan Merek adalah valid
Tabel 3.12
Uji Validitas Pilihan Pemasok
No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan
1 Pertanyaan1 0,000
<0,05
Valid
2 Pertanyaan 2 0.000 Valid
Sumber: Data didolah, 2010
Berdasarkan tabel 3.12 di atas dapat dilihat bahwa tingkat
signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa pertanyaan Pilihan Pemasok adalah valid
Tabel 3.13
Uji Validitas Penentuan Saat Pembelian
No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan
1 Pertanyaan1 0,000
<0,05
Valid
2 Pertanyaan 2 0.000 Valid
Sumber: Data didolah, 2010
Berdasarkan tabel 3.13 di atas dapat dilihat bahwa tingkat
signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa pertanyaan penentuan saat pembelian adalah valid
36
Tabel 3.14
Uji Validitas Jumlah Pembelian
No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan
1 Pertanyaan1 0,000
<0,05
Valid
2 Pertanyaan 2 0.000 Valid
Sumber: Data didolah, 2010
Berdasarkan tabel 3.14 di atas dapat dilihat bahwa tingkat
signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa pertanyaan jumlah pembelian adalah valid
b) Uji Reliabilitas
Reliabilitas menujuk pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data kerena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto,
1998:170).
Hasil uji reliabilitas angket dengan menggunakan program SPSS
13,00 for windows , adapun kriteria pengujian sebagai berikut:
1) Jika cronbach alpha > 0,600 maka variabel dikatakan reliabel atau
handal
2) Jika cronbach alpha < 0,600 maka variabel dikatakan tidak reliabel
atau tidak handal
Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel dibawah ini
37
Tabel 3.15
Uji Reliabilitas Kualitas Produk
No. Variabel Cronbach
Alpha
Standard
Cronbach
alpha
Keterangan
1 Kualitas Produk
a. Model Produk
b. Bentuk Produk
c. Keawetan
d. Keindahan
0,744
0,835
0,983
0,923
>0,600
Reliabel
2 Desain Produk
a. Penampilan
b. Fungsi Produk
c. Atribut Produk
0,797
0,759
0,813
>0,600 Reliabel
3 Promosi
a. Alat Promosi
b. Menginformasikan
Produk
0,750
0,728
>0,600 Reliabel
4 Keputusan Pembelian
a. Pilihan produk,
b. Pilihan merek,
c. Pilihan pemasok,
d. Penentuan saat
pembelian,
e. Jumlah pembelian
0,797
0,901
0,899
0,711
0,811
Sumber: Data Primer diolah, 2010
3.6. Metode Analisis Data
Untuk menganalisis data di perlukan suatu cara atau metode analisis
data dari hasil penelitian agar dapat diintepretasikan sehingga laporan yang
dihasilkan mudah dipahami.
Dalam penelitian ini digunakan analisis data sebagai berikut:
a) Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
38
adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data
statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Imam
Ghozali, 2007)
Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan
melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari
data normal. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji
normalitas data adalah:
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
2) Uji Multikolinieritas
Salah satu asumsi klasik adalah tidak terjadinya
multikolonieritas diantar variabel-variabel bebas yang berbeda
dalam satu model. Menurut Algifari (2000:84) apabila hal ini
terjadi berarti antara variabel bebas itu sendiri saling berkorelasi
sehingga dalam hal ini sulit diketahui variabel bebas man ayang
mempengaruhi variabel terikat. Salah satu cara untuk mendeteksi
kolinieritas dilakukan dengan mengkorelasikan antara variabel
39
bebas dan apabila korelasinya signifikan maka antar variabel bebas
tersebut terjadi multikolonieritas. Syarat model regresi berganda
dapat digunakan, apabila tidak ada hubungan yang sempurna antara
variabel bebasnya. Deteksi adanya multikolinieritas dapat
dilakukan dengan mengkorelasikan antara variabel bebas atau
dapat pula dilihat dari nilai VIF.
3) Uji Heterokedastisitas
Pengujian terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan
melalui pengamatan terhadap pola scatter plot yang dihasilkan
melalui SPSS. Apabila pola scatter plot membentuk pola tertentu,
maka model regresi memiliki gejala heteroskedastisitas. Uji
heteroskedastisitas dapat dilihat dari scater plot yang terlihat dari
output SPSS. Apabila titik-titik tersebar tidak teratur dan berada di
atas maupun di bawah anngka nol pada sumbu vertikal
menunjukkan bahwa model regresi tidak mengandung
heteroskedastisitas. Selain itu dapat dilihat dari hasil uji Glesjer
yaitu meregresikan semua variabel bebas dengan |e| yaitu mutlak
residual. Apabila menghasilkan regresi yang tidak signifikan dapat
disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung
heteroskedastisitas Ghozali (2006:132)
40
4) Uji Autokorelasi
Menurut Imam Ghozali (2006:95) uji Autokorelasi
bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,
maka dinamakan ada problem autokorelasi.
Pengujian terhadap adanya fenomena autokorelasi dalam
data yang dianalisis dapat dilakukan dengan menggunakan Durbin-
Watson Test, dengan kriteria sebagai berikut:
d < dl : Tolak Ho
d < du : Tidak menolak Ho
dl ≤ d ≤ du : Pengujian tidak meyakinkan
d > 4 - dl : Tolak Ho
d > 4 - du : Tidak menolak Ho
4 - du ≤ d ≤ 4 - dl : Pengujian tidak meyakinkan
Rumus yang digunakan untuk menghitung statistik
Durbin-Watson Test adalah sebagai berikut:
d = ∑µt² + ∑µt²-1 – 2 ∑µt² µt-1
∑µt²
Keterangan:
d : Statistik Durbin–Watson
∑µt : Nilai Residual pada periode t
∑µt-1 : Nilai Residual pada periode t-1
41
b) Persamaan Regresi Linier Berganda
Penggunaan analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu antara kualitas
produk (X1), desain produk (X2), dan Promosi (X3) terhadap
Keputusan Pembelian (Y)
Bentuk umum regresi tersebut menurut Sudjana (2003:70)
adalah :
Y = a + β1X1 + β2X2 +β3X3 + e
Keterangan :
Y = Keputusan Pembelian
β1 β2 β3 = Koefisien regresi
X1 = Kualitas Produk
X2 = Desain Produk
X3 = Promosi
e = Standard error
c) Uji Hipotesis
1) Uji t (Parsial)
Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Imam Ghozali, 2007).
Hipotesis akan diuji dengan taraf nyata α = 5 persen
H0 : b = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel independen secara
individu terhadap variabel dependen)
42
H1 : b > 0 (ada pengaruh positif antara variabel independen secara
individu terhadap variabel dependen)
Dasar pengambilan keputusan dapat dengan dua cara:
1. Dengan membandingkan t hitung dan t tabel.
a) Apabila t hitung > t tabel, maka ada pengaruh antara
variabel X masing-masing dengan variabel Y. (H0 ditolak
dan H1 diterima)
b) Apabila t hitung < t tabel, maka tidak ada pengaruh antara
variabel X masing-masing dengan variabel Y. (H0 diterima
dan H1 ditolak)
2. Dengan menggunakan angka signifikasi
a) Apabila angka signifikasi < 0,05 maka H1 diterima.
b) Apabila angka signifikasi > 0,05 maka H0 diterima dan H1
ditolak.
2) Uji F (Simultan)
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel
independen secara bersama terhadap variabel dependen.
Kriteria untuk menguji hipotesis adalah (Imam Ghozali, 2007):
1. Membuat hipotesis untuk kasus pengujian F-test di atas, yaitu:
Perumusan Hipotesis
Ho : b = 0 : tidak ada pengaruh antara variabel independen
secara bersama terhadap variabel dependen.
43
H1 : b > 0 : ada pengaruh positif antara variabel independen
secara bersama terhadap variabel dependen.
2. Menentukan F tabel dan F hitung.
Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 % atau taraf
signifikansi sebesar 5 %, maka:
a) apabila F hitung > F tabel, maka Ho ditolak, berarti masing-
masing variabel bebas secara bersama-sama mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
b) apabila F hitung < F tabel, maka Ho di terima, berarti
masing-masing variabel bebas secara bersama-sama tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat.
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Identitas Responden
1. Jenis Kelamin
Berdasarkan penelitian terhadap 70 orang responden yang diteliti,
jenis kelamin responden dapat ditunjukkan dalam tabel berikut :
Tabel 4.1
Distribusi Responden menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi (Orang) Persentase
Laki-laki
Wanita
49
21
70,0
30,0
Jumlah 70 100
Sumber : Data Primer yang diolah, 2010
Berdasarkan tabel 4.1. dapat diketahui bahwa dari penelitian
terhadap 70 orang responden menunjukkan bahwa jumlah responden
dengan jenis kelamin wanita sebanyak 21 orang atau 30% yang artinya
lebih sedikit daripada jumlah responden laki-laki sebanyak 49 orang atau
70 %. Hal ini berarti mayoritas responden dalam penelitian ini yang
belokasi di Desa Jekulo Kudus adalah laki-laki.
2. Usia
Berdasarkan penelitian terhadap 70 orang responden yang diteliti,
kategori usia responden dapat ditunjukkan dalam tabel berikut :
45
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia
Umur Frekuensi (Orang) Persentase
20 – 30 Tahun
31 tahun-40 tahun
> 40 Tahun
32
22
16
45,7
31,4
22,9
Jumlah 70 100
Sumber : Data Primer yang diolah, 2010
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa responden terbesar
berumur 20 tahun sampai dengan 30 tahun sebanyak 32 orang atau
sebanyak 45,7 persen Hal ini berarti mayoritas responden dalam
penelitian ini yang belokasi di Desa Jekulo Kudus berumur 20 tahun -30
tahun.
3. Pekerjaan
Berdasarkan penelitian terhadap 70 orang responden yang diteliti,
kategori pekerjaan responden dapat ditunjukkan dalam tabel berikut :
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan
Jabatan Frekuensi (Orang) Persentase
PNS
Karyawan Swasta
Wiraswasta
32
16
22
45.7
22,9
31,4
Jumlah 70 100
Sumber : Data Primer yang diolah, 2010
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden terbesar
menempati jabatan pada operasional lapangan sebanyak 32 orang atau
sebanyak 45,7 persen. Hal ini berarti mayoritas responden dalam
penelitian ini yang belokasi di Desa Jekulo Kudus bekerja sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS).
46
4.1.2. Analisis Deskriptif
1. Tanggapan Responden Berdasarkan Kualitas Produk (X1)
Berdasarkan jawaban responden dapat dikelompokkan jawaban
seperti tabel di bawah ini:
Tabel 4.4
Kulitas Produk
No. Jawaban F %
1 Sangat Setuju 62 88,6
2 Setuju 7 10,0
3 Tidak Setuju 1 1,4
4 Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 70 100%
Sumber: Data Primer diolah, 2010
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas
responden menjawab setuju sebanyak 62 responden atau 88,6%. Hal ini
berarti kualitas produk merupakan suatu keadaan dinamik yang
diasosiasikan dengan produk, jasa, orang, proses, lingkungan yang
mencapai atau melebihi harapan. Pada dasarnya mutu dapat
mempengaruhi perusahaan dalam empat cara, yaitu : (1) Biaya dan Pangsa
Pasar (2) Reputasi Perusahaan (3) Pertanggungjawaban produk dan (4)
Implikasi internasional. Mutu yang baik dapat mengarah pada peningkatan
pangsa pasar, produktivitas dan penghematan biaya. Perbaikan mutu juga
berarti penurunan kerusakan produk Suatu merek pada gilirannya memberi
tanda pada konsumen mengenai sumber produk tersebut, kualitas produk,
kelebihan-kelebihan produk, dan melindungi konsumen maupun produsen
dari para pesaing yang berusaha memberikan produk-produk yang tampak
identik.
47
2. Tanggapan Responden Berdasarkan Desain Produk (X2)
Berdasarkan jawaban responden dapat dikelompokkan jawaban
seperti tabel di bawah ini:
Tabel 4.5
Desain Produk
No. Jawaban F %
1 Sangat Setuju 61 87,4
2 Setuju 8 11,4
3 Tidak Setuju 1 1,4
4 Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 70 100%
Sumber: Data Primer diolah, 2010
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas
responden menjawab sangat setuju sebanyak 61 responden atau 87,4%.
Hal ini berarti bahwa desain produk (product design) merupakan fungsi
dan corak produk yang merupakan proses desain yang dikembangkan
menjadi sebuah produk yang menarik, murah aman dan tidak mahal untuk
digunakan dan pelayanan. Dengan adanya atribut-atribut pada suatu
produk maka akan membentuk persepsi seseorang. Atribut yang berbeda
pada dua buah produk akan menimbulkan persepsi yang berbeda pula di
mata konsumen.
3. Tanggapan Responden Berdasarkan Promosi (X3)
Berdasarkan jawaban responden dapat dikelompokkan jawaban
seperti tabel di bawah ini:
48
Tabel 4.6
Promosi
No. Jawaban F %
1 Sangat Setuju 64 91,4
2 Setuju 6 8,6
3 Tidak Setuju 0 0
4 Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 70 100%
Sumber: Data Primer diolah, 2010
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas
responden menjawab sangat setuju sebanyak 64 responden atau 91,4%.
Hal ini berarti promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah
yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan
yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Tujuan utama promosi
adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta
mengingatkan pelanggan sasaran tentang pemasaran dan bauran
pemasaran. Dengan memperhatikan hal diatas maka dibutuhkan persiapan
ataupun sarana promosi agar apa yang diinginkan perusahaan dapat
memenuhi sasaran dan efisien. Media yang digunakan bisa media cetak
dan media elektronik, yang menjadi target adalah konsumen yang menjadi
sasaran program pemasaran dari perusahaan eceran itu. Umpan balik
adalah respon dari konsumen terhadap pesan yang disampaikan, umpan
balik yang diharapkan bisa berupa tindakan nyata konsumen untuk
membeli produk.
49
4. Tanggapan Responden Berdasarkan Keputusan Pembelian (Y)
Berdasarkan jawaban responden dapat dikelompokkan jawaban
seperti tabel di bawah ini:
Tabel 4.7
Keputusan Pembelian
No. Jawaban F %
1 Sangat Setuju 64 91,4
2 Setuju 5 7,1
3 Tidak Setuju 1 1,4
4 Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 70 100%
Sumber: Data Primer diolah, 2010
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas
responden menjawab sangat setuju sebanyak 64 responden atau 91,4%.
Hal ini berarti perilaku konsumen merupakan suatu tindakan individu
dalam menggunakan barang atau jasa sebagai proses pengambilan
keputusan. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup,
pendidikan, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian
dan konsep diri pembeli. Tipe produk yang dibeli orang berubah selama
tahap siklus hidup. Usia dan pendidikan seseorang perlu diperhatikan
pihak pemasar, karena akan mempengaruhi pembelian barang-barang dan
jasa
50
4.1.3. Analisis Data Kuantitatif
4.1.3.1.Uji Normalitas
Distribusi Normal akan membentuk satu garis diagonal jika distribusi
normal data adalah normal maka garis menggambarkan data. Sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya atau dengan kata lain media grafik Histrogram dan
grafik Normal plot (Imam Ghozali 2001:186).
a. Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau
grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi
memenuhi asumsi Normalitas.
b. Jika data menyebar garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogram, maka tidak menunjukkan pola distribusi normal maka
model regresi tidak memenuhi asumsi Normalitas.
Adapun dalam penelitian ini pengujian normalitas data terdiri dari dai dua
uji normalitas yaitu sebagai berikut:
Observed Cum Prob
1.00.80.60.40.20.0
ExpectedCumProb
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Gambar 4.1
Uji Normalitas
Berdasarkan gambar 4.1. di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh data
berdistribusi normal.
51
4.1.4. Uji Asumsi Klasik
4.1.4.1.Uji Multikolinieritas
Uji Multikolineritas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas jika variabel
bebas berkolerasi maka variabel–variabel ini tidak ortogonal variabel
ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel
bebas =0. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance
Inflation Factor (VIF ). Menurut Imam Ghozali (2001:63-64)cara
medeteksi terhadap adanya Multikolineritas dalam model regresi adalah
sebagai berikut :
a. Besarnya variabel Inflation Factor/VIF pedoman suatu model regresi
yang bebas Multikolineritas yaitu nilai VIF ≤ 10.
b. Besarnya Tolerance pedoman suatu model regresi yang bebas
Multikolineritas yaitu nilai Tolerance ≥ 0,1
Pengujian multikolinieritas menggunakan software SPSS Versi 15
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
52
Tabel 4.8
Uji Multikolinieritas
No. Variabel Tollerance VIF Keterangan
1 Kualitas Produk 0,808 1,238 Bebas Multikolinieritas
2 Desain Produk 0,613 1,632 Bebas Multikolinieritas
3 Promosi 0,523 1,911 Bebas Multikolinieritas
Sumber: Output SPSS, 2010
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat disimpulkan bahwa variabel
pada penelitian ini bebas multikolinieritas.
4.1.4.2.Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan apakah dalam model regresi
ketidaksaman variance dari Residual satu pengamatan kepengamatan yang
lain jika variance dari Residual pengamatan yang lain tetap maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas / tidak
Heteroskedastisitas cara untuk mendektisikannya atau dengan cara melihat
grafik perhitungan antara nilai prediksi variabel tingkat (z pred) dengan
residual (s recid). Deteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas dapat tidaknya
pola tertentu pada grafik scaterplot antara s recid dan z pred dimana
sumbu Y yang telah diprediksi dan sumbu X atau residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya) yang telah distudentized, analisisnya
a. Jika ada pola tertentu seperti titik – titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur lebih gelombang menyebar kemudian menyempit
maka mengidiksikan telah terjadi Heteroskedastisitas.
53
b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik–titik yang menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi
Heteroskedastisitas.
Pengujian heterokedastisitas menggunakan software SPSS Versi 15
dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Regression Standardized Predicted Value
20-2-4
RegressionStudentized
Residual
4
2
0
-2
-4
Scatterplot
Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Gambar 4.2
Uji Heterkedastisitas
Berdasarkan gambar 4.3. di atas dapat disimpulkan bahwa
variabel pada pengujian penelitian ini tidak terkena heterokedastisitas.
4.1.4.3.Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota dalam data
runtun waktu (time series) atau antara space untuk data crossection.
Menurut Imam Ghozali (2006:95) uji Autokorelasi bertujuan menguji
apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi.
54
Pengujian terhadap adanya fenomena autokorelasi dalam data
yang dianalisis dapat dilakukan dengan menggunakan Durbin-Watson
Test, dengan kriteria sebagai berikut:
d < dl : Tolak Ho
d < du : Tidak menolak Ho
dl ≤ d ≤ du : Pengujian tidak meyakinkan
d > 4 - dl : Tolak Ho
d > 4 - du : Tidak menolak Ho
4 - du ≤ d ≤ 4 - dl : Pengujian tidak meyakinkan
Rumus yang digunakan untuk menghitung statistik Durbin-
Watson Test adalah sebagai berikut:
d = ∑µt² + ∑µt²-1 – 2 ∑µt² µt-1
∑µt²
Keterangan:
d : Statistik Durbin–Watson
∑µt : Nilai Residual pada periode t
∑µt-1 : Nilai Residual pada periode t-1
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan software SPSS V.
15, maka dapat diketahui hasil sebagai berikut:
55
Tabel 4.9
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
,874a ,763 ,753 1,65780 2,440
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Promosi, Kualitas Produk, Desain Produka.
Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.
Sumber: Output SPSS
Nilai Durbin Watson sebesar 2,440, nilai ini akan dibandingkan
dengan nilai tabel dengan menggunaan nilai signifikansi 5%, jumlah
sampel 70 (n), maka di tabel Durbin Watson akan didapatkan nilai sebesar
2,031. Oleh karena nilai Durbin Watson 2,440 lebih besar dari batas atas
(du) 2,031 dan kurang dari 4 – 2,031 , maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi autokorelasi.
4.1.5. Persamaan Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda diperlukan guna mengetahui
koefisien-koefisien regresi serta signifikansi sehingga dapat diperugnakan
untuk menjawab hipotesis melalui lebih dari 1 variabel bebas.
Secara umum formulasi dari regresi berganda dapat ditulis sebagai
berikut:
Tabel 4.10
Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
-4,076 2,914 -1,399 ,167
,646 ,082 ,523 7,856 ,000 ,808 1,238
,533 ,132 ,310 4,049 ,000 ,613 1,632
,716 ,208 ,285 3,448 ,001 ,523 1,911
(Constant)
Kualitas Produk
Desain Produk
Promosi
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Keputusan Pembeliana.
Sumber: Output SPSS, 2010
Berdasarkan tabel 4.10 persamaan regresi linier berganda adalah
sebagai berikut:
56
Y = -4,076 + 0,646 X1 + 0,533X2 + 0,716X3
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Nilai a= - 4,076, artinya jika konstanta mengalami penurunan dengan
asumsi kualitas produk (X1), desain produk (X2) dan promosi (X3)
konstan, maka keputusan pembelian akan mengalami penurunan
sebesar 4,076.
2) Nilai b1= 0,646 artinya jika kualitas produk (X1) mengalami
peningkatan dengan asumsi desain produk (X2) dan promosi (X3)
konstan, maka keputusan pembelian akan mengalami peningkatan
sebesar 0,646.
3) Nilai b2= 0,533, artinya jika desain produk (X2) mengalami
peningkatan dengan asumsi kualitas produk (X1) dan promosi (X3)
konstan, maka keputusan pembelian akan mengalami peningkatan
0,533.
4) Nilai b3= 0,716 artinya jika Promosi (X3) mengalami peningkatan
dengan asumsi kualitas produk (X1) dan desain produk (X2) konstan,
maka keputusan pembelian akan mengalami peningkatan 0,716.
57
4.1.6. Pengujian Hipotesis
4.1.6.1.Uji Parsial (Uji t)
1. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa diperoleh nilai thitung
0,646 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (<0,05), dapat diartikan
bahwa terdapat pengaruh antara variabel kualitas produk terhadap
keputusan pembelian, berdasarkan hasil tersebut hipotesis pertama
diterima.
2. Pengaruh Desain Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa diperoleh nilai thitung
0,533 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (<0,05), dapat diartikan
bahwa terdapat pengaruh antara variabel desain produk terhadap
keputusan pembelian, berdasarkan hasil tersebut hipotesis kedua diterima.
3. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa diperoleh nilai thitung
0,716 dengan taraf signifikansi sebesar 0,001 (<0,05), dapat diartikan
bahwa terdapat pengaruh antara variabel promosi terhadap keputusan
pembelian, berdasarkan hasil tersebut hipotesis ketiga diterima.
4.1.6.2.Uji Simultan (Uji F)
Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, desain produk dan
promosi secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian, maka dapat
dilihat pada nilai F hitung dari tabel Anova berikut ini.
58
Tabel 4.11
Uji F
ANOVAb
585,412 3 195,137 71,003 ,000a
181,388 66 2,748
766,800 69
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Promosi, Kualitas Produk, Desain Produka.
Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.
Berdasarkan tabel 4.11 maka dapat dijelaskan bahwa diperoleh nilai
Fhitung sebesar 71,003 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, hal ini
dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh kualitas produk, desain produk
dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian. Jadi
hipotesis ke empat diterima.
4.1.7. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat.
Nilai determinasi yaitu nilai Adjusted R Square, seperti tabel 4.12 berikut
ini.
Tabel 4.12
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
,874a ,763 ,753 1,65780 2,440
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Promosi, Kualitas Produk, Desain Produka.
Dependent Variable: Keputusan Pembelianb.
Sumber : Output SPSS, 2010
Berdasarkan hasil perhitungan regresi, diperoleh nilai Koefisien
Determinasi yang disesuaikan (adjusted R²) adalah 0,753 artinya 75,3%
dari semua variabel bebas (kualitas produk, desain produk dan promosi)
dapat menerangkan variabel terikat (keputusan pembelian), sedangkan
59
sisanya sebesar 24,7% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diajukan
dalam penelitian ini.
4.2. Pembahasan
1. Berdasarkan pengujian hipotesis pertama, diperoleh signifikansi pengaruh
kualitas produk terhadap keputusan pembelian sebesar 0,000 (<0,05), hal ini
berarti Ho ditolak yang berarti ada pengaruh antara variabel kualitas produk
terhadap keputusan pembelian, berdasarkan hasil tersebut hipotesis pertama
diterima. Krajewski (1996, 14) menyatakan bahwa pelanggan mendefinisikan
kualitas dengan berbagai macam cara, yaitu (1) Conformance to Specifications
atau kesesuain dengan spesifikasi (2) Value atau nilai/harga (3) Fitness of Use
atau modelnya, keawetannya, pelayanannya (4) Support atau dukungan
layanan (5) Psychological Impressions atau image, keindahan, kebersihan.
Menurut Goetsch dan Davis (1997:3) kualitas produk adalah keadaan dinamik
yang diasosiasikan dengan produk, jasa, orang, proses, lingkungan yang
mencapai atau melebihi harapan. Pada dasarnya mutu dapat mempengaruhi
perusahaan dalam empat cara, yaitu: (1) Biaya dan Pangsa Pasar (2) Reputasi
Perusahaan (3) Pertanggungjawaban produk dan (4) Implikasi internasional.
Mutu yang baik dapat mengarah pada peningkatan pangsa pasar, produktivitas
dan penghematan biaya. Perbaikan mutu juga berarti penurunan kerusakan
produk
2. Berdasarkan pengujian hipotesis ke dua, diperoleh signifikansi pengaruh
desain produk terhadap keputusan pembelian sebesar 0,000 (<0,05), Ho
ditolak artinya ada pengaruh variabel desain produk terhadap keputusan
60
pembelian, sehingga hipotesis ke dua diterima. Desain produk menurut Kotler
& Armstrong (1996: 282) yaitu fungsi dan corak produk yang merupakan
proses desain yang dikembangkan menjadi sebuah produk yang menarik,
murah aman dan tidak mahal untuk digunakan dan pelayanan. Dengan adanya
atribut-atribut pada suatu produk maka akan membentuk persepsi seseorang.
Atribut yang berbeda pada dua buah produk akan menimbulkan persepsi yang
berbeda pula di mata konsumen. Masalah desain dari suatu produk di PT.
Polytron Kudus telah menjadi salah satu faktor yang perlu mendapatkan
perhatian serius dari manajemen khususnya team pengembangan produk baru,
karena sasaran konsumen yang dituju tidak sedikit yang mulai mempersoalkan
masalah desain suatu produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen. Hal ini penampilan dan fungsi suatu produk dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan.
3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ke tiga, diperoleh signifikansi pengaruh
promosi terhadap keputusan pembelian signifikansi sebesar 0,001 (<0,05), hal
ini berarti Ho ditolak yang berarti ada pengaruh antara variabel promosi
terhadap keputusan pembelian, berdasarkan hasil tersebut hipotesis ke tiga
diterima Menurut Dharmmesta dan Irawan (2001 : 349) promosi adalah arus
informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang
atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran. Tujuan utama promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi,
dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang pemasaran dan
bauran pemasaran. Dengan memperhatikan hal diatas maka dibutuhkan
61
persiapan ataupun sarana promosi agar apa yang diinginkan perusahaan dapat
memenuhi sasaran dan efisien. Komunikator adalah perusahaan eceran yang
mengirim pesan yang mereka inginkan akan diterima konsumen sasaranya
dengan baik. Pesan yang dikehendaki diterima konsumen bisa berupa sekedar
adanya program promosi yang berlangsung pada periode tertentu dengan
hadiah tertentu atau berupa pesan yang lebih halus. Media yang digunakan
bisa media cetak dan media elektronik, yang menjadi target adalah konsumen
yang menjadi sasaran program pemasaran dari perusahaan eceran itu. Umpan
balik adalah respon dari konsumen terhadap pesan yang disampaikan, umpan
balik yang diharapkan bisa berupa tindakan nyata konsumen untuk membeli
produk.
4. Berdasarkan pengujian hipotesis ke empat, diperoleh signifikansi pengaruh
kualitas produk, desain produk, dan promosi secara bersama-sama terhadap
keputusan pembelian sebesar 0,000 (<0,05), Ho ditolak artinya ada pengaruh
variabel kualitas produk, desain produk, dan promosi secara bersama-sama
terhadap keputusan pembelian, sehingga hipotesis ke empat diterima. Secara
teoritis keputusan pembelian yang di lakukan konsumen terhadap barang yang
di tawarkan sangat di pengaruhi harga, produk, pelayanan, lokasi perusahaan
atau toko (Kotler, 1997: 165).
62
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
1. Terdapat pengaruh variabel kualitas produk terhadap keputusan pembelian.
Jadi hipotesis pertama diterima.
2. Terdapat pengaruh variabel desain produk terhadap keputusan pembelian. Jadi
hipotesis kedua diterima.
3. Terdapat pengaruh variabel Promosi terhadap keputusan pembelian. Jadi
hipotesis ketiga diterima.
4. Terdapat pengaruh variabel kualitas produk, desain produk, dan promosi
secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian. Jadi hipotesis keempat
diterima.
5.2. Saran
Berdasarkan saran yang telah dilakukan maka saran yang dapat diberikan
dalam penelitian ini yaitu bagi PT. Polytron Kudus yaitu
a. Hendaknya PT. Polytron Kudus lebih meningkatkan promosi melalui event-
event atau spanduk agar konsumen dapat lebih mengenal produk Polytron
serta keunggulan produk tersebut sehingga dapat meningkatkan keputusan
pembelian konsumen.
b. PT. Polytron juga harus memperhatikan kualitas produk yang selama ini
dijual, dengan cara meningkatkan mutu dan menjaga keawetan produk
sehingga dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen.
63
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.
Yogyakarta: Rineka Cipta.
Angipora, 2002 Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari Suatu
Merek, Jakarta: Spektrum
D’Souza dan Rao 1995 Repeating an Advertisement More Frequently Than the
Competition Affect Brand Preferences in a Mature Market?”,
Journal of Marketing, Vol. 59 (April): 32 – 42
Dharmmesta dan Irawan, 2001 “Pengaruh Distribusi Selling-in Terhadap Kinerja
Pemasaran”, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol 1: 241-
256.
Essael 1987, Marketing Scales Handbook, Chicago, Illinois USA: American
Marketing Association
Goetsch dan Davis 1997 Mowen, John C. and Michael Minor, 1998, Consumer
Behavior, 5th Edition, New Jersey: Prentice-Hall.Naumann,
Earl., 1995, Creating Customer Value: The Path To
Sustainable CompetitiveAdvantage, Thomson Executive Press,
Cincinnati, Ohio.
Gasper, 1999, Introduction to Management Science, 6th ed, London, Prentice-
Hall.
Imam Ghozali, 2006, Analisis SPSS Multivariate, Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro, Semarang.
J. Paul Peter dan Jerry C. Oslo Stewart-Allen, Allyson L., 2001, “Europe Lacks
Business Culture Necessary for Marketing Succes”, Marketing
News, Pp.5
Kotler & Armstrong, 1996 Principles of Marketing, Prentice Hall Inc., 7th
Edition, Englewood Cliffs, New Jersey.
Krishna, Currim and Shoemaker, 1991 “Putting the service profit chain to work”,
Harvard Business Review
Krajewski, 1996 Terjemahan Kassali Advertising: It’s Role in Modern Marketing,
New York: CBS College Publishing.
64
Keegan 1995 Mowen, John C. and Michael Minor, 1998, Consumer Behavior, 5th
Edition, New Jersey: Prentice-Hall.Naumann, Earl., 1995,
Creating Customer Value: The Path To Sustainable
CompetitiveAdvantage, Thomson Executive Press, Cincinnati,
Ohio.
Oliver, 1997 Oliver, Richard L., 1997, Satisfaction: A Behavioral Perspective on
the Consumer, USA: McGrawhill Companies, Inc.
Oya Demirbilek and Bahar Sener, 2005 Product design, semantics and emotional
response, Ergonomics ISSN 0014-0139 print/ISSN 1366-5847
online # 2003 Taylor & Francis Ltd
http://www.tandf.co.uk/journal
Pelham, 2002 “An Exploratory Model and Initial test of the Influence of Firm
Level Consulting-Oriented Sales Force Programs on Sales
Force Performance”, Journal of Personal Selling & Sales
Management, XXII: 97-109.

More Related Content

Similar to 7370

Laporan aktualisasi
Laporan aktualisasiLaporan aktualisasi
Laporan aktualisasi
Luh Putri Adnyani
 
Proposal skripsi fix waroeng up2 date
Proposal skripsi fix waroeng up2 dateProposal skripsi fix waroeng up2 date
Proposal skripsi fix waroeng up2 date
Amphie Yuurisman
 
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
Juhaeri Susanto
 
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
Juhaeri Susanto
 
Tesis media 5
Tesis media 5Tesis media 5
Tesis media 5
Budi Santoso
 
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
Nurlaila latupono
 
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGEMBANGAN PRODUK
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGEMBANGAN PRODUKRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGEMBANGAN PRODUK
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGEMBANGAN PRODUK
MelianaNursihhah1
 
20. luh putri adnyani rancanan aktualisasi
20. luh putri adnyani rancanan aktualisasi20. luh putri adnyani rancanan aktualisasi
20. luh putri adnyani rancanan aktualisasi
Luh Putri Adnyani
 
Cover dan pengesahan lap akhir
Cover dan pengesahan lap akhirCover dan pengesahan lap akhir
Cover dan pengesahan lap akhir
yenni harianthy
 
Cover dan pengesahan lap akhir
Cover dan pengesahan lap akhirCover dan pengesahan lap akhir
Cover dan pengesahan lap akhir
EllySufriadi5
 
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...
Nurlaila latupono
 
bab 1 2 3 up..docx
bab 1 2 3 up..docxbab 1 2 3 up..docx
bab 1 2 3 up..docx
putriWidinursiam
 
1563
15631563
Ebook_Teori_Perilaku_Konsumen.pdf
Ebook_Teori_Perilaku_Konsumen.pdfEbook_Teori_Perilaku_Konsumen.pdf
Ebook_Teori_Perilaku_Konsumen.pdf
Clareyuta
 
Teori_Perilaku_Konsumen buku unduhan pdf.pdf
Teori_Perilaku_Konsumen buku unduhan pdf.pdfTeori_Perilaku_Konsumen buku unduhan pdf.pdf
Teori_Perilaku_Konsumen buku unduhan pdf.pdf
BintiMaulina
 
Nuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdf
Nuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdfNuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdf
Nuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdf
nuvinurmala
 
Jurnal analisis pengaruh kualitas pelayanan
Jurnal   analisis pengaruh kualitas pelayananJurnal   analisis pengaruh kualitas pelayanan
Jurnal analisis pengaruh kualitas pelayananUniversitas Putera Batam
 
Rahmat hidayat 1302731
Rahmat hidayat 1302731Rahmat hidayat 1302731
Rahmat hidayat 1302731
rahmat hidayat
 
Baku mutu-pascasarjana-2018
Baku mutu-pascasarjana-2018Baku mutu-pascasarjana-2018
Baku mutu-pascasarjana-2018
ArGun2
 
PGSD UMS a510070034 cover proposal ptk catatan terbimbing
PGSD UMS a510070034 cover proposal ptk catatan terbimbingPGSD UMS a510070034 cover proposal ptk catatan terbimbing
PGSD UMS a510070034 cover proposal ptk catatan terbimbing
Prapto Ari Perwira, S.Pd., Gr
 

Similar to 7370 (20)

Laporan aktualisasi
Laporan aktualisasiLaporan aktualisasi
Laporan aktualisasi
 
Proposal skripsi fix waroeng up2 date
Proposal skripsi fix waroeng up2 dateProposal skripsi fix waroeng up2 date
Proposal skripsi fix waroeng up2 date
 
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
 
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
Tesis juhaeri pengaruh_pemasaran_online_harga_dan_pelayanan_terhadap_keputusa...
 
Tesis media 5
Tesis media 5Tesis media 5
Tesis media 5
 
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Tugas 3 Poin (2) Rancanga...
 
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGEMBANGAN PRODUK
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGEMBANGAN PRODUKRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGEMBANGAN PRODUK
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENGEMBANGAN PRODUK
 
20. luh putri adnyani rancanan aktualisasi
20. luh putri adnyani rancanan aktualisasi20. luh putri adnyani rancanan aktualisasi
20. luh putri adnyani rancanan aktualisasi
 
Cover dan pengesahan lap akhir
Cover dan pengesahan lap akhirCover dan pengesahan lap akhir
Cover dan pengesahan lap akhir
 
Cover dan pengesahan lap akhir
Cover dan pengesahan lap akhirCover dan pengesahan lap akhir
Cover dan pengesahan lap akhir
 
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...
Nurlaila Latupono,SE, Prof.Dr.Ir.Hapzi Ali, MM, CMA,Pengaruh Kualitas Produk ...
 
bab 1 2 3 up..docx
bab 1 2 3 up..docxbab 1 2 3 up..docx
bab 1 2 3 up..docx
 
1563
15631563
1563
 
Ebook_Teori_Perilaku_Konsumen.pdf
Ebook_Teori_Perilaku_Konsumen.pdfEbook_Teori_Perilaku_Konsumen.pdf
Ebook_Teori_Perilaku_Konsumen.pdf
 
Teori_Perilaku_Konsumen buku unduhan pdf.pdf
Teori_Perilaku_Konsumen buku unduhan pdf.pdfTeori_Perilaku_Konsumen buku unduhan pdf.pdf
Teori_Perilaku_Konsumen buku unduhan pdf.pdf
 
Nuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdf
Nuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdfNuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdf
Nuvi Nurmala_Laporan Akhir PTK (fix).pdf
 
Jurnal analisis pengaruh kualitas pelayanan
Jurnal   analisis pengaruh kualitas pelayananJurnal   analisis pengaruh kualitas pelayanan
Jurnal analisis pengaruh kualitas pelayanan
 
Rahmat hidayat 1302731
Rahmat hidayat 1302731Rahmat hidayat 1302731
Rahmat hidayat 1302731
 
Baku mutu-pascasarjana-2018
Baku mutu-pascasarjana-2018Baku mutu-pascasarjana-2018
Baku mutu-pascasarjana-2018
 
PGSD UMS a510070034 cover proposal ptk catatan terbimbing
PGSD UMS a510070034 cover proposal ptk catatan terbimbingPGSD UMS a510070034 cover proposal ptk catatan terbimbing
PGSD UMS a510070034 cover proposal ptk catatan terbimbing
 

Recently uploaded

92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
IrfanAudah1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 

Recently uploaded (20)

92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 

7370

  • 1. PENGARUH KUALITAS PRODUK, DESAIN PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK ELEKTRONIK MEREK POLYTRON DI KABUPATEN KUDUS SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Universitas Negeri Semarang Oleh ZAMRONI NIM: 3352404530 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010
  • 2. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari : Tanggal : Pembimbing I Pembimbing II Dra. Murwatiningsih, M.M Dra. Nanik Suryani, M.Pd NIP. 195201231980032001 NIP. 195604211985032001 Mengetahui Ketua Jurusan Manajemen Drs. Sugiharto, M.Si NIP 195708201983031002
  • 3. iii PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan didepan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada: Hari : Tanggal : Penguji Sri Wartini SE, MM NIP. 197209162005012001 Anggota I Anggota II Dra. Murwatiningsih, M.M Dra. Nanik Suryani, M.Pd NIP. 195201231980032001 NIP. 195604211985032001 Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi Drs. Agus Wahyudin, M.Si NIP.196208121987021001
  • 4. iv PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain, sebagian maupun keseluruhan. Pendapat serta temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia untuk menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Semarang, Desember 2010 Zamroni NIM. 3352404530
  • 5. v MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto 1. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Q.S. Al Baqoroh: 286). 2. Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S. Al Insyiroh:6) 3. Semangat, do’a dan pengalaman yang akan menjadikan kunci kesuksesan kita di masa depan (Peneliti) Persembahan 1. Almameter 2. Ayah dan Ibu tercinta, serta seluruh keluarga yang selalu memberi semangat dan doa. 3. Segenap dosen Fakultas Ekonomi Unnes
  • 6. vi PRAKATA Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk, Desain Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Elektronik Merek Polytron di Kabupaten Kudus.” Skripsi ini merupakan syarat akademis dalam menyelesaikan studi strata I untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Melalui skripsi ini penulis banyak belajar sekaligus memperoleh pengalaman-pengalaman baru, yang belum diperoleh sebelumnya dan diharapkan pengalaman tersebut dapat bermanfaat dimasa yang akan datang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah menerima banyak bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberi kesempatan kepada penulis menuntut ilmu di UNNES. 2. Drs. Agus Wahyudin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi yang memberi kesempatan kepada penulis menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi UNNES. 3. Drs. Sugiharto, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen yang telah memberi ijin penelitian.
  • 7. vii 4. Dra. Murwatiningsih, M.M , selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan mengarahkan saya dalam menyusun skripsi ini. 5. Ibu Dra. Nanik Suryani, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan saya dalam menyusun skripsi ini. 6. Ir. Purwanto Iskandar selaku Manager Operasional PT. Polytron Kudus yang memberi ijin penelitian. 7. Kedua Orang Tuaku terima kasih atas segala do’a dan dukungannya. 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan berperan dalam membantu saya menyelesaikan skripsi ini. Penulis berusaha dalam menyusun skripsi ini sebaik mungkin, namun mungkin masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu semoga karya tulis ini mampu menginspirasi peneliti selanjutnya sehingga dapat melengkapi serta diperoleh hasil yang lebih baik dan mendekati sempurna. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, peneliti selanjutnya serta dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan. Semarang, September 2010 Penyusun
  • 8. viii SARI Zamroni. 2010. “Pengaruh Kualitas Produk, Desain Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Elektronik Merek Polytron di Kabupaten Kudus”. Pembimbing I: Dra. Murwatiningsih, M.M. Pembimbing II : Drs.Partono. Kata Kunci : Kualitas Produk, Desain Produk, Promosi dan Keputusan Pembelian. Kualitas produk memberikan nilai dalam beberapa bentuk diantaranya adalah alasan orang untuk membeli. Selain itu konsumen berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Penurunan penjualan pada penjualan selama tahun 2008 disebabkan karena kualitas, desain produk dan tingkat promosi produk Polytron sangat rendah sehingga masyarakat merasa bosan serta tidak adanya program hadiah maupun hiburan yang diselenggarakan pihak Polytron. Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Adakah pengaruh kualitas produk, desain produk dan promosi terhadap keputusan pembelian produk elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus? Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, desain produk dan promosi terhadap keputusan pembelian produk elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 responden. Selanjutnya pada penelitian ini ditetapkan sebanyak 70 kuesioner sebagai sampel penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini dengan memberikan atau menyebar daftar pertanyaan kepada responden, Hasil penelitian pada persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut: Y = -4,076+0,646 X1 + 0,533X2 + 0,716X3 Hipotesis 1 diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,000 (<0,05), hal ini berarti ada pengaruh antara variabel kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Hipotesis 2 diperoleh signifikansi 0,000 (<0,05), hal ini berarti ada pengaruh antara variabel desain produk terhadap keputusan pembelian. Hipotesis 3 diperoleh signifikansi 0,001 (<0,05), hal ini berarti ada pengaruh antara variabel promosi terhadap keputusan pembelian, berdasarkan hasil tersebut hipotesis ketiga diterima Simpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh antara variabel kualitas produk terhadap keputusan pembelian, ada pengaruh antara variabel desain produk terhadap keputusan pembelian, ada pengaruh antara variabel promosi terhadap keputusan pembelian. Saran bagi perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan promosi sehingga konsumen dapat lebih mengenal produk Polytron serta keunggulan produk tersebut.
  • 9. ix DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... iii PERNYATAAN .............................................................................................. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v PRAKATA....................................................................................................... vi SARI................................................................................................................. viii DAFTAR ISI ................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii DAFTAR TABEL............................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 12 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 14 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kualitas Produk................................................... 15 2.1.2 Pengertian Desain Produk..................................................... 16 2.1.3 Pengertian Promosi ............................................................... 17 2.1.4 Pengertian Keputusan Pembelian.......................................... 19 2.2 Kerangka Pemikiran....................................................................... 25 2.3 Hipotesis......................................................................................... 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian ........................................................................ 29 3.2 Sampel Penelitian........................................................................... 29 3.3 Variabel Penelitian ........................................................................ 30 3.4 Metode Pengumpulan Data............................................................ 30 3.5 Uji Instrumen Penelitian ................................................................ 31 3.6 Metode Analisis Data..................................................................... 37
  • 10. x BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ............................................................................. 44 4.1.1 Identitas Responden ............................................................. 44 4.1.2 Analisis Diskriptif................................................................ 46 4.1.3 Analisis Data Kuantitatif...................................................... 50 4.1.4 Asumsi Klasik..................................................................... 51 4.1.5 Persamaan Regresi Linier Berganda.................................... 55 4.1.6 Pengujian Hipotesis.............................................................. 57 4.1.7 Koefisien Determinasi.......................................................... 58 4.2 Pembahasan.................................................................................... 59 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ....................................................................................... 62 5.2 Saran ……….................................................................................. 62 DAFTAR PUSTAKA ……….. ....................................................................... 63 LAMPIRAN ………........................................................................................ 65
  • 11. xi DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ....................................................................... 27 Gambar 4.1 Uji Normalitas.............................................................................. 50 Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas................................... ............................... 53
  • 12. xii DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Data Penjualan Produk Polytron...................................................... 11 Tabel 3.1 Uji Validitas Model Produk............................................................ . 31 Tabel 3.2 Uji Validitas Bentuk Produk........................................................... 32 Tabel 3.3 Uji Validitas Keawetan................................................................... 32 Tabel 3.4 Uji Validitas Keindahan.................................................................. 32 Tabel 3.5 Uji Validitas Penampilan..................................................... ........... 33 Tabel 3.6 Uji Validitas Fungsi Produk............................................................ 33 Tabel 3.7 Uji Validitas Atribut Produk........................................................... 33 Tabel 3.8 Uji Validitas Alat Promosi............................................................... 34 Tabel 3.9 Uji Validitas Menginformasikan Produk......................................... 34 Tabel 3.10 Uji Validitas Pengenalan Masalah................................................. 34 Tabel 3.11 Uji Validitas Pencarian Informasi.................................................. 35 Tabel 3.12 Uji Validitas Evaluasi Alternatif.................................................... 35 Tabel 3.13 Uji Validitas Keputusan Pembelian............................................... 35 Tabel 3.14 Uji Validitas Pasca Pembelian....................................................... 36 Tabel 3.15 Uji Reliabilitas Kualitas Produk .................................................... 37 Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 44 Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ......................................... 45 Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................ 45 Tabel 4.4 Kualitas Produk................................................................................ 46 Tabel 4.5 Desain Produk.................................................................................. 47 Tabel 4.6 Promosi ............................................................................................ 48 Tabel 4.7 Keputusan Pembelian....................................................................... 49 Tabel 4.8 Uji Multikolinieritas......................................................................... 52 Tabel 4.9 Uji Autokorelasi............................................................................... 55 Tabel 4.10 Persamaan Regresi Linier Berganda.............................................. 55 Tabel 4.11 Uji F ............................................................................................... 58 Tabel 4.14. Koefisien Determinasi................................................................... 59
  • 13. xiii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian Lampiran 2 Kuesioner Penelitian Lampiran 3 Data Induk Penelitian Lampiran 4 Distribusi Frekuensi Lampiran 5 Uji Validitas Lampiran 6 Uji Reliabilitas Lampiran 7 Regresi Liner Berganda
  • 14. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin majunya perekonomian dan teknologi, berkembang pula strategi yang harus dijalankan perusahaan, khususnya dibidang pemasaran. Untuk itu perusahaan perlu memahami atau mempelajari perilaku konsumen dalam hubungannya dengan pembelian yang dilakukan oleh konsumen tersebut. Dalam menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu mempertimbangkan tentang produk atau jasa apa yang dibutuhkan, hal ini dikenal dengan perilaku konsumen. Hubungannya dengan keputusan pembelian suatu produk atau jasa, pemahaman mengenai perilaku konsumen meliputi jawaban atas pertanyaan seperti apa (what) yang dibeli, dimana membeli (where), bagaimana kebiasaan (how often) membeli dan dalam keadaan apa (under what condition) barang – barang dan jasa – jasa dibeli. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran perlu didukung pemahaman yang baik mengenai perilaku konsumen, karena dengan memahami perilaku konsumen perusahaan dapat merancang apa saja yang diinginkan konsumen. Untuk memenuhi kebutuhan ini perusahaan elektronik dituntut untuk lebih memahami konsumennya. Produsen barang sebenarnya dapat memilih bagaimana cara untuk membawa produknya ke tangan konsumen. Banyak pilihan yang ada di tangan produsen. Misalnya, produk langsung dihantarkan sendiri oleh produsen, melalui perantara/distributor, ataupun melalui multi saluran. Distribusi multi saluran merupakan bauran antara berbagai saluran distribusi konvensional dengan
  • 15. 2 saluran distribusi moderen. (Marketing, 2002). Contoh distribusi langsung oleh perusahaan misalnya produk elektronik merek Polytron. Akan ada banyak pertimbangan yang harus dipikirkan dan diperhitungkan oleh pihak produsen. Dalam menciptakan produk yang bisa memberikan nilai tambah bagi konsumen maupun pelanggan, maka tentunya produk tersebut harus memiliki kegunaan, karena konsumen secara rasional akan melihat kegunaan produk tersebut bagi dirinya. Selanjutnya konsumen juga akan melihat atribut yang terdapat pada produk tersebut. Jika suatu produk memiliki atribut serta keunikan yang berbeda dengan produk lain maka ini akan memberikan nilai tambah bagi konsumen. Ciri-ciri produk (product feature) menurut Kotler & Armstrong (1996: 281) adalah sebuah alat bersaing yang membedakan produk badan usaha dengan produk pesaing. Keegan (1995: 371) juga menambahkan bahwa setiap perusahaan senantiasa akan menghasilkan produk yang berbeda dengan produk yang dihasilkan oleh produsen lain. Pembedaan ciri khas produk yang dihasilkan sedemikian rupa bertujuan untuk menjadikan produk tersebut memiliki keunikan tersendiri. Pelanggan akan membeli produk yang berkualitas karena pelanggan adalah orang yang memaksimalkan nilai, dan nilai yang diterima pelanggan akan mempengaruhi tingkat kepuasannya terhadap suatu produk dan kebiasaan mereka untuk membeli kembali. Pelanggan yang merasa sangat puas menghasilkan manfaat bagi perusahaan seperti, mereka kurang peka terhadap harga, mereka tetap menjadi pelanggan dalam periode yang lama, mereka akan membeli produk
  • 16. 3 baru yang ditawarkan oleh perusahaan, dan mereka akan membicarakan produk perusahaan dengan gembira kepada orang lain Persepsi konsumen terhadap kualitas produk akan membentuk preferensi dan sikap yang pada gilirannya akan mempengaruhi keputusan untuk membeli atau tidak. Hal ini sejalan dengan pendapat Aaker (1997) dalam Sodik (2004) bahwa kesan kualitas memberikan nilai dalam beberapa bentuk diantaranya adalah alasan untuk membeli. Niat untuk melakukan pembelian dapat terbentuk dari sikap konsumen terhadap bauran pemasaran diantaranya melalui promosi. Kegiatan promosi sepeda motor Yamaha mio diantaranya dapat dilakukan melalui periklanan, pemberian hadiah, potongan harga, dan personal selling. Kualitas produk merupakan salah satu faktor pembentuk nilai pelanggan. Dalam pandangan konsumen, nilai suatu produk merupakan kualitas produk yang dinikmati konsumen dengan pengorbanan sejumlah uang atau sumber daya yang lain (Oliver, 1997: 167). Sejalan dengna hal tersebut kualitas produk (Kotler & Amstrong, 1996: 279) mengemukakan kualitas produk (product quality) adalah kemampuan suatu produk untuk menunjukkan berbagai fungsi termasuk ketahanan, keterandalan, ketepatan dan kemudahan dalam penggunaan. Assael (1995) dalam Sodik (2004) mengembangkan model perilaku konsumen dengan menetapkan tiga faktor yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Faktor pertama yang berpengaruh pada konsumen adalah stimuli. Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan pemprosesan informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari periklanan, teman
  • 17. 4 atau dari pengalaman sendiri. Pengaruh kedua berasal dari karakteristik pribadi konsumen meliputi persepsi, sikap, manfaat serta karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup). Pengaruh yang ketiga respon konsumen yaitu hasil akhir dari proses keputusan konsumen dan suatu pertimbangan yang menyeluruh. Hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses atau keputusan pembelian telah banyak dilakukan. Melalui riset ini akan dianalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelian sepeda motor Produk Panasonic . Ketertarikan pemilihan merek tersebut karena produk tersebut semakin diminati. Kualitas Produk merupakan salah satu faktor individu yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang, Produk Panasonic adalah salah produk elektronik yang diproduksi dalam bentuk televise, radio, tape maobil dan lain sebagainya yang dulunya di rancang khusus untuk para bangsawan, tetapi sekarang diminati oleh semua kalangan. Menurut (Souza, 2005: 189) Kualitas produk sebagai driver dari kepuasan pelanggan sudah lama diyakini. Setidaknya, lebih lama dibandingkan dengan keyakinan terhadap kualitas pelayanan sebagai driver kepuasan pelanggan. Kualitas produk adalah driver kepuasan pelanggan yang multidimensi. Bagi konsumen, kualitas mempunyai beberapa dimensi. Performance adalah dimensi yang paling basic dan berhubungan dengan fungsi utama dari suatu produk. Konsumen akan sangat kecewa apabila harapan mereka terhadap dimensi ini kurang terpenuhi. Reliability sepintas terlihat mirip tetapi mempunyai perbedaan yang jelas. Reliability lebih menunjukkan probabilitas produk gagal menjalankan fungsinya. Feature atau fitur dapat dikatakan sebagai aspek sekunder. Karena
  • 18. 5 perkembangan fitur ini hampir tidak ada batasnya sejalan dengan perkembangan teknologi, maka fitur menjadi target para produsen utnuk berinovasi dalam upaya memuaskan pelanggan. Kualitas yang tinggi merupakan salah satu faktor penting untuk menciptakan nilai konsumen yang tinggi (Naumann, 1995: 15, 31). Dengan kata lain persepsi kegunaan produk di mata konsumen yang tinggi merupakan indikasi kualitas produk yang tinggi pula. Oleh karena kualitas produk merupakan salah satu faktor penentu nilai pelanggan, maka tingginya kegunaan produk akan mengakibatkan nilai pelanggan yang tinggi pula. Berdasarkan penelitian Muryani (2008:47) menemukan bahwa ternyata, bahwa kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan yaitu 0,033 dan arah koefisien yang positif sehingga terbukti bahwa kualitas preoduk memang memegang peranan bagi sebagian orang untuk menenutkkan pilihan atas barang yang akan dibelinya Dengan diketahuinya faktor kualitas pelayanan mempunyai yang pengaruh terhadap perilaku konsumen dalam pembelian, maka hal ini mencerminkan bahwa faktor kualitas produk merupakan faktor yang sangat menentukan dalam pembelian barang. Bertitik tolak dari dari hasil tersebut, pengusaha hendaknya menciptakan produk yang memiliki tingkat keawetan tinggi, karena adanya persaingan ketat antara pengusahapengusaha elektronik lainnya.. Sedangkan desain produk (product design) menurut Kotler & Armstrong (1996: 282) adalah fungsi dan corak produk yang merupakan proses desain yang
  • 19. 6 dikembangkan menjadi sebuah produk yang menarik, murah, aman dan tidak mahal untuk digunakan. Penelitian Oya Demirbilek and Bahar Sener (2005) menemukan bahwa menemukan kondisi-kondisi yang bagaimana pengaruh langsung atribut level lebih besar (lebih kecil) daripada melalui kepuasan, maka penelitian ini menjawab yakni di bawah kondisi bahwa ada pengaruh iklan maka atribut level tersebut bisa berpengaruh langsung terhadap minat beli ulang tanpa melalui kepuasan. Atribut terdiri dari product quality, product feature, dan product design. Dengan kata lain atribut dapat menjadi sebuah alat bersaing yang membedakan produk badan usaha dengan produk pesaing, yang tercermin melalui ciri-ciri produk/ product feature, misalnya brand name. Brand name dapat menjadi ciri khas atau keunikan sebuah produk yang membedakannya dengan produk pesaing. Aktivitas promosi merupakan usaha marketing yang memberikan berbagai upaya insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa (Kotler, 1997: 205). Biasanya, konsumen akan mencari informasi tentang merek (brand information) sebelum mereka memilih suatu merek. Informasi tentang merek ini biasanya mereka dapatkan dari iklan ataupun promosi yang dilakukan. Proses informasi merek ini didefinisikan sebagai suatu proses di mana konsumen mengalokasikan perhatiannya dan usahanya untuk memahami dan mengelaborasi suatu informasi merek dalam suatu iklan atau promosi. Penelitian Koen Pauwels, Jorge Silva-Risso, Shuba Srinivasan, & Dominique M. Hanssens (2004: ) menyatakan bahwa data yang akurat dan komprehensif
  • 20. 7 sangat jarang dalam marketing research sehingga walaupun data yang mereka gunakan saat ini cukup untuk melakukan penelitian mereka tetapi masih kekurangan data yang penting seperti informasi promosi yang spesifik tentang produk. Selain itu dalam penelitian ini juga menghasilkan adanya pengaruh promosi pada pemilihan produk automotive. Dalam melakukan pemilihan merek konsumen akan selalu mempertinggi preferensi berdasarkan merek untuk membuat keputusan akhir yang sesuai. Pengaruh yang dihasilkan yaitu angka yang signifikan sebesar 0,039 antara promosi terhadap keputusan konsumen untuk membeli. Berdasarkan pendapat D’Souza dan Rao (1995: 33) bahwa promosi memiliki efek positif yang kuat terhadap preferensi ketika pengalaman konsumen akan produk sarat dengan ketidakjelasan. Ketika konsumen kurang atau bahkan belum mempunyai pengalaman akan suatu produk maka disinilah peranan iklan besar sekali dalam mengkomunikasikan atribut-atribut yang bervariasi dari sebuah produk untuk mendorong konsumen melakukan pembelian ulang. Hal ini juga berkaitan dengan research gap yang dikemukakan dalam penelitian ini bahwa di bawah kondisi ada pengaruh promosi yang kuat maka atribut bisa berpengaruh langsung terhadap keputusan konsumen untuk membeli. Dengan demikian penelitian ini memberikan dukungan sekaligus melengkapi konsep teoritis D’Souza & Rao tersebut. Lattin dan Bucklin (1989) mengatakan bahwa aktivitas promosi mempengaruhi ekspektasi konsumen sehingga hal tersebut mempunyai dampak yang penting dalam tingkah laku pemilihan merek oleh konsumen. Menurut
  • 21. 8 Krishna, Currim and Shoemaker (1991: 5) konsumen akan berpindah ke beberapa merek lain di dalam kelas produk jika mereka mempersepsikan promosi jarang dilakukan di kelas produk tersebut. Jika suatu produk dipromosikan lebih sering, konsumen akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mengekspos-nya sehingga mereka mengingat merek tersebut dengan lebih baik (Krishna, Currim and Shoemaker, 1991: 7). Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Masih terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Produsen perlu memahami perilaku konsumen terhadap produk atau merek yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk membuat konsumen tertarik terhadap produk yang dihasilkan. Assael (1995) dalam Sodik (2004) mengembangkan model perilaku konsumen dengan menetapkan tiga faktor yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Faktor pertama yang berpengaruh pada konsumen adalah stimuli. Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan pemprosesan informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari periklanan, teman atau dari pengalaman sendiri. Pengaruh kedua berasal dari karakteristik pribadi konsumen meliputi persepsi, sikap, manfaat serta karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup). Pengaruh yang ketiga respon konsumen yaitu hasil akhir dari proses keputusan konsumen dan suatu pertimbangan yang menyeluruh dari semua faktor diatas.
  • 22. 9 Untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, mutu dan harga dari produk tersebut. Penetapan kualitas produk, desain produk dan promosi oleh penjual akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen, sebab kualitas produk, desain produk dan promosi yang dapat dijangkau oleh konsumen akan cenderung membuat konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Menurut Essael (1987: 11) ada tiga faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen yaitu: (1) faktor individual konsumen yang meliputi pendidikan dan penghasilan konsumen; (2) pengaruh lingkungan; (3) strategi pemasaran. Strategi pemasaran merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh pemasar dalam usaha memberi informasi dan mempengaruhi konsumen. Variabel ini adalah kualitas produk, desain produk dan promosi. Apabila manajer telah memiliki informasi sejauh mana variabel-variabel perilaku tersebut berpengaruh terhadap pembelian, maka manajer dapat memilih bauran pemasaran yang tepat. Perusahaan saat ini berupaya untuk mrngembangkan berbagai variabel bauran pemasaran. Pertama: dari segi produk manajer terus menerus mencari dan mengembangkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Kedua: dari segi harga, manajer berusaha menentukan harga yang bias terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Ketiga: dari segi distribusi, manajer memberikan pelayanan sebaik mungkin, sehingga mudah diperoleh konsumen. Keempat: dari segi promosi, manajer bisa menyampaikan informasi melalui iklan maupun promosi penjualan.
  • 23. 10 Penelitian ini berlokasi di kota Kudus, adapun produk yang akan diteliti yaitu produk elektronik merek Polytron. Produk elektronik ini pada masa 2 tahun yang lalu sekitar tahun 2007 masih memiliki pangsa pasar yang besar di kota Kudus. Produk ini laku keras di pasaran, hal ini dikarenakan masyarakat Kudus menganggap produk merek Polytron merupakan produk elektronik produksi dalam negeri yang tidak kalah kualitas dan mutunya dari produk luar negeri selain itu seringnya program-program hadiah diselenggarakan oleh produsen. Namun pada tahun 2008 – 2009 produk ini mengalami penurunan tingkat penjualan khususnya di Kota Kudus, penurunan yang signifikan membuat manajer penjualan mencoba mengidentifikasikan turunnya angka penjualan tersebut. Secara teoritis keputusan pembelian yang di lakukan konsumen terhadap barang yang di tawarkan sangat di pengaruhi harga, produk, pelayanan, lokasi perusahaan atau toko (Kotler, 1997: 165). Namun kenyataanya bahwa meski minimarket memiliki karateristik dan strategi yang hampir sama satu dengan yang lainya, kenyataananya dapat memiliki penjualan yang berbeda, seperti produk elektronik merek Polytron (Tajwini, Rofian, Majalah marketing: 2004). Market share yang berbeda jauh menurut survei AC Nielsen tahun 2005, dari total 5.000 di Indonesia, produk elektronik merek Polytron mampu menguasai pangsa pasar di kota Kudus sebesar 12.3%. Penguasaan pangsa pasar sebesar itu mendudukkan produk elektronik pada posisi nomor empat setelah produk-produk elektronik lainnya sedangkan Produk Samsung dan JVC yang menguasai market share sebesar 35%.
  • 24. 11 Adapun data penjualan produk elektronik merek Polytron di Kota Kudus pada periode tahun 2008-2009 sebagai berikut: Tabel 1.1. Data Penjualan Produk Polytron Periode Tahun 2008-2009 (Dalam Unit) No. Keterangan Penjualan Keterangan Tahun 2008 Tahun 2009 1 Televisi 59.990 38.716 Penurunan Penjualan 2 Tape 48.825 33.350 Penurunan Penjualan 3 Vcd 42.850 33.550 Penurunan penjualan Rata-Rata 50.555 35.205 Sumber: Polytron Kudus, 2010 Berdasarkan data tersebut di atas dapat diketahui bahwa terdapat penurunan penjualan pada penjualan 3 produk merek Polytron pada periode tahun 2008 untuk produk televisi sebesar 21.274, produk tape sebesar 15.475, produk Vcd sebesar 9.300. Hal tersebut berdasarkan rata-rata penjualan 3 produk elektronik selama tahun 2008 sebesar 50.555 dan tahun 2009 sebesar 35.205. Penurunan ini disebabkan karena kualitas, desain produk dan tingkat promosi produk Polytron sangat rendah sehingga masyarakat merasa bosan serta tidak adanya program hadiah maupun hiburan yang diselenggarakan pihak Polytron. Setiap orang mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap suatu objek yang sama. Perusahaan berusaha untuk memuaskan selera konsumen dengan cara memenuhi kenyataan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini harus benar-benar diperhatikan oleh perusahaan, sebab semua itu menyangkut hubungan berkesinambungan dengan konsumen secara tidak langsung karena menyangkut kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Konsumen dalam melakukan konsumsi baik barang maupun jasa akan menggunakan pengalaman pemakaian di masa lalu sebelum mengambil keputusan menggunakannya, jika pengalaman konsumen pada
  • 25. 12 pembelian sebelumnya adalah positif maka konsumen mempunyai kecenderungan untuk mengulangi pembelian dengan memilih merek yang sama pada pembelian berikutnya. Tetapi jika perusahaan tidak dapat menciptakan keunggulan dari produk yang di dihasilkannya maka kemungkinan konsumen untuk melakukan perpindahan merek pada produk yang dikonsumsinya akan semakin tinggi. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Kualitas Produk, Desain Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Elektronik Merek Polytron di Kabupaten Kudus” 1.2.Rumusan Masalah Untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, mutu dan harga dari produk tersebut. Penetapan kualitas produk, desain produk dan promosi oleh penjual akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen, sebab kualitas produk, desain produk dan promosi yang dapat dijangkau oleh konsumen akan cenderung membuat konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Menurut Essael (1987: 11) ada tiga faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen yaitu: (1) faktor individual konsumen yang meliputi pendidikan dan penghasilan konsumen; (2) pengaruh lingkungan; (3) strategi pemasaran. Strategi pemasaran merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh pemasar dalam usaha memberi informasi dan mempengaruhi konsumen. Variabel ini adalah kualitas produk, desain produk dan promosi.
  • 26. 13 Berdasarkan data tersebut di atas dapat diketahui bahwa terdapat penurunan penjualan pada penjualan 3 produk merek Polytron pada periode tahun 2008 untuk produk televisi sebesar 21.274, produk tape sebesar 15.475, produk Vcd sebesar 9.300. Hal tersebut berdasarkan rata-rata penjualan 3 produk elektronik selama tahun 2008 sebesar 50.555 dan tahun 2009 sebesar 35.205. Penurunan ini disebabkan karena kualitas, desain produk dan tingkat promosi produk Polytron sangat rendah sehingga masyarakat merasa bosan serta tidak adanya program hadiah maupun hiburan yang diselenggarakan pihak Polytron. Berdasarkan hal tersebut di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Adakah pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus? 2. Adakah pengaruh desain produk terhadap keputusan pembelian produk elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus? 3. Adakah pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian produk elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus? 4. Adakah pengaruh kualitas produk, desain produk dan promosi terhadap keputusan pembelian produk elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus?
  • 27. 14 1.3.Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus? 2. Untuk mengetahui pengaruh desain produk terhadap keputusan pembelian produk elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus? 3. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian produk elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus? 4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, desain produk dan promosi terhadap keputusan pembelian produk elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus? 1.4.Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: 1. Manfaat Teoritis Untuk menambah pengetahuan dan berbagai sarana untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah terhadap masalah yang dihadapi perusahaan khususnya mengenai kualitas produk, desain produk, promosi serta keputusan membeli. 2. Manfaat Praktis Memberi gambaran dan faktor–faktor ilmiah tentang kualitas produk, desain produk, promosi serta keputusan membeli untuk perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang.
  • 28. 15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengertian Kualitas Produk Pengertian kualitas yang diadopsi oleh American Society for Quality Control : bahwa Mutu adalah totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tampak jelas maupun yang tersembunyi (Render, Haizer, 2001 : 92). Meskipun demikian pendapat lain mengatakan bahwa definisi kualitas menyangkut berbagai kategori. Beberapa dari definisi tersebut berorientasi pada pengguna dan berorientasi pada produk. Krajewski (1996, 14) menyatakan bahwa pelanggan mendefinisikan kualitas dengan berbagai macam cara, yaitu (1) Conformance to Specifications atau kesesuain dengan spesifikasi (2) Value atau nilai/harga (3) Fitness of Use atau modelnya, keawetannya, pelayanannya (4) Support atau dukungan layanan (5) Psychological Impressions atau image, keindahan, kebersihan. Menurut Goetsch dan Davis (1997:3) kualitas produk adalah keadaan dinamik yang diasosiasikan dengan produk, jasa, orang, proses, lingkungan yang mencapai atau melebihi harapan. Pada dasarnya mutu dapat mempengaruhi perusahaan dalam empat cara,
  • 29. 16 yaitu : (1) Biaya dan Pangsa Pasar (2) Reputasi Perusahaan (3) Pertanggungjawaban produk dan (4) Implikasi internasional. Mutu yang baik dapat mengarah pada peningkatan pangsa pasar, produktivitas dan penghematan biaya. Perbaikan mutu juga berarti penurunan kerusakan produk Suatu merek pada gilirannya memberi tanda pada konsumen mengenai sumber produk tersebut, kualitas produk, kelebihan-kelebihan produk, dan melindungi konsumen maupun produsen dari para pesaing yang berusaha memberikan produk-produk yang tampak identik. Defenisi tersebut di atas juga menunjukkan bahwa begitu pentingnya arti dan keberadaan sebuah merek. Merek memegang peranan sangat penting, salah satunya adalah menjembatani harapan konsumen pada saat kita menjanjikan sesuatu kepada konsumen. Dengan demikian dapat diketahui adanya ikatan emosional yang tercipta antara konsumen dengan perusahaan penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan produk yang mirip, tapi mereka tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama. 2.1.2. Pengertian Desain Produk Masalah desain dari suatu produk telah menjadi salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian serius dari manajemen khususnya team pengembangan produk baru, karena sasaran konsumen yang dituju tidak sedikit yang mulai mempersoalkan masalah desain suatu produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan
  • 30. 17 keinginan konsumen. Hal ini penampilan dan fungsi suatu produk dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Angipora (2002: 175). Menurut Kotler & Armstrong (1996: 282) Desain produk (product design) adalah fungsi dan corak produk yang merupakan proses desain yang dikembangkan menjadi sebuah produk yang menarik, murah aman dan tidak mahal untuk digunakan dan pelayanan. Atribut yang berbeda pada dua buah produk akan menimbulkan persepsi yang berbeda pula di mata konsumen. Keputusan tentang atribut yang ada sangat mempengaruhi reaksi konsumen terhadap suatu produk. Keunggulan bersaing dapat ditimbulkan melalui atribut produk atau pembedaan ciri khas suatu produk. Dua produk yang memiliki fungsi yang sama di mata produsen, belum tentu sama menurut pandangan konsumen. Karena itu konsumen akan lebih puas terhadap produk yang memiliki atribut atau ciri khas tertentu yang dianggapnya lebih bernilai. 2.1.3. Pengertian Promosi Menurut Dharmmesta dan Irawan (2001 : 349) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Tujuan utama promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang pemasaran dan bauran pemasaran. Dengan memperhatikan hal diatas maka dibutuhkan persiapan ataupun sarana
  • 31. 18 promosi agar apa yang diinginkan perusahaan dapat memenuhi sasaran dan efisien. Teori komunikasi merupakan landasan bagi keberhasilan strategi promosi yang dilakukan perusahaan diindustri apa saja, teori ini menjelaskan siapa yang mengirim, pesan apa dengan cara apa kepada siapa dan bagaimana hasilnya. Perusahaan yang mengirim pesan yang mereka inginkan akan diterima konsumen sasaranya dengan baik. Pesan yang dikehendaki diterima konsumen bisa berupa sekedar adanya program promosi yang berlangsung pada periode tertentu dengan hadiah tertentu atau berupa pesan yang lebih halus. Media yang digunakan bisa media cetak dan media elektronik, yang menjadi target adalah konsumen yang menjadi sasaran program pemasaran dari perusahaan eceran itu. Umpan balik adalah respon dari konsumen terhadap pesan yang disampaikan, umpan balik yang diharapkan bisa berupa tindakan nyata konsumen untuk membeli produk. Lattin dan Bucklin (1989) mengatakan bahwa aktivitas promosi mempengaruhi ekspektasi konsumen sehingga hal tersebut mempunyai dampak yang penting dalam tingkah laku pemilihan merek oleh konsumen. Menurut Krishna, Currim and Shoemaker (1991: 5) konsumen akan berpindah ke beberapa merek lain di dalam kelas produk jika mereka mempersepsikan promosi jarang dilakukan di kelas produk tersebut. Jika suatu produk dipromosikan lebih sering,
  • 32. 19 konsumen akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mengekspos-nya sehingga mereka mengingat merek tersebut dengan lebih cermat. Promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran yang terdiri atas lima variabel, yaitu: advertising, sales promotion, personal selling, publishing, direct marketing (Kotler, 1997). Dari kelima variabel tersebut advertising merupakan alat promosi yang paling umum dan paling banyak digunakan khususnya untuk produk konsumsi. Meskipun tidak secara langsung berakibat terhadap pembelian, advertising merupakan sarana untuk membantu pemasaran yang efektif untuk menjalin komunikasi antara perusahaan dengan konsumen dalam usahanya untuk menghadapi pesaing 2.1.4. Pengertian Keputusan Pembelian Perilaku konsumen menurut J. Paul Peter dan Jerry C. Oslo adalah interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kota di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Assuari (1996:130) keputusan pembelian adalah suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Dalam keputusan pembelian/ membeli barang konsumen ada lebih dari dua pihak yang terlibat dalam proses pertukaran atau
  • 33. 20 pembeliannya. Kegiatan keputusan pembelian meliputi; pilihan akan produk, merek, pemasok, penentuan saat pembelian, jumlah pembelian. Umumnya ada lima macam peranan yang dapat dilakukan seseorang. Ada kalanya kelima peran ini dipegang oleh satu orang, namun sering kali pula peranan tersebut dilakukan beberapa orang. Kotler (1997;175) menjelaskan bahwa perilaku pembelian terdiri dari proses tiga langkah yaitu pertama pengenalan tentang produk tersebut, kedua ia mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut, ketiga ia membuat pilihan pembelian yang cermat. Perilaku konsumen merupakan bagian dari kegiatan manusia. Perilaku konsumen akan selalu berubah- ubah sesuai dengan pengaruh sosial budaya yang semakin meluas, latar belakang sosial budaya yang semakin mendesak selera kebutuhan konsumen semakin meningkat. Tahap-tahap proses perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian dapat dilihat yaitu menganalisa kebutuhan dan keinginan merupakan proses yang kompleks karena proses ini melibatkan secara bersama-sama termasuk pengamatan, proses belajar, sikap karakteristik dan kepribadian . Berdasarkan hal tersebut maka dikemukakan indikatornya sebagai berikut;
  • 34. 21 a. Pilihan produk, Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari adanya pilihan produk yang yang harus dibeli. b. Pilihan merek, Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari adanya pilihan merek yang yang harus dibeli. c. Pilihan pemasok, Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan mencari banyak informasi mengenai pilihan pemasok. d. Penentuan saat pembelian, Menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembelian. e. Jumlah pembelian. Sebelum memutuskan membeli maka konsumen harus merasakan menentukkan berapa jumlah pembelian yang akan dilakukan. Pada umumnya konsumen menginginkan produk yang memiliki karakteristik antara lain : a. Karakteristik lebih cepat (faster) Berkaitan dengan dimensi waktu yang menggambarkan kecepatan dan kemudahan atau kenyamanan untuk memperoleh produk itu.
  • 35. 22 b. Karakteristik lebih murah (cheaper) Berkaitan dengan dimensi biaya yang menggambarkan harga atau ongkos dari suatu produk yang harus dibayar oleh konsumen. c. Karakteristik lebih baik (better) Berkaitan dengan dimensi kualitas produk yang dalam hal ini paling sulit untuk digambarkan secara tepat. (Gasper, 1999 : 119). Proses pengambilan keputusan yang luas merupakan jenis pengambilan keputusan yang paling lengkap, bermula dari pengenalan masalah konsumen yang dapat dipecahkan melalui pembelian beberapa produk. Untuk keperluan ini, konsumen mencari informasi tentang produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing- masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya. Evaluasi produk atau merek akan mengarah kepada keputusan pembelian. Pemahaman mengenai masing-masing peranan ini sangat berguna dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kelima peran tersebut meliputi: 1) Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.
  • 36. 23 2) Pemberi pengaruh (influencer), yaitu orang yang pandangan, nasihat atau pendapat-pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian. 3) Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang menentukan keputusan pembelian. 4) Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian aktual. 5) Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau jasa yang dibeli. Adapun Faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku pembelian Para konsumen membuat keputusan tidak dalam sebuah tempat yang terisolasi dari lingkungan sekitar yaitu: a. Faktor Budaya Faktor budaya yang memiliki pengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku budaya ini terdiri dari beberapa komponen : 1) Budaya adalah penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri. 2) Sub budaya : setiap budaya terdiri dari sub budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus anggota-anggotanya. 3) Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relative lebih homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan herarki.
  • 37. 24 b. Faktor sosial Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti : 1) Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (melalui tatap muka). 2) Keluarga adalah organisasi (kelompok kecil pembeli) yang paling penting dalam masyarakat. 3) Peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Setiap peran memiliki status. c. Faktor pribadi Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yang meliputi : 1) Usia dan tahap siklus hidup. Orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya. 2) Pekerjaan. Pekerjan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya. . 3) Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. 4) Kepribadian dan konsep diri. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. d. Faktor psikologis
  • 38. 25 Pilihan seseorang untuk membeli dipengaruhi oleh empat factor psikologis utama yaitu: 1) Motivasi merupakan alasan yang mendasari seseorang untuk melakukan suatu tindakan. 2) Persepsi adalah proses bagaimana individu memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan masukan serta informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. 3) Pengetahuan. Pada dasarnya seseorang bertindak, mereka belajar. Belajar menggambarkan perilaku seseorang individu perubahan yang bersumber dari pengalaman. 4) Keyakinan dan sikap. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif tentang suatu hal yang dianut oleh seseorang. (Rangkuti, 2003:60-63). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan dalam strategi produk harus dapat memproduksi produk terbaik yang diinginkan konsumen. Keputusan pembelian merupakan hasil perhitungan yang rasional sehingga konsumen akan memilih produk yang dapat memberikan kegunaan yang paling besar, sesuai dengan selera dan biaya yang relatif berdasarkan informasi yang diperoleh.
  • 39. 26 2.2.Kerangka Pemikiran Berdasarkan landasan Teori diatas peneliti menggunakan 3 variabel bebas yaitu kualitas produk, desain produk dan promosi terhadap keputusan pembelian produk Polytron. Maka dari itu, peneliti mencoba menganalisa lebih lanjut dan guna memudahkan suatu penelitian maka dibawah ini digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut : Kualitas produk adalah keadaan dinamik yang diasosiasikan dengan produk, jasa, orang, proses, lingkungan yang mencapai atau melebihi harapan. Mutu yang baik dapat mengarah pada peningkatan pangsa pasar, produktivitas dan penghematan biaya. Perbaikan mutu juga berarti penurunan kerusakan produk Masalah desain dari suatu produk telah menjadi salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian serius dari manajemen khususnya team pengembangan produk baru, karena sasaran konsumen yang dituju tidak sedikit yang mulai mempersoalkan masalah desain suatu produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Tujuan utama promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang pemasaran dan bauran pemasaran. Desain produk (product design) adalah fungsi dan corak produk yang merupakan proses desain yang dikembangkan menjadi sebuah produk yang menarik, murah aman dan tidak mahal untuk digunakan dan pelayanan. Dengan adanya atribut-atribut pada suatu produk maka akan membentuk persepsi seseorang. Atribut yang berbeda pada dua buah produk akan menimbulkan persepsi yang berbeda pula di mata konsumen.
  • 40. 27 Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Tujuan utama promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang pemasaran dan bauran pemasaran. Untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, mutu dan harga dari produk tersebut. Penetapan kualitas produk, desain produk dan promosi oleh penjual akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen, sebab kualitas produk, desain produk dan promosi yang dapat dijangkau oleh konsumen akan cenderung membuat konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Kualitas Produk (X1) 1. Model Produk 2. Bentuk Produk 3. Keawetannya 4. Keindahan, Desain Produk (X2) 1. Penampilan 2. Fungsi suatu produk 3. Atribut-atribut pada suatu Promosi (X3) 1. Alat Promosi 2. Menginformasikan Produk Keputusan Pembelian (Y) a. Pilihan produk, b. Pilihan merek, c. Pilihan pemasok, d. Penentuan saat pembelian, e. Jumlah pembelian
  • 41. 28 2.3.Hipotesis Hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan tentang adanya suatu hubungan tertentu antara variabel-variabel yang digunakan yang sifatnya masih sementara (Soeratno,1999:22). Dalam penelitian ini yang menjadi hipotesis adalah: 1 Terdapat pengaruh antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus. 2 Terdapat pengaruh antara desain produk terhadap keputusan pembelian produk elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus. 3 Terdapat pengaruh antara promosi terhadap keputusan pembelian produk elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus. 4 Terdapat pengaruh antara kualitas produk, desain produk dan promosi terhadap keputusan pembelian produk elektronik merek Polytron di kabupaten Kudus.
  • 42. 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Penelitian Menurut Arikunto (1998:115) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli produk elektronik merek Polytron di Kudus selama tahun 2009. sebesar 238 orang. 3.2. Sampel Penelitian Menurut Arikunto (1998:117) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pada penelitian ini menggunakan metode Accidental Sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan responden yang ditemui di lokasi. Populasi dalam penelitian ini sudah diketahui sehingga metode perhitungan rumus sampel menggunakan metode Slovin. Adapun rumus tersebut sebagai berikut: )(1 eN N n + = Dimana: n = Sampel N= Populasi e = tingkat kesalahan (0,1) Dalam penelitian ini besarnya sampel adalah : )1,0(2381 238 + =n = 70,41 70
  • 43. 30 Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini minimal sebanyak 70 responden. Selanjutnya pada penelitian ini ditetapkan sebanyak 70 kuesioner sebagai sampel penelitian. 3.3. Variabel Penelitian Variabel adalah gejala yang bervariasi yang menjadi obyek penelitan. Variabel dalam penelitian ini adalah: kualitas produk, desain produk dan promosi sebagai variabel bebas, sedangkan keputusan pembelian sebagai variabel terikat. 3.4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara wawancara terhadap responden menggunakan kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini dengan memberikan atau menyebar daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Pertanyaan dalam kuesioner menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari responden.: STS = ( sangat tidak setuju ) dengan skor nilai 1 TS = ( tidak setuju ) dengan skor nilai 2 S = ( setuju ) dengan skor nilai 3 SS = ( sangat setuju ) dengan skor nilai 4 3.5. Uji Instrumen Penelitian a) Uji Validitas Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
  • 44. 31 mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 1998:160). Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari veriabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpulkan tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Suatu item pertanyaan dikatakan valid jika signifikansi > 0,05. Hasil uji validitas angket dengan menggunakan program SPSS 13.00 for windows. Berdasarkan perhitungan dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.1 Uji Validitas Model Produk No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan 1 Pertanyaan1 0,000 <0,05 Valid 2 Pertanyaan 2 0.000 Valid Sumber: Data didolah, 2010 Berdasarkan tabel 3.1 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan model produk adalah valid Tabel 3.2 Uji Validitas Bentuk Produk No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan 1 Pertanyaan1 0,000 <0,05 Valid 2 Pertanyaan 2 0.000 Valid Sumber: Data didolah, 2010
  • 45. 32 Berdasarkan tabel 3.2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan bentuk produk adalah valid Tabel 3.3 Uji Validitas Kewaetan No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan 1 Pertanyaan1 0,000 <0,05 Valid 2 Pertanyaan 2 0.000 Valid Sumber: Data didolah, 2010 Berdasarkan tabel 3.3 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan keawetan adalah valid Tabel 3.4 Uji Validitas Keindahan No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan 1 Pertanyaan1 0,000 <0,05 Valid 2 Pertanyaan 2 0.000 Valid Sumber: Data didolah, 2010 Berdasarkan tabel 3.4 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan keindahan adalah valid
  • 46. 33 Tabel 3.5 Uji Validitas Penampilan No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan 1 Pertanyaan1 0,000 <0,05 Valid 2 Pertanyaan 2 0.000 Valid Sumber: Data didolah, 2010 Berdasarkan tabel 3.5 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan penampilaln adalah valid Tabel 3.6 Uji Validitas Fungsi Produk No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan 1 Pertanyaan1 0,000 <0,05 Valid 2 Pertanyaan 2 0.000 Valid Sumber: Data didolah, 2010 Berdasarkan tabel 3.6 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan fungsi produk adalah valid Tabel 3.7 Uji Validitas Atribut Produk No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan 1 Pertanyaan1 0,000 <0,05 Valid 2 Pertanyaan 2 0.000 Valid Sumber: Data didolah, 2010 Berdasarkan tabel 3.7 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan atribut produk adalah valid
  • 47. 34 Tabel 3.8 Uji Validitas Alat Promosi No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan 1 Pertanyaan1 0,000 <0,05 Valid 2 Pertanyaan 2 0.000 Valid Sumber: Data didolah, 2010 Berdasarkan tabel 3.8 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan alat promosi adalah valid Tabel 3.9 Uji Validitas Menginformasikan Produk No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan 1 Pertanyaan1 0,000 <0,05 Valid 2 Pertanyaan 2 0.000 Valid Sumber: Data didolah, 2010 Berdasarkan tabel 3.9 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan menginformasikan produk adalah valid Tabel 3.10 Uji Validitas Pilihan Produk No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan 1 Pertanyaan1 0,000 <0,05 Valid 2 Pertanyaan 2 0.000 Valid Sumber: Data didolah, 2010 Berdasarkan tabel 3.10 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan Pilihan Produk adalah valid
  • 48. 35 Tabel 3.11 Uji Validitas Pilihan Merek No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan 1 Pertanyaan1 0,000 <0,05 Valid 2 Pertanyaan 2 0.000 Valid Sumber: Data didolah, 2010 Berdasarkan tabel 3.11 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan Pilihan Merek adalah valid Tabel 3.12 Uji Validitas Pilihan Pemasok No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan 1 Pertanyaan1 0,000 <0,05 Valid 2 Pertanyaan 2 0.000 Valid Sumber: Data didolah, 2010 Berdasarkan tabel 3.12 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan Pilihan Pemasok adalah valid Tabel 3.13 Uji Validitas Penentuan Saat Pembelian No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan 1 Pertanyaan1 0,000 <0,05 Valid 2 Pertanyaan 2 0.000 Valid Sumber: Data didolah, 2010 Berdasarkan tabel 3.13 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan penentuan saat pembelian adalah valid
  • 49. 36 Tabel 3.14 Uji Validitas Jumlah Pembelian No. Pertanyaan Sig Standard Sig Keterangan 1 Pertanyaan1 0,000 <0,05 Valid 2 Pertanyaan 2 0.000 Valid Sumber: Data didolah, 2010 Berdasarkan tabel 3.14 di atas dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan jumlah pembelian adalah valid b) Uji Reliabilitas Reliabilitas menujuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data kerena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 1998:170). Hasil uji reliabilitas angket dengan menggunakan program SPSS 13,00 for windows , adapun kriteria pengujian sebagai berikut: 1) Jika cronbach alpha > 0,600 maka variabel dikatakan reliabel atau handal 2) Jika cronbach alpha < 0,600 maka variabel dikatakan tidak reliabel atau tidak handal Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel dibawah ini
  • 50. 37 Tabel 3.15 Uji Reliabilitas Kualitas Produk No. Variabel Cronbach Alpha Standard Cronbach alpha Keterangan 1 Kualitas Produk a. Model Produk b. Bentuk Produk c. Keawetan d. Keindahan 0,744 0,835 0,983 0,923 >0,600 Reliabel 2 Desain Produk a. Penampilan b. Fungsi Produk c. Atribut Produk 0,797 0,759 0,813 >0,600 Reliabel 3 Promosi a. Alat Promosi b. Menginformasikan Produk 0,750 0,728 >0,600 Reliabel 4 Keputusan Pembelian a. Pilihan produk, b. Pilihan merek, c. Pilihan pemasok, d. Penentuan saat pembelian, e. Jumlah pembelian 0,797 0,901 0,899 0,711 0,811 Sumber: Data Primer diolah, 2010 3.6. Metode Analisis Data Untuk menganalisis data di perlukan suatu cara atau metode analisis data dari hasil penelitian agar dapat diintepretasikan sehingga laporan yang dihasilkan mudah dipahami. Dalam penelitian ini digunakan analisis data sebagai berikut: a) Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
  • 51. 38 adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Imam Ghozali, 2007) Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah: 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2) Uji Multikolinieritas Salah satu asumsi klasik adalah tidak terjadinya multikolonieritas diantar variabel-variabel bebas yang berbeda dalam satu model. Menurut Algifari (2000:84) apabila hal ini terjadi berarti antara variabel bebas itu sendiri saling berkorelasi sehingga dalam hal ini sulit diketahui variabel bebas man ayang mempengaruhi variabel terikat. Salah satu cara untuk mendeteksi kolinieritas dilakukan dengan mengkorelasikan antara variabel
  • 52. 39 bebas dan apabila korelasinya signifikan maka antar variabel bebas tersebut terjadi multikolonieritas. Syarat model regresi berganda dapat digunakan, apabila tidak ada hubungan yang sempurna antara variabel bebasnya. Deteksi adanya multikolinieritas dapat dilakukan dengan mengkorelasikan antara variabel bebas atau dapat pula dilihat dari nilai VIF. 3) Uji Heterokedastisitas Pengujian terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap pola scatter plot yang dihasilkan melalui SPSS. Apabila pola scatter plot membentuk pola tertentu, maka model regresi memiliki gejala heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dari scater plot yang terlihat dari output SPSS. Apabila titik-titik tersebar tidak teratur dan berada di atas maupun di bawah anngka nol pada sumbu vertikal menunjukkan bahwa model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas. Selain itu dapat dilihat dari hasil uji Glesjer yaitu meregresikan semua variabel bebas dengan |e| yaitu mutlak residual. Apabila menghasilkan regresi yang tidak signifikan dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas Ghozali (2006:132)
  • 53. 40 4) Uji Autokorelasi Menurut Imam Ghozali (2006:95) uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Pengujian terhadap adanya fenomena autokorelasi dalam data yang dianalisis dapat dilakukan dengan menggunakan Durbin- Watson Test, dengan kriteria sebagai berikut: d < dl : Tolak Ho d < du : Tidak menolak Ho dl ≤ d ≤ du : Pengujian tidak meyakinkan d > 4 - dl : Tolak Ho d > 4 - du : Tidak menolak Ho 4 - du ≤ d ≤ 4 - dl : Pengujian tidak meyakinkan Rumus yang digunakan untuk menghitung statistik Durbin-Watson Test adalah sebagai berikut: d = ∑µt² + ∑µt²-1 – 2 ∑µt² µt-1 ∑µt² Keterangan: d : Statistik Durbin–Watson ∑µt : Nilai Residual pada periode t ∑µt-1 : Nilai Residual pada periode t-1
  • 54. 41 b) Persamaan Regresi Linier Berganda Penggunaan analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu antara kualitas produk (X1), desain produk (X2), dan Promosi (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y) Bentuk umum regresi tersebut menurut Sudjana (2003:70) adalah : Y = a + β1X1 + β2X2 +β3X3 + e Keterangan : Y = Keputusan Pembelian β1 β2 β3 = Koefisien regresi X1 = Kualitas Produk X2 = Desain Produk X3 = Promosi e = Standard error c) Uji Hipotesis 1) Uji t (Parsial) Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2007). Hipotesis akan diuji dengan taraf nyata α = 5 persen H0 : b = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel independen secara individu terhadap variabel dependen)
  • 55. 42 H1 : b > 0 (ada pengaruh positif antara variabel independen secara individu terhadap variabel dependen) Dasar pengambilan keputusan dapat dengan dua cara: 1. Dengan membandingkan t hitung dan t tabel. a) Apabila t hitung > t tabel, maka ada pengaruh antara variabel X masing-masing dengan variabel Y. (H0 ditolak dan H1 diterima) b) Apabila t hitung < t tabel, maka tidak ada pengaruh antara variabel X masing-masing dengan variabel Y. (H0 diterima dan H1 ditolak) 2. Dengan menggunakan angka signifikasi a) Apabila angka signifikasi < 0,05 maka H1 diterima. b) Apabila angka signifikasi > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. 2) Uji F (Simultan) Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama terhadap variabel dependen. Kriteria untuk menguji hipotesis adalah (Imam Ghozali, 2007): 1. Membuat hipotesis untuk kasus pengujian F-test di atas, yaitu: Perumusan Hipotesis Ho : b = 0 : tidak ada pengaruh antara variabel independen secara bersama terhadap variabel dependen.
  • 56. 43 H1 : b > 0 : ada pengaruh positif antara variabel independen secara bersama terhadap variabel dependen. 2. Menentukan F tabel dan F hitung. Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 % atau taraf signifikansi sebesar 5 %, maka: a) apabila F hitung > F tabel, maka Ho ditolak, berarti masing- masing variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. b) apabila F hitung < F tabel, maka Ho di terima, berarti masing-masing variabel bebas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
  • 57. 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Identitas Responden 1. Jenis Kelamin Berdasarkan penelitian terhadap 70 orang responden yang diteliti, jenis kelamin responden dapat ditunjukkan dalam tabel berikut : Tabel 4.1 Distribusi Responden menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi (Orang) Persentase Laki-laki Wanita 49 21 70,0 30,0 Jumlah 70 100 Sumber : Data Primer yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel 4.1. dapat diketahui bahwa dari penelitian terhadap 70 orang responden menunjukkan bahwa jumlah responden dengan jenis kelamin wanita sebanyak 21 orang atau 30% yang artinya lebih sedikit daripada jumlah responden laki-laki sebanyak 49 orang atau 70 %. Hal ini berarti mayoritas responden dalam penelitian ini yang belokasi di Desa Jekulo Kudus adalah laki-laki. 2. Usia Berdasarkan penelitian terhadap 70 orang responden yang diteliti, kategori usia responden dapat ditunjukkan dalam tabel berikut :
  • 58. 45 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Umur Frekuensi (Orang) Persentase 20 – 30 Tahun 31 tahun-40 tahun > 40 Tahun 32 22 16 45,7 31,4 22,9 Jumlah 70 100 Sumber : Data Primer yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa responden terbesar berumur 20 tahun sampai dengan 30 tahun sebanyak 32 orang atau sebanyak 45,7 persen Hal ini berarti mayoritas responden dalam penelitian ini yang belokasi di Desa Jekulo Kudus berumur 20 tahun -30 tahun. 3. Pekerjaan Berdasarkan penelitian terhadap 70 orang responden yang diteliti, kategori pekerjaan responden dapat ditunjukkan dalam tabel berikut : Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Jabatan Frekuensi (Orang) Persentase PNS Karyawan Swasta Wiraswasta 32 16 22 45.7 22,9 31,4 Jumlah 70 100 Sumber : Data Primer yang diolah, 2010 Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden terbesar menempati jabatan pada operasional lapangan sebanyak 32 orang atau sebanyak 45,7 persen. Hal ini berarti mayoritas responden dalam penelitian ini yang belokasi di Desa Jekulo Kudus bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
  • 59. 46 4.1.2. Analisis Deskriptif 1. Tanggapan Responden Berdasarkan Kualitas Produk (X1) Berdasarkan jawaban responden dapat dikelompokkan jawaban seperti tabel di bawah ini: Tabel 4.4 Kulitas Produk No. Jawaban F % 1 Sangat Setuju 62 88,6 2 Setuju 7 10,0 3 Tidak Setuju 1 1,4 4 Sangat Tidak Setuju 0 0 Jumlah 70 100% Sumber: Data Primer diolah, 2010 Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 62 responden atau 88,6%. Hal ini berarti kualitas produk merupakan suatu keadaan dinamik yang diasosiasikan dengan produk, jasa, orang, proses, lingkungan yang mencapai atau melebihi harapan. Pada dasarnya mutu dapat mempengaruhi perusahaan dalam empat cara, yaitu : (1) Biaya dan Pangsa Pasar (2) Reputasi Perusahaan (3) Pertanggungjawaban produk dan (4) Implikasi internasional. Mutu yang baik dapat mengarah pada peningkatan pangsa pasar, produktivitas dan penghematan biaya. Perbaikan mutu juga berarti penurunan kerusakan produk Suatu merek pada gilirannya memberi tanda pada konsumen mengenai sumber produk tersebut, kualitas produk, kelebihan-kelebihan produk, dan melindungi konsumen maupun produsen dari para pesaing yang berusaha memberikan produk-produk yang tampak identik.
  • 60. 47 2. Tanggapan Responden Berdasarkan Desain Produk (X2) Berdasarkan jawaban responden dapat dikelompokkan jawaban seperti tabel di bawah ini: Tabel 4.5 Desain Produk No. Jawaban F % 1 Sangat Setuju 61 87,4 2 Setuju 8 11,4 3 Tidak Setuju 1 1,4 4 Sangat Tidak Setuju 0 0 Jumlah 70 100% Sumber: Data Primer diolah, 2010 Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 61 responden atau 87,4%. Hal ini berarti bahwa desain produk (product design) merupakan fungsi dan corak produk yang merupakan proses desain yang dikembangkan menjadi sebuah produk yang menarik, murah aman dan tidak mahal untuk digunakan dan pelayanan. Dengan adanya atribut-atribut pada suatu produk maka akan membentuk persepsi seseorang. Atribut yang berbeda pada dua buah produk akan menimbulkan persepsi yang berbeda pula di mata konsumen. 3. Tanggapan Responden Berdasarkan Promosi (X3) Berdasarkan jawaban responden dapat dikelompokkan jawaban seperti tabel di bawah ini:
  • 61. 48 Tabel 4.6 Promosi No. Jawaban F % 1 Sangat Setuju 64 91,4 2 Setuju 6 8,6 3 Tidak Setuju 0 0 4 Sangat Tidak Setuju 0 0 Jumlah 70 100% Sumber: Data Primer diolah, 2010 Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 64 responden atau 91,4%. Hal ini berarti promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Tujuan utama promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang pemasaran dan bauran pemasaran. Dengan memperhatikan hal diatas maka dibutuhkan persiapan ataupun sarana promosi agar apa yang diinginkan perusahaan dapat memenuhi sasaran dan efisien. Media yang digunakan bisa media cetak dan media elektronik, yang menjadi target adalah konsumen yang menjadi sasaran program pemasaran dari perusahaan eceran itu. Umpan balik adalah respon dari konsumen terhadap pesan yang disampaikan, umpan balik yang diharapkan bisa berupa tindakan nyata konsumen untuk membeli produk.
  • 62. 49 4. Tanggapan Responden Berdasarkan Keputusan Pembelian (Y) Berdasarkan jawaban responden dapat dikelompokkan jawaban seperti tabel di bawah ini: Tabel 4.7 Keputusan Pembelian No. Jawaban F % 1 Sangat Setuju 64 91,4 2 Setuju 5 7,1 3 Tidak Setuju 1 1,4 4 Sangat Tidak Setuju 0 0 Jumlah 70 100% Sumber: Data Primer diolah, 2010 Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab sangat setuju sebanyak 64 responden atau 91,4%. Hal ini berarti perilaku konsumen merupakan suatu tindakan individu dalam menggunakan barang atau jasa sebagai proses pengambilan keputusan. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pendidikan, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Tipe produk yang dibeli orang berubah selama tahap siklus hidup. Usia dan pendidikan seseorang perlu diperhatikan pihak pemasar, karena akan mempengaruhi pembelian barang-barang dan jasa
  • 63. 50 4.1.3. Analisis Data Kuantitatif 4.1.3.1.Uji Normalitas Distribusi Normal akan membentuk satu garis diagonal jika distribusi normal data adalah normal maka garis menggambarkan data. Sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya atau dengan kata lain media grafik Histrogram dan grafik Normal plot (Imam Ghozali 2001:186). a. Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi Normalitas. b. Jika data menyebar garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram, maka tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi Normalitas. Adapun dalam penelitian ini pengujian normalitas data terdiri dari dai dua uji normalitas yaitu sebagai berikut: Observed Cum Prob 1.00.80.60.40.20.0 ExpectedCumProb 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Keputusan Pembelian Gambar 4.1 Uji Normalitas Berdasarkan gambar 4.1. di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh data berdistribusi normal.
  • 64. 51 4.1.4. Uji Asumsi Klasik 4.1.4.1.Uji Multikolinieritas Uji Multikolineritas bertujuan menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas jika variabel bebas berkolerasi maka variabel–variabel ini tidak ortogonal variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas =0. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF ). Menurut Imam Ghozali (2001:63-64)cara medeteksi terhadap adanya Multikolineritas dalam model regresi adalah sebagai berikut : a. Besarnya variabel Inflation Factor/VIF pedoman suatu model regresi yang bebas Multikolineritas yaitu nilai VIF ≤ 10. b. Besarnya Tolerance pedoman suatu model regresi yang bebas Multikolineritas yaitu nilai Tolerance ≥ 0,1 Pengujian multikolinieritas menggunakan software SPSS Versi 15 dapat dilihat pada tabel di bawah ini
  • 65. 52 Tabel 4.8 Uji Multikolinieritas No. Variabel Tollerance VIF Keterangan 1 Kualitas Produk 0,808 1,238 Bebas Multikolinieritas 2 Desain Produk 0,613 1,632 Bebas Multikolinieritas 3 Promosi 0,523 1,911 Bebas Multikolinieritas Sumber: Output SPSS, 2010 Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat disimpulkan bahwa variabel pada penelitian ini bebas multikolinieritas. 4.1.4.2.Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan apakah dalam model regresi ketidaksaman variance dari Residual satu pengamatan kepengamatan yang lain jika variance dari Residual pengamatan yang lain tetap maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas / tidak Heteroskedastisitas cara untuk mendektisikannya atau dengan cara melihat grafik perhitungan antara nilai prediksi variabel tingkat (z pred) dengan residual (s recid). Deteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas dapat tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot antara s recid dan z pred dimana sumbu Y yang telah diprediksi dan sumbu X atau residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah distudentized, analisisnya a. Jika ada pola tertentu seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur lebih gelombang menyebar kemudian menyempit maka mengidiksikan telah terjadi Heteroskedastisitas.
  • 66. 53 b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik–titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi Heteroskedastisitas. Pengujian heterokedastisitas menggunakan software SPSS Versi 15 dapat dilihat pada tabel di bawah ini Regression Standardized Predicted Value 20-2-4 RegressionStudentized Residual 4 2 0 -2 -4 Scatterplot Dependent Variable: Keputusan Pembelian Gambar 4.2 Uji Heterkedastisitas Berdasarkan gambar 4.3. di atas dapat disimpulkan bahwa variabel pada pengujian penelitian ini tidak terkena heterokedastisitas. 4.1.4.3.Uji Autokorelasi Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota dalam data runtun waktu (time series) atau antara space untuk data crossection. Menurut Imam Ghozali (2006:95) uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.
  • 67. 54 Pengujian terhadap adanya fenomena autokorelasi dalam data yang dianalisis dapat dilakukan dengan menggunakan Durbin-Watson Test, dengan kriteria sebagai berikut: d < dl : Tolak Ho d < du : Tidak menolak Ho dl ≤ d ≤ du : Pengujian tidak meyakinkan d > 4 - dl : Tolak Ho d > 4 - du : Tidak menolak Ho 4 - du ≤ d ≤ 4 - dl : Pengujian tidak meyakinkan Rumus yang digunakan untuk menghitung statistik Durbin- Watson Test adalah sebagai berikut: d = ∑µt² + ∑µt²-1 – 2 ∑µt² µt-1 ∑µt² Keterangan: d : Statistik Durbin–Watson ∑µt : Nilai Residual pada periode t ∑µt-1 : Nilai Residual pada periode t-1 Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan software SPSS V. 15, maka dapat diketahui hasil sebagai berikut:
  • 68. 55 Tabel 4.9 Uji Autokorelasi Model Summaryb ,874a ,763 ,753 1,65780 2,440 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: (Constant), Promosi, Kualitas Produk, Desain Produka. Dependent Variable: Keputusan Pembelianb. Sumber: Output SPSS Nilai Durbin Watson sebesar 2,440, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunaan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 70 (n), maka di tabel Durbin Watson akan didapatkan nilai sebesar 2,031. Oleh karena nilai Durbin Watson 2,440 lebih besar dari batas atas (du) 2,031 dan kurang dari 4 – 2,031 , maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi. 4.1.5. Persamaan Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda diperlukan guna mengetahui koefisien-koefisien regresi serta signifikansi sehingga dapat diperugnakan untuk menjawab hipotesis melalui lebih dari 1 variabel bebas. Secara umum formulasi dari regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut: Tabel 4.10 Regresi Linier Berganda Coefficientsa -4,076 2,914 -1,399 ,167 ,646 ,082 ,523 7,856 ,000 ,808 1,238 ,533 ,132 ,310 4,049 ,000 ,613 1,632 ,716 ,208 ,285 3,448 ,001 ,523 1,911 (Constant) Kualitas Produk Desain Produk Promosi Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Keputusan Pembeliana. Sumber: Output SPSS, 2010 Berdasarkan tabel 4.10 persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
  • 69. 56 Y = -4,076 + 0,646 X1 + 0,533X2 + 0,716X3 Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Nilai a= - 4,076, artinya jika konstanta mengalami penurunan dengan asumsi kualitas produk (X1), desain produk (X2) dan promosi (X3) konstan, maka keputusan pembelian akan mengalami penurunan sebesar 4,076. 2) Nilai b1= 0,646 artinya jika kualitas produk (X1) mengalami peningkatan dengan asumsi desain produk (X2) dan promosi (X3) konstan, maka keputusan pembelian akan mengalami peningkatan sebesar 0,646. 3) Nilai b2= 0,533, artinya jika desain produk (X2) mengalami peningkatan dengan asumsi kualitas produk (X1) dan promosi (X3) konstan, maka keputusan pembelian akan mengalami peningkatan 0,533. 4) Nilai b3= 0,716 artinya jika Promosi (X3) mengalami peningkatan dengan asumsi kualitas produk (X1) dan desain produk (X2) konstan, maka keputusan pembelian akan mengalami peningkatan 0,716.
  • 70. 57 4.1.6. Pengujian Hipotesis 4.1.6.1.Uji Parsial (Uji t) 1. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa diperoleh nilai thitung 0,646 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (<0,05), dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh antara variabel kualitas produk terhadap keputusan pembelian, berdasarkan hasil tersebut hipotesis pertama diterima. 2. Pengaruh Desain Produk Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa diperoleh nilai thitung 0,533 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (<0,05), dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh antara variabel desain produk terhadap keputusan pembelian, berdasarkan hasil tersebut hipotesis kedua diterima. 3. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa diperoleh nilai thitung 0,716 dengan taraf signifikansi sebesar 0,001 (<0,05), dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh antara variabel promosi terhadap keputusan pembelian, berdasarkan hasil tersebut hipotesis ketiga diterima. 4.1.6.2.Uji Simultan (Uji F) Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, desain produk dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian, maka dapat dilihat pada nilai F hitung dari tabel Anova berikut ini.
  • 71. 58 Tabel 4.11 Uji F ANOVAb 585,412 3 195,137 71,003 ,000a 181,388 66 2,748 766,800 69 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: (Constant), Promosi, Kualitas Produk, Desain Produka. Dependent Variable: Keputusan Pembelianb. Berdasarkan tabel 4.11 maka dapat dijelaskan bahwa diperoleh nilai Fhitung sebesar 71,003 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, hal ini dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh kualitas produk, desain produk dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian. Jadi hipotesis ke empat diterima. 4.1.7. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Nilai determinasi yaitu nilai Adjusted R Square, seperti tabel 4.12 berikut ini. Tabel 4.12 Koefisien Determinasi Model Summaryb ,874a ,763 ,753 1,65780 2,440 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: (Constant), Promosi, Kualitas Produk, Desain Produka. Dependent Variable: Keputusan Pembelianb. Sumber : Output SPSS, 2010 Berdasarkan hasil perhitungan regresi, diperoleh nilai Koefisien Determinasi yang disesuaikan (adjusted R²) adalah 0,753 artinya 75,3% dari semua variabel bebas (kualitas produk, desain produk dan promosi) dapat menerangkan variabel terikat (keputusan pembelian), sedangkan
  • 72. 59 sisanya sebesar 24,7% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diajukan dalam penelitian ini. 4.2. Pembahasan 1. Berdasarkan pengujian hipotesis pertama, diperoleh signifikansi pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian sebesar 0,000 (<0,05), hal ini berarti Ho ditolak yang berarti ada pengaruh antara variabel kualitas produk terhadap keputusan pembelian, berdasarkan hasil tersebut hipotesis pertama diterima. Krajewski (1996, 14) menyatakan bahwa pelanggan mendefinisikan kualitas dengan berbagai macam cara, yaitu (1) Conformance to Specifications atau kesesuain dengan spesifikasi (2) Value atau nilai/harga (3) Fitness of Use atau modelnya, keawetannya, pelayanannya (4) Support atau dukungan layanan (5) Psychological Impressions atau image, keindahan, kebersihan. Menurut Goetsch dan Davis (1997:3) kualitas produk adalah keadaan dinamik yang diasosiasikan dengan produk, jasa, orang, proses, lingkungan yang mencapai atau melebihi harapan. Pada dasarnya mutu dapat mempengaruhi perusahaan dalam empat cara, yaitu: (1) Biaya dan Pangsa Pasar (2) Reputasi Perusahaan (3) Pertanggungjawaban produk dan (4) Implikasi internasional. Mutu yang baik dapat mengarah pada peningkatan pangsa pasar, produktivitas dan penghematan biaya. Perbaikan mutu juga berarti penurunan kerusakan produk 2. Berdasarkan pengujian hipotesis ke dua, diperoleh signifikansi pengaruh desain produk terhadap keputusan pembelian sebesar 0,000 (<0,05), Ho ditolak artinya ada pengaruh variabel desain produk terhadap keputusan
  • 73. 60 pembelian, sehingga hipotesis ke dua diterima. Desain produk menurut Kotler & Armstrong (1996: 282) yaitu fungsi dan corak produk yang merupakan proses desain yang dikembangkan menjadi sebuah produk yang menarik, murah aman dan tidak mahal untuk digunakan dan pelayanan. Dengan adanya atribut-atribut pada suatu produk maka akan membentuk persepsi seseorang. Atribut yang berbeda pada dua buah produk akan menimbulkan persepsi yang berbeda pula di mata konsumen. Masalah desain dari suatu produk di PT. Polytron Kudus telah menjadi salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian serius dari manajemen khususnya team pengembangan produk baru, karena sasaran konsumen yang dituju tidak sedikit yang mulai mempersoalkan masalah desain suatu produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini penampilan dan fungsi suatu produk dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. 3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ke tiga, diperoleh signifikansi pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian signifikansi sebesar 0,001 (<0,05), hal ini berarti Ho ditolak yang berarti ada pengaruh antara variabel promosi terhadap keputusan pembelian, berdasarkan hasil tersebut hipotesis ke tiga diterima Menurut Dharmmesta dan Irawan (2001 : 349) promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Tujuan utama promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang pemasaran dan bauran pemasaran. Dengan memperhatikan hal diatas maka dibutuhkan
  • 74. 61 persiapan ataupun sarana promosi agar apa yang diinginkan perusahaan dapat memenuhi sasaran dan efisien. Komunikator adalah perusahaan eceran yang mengirim pesan yang mereka inginkan akan diterima konsumen sasaranya dengan baik. Pesan yang dikehendaki diterima konsumen bisa berupa sekedar adanya program promosi yang berlangsung pada periode tertentu dengan hadiah tertentu atau berupa pesan yang lebih halus. Media yang digunakan bisa media cetak dan media elektronik, yang menjadi target adalah konsumen yang menjadi sasaran program pemasaran dari perusahaan eceran itu. Umpan balik adalah respon dari konsumen terhadap pesan yang disampaikan, umpan balik yang diharapkan bisa berupa tindakan nyata konsumen untuk membeli produk. 4. Berdasarkan pengujian hipotesis ke empat, diperoleh signifikansi pengaruh kualitas produk, desain produk, dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian sebesar 0,000 (<0,05), Ho ditolak artinya ada pengaruh variabel kualitas produk, desain produk, dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian, sehingga hipotesis ke empat diterima. Secara teoritis keputusan pembelian yang di lakukan konsumen terhadap barang yang di tawarkan sangat di pengaruhi harga, produk, pelayanan, lokasi perusahaan atau toko (Kotler, 1997: 165).
  • 75. 62 BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan 1. Terdapat pengaruh variabel kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Jadi hipotesis pertama diterima. 2. Terdapat pengaruh variabel desain produk terhadap keputusan pembelian. Jadi hipotesis kedua diterima. 3. Terdapat pengaruh variabel Promosi terhadap keputusan pembelian. Jadi hipotesis ketiga diterima. 4. Terdapat pengaruh variabel kualitas produk, desain produk, dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian. Jadi hipotesis keempat diterima. 5.2. Saran Berdasarkan saran yang telah dilakukan maka saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu bagi PT. Polytron Kudus yaitu a. Hendaknya PT. Polytron Kudus lebih meningkatkan promosi melalui event- event atau spanduk agar konsumen dapat lebih mengenal produk Polytron serta keunggulan produk tersebut sehingga dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen. b. PT. Polytron juga harus memperhatikan kualitas produk yang selama ini dijual, dengan cara meningkatkan mutu dan menjaga keawetan produk sehingga dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen.
  • 76. 63 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta. Angipora, 2002 Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek, Jakarta: Spektrum D’Souza dan Rao 1995 Repeating an Advertisement More Frequently Than the Competition Affect Brand Preferences in a Mature Market?”, Journal of Marketing, Vol. 59 (April): 32 – 42 Dharmmesta dan Irawan, 2001 “Pengaruh Distribusi Selling-in Terhadap Kinerja Pemasaran”, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol 1: 241- 256. Essael 1987, Marketing Scales Handbook, Chicago, Illinois USA: American Marketing Association Goetsch dan Davis 1997 Mowen, John C. and Michael Minor, 1998, Consumer Behavior, 5th Edition, New Jersey: Prentice-Hall.Naumann, Earl., 1995, Creating Customer Value: The Path To Sustainable CompetitiveAdvantage, Thomson Executive Press, Cincinnati, Ohio. Gasper, 1999, Introduction to Management Science, 6th ed, London, Prentice- Hall. Imam Ghozali, 2006, Analisis SPSS Multivariate, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang. J. Paul Peter dan Jerry C. Oslo Stewart-Allen, Allyson L., 2001, “Europe Lacks Business Culture Necessary for Marketing Succes”, Marketing News, Pp.5 Kotler & Armstrong, 1996 Principles of Marketing, Prentice Hall Inc., 7th Edition, Englewood Cliffs, New Jersey. Krishna, Currim and Shoemaker, 1991 “Putting the service profit chain to work”, Harvard Business Review Krajewski, 1996 Terjemahan Kassali Advertising: It’s Role in Modern Marketing, New York: CBS College Publishing.
  • 77. 64 Keegan 1995 Mowen, John C. and Michael Minor, 1998, Consumer Behavior, 5th Edition, New Jersey: Prentice-Hall.Naumann, Earl., 1995, Creating Customer Value: The Path To Sustainable CompetitiveAdvantage, Thomson Executive Press, Cincinnati, Ohio. Oliver, 1997 Oliver, Richard L., 1997, Satisfaction: A Behavioral Perspective on the Consumer, USA: McGrawhill Companies, Inc. Oya Demirbilek and Bahar Sener, 2005 Product design, semantics and emotional response, Ergonomics ISSN 0014-0139 print/ISSN 1366-5847 online # 2003 Taylor & Francis Ltd http://www.tandf.co.uk/journal Pelham, 2002 “An Exploratory Model and Initial test of the Influence of Firm Level Consulting-Oriented Sales Force Programs on Sales Force Performance”, Journal of Personal Selling & Sales Management, XXII: 97-109.