SlideShare a Scribd company logo
1 of 96
Download to read offline
RANCANG BANGUN ALAT UJI INJEKTOR
BERBASIS MIKROKONTROLER
SKRIPSI
untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
RAHMAT HIDAYAT
NIM 1302731
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
SKRIPSI
Judul : Rancang Bangun Alat Uji Injektor Berbasis
Mikrokontroler
Nama : Rahmat Hidayat
NIM : 1302731/2013
Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif
Jurusan : Teknik Otomotif
Fakultas : Teknik
Padang, 8 Juli 2018
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Dwi Sudarno Putra ST. MT Irma Yulia Basri, S.Pd,
M.Eng
NIP. 198206252008121003
NIP.197707072005012002
Ketua Jurusan
Drs. Martias, M. Pd
NIP. 19640801 199203 1 003
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Nama : Rahmat Hidayat
NIM : 1302731/2013
Dinyatakan lulus setelah mempertahankan skripsi di depan Tim Penguji
Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif
Jurusan Teknik Otomotif
Universitas Negeri Padang
Dengan Judul
Rancang Bangun Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler
Padang, 9 Juli 2018
Tim Penguji
Tanda
Tangan
1. Ketua : Dwi Sudarno Putra, ST, MT 1.
2. Sekretaris : Irma Yulia Basri, S.Pd, M.Eng 2.
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF
Jl.Prof Dr. HamkaKampus UNP Air Tawar Padang 25171
Telp.(0751) 7055922 FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644
E-mail : info@ft.unp.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Karya tulis saya, berupa skripsi dengan judul “Rancang Bangun
Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler” adalah asli karya saya
sendiri;
2. karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali dari pembimbing;
3. di dalam karya tulis ini, tidak terdapat karya atau pendapat yang
telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis
dengan jelas dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah dengan
menyebutkan pengarang dan dicantumkan pada kepustakaan;
4. pernyataan ini saya buat dengan sesuangguhnya dan apabila
terdapat penyimpangan di dalam pernyataan ini, saya bersedia
menerima sanksi akdemik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai norma
dan ketentuan hukum yang berlaku.
Padang, 9 Juli 2018
Yang membuat
pernyataan
Matrai 6000
Rahmat Hidayat
Nim 1302731/2013
i
ABSTRAK
Rahmat Hidayat. 2018. “Rancang Bangun Alat Uji Injektor Berbasis
Mikrokontroler” Skripsi. Padang: Program Studi Pendidikan Teknik
Otomotif, Jurusan Teknik Otomotif, Fakultas Teknik Universitas Negeri
Padang.
Penelitian ini membahas tentang rancang bangun alat uji injektor berbasis
mikrokontroler. Tujuan penelitian rancang bangun ini adalah menjelaskan proses
perancangan dan pembuatan serta menguji alat uji injektor berbasis
mikrokontroler, yang sudah berhasil dibuat. Sebagai solusi atas permasalahan
yang peneliti temukan dilapangan mengenai langkanya penggunaan alat uji
injektor di bengkel otomotif.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan level 3, meneliti dan
menguji untuk mengembangkan produk yang telah ada. Objek penelitian ini
adalah alat uji injektor berbasis mikrokontroler, penelitian dilaksanakan dalam
beberapa tahap, yaitu (1) Potensi dan Masalah, (2) Mendesain Produk, (3)
Validasi Desain, (4) Revisi Desain, (5) Pembuatan Produk, (6) Uji Coba Produk,
(7) Revisi Produk, (8) Uji Coba Pemakai, (9) Revisi produk. Data yang di
kumpulkan ada 3 yaitu data observasi melalui praktek lapangan indusri, Data yang
dikumpulkan sewaktu seminar Proposal, sedangkan data untuk tes adalah hasil uji
coba pemakaian di labor.
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan beberapa hal
berikut. Pertama penggunaan metode penelitian pengembangan level 3 dapat
diterapkan dalam penelitian rancang bangun alat uji injektor berbasis
mikrokontroler. Kedua rancang bangun alat uji injektor berbasis mikrokontroler
ini bisa digunakan untuk unji injektor hal tersebut bisa dilihat dari data
keseragaman penyemprotan pada alat uji injektor berbasis mikrokontroler
walaupun data yang didapat sedikit berbeda dari model 271021.
Kata Kunci: Injektor, Mikrokontroler, penelitian dan pengembangan.
ii
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Warahmatullahiwabarakatuh
Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah swt atas segala rahmat dan
karunianya serta hidayah-Nya yang telah memberikan kekuatan kepada peneliti,
sehingga telah dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “RANCANG
BANGUN ALAT UJI INJEKTOR BERBASIS MIKROKONROLER”.
Shalawat beserta salam tidak lupa peneliti ucapkan kepada junjungan
alam, yakni Nabi Muhammad saw. yang telah memberikan perubahan kepada
manusia. penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Jurusan Teknik Otomotif
Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang (UNP.)
Dalam skripsi ini, peneliti telah banyak mendapat bantuan dan dorongan
baik materil maupun moril dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini peneliti
dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada:
1. Bapak Dr. Fahmi Rizal, M.Pd.,MT. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Padang.
2. Bapak Drs. Martias, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Teknik Otomotif Universitas
Negeri Padang.
3. Bapak Dwi Sudarno Putra ST. MT selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak memberikan bantuan dan bimbingan dalam skripsi ini.
iii
4. Ibuk Irma Yulia Basri, S.Pd, M.Eng selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak memberikan bantuan dan bimbingan dalam skripsi ini.
5. Bapak Wagino, S.Pd, M.Pd.T selaku Pembimbing Akademik.
6. Bapak/Ibu Dosen pengajar dan administrasi Jurusan Teknik Otomotif
Universitas Negeri Padang yang telah memberikan ilmu dan pengalaman studi
yang sangat bermanfaat bagi peneliti.
7. Kedua orang tua Penulis dan seluruh keluarga yang selalu memberi peneliti
motivasi dan semangat baik berupa materil maupun spiritual.
8. Seluruh rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Jurusan Teknik Otomotif Tahun
2013 dan semua pihak yang telah ikut memberikan dorongan demi
menyelesaikan skripsi ini.
Semoga semua bantuan menjadi amal baik yang akan dibalas oleh Allah swt
dengan “Hidayah,
’’ dan keselamatan di akhirat kelak. Peneliti menyadari dalam
penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan
dan kemampuan peneliti, untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat
memperbaiki dalam kesempurnaan skripsi ini selanjutnya.
Padang, 14 Juli 2018
Penulis
Rahmat Hidayat 1302731/ 2013
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................1
B. Identifikasi Masalah..........................................................................4
C. Batasan Masalah ...............................................................................5
D. Rumusan Masalah.............................................................................5
E. Tujuan Penelitian ..............................................................................5
F. Manfaat Penelitian.............................................................................6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori .................................................................................7
B. Penelitian Relevan ..........................................................................20
C. Kerangka Berfikir ...........................................................................21
D. Pertanyaan Penelitian......................................................................22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian....................................................................................23
B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................23
C. Objek Penelitian .................................................................................24
D. Jenis dan Sumber Data ........................................................................24
E. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................24
F. Metode Penelitian Research and Development...................................25
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHSAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 40
B. Pembahasan.......................................................................................... 60
v
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 63
B. Saran..................................................................................................... 64
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Soket Injektor ................................................................................ 10
Tabel 2. Penjelasan Nama Bagian Komponen ............................................ 27
Tabel 3. Pengujian Keseragaman Injeksi .................................................... 37
Tabel 4. Pengujian Sudut Injeksi atau Bentuk Injeksi ................................ 37
Tabel 5. Volume Injektor Menginjeksi ....................................................... 37
Tabel 6 . Keterangan Revisi Design Alat.................................................... 40
Tabel 7. Pengelompokan Komponen Alat .................................................. 42
Tabel 8. Penjabaran Komponen Alat .......................................................... 43
Tabel 9. Dasar Algoritma Pemograman Alat .............................................. 47
Tabel 10. Spesifikasi Alat Uji Injektor........................................................ 49
Tabel 11. Sudut Penyemprotan pada Alat Uji Injektor ............................... 52
Tabel 12. Sudut Penyemprotan Pada Model 271021 .................................. 52
Tabel 13. Volume Penginjeksian, selama 15 Detik .................................... 52
Tabel 14. Volume Penginjeksian, selama 15 Detik model 271021............. 53
Tabel 15. Keseragaman Injeksi Injektor Pada Alat..................................... 53
Tabel 16. Keseragaman Injeksi pada Model 271021 .................................. 55
Tabel 17. Analisis Sudut Injeksi.................................................................. 56
Tabel 18. Analisis Volume Injeksi.............................................................. 57
Tabel 19. Analisis Keseragaman Injeksi ..................................................... 58
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1. Grafik Produksi dan Penjualan Mobil 2003-2015.................... 1
Gambar 2. Membersihkan Injektor dengan Metode Manual. .................... 3
Gambar 3. Injektor .................................................................................... 9
Gambar 4. Tipe-Tipe Injektor .................................................................... 10
Gambar 5. Sudut Penyeprotan Injektor...................................................... 11
Gambar 6. Arduino Mega 2560 ................................................................. 13
Gambar 7. Atmega 2560 ............................................................................ 14
Gambar 8. Kerangka Berfikir..................................................................... 21
Gambar 9. Desain Elektronika Alat Uji Injektor ....................................... 26
Gambar 10. Gambar Mekanis Alat Uji Injektor ........................................ 28
Gambar 11. Blok Diagram Perangkat Lunak............................................. 31
Gambar 12. Tampilan Arduino IDE........................................................... 35
Gambar 13 Hasil Revisi Alat Uji Injektor ................................................. 40
Gambar 14. Jalur PCB Power Suply Alat Uji Injektor .............................. 45
Gambar 15. Tata Letak Komponen Power Suply. ..................................... 45
Gambar 16. Driver injektor........................................................................ 46
Gambar 17. Hasil Produk Rancangan Alat Uji Injektor Berbasis
Mikrokontroler....................................................................................... 49
Gambar 18.Analisis Data pada Penelitian Pengembangan. ....................... 49
Gambar 19. Tampilan Indikator LCD Alat Uji Injektor. .......................... 51
Gambar 20. Grafil Keseragaman Penyemprotan. ...................................... 62
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Desain Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler............... 67
Lampiran 2. Program Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler. ........... 71
Lampiran 3. Wiring Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler............... 76
Lampiran 4. Izin Pengambilan Data ......................................................... 77
Lampiran 5. Data Penelitian...................................................................... 78
Lampiran 6. Bukti selesai Pengambilan Data ........................................... 80
Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian........................................................ 81
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi otomotif dunia berkembang sangat pesat. Mulai dari desain
interior, exterior, kontruksi mesin, bahkan sampai ke sistem kelistrikan dan
sistim pengapian yang telah mengalami perkembangan yang signifikan dari
tahun ke tahun. Salah satu sistem pengapian mobil ialah platina yang
berkembang menggunakan CDI (Capasitor Discharge Ignition). dan ECU
(Electronic Control Unit) yang lebih pintar dan mampu menyesuaikan
dengan pengaturan yang diperlukan aktuator pada mesin sesuai dengan
karakter pengguna sehingga didapatkan performa maksimal. pesatnya
pertumbuhan kendaraan mobil di Indonesia mengakibatkan peningkatan
penggunaan bahan bakar minyak disektor transportasi. selain itu dari gas
buang yang mengandung polutan juga menigkat dan mempertinggi kadar
pencemaran udara.
Sesuai dengan produksi mobil tiap tahunnya, GAIKINDO (Gabungan
Industri Kendaraan Bermotor indonesia) telah mencatat jumlah mobil yang di
produksi di Indonesia rata-rata mencapai satu juta unit.
Gambar 1. Grafik Produksi dan penjualan Mobil 2003-2015
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi otomotif dunia berkembang sangat pesat. Mulai dari desain
interior, exterior, kontruksi mesin, bahkan sampai ke sistem kelistrikan dan
sistim pengapian yang telah mengalami perkembangan yang signifikan dari
tahun ke tahun. Salah satu sistem pengapian mobil ialah platina yang
berkembang menggunakan CDI (Capasitor Discharge Ignition). dan ECU
(Electronic Control Unit) yang lebih pintar dan mampu menyesuaikan
dengan pengaturan yang diperlukan aktuator pada mesin sesuai dengan
karakter pengguna sehingga didapatkan performa maksimal. pesatnya
pertumbuhan kendaraan mobil di Indonesia mengakibatkan peningkatan
penggunaan bahan bakar minyak disektor transportasi. selain itu dari gas
buang yang mengandung polutan juga menigkat dan mempertinggi kadar
pencemaran udara.
Sesuai dengan produksi mobil tiap tahunnya, GAIKINDO (Gabungan
Industri Kendaraan Bermotor indonesia) telah mencatat jumlah mobil yang di
produksi di Indonesia rata-rata mencapai satu juta unit.
Gambar 1. Grafik Produksi dan penjualan Mobil 2003-2015
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi otomotif dunia berkembang sangat pesat. Mulai dari desain
interior, exterior, kontruksi mesin, bahkan sampai ke sistem kelistrikan dan
sistim pengapian yang telah mengalami perkembangan yang signifikan dari
tahun ke tahun. Salah satu sistem pengapian mobil ialah platina yang
berkembang menggunakan CDI (Capasitor Discharge Ignition). dan ECU
(Electronic Control Unit) yang lebih pintar dan mampu menyesuaikan
dengan pengaturan yang diperlukan aktuator pada mesin sesuai dengan
karakter pengguna sehingga didapatkan performa maksimal. pesatnya
pertumbuhan kendaraan mobil di Indonesia mengakibatkan peningkatan
penggunaan bahan bakar minyak disektor transportasi. selain itu dari gas
buang yang mengandung polutan juga menigkat dan mempertinggi kadar
pencemaran udara.
Sesuai dengan produksi mobil tiap tahunnya, GAIKINDO (Gabungan
Industri Kendaraan Bermotor indonesia) telah mencatat jumlah mobil yang di
produksi di Indonesia rata-rata mencapai satu juta unit.
Gambar 1. Grafik Produksi dan penjualan Mobil 2003-2015
2
Berdasarkan gambar 1, GAIKINDO mencatat jumlah produksi dan
penjualan mobil dalam Negeri pada 2003 sampai 2015 cenderung mengalami
peningkatan setiap tahunnya, meskipun beberapa tahun mengalami penurunan
yakni pada tahun 2006, 2009, 2015 yang mengalami penurunan dari jumlah
produksi dan jumlah pemasarannya di dalam negeri, dan terjadi kenaikan
produksi serta penjualan pada tahun 2010 sampai tahun 2014.
Pada 10 Maret 2017 yang lalu, Menteri Lingkungan Hidup telah
menandatangangi Peraturan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
No.P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Gas Buang
Kendaraan Bermotor Tipe Baru kategori M, N, dan O atau yang lebih dikenal
dengan Standar Emisi Euro IV. Dengan berlakunya peraturan ini, maka
segala fasilitas uji layak jalan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat
wajib menggunakan metode uji Euro 4 dan juga industri otomotif dalam
negeri untuk menyiapkan infrastruktur produksi dan teknologi mesin yang
sesuai.
Ke depannya, kendaran yang produksi Indonesia tidak menggunakan
sistem pemasukan bahan bakar konvensional lagi atau yang lebih dikenal
dengan sistem karburator, tetapi sudah menggunakan sistem injeksi. Proses
pemasukan bahan bakar diatur oleh ECU berdasarkan kondisi mesin yang
dideteksi oleh sensor-sensor elektronik. Pada sistem injeksi, cara untuk
melakukan perawatan pada komponen injeksinya ialah dengan menggunakan
special service tools. Salah satu contoh special service tools ini ialah alat
untuk membersihkan injektor (injector cleaner). Alat ini digunakan untuk
3
membersihkan dan memeriksa kondisi sebuah injektor. Peralatan ini sangat
penting bagi proses perawatan sebuah mesin mobil karena keakuratan dalam
penginjeksian bahan bakar sangat diperlukan dalam proses pembakaran yang
sempurna dan gas buang yang dihasilkan juga sesuai dengan ambang batas
yang telah ditetapkan. Namun secara faktanya tidak semua bengkel memiliki
alat special service tools untuk injeksi ini. Hal tersebut dikarenakan harganya
yang mahal. yakni pada kisaran harga 15 juta sampai 25 juta rupiah untuk
model yang sama. bahkan
Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Praktek Lapangan
Industri pada 13 Juni 2016, sampai 13 Agustus 2016 di bengkel Agung
Toyota Muara Bungo, Provinsi Jambi, penulis menemukan masih
digunakannya metode manual. yaitu, membersihkan kotoran dalam saluran
injektor dengan kompresor dan cairan pembersih, saat melakukan service
injektor pada mobil pelanggan. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2
berikut.
Gambar 2. Membersihkan Injektor dengan Metode Manual.
(Sumber : Laporan Praktek Lapangan Industi Rahmat Hidayat)
3
membersihkan dan memeriksa kondisi sebuah injektor. Peralatan ini sangat
penting bagi proses perawatan sebuah mesin mobil karena keakuratan dalam
penginjeksian bahan bakar sangat diperlukan dalam proses pembakaran yang
sempurna dan gas buang yang dihasilkan juga sesuai dengan ambang batas
yang telah ditetapkan. Namun secara faktanya tidak semua bengkel memiliki
alat special service tools untuk injeksi ini. Hal tersebut dikarenakan harganya
yang mahal. yakni pada kisaran harga 15 juta sampai 25 juta rupiah untuk
model yang sama. bahkan
Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Praktek Lapangan
Industri pada 13 Juni 2016, sampai 13 Agustus 2016 di bengkel Agung
Toyota Muara Bungo, Provinsi Jambi, penulis menemukan masih
digunakannya metode manual. yaitu, membersihkan kotoran dalam saluran
injektor dengan kompresor dan cairan pembersih, saat melakukan service
injektor pada mobil pelanggan. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2
berikut.
Gambar 2. Membersihkan Injektor dengan Metode Manual.
(Sumber : Laporan Praktek Lapangan Industi Rahmat Hidayat)
3
membersihkan dan memeriksa kondisi sebuah injektor. Peralatan ini sangat
penting bagi proses perawatan sebuah mesin mobil karena keakuratan dalam
penginjeksian bahan bakar sangat diperlukan dalam proses pembakaran yang
sempurna dan gas buang yang dihasilkan juga sesuai dengan ambang batas
yang telah ditetapkan. Namun secara faktanya tidak semua bengkel memiliki
alat special service tools untuk injeksi ini. Hal tersebut dikarenakan harganya
yang mahal. yakni pada kisaran harga 15 juta sampai 25 juta rupiah untuk
model yang sama. bahkan
Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Praktek Lapangan
Industri pada 13 Juni 2016, sampai 13 Agustus 2016 di bengkel Agung
Toyota Muara Bungo, Provinsi Jambi, penulis menemukan masih
digunakannya metode manual. yaitu, membersihkan kotoran dalam saluran
injektor dengan kompresor dan cairan pembersih, saat melakukan service
injektor pada mobil pelanggan. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2
berikut.
Gambar 2. Membersihkan Injektor dengan Metode Manual.
(Sumber : Laporan Praktek Lapangan Industi Rahmat Hidayat)
4
Gambar 2 tersebut merupakan bukti otentik dari cara yang sering
dilakukan oleh bengkel, terlebih bengkel umum yang berada di tepi jalan dan
tidak memiliki modal besar. Cara tersebut memiliki dua kekurangan yakni (1)
akan merusak injektor jika proses dilakukan dengan tekanan angin yang besar
dan (2) proses hanya sebatas untuk membersihkan saja tidak ada proses
pengujian keseragaman injeksi sehingga tidak diketahui secara pasti apakah
injektor masih bagus atau tidak. Jika dua hal tersebut terjadi maka umur pakai
injektor akan lebih pendek.
Melihat kenyataan bahwa injector cleaner sangat penting dalam
proses perawatan kendaraan tetapi dari segi harga yang ada masih terbilang
mahal, pada tahun 2015 lalu penulis juga telah membuat prototipe alat uji
injeksi yang di biayai oleh dana program kreatifiktas mahasiswa tetapi masih
dalam bentuk semi prototipe dan perlu penyempurnaan konsep, sehingga
pada kesempatan ini penulis ingin berkontribusi untuk membuat sebuah alat
pembersih dan sekaligus alat uji injektor mobil yang lebih murah dengan
memanfaatkan teknologi mikrokontroler sebagai pusat pengendalian
kerjanya. Oleh karna itu penulis menuliskan skripsi dengan judul Rancang
Bangun Alat Uji injeksi Berbasis Mikrokontroler.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang peneliti kemukan
diatas maka dapat di identifikasi masalahnya sebagai berikut.
1. Pesatnya pertumbuhan mobil di Indonesia yang mengakibatkan
meningkatnya penggunaan bahan bakar minyak (BBM) pada sektor
5
transportasi, dampaknya pada gas buang yang mengandung polutan juga
naik dan mempertinggi kadar pencemaran udara.
2. Mahalnya harga alat uji injektor yang ada dipasaran otomotif sehingga
tidak semua bengkel mampu memiliki alat tersebut untuk memeriksa
Injektor.
3. Proses perawatan injektor secara manual dapat berpotensi memperpendek
umur pakai injektor
C. Batasan Masalah
Supaya penelitian ini lebih terarah dan jelas maka perlu adanya
batasan masalah demi tujuan yang ingin dicapai. Ada pun batasan masalah
pada penelitian ini difokuskan pada pengembangan alat pembersih yang
sekaligus menjadi alat uji Injektor dengan memanfaatkan mikrokontroler
sebagai pusat pengendalian kerja alat.
D. Rumusan Masalah
Ada pun perumusan masalah pada penelitian ini ialah bagaimana
proses perancangan dan pembuatan alat pembersih dan sekaligus alat uji
injektor.
E. Tujuan Penelitian
Ada beberapa tujuan dari penelitian ini dilakukan ialah sebagai berilut.
1. Menjelaskan proses perancangan alat pembersih dan penguji injektor.
2. Menjelaskan proses pembuatan alat pembersih dan penguji injektor
3. Menguji fungsi alat yang sudah dirancang dan dibuat.
6
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Sebagai salah satu persyaratan bagi penulis untuk mendapatkan gelar S1
pada Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang.
2. Bagi mahasiswa dan peneliti dapat dijadikan acuan dalam
mengembangkan suatu produk yang semisal.
3. Memberikan informasi bagi masyarakat tentang manfaat penggunaan alat
uji injektor.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Sistem Pengontrolan Mesin Modern
Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau
mengubah energi untuk melakukan atau alat membantu mempermudah
pekerjaan manusia, sistem pengontrolan modern merupakan satu sistem
pada kendaraan yang berfungsi untuk menghasilkan tenaga secara
efisien, beberapa parameter dikontrol baik oleh sistem mekanis maupun
elektronik.
Hal hal yang mempengaruhi kemampuan mesin antara lain :
a. Volume Langkah Total
b. Perbandingan Kompresi
c. Efisiensi Volumetrik dan pengisian
d. Efisiensi panas
Pengontrolan mesin pada kendaraan modern dilakukan secara
elektronik, sistem yang di mesin misalnya : sistem pencampuran bahan
bakar, sistem pengapian, dan sistem emisi. Sistem pencampuran bahan
bakar disebut Electronic Fuel Injection (EFI). Jadi sistem pengontrolan
mesin modern merupakan singkronisasi antara sistem mekanis dengan
elektronik untuk meningkatkan efisiensi dari mesin.
8
2. EFI (Electronic Fuel Injection)
a. Defenisi EFI
Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) menjamin
perbandingan udara dan bahan bakar yang ideal dan efisiensi bahan
bakar yang tinggi pada tiap saat.( New Step 1, 2003:3-68) sejalan
dengan itu M.Suratman (2009:69) berpendapat bahwa “ EFI adalah
jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam intake manifol diatur/
dikontrol secara elektronik dan mengirimkannya ke silinder melalui
injektor. Sistim EFI menentukan perbandingan jumlah bahan bakar
dan udara yang tepat (optimal) dengan menyesuaikan pada
karakteristik kerja mesin saat itu, yaitu keadaan jumlah dan
temperatur udara yang masuk, Kecepatan mesin, Temperatur air
pendingin, posisi katup throttle, pengembunan oksigen dalam pipa
pembuangan dan kondisi penting mesin lainya.
Berdasarkan defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa EFI
adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang dalam
kerjanya dikontrol secara elektronik agar didapatkan nilai campuran
udara dan bahan bakar selalu sesuai dengan kebutuhan mesin,maka
proses pembakaran yang terjadi di ruang bakar akan terjadi secara
sempurna sehingga didapatkan daya motor yang optimal serta gas
buang yang ramah lingkungan. Proses pemberian bahan bakar dari
ECU (Electronic Control Unit) ke injektor yang didasarkan pada
signal-signal dari sensor-sensor antara lain sensor air flow meter,
9
manifold absolute pressure, sensor putaran mesin, water temperature
sensor, throttle position sensor dan lain-lain.
3. Injektor
Injektor adalah salah satu bagian dari sistim bahan bakar yang akan
mengabutkan bahan bakar agar terjadi proses pencampuran yang
homogen antara udara dan bahan bakar ( Modul Efi, 2008 :11) sementara
itu, Menurut Hasan Maksum, dkk (2012,118) menyatakan bahwa
“injektor adalah komponen yang berfungsi menyemprotkan bahan bakar
kedalam ruang bahan bakar”. Jadi Injektor adalah salah satu bagian dari
sistem bahan bakar yang akan mengabutkan bahan bakar agar terjadi
proses percampuran yang homogen antara udara dan bahan bakar.
Injektor dilengkapi dengan plunger yang akan membuka dan
menutup saluran bahan bakar dan kerja plunger dikontrol oleh solenoid
yang mendapat instruksi dari engine ECU. Bahan bakar akan keluar lebih
gemuk ketika plunger tertahan lebih panjang atau sebaliknya. Pengaturan
campuran bahan bakar gemuk, kurus, dan saat kapan mulai diinjeksikan
tergantung dari sinyal yang dikirim oleh engine ECU.
Gambar 3. Injektor
(sumber : automotive computer controlled system)
Solenoid
winding
Nozzle
valve
10
a. Tipe tipe Injektor
Berdasarkan bentuk kontruksinya Tipe-tipe injektor secara umum
dapat dibagi beberapa jenis sebagai berikut.
1) Bentuk Lubang Injeksi
a) Tipe Pintle
b) Tipe hole
2) Nilai Resistan
a) Resistan rendah (2-3Ω)
b) Resistan tinggi (13,8 Ω)
Tabel 1. Soket Injektor
Connector
shape
Shape of
injection
port
Resistance
Value
EFI Inspection Wire
(SST)
Pintle Type Low
C with resistor
09842-30020
Pintle Type High
D without resistor
09842-30040
Hole Type Low
E with resistor
09842-30060
Hole Type High
D without resistor
09842-30070
Gambar 4. Tipe tipe injektor
(Sumber : Toyota Motor Sales, 12)
Pintle Type Hole Type (ND) Hole Type (AISAN) Side Feed
Hole Type
(AISAN)
11
b. Karakteristik injektor yang baik
Bentuk pengabutan injektor harus memiliki bentuk yang baik
hal ini berpengaruh terhadap kinerja dari sebuah kendaraan yang
menggunakan sistem bahan bakar EFI. “Tekanan bahan bakar pada
injektor diatur oleh presure regulator, perubahan tekanan bahan
bakar akibat injeksi bahan bakar dan variasi perubahan vacum
manifold mengakibatkan jumlah bahan bakar yang di injeksikan
berubah (Toyota Step 2 EFI, 1997: 29).”Pola penyemprotan injektor
di pengaruhi oleh tekanan bahan bakar. Menentukan sebuah injektor
masih baik digunakan dapat dilakukan dengan cara membandingkan
pola penyemprotan injektor dengan standarnya.
Bad Good Bad
Gambar 5. Sudut Penyeprotan Injektor
(Sumber: Toyota Motor Sales, 17)
c. Jenis jenis Kerusakan Pada Injektor
a. Terkikis
b. Bocor
c. Solenoid mati
d. Tersumbat sebagian
12
e. Resistensi rendah
f. Pola penyemprotan tidak baik
4. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai
pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program
didalam umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori,
I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter
(ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya.dengan kata lain
mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer
karena mikrokontroler sudah mengandung beberapa periferal yang
langsung bisa di mamfaatkan, misalnya port paralel, port serial,
komparator, konversi digital ke analog ( DAC) konversi analog ke digital
dan sebagainya hannya menggunakan sistem minimun yang tidak rumit
atau kompleks.
Secara teknis ada 2 jenis mikro yaitu RISC dan CISC dan masing masing
mempunyai keturunan/ keluarga sendiri-sendiri.
1. RISC kependekan dari Reduced instruction set computer :
instruksi terbatas tetapi mempuyai fasilitas yang lebih banyak
2. CISC kependekan dari complex instruction set computer :
instruksi boleh dibilang lebih lengkap tapi fasilitas secukupnya.
a. Arduino Mega 2560
Arduino Mega 2560 adalah sebuah papan mikrokontroler
berbasis Atmega 2560 (datasheet). Mempunyai 54 pin digital
13
input/output (dimana 14 pin dapat digunakan sebagai keluaran
PWM), 16 pin input analog, 2 UARTs (Hardware serial ports),
sebuah crystal oscillator 16 MHz, sebuah penghubung USB, sebuah
colokan listrik, ICSP header, dan tombol kembali. Setiap isi dari
Arduino Mega 2560 membutuhkan dukungan mikrokontroler,
koneksi mudah antara Arduino mega 2560 ke komputer dengan
sebuah kabel USB atau daya dengan AC ke DC adaptor atau baterai
untuk memulai. Arduino mega cocok sebagai rancangan pelindung
untuk Arduino Deumilanove atau Diecimila.
Gambar 6. Arduino Mega 2560
(Sumber : www.arduino.cc)
b. Arsitektur Arduino Mega 2560
Arduino Mega 2560 memiliki prosessor yang dikenal dengan
Mikrokontroler ATMega 2560. Mikrokontroler ATMega 2560 ada
beberapa fitur/spesifikasi yang menjadikannya sebagai solusi
13
input/output (dimana 14 pin dapat digunakan sebagai keluaran
PWM), 16 pin input analog, 2 UARTs (Hardware serial ports),
sebuah crystal oscillator 16 MHz, sebuah penghubung USB, sebuah
colokan listrik, ICSP header, dan tombol kembali. Setiap isi dari
Arduino Mega 2560 membutuhkan dukungan mikrokontroler,
koneksi mudah antara Arduino mega 2560 ke komputer dengan
sebuah kabel USB atau daya dengan AC ke DC adaptor atau baterai
untuk memulai. Arduino mega cocok sebagai rancangan pelindung
untuk Arduino Deumilanove atau Diecimila.
Gambar 6. Arduino Mega 2560
(Sumber : www.arduino.cc)
b. Arsitektur Arduino Mega 2560
Arduino Mega 2560 memiliki prosessor yang dikenal dengan
Mikrokontroler ATMega 2560. Mikrokontroler ATMega 2560 ada
beberapa fitur/spesifikasi yang menjadikannya sebagai solusi
13
input/output (dimana 14 pin dapat digunakan sebagai keluaran
PWM), 16 pin input analog, 2 UARTs (Hardware serial ports),
sebuah crystal oscillator 16 MHz, sebuah penghubung USB, sebuah
colokan listrik, ICSP header, dan tombol kembali. Setiap isi dari
Arduino Mega 2560 membutuhkan dukungan mikrokontroler,
koneksi mudah antara Arduino mega 2560 ke komputer dengan
sebuah kabel USB atau daya dengan AC ke DC adaptor atau baterai
untuk memulai. Arduino mega cocok sebagai rancangan pelindung
untuk Arduino Deumilanove atau Diecimila.
Gambar 6. Arduino Mega 2560
(Sumber : www.arduino.cc)
b. Arsitektur Arduino Mega 2560
Arduino Mega 2560 memiliki prosessor yang dikenal dengan
Mikrokontroler ATMega 2560. Mikrokontroler ATMega 2560 ada
beberapa fitur/spesifikasi yang menjadikannya sebagai solusi
14
pengendali yang efektif untuk berbagai keperluan. Fitur-fitur
tersebut antara lain :
1. Tegangan Operasi sebesar 5 V.
2. Tegangan input sebesar 7 – 12 V.
3. Pin digital I/O sebanyak 54 pin dimana 14 pin merupakan
keluaran dari PWM.
4. Pin input analog sebanyak 16 pin
5. Arus DC pin I/O sebesar 40 mA sedangkan Arus DC untuk
pin 3.3V sebesar 50 mA
6. Flash memory 156 Kb yang mana 8 Kb digunakan oleh
bootloader.
7. SRAM 8 Kbyte
8. EEPROM 4 Kbyte
9. Serta mempunyai 2 Port UARTs untuk komunikasi serial.
Gambar 7. Atmega 2560
(Sumber: www.quora.com)
15
c. Konfigurasi Pin Arduino Mega
1. VCC adalah tegangan catu digital
2. GND adalah Ground
3. Port A (PA7.PA0)
Port A adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal
pull-up resistor (dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga
output Port Amemiliki karakter penggerak karakteristik dengan
kedua sink tinggi dankemampuan sumber. Sebagai input, pin
Port A eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up
aktif. Pin port A dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset
menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan. Port A juga
menyajikan fungsi dari berbagai fitur spesial dari
Atmega640/1280/1281/2560/2561.
4. Port B (PB.PB0)
Port B adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal
pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga
output Port B memiliki karakter penggerak karakteristik dengan
kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin
Port A eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up
aktif. Pin port A dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset
menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan. Port B
empunyai kemampuan bergerak lebih baik daripada port
lainnya.
16
5. Port C (PC7.PC0)
Port C adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal
pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga
output Port C memiliki karakter penggerak karakteristik dengan
kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin
Port C eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up
aktif. Pin port C dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset
menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan.
6. Port D (PD7.PD0)Port D adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah
dengan internal pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing
bit). Penyangga output Port D memiliki karakter penggerak
karakteristik dengan kedua sink tinggi dan kemampuan sumber.
Sebagai input, pin Port D eksternal pulled low sumber arus jika
resistor pull-up aktif. Pin port D dinyatakan tri ketika sebuah
kondisi reset menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan.
7. Port E (PE7.PE0)
Port E adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal
pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga
output Port E memiliki karakter penggerak karakteristik dengan
kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin
Port E eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up
aktif. Pin port E dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset
menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan.
17
8. Port F (PF7.PF0)
Port F disajikan sebagai masukan analog ke A/D converter.
Port F juga menyajikan sebuah port I/O 8 bit dua arah, jika A/D
Converter tidak digunakan. Pin port dapat menyediakan internal
pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga
output Port F memiliki karakter penggerak karakteristik dengan
kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin
Port F eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up
aktif. Pin port F dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset
menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan. Jika antar muka
JTAG mengizinkan, pull-up resistor pada pin PF7(TDI),
PF5(TMS), dan PF4(TCK) akan iaktifkan bahkan jika terjadi
reset.Port F juga menyajikan fungsi dari antarmuka JTAG.
9. Port G (PG7. PG0)
Port G adalah sebuah port I/O 6 bit dua arah dengan internal
pull-up resistor (dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga
output Port G memiliki karakter penggerak karakteristik dengan
kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin
Port G eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up
aktif. Pin port G dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset
menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan.
18
10. Port H (PH7.PH0)
Port H adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal
pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga
output Port H memiliki karakter penggerak karakteristik dengan
kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin
Port H eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up
aktif. Pin port H dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset
menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan.
11. Port J (PJ7.PJ0)
Port J adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal pull-
up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga output
Port J memiliki karakter penggerak karakteristik dengan kedua
sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin Port J
eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up aktif. Pin
port J dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset menjadi aktif,
bahkan jika waktu tidak berjalan.
12. Port K (PK7.PK0)
Port K disajikan sebagai masukan analog ke A/D converter.
Port K adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal
pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga
output Port K memiliki karakter penggerak karakteristik dengan
kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin
Port K eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up
19
aktif. Pin port K dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset
menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan.
13. Port L (PL7.PL0)
Port L adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal
pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga
output Port L memiliki karakter penggerak karakteristik dengan
kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin
Port L eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up
aktif. Pin port L dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset
menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan.
14. Reset
Input reset. Sebuah level rendah pada pin ini untuk lebih panjang
dari pada panjang minimum pulsa akan menghasilkan sebuah
reset, bahkan jika waktu tidak berjalan. Panjang minimum pulsa
dijelaskan pada “Sistem dan karakter reset” pada halaman 360.
Pulsa terpendek tidak dijamin menghasilkan sebuah reset .
15. XTAL1
Input ke inverting amplifier oscilator dan input ke internal jalur
operasi waktu.
16. XTAL2
Keluaran dari inverting oscilator amplifier
20
17. AVCC
AVCC merupakan pin tegangan catu untuk port F dan A/D
Converter. AVCC dapat terhubung secara eksternal ke VCC,
bahkan jika ADC tidak digunakan jika ADC digunakan, ADC
akan terhubung ke VCC melalui sebuah low pass filter.
18. AREF
AREF adalah pin referensi analog untuk A/D Converter (Atmel
Corporation.2014).
B. Penelitian yang Relevan
Aji Pranoto dan Adi Purwanto (2014) dalam penelitiannya dengan
judul Analisa Kerusakan dan model perawatan injektor pada sistem injeksi
bahan bakar elektronik. Berdasarkan penelitiannya, Bahwa salah satu
Perawatan Sistem Injeksi Bensin adalah Pengujian dan Pembersihan Injektor ,
faktor faktor yang menjadi penyebab kerusakan injektor pada mobil
elektronik fuel injection (EFI) adalah Tersumbat 7.0%, Abrasi (Terkikis)
4.2%, Bocor 3.5%, Selenoid Mati 2.1%, Tersumbat Sebagian 17.6%,
Tahanan/ Resistensi solenoid turun/rendah 8.4%, Kotor 31.7%, Pola
Semprotan tidak baik 25.4%, dan penyimpangan Pola semprotan.
21
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir dalam penelitiana ini digunakan untuk
memudahkan untuk menjelaskan teoritis tentang konsep pembuatan Alat Uji
Injektor berbasis Mikrokontroler sampai dengan Pengujian alat tersebut ,
Kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat di lihat pada gambar. 2
Gambar 8. Kerangka Berfikir
Potensi dan
Masalah
Desain produk
Revisi Desain
Revisi Produk
Pembuatan Produk
Uji Coba
Pemakaian
Uji Konsumsi
Laporan
Uji Reability Uji Akurasi
Selesai
Validasi Desain
Uji coba Produk
22
D. Pertanyaan penelitian
Adapun Pertanyaan Penelitian dalam Penelitian ini adalah
1. Bagaimana Merancang dan membuat sebuah alat uji injektor yang tepat
dengan menggunakan Mikrokontroler ?
2. Bagaimana penggunaan Alat Uji Injektor berbasis Mikrokontroler ini
pada Injektor Mobil bahan bakar bensin ?
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian pengembangan (research and development). Menurut Putra
(2011:67), metode penelitian pengembangan secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai metode penelitian yang secara sengaja, sistematis,
bertujuan/diarahkan untuk mencari temukan, merumuskan memperbaiki,
mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model, metode/
strategi/cara, jasa. Prosedur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, efisien,
produktif dan bermakna. Sejalan dengan itu Sugiono (2012:297),
mengemukakan bahwa penelitian pengembangan adalah metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan
produk tersebut.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan metode ini diharapkan dapat menghasilkan produk tertentu
sehingga harus menggunakan penelitian yang bersifat analisis dan menguji
keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi dengan baik, Hal tersebut
sesuai dengan tujuan penelitian ini.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu Pelaksanaan penelitian ini akan dimulai dari bulan Januari-
Februari 2018 Tempat pelaksananya di Workshop Teknik Otomotif, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Padang.
24
C. Objek Penelitian
Menurut Suharismi (2006:101),“Objek Penelitian merupakan sasaran
atau objek yang dijadikan pokok pembicaraan dalam penelitian”. Adapun
yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini ialah Alat Uji injektor
yang menggunakan sistem Mikrokontroler.
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data
sekunder, Data primernya adalah data yang diperoleh secara langsung pada
saat uji injeksi dengan berbagai mode tes pada alat yang ada sebelumnya,
Sedangkan data sekunder adalah data yang mempunyai hubungan dengan
topik penelitian yang diperoleh darin sejumlah referensi sebagai data penguat
penelitian, Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh dari alat uji
injeksi yang diuji.
E. Instrumen Pengumpul Data
Beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah sebagai
berikut.
1. Alat uji injektor berbasis mikrokontroler .
2. Busur derjat, digunakan untuk mengetahui kemiringan sudut
penginjeksian injektor
3. Gelas ukur, digunakan untuk mengetahui tingkat keseragaman volume
injeksi masing masing injektor.
25
F. Metode Penelitian Research and Development
Adapun langkah–langkah penelitian yang digunakan dalam Research
and development ini Menurut Sugiyono (2012: 297) adalah sebagai berikut.
1. Potensi dan Masalah
Mobil yang dikontrol secara elektronik merupakan teknologi
modern di otomotif. Pengontrolan pemasukan bahan bakar ke dalam
mesin bergantung pada kondisi mesin yang dideteksi oleh sensor dan
yang dikelola ECU. Jika pemasukannya tidak seragam, akibat dari
kotoran yang menganggu aliran pada injektor bisa mengakibatkan emisi
gas buang tidak normal dan berdampak pada lingkungan.
Sejauh ini perawatan yang dilakukan pada injektor agar tetap
bekerja optimal di bengkel otomotif ialah dengan melakukan service
injektor dengan cara manual dan tampa alat special service tools yang
memadai. Perawatan injektor secara manual ini sangat berisiko terhadap
keselamatan kerja seperti akan mengakibatkan kebakaran. Resiko tersebut
bisa diatasi jika menggunakan Alat Service Injektor yang tepat.
Mahalnya harga alat yang masih belum terjangkau oleh bengkel
otomotif ialah salah satu penyebab perawatan injektor masih dilakukan
secara manual. Hal tersebut menyebabkan peneliti ingin menginovasikan
sistem bahan bakar EFI yang bisa digunakan sebagai dasar untuk
membuat alat uji injektor yang dapat mengukur keseragaman volume
injeksi dan bentuk injeksi, dan parameter injektor yang baik dengan
harga yang terjangkau oleh bengkel otomotif.
26
2. Desain Produk
a. Desain Skema Rangkaian Alat Uji injektor
Gambar 9. Desain Elektronika Alat Uji Injektor
Sumber : Dokumentasi Penulis
Rangkaian diagram elektronik alat uji injektor terdiri dari
beberapa bagian bagian komponen ada bagian proses, Input dan
output atau aktuator dari alat ini, bagian prosesnya atau sentral
pengontrol alat ini adalah mikrokontroler merupakan otak dari alat ini
yang berfungsi untuk mengolah input masukan frekuensi (pembukaan
solenoid injektor dan motor DC) kemudian diolah dengan chip
sehingga nantinya dapat memberikan signal pada output
mikrokontroler.
Rangkaian input pada alat ini adalah keypad untuk memilih
fungsi mana yang akan di aktifkan pada alat uji injektor ini dan
27
komponen power suply yang berfungsi untuk memberikan tenaga dan
mengontrol tegangan listrik pada sebuah komponen agar komponen
tersebut dapat beroperasi. Sedangkan aktuatornya ialah LCD untuk
menampilkan Proses Kerja yang sedang berlangsung dan jenis proses
kerja yan akan di gunakan, motor servo sebagai penggerak gelas ukur
untuk proses pembuangan cairan pembersih, dan injektor untuk
menginjeksikan bahan bakar yang akan dijadikan patokan ukuran
keseragaman injeksi.
Selain komponen tersebut ada juga komponen lainnya seperti
presure regulator mengatur tekanan fluida yang digunakan untuk
menguji injeksi pada injektor sesuai dengan sfesifikasi injektor,
delivery membagi aliran fluida dengan tekanan yang sama pada setiap
injektor yang akan di uji, Fuel tank menampung sementara cairan
pembersih sebelum sstem bekerja, Fuel pump mengalirkan cairan
pembersih ke seluruh sistem dengan bertekanan.
Tabel 2. Penjelasan Nama Bagian Komponen
No komponen
1 Power Suply
2 mikrokontroler
3 LCD
4 Presure Regulator
5 Delivery
6 Keypad
7 Fuel Tank
8 Fuel Pump
28
b. Desain Mekanik Sistem
Gambar 10. Gambar Mekanis Alat Uji Injektor
Sumber: Dokumentasi Penulis
Keterangan gambar diatas :
1. Injektor
2. Papan tombol
3. Box mikrokontroler
4. Gelas ukur
5. Box cairan pembersih
111 1
28 2
5 5
Gik 4
3 3
28
b. Desain Mekanik Sistem
Gambar 10. Gambar Mekanis Alat Uji Injektor
Sumber: Dokumentasi Penulis
Keterangan gambar diatas :
1. Injektor
2. Papan tombol
3. Box mikrokontroler
4. Gelas ukur
5. Box cairan pembersih
111 1
28 2
5 5
Gik 4
3 3
28
b. Desain Mekanik Sistem
Gambar 10. Gambar Mekanis Alat Uji Injektor
Sumber: Dokumentasi Penulis
Keterangan gambar diatas :
1. Injektor
2. Papan tombol
3. Box mikrokontroler
4. Gelas ukur
5. Box cairan pembersih
111 1
28 2
5 5
Gik 4
3 3
29
Desain mekanik perangkat keras alat uji injektor terdiri dari
beberapa bagian sebagai berikut.
1) Catu Daya dan Regulator Tegangan
Catu daya pada alat uji injektor ini berfungsi sebagai
suply arus untuk mengaktifkan pompa dan rangkaian dengan
tegangan 5 volt, 3 ampere.
2) Motor DC
Motor DC ini digunakan sebagai mengubah posisi gelas
takar ketika fungsi dari suatu pengujian telah selesai
dilaksanakan. Cara kerjanya adalah dengan menekan switch-
nya dan otomatis akan kembali ke posisi semula apabila telah
selesai.
3) Gelas Takar
Gelas takar pada alat ini menggunakan gelas dengan
volume 100 ML, yang berfungsi sebagai parameter
menentukan tingkat keseragaman volume injeksi sebuah
injektor.
4) Mikrokontroler Arduino Mega
Mikrokontroler pada alat ini berfungsi sebagai pengolah
analog ke digital dan mengontrol kerjanya injektor.
5) Fuel Pomp
Fuel pump pada alat ini berfungsi sebagai menaikan tekanan
cairan pembersih ke semua injektor dengan stabil.
30
6) Indikator Display LCD
LCD pada alat ini berfungsi sebagai indikator untuk
mengetahui kondisi sistem saat bekerja dan juga
menampilkan karakter dari mikrokontroler yang berupa pesan
berhasil atau gagal dalam suatu sistem.
c. Desain Perangkat Lunak Sistem
Supaya Perangkat keras ini bisa difungsikan maka perlu
memasukkan perangkat lunak ke dalam mikrokontroler tersebut
dengan bahasa pemograman. Hal tersebut juga harus sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan penelitian, perangkat keras yan sudah dirakit
sebelumnya, dan perangkat lunak yang akan memberikan instruksi
agar mikrokontroler dapat berfungsi. Instruksi tersebut berupa
frekuesi injeksi sebuah injektor, dan lamanya injektor diaktifkan,
serta mengaktifkan motor DC pada alat ini, Bahasa pemograman yang
digunakan pada mikrokontroler alat ini adalah bahasa C. Blok
diagram perangkat lunak dapat dilihat pada Gambar 12.
31
Gambar 11. Blok Diagram Perangkat Lunak
d. Cara Kerja Produk
Alat ini terdiri atas rangkaian input, proses, dan output.
Rangkaian input dari alat ini berasal dari papan tombol. Papan tombol
merupakan tampilan beberapa pilihan proses yang akan dilaksanakan.
Input pada papan tombol akan diproses oleh rangkaian
mikrokontroler. Mikrokontroler pada alat ini merupakan rangkaian
inti dari alat ini karna mikrokontroler inilah yang akan mengatur
frekuensi aktifnya injektor. Output pada alat ini berupa injektor yang
Baca data dari papan
Tombol
Mikrokontroler
mengolah data
Injektor
Mulai
Selesai
Inisialisasi Perangkat
lunak
32
akan menginjeksikan cairan pembersih sesuai dengan frekuensi yang
telah diperintahkan oleh mikrokontroler supaya proses pengujian
injektor dan pembersihan injektor dapat dilaksanakan, dan proses
akan berhenti secara otomatis setelah diaktifkan.
3. Validasi Desain
Setelah desain produk, selanjutnya dilakukan valisasi desain
terhadap desain alat tersebut, apakah alat uji injektor efektif atau tidak.
Validasi desain dilakukan dengan pakar atau tenaga ahli yang sudah
berpengalaman untuk masalah desain produk atau prototipe, sehingga di
ketahui kekurangan dan kelebihannya, melalui langkah ini diharapkan
kritik dan saran yang jelas serta membangun untuk kesempurnaan produk.
Pada langkah ini di ketahui validasi dari desain teknologi alat uji injektor.
Validator dalam rancang bangun alat ini berjumlah tiga orang yaitudosen
penguji dan dilakukan saat seminar proposal.
4. Revisi Desain
Setelah validasi desain bersama validator, maka dilanjutkan revisi
desain untuk mencari apakah masih ada ketidak sesuaian atau kesalahan
pada produk agar diperbaiki dan sebagai penyempurna produk yang akan
dikembangkan. Pada tahap ini, peneliti memperbaiki kembali desain
produk yang telah divalidasi berdasarkan saran perbaikan dari validasi
desain. Kemudian dilanjutkan ke pembuatan produk.
33
5. Pembuatan Produk
a. Pembuatan
Langkah selanjutnya setelah revisi produk ialah menghasilkan
produk akhir. Dalam tahap pembuatan produk, ada beberapa tahap
yang harus diselesaikan yaitu, pembuatan Hardware, Software,
mencetak rangkaian, merakit kompenen elektronika, membuat dan
memasukan program ke mikrokontroler serta pembuatan tempat atau
rangka dari alat uji injektor untuk mengamankan rangkaian saat
digunakan. Pembuatan hardware berupa rangkaian elektronika dan
rangkaian PCB serta pembuatan Software (program) peneliti dibantu
oleh teman-teman robotik FT UNP.
b. Pembuatan Hardware
1) Rangkaian Catu daya
Tegangan Rangkaian catu daya pada alat ini ada 2 ouput
pertama 5 volt untuk mikrokontroler, kedua 12 untuk pompa yang
dihasilkan dari sumber listrik 220 volt, fungsinya mengaktifkan
rangkaian mikrokontroler pada alat uji injektor dan pompa injeksi.
Rangkaian catu daya ini terdiri atas beberapa komponen
pendukung yaitu, kapasitor, diode, dan IC LM 7805.
2) Mikrokontroler Arduino Mega
Peneliti menggunakan mikrokontroler arduino mega sebagai
pengontrol gerak rotasi motor DC dan injeksinya masing masing
34
injektor serta mengubah analaog ke digital yang di tampilkan ke
LCD. Mikrokontroler arduino mega menjadi otak dari alat ini.
3) LCD
Peneliti menggunakan LCD sebagai indikator proses yang
sedang berlangsung pada alat ini, seperti saat penginjeksian dan
awal diaktifkan. Indikator LCD dengan ukuran 16x2 karakter
(panjang 16, baris 2, karakter 32) dan 16 pin, yaitu delapan jalur
hubungan data, tiga jalur hubungan kontrol, tiga jalur catu daya,
dan pada modul LCD dengan fasilitas back lighting terdapat dua
jalur catu daya untuk back lighting sehingga LCD dapat
ditampilkandalam kondisi cahaya yang kecil.
c. Pembuatan Software
1) Cadsoft Eagle
CadSoft Eagle 7.2 sebagai software yang digunakan untuk
merancang rangkaian elektronik. Peneliti menggunakan software
ini dalam merancang rangkaian elektronika pembangun sistem alat
uji injektor.
2) Software Arduino IDE
Penulis menggunakan Arduino IDE untuk membuat software,
arduino IDE adalah sofware yang sangat canggih ditulis dengan
menggunakan Java. IDE arduino terdiri dari:
35
 Editor program, sebuah window yang memungkinkan
menenulis dan mengedit program dalam bahasa
processing
 Compiler, sebuah modul yang mengubah kode
program (bahasa processing menjadi kode biner.
Bagaimanapun sebuah microcontroller tidak akan bisa
memahami bahasa processing. Yang bisa dipahami
oleh microcontroller adalah kode biner. Itulah
sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini.
 Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner
dari computer ke dalam memory dalam papan
arduino.
Gambar 12. Tampilan Arduino IDE
Sumber : Arduino 1.6.5
36
6. Uji Coba Produk
Uji coba dilakukan dengan cara menguji sinkronisasi dari
perangkat keras (hardware) alat uji injektor dengan perangkat lunaknya
(software), dalam artian apakah program dari perangkat lunak dapat
dijalankan pada perangkat kerasnya. Jika pengujian ini berhasil maka
dapat dilangsungkan dengan uji pemakaian, tetapi jika tidak maka
dilakukan revisi produk terlebih dahulu hingga produk dapat dihasilkan.
Sugiono (2013: 302) menjelaskan bahwa, ”Desain produk yang akan
dirancang dan dibuat tidak bisa langsung diuji coba dulu, tetapi harus
dibuat terlebih dahulu, sehingga mengahasilkan suatu produk”. Uji coba
produk dilakukan untuk mengetahui kualitas suatu produk yang
dihasilkan dari penelitian pengembangan.
7. Revisi Produk
Setelah dilakukan uji coba produk maka pada tahap ini dilakukan
revisi produk alat uji injektor, berdasarkan data dan informasi yang
diperoleh tentang kualitas produk dari uji coba produk yang dilakukan.
langkah-langkah perancangan, membuat alat, dan pengujian produk atau
alat uji injektor. Jika data tidak sesuai dengan hasil yang diinginkan, maka
revisi desain, dan uji coba produk lagi.
8. Uji Coba Pemakaian
Setelah alat uji injektor dinyatakan valid, maka dilakukan uji coba
pemakaian produk untuk melihat apakah produk ini sudah mampu
37
memenuhi kriteria sebagai alat uji injektor mobil. Selanjutnya dilakukan
pengambilan data unjuk kerja alat uji injektor.
a. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah dengan pengambilan langsung
pada alat uji injektor yang sedang diuji dan membandingkan item
yang terdapat pada masing-masing alat, dan melihat peforma dari alat
tersebut dapat dilihat dari table berikut.
Tabel 3. Pengujian Keseragaman Injeksi
Injektor Mode
Pengujian
I
Pengujian
II
Pengujian
III
Rata-rata
1
Rpm 750 ml ml ml ml
Rpm 3200 ml ml ml ml
Rpm 5600 ml ml ml ml
2
Rpm 750 ml ml ml ml
Rpm 3200 ml ml ml ml
Rpm 5600 ml ml ml ml
Tabel 4. Pengujian Sudut Injeksi atau Bentuk Injeksi
Injektor 1 Injektor 2
Tabel 5. Volume Injektor Menginjeksi
Injector Waktu
Pengujian
I
Pengujian
II
Pengujian
III
Rata- rata
1
2
38
b. Teknik Analisa Data
Untuk menganalisa keseluruhan data yang diperoleh dan
mengungkapkan hasil pengukuran pada masing-masing injektor
cleaner maka dilakukan analisa sebagai berikut :
1. Data keseragaman diukur memakai injektor cleaner 271021
memakai gelas ukur.
2. Data keseragaman diukur memakai injektor cleaner arduino mega
memakai gelas ukur.
3. Kemudian data hasil pengujian dibandingkan antara pengujian
pertama dengan pengujian kedua, dengan rumus :
=
∑
( Anas Sudijono, 2003: 75)
Keterangan : M = Mean (rata-rata)
∑x
= Jumlah Data
n = banyak Spesimen
4. Membandingkan nilai rata-rata dari masing-masing pengujian
statistik berkorelasi,adapun rumus yang digunakan adalah rumus
persentase.
= x 100%
Keterangan : P = Angka persentase yang ingin didapatkan.
n = rata-rata dari keseragaman penyemprotan
N = hasil dari nilai yang standar
5. Kemudian untuk melihat hasil perbandingan masing-masing
injektor cleaner dapat menggunakan grafik.
6. Volume penyemprotan diambil menggunakan kedua alat tersebut
dan dicari selisih persentase perbedaaanya, Kemudian untuk
39
melihat hasil perbandingan masing-masing alat uji injektor dapat
menggunakan grafik.
7. Pembersihan dengan cara ultrasonik dengan melihat langsung
kerak pada saat pembersihan dan lamanya waktu pembersihan.
8. Sudut penyemprotan diambil data dengan cara menggunakan
kamera untuk melihat bentuk sudut yang baik dan diukur sudutnya
menggunakan busur, kemudian dibandingkan
9. Keseragaman penyemprotan juga diambil melalui kamera sehingga
dapat terlihat perbedaan dari keseragaman injektor tersebut, sesuai
dengan standar dari buku manual batas perbedaaan keseragaman
volume penginjeksian adalah kurang dari 9%.
9. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan kembali setelah penilaian yang dilakukan
saat uji coba pemakaian berlangsung. Seluruh kekurangan produk
dibenahi kembali. Revisi merupakan perbaikan dan penyempurnaan
terhadap produk dengan memperhatikan, dan menganalisis masukan-
masukan yang diperoleh berdasarkan penilaian dan komentar yang
diberikan oleh para subjek cobapada tahapan uji coba jika dirasa produk
telah layak untuk digunakan makaproduk dapat disebarluaskan.
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHSAN
A. Hasil Penelitian
1. Revisi Desain Produk
Revisi desain produk dalam penelitian ini dilakukan satu kali, yaitu
setelah proposal penelitian diseminarkan. Banyak masukan yang
diterima, yaitu beberapa tambahan dari desain produk sebelumnya. Hasil
revisi desain dapat dilihat dari gambar 23.
Gambar 13. Hasil Revisi Alat Uji Injektor
Tabel 6. Keterangan Revisi Design Alat
No Keterangan
1.
Saluran Pembagi fungsinya sebagai membagi tekanan cairan
cleaner ke semua injektor dengan tekanan yang sama
2.
Dudukan Injektor sebagai tempat letak injektor ketika
membersihkannya
6
9
2
3
4
1
5
7
8
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHSAN
A. Hasil Penelitian
1. Revisi Desain Produk
Revisi desain produk dalam penelitian ini dilakukan satu kali, yaitu
setelah proposal penelitian diseminarkan. Banyak masukan yang
diterima, yaitu beberapa tambahan dari desain produk sebelumnya. Hasil
revisi desain dapat dilihat dari gambar 23.
Gambar 13. Hasil Revisi Alat Uji Injektor
Tabel 6. Keterangan Revisi Design Alat
No Keterangan
1.
Saluran Pembagi fungsinya sebagai membagi tekanan cairan
cleaner ke semua injektor dengan tekanan yang sama
2.
Dudukan Injektor sebagai tempat letak injektor ketika
membersihkannya
6
9
2
3
4
1
5
7
8
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHSAN
A. Hasil Penelitian
1. Revisi Desain Produk
Revisi desain produk dalam penelitian ini dilakukan satu kali, yaitu
setelah proposal penelitian diseminarkan. Banyak masukan yang
diterima, yaitu beberapa tambahan dari desain produk sebelumnya. Hasil
revisi desain dapat dilihat dari gambar 23.
Gambar 13. Hasil Revisi Alat Uji Injektor
Tabel 6. Keterangan Revisi Design Alat
No Keterangan
1.
Saluran Pembagi fungsinya sebagai membagi tekanan cairan
cleaner ke semua injektor dengan tekanan yang sama
2.
Dudukan Injektor sebagai tempat letak injektor ketika
membersihkannya
6
9
2
3
4
1
5
7
8
41
3.
Gelas takar fungsinya untuk mengetahui tingkat keseragaman
volume injeksi masing - masing injektor
4.
Keypad fungsinya untuk input data RPM dan TIMER yang
digunakan untuk proses Cleaning, LCD untuk menampilkan
informasi tentang injektor cleaner
5.
Saluran kembali fungsinya sebagai pengembali cairan setelah
selesai proses cleaning dilakukan
6.
Regulator Tekanan untuk mengatur besar tekanan yang akan
digunakan untuk proses pembersihan
7.
Tempat pembersih digunakan ketika awal pembersihan
injektor
8.
power pompa untuk mengalirkan cairan ke instalasi
pembersih
9. Reset untuk mengembalikan program dari alat uji injektor
Revisi desain dari alat uji injektor ini sesuai dengan saran
perbaikan dosen penelaah sehingga ada beberapa konsep yang di ubah
seperti kontruksi dan sistem kerja perangkat lunaknya. Revisi desain ini
sebagai acuan untuk merancang rangkaian elektronika dan rangkaian
PCB serta program dari alat uji injektor berbasis mikrokontroler ini.
Proses selanjutnya dalam mengembangkan konsep desain alat uji
injektor ini adalah mewujudkan konsep desain sebagaimana telah
dipertimbangkan dalam berbagai aspek. Alat uji injektor terbagi atas
beberapa bagian utama yang bekerja menurut fungsinya masing-masing
sebagai berikut:
42
Tabel 7. Pengelompokan Komponen Alat
Kode
Nama
Komponen
Fungsi Gambar Rancangan
A Rangka Sebagai
penopang dan
dudukan
komponen alat
B Gelas Ukur Sebagai alat
ukur
keseragaman
Volume Injeksi
C Sistem
Tekanan
Pensuply
tekanan
pembersih
D Casing Body Menutupi
bagian alat,
rangka dan
sistem tekanan.
A1
A2
A3
A5
A4
B1 B4B3B2
B5
C1
C2
C3
C4
C5
C6
D1
D2
D3
D5D4
43
E Dudukan
Injektor dan
Saluran
Buang
Sebagai tempat
letak injektor
yang akan di
bersihkan dan
saluran
pengembali
cairan
Selanjutnya adalah mendesain banyak konfigurasi, Salah satunya
adalah pemilihan bahan material, Untuk memudahkan dalam pemilihan
bahan material, maka perlu dijabarkan masing-masing sub komponen
utama yang dijelaskan sebelumnya. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
tabel rangkuman berikut ini.
Tabel 8. Penjabaran Komponen Alat
No
Nama
Komponen
Kode
Nama Sub-
Komponen
Bahan
1 Rangka A1 Rangka atas Profil kotak
A2 Rangka tengah Profil kotak
A3 Dudukan keypad Profil kotak
A4 Tiang rangka Profil kotak
A5 Landasan rangka Profil kotak
2 Gelas ukur B1 Gelas ukur 1 Tabung kaca
B2 Gelas ukur 2 Tabung kaca
B3 Gelas ukur 3 Tabung kaca
B4 Gelas ukur 4 Tabung kaca
B5 Dudukan gelas ukur Aluminium
3 Sistem tekanan C1 Delivery Kuningan
C2 Slang tekanan Karet
E6
E1
E2
E3
E4
E5
44
C3 Regulator Baja
C4 Presure gauge Kuningan
C5 Tutup pompa Kuningan
C6 Pompa Rakitan
4 Casing body D1 Casing atas Plat eyser
D2 Casing samping Plat eyser
D3 Casing depan Plat eyser
D4 Casing belakang Plat eyser
D5 Casing samping Plat eyser
5 Dudukan
Injektor dan
Saluran buang
E1 Dudukan injektor 1 Profil lingkaran
E2 Dudukan injektor 2 Profil lingkaran
E3 Dudukan injektor 3 Profil lingkaran
E4 Dudukan injektor 4 Profil lingkaran
E5 Tiang dudukan Besi siku
E6 Saluran buang Plat eyser
Selain desain rangka dan body alat uji injektor ini ada juga
beberapa perubahan desain terhadap rangkain elektronik dan perangkat
lunak yang menjadi dasar kerja alat ini. Perubahan tesebut dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. Rangkain Power Supply
Rangkaian suplay tegangan ini bekerja untuk menurunkan
tegangan dari 220 volt menjadi 12 volt, dengan menggunakan dioda,
arus 12 volt diubah menjadi direct current, dan tegangan 12 volt ini
dibagi ke dalam beberapa bagian seperti untuk mikrokontroler dan
motor servo diturunkan lagi dengan menggunakan IC LM 7805,
untuk pompa injeksi menggunakan IC LM 7812.
45
Gambar 14. Jalur PCB Power Suply Alat Uji Injektor
Power Supply alat uji injeksi berbasis mikrokontroler ini terdiri
dari beberapa komponen pendudukung seperti travo 10 ampere,
dioda bridge 5010, Capasitor, transistor MJ 2955, IC LM 7805, IC
LM 7812, Resistor 150Ω, untuk tata letak komponen pada PCB
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 15. Tata Letak Komponen Power Supply
.
46
b. Driver Injektor
Rangkain driver injektor terdiri dari mosfet IRF 540 dan
Resistor 150Ω, rangkaian ini berfungsi sebagai pengendali negatife
dari tegangan 12 volt yang masuk ke injektor, cara kerjanya adalah
ketika mikrokontroler memberikan signal aktif pada port 4,5,6,7
maka masa pada injektor akan terhubung ke negative melalui mosfet
IRF 540.
Gambar 16. Driver Injektor
c. Program Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler
Perancangan Program menggunakan bahasa c, software yang
digunakan adalah driver dan IDE, IDE arduino adalah software yang
sangat canggih ditulis dengan menggunakan java, IDE arduino
terdiri dari editor program yaitu sebuah window yang
memungkinkan menulis dan mengedit program dalam bahasa
processing, compiler yaitu sebuah modul yang mengubah kode
program menjadi kode biner, selanjutnya adalah uploader yaitu
sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam
memory di dalam papan arduino.
47
Dasar dari algoritma alat uji injektor ini adalah persamaan
matematika yang menentukan lamanya injektor bekerja dan lamanya
waktu injeksi. Algoritma pada alat ini menggunakan dasar kerja
sistim bahan bakar EFI 4 Tak, dimana informasi yang diperoleh oleh
sensor putaran, sensor posisi throttle, sensor posisi camshaft, sensor
temperatur cairan pendingin, sensor heated oxygen, dan sensor
lainnya untuk selanjutnya informasi tersebut dikelola oleh ECU
untuk mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan. Prinsip kerja
injektor on (inj on) tergantung informasi dari sensor tersebut.
semakin cepat putaran yang dideteksi sensor dan semakin tinggi
beban mesin maka kebutuhan bahan bakar juga semakin banyak
sehingga injektor on akan menginjeksikan bahan bakar lebih banyak.
Khusus untuk alat ini jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
hannya ditentukan dari informasi putaran per menit dan
mengabaikan informasi dari sensor sensor yang lain. Kemudian
informasi putaran ini dicari waktu lamanya injeksi dengan algoritma
tabel dibawah ini, sebagai penentu lamanya Inj on dan Inj off, .
Tabel 9. Dasar Algoritma Pemograman Alat
Rpm inj/s time inj (ms) inj on inj off
Input
manual
2
60
=
1000
( / )
ms
4
= Inj on ms − inj on
Tabel diatas menjelaskan lamanya injektor bekerja, bahwa
injektor tersebut bekerja dalam satuan mili detik. Dalam proses
48
kerjanya alat ini injektor diatur lamanya waktu aktif dan lamanya
waku berhentinya yang dikenal dengan istilah Inj on dan Inj of.
Untuk mendapatkan on dan off waktu kerjanya pengguna hannya
perlu memasukan data RPM, dari data RPM ini dicari waktu injeksi
perdetiknya dengan membagi dua data RPM karna pada motor 4 tak
dikenal dua kali putaran poros engkol hannya satu injeksi bahan
bakar atau satu kali pembakaran, selanjutnya untuk mendapatkan
waktu injeksi per detiknya dibagi 60 detik, setelah dapat waktu
injeksi per detiknya maka selanjutnya dicari injeksi per mili detik
dengan membagi 1000 maka didapat waktu kerjanya injektor (MS)
setelah didapat waktu kerjanya maka dicari waktu kapan injektor on
dan kapan off dengan cara membagi per empat untuk injektor on dan
untuk injektor off, MS dikurangi Inj On, misalnya pada RPM 1200
secara otomatis dengan algoritma yang sudah dibuat, injeksi
perdetiknya adalah 10 injeksi, sehingga didapatkan inj on 25 ms dan
inj off 75 ms.
Pada alat ini pengguna memasukkan beberapa Rpm, dan
lamanya injektor akan bekerja kemudian secara otomatis algoritma
dari alat ini menentukan MS dan jumlah injeksinya. Setelah program
alat ini dibuat maka dilakukan penginstalan kedalam miktrokontroler
dengan menggunakan kabel USB
49
d. Spesifikasi Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler
Tabel 10. Spesifikasi alat uji injektor
Spesifikasi Keterangan
Tegangan Masuk 220 volt
Tegangan Kerja 12 volt dan 5 volt
Mikrokontroler Arduino mega 2560
Indikator Tampilan LCD
Keypad Keypad 4x4
Servo HS-311
Max Presure 40,2 PSI
Dimension Unit 40 cm x 40 cm x 80 cm
massa 10 kg
Tank size 3 liter
2. Hasil Produk
Setelah dilakukan pengumpulan informasi pada seminar proposal,
diperoleh data yang berupa masukan revisi desain dan setelah revisi
desain. Selanjutnya ialah pembuatan produk yang nantinya menghasilkan
produk pengembangan alat uji injektor berbasis mikrokontroler. Produk
yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar 18. Alat Uji injektor berbasis
mikrokontroler.
Gambar 17. Hasil Produk Rancangan Alat Uji Injektor Berbasis
Mikrokontroler
50
3. Pengujian Produk Setelah Diproduksi
Setelah selesai membuat produk dan untuk meningkatkan
kepercayaan terhadap hasil penelitian dan pengembangan, maka perlu
dilakukan pengujian terhadap alat yang sudah dikembangkan atau
diciptakan. Pengujian pada penelitian pengembangan ini ialah pengujian
internal dan pengujian eksternal. Pada gambar 19 dijelaskan posisi
analisis data pada penelitian pengembangan
Gambar 18.analisis data pada penelitian pengembangan.
Gambar di atas menjelaskan bahwa pengujian pada penelitian ini
terbagi dua yaitu, pengujian internal dan pengujian eksternal. Pengujian
internal dilakukan saat seminar proposal dengan menghasdirkan dosen
penelaah sehingga didapat hasil rancangan alat uji injektor berbasis
mikrokontroler yang sudah valid.
Penelitian terhadap
produk yang telah
ada
Studi Literatur
Penelitian
lapangan
Penelitian terhadap
produk yang telah
ada
Pengujian Internal
Rancangan
Revisi Desain
Pembuatan
produk
Uji coba lab Revisi Desain
Diseminasi dan
implementasi
51
Pengujian eksternal dilakukan setelah produk selesai dibuat.
Pengujian tersebut dilakukan di labor teknik otomotif untuk diuji tingkat
validitasnya dan keberhasilan dari rancang bangun alat yang telah dibuat.
Uji coba dilakukan dengan cara menguji singkronisasi dari perangkat
keras dan perangkat lunaknya, apakah program dari perangkat lunak
dapat dijalankan pada perangkat kerasnya. Setelah pengujian dihasilkan
bahwa perangkat lunak atau program dapat dijalankan pada perangkat
kerasnya alat ini, alat uji injektor dapat bekerja sesuai dengan ketentuan
yang telah didesain. Berikut ini adalah tampilan dari penyalaan awal alat
uji injektor.
Gambar 19. Tampilan Indikator LCD Alat Uji Injektor.
Uji coba produk menghasilkan cara penggunaan produk atau
mengoperasikan produk seperti saat dihidupkan akan keluar tampilan
seperti “injector cleaner starting...” dan setelah itu keluar keterangan
“injector cleaner Teknik Otomotif ” ketika sudah ada perintah untuk
memasukkan RPM dan Timer baru pengguna bisa menginputkan jumlah
RPM dan TIMER sesuai dengan kebutuhan kerja alat ini, hasil input
52
RPM dan TIMER akan diproses mikrokontroler untuk dieksekusi oleh
injektor berupa ritme penginjeksian.
4. Hasil Uji Coba Pemakaian
Pada saat uji coba pemakaian alat uji injektor berbasis
mikrokontroler yang dilakukan di Workshop Jurusan Teknik Otomotif
Universitas Negeri Padang, didapat beberapa informasi sebagai berilut.
a. Hasil Penelitian Bentuk Sudut Injektor
Pengujian sudut ini diambil pada saat injektor menyemprotkan
bahan bakar. Pengambilan bentuk memakai kamera dan memakai
busur untuk melihat bentuk sudut penyemprotan pada injektor.Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 11. Sudut Penyemprotan pada Alat Uji Injektor
Injektor 1 Injektor 2
200
200
Tabel di atas menunjukkan bentuk sudut semprotan dari
injektor yang memakai Alat uji injektor berbasis mikrokontroler.
Pada injektor 1 terlihat bentuk sudut semprotan yang keluar pada
saat injektor menyemprotkan bahan bakar sebesar 200
. Injektor 2
juga terlihat bentuk semprotan yang keluar dari injektor pada saat
berkerja sebesar 200
.
Tabel 13. Sudut penyemprotan pada model 271021
Injektor 1 Injektor 2
200
200
53
Tabel di atas menunjukkan bentuk semprotan dari injektor
yang memakai Model 271021. Pada injektor 1 terlihat bentuk sudut
semprotan yang keluar pada saat injektor menyemprotkan bahan
bakar sebesar 200
. Injektor 2 juga terlihat bentuk sudut semprotan
yang keluar dari injektor pada saat berkerja sebesar 200
.
b. Hasil Penelitian Volume Penginjeksian
Data diambil dengan menggunakan 2 buah injektor yang sama.
Sebelum dilakukan pengambilan data injektor tersebut dibersihkan
dengan menggunakan ultrasonik. Pembacaan data menggunakan
gelas ukur yang terdapat pada alat tersebut. Pengambilan data ini
dilakukan dalam tiga tahap pengujian agar data yang didapat benar.
Ada pun hasil dari penelitian tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 13. Volume penginjeksian, selama 15 detik
injektor Waktu (s) Pressure (bar) P1 P 2 P3
1 15 S 2 bar 30 ml 30 ml 30 ml
2 15 S 2 bar 30 ml 31 ml 30 ml
Hasil data yang diambil melalui tiga kali pengujian terlihat
bahwa data yang diambil hampir sama pada kedua injektor. Injektor
1 pada pengujian pertama mendapatkan hasil 30 ml, pengujian kedua
30 ml dan pengujian ketiga 30 ml. Injektor 2 pada pengujian pertama
mendapatkan hasil 30 ml, pengujian kedua 31 ml dan pengujian
ketiga 30 ml.
Tabel 14. Volume penginjeksian, selama 15 detik model 271021
injektor Waktu (s) Pressure (bar) P1 P 2 P3
1 15 2 42 ml 42 ml 42 ml
2 15 2 42 ml 42 ml 42 ml
54
Terlihat pada tabel diatas pada injektor 1 bahwa hasil
pengujian tiga kali pada Model 271021 adalah sama dengan diatur
waktu selama 15 detik pada tiap-tiap injektor. Injektor 1 pada
pengujian pertama mendapatkan hasil 42 ml, kedua 42 ml dan
pengujian ketiga 42 ml. Injektor 2 pada pengujian pertama
mendapatkan hasil 42 ml, kedua 42 ml dan ketiga 42 ml.
c. Hasil Penelitian Keseragaman Penginjeksian
Data diambil dengan cara memakai 2 buah injektor yang sama.
Waktu diatur selama 150 detik dengan setingan RPM diatur dengan
1 mode yaitu, RPM 750, RPM 3200, dan RPM 5600,. Pengambilan
data juga memakai tiga kali tahap pengujian agar data yang didapat
tersebut benar. Ada pun data yang diambil tersebut adalah sebagai
berikut
Tabel 15. Keseragaman Injeksi Injektor Pada Alat
Injektor Rpm Timer (s) Pressure (bar) P1 P2 P3
1
750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml
3200 150 2 68 ml 68 ml 68 ml
5600 150 2 60 ml 60 ml 60 ml
2
750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml
3200 150 2 68 ml 68 ml 68 ml
5600 150 2 60 ml 60 ml 60 ml
Dapat dilihat tiga kali pengujian dengan RPM yang berbeda
pada alat uji injektor berbasis mikrokontroler. Injektor 1 pada RPM
750 saat pengujian pertama hasil yang didapatkan 78 ml, kedua 78
ml, dan ketiga 78 ml, Kemudian injektor 1 pada RPM 3200 saat
pengujian pertama didapatkan hasil 68 ml, kedua 68 ml, dan ketiga
55
68 ml. Selanjutnya pada RPM 5600 pada pengujian pertama
didapatkan hasil 60 ml, kedua 60 ml, dan ketiga 60 ml.
Injektor 2 pada RPM 750 saat pengujian pertama hasil yang
didapatkan 78 ml, kedua 78 ml dan ketiga 78 ml, pada RPM 3200
pada pengujian pertama didapatkan hasil 68 ml, kedua 68 ml dan
ketiga 68 ml, pada RPM 5600 saat pengujian pertama didapatkan
hasil 60 ml, kedua 60 ml dan ketiga 60 ml.
Tabel 16. Keseragaman Injeksi Pada Model 271021
Injektor Rpm Timer (s) Pressure (bar) P1 P2 P3
1
750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml
3200 150 2 65 ml 65 ml 65 ml
5600 150 2 59 ml 59 ml 59 ml
2
750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml
3200 150 2 65 ml 65 ml 65 ml
5600 150 2 59 ml 59 ml 59 ml
Dapat terlihat pada tabel di atas data hasil pengujian yang
dilakukan sebanyak tiga kali. Injektor 1 pada RPM 750 saat
pengujian pertama hasil yang didapatkan 78 ml, kedua 78 ml, dan
ketiga 78 ml, pada RPM 3200 pada pengujian pertama didapatkan
hasil 65 ml, kedua 65 ml dan ketiga 65 ml, pada RPM 5600 pada
pengujian pertama didapatkan hasil 59 ml, kedua 59 ml dan ketiga
59 ml. Injektor 2 pada RPM 750 pada pengujian pertama hasil yang
didapatkan 78 ml, kedua 78 ml dan ketiga 78 ml, pada RPM 3200
pada pengujian pertama didapatkan hasil 65 ml, kedua 65 ml dan
ketiga 65 ml, pada RPM 5600 pada pengujian pertama didapatkan
hasil 59 ml, kedua 59 ml dan ketiga 59 ml.
56
5. Analisis Data
Berdasarkan hasil uji coba pemakaian, terdapat perbedaan hasil
antara alat uji injeksi berbasisi mikrokontroler dengan alat model 271021
oleh karena itu saat pengukuran kesergaman penyemprotan, perlu
dilakukan pencarian nilai mean dan persentase guna mempermudah
pengambilan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan.
a. Analisis Bentuk Sudut Injektor
Tabel 17. Analisis Sudut Injeksi
Alat Injektor 1 Injektor 2
Model
Mikrokontroler
200
200
Model 271021 200
200
Berdasarkan tabel tersebut dapat terlihat sudut pada injektor 1
menggunakan alat uji injektor berbasis mikrokontroler sebesar 200
dan pada pengujian sudut memakai injektor 2 sudut yang didapatkan
sebesar 200
, Hal ini menunjukkan ketirusan sebuah sudut pada
injektor sebagaimana berdasarkan gambar 5 dan sudut penyemprotan
yang baik 40
- 150
. Bentuk sudut yang baik sebuah injektor tidak
miring dan dan tidak lurus ke bawah tetapi tirus.
b. Analisis Volume Penginjeksian
Adapun hasil dari penelitian tersebut dapat dilihat sebagai
berikut:
57
Tabel 18. Analisis Volume Injeksi
Dengan alat uji injektor berbasis mikrokontroler Rata-
ratainjektor Waktu (s) Pressure (bar) P 1 P 2 P 3
1 15 2 30 ml 30 ml 30 ml 30 ml
2 15 2 30 ml 30 ml 30 ml 30 ml
Dengan alat model 271021 Rata-
ratainjektor Waktu (s) Pressure (bar) P 1 P 2 P 3
1 15 2 42 ml 42 ml 42 ml 42ml
2 15 2 42 ml 42 ml 42 ml 42ml
Dapat dilihat dari 3 data hasil pengukuran volume injeksi dua
inktor dari menggunakan alat uji injektor berbasis mikrokontroler,
data yang didapat hampir sama yaitu 30 derajat dan data yang
didapat dengan menggunakan alat model 271021 juga sama masing
masing injektor 1 dan injektor 2 yaitu 42 derajad.
Injektor 1:
= |30 − 42|
= 12 ml
=
12
42
× 100 %
= 28,5%
Injektor 2:
= |30 − 42|
= 12 ml
=
12
42
× 100 %
= 28,5%
c. Analisis Keseragaman Penginjeksian
Analisis keseragaman penginjeksian menggunakan injektor
yang sama dan waktunya diatur 150 detik untuk masing-masing alat.
Kemudian setingan RPM diatur dalam 3 macam tingkatan yaitu
RPM 750, RPM 3200, dan RPM 5600. Pengujian juga dilakukan
sebanyak 3 kali untuk masing masing alat, datanya sebagai berikut :
58
Tabel 19. Analisis Keseragaman Injeksi
Data dengan alat uji injektor berbasis miktorkontroler (A1) Rata-
RataInjektor Rpm Timer(s) Pressure (bar) P1 P2 P3
1
750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml 78 ml
3200 150 2 68 ml 68 ml 68 ml 68 ml
5600 150 2 60 ml 60 ml 60 ml 60 ml
2
750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml 78 ml
3200 150 2 68 ml 68 ml 68 ml 68 ml
5600 150 2 60 ml 60 ml 60 ml 60 ml
Data dengan alat model 271021(A2)
Injektor Rpm Timer(s) Pressure (bar) P1 P2 P3
1 750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml 78 ml
3200 150 2 65 ml 65 ml 65 ml 65 ml
5600 150 2 59 ml 59 ml 59 ml 59 ml
2 750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml 78 ml
3200 150 2 65 ml 65 ml 65 ml 65 ml
5600 150 2 59 ml 59 ml 59 ml 59 ml
RPM 750
M =
∑ x
n
M =
156
2
M = 78
% ketidak seragaman
|x1 − x2|
M
x 100%
|78 − 78|
78
x 100%
A1 = 0%
M =
∑ x
n
M =
156
2
M = 78
% ketidak seragaman
|x1 − x2|
M
x 100%
|78 − 78|
78
x 100%
A2 = 0%
RPM 3200
M =
∑ x
n
M =
136
2
M = 68
% ketidak seragaman
M =
∑ x
n
M =
118
2
M = 59
% ketidak seragaman
59
|x1 − x2|
M
x 100%
|68 − 68|
68
x 100%
A1= 0%
|x1 − x2|
M
x 100%
|59 − 59|
59
x 100%
A2= 0%
RPM 5600
M =
∑ x
n
M =
120
2
M = 60
% ketidak seragaman
|x1 − x2|
M
x 100%
|60 − 60|
60
x 100%
A1= 0%
M =
∑ x
n
M =
130
2
M = 65
% ketidak seragaman
|x1 − x2|
M
x 100%
|65 − 65|
65
x 100%
A2= 0%
d. Persentase Perbandingan Keseragaman Injeksi Alat Uji Injektor
Berbasis Mikrokontroler dengan Model 271021.
1. pada RPM 750
= |156 − 156|
= 0
= × 100 %
=
0
156
× 100 %
= 0%
2. Pada RPM 3200
= |68 − 59|
= 9
= × 100 %
=
9
59
× 100 %
= 15,25%
60
3. Pada RPM 5600
= |65 − 60|
= 5
= × 100 %
=
5
60
× 100 %
= 8,3%
B. Pembahasan
Berdasarkan data dan analisa data pengukuran, maka dapat dilihat
perbedaan dari alat uji injektor berbasis mikrokontroler dengan model 271021
dilihat dari, sudut penyemprotan, volume penginjeksian, dan keseragaman
penyemprotan.
1. Bentuk Sudut Penyemprotan pada Saat Dilakukan Pengetesan
Memakai Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler Dibandingkan
dengan Model 271021
Hasil data yang diperoleh pada penelitian sudut injektor memakai
Alat uji injektor berbasis mikrokontroler dan Model 271021 berbentuk
sama atau tidak ada perbedaanya. Penyemprotan pada masing-masing
injektor pada alat uji injektor berbasis mikrokontroler pada injektor 1 dan
2 berbentuk tirus, hasil sudut yang didapat pada injektor 1 Alat uji
injektor berbasis mikrokontroler adalah 200
, pada injektor 2 Alat uji
injektor berbasis mikrokontroler adalah 200
. Sedangkan pada Model
271021 bentuk penyemprotan pada injektor 1 dan 2 adalah sama
berbentuk tirus dan hasil sudut yang didapatkan pada injektor 1 adalah
200
kemudian pada injektor 2 adalah 200
61
2. Volume Penyemprotan Model 271021 dengan Alat Uji Injektor
Berbasis Mikrokontroler
Berdasarkan tabel 13 Alat uji injektor berbasis mikrokontroler
memiliki selisih pada injektor 1 dan 2. Selisih tersebut adalah 0,333 ml
dari rata-rata hasil pengujian 1,2 dan 3. Rata-rata pada injektor 1 adalah
30 ml kemudian pada injektor 2 adalah 30,333 ml. Berdasarkan tabel 14
pengujian memakai alat Model 271021 pada ke 2 injektor tidak memiliki
perbedaan atau selisihnya 0. Hasil yang didapatkan pada pengujian
injektor 1 dengan rata-rata 42 ml dan injektor 2 dengan rata-rata 42 ml
juga. Pada hasil yang didapat terlihat perbedaan jauhnya volume
penyemprotan yang dihasilkan oleh Alat uji injektor berbasis
mikrokontroler dengan Model 271021.
3. Keseragaman Penyemprotan pada Alat Uji Injektor Berbasis
Mikrokontroler Berbeda dengan model 271021.
Berdasarkan analisa data didapatkan keseragaman penyemprotan
dari injektor 1 dan injektor 2 pada Alat uji injektor berbasis
mikrokontroler dan Model 271021. dalam buku manual batas maksimal
dari keseragaman penyemprotan antar injektor adalah kurang dari 9%.
Dapat kita lihat mean pada RPM 750 dengan menggunakan alat
Alat uji injektor berbasis mikrokontroler adalah 78 ml sedangkan
dengan RPM sama pada alat Model 271021 mean yang didapatkan
sebesar 78 ml. Mean pada RPM 3200 dengan menggunakan alat Alat uji
injektor berbasis mikrokontroler adalah 68 ml sedangkan dengan RPM
sama pada alat Model 271021 mean yang didapatkan sebesar 65 ml.
Mean pada RPM 5600 dengan menggunakan Alat uji injektor berbasis
62
mikrokontroler adalah 60 ml sedangkan dengan RPM sama pada alat
Model 271021 mean yang didapatkan sebesar 59 ml. Selanjutnya pada
tingkat keseragaman yang terdapat pada Alat uji injektor berbasis
mikrokontroler dengan mencari persentase keseragamannya injektor 1
dan injektor 2 pada RPM 750 didapatkan hasil 0%, RPM 3200
didapatkan 0% dan RPM 5600 didapatkan 0%. Model 271021 dengan
mencari persentase juga dengan injektor 1 dan 2 pada RPM 750
didapatkan hasil 0%, RPM 3200 didapatkan 0% dan RPM 5600
didapatkan 0%. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada grafik di
bawah ini.
Gambar 20. Grafik Keseragaman Penyemprotan.
RPM 750 RPM 3200 RPM 5600
Alat uji injektor
berbasis
mikrokontroler
78 68 60
Model 271021 78 65 59
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
mililiter
Keseragaman
63
63
BAB V
PENUTUP
Pada bagian terdahulu telah dibahas secara luas yang berkaitan dengan
analisis terhadap data penelitian dan pembahasannya. Pada bab ini akan
dikemukakan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran.
A. Kesimpulan
1. Perancangan alat uji injektor berbasis mikrokontroler ini sudah mengalami
beberapa revisi desain seperti perangkat kerasnya dan perangkat
lunaknyaatau program dari mikrokontrolernya
2. Berdasarkan hasil data yang diambil menggunakan kamera pada saat
melihat bentuk sudut penyemprotan yang dihasilkan pada alat uji injektor
berbasis mikrokontroler dan Model 271021, dapat disimpulkan bentuk
sudut penyemprotan pada kedua alat yakni alat uji injektor berbasis
mikrokontroler dan Model 271021 sama dan tidak ada memiliki perbedaan
melainkan sudut semprotan melewati limit sudut dari sudut injektor
menyemprot dengan baik.
3. Berdasarkan data hasil pengukuran pada volume penginjeksian memakai
alat uji injektor berbasis mikrokontroler dan Model 271021 digambarkan
dalam bentuk tabel dan grafik maka dapat disimpulkan adanya perbedaan
dalam volume penyemprotan pada alat uji injektor berbasis mikrokontroler
4. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengukuran dan digambarkan
dalam bentuk tabel dan grafik maka dapat disimpulkan alat uji injektor
berbasis mikrokontroler dalam hal bentuk keseragaman penyemprotan
64
5. pada injektor hampir mendekati standar dari kerja alat Uji injektor Model
271021.
Berdasarkan poin-poin diatas dapat disimpulkan bahwa alat uji injektor
berbasis mikrokontroler mampu melayani pembersihan injektor, pengetesan
sudut penyemprotan, volume penyemprotan, dan keseragaman penyemprotan
sehingga dapat dijadikan alat uji injektor dan pembersihan injektor.
B. Saran
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah didapatkan dalam penelitian
ini pada dasarnya masih terdapat kekurangan, dikarenakan hal itu peneliti
menyarankan hal-hal berikut :
1. Untuk peneliti selanjutnya, pengembangan dari alat ini diharapkan supaya
bisa dibuat dalam bentuk lebih kecil
2. Untuk peneliti selanjutnya, pengembangan dari alat ini diharapkan bisa di
kendalikan melalui android, dan pambacaan hasil pengukuran
menggunakan sensor volume.
65
DAFTAR PUSTAKA
Atmel. 2003. Microcontroler with 16k bytes In-System Programmable Flash
Atmega16, & Atmega 16L. Atmel Corporation.
Albi, Ahmad. 2016. “Pengembangan Viskometer Rotasi Concentric Cylinder
sebagai Alat Uji Viskositas Oli Pelumas Kendaraan Bermotor Berbasis
Mikrokontroler Atmega 16.” Skripsi. Universitas Negeri Padang.
Sudijono, Anas. (2003). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Azmi. 2010. Solid works alat bantu merancang komponen dengan mudah,
Bandung: Modula.
Dasar, Elektronika. 2012. “Pengertian-dan-kelebihan-mikrokontroler”
http://elektronika-dasar.web.id, diakses pada 20 0ktober 2017.
Gaikindo. 2015. “Grafik Produksi dan penjualan Mobil 2003-2015”. diakses pada
www.gaikindo.or.id, 10 Oktober 2017.
Hidayat, Rahmat. 2016. “Perawatan Injektor Pada Sistim Elektronic Fuel
Injektion Bahan Bakar Mobil Avanza di Agung Toyota Muara Bungo.”
Laporan Praktek Industri. Universitas Negeri Padang.
Ivana, Reza Taufik. 2014. “Perancangan Instalasi Alat Test Penyemprotan
Injektor Mobil Toyota Avanza 1.3 G (1300 cc) Engine Tipe k3_VE
dengan kapasitas 40 liter/Jam.” Jurnal Teknologi & Industri. (Nomor 1
Tahun 2014) Hlm. 34--41.
Nusa, Putra. 2011. Research & Development. Jakarta : Raja Grafindo
Persada
Putra, Eko. 2010. Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55. Yogyakarta: Gava
Media
Pranoto, Aji dan Purwanto, Adi. 2014. “Analisa Kerusakan dan Model Perawatan
injektor Pada Sitem Injeksi Bahan Bakar Elektronik.” Jurnal Teknologi (
Nomor 2 Tahun 2014) Hlm. 175--180.
66
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sumardi. 2013. Mikrokontroler Belajar AVR dari Nol. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Toyota. 1972. Materi Pelajaran Engine Gruop New Step 1. Jakarta: PT Toyota
Astra Motor.
Toyota. (1997). Step 2 Elektronik Fuel Injektion. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor
Vertikal, Fitra. 2014. “ Perancangan Shift Indicator pada Sepeda Motor
Bertransmisi Manual sebagai Pendukung mengemudi Secara Eco Driving
.” Skripsi. Universitas Negeri Padang.
Wijayanto, Inung. 2014. “Mikrokontroler Atmel AVR Atmega 16”.
http://iwijayanto.staff.telkomuniversity.ac.id, diakses 1 November 2017.
.
676767
686868
696969
707070
71
Lampiran 2. Program Alat Uji injektor Berbasis Mikrokontroler.
72
73
74
75
76
Lampiran 3. Wiring Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler.
77
Lampiran 4. Izin Pengambilan Data.
78
Lampiran 5. Data Penelitian
79
80
Lampiran 6. Bukti Selesai Pengambilan Data
81
Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian
Membersihkan injektor dengan alat model 231021
82
83
Membersihkan injektor dengan alat uji injektor berbasis
mikrokontroler
84

More Related Content

Similar to Rahmat hidayat 1302731

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...Uofa_Unsada
 
Tugas Akhir Dengan Metode Kansei Engineering
Tugas Akhir Dengan Metode Kansei EngineeringTugas Akhir Dengan Metode Kansei Engineering
Tugas Akhir Dengan Metode Kansei Engineeringhendry123456
 
SATRIO AJI KURNIAWAN_25417549_4IC07_ACC SETELAH SIDANG PENULISAN ILMIAH.pdf
SATRIO AJI KURNIAWAN_25417549_4IC07_ACC SETELAH SIDANG PENULISAN ILMIAH.pdfSATRIO AJI KURNIAWAN_25417549_4IC07_ACC SETELAH SIDANG PENULISAN ILMIAH.pdf
SATRIO AJI KURNIAWAN_25417549_4IC07_ACC SETELAH SIDANG PENULISAN ILMIAH.pdfAjiSaka32
 
2010 1-00485-mtif cover
2010 1-00485-mtif cover2010 1-00485-mtif cover
2010 1-00485-mtif coverVa Kim Hyun
 
Analisis simulasi tegangan twist lock rubber tired gantry crane (rtgc) pt. pe...
Analisis simulasi tegangan twist lock rubber tired gantry crane (rtgc) pt. pe...Analisis simulasi tegangan twist lock rubber tired gantry crane (rtgc) pt. pe...
Analisis simulasi tegangan twist lock rubber tired gantry crane (rtgc) pt. pe...Syauqi Rahmat Firdaus
 
apik 2_unlocked.pdf
apik 2_unlocked.pdfapik 2_unlocked.pdf
apik 2_unlocked.pdfKulaNuwun1
 
materi tugas INDIVIDU DDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.pdf
materi tugas INDIVIDU DDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.pdfmateri tugas INDIVIDU DDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.pdf
materi tugas INDIVIDU DDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.pdfsitumorangerikan
 
materi tugasSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS.pdf
materi tugasSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS.pdfmateri tugasSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS.pdf
materi tugasSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS.pdfsitumorangerikan
 
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...Fendi Hidayat
 
161862608201010101
161862608201010101161862608201010101
161862608201010101Jhon P S
 
Kanban dengan heijunka
Kanban dengan heijunkaKanban dengan heijunka
Kanban dengan heijunkaMahmudin .
 
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'SPELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'SAngga Adi
 
Modul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidro
Modul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidroModul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidro
Modul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidroDede Heryadi
 
LAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WF
LAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WFLAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WF
LAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WFmoses hadun
 
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometerModul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometerLeo Sausul
 
Proyek Aplikasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa PTN
Proyek Aplikasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa PTNProyek Aplikasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa PTN
Proyek Aplikasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa PTNLucha Kamala Putri
 
Kerangka Acuan Kerja - MPPL
Kerangka Acuan Kerja - MPPLKerangka Acuan Kerja - MPPL
Kerangka Acuan Kerja - MPPLYoshima Putri
 

Similar to Rahmat hidayat 1302731 (20)

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
 
Tugas Akhir Dengan Metode Kansei Engineering
Tugas Akhir Dengan Metode Kansei EngineeringTugas Akhir Dengan Metode Kansei Engineering
Tugas Akhir Dengan Metode Kansei Engineering
 
SATRIO AJI KURNIAWAN_25417549_4IC07_ACC SETELAH SIDANG PENULISAN ILMIAH.pdf
SATRIO AJI KURNIAWAN_25417549_4IC07_ACC SETELAH SIDANG PENULISAN ILMIAH.pdfSATRIO AJI KURNIAWAN_25417549_4IC07_ACC SETELAH SIDANG PENULISAN ILMIAH.pdf
SATRIO AJI KURNIAWAN_25417549_4IC07_ACC SETELAH SIDANG PENULISAN ILMIAH.pdf
 
2010 1-00485-mtif cover
2010 1-00485-mtif cover2010 1-00485-mtif cover
2010 1-00485-mtif cover
 
Analisis simulasi tegangan twist lock rubber tired gantry crane (rtgc) pt. pe...
Analisis simulasi tegangan twist lock rubber tired gantry crane (rtgc) pt. pe...Analisis simulasi tegangan twist lock rubber tired gantry crane (rtgc) pt. pe...
Analisis simulasi tegangan twist lock rubber tired gantry crane (rtgc) pt. pe...
 
File1
File1File1
File1
 
apik 2_unlocked.pdf
apik 2_unlocked.pdfapik 2_unlocked.pdf
apik 2_unlocked.pdf
 
materi tugas INDIVIDU DDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.pdf
materi tugas INDIVIDU DDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.pdfmateri tugas INDIVIDU DDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.pdf
materi tugas INDIVIDU DDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.pdf
 
materi tugasSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS.pdf
materi tugasSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS.pdfmateri tugasSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS.pdf
materi tugasSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS.pdf
 
78034924.pdf
78034924.pdf78034924.pdf
78034924.pdf
 
Karya Tulis Tugas Akhir D-IV
Karya Tulis Tugas Akhir D-IVKarya Tulis Tugas Akhir D-IV
Karya Tulis Tugas Akhir D-IV
 
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
 
161862608201010101
161862608201010101161862608201010101
161862608201010101
 
Kanban dengan heijunka
Kanban dengan heijunkaKanban dengan heijunka
Kanban dengan heijunka
 
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'SPELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
 
Modul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidro
Modul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidroModul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidro
Modul pelatihan studi kelayakan pembangunan mikrohidro
 
LAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WF
LAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WFLAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WF
LAPORAN PKL STRUKTUR KUDA-KUDA BAJA WF
 
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometerModul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
 
Proyek Aplikasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa PTN
Proyek Aplikasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa PTNProyek Aplikasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa PTN
Proyek Aplikasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa PTN
 
Kerangka Acuan Kerja - MPPL
Kerangka Acuan Kerja - MPPLKerangka Acuan Kerja - MPPL
Kerangka Acuan Kerja - MPPL
 

Rahmat hidayat 1302731

  • 1. RANCANG BANGUN ALAT UJI INJEKTOR BERBASIS MIKROKONTROLER SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan RAHMAT HIDAYAT NIM 1302731 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2018
  • 2. SKRIPSI Judul : Rancang Bangun Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler Nama : Rahmat Hidayat NIM : 1302731/2013 Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif Jurusan : Teknik Otomotif Fakultas : Teknik Padang, 8 Juli 2018 Disetujui oleh : Pembimbing I Pembimbing II Dwi Sudarno Putra ST. MT Irma Yulia Basri, S.Pd, M.Eng NIP. 198206252008121003 NIP.197707072005012002 Ketua Jurusan Drs. Martias, M. Pd NIP. 19640801 199203 1 003
  • 3. PENGESAHAN TIM PENGUJI Nama : Rahmat Hidayat NIM : 1302731/2013 Dinyatakan lulus setelah mempertahankan skripsi di depan Tim Penguji Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif Jurusan Teknik Otomotif Universitas Negeri Padang Dengan Judul Rancang Bangun Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler Padang, 9 Juli 2018 Tim Penguji Tanda Tangan 1. Ketua : Dwi Sudarno Putra, ST, MT 1. 2. Sekretaris : Irma Yulia Basri, S.Pd, M.Eng 2. UNIVERSITAS NEGERI PADANG
  • 4. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF Jl.Prof Dr. HamkaKampus UNP Air Tawar Padang 25171 Telp.(0751) 7055922 FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644 E-mail : info@ft.unp.ac.id PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Karya tulis saya, berupa skripsi dengan judul “Rancang Bangun Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler” adalah asli karya saya sendiri; 2. karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali dari pembimbing; 3. di dalam karya tulis ini, tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah dengan menyebutkan pengarang dan dicantumkan pada kepustakaan; 4. pernyataan ini saya buat dengan sesuangguhnya dan apabila terdapat penyimpangan di dalam pernyataan ini, saya bersedia menerima sanksi akdemik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai norma dan ketentuan hukum yang berlaku. Padang, 9 Juli 2018 Yang membuat pernyataan Matrai 6000 Rahmat Hidayat Nim 1302731/2013
  • 5. i ABSTRAK Rahmat Hidayat. 2018. “Rancang Bangun Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler” Skripsi. Padang: Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif, Jurusan Teknik Otomotif, Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Penelitian ini membahas tentang rancang bangun alat uji injektor berbasis mikrokontroler. Tujuan penelitian rancang bangun ini adalah menjelaskan proses perancangan dan pembuatan serta menguji alat uji injektor berbasis mikrokontroler, yang sudah berhasil dibuat. Sebagai solusi atas permasalahan yang peneliti temukan dilapangan mengenai langkanya penggunaan alat uji injektor di bengkel otomotif. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan level 3, meneliti dan menguji untuk mengembangkan produk yang telah ada. Objek penelitian ini adalah alat uji injektor berbasis mikrokontroler, penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu (1) Potensi dan Masalah, (2) Mendesain Produk, (3) Validasi Desain, (4) Revisi Desain, (5) Pembuatan Produk, (6) Uji Coba Produk, (7) Revisi Produk, (8) Uji Coba Pemakai, (9) Revisi produk. Data yang di kumpulkan ada 3 yaitu data observasi melalui praktek lapangan indusri, Data yang dikumpulkan sewaktu seminar Proposal, sedangkan data untuk tes adalah hasil uji coba pemakaian di labor. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan beberapa hal berikut. Pertama penggunaan metode penelitian pengembangan level 3 dapat diterapkan dalam penelitian rancang bangun alat uji injektor berbasis mikrokontroler. Kedua rancang bangun alat uji injektor berbasis mikrokontroler ini bisa digunakan untuk unji injektor hal tersebut bisa dilihat dari data keseragaman penyemprotan pada alat uji injektor berbasis mikrokontroler walaupun data yang didapat sedikit berbeda dari model 271021. Kata Kunci: Injektor, Mikrokontroler, penelitian dan pengembangan.
  • 6. ii KATA PENGANTAR Assalaamu’alaikum Warahmatullahiwabarakatuh Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah swt atas segala rahmat dan karunianya serta hidayah-Nya yang telah memberikan kekuatan kepada peneliti, sehingga telah dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “RANCANG BANGUN ALAT UJI INJEKTOR BERBASIS MIKROKONROLER”. Shalawat beserta salam tidak lupa peneliti ucapkan kepada junjungan alam, yakni Nabi Muhammad saw. yang telah memberikan perubahan kepada manusia. penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang (UNP.) Dalam skripsi ini, peneliti telah banyak mendapat bantuan dan dorongan baik materil maupun moril dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini peneliti dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Fahmi Rizal, M.Pd.,MT. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. 2. Bapak Drs. Martias, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Teknik Otomotif Universitas Negeri Padang. 3. Bapak Dwi Sudarno Putra ST. MT selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bantuan dan bimbingan dalam skripsi ini.
  • 7. iii 4. Ibuk Irma Yulia Basri, S.Pd, M.Eng selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bantuan dan bimbingan dalam skripsi ini. 5. Bapak Wagino, S.Pd, M.Pd.T selaku Pembimbing Akademik. 6. Bapak/Ibu Dosen pengajar dan administrasi Jurusan Teknik Otomotif Universitas Negeri Padang yang telah memberikan ilmu dan pengalaman studi yang sangat bermanfaat bagi peneliti. 7. Kedua orang tua Penulis dan seluruh keluarga yang selalu memberi peneliti motivasi dan semangat baik berupa materil maupun spiritual. 8. Seluruh rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Jurusan Teknik Otomotif Tahun 2013 dan semua pihak yang telah ikut memberikan dorongan demi menyelesaikan skripsi ini. Semoga semua bantuan menjadi amal baik yang akan dibalas oleh Allah swt dengan “Hidayah, ’’ dan keselamatan di akhirat kelak. Peneliti menyadari dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan dan kemampuan peneliti, untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat memperbaiki dalam kesempurnaan skripsi ini selanjutnya. Padang, 14 Juli 2018 Penulis Rahmat Hidayat 1302731/ 2013
  • 8. iv DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... i ABSTRAK ...................................................................................................... ii KATA PENGANTAR.................................................................................... iii DAFTAR ISI.................................................................................................. iv DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................1 B. Identifikasi Masalah..........................................................................4 C. Batasan Masalah ...............................................................................5 D. Rumusan Masalah.............................................................................5 E. Tujuan Penelitian ..............................................................................5 F. Manfaat Penelitian.............................................................................6 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori .................................................................................7 B. Penelitian Relevan ..........................................................................20 C. Kerangka Berfikir ...........................................................................21 D. Pertanyaan Penelitian......................................................................22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian....................................................................................23 B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................23 C. Objek Penelitian .................................................................................24 D. Jenis dan Sumber Data ........................................................................24 E. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................24 F. Metode Penelitian Research and Development...................................25 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHSAN A. Hasil Penelitian .................................................................................... 40 B. Pembahasan.......................................................................................... 60
  • 9. v BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................................... 63 B. Saran..................................................................................................... 64
  • 10. vi DAFTAR TABEL Tabel Halaman Tabel 1. Soket Injektor ................................................................................ 10 Tabel 2. Penjelasan Nama Bagian Komponen ............................................ 27 Tabel 3. Pengujian Keseragaman Injeksi .................................................... 37 Tabel 4. Pengujian Sudut Injeksi atau Bentuk Injeksi ................................ 37 Tabel 5. Volume Injektor Menginjeksi ....................................................... 37 Tabel 6 . Keterangan Revisi Design Alat.................................................... 40 Tabel 7. Pengelompokan Komponen Alat .................................................. 42 Tabel 8. Penjabaran Komponen Alat .......................................................... 43 Tabel 9. Dasar Algoritma Pemograman Alat .............................................. 47 Tabel 10. Spesifikasi Alat Uji Injektor........................................................ 49 Tabel 11. Sudut Penyemprotan pada Alat Uji Injektor ............................... 52 Tabel 12. Sudut Penyemprotan Pada Model 271021 .................................. 52 Tabel 13. Volume Penginjeksian, selama 15 Detik .................................... 52 Tabel 14. Volume Penginjeksian, selama 15 Detik model 271021............. 53 Tabel 15. Keseragaman Injeksi Injektor Pada Alat..................................... 53 Tabel 16. Keseragaman Injeksi pada Model 271021 .................................. 55 Tabel 17. Analisis Sudut Injeksi.................................................................. 56 Tabel 18. Analisis Volume Injeksi.............................................................. 57 Tabel 19. Analisis Keseragaman Injeksi ..................................................... 58
  • 11. vii DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman Gambar 1. Grafik Produksi dan Penjualan Mobil 2003-2015.................... 1 Gambar 2. Membersihkan Injektor dengan Metode Manual. .................... 3 Gambar 3. Injektor .................................................................................... 9 Gambar 4. Tipe-Tipe Injektor .................................................................... 10 Gambar 5. Sudut Penyeprotan Injektor...................................................... 11 Gambar 6. Arduino Mega 2560 ................................................................. 13 Gambar 7. Atmega 2560 ............................................................................ 14 Gambar 8. Kerangka Berfikir..................................................................... 21 Gambar 9. Desain Elektronika Alat Uji Injektor ....................................... 26 Gambar 10. Gambar Mekanis Alat Uji Injektor ........................................ 28 Gambar 11. Blok Diagram Perangkat Lunak............................................. 31 Gambar 12. Tampilan Arduino IDE........................................................... 35 Gambar 13 Hasil Revisi Alat Uji Injektor ................................................. 40 Gambar 14. Jalur PCB Power Suply Alat Uji Injektor .............................. 45 Gambar 15. Tata Letak Komponen Power Suply. ..................................... 45 Gambar 16. Driver injektor........................................................................ 46 Gambar 17. Hasil Produk Rancangan Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler....................................................................................... 49 Gambar 18.Analisis Data pada Penelitian Pengembangan. ....................... 49 Gambar 19. Tampilan Indikator LCD Alat Uji Injektor. .......................... 51 Gambar 20. Grafil Keseragaman Penyemprotan. ...................................... 62
  • 12. viii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Desain Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler............... 67 Lampiran 2. Program Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler. ........... 71 Lampiran 3. Wiring Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler............... 76 Lampiran 4. Izin Pengambilan Data ......................................................... 77 Lampiran 5. Data Penelitian...................................................................... 78 Lampiran 6. Bukti selesai Pengambilan Data ........................................... 80 Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian........................................................ 81
  • 13. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi otomotif dunia berkembang sangat pesat. Mulai dari desain interior, exterior, kontruksi mesin, bahkan sampai ke sistem kelistrikan dan sistim pengapian yang telah mengalami perkembangan yang signifikan dari tahun ke tahun. Salah satu sistem pengapian mobil ialah platina yang berkembang menggunakan CDI (Capasitor Discharge Ignition). dan ECU (Electronic Control Unit) yang lebih pintar dan mampu menyesuaikan dengan pengaturan yang diperlukan aktuator pada mesin sesuai dengan karakter pengguna sehingga didapatkan performa maksimal. pesatnya pertumbuhan kendaraan mobil di Indonesia mengakibatkan peningkatan penggunaan bahan bakar minyak disektor transportasi. selain itu dari gas buang yang mengandung polutan juga menigkat dan mempertinggi kadar pencemaran udara. Sesuai dengan produksi mobil tiap tahunnya, GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor indonesia) telah mencatat jumlah mobil yang di produksi di Indonesia rata-rata mencapai satu juta unit. Gambar 1. Grafik Produksi dan penjualan Mobil 2003-2015 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi otomotif dunia berkembang sangat pesat. Mulai dari desain interior, exterior, kontruksi mesin, bahkan sampai ke sistem kelistrikan dan sistim pengapian yang telah mengalami perkembangan yang signifikan dari tahun ke tahun. Salah satu sistem pengapian mobil ialah platina yang berkembang menggunakan CDI (Capasitor Discharge Ignition). dan ECU (Electronic Control Unit) yang lebih pintar dan mampu menyesuaikan dengan pengaturan yang diperlukan aktuator pada mesin sesuai dengan karakter pengguna sehingga didapatkan performa maksimal. pesatnya pertumbuhan kendaraan mobil di Indonesia mengakibatkan peningkatan penggunaan bahan bakar minyak disektor transportasi. selain itu dari gas buang yang mengandung polutan juga menigkat dan mempertinggi kadar pencemaran udara. Sesuai dengan produksi mobil tiap tahunnya, GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor indonesia) telah mencatat jumlah mobil yang di produksi di Indonesia rata-rata mencapai satu juta unit. Gambar 1. Grafik Produksi dan penjualan Mobil 2003-2015 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi otomotif dunia berkembang sangat pesat. Mulai dari desain interior, exterior, kontruksi mesin, bahkan sampai ke sistem kelistrikan dan sistim pengapian yang telah mengalami perkembangan yang signifikan dari tahun ke tahun. Salah satu sistem pengapian mobil ialah platina yang berkembang menggunakan CDI (Capasitor Discharge Ignition). dan ECU (Electronic Control Unit) yang lebih pintar dan mampu menyesuaikan dengan pengaturan yang diperlukan aktuator pada mesin sesuai dengan karakter pengguna sehingga didapatkan performa maksimal. pesatnya pertumbuhan kendaraan mobil di Indonesia mengakibatkan peningkatan penggunaan bahan bakar minyak disektor transportasi. selain itu dari gas buang yang mengandung polutan juga menigkat dan mempertinggi kadar pencemaran udara. Sesuai dengan produksi mobil tiap tahunnya, GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor indonesia) telah mencatat jumlah mobil yang di produksi di Indonesia rata-rata mencapai satu juta unit. Gambar 1. Grafik Produksi dan penjualan Mobil 2003-2015
  • 14. 2 Berdasarkan gambar 1, GAIKINDO mencatat jumlah produksi dan penjualan mobil dalam Negeri pada 2003 sampai 2015 cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya, meskipun beberapa tahun mengalami penurunan yakni pada tahun 2006, 2009, 2015 yang mengalami penurunan dari jumlah produksi dan jumlah pemasarannya di dalam negeri, dan terjadi kenaikan produksi serta penjualan pada tahun 2010 sampai tahun 2014. Pada 10 Maret 2017 yang lalu, Menteri Lingkungan Hidup telah menandatangangi Peraturan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru kategori M, N, dan O atau yang lebih dikenal dengan Standar Emisi Euro IV. Dengan berlakunya peraturan ini, maka segala fasilitas uji layak jalan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat wajib menggunakan metode uji Euro 4 dan juga industri otomotif dalam negeri untuk menyiapkan infrastruktur produksi dan teknologi mesin yang sesuai. Ke depannya, kendaran yang produksi Indonesia tidak menggunakan sistem pemasukan bahan bakar konvensional lagi atau yang lebih dikenal dengan sistem karburator, tetapi sudah menggunakan sistem injeksi. Proses pemasukan bahan bakar diatur oleh ECU berdasarkan kondisi mesin yang dideteksi oleh sensor-sensor elektronik. Pada sistem injeksi, cara untuk melakukan perawatan pada komponen injeksinya ialah dengan menggunakan special service tools. Salah satu contoh special service tools ini ialah alat untuk membersihkan injektor (injector cleaner). Alat ini digunakan untuk
  • 15. 3 membersihkan dan memeriksa kondisi sebuah injektor. Peralatan ini sangat penting bagi proses perawatan sebuah mesin mobil karena keakuratan dalam penginjeksian bahan bakar sangat diperlukan dalam proses pembakaran yang sempurna dan gas buang yang dihasilkan juga sesuai dengan ambang batas yang telah ditetapkan. Namun secara faktanya tidak semua bengkel memiliki alat special service tools untuk injeksi ini. Hal tersebut dikarenakan harganya yang mahal. yakni pada kisaran harga 15 juta sampai 25 juta rupiah untuk model yang sama. bahkan Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Praktek Lapangan Industri pada 13 Juni 2016, sampai 13 Agustus 2016 di bengkel Agung Toyota Muara Bungo, Provinsi Jambi, penulis menemukan masih digunakannya metode manual. yaitu, membersihkan kotoran dalam saluran injektor dengan kompresor dan cairan pembersih, saat melakukan service injektor pada mobil pelanggan. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2 berikut. Gambar 2. Membersihkan Injektor dengan Metode Manual. (Sumber : Laporan Praktek Lapangan Industi Rahmat Hidayat) 3 membersihkan dan memeriksa kondisi sebuah injektor. Peralatan ini sangat penting bagi proses perawatan sebuah mesin mobil karena keakuratan dalam penginjeksian bahan bakar sangat diperlukan dalam proses pembakaran yang sempurna dan gas buang yang dihasilkan juga sesuai dengan ambang batas yang telah ditetapkan. Namun secara faktanya tidak semua bengkel memiliki alat special service tools untuk injeksi ini. Hal tersebut dikarenakan harganya yang mahal. yakni pada kisaran harga 15 juta sampai 25 juta rupiah untuk model yang sama. bahkan Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Praktek Lapangan Industri pada 13 Juni 2016, sampai 13 Agustus 2016 di bengkel Agung Toyota Muara Bungo, Provinsi Jambi, penulis menemukan masih digunakannya metode manual. yaitu, membersihkan kotoran dalam saluran injektor dengan kompresor dan cairan pembersih, saat melakukan service injektor pada mobil pelanggan. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2 berikut. Gambar 2. Membersihkan Injektor dengan Metode Manual. (Sumber : Laporan Praktek Lapangan Industi Rahmat Hidayat) 3 membersihkan dan memeriksa kondisi sebuah injektor. Peralatan ini sangat penting bagi proses perawatan sebuah mesin mobil karena keakuratan dalam penginjeksian bahan bakar sangat diperlukan dalam proses pembakaran yang sempurna dan gas buang yang dihasilkan juga sesuai dengan ambang batas yang telah ditetapkan. Namun secara faktanya tidak semua bengkel memiliki alat special service tools untuk injeksi ini. Hal tersebut dikarenakan harganya yang mahal. yakni pada kisaran harga 15 juta sampai 25 juta rupiah untuk model yang sama. bahkan Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Praktek Lapangan Industri pada 13 Juni 2016, sampai 13 Agustus 2016 di bengkel Agung Toyota Muara Bungo, Provinsi Jambi, penulis menemukan masih digunakannya metode manual. yaitu, membersihkan kotoran dalam saluran injektor dengan kompresor dan cairan pembersih, saat melakukan service injektor pada mobil pelanggan. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2 berikut. Gambar 2. Membersihkan Injektor dengan Metode Manual. (Sumber : Laporan Praktek Lapangan Industi Rahmat Hidayat)
  • 16. 4 Gambar 2 tersebut merupakan bukti otentik dari cara yang sering dilakukan oleh bengkel, terlebih bengkel umum yang berada di tepi jalan dan tidak memiliki modal besar. Cara tersebut memiliki dua kekurangan yakni (1) akan merusak injektor jika proses dilakukan dengan tekanan angin yang besar dan (2) proses hanya sebatas untuk membersihkan saja tidak ada proses pengujian keseragaman injeksi sehingga tidak diketahui secara pasti apakah injektor masih bagus atau tidak. Jika dua hal tersebut terjadi maka umur pakai injektor akan lebih pendek. Melihat kenyataan bahwa injector cleaner sangat penting dalam proses perawatan kendaraan tetapi dari segi harga yang ada masih terbilang mahal, pada tahun 2015 lalu penulis juga telah membuat prototipe alat uji injeksi yang di biayai oleh dana program kreatifiktas mahasiswa tetapi masih dalam bentuk semi prototipe dan perlu penyempurnaan konsep, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin berkontribusi untuk membuat sebuah alat pembersih dan sekaligus alat uji injektor mobil yang lebih murah dengan memanfaatkan teknologi mikrokontroler sebagai pusat pengendalian kerjanya. Oleh karna itu penulis menuliskan skripsi dengan judul Rancang Bangun Alat Uji injeksi Berbasis Mikrokontroler. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang peneliti kemukan diatas maka dapat di identifikasi masalahnya sebagai berikut. 1. Pesatnya pertumbuhan mobil di Indonesia yang mengakibatkan meningkatnya penggunaan bahan bakar minyak (BBM) pada sektor
  • 17. 5 transportasi, dampaknya pada gas buang yang mengandung polutan juga naik dan mempertinggi kadar pencemaran udara. 2. Mahalnya harga alat uji injektor yang ada dipasaran otomotif sehingga tidak semua bengkel mampu memiliki alat tersebut untuk memeriksa Injektor. 3. Proses perawatan injektor secara manual dapat berpotensi memperpendek umur pakai injektor C. Batasan Masalah Supaya penelitian ini lebih terarah dan jelas maka perlu adanya batasan masalah demi tujuan yang ingin dicapai. Ada pun batasan masalah pada penelitian ini difokuskan pada pengembangan alat pembersih yang sekaligus menjadi alat uji Injektor dengan memanfaatkan mikrokontroler sebagai pusat pengendalian kerja alat. D. Rumusan Masalah Ada pun perumusan masalah pada penelitian ini ialah bagaimana proses perancangan dan pembuatan alat pembersih dan sekaligus alat uji injektor. E. Tujuan Penelitian Ada beberapa tujuan dari penelitian ini dilakukan ialah sebagai berilut. 1. Menjelaskan proses perancangan alat pembersih dan penguji injektor. 2. Menjelaskan proses pembuatan alat pembersih dan penguji injektor 3. Menguji fungsi alat yang sudah dirancang dan dibuat.
  • 18. 6 F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Sebagai salah satu persyaratan bagi penulis untuk mendapatkan gelar S1 pada Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. 2. Bagi mahasiswa dan peneliti dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan suatu produk yang semisal. 3. Memberikan informasi bagi masyarakat tentang manfaat penggunaan alat uji injektor.
  • 19. 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Sistem Pengontrolan Mesin Modern Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah energi untuk melakukan atau alat membantu mempermudah pekerjaan manusia, sistem pengontrolan modern merupakan satu sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk menghasilkan tenaga secara efisien, beberapa parameter dikontrol baik oleh sistem mekanis maupun elektronik. Hal hal yang mempengaruhi kemampuan mesin antara lain : a. Volume Langkah Total b. Perbandingan Kompresi c. Efisiensi Volumetrik dan pengisian d. Efisiensi panas Pengontrolan mesin pada kendaraan modern dilakukan secara elektronik, sistem yang di mesin misalnya : sistem pencampuran bahan bakar, sistem pengapian, dan sistem emisi. Sistem pencampuran bahan bakar disebut Electronic Fuel Injection (EFI). Jadi sistem pengontrolan mesin modern merupakan singkronisasi antara sistem mekanis dengan elektronik untuk meningkatkan efisiensi dari mesin.
  • 20. 8 2. EFI (Electronic Fuel Injection) a. Defenisi EFI Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) menjamin perbandingan udara dan bahan bakar yang ideal dan efisiensi bahan bakar yang tinggi pada tiap saat.( New Step 1, 2003:3-68) sejalan dengan itu M.Suratman (2009:69) berpendapat bahwa “ EFI adalah jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam intake manifol diatur/ dikontrol secara elektronik dan mengirimkannya ke silinder melalui injektor. Sistim EFI menentukan perbandingan jumlah bahan bakar dan udara yang tepat (optimal) dengan menyesuaikan pada karakteristik kerja mesin saat itu, yaitu keadaan jumlah dan temperatur udara yang masuk, Kecepatan mesin, Temperatur air pendingin, posisi katup throttle, pengembunan oksigen dalam pipa pembuangan dan kondisi penting mesin lainya. Berdasarkan defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa EFI adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang dalam kerjanya dikontrol secara elektronik agar didapatkan nilai campuran udara dan bahan bakar selalu sesuai dengan kebutuhan mesin,maka proses pembakaran yang terjadi di ruang bakar akan terjadi secara sempurna sehingga didapatkan daya motor yang optimal serta gas buang yang ramah lingkungan. Proses pemberian bahan bakar dari ECU (Electronic Control Unit) ke injektor yang didasarkan pada signal-signal dari sensor-sensor antara lain sensor air flow meter,
  • 21. 9 manifold absolute pressure, sensor putaran mesin, water temperature sensor, throttle position sensor dan lain-lain. 3. Injektor Injektor adalah salah satu bagian dari sistim bahan bakar yang akan mengabutkan bahan bakar agar terjadi proses pencampuran yang homogen antara udara dan bahan bakar ( Modul Efi, 2008 :11) sementara itu, Menurut Hasan Maksum, dkk (2012,118) menyatakan bahwa “injektor adalah komponen yang berfungsi menyemprotkan bahan bakar kedalam ruang bahan bakar”. Jadi Injektor adalah salah satu bagian dari sistem bahan bakar yang akan mengabutkan bahan bakar agar terjadi proses percampuran yang homogen antara udara dan bahan bakar. Injektor dilengkapi dengan plunger yang akan membuka dan menutup saluran bahan bakar dan kerja plunger dikontrol oleh solenoid yang mendapat instruksi dari engine ECU. Bahan bakar akan keluar lebih gemuk ketika plunger tertahan lebih panjang atau sebaliknya. Pengaturan campuran bahan bakar gemuk, kurus, dan saat kapan mulai diinjeksikan tergantung dari sinyal yang dikirim oleh engine ECU. Gambar 3. Injektor (sumber : automotive computer controlled system) Solenoid winding Nozzle valve
  • 22. 10 a. Tipe tipe Injektor Berdasarkan bentuk kontruksinya Tipe-tipe injektor secara umum dapat dibagi beberapa jenis sebagai berikut. 1) Bentuk Lubang Injeksi a) Tipe Pintle b) Tipe hole 2) Nilai Resistan a) Resistan rendah (2-3Ω) b) Resistan tinggi (13,8 Ω) Tabel 1. Soket Injektor Connector shape Shape of injection port Resistance Value EFI Inspection Wire (SST) Pintle Type Low C with resistor 09842-30020 Pintle Type High D without resistor 09842-30040 Hole Type Low E with resistor 09842-30060 Hole Type High D without resistor 09842-30070 Gambar 4. Tipe tipe injektor (Sumber : Toyota Motor Sales, 12) Pintle Type Hole Type (ND) Hole Type (AISAN) Side Feed Hole Type (AISAN)
  • 23. 11 b. Karakteristik injektor yang baik Bentuk pengabutan injektor harus memiliki bentuk yang baik hal ini berpengaruh terhadap kinerja dari sebuah kendaraan yang menggunakan sistem bahan bakar EFI. “Tekanan bahan bakar pada injektor diatur oleh presure regulator, perubahan tekanan bahan bakar akibat injeksi bahan bakar dan variasi perubahan vacum manifold mengakibatkan jumlah bahan bakar yang di injeksikan berubah (Toyota Step 2 EFI, 1997: 29).”Pola penyemprotan injektor di pengaruhi oleh tekanan bahan bakar. Menentukan sebuah injektor masih baik digunakan dapat dilakukan dengan cara membandingkan pola penyemprotan injektor dengan standarnya. Bad Good Bad Gambar 5. Sudut Penyeprotan Injektor (Sumber: Toyota Motor Sales, 17) c. Jenis jenis Kerusakan Pada Injektor a. Terkikis b. Bocor c. Solenoid mati d. Tersumbat sebagian
  • 24. 12 e. Resistensi rendah f. Pola penyemprotan tidak baik 4. Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalam umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya.dengan kata lain mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena mikrokontroler sudah mengandung beberapa periferal yang langsung bisa di mamfaatkan, misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi digital ke analog ( DAC) konversi analog ke digital dan sebagainya hannya menggunakan sistem minimun yang tidak rumit atau kompleks. Secara teknis ada 2 jenis mikro yaitu RISC dan CISC dan masing masing mempunyai keturunan/ keluarga sendiri-sendiri. 1. RISC kependekan dari Reduced instruction set computer : instruksi terbatas tetapi mempuyai fasilitas yang lebih banyak 2. CISC kependekan dari complex instruction set computer : instruksi boleh dibilang lebih lengkap tapi fasilitas secukupnya. a. Arduino Mega 2560 Arduino Mega 2560 adalah sebuah papan mikrokontroler berbasis Atmega 2560 (datasheet). Mempunyai 54 pin digital
  • 25. 13 input/output (dimana 14 pin dapat digunakan sebagai keluaran PWM), 16 pin input analog, 2 UARTs (Hardware serial ports), sebuah crystal oscillator 16 MHz, sebuah penghubung USB, sebuah colokan listrik, ICSP header, dan tombol kembali. Setiap isi dari Arduino Mega 2560 membutuhkan dukungan mikrokontroler, koneksi mudah antara Arduino mega 2560 ke komputer dengan sebuah kabel USB atau daya dengan AC ke DC adaptor atau baterai untuk memulai. Arduino mega cocok sebagai rancangan pelindung untuk Arduino Deumilanove atau Diecimila. Gambar 6. Arduino Mega 2560 (Sumber : www.arduino.cc) b. Arsitektur Arduino Mega 2560 Arduino Mega 2560 memiliki prosessor yang dikenal dengan Mikrokontroler ATMega 2560. Mikrokontroler ATMega 2560 ada beberapa fitur/spesifikasi yang menjadikannya sebagai solusi 13 input/output (dimana 14 pin dapat digunakan sebagai keluaran PWM), 16 pin input analog, 2 UARTs (Hardware serial ports), sebuah crystal oscillator 16 MHz, sebuah penghubung USB, sebuah colokan listrik, ICSP header, dan tombol kembali. Setiap isi dari Arduino Mega 2560 membutuhkan dukungan mikrokontroler, koneksi mudah antara Arduino mega 2560 ke komputer dengan sebuah kabel USB atau daya dengan AC ke DC adaptor atau baterai untuk memulai. Arduino mega cocok sebagai rancangan pelindung untuk Arduino Deumilanove atau Diecimila. Gambar 6. Arduino Mega 2560 (Sumber : www.arduino.cc) b. Arsitektur Arduino Mega 2560 Arduino Mega 2560 memiliki prosessor yang dikenal dengan Mikrokontroler ATMega 2560. Mikrokontroler ATMega 2560 ada beberapa fitur/spesifikasi yang menjadikannya sebagai solusi 13 input/output (dimana 14 pin dapat digunakan sebagai keluaran PWM), 16 pin input analog, 2 UARTs (Hardware serial ports), sebuah crystal oscillator 16 MHz, sebuah penghubung USB, sebuah colokan listrik, ICSP header, dan tombol kembali. Setiap isi dari Arduino Mega 2560 membutuhkan dukungan mikrokontroler, koneksi mudah antara Arduino mega 2560 ke komputer dengan sebuah kabel USB atau daya dengan AC ke DC adaptor atau baterai untuk memulai. Arduino mega cocok sebagai rancangan pelindung untuk Arduino Deumilanove atau Diecimila. Gambar 6. Arduino Mega 2560 (Sumber : www.arduino.cc) b. Arsitektur Arduino Mega 2560 Arduino Mega 2560 memiliki prosessor yang dikenal dengan Mikrokontroler ATMega 2560. Mikrokontroler ATMega 2560 ada beberapa fitur/spesifikasi yang menjadikannya sebagai solusi
  • 26. 14 pengendali yang efektif untuk berbagai keperluan. Fitur-fitur tersebut antara lain : 1. Tegangan Operasi sebesar 5 V. 2. Tegangan input sebesar 7 – 12 V. 3. Pin digital I/O sebanyak 54 pin dimana 14 pin merupakan keluaran dari PWM. 4. Pin input analog sebanyak 16 pin 5. Arus DC pin I/O sebesar 40 mA sedangkan Arus DC untuk pin 3.3V sebesar 50 mA 6. Flash memory 156 Kb yang mana 8 Kb digunakan oleh bootloader. 7. SRAM 8 Kbyte 8. EEPROM 4 Kbyte 9. Serta mempunyai 2 Port UARTs untuk komunikasi serial. Gambar 7. Atmega 2560 (Sumber: www.quora.com)
  • 27. 15 c. Konfigurasi Pin Arduino Mega 1. VCC adalah tegangan catu digital 2. GND adalah Ground 3. Port A (PA7.PA0) Port A adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal pull-up resistor (dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga output Port Amemiliki karakter penggerak karakteristik dengan kedua sink tinggi dankemampuan sumber. Sebagai input, pin Port A eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up aktif. Pin port A dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan. Port A juga menyajikan fungsi dari berbagai fitur spesial dari Atmega640/1280/1281/2560/2561. 4. Port B (PB.PB0) Port B adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga output Port B memiliki karakter penggerak karakteristik dengan kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin Port A eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up aktif. Pin port A dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan. Port B empunyai kemampuan bergerak lebih baik daripada port lainnya.
  • 28. 16 5. Port C (PC7.PC0) Port C adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga output Port C memiliki karakter penggerak karakteristik dengan kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin Port C eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up aktif. Pin port C dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan. 6. Port D (PD7.PD0)Port D adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga output Port D memiliki karakter penggerak karakteristik dengan kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin Port D eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up aktif. Pin port D dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan. 7. Port E (PE7.PE0) Port E adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga output Port E memiliki karakter penggerak karakteristik dengan kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin Port E eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up aktif. Pin port E dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan.
  • 29. 17 8. Port F (PF7.PF0) Port F disajikan sebagai masukan analog ke A/D converter. Port F juga menyajikan sebuah port I/O 8 bit dua arah, jika A/D Converter tidak digunakan. Pin port dapat menyediakan internal pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga output Port F memiliki karakter penggerak karakteristik dengan kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin Port F eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up aktif. Pin port F dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan. Jika antar muka JTAG mengizinkan, pull-up resistor pada pin PF7(TDI), PF5(TMS), dan PF4(TCK) akan iaktifkan bahkan jika terjadi reset.Port F juga menyajikan fungsi dari antarmuka JTAG. 9. Port G (PG7. PG0) Port G adalah sebuah port I/O 6 bit dua arah dengan internal pull-up resistor (dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga output Port G memiliki karakter penggerak karakteristik dengan kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin Port G eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up aktif. Pin port G dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan.
  • 30. 18 10. Port H (PH7.PH0) Port H adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga output Port H memiliki karakter penggerak karakteristik dengan kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin Port H eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up aktif. Pin port H dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan. 11. Port J (PJ7.PJ0) Port J adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal pull- up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga output Port J memiliki karakter penggerak karakteristik dengan kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin Port J eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up aktif. Pin port J dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan. 12. Port K (PK7.PK0) Port K disajikan sebagai masukan analog ke A/D converter. Port K adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga output Port K memiliki karakter penggerak karakteristik dengan kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin Port K eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up
  • 31. 19 aktif. Pin port K dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan. 13. Port L (PL7.PL0) Port L adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga output Port L memiliki karakter penggerak karakteristik dengan kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin Port L eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up aktif. Pin port L dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan. 14. Reset Input reset. Sebuah level rendah pada pin ini untuk lebih panjang dari pada panjang minimum pulsa akan menghasilkan sebuah reset, bahkan jika waktu tidak berjalan. Panjang minimum pulsa dijelaskan pada “Sistem dan karakter reset” pada halaman 360. Pulsa terpendek tidak dijamin menghasilkan sebuah reset . 15. XTAL1 Input ke inverting amplifier oscilator dan input ke internal jalur operasi waktu. 16. XTAL2 Keluaran dari inverting oscilator amplifier
  • 32. 20 17. AVCC AVCC merupakan pin tegangan catu untuk port F dan A/D Converter. AVCC dapat terhubung secara eksternal ke VCC, bahkan jika ADC tidak digunakan jika ADC digunakan, ADC akan terhubung ke VCC melalui sebuah low pass filter. 18. AREF AREF adalah pin referensi analog untuk A/D Converter (Atmel Corporation.2014). B. Penelitian yang Relevan Aji Pranoto dan Adi Purwanto (2014) dalam penelitiannya dengan judul Analisa Kerusakan dan model perawatan injektor pada sistem injeksi bahan bakar elektronik. Berdasarkan penelitiannya, Bahwa salah satu Perawatan Sistem Injeksi Bensin adalah Pengujian dan Pembersihan Injektor , faktor faktor yang menjadi penyebab kerusakan injektor pada mobil elektronik fuel injection (EFI) adalah Tersumbat 7.0%, Abrasi (Terkikis) 4.2%, Bocor 3.5%, Selenoid Mati 2.1%, Tersumbat Sebagian 17.6%, Tahanan/ Resistensi solenoid turun/rendah 8.4%, Kotor 31.7%, Pola Semprotan tidak baik 25.4%, dan penyimpangan Pola semprotan.
  • 33. 21 C. Kerangka Berfikir Kerangka berfikir dalam penelitiana ini digunakan untuk memudahkan untuk menjelaskan teoritis tentang konsep pembuatan Alat Uji Injektor berbasis Mikrokontroler sampai dengan Pengujian alat tersebut , Kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat di lihat pada gambar. 2 Gambar 8. Kerangka Berfikir Potensi dan Masalah Desain produk Revisi Desain Revisi Produk Pembuatan Produk Uji Coba Pemakaian Uji Konsumsi Laporan Uji Reability Uji Akurasi Selesai Validasi Desain Uji coba Produk
  • 34. 22 D. Pertanyaan penelitian Adapun Pertanyaan Penelitian dalam Penelitian ini adalah 1. Bagaimana Merancang dan membuat sebuah alat uji injektor yang tepat dengan menggunakan Mikrokontroler ? 2. Bagaimana penggunaan Alat Uji Injektor berbasis Mikrokontroler ini pada Injektor Mobil bahan bakar bensin ?
  • 35. 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan (research and development). Menurut Putra (2011:67), metode penelitian pengembangan secara sederhana dapat didefinisikan sebagai metode penelitian yang secara sengaja, sistematis, bertujuan/diarahkan untuk mencari temukan, merumuskan memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model, metode/ strategi/cara, jasa. Prosedur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, efisien, produktif dan bermakna. Sejalan dengan itu Sugiono (2012:297), mengemukakan bahwa penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode ini diharapkan dapat menghasilkan produk tertentu sehingga harus menggunakan penelitian yang bersifat analisis dan menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi dengan baik, Hal tersebut sesuai dengan tujuan penelitian ini. B. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu Pelaksanaan penelitian ini akan dimulai dari bulan Januari- Februari 2018 Tempat pelaksananya di Workshop Teknik Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang.
  • 36. 24 C. Objek Penelitian Menurut Suharismi (2006:101),“Objek Penelitian merupakan sasaran atau objek yang dijadikan pokok pembicaraan dalam penelitian”. Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini ialah Alat Uji injektor yang menggunakan sistem Mikrokontroler. D. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder, Data primernya adalah data yang diperoleh secara langsung pada saat uji injeksi dengan berbagai mode tes pada alat yang ada sebelumnya, Sedangkan data sekunder adalah data yang mempunyai hubungan dengan topik penelitian yang diperoleh darin sejumlah referensi sebagai data penguat penelitian, Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh dari alat uji injeksi yang diuji. E. Instrumen Pengumpul Data Beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut. 1. Alat uji injektor berbasis mikrokontroler . 2. Busur derjat, digunakan untuk mengetahui kemiringan sudut penginjeksian injektor 3. Gelas ukur, digunakan untuk mengetahui tingkat keseragaman volume injeksi masing masing injektor.
  • 37. 25 F. Metode Penelitian Research and Development Adapun langkah–langkah penelitian yang digunakan dalam Research and development ini Menurut Sugiyono (2012: 297) adalah sebagai berikut. 1. Potensi dan Masalah Mobil yang dikontrol secara elektronik merupakan teknologi modern di otomotif. Pengontrolan pemasukan bahan bakar ke dalam mesin bergantung pada kondisi mesin yang dideteksi oleh sensor dan yang dikelola ECU. Jika pemasukannya tidak seragam, akibat dari kotoran yang menganggu aliran pada injektor bisa mengakibatkan emisi gas buang tidak normal dan berdampak pada lingkungan. Sejauh ini perawatan yang dilakukan pada injektor agar tetap bekerja optimal di bengkel otomotif ialah dengan melakukan service injektor dengan cara manual dan tampa alat special service tools yang memadai. Perawatan injektor secara manual ini sangat berisiko terhadap keselamatan kerja seperti akan mengakibatkan kebakaran. Resiko tersebut bisa diatasi jika menggunakan Alat Service Injektor yang tepat. Mahalnya harga alat yang masih belum terjangkau oleh bengkel otomotif ialah salah satu penyebab perawatan injektor masih dilakukan secara manual. Hal tersebut menyebabkan peneliti ingin menginovasikan sistem bahan bakar EFI yang bisa digunakan sebagai dasar untuk membuat alat uji injektor yang dapat mengukur keseragaman volume injeksi dan bentuk injeksi, dan parameter injektor yang baik dengan harga yang terjangkau oleh bengkel otomotif.
  • 38. 26 2. Desain Produk a. Desain Skema Rangkaian Alat Uji injektor Gambar 9. Desain Elektronika Alat Uji Injektor Sumber : Dokumentasi Penulis Rangkaian diagram elektronik alat uji injektor terdiri dari beberapa bagian bagian komponen ada bagian proses, Input dan output atau aktuator dari alat ini, bagian prosesnya atau sentral pengontrol alat ini adalah mikrokontroler merupakan otak dari alat ini yang berfungsi untuk mengolah input masukan frekuensi (pembukaan solenoid injektor dan motor DC) kemudian diolah dengan chip sehingga nantinya dapat memberikan signal pada output mikrokontroler. Rangkaian input pada alat ini adalah keypad untuk memilih fungsi mana yang akan di aktifkan pada alat uji injektor ini dan
  • 39. 27 komponen power suply yang berfungsi untuk memberikan tenaga dan mengontrol tegangan listrik pada sebuah komponen agar komponen tersebut dapat beroperasi. Sedangkan aktuatornya ialah LCD untuk menampilkan Proses Kerja yang sedang berlangsung dan jenis proses kerja yan akan di gunakan, motor servo sebagai penggerak gelas ukur untuk proses pembuangan cairan pembersih, dan injektor untuk menginjeksikan bahan bakar yang akan dijadikan patokan ukuran keseragaman injeksi. Selain komponen tersebut ada juga komponen lainnya seperti presure regulator mengatur tekanan fluida yang digunakan untuk menguji injeksi pada injektor sesuai dengan sfesifikasi injektor, delivery membagi aliran fluida dengan tekanan yang sama pada setiap injektor yang akan di uji, Fuel tank menampung sementara cairan pembersih sebelum sstem bekerja, Fuel pump mengalirkan cairan pembersih ke seluruh sistem dengan bertekanan. Tabel 2. Penjelasan Nama Bagian Komponen No komponen 1 Power Suply 2 mikrokontroler 3 LCD 4 Presure Regulator 5 Delivery 6 Keypad 7 Fuel Tank 8 Fuel Pump
  • 40. 28 b. Desain Mekanik Sistem Gambar 10. Gambar Mekanis Alat Uji Injektor Sumber: Dokumentasi Penulis Keterangan gambar diatas : 1. Injektor 2. Papan tombol 3. Box mikrokontroler 4. Gelas ukur 5. Box cairan pembersih 111 1 28 2 5 5 Gik 4 3 3 28 b. Desain Mekanik Sistem Gambar 10. Gambar Mekanis Alat Uji Injektor Sumber: Dokumentasi Penulis Keterangan gambar diatas : 1. Injektor 2. Papan tombol 3. Box mikrokontroler 4. Gelas ukur 5. Box cairan pembersih 111 1 28 2 5 5 Gik 4 3 3 28 b. Desain Mekanik Sistem Gambar 10. Gambar Mekanis Alat Uji Injektor Sumber: Dokumentasi Penulis Keterangan gambar diatas : 1. Injektor 2. Papan tombol 3. Box mikrokontroler 4. Gelas ukur 5. Box cairan pembersih 111 1 28 2 5 5 Gik 4 3 3
  • 41. 29 Desain mekanik perangkat keras alat uji injektor terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut. 1) Catu Daya dan Regulator Tegangan Catu daya pada alat uji injektor ini berfungsi sebagai suply arus untuk mengaktifkan pompa dan rangkaian dengan tegangan 5 volt, 3 ampere. 2) Motor DC Motor DC ini digunakan sebagai mengubah posisi gelas takar ketika fungsi dari suatu pengujian telah selesai dilaksanakan. Cara kerjanya adalah dengan menekan switch- nya dan otomatis akan kembali ke posisi semula apabila telah selesai. 3) Gelas Takar Gelas takar pada alat ini menggunakan gelas dengan volume 100 ML, yang berfungsi sebagai parameter menentukan tingkat keseragaman volume injeksi sebuah injektor. 4) Mikrokontroler Arduino Mega Mikrokontroler pada alat ini berfungsi sebagai pengolah analog ke digital dan mengontrol kerjanya injektor. 5) Fuel Pomp Fuel pump pada alat ini berfungsi sebagai menaikan tekanan cairan pembersih ke semua injektor dengan stabil.
  • 42. 30 6) Indikator Display LCD LCD pada alat ini berfungsi sebagai indikator untuk mengetahui kondisi sistem saat bekerja dan juga menampilkan karakter dari mikrokontroler yang berupa pesan berhasil atau gagal dalam suatu sistem. c. Desain Perangkat Lunak Sistem Supaya Perangkat keras ini bisa difungsikan maka perlu memasukkan perangkat lunak ke dalam mikrokontroler tersebut dengan bahasa pemograman. Hal tersebut juga harus sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian, perangkat keras yan sudah dirakit sebelumnya, dan perangkat lunak yang akan memberikan instruksi agar mikrokontroler dapat berfungsi. Instruksi tersebut berupa frekuesi injeksi sebuah injektor, dan lamanya injektor diaktifkan, serta mengaktifkan motor DC pada alat ini, Bahasa pemograman yang digunakan pada mikrokontroler alat ini adalah bahasa C. Blok diagram perangkat lunak dapat dilihat pada Gambar 12.
  • 43. 31 Gambar 11. Blok Diagram Perangkat Lunak d. Cara Kerja Produk Alat ini terdiri atas rangkaian input, proses, dan output. Rangkaian input dari alat ini berasal dari papan tombol. Papan tombol merupakan tampilan beberapa pilihan proses yang akan dilaksanakan. Input pada papan tombol akan diproses oleh rangkaian mikrokontroler. Mikrokontroler pada alat ini merupakan rangkaian inti dari alat ini karna mikrokontroler inilah yang akan mengatur frekuensi aktifnya injektor. Output pada alat ini berupa injektor yang Baca data dari papan Tombol Mikrokontroler mengolah data Injektor Mulai Selesai Inisialisasi Perangkat lunak
  • 44. 32 akan menginjeksikan cairan pembersih sesuai dengan frekuensi yang telah diperintahkan oleh mikrokontroler supaya proses pengujian injektor dan pembersihan injektor dapat dilaksanakan, dan proses akan berhenti secara otomatis setelah diaktifkan. 3. Validasi Desain Setelah desain produk, selanjutnya dilakukan valisasi desain terhadap desain alat tersebut, apakah alat uji injektor efektif atau tidak. Validasi desain dilakukan dengan pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk masalah desain produk atau prototipe, sehingga di ketahui kekurangan dan kelebihannya, melalui langkah ini diharapkan kritik dan saran yang jelas serta membangun untuk kesempurnaan produk. Pada langkah ini di ketahui validasi dari desain teknologi alat uji injektor. Validator dalam rancang bangun alat ini berjumlah tiga orang yaitudosen penguji dan dilakukan saat seminar proposal. 4. Revisi Desain Setelah validasi desain bersama validator, maka dilanjutkan revisi desain untuk mencari apakah masih ada ketidak sesuaian atau kesalahan pada produk agar diperbaiki dan sebagai penyempurna produk yang akan dikembangkan. Pada tahap ini, peneliti memperbaiki kembali desain produk yang telah divalidasi berdasarkan saran perbaikan dari validasi desain. Kemudian dilanjutkan ke pembuatan produk.
  • 45. 33 5. Pembuatan Produk a. Pembuatan Langkah selanjutnya setelah revisi produk ialah menghasilkan produk akhir. Dalam tahap pembuatan produk, ada beberapa tahap yang harus diselesaikan yaitu, pembuatan Hardware, Software, mencetak rangkaian, merakit kompenen elektronika, membuat dan memasukan program ke mikrokontroler serta pembuatan tempat atau rangka dari alat uji injektor untuk mengamankan rangkaian saat digunakan. Pembuatan hardware berupa rangkaian elektronika dan rangkaian PCB serta pembuatan Software (program) peneliti dibantu oleh teman-teman robotik FT UNP. b. Pembuatan Hardware 1) Rangkaian Catu daya Tegangan Rangkaian catu daya pada alat ini ada 2 ouput pertama 5 volt untuk mikrokontroler, kedua 12 untuk pompa yang dihasilkan dari sumber listrik 220 volt, fungsinya mengaktifkan rangkaian mikrokontroler pada alat uji injektor dan pompa injeksi. Rangkaian catu daya ini terdiri atas beberapa komponen pendukung yaitu, kapasitor, diode, dan IC LM 7805. 2) Mikrokontroler Arduino Mega Peneliti menggunakan mikrokontroler arduino mega sebagai pengontrol gerak rotasi motor DC dan injeksinya masing masing
  • 46. 34 injektor serta mengubah analaog ke digital yang di tampilkan ke LCD. Mikrokontroler arduino mega menjadi otak dari alat ini. 3) LCD Peneliti menggunakan LCD sebagai indikator proses yang sedang berlangsung pada alat ini, seperti saat penginjeksian dan awal diaktifkan. Indikator LCD dengan ukuran 16x2 karakter (panjang 16, baris 2, karakter 32) dan 16 pin, yaitu delapan jalur hubungan data, tiga jalur hubungan kontrol, tiga jalur catu daya, dan pada modul LCD dengan fasilitas back lighting terdapat dua jalur catu daya untuk back lighting sehingga LCD dapat ditampilkandalam kondisi cahaya yang kecil. c. Pembuatan Software 1) Cadsoft Eagle CadSoft Eagle 7.2 sebagai software yang digunakan untuk merancang rangkaian elektronik. Peneliti menggunakan software ini dalam merancang rangkaian elektronika pembangun sistem alat uji injektor. 2) Software Arduino IDE Penulis menggunakan Arduino IDE untuk membuat software, arduino IDE adalah sofware yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan Java. IDE arduino terdiri dari:
  • 47. 35  Editor program, sebuah window yang memungkinkan menenulis dan mengedit program dalam bahasa processing  Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa processing menjadi kode biner. Bagaimanapun sebuah microcontroller tidak akan bisa memahami bahasa processing. Yang bisa dipahami oleh microcontroller adalah kode biner. Itulah sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini.  Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dari computer ke dalam memory dalam papan arduino. Gambar 12. Tampilan Arduino IDE Sumber : Arduino 1.6.5
  • 48. 36 6. Uji Coba Produk Uji coba dilakukan dengan cara menguji sinkronisasi dari perangkat keras (hardware) alat uji injektor dengan perangkat lunaknya (software), dalam artian apakah program dari perangkat lunak dapat dijalankan pada perangkat kerasnya. Jika pengujian ini berhasil maka dapat dilangsungkan dengan uji pemakaian, tetapi jika tidak maka dilakukan revisi produk terlebih dahulu hingga produk dapat dihasilkan. Sugiono (2013: 302) menjelaskan bahwa, ”Desain produk yang akan dirancang dan dibuat tidak bisa langsung diuji coba dulu, tetapi harus dibuat terlebih dahulu, sehingga mengahasilkan suatu produk”. Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui kualitas suatu produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan. 7. Revisi Produk Setelah dilakukan uji coba produk maka pada tahap ini dilakukan revisi produk alat uji injektor, berdasarkan data dan informasi yang diperoleh tentang kualitas produk dari uji coba produk yang dilakukan. langkah-langkah perancangan, membuat alat, dan pengujian produk atau alat uji injektor. Jika data tidak sesuai dengan hasil yang diinginkan, maka revisi desain, dan uji coba produk lagi. 8. Uji Coba Pemakaian Setelah alat uji injektor dinyatakan valid, maka dilakukan uji coba pemakaian produk untuk melihat apakah produk ini sudah mampu
  • 49. 37 memenuhi kriteria sebagai alat uji injektor mobil. Selanjutnya dilakukan pengambilan data unjuk kerja alat uji injektor. a. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah dengan pengambilan langsung pada alat uji injektor yang sedang diuji dan membandingkan item yang terdapat pada masing-masing alat, dan melihat peforma dari alat tersebut dapat dilihat dari table berikut. Tabel 3. Pengujian Keseragaman Injeksi Injektor Mode Pengujian I Pengujian II Pengujian III Rata-rata 1 Rpm 750 ml ml ml ml Rpm 3200 ml ml ml ml Rpm 5600 ml ml ml ml 2 Rpm 750 ml ml ml ml Rpm 3200 ml ml ml ml Rpm 5600 ml ml ml ml Tabel 4. Pengujian Sudut Injeksi atau Bentuk Injeksi Injektor 1 Injektor 2 Tabel 5. Volume Injektor Menginjeksi Injector Waktu Pengujian I Pengujian II Pengujian III Rata- rata 1 2
  • 50. 38 b. Teknik Analisa Data Untuk menganalisa keseluruhan data yang diperoleh dan mengungkapkan hasil pengukuran pada masing-masing injektor cleaner maka dilakukan analisa sebagai berikut : 1. Data keseragaman diukur memakai injektor cleaner 271021 memakai gelas ukur. 2. Data keseragaman diukur memakai injektor cleaner arduino mega memakai gelas ukur. 3. Kemudian data hasil pengujian dibandingkan antara pengujian pertama dengan pengujian kedua, dengan rumus : = ∑ ( Anas Sudijono, 2003: 75) Keterangan : M = Mean (rata-rata) ∑x = Jumlah Data n = banyak Spesimen 4. Membandingkan nilai rata-rata dari masing-masing pengujian statistik berkorelasi,adapun rumus yang digunakan adalah rumus persentase. = x 100% Keterangan : P = Angka persentase yang ingin didapatkan. n = rata-rata dari keseragaman penyemprotan N = hasil dari nilai yang standar 5. Kemudian untuk melihat hasil perbandingan masing-masing injektor cleaner dapat menggunakan grafik. 6. Volume penyemprotan diambil menggunakan kedua alat tersebut dan dicari selisih persentase perbedaaanya, Kemudian untuk
  • 51. 39 melihat hasil perbandingan masing-masing alat uji injektor dapat menggunakan grafik. 7. Pembersihan dengan cara ultrasonik dengan melihat langsung kerak pada saat pembersihan dan lamanya waktu pembersihan. 8. Sudut penyemprotan diambil data dengan cara menggunakan kamera untuk melihat bentuk sudut yang baik dan diukur sudutnya menggunakan busur, kemudian dibandingkan 9. Keseragaman penyemprotan juga diambil melalui kamera sehingga dapat terlihat perbedaan dari keseragaman injektor tersebut, sesuai dengan standar dari buku manual batas perbedaaan keseragaman volume penginjeksian adalah kurang dari 9%. 9. Revisi Produk Revisi produk dilakukan kembali setelah penilaian yang dilakukan saat uji coba pemakaian berlangsung. Seluruh kekurangan produk dibenahi kembali. Revisi merupakan perbaikan dan penyempurnaan terhadap produk dengan memperhatikan, dan menganalisis masukan- masukan yang diperoleh berdasarkan penilaian dan komentar yang diberikan oleh para subjek cobapada tahapan uji coba jika dirasa produk telah layak untuk digunakan makaproduk dapat disebarluaskan.
  • 52. 40 BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN A. Hasil Penelitian 1. Revisi Desain Produk Revisi desain produk dalam penelitian ini dilakukan satu kali, yaitu setelah proposal penelitian diseminarkan. Banyak masukan yang diterima, yaitu beberapa tambahan dari desain produk sebelumnya. Hasil revisi desain dapat dilihat dari gambar 23. Gambar 13. Hasil Revisi Alat Uji Injektor Tabel 6. Keterangan Revisi Design Alat No Keterangan 1. Saluran Pembagi fungsinya sebagai membagi tekanan cairan cleaner ke semua injektor dengan tekanan yang sama 2. Dudukan Injektor sebagai tempat letak injektor ketika membersihkannya 6 9 2 3 4 1 5 7 8 40 BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN A. Hasil Penelitian 1. Revisi Desain Produk Revisi desain produk dalam penelitian ini dilakukan satu kali, yaitu setelah proposal penelitian diseminarkan. Banyak masukan yang diterima, yaitu beberapa tambahan dari desain produk sebelumnya. Hasil revisi desain dapat dilihat dari gambar 23. Gambar 13. Hasil Revisi Alat Uji Injektor Tabel 6. Keterangan Revisi Design Alat No Keterangan 1. Saluran Pembagi fungsinya sebagai membagi tekanan cairan cleaner ke semua injektor dengan tekanan yang sama 2. Dudukan Injektor sebagai tempat letak injektor ketika membersihkannya 6 9 2 3 4 1 5 7 8 40 BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN A. Hasil Penelitian 1. Revisi Desain Produk Revisi desain produk dalam penelitian ini dilakukan satu kali, yaitu setelah proposal penelitian diseminarkan. Banyak masukan yang diterima, yaitu beberapa tambahan dari desain produk sebelumnya. Hasil revisi desain dapat dilihat dari gambar 23. Gambar 13. Hasil Revisi Alat Uji Injektor Tabel 6. Keterangan Revisi Design Alat No Keterangan 1. Saluran Pembagi fungsinya sebagai membagi tekanan cairan cleaner ke semua injektor dengan tekanan yang sama 2. Dudukan Injektor sebagai tempat letak injektor ketika membersihkannya 6 9 2 3 4 1 5 7 8
  • 53. 41 3. Gelas takar fungsinya untuk mengetahui tingkat keseragaman volume injeksi masing - masing injektor 4. Keypad fungsinya untuk input data RPM dan TIMER yang digunakan untuk proses Cleaning, LCD untuk menampilkan informasi tentang injektor cleaner 5. Saluran kembali fungsinya sebagai pengembali cairan setelah selesai proses cleaning dilakukan 6. Regulator Tekanan untuk mengatur besar tekanan yang akan digunakan untuk proses pembersihan 7. Tempat pembersih digunakan ketika awal pembersihan injektor 8. power pompa untuk mengalirkan cairan ke instalasi pembersih 9. Reset untuk mengembalikan program dari alat uji injektor Revisi desain dari alat uji injektor ini sesuai dengan saran perbaikan dosen penelaah sehingga ada beberapa konsep yang di ubah seperti kontruksi dan sistem kerja perangkat lunaknya. Revisi desain ini sebagai acuan untuk merancang rangkaian elektronika dan rangkaian PCB serta program dari alat uji injektor berbasis mikrokontroler ini. Proses selanjutnya dalam mengembangkan konsep desain alat uji injektor ini adalah mewujudkan konsep desain sebagaimana telah dipertimbangkan dalam berbagai aspek. Alat uji injektor terbagi atas beberapa bagian utama yang bekerja menurut fungsinya masing-masing sebagai berikut:
  • 54. 42 Tabel 7. Pengelompokan Komponen Alat Kode Nama Komponen Fungsi Gambar Rancangan A Rangka Sebagai penopang dan dudukan komponen alat B Gelas Ukur Sebagai alat ukur keseragaman Volume Injeksi C Sistem Tekanan Pensuply tekanan pembersih D Casing Body Menutupi bagian alat, rangka dan sistem tekanan. A1 A2 A3 A5 A4 B1 B4B3B2 B5 C1 C2 C3 C4 C5 C6 D1 D2 D3 D5D4
  • 55. 43 E Dudukan Injektor dan Saluran Buang Sebagai tempat letak injektor yang akan di bersihkan dan saluran pengembali cairan Selanjutnya adalah mendesain banyak konfigurasi, Salah satunya adalah pemilihan bahan material, Untuk memudahkan dalam pemilihan bahan material, maka perlu dijabarkan masing-masing sub komponen utama yang dijelaskan sebelumnya. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel rangkuman berikut ini. Tabel 8. Penjabaran Komponen Alat No Nama Komponen Kode Nama Sub- Komponen Bahan 1 Rangka A1 Rangka atas Profil kotak A2 Rangka tengah Profil kotak A3 Dudukan keypad Profil kotak A4 Tiang rangka Profil kotak A5 Landasan rangka Profil kotak 2 Gelas ukur B1 Gelas ukur 1 Tabung kaca B2 Gelas ukur 2 Tabung kaca B3 Gelas ukur 3 Tabung kaca B4 Gelas ukur 4 Tabung kaca B5 Dudukan gelas ukur Aluminium 3 Sistem tekanan C1 Delivery Kuningan C2 Slang tekanan Karet E6 E1 E2 E3 E4 E5
  • 56. 44 C3 Regulator Baja C4 Presure gauge Kuningan C5 Tutup pompa Kuningan C6 Pompa Rakitan 4 Casing body D1 Casing atas Plat eyser D2 Casing samping Plat eyser D3 Casing depan Plat eyser D4 Casing belakang Plat eyser D5 Casing samping Plat eyser 5 Dudukan Injektor dan Saluran buang E1 Dudukan injektor 1 Profil lingkaran E2 Dudukan injektor 2 Profil lingkaran E3 Dudukan injektor 3 Profil lingkaran E4 Dudukan injektor 4 Profil lingkaran E5 Tiang dudukan Besi siku E6 Saluran buang Plat eyser Selain desain rangka dan body alat uji injektor ini ada juga beberapa perubahan desain terhadap rangkain elektronik dan perangkat lunak yang menjadi dasar kerja alat ini. Perubahan tesebut dapat diuraikan sebagai berikut. a. Rangkain Power Supply Rangkaian suplay tegangan ini bekerja untuk menurunkan tegangan dari 220 volt menjadi 12 volt, dengan menggunakan dioda, arus 12 volt diubah menjadi direct current, dan tegangan 12 volt ini dibagi ke dalam beberapa bagian seperti untuk mikrokontroler dan motor servo diturunkan lagi dengan menggunakan IC LM 7805, untuk pompa injeksi menggunakan IC LM 7812.
  • 57. 45 Gambar 14. Jalur PCB Power Suply Alat Uji Injektor Power Supply alat uji injeksi berbasis mikrokontroler ini terdiri dari beberapa komponen pendudukung seperti travo 10 ampere, dioda bridge 5010, Capasitor, transistor MJ 2955, IC LM 7805, IC LM 7812, Resistor 150Ω, untuk tata letak komponen pada PCB dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 15. Tata Letak Komponen Power Supply .
  • 58. 46 b. Driver Injektor Rangkain driver injektor terdiri dari mosfet IRF 540 dan Resistor 150Ω, rangkaian ini berfungsi sebagai pengendali negatife dari tegangan 12 volt yang masuk ke injektor, cara kerjanya adalah ketika mikrokontroler memberikan signal aktif pada port 4,5,6,7 maka masa pada injektor akan terhubung ke negative melalui mosfet IRF 540. Gambar 16. Driver Injektor c. Program Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler Perancangan Program menggunakan bahasa c, software yang digunakan adalah driver dan IDE, IDE arduino adalah software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan java, IDE arduino terdiri dari editor program yaitu sebuah window yang memungkinkan menulis dan mengedit program dalam bahasa processing, compiler yaitu sebuah modul yang mengubah kode program menjadi kode biner, selanjutnya adalah uploader yaitu sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam memory di dalam papan arduino.
  • 59. 47 Dasar dari algoritma alat uji injektor ini adalah persamaan matematika yang menentukan lamanya injektor bekerja dan lamanya waktu injeksi. Algoritma pada alat ini menggunakan dasar kerja sistim bahan bakar EFI 4 Tak, dimana informasi yang diperoleh oleh sensor putaran, sensor posisi throttle, sensor posisi camshaft, sensor temperatur cairan pendingin, sensor heated oxygen, dan sensor lainnya untuk selanjutnya informasi tersebut dikelola oleh ECU untuk mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan. Prinsip kerja injektor on (inj on) tergantung informasi dari sensor tersebut. semakin cepat putaran yang dideteksi sensor dan semakin tinggi beban mesin maka kebutuhan bahan bakar juga semakin banyak sehingga injektor on akan menginjeksikan bahan bakar lebih banyak. Khusus untuk alat ini jumlah bahan bakar yang diinjeksikan hannya ditentukan dari informasi putaran per menit dan mengabaikan informasi dari sensor sensor yang lain. Kemudian informasi putaran ini dicari waktu lamanya injeksi dengan algoritma tabel dibawah ini, sebagai penentu lamanya Inj on dan Inj off, . Tabel 9. Dasar Algoritma Pemograman Alat Rpm inj/s time inj (ms) inj on inj off Input manual 2 60 = 1000 ( / ) ms 4 = Inj on ms − inj on Tabel diatas menjelaskan lamanya injektor bekerja, bahwa injektor tersebut bekerja dalam satuan mili detik. Dalam proses
  • 60. 48 kerjanya alat ini injektor diatur lamanya waktu aktif dan lamanya waku berhentinya yang dikenal dengan istilah Inj on dan Inj of. Untuk mendapatkan on dan off waktu kerjanya pengguna hannya perlu memasukan data RPM, dari data RPM ini dicari waktu injeksi perdetiknya dengan membagi dua data RPM karna pada motor 4 tak dikenal dua kali putaran poros engkol hannya satu injeksi bahan bakar atau satu kali pembakaran, selanjutnya untuk mendapatkan waktu injeksi per detiknya dibagi 60 detik, setelah dapat waktu injeksi per detiknya maka selanjutnya dicari injeksi per mili detik dengan membagi 1000 maka didapat waktu kerjanya injektor (MS) setelah didapat waktu kerjanya maka dicari waktu kapan injektor on dan kapan off dengan cara membagi per empat untuk injektor on dan untuk injektor off, MS dikurangi Inj On, misalnya pada RPM 1200 secara otomatis dengan algoritma yang sudah dibuat, injeksi perdetiknya adalah 10 injeksi, sehingga didapatkan inj on 25 ms dan inj off 75 ms. Pada alat ini pengguna memasukkan beberapa Rpm, dan lamanya injektor akan bekerja kemudian secara otomatis algoritma dari alat ini menentukan MS dan jumlah injeksinya. Setelah program alat ini dibuat maka dilakukan penginstalan kedalam miktrokontroler dengan menggunakan kabel USB
  • 61. 49 d. Spesifikasi Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler Tabel 10. Spesifikasi alat uji injektor Spesifikasi Keterangan Tegangan Masuk 220 volt Tegangan Kerja 12 volt dan 5 volt Mikrokontroler Arduino mega 2560 Indikator Tampilan LCD Keypad Keypad 4x4 Servo HS-311 Max Presure 40,2 PSI Dimension Unit 40 cm x 40 cm x 80 cm massa 10 kg Tank size 3 liter 2. Hasil Produk Setelah dilakukan pengumpulan informasi pada seminar proposal, diperoleh data yang berupa masukan revisi desain dan setelah revisi desain. Selanjutnya ialah pembuatan produk yang nantinya menghasilkan produk pengembangan alat uji injektor berbasis mikrokontroler. Produk yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar 18. Alat Uji injektor berbasis mikrokontroler. Gambar 17. Hasil Produk Rancangan Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler
  • 62. 50 3. Pengujian Produk Setelah Diproduksi Setelah selesai membuat produk dan untuk meningkatkan kepercayaan terhadap hasil penelitian dan pengembangan, maka perlu dilakukan pengujian terhadap alat yang sudah dikembangkan atau diciptakan. Pengujian pada penelitian pengembangan ini ialah pengujian internal dan pengujian eksternal. Pada gambar 19 dijelaskan posisi analisis data pada penelitian pengembangan Gambar 18.analisis data pada penelitian pengembangan. Gambar di atas menjelaskan bahwa pengujian pada penelitian ini terbagi dua yaitu, pengujian internal dan pengujian eksternal. Pengujian internal dilakukan saat seminar proposal dengan menghasdirkan dosen penelaah sehingga didapat hasil rancangan alat uji injektor berbasis mikrokontroler yang sudah valid. Penelitian terhadap produk yang telah ada Studi Literatur Penelitian lapangan Penelitian terhadap produk yang telah ada Pengujian Internal Rancangan Revisi Desain Pembuatan produk Uji coba lab Revisi Desain Diseminasi dan implementasi
  • 63. 51 Pengujian eksternal dilakukan setelah produk selesai dibuat. Pengujian tersebut dilakukan di labor teknik otomotif untuk diuji tingkat validitasnya dan keberhasilan dari rancang bangun alat yang telah dibuat. Uji coba dilakukan dengan cara menguji singkronisasi dari perangkat keras dan perangkat lunaknya, apakah program dari perangkat lunak dapat dijalankan pada perangkat kerasnya. Setelah pengujian dihasilkan bahwa perangkat lunak atau program dapat dijalankan pada perangkat kerasnya alat ini, alat uji injektor dapat bekerja sesuai dengan ketentuan yang telah didesain. Berikut ini adalah tampilan dari penyalaan awal alat uji injektor. Gambar 19. Tampilan Indikator LCD Alat Uji Injektor. Uji coba produk menghasilkan cara penggunaan produk atau mengoperasikan produk seperti saat dihidupkan akan keluar tampilan seperti “injector cleaner starting...” dan setelah itu keluar keterangan “injector cleaner Teknik Otomotif ” ketika sudah ada perintah untuk memasukkan RPM dan Timer baru pengguna bisa menginputkan jumlah RPM dan TIMER sesuai dengan kebutuhan kerja alat ini, hasil input
  • 64. 52 RPM dan TIMER akan diproses mikrokontroler untuk dieksekusi oleh injektor berupa ritme penginjeksian. 4. Hasil Uji Coba Pemakaian Pada saat uji coba pemakaian alat uji injektor berbasis mikrokontroler yang dilakukan di Workshop Jurusan Teknik Otomotif Universitas Negeri Padang, didapat beberapa informasi sebagai berilut. a. Hasil Penelitian Bentuk Sudut Injektor Pengujian sudut ini diambil pada saat injektor menyemprotkan bahan bakar. Pengambilan bentuk memakai kamera dan memakai busur untuk melihat bentuk sudut penyemprotan pada injektor.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 11. Sudut Penyemprotan pada Alat Uji Injektor Injektor 1 Injektor 2 200 200 Tabel di atas menunjukkan bentuk sudut semprotan dari injektor yang memakai Alat uji injektor berbasis mikrokontroler. Pada injektor 1 terlihat bentuk sudut semprotan yang keluar pada saat injektor menyemprotkan bahan bakar sebesar 200 . Injektor 2 juga terlihat bentuk semprotan yang keluar dari injektor pada saat berkerja sebesar 200 . Tabel 13. Sudut penyemprotan pada model 271021 Injektor 1 Injektor 2 200 200
  • 65. 53 Tabel di atas menunjukkan bentuk semprotan dari injektor yang memakai Model 271021. Pada injektor 1 terlihat bentuk sudut semprotan yang keluar pada saat injektor menyemprotkan bahan bakar sebesar 200 . Injektor 2 juga terlihat bentuk sudut semprotan yang keluar dari injektor pada saat berkerja sebesar 200 . b. Hasil Penelitian Volume Penginjeksian Data diambil dengan menggunakan 2 buah injektor yang sama. Sebelum dilakukan pengambilan data injektor tersebut dibersihkan dengan menggunakan ultrasonik. Pembacaan data menggunakan gelas ukur yang terdapat pada alat tersebut. Pengambilan data ini dilakukan dalam tiga tahap pengujian agar data yang didapat benar. Ada pun hasil dari penelitian tersebut dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 13. Volume penginjeksian, selama 15 detik injektor Waktu (s) Pressure (bar) P1 P 2 P3 1 15 S 2 bar 30 ml 30 ml 30 ml 2 15 S 2 bar 30 ml 31 ml 30 ml Hasil data yang diambil melalui tiga kali pengujian terlihat bahwa data yang diambil hampir sama pada kedua injektor. Injektor 1 pada pengujian pertama mendapatkan hasil 30 ml, pengujian kedua 30 ml dan pengujian ketiga 30 ml. Injektor 2 pada pengujian pertama mendapatkan hasil 30 ml, pengujian kedua 31 ml dan pengujian ketiga 30 ml. Tabel 14. Volume penginjeksian, selama 15 detik model 271021 injektor Waktu (s) Pressure (bar) P1 P 2 P3 1 15 2 42 ml 42 ml 42 ml 2 15 2 42 ml 42 ml 42 ml
  • 66. 54 Terlihat pada tabel diatas pada injektor 1 bahwa hasil pengujian tiga kali pada Model 271021 adalah sama dengan diatur waktu selama 15 detik pada tiap-tiap injektor. Injektor 1 pada pengujian pertama mendapatkan hasil 42 ml, kedua 42 ml dan pengujian ketiga 42 ml. Injektor 2 pada pengujian pertama mendapatkan hasil 42 ml, kedua 42 ml dan ketiga 42 ml. c. Hasil Penelitian Keseragaman Penginjeksian Data diambil dengan cara memakai 2 buah injektor yang sama. Waktu diatur selama 150 detik dengan setingan RPM diatur dengan 1 mode yaitu, RPM 750, RPM 3200, dan RPM 5600,. Pengambilan data juga memakai tiga kali tahap pengujian agar data yang didapat tersebut benar. Ada pun data yang diambil tersebut adalah sebagai berikut Tabel 15. Keseragaman Injeksi Injektor Pada Alat Injektor Rpm Timer (s) Pressure (bar) P1 P2 P3 1 750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml 3200 150 2 68 ml 68 ml 68 ml 5600 150 2 60 ml 60 ml 60 ml 2 750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml 3200 150 2 68 ml 68 ml 68 ml 5600 150 2 60 ml 60 ml 60 ml Dapat dilihat tiga kali pengujian dengan RPM yang berbeda pada alat uji injektor berbasis mikrokontroler. Injektor 1 pada RPM 750 saat pengujian pertama hasil yang didapatkan 78 ml, kedua 78 ml, dan ketiga 78 ml, Kemudian injektor 1 pada RPM 3200 saat pengujian pertama didapatkan hasil 68 ml, kedua 68 ml, dan ketiga
  • 67. 55 68 ml. Selanjutnya pada RPM 5600 pada pengujian pertama didapatkan hasil 60 ml, kedua 60 ml, dan ketiga 60 ml. Injektor 2 pada RPM 750 saat pengujian pertama hasil yang didapatkan 78 ml, kedua 78 ml dan ketiga 78 ml, pada RPM 3200 pada pengujian pertama didapatkan hasil 68 ml, kedua 68 ml dan ketiga 68 ml, pada RPM 5600 saat pengujian pertama didapatkan hasil 60 ml, kedua 60 ml dan ketiga 60 ml. Tabel 16. Keseragaman Injeksi Pada Model 271021 Injektor Rpm Timer (s) Pressure (bar) P1 P2 P3 1 750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml 3200 150 2 65 ml 65 ml 65 ml 5600 150 2 59 ml 59 ml 59 ml 2 750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml 3200 150 2 65 ml 65 ml 65 ml 5600 150 2 59 ml 59 ml 59 ml Dapat terlihat pada tabel di atas data hasil pengujian yang dilakukan sebanyak tiga kali. Injektor 1 pada RPM 750 saat pengujian pertama hasil yang didapatkan 78 ml, kedua 78 ml, dan ketiga 78 ml, pada RPM 3200 pada pengujian pertama didapatkan hasil 65 ml, kedua 65 ml dan ketiga 65 ml, pada RPM 5600 pada pengujian pertama didapatkan hasil 59 ml, kedua 59 ml dan ketiga 59 ml. Injektor 2 pada RPM 750 pada pengujian pertama hasil yang didapatkan 78 ml, kedua 78 ml dan ketiga 78 ml, pada RPM 3200 pada pengujian pertama didapatkan hasil 65 ml, kedua 65 ml dan ketiga 65 ml, pada RPM 5600 pada pengujian pertama didapatkan hasil 59 ml, kedua 59 ml dan ketiga 59 ml.
  • 68. 56 5. Analisis Data Berdasarkan hasil uji coba pemakaian, terdapat perbedaan hasil antara alat uji injeksi berbasisi mikrokontroler dengan alat model 271021 oleh karena itu saat pengukuran kesergaman penyemprotan, perlu dilakukan pencarian nilai mean dan persentase guna mempermudah pengambilan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. a. Analisis Bentuk Sudut Injektor Tabel 17. Analisis Sudut Injeksi Alat Injektor 1 Injektor 2 Model Mikrokontroler 200 200 Model 271021 200 200 Berdasarkan tabel tersebut dapat terlihat sudut pada injektor 1 menggunakan alat uji injektor berbasis mikrokontroler sebesar 200 dan pada pengujian sudut memakai injektor 2 sudut yang didapatkan sebesar 200 , Hal ini menunjukkan ketirusan sebuah sudut pada injektor sebagaimana berdasarkan gambar 5 dan sudut penyemprotan yang baik 40 - 150 . Bentuk sudut yang baik sebuah injektor tidak miring dan dan tidak lurus ke bawah tetapi tirus. b. Analisis Volume Penginjeksian Adapun hasil dari penelitian tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
  • 69. 57 Tabel 18. Analisis Volume Injeksi Dengan alat uji injektor berbasis mikrokontroler Rata- ratainjektor Waktu (s) Pressure (bar) P 1 P 2 P 3 1 15 2 30 ml 30 ml 30 ml 30 ml 2 15 2 30 ml 30 ml 30 ml 30 ml Dengan alat model 271021 Rata- ratainjektor Waktu (s) Pressure (bar) P 1 P 2 P 3 1 15 2 42 ml 42 ml 42 ml 42ml 2 15 2 42 ml 42 ml 42 ml 42ml Dapat dilihat dari 3 data hasil pengukuran volume injeksi dua inktor dari menggunakan alat uji injektor berbasis mikrokontroler, data yang didapat hampir sama yaitu 30 derajat dan data yang didapat dengan menggunakan alat model 271021 juga sama masing masing injektor 1 dan injektor 2 yaitu 42 derajad. Injektor 1: = |30 − 42| = 12 ml = 12 42 × 100 % = 28,5% Injektor 2: = |30 − 42| = 12 ml = 12 42 × 100 % = 28,5% c. Analisis Keseragaman Penginjeksian Analisis keseragaman penginjeksian menggunakan injektor yang sama dan waktunya diatur 150 detik untuk masing-masing alat. Kemudian setingan RPM diatur dalam 3 macam tingkatan yaitu RPM 750, RPM 3200, dan RPM 5600. Pengujian juga dilakukan sebanyak 3 kali untuk masing masing alat, datanya sebagai berikut :
  • 70. 58 Tabel 19. Analisis Keseragaman Injeksi Data dengan alat uji injektor berbasis miktorkontroler (A1) Rata- RataInjektor Rpm Timer(s) Pressure (bar) P1 P2 P3 1 750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml 78 ml 3200 150 2 68 ml 68 ml 68 ml 68 ml 5600 150 2 60 ml 60 ml 60 ml 60 ml 2 750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml 78 ml 3200 150 2 68 ml 68 ml 68 ml 68 ml 5600 150 2 60 ml 60 ml 60 ml 60 ml Data dengan alat model 271021(A2) Injektor Rpm Timer(s) Pressure (bar) P1 P2 P3 1 750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml 78 ml 3200 150 2 65 ml 65 ml 65 ml 65 ml 5600 150 2 59 ml 59 ml 59 ml 59 ml 2 750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml 78 ml 3200 150 2 65 ml 65 ml 65 ml 65 ml 5600 150 2 59 ml 59 ml 59 ml 59 ml RPM 750 M = ∑ x n M = 156 2 M = 78 % ketidak seragaman |x1 − x2| M x 100% |78 − 78| 78 x 100% A1 = 0% M = ∑ x n M = 156 2 M = 78 % ketidak seragaman |x1 − x2| M x 100% |78 − 78| 78 x 100% A2 = 0% RPM 3200 M = ∑ x n M = 136 2 M = 68 % ketidak seragaman M = ∑ x n M = 118 2 M = 59 % ketidak seragaman
  • 71. 59 |x1 − x2| M x 100% |68 − 68| 68 x 100% A1= 0% |x1 − x2| M x 100% |59 − 59| 59 x 100% A2= 0% RPM 5600 M = ∑ x n M = 120 2 M = 60 % ketidak seragaman |x1 − x2| M x 100% |60 − 60| 60 x 100% A1= 0% M = ∑ x n M = 130 2 M = 65 % ketidak seragaman |x1 − x2| M x 100% |65 − 65| 65 x 100% A2= 0% d. Persentase Perbandingan Keseragaman Injeksi Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler dengan Model 271021. 1. pada RPM 750 = |156 − 156| = 0 = × 100 % = 0 156 × 100 % = 0% 2. Pada RPM 3200 = |68 − 59| = 9 = × 100 % = 9 59 × 100 % = 15,25%
  • 72. 60 3. Pada RPM 5600 = |65 − 60| = 5 = × 100 % = 5 60 × 100 % = 8,3% B. Pembahasan Berdasarkan data dan analisa data pengukuran, maka dapat dilihat perbedaan dari alat uji injektor berbasis mikrokontroler dengan model 271021 dilihat dari, sudut penyemprotan, volume penginjeksian, dan keseragaman penyemprotan. 1. Bentuk Sudut Penyemprotan pada Saat Dilakukan Pengetesan Memakai Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler Dibandingkan dengan Model 271021 Hasil data yang diperoleh pada penelitian sudut injektor memakai Alat uji injektor berbasis mikrokontroler dan Model 271021 berbentuk sama atau tidak ada perbedaanya. Penyemprotan pada masing-masing injektor pada alat uji injektor berbasis mikrokontroler pada injektor 1 dan 2 berbentuk tirus, hasil sudut yang didapat pada injektor 1 Alat uji injektor berbasis mikrokontroler adalah 200 , pada injektor 2 Alat uji injektor berbasis mikrokontroler adalah 200 . Sedangkan pada Model 271021 bentuk penyemprotan pada injektor 1 dan 2 adalah sama berbentuk tirus dan hasil sudut yang didapatkan pada injektor 1 adalah 200 kemudian pada injektor 2 adalah 200
  • 73. 61 2. Volume Penyemprotan Model 271021 dengan Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler Berdasarkan tabel 13 Alat uji injektor berbasis mikrokontroler memiliki selisih pada injektor 1 dan 2. Selisih tersebut adalah 0,333 ml dari rata-rata hasil pengujian 1,2 dan 3. Rata-rata pada injektor 1 adalah 30 ml kemudian pada injektor 2 adalah 30,333 ml. Berdasarkan tabel 14 pengujian memakai alat Model 271021 pada ke 2 injektor tidak memiliki perbedaan atau selisihnya 0. Hasil yang didapatkan pada pengujian injektor 1 dengan rata-rata 42 ml dan injektor 2 dengan rata-rata 42 ml juga. Pada hasil yang didapat terlihat perbedaan jauhnya volume penyemprotan yang dihasilkan oleh Alat uji injektor berbasis mikrokontroler dengan Model 271021. 3. Keseragaman Penyemprotan pada Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler Berbeda dengan model 271021. Berdasarkan analisa data didapatkan keseragaman penyemprotan dari injektor 1 dan injektor 2 pada Alat uji injektor berbasis mikrokontroler dan Model 271021. dalam buku manual batas maksimal dari keseragaman penyemprotan antar injektor adalah kurang dari 9%. Dapat kita lihat mean pada RPM 750 dengan menggunakan alat Alat uji injektor berbasis mikrokontroler adalah 78 ml sedangkan dengan RPM sama pada alat Model 271021 mean yang didapatkan sebesar 78 ml. Mean pada RPM 3200 dengan menggunakan alat Alat uji injektor berbasis mikrokontroler adalah 68 ml sedangkan dengan RPM sama pada alat Model 271021 mean yang didapatkan sebesar 65 ml. Mean pada RPM 5600 dengan menggunakan Alat uji injektor berbasis
  • 74. 62 mikrokontroler adalah 60 ml sedangkan dengan RPM sama pada alat Model 271021 mean yang didapatkan sebesar 59 ml. Selanjutnya pada tingkat keseragaman yang terdapat pada Alat uji injektor berbasis mikrokontroler dengan mencari persentase keseragamannya injektor 1 dan injektor 2 pada RPM 750 didapatkan hasil 0%, RPM 3200 didapatkan 0% dan RPM 5600 didapatkan 0%. Model 271021 dengan mencari persentase juga dengan injektor 1 dan 2 pada RPM 750 didapatkan hasil 0%, RPM 3200 didapatkan 0% dan RPM 5600 didapatkan 0%. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada grafik di bawah ini. Gambar 20. Grafik Keseragaman Penyemprotan. RPM 750 RPM 3200 RPM 5600 Alat uji injektor berbasis mikrokontroler 78 68 60 Model 271021 78 65 59 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 mililiter Keseragaman
  • 75. 63 63 BAB V PENUTUP Pada bagian terdahulu telah dibahas secara luas yang berkaitan dengan analisis terhadap data penelitian dan pembahasannya. Pada bab ini akan dikemukakan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran. A. Kesimpulan 1. Perancangan alat uji injektor berbasis mikrokontroler ini sudah mengalami beberapa revisi desain seperti perangkat kerasnya dan perangkat lunaknyaatau program dari mikrokontrolernya 2. Berdasarkan hasil data yang diambil menggunakan kamera pada saat melihat bentuk sudut penyemprotan yang dihasilkan pada alat uji injektor berbasis mikrokontroler dan Model 271021, dapat disimpulkan bentuk sudut penyemprotan pada kedua alat yakni alat uji injektor berbasis mikrokontroler dan Model 271021 sama dan tidak ada memiliki perbedaan melainkan sudut semprotan melewati limit sudut dari sudut injektor menyemprot dengan baik. 3. Berdasarkan data hasil pengukuran pada volume penginjeksian memakai alat uji injektor berbasis mikrokontroler dan Model 271021 digambarkan dalam bentuk tabel dan grafik maka dapat disimpulkan adanya perbedaan dalam volume penyemprotan pada alat uji injektor berbasis mikrokontroler 4. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengukuran dan digambarkan dalam bentuk tabel dan grafik maka dapat disimpulkan alat uji injektor berbasis mikrokontroler dalam hal bentuk keseragaman penyemprotan
  • 76. 64 5. pada injektor hampir mendekati standar dari kerja alat Uji injektor Model 271021. Berdasarkan poin-poin diatas dapat disimpulkan bahwa alat uji injektor berbasis mikrokontroler mampu melayani pembersihan injektor, pengetesan sudut penyemprotan, volume penyemprotan, dan keseragaman penyemprotan sehingga dapat dijadikan alat uji injektor dan pembersihan injektor. B. Saran Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah didapatkan dalam penelitian ini pada dasarnya masih terdapat kekurangan, dikarenakan hal itu peneliti menyarankan hal-hal berikut : 1. Untuk peneliti selanjutnya, pengembangan dari alat ini diharapkan supaya bisa dibuat dalam bentuk lebih kecil 2. Untuk peneliti selanjutnya, pengembangan dari alat ini diharapkan bisa di kendalikan melalui android, dan pambacaan hasil pengukuran menggunakan sensor volume.
  • 77. 65 DAFTAR PUSTAKA Atmel. 2003. Microcontroler with 16k bytes In-System Programmable Flash Atmega16, & Atmega 16L. Atmel Corporation. Albi, Ahmad. 2016. “Pengembangan Viskometer Rotasi Concentric Cylinder sebagai Alat Uji Viskositas Oli Pelumas Kendaraan Bermotor Berbasis Mikrokontroler Atmega 16.” Skripsi. Universitas Negeri Padang. Sudijono, Anas. (2003). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Azmi. 2010. Solid works alat bantu merancang komponen dengan mudah, Bandung: Modula. Dasar, Elektronika. 2012. “Pengertian-dan-kelebihan-mikrokontroler” http://elektronika-dasar.web.id, diakses pada 20 0ktober 2017. Gaikindo. 2015. “Grafik Produksi dan penjualan Mobil 2003-2015”. diakses pada www.gaikindo.or.id, 10 Oktober 2017. Hidayat, Rahmat. 2016. “Perawatan Injektor Pada Sistim Elektronic Fuel Injektion Bahan Bakar Mobil Avanza di Agung Toyota Muara Bungo.” Laporan Praktek Industri. Universitas Negeri Padang. Ivana, Reza Taufik. 2014. “Perancangan Instalasi Alat Test Penyemprotan Injektor Mobil Toyota Avanza 1.3 G (1300 cc) Engine Tipe k3_VE dengan kapasitas 40 liter/Jam.” Jurnal Teknologi & Industri. (Nomor 1 Tahun 2014) Hlm. 34--41. Nusa, Putra. 2011. Research & Development. Jakarta : Raja Grafindo Persada Putra, Eko. 2010. Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55. Yogyakarta: Gava Media Pranoto, Aji dan Purwanto, Adi. 2014. “Analisa Kerusakan dan Model Perawatan injektor Pada Sitem Injeksi Bahan Bakar Elektronik.” Jurnal Teknologi ( Nomor 2 Tahun 2014) Hlm. 175--180.
  • 78. 66 Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sumardi. 2013. Mikrokontroler Belajar AVR dari Nol. Yogyakarta: Graha Ilmu. Toyota. 1972. Materi Pelajaran Engine Gruop New Step 1. Jakarta: PT Toyota Astra Motor. Toyota. (1997). Step 2 Elektronik Fuel Injektion. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor Vertikal, Fitra. 2014. “ Perancangan Shift Indicator pada Sepeda Motor Bertransmisi Manual sebagai Pendukung mengemudi Secara Eco Driving .” Skripsi. Universitas Negeri Padang. Wijayanto, Inung. 2014. “Mikrokontroler Atmel AVR Atmega 16”. http://iwijayanto.staff.telkomuniversity.ac.id, diakses 1 November 2017. .
  • 83. 71 Lampiran 2. Program Alat Uji injektor Berbasis Mikrokontroler.
  • 84. 72
  • 85. 73
  • 86. 74
  • 87. 75
  • 88. 76 Lampiran 3. Wiring Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler.
  • 89. 77 Lampiran 4. Izin Pengambilan Data.
  • 90. 78 Lampiran 5. Data Penelitian
  • 91. 79
  • 92. 80 Lampiran 6. Bukti Selesai Pengambilan Data
  • 93. 81 Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian Membersihkan injektor dengan alat model 231021
  • 94. 82
  • 95. 83 Membersihkan injektor dengan alat uji injektor berbasis mikrokontroler
  • 96. 84