1. RANCANG BANGUN ALAT UJI INJEKTOR
BERBASIS MIKROKONTROLER
SKRIPSI
untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
RAHMAT HIDAYAT
NIM 1302731
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
2. SKRIPSI
Judul : Rancang Bangun Alat Uji Injektor Berbasis
Mikrokontroler
Nama : Rahmat Hidayat
NIM : 1302731/2013
Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif
Jurusan : Teknik Otomotif
Fakultas : Teknik
Padang, 8 Juli 2018
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Dwi Sudarno Putra ST. MT Irma Yulia Basri, S.Pd,
M.Eng
NIP. 198206252008121003
NIP.197707072005012002
Ketua Jurusan
Drs. Martias, M. Pd
NIP. 19640801 199203 1 003
3. PENGESAHAN TIM PENGUJI
Nama : Rahmat Hidayat
NIM : 1302731/2013
Dinyatakan lulus setelah mempertahankan skripsi di depan Tim Penguji
Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif
Jurusan Teknik Otomotif
Universitas Negeri Padang
Dengan Judul
Rancang Bangun Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler
Padang, 9 Juli 2018
Tim Penguji
Tanda
Tangan
1. Ketua : Dwi Sudarno Putra, ST, MT 1.
2. Sekretaris : Irma Yulia Basri, S.Pd, M.Eng 2.
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
4. FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF
Jl.Prof Dr. HamkaKampus UNP Air Tawar Padang 25171
Telp.(0751) 7055922 FT: (0751)7055644,445118 Fax .7055644
E-mail : info@ft.unp.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Karya tulis saya, berupa skripsi dengan judul “Rancang Bangun
Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler” adalah asli karya saya
sendiri;
2. karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali dari pembimbing;
3. di dalam karya tulis ini, tidak terdapat karya atau pendapat yang
telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis
dengan jelas dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah dengan
menyebutkan pengarang dan dicantumkan pada kepustakaan;
4. pernyataan ini saya buat dengan sesuangguhnya dan apabila
terdapat penyimpangan di dalam pernyataan ini, saya bersedia
menerima sanksi akdemik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai norma
dan ketentuan hukum yang berlaku.
Padang, 9 Juli 2018
Yang membuat
pernyataan
Matrai 6000
Rahmat Hidayat
Nim 1302731/2013
5. i
ABSTRAK
Rahmat Hidayat. 2018. “Rancang Bangun Alat Uji Injektor Berbasis
Mikrokontroler” Skripsi. Padang: Program Studi Pendidikan Teknik
Otomotif, Jurusan Teknik Otomotif, Fakultas Teknik Universitas Negeri
Padang.
Penelitian ini membahas tentang rancang bangun alat uji injektor berbasis
mikrokontroler. Tujuan penelitian rancang bangun ini adalah menjelaskan proses
perancangan dan pembuatan serta menguji alat uji injektor berbasis
mikrokontroler, yang sudah berhasil dibuat. Sebagai solusi atas permasalahan
yang peneliti temukan dilapangan mengenai langkanya penggunaan alat uji
injektor di bengkel otomotif.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan level 3, meneliti dan
menguji untuk mengembangkan produk yang telah ada. Objek penelitian ini
adalah alat uji injektor berbasis mikrokontroler, penelitian dilaksanakan dalam
beberapa tahap, yaitu (1) Potensi dan Masalah, (2) Mendesain Produk, (3)
Validasi Desain, (4) Revisi Desain, (5) Pembuatan Produk, (6) Uji Coba Produk,
(7) Revisi Produk, (8) Uji Coba Pemakai, (9) Revisi produk. Data yang di
kumpulkan ada 3 yaitu data observasi melalui praktek lapangan indusri, Data yang
dikumpulkan sewaktu seminar Proposal, sedangkan data untuk tes adalah hasil uji
coba pemakaian di labor.
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan beberapa hal
berikut. Pertama penggunaan metode penelitian pengembangan level 3 dapat
diterapkan dalam penelitian rancang bangun alat uji injektor berbasis
mikrokontroler. Kedua rancang bangun alat uji injektor berbasis mikrokontroler
ini bisa digunakan untuk unji injektor hal tersebut bisa dilihat dari data
keseragaman penyemprotan pada alat uji injektor berbasis mikrokontroler
walaupun data yang didapat sedikit berbeda dari model 271021.
Kata Kunci: Injektor, Mikrokontroler, penelitian dan pengembangan.
6. ii
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Warahmatullahiwabarakatuh
Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah swt atas segala rahmat dan
karunianya serta hidayah-Nya yang telah memberikan kekuatan kepada peneliti,
sehingga telah dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “RANCANG
BANGUN ALAT UJI INJEKTOR BERBASIS MIKROKONROLER”.
Shalawat beserta salam tidak lupa peneliti ucapkan kepada junjungan
alam, yakni Nabi Muhammad saw. yang telah memberikan perubahan kepada
manusia. penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Jurusan Teknik Otomotif
Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang (UNP.)
Dalam skripsi ini, peneliti telah banyak mendapat bantuan dan dorongan
baik materil maupun moril dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini peneliti
dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada:
1. Bapak Dr. Fahmi Rizal, M.Pd.,MT. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Padang.
2. Bapak Drs. Martias, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Teknik Otomotif Universitas
Negeri Padang.
3. Bapak Dwi Sudarno Putra ST. MT selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak memberikan bantuan dan bimbingan dalam skripsi ini.
7. iii
4. Ibuk Irma Yulia Basri, S.Pd, M.Eng selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak memberikan bantuan dan bimbingan dalam skripsi ini.
5. Bapak Wagino, S.Pd, M.Pd.T selaku Pembimbing Akademik.
6. Bapak/Ibu Dosen pengajar dan administrasi Jurusan Teknik Otomotif
Universitas Negeri Padang yang telah memberikan ilmu dan pengalaman studi
yang sangat bermanfaat bagi peneliti.
7. Kedua orang tua Penulis dan seluruh keluarga yang selalu memberi peneliti
motivasi dan semangat baik berupa materil maupun spiritual.
8. Seluruh rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Jurusan Teknik Otomotif Tahun
2013 dan semua pihak yang telah ikut memberikan dorongan demi
menyelesaikan skripsi ini.
Semoga semua bantuan menjadi amal baik yang akan dibalas oleh Allah swt
dengan “Hidayah,
’’ dan keselamatan di akhirat kelak. Peneliti menyadari dalam
penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan
dan kemampuan peneliti, untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat
memperbaiki dalam kesempurnaan skripsi ini selanjutnya.
Padang, 14 Juli 2018
Penulis
Rahmat Hidayat 1302731/ 2013
8. iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................1
B. Identifikasi Masalah..........................................................................4
C. Batasan Masalah ...............................................................................5
D. Rumusan Masalah.............................................................................5
E. Tujuan Penelitian ..............................................................................5
F. Manfaat Penelitian.............................................................................6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori .................................................................................7
B. Penelitian Relevan ..........................................................................20
C. Kerangka Berfikir ...........................................................................21
D. Pertanyaan Penelitian......................................................................22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian....................................................................................23
B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................23
C. Objek Penelitian .................................................................................24
D. Jenis dan Sumber Data ........................................................................24
E. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................24
F. Metode Penelitian Research and Development...................................25
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHSAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 40
B. Pembahasan.......................................................................................... 60
9. v
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 63
B. Saran..................................................................................................... 64
10. vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Soket Injektor ................................................................................ 10
Tabel 2. Penjelasan Nama Bagian Komponen ............................................ 27
Tabel 3. Pengujian Keseragaman Injeksi .................................................... 37
Tabel 4. Pengujian Sudut Injeksi atau Bentuk Injeksi ................................ 37
Tabel 5. Volume Injektor Menginjeksi ....................................................... 37
Tabel 6 . Keterangan Revisi Design Alat.................................................... 40
Tabel 7. Pengelompokan Komponen Alat .................................................. 42
Tabel 8. Penjabaran Komponen Alat .......................................................... 43
Tabel 9. Dasar Algoritma Pemograman Alat .............................................. 47
Tabel 10. Spesifikasi Alat Uji Injektor........................................................ 49
Tabel 11. Sudut Penyemprotan pada Alat Uji Injektor ............................... 52
Tabel 12. Sudut Penyemprotan Pada Model 271021 .................................. 52
Tabel 13. Volume Penginjeksian, selama 15 Detik .................................... 52
Tabel 14. Volume Penginjeksian, selama 15 Detik model 271021............. 53
Tabel 15. Keseragaman Injeksi Injektor Pada Alat..................................... 53
Tabel 16. Keseragaman Injeksi pada Model 271021 .................................. 55
Tabel 17. Analisis Sudut Injeksi.................................................................. 56
Tabel 18. Analisis Volume Injeksi.............................................................. 57
Tabel 19. Analisis Keseragaman Injeksi ..................................................... 58
11. vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1. Grafik Produksi dan Penjualan Mobil 2003-2015.................... 1
Gambar 2. Membersihkan Injektor dengan Metode Manual. .................... 3
Gambar 3. Injektor .................................................................................... 9
Gambar 4. Tipe-Tipe Injektor .................................................................... 10
Gambar 5. Sudut Penyeprotan Injektor...................................................... 11
Gambar 6. Arduino Mega 2560 ................................................................. 13
Gambar 7. Atmega 2560 ............................................................................ 14
Gambar 8. Kerangka Berfikir..................................................................... 21
Gambar 9. Desain Elektronika Alat Uji Injektor ....................................... 26
Gambar 10. Gambar Mekanis Alat Uji Injektor ........................................ 28
Gambar 11. Blok Diagram Perangkat Lunak............................................. 31
Gambar 12. Tampilan Arduino IDE........................................................... 35
Gambar 13 Hasil Revisi Alat Uji Injektor ................................................. 40
Gambar 14. Jalur PCB Power Suply Alat Uji Injektor .............................. 45
Gambar 15. Tata Letak Komponen Power Suply. ..................................... 45
Gambar 16. Driver injektor........................................................................ 46
Gambar 17. Hasil Produk Rancangan Alat Uji Injektor Berbasis
Mikrokontroler....................................................................................... 49
Gambar 18.Analisis Data pada Penelitian Pengembangan. ....................... 49
Gambar 19. Tampilan Indikator LCD Alat Uji Injektor. .......................... 51
Gambar 20. Grafil Keseragaman Penyemprotan. ...................................... 62
12. viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Desain Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler............... 67
Lampiran 2. Program Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler. ........... 71
Lampiran 3. Wiring Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler............... 76
Lampiran 4. Izin Pengambilan Data ......................................................... 77
Lampiran 5. Data Penelitian...................................................................... 78
Lampiran 6. Bukti selesai Pengambilan Data ........................................... 80
Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian........................................................ 81
13. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi otomotif dunia berkembang sangat pesat. Mulai dari desain
interior, exterior, kontruksi mesin, bahkan sampai ke sistem kelistrikan dan
sistim pengapian yang telah mengalami perkembangan yang signifikan dari
tahun ke tahun. Salah satu sistem pengapian mobil ialah platina yang
berkembang menggunakan CDI (Capasitor Discharge Ignition). dan ECU
(Electronic Control Unit) yang lebih pintar dan mampu menyesuaikan
dengan pengaturan yang diperlukan aktuator pada mesin sesuai dengan
karakter pengguna sehingga didapatkan performa maksimal. pesatnya
pertumbuhan kendaraan mobil di Indonesia mengakibatkan peningkatan
penggunaan bahan bakar minyak disektor transportasi. selain itu dari gas
buang yang mengandung polutan juga menigkat dan mempertinggi kadar
pencemaran udara.
Sesuai dengan produksi mobil tiap tahunnya, GAIKINDO (Gabungan
Industri Kendaraan Bermotor indonesia) telah mencatat jumlah mobil yang di
produksi di Indonesia rata-rata mencapai satu juta unit.
Gambar 1. Grafik Produksi dan penjualan Mobil 2003-2015
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi otomotif dunia berkembang sangat pesat. Mulai dari desain
interior, exterior, kontruksi mesin, bahkan sampai ke sistem kelistrikan dan
sistim pengapian yang telah mengalami perkembangan yang signifikan dari
tahun ke tahun. Salah satu sistem pengapian mobil ialah platina yang
berkembang menggunakan CDI (Capasitor Discharge Ignition). dan ECU
(Electronic Control Unit) yang lebih pintar dan mampu menyesuaikan
dengan pengaturan yang diperlukan aktuator pada mesin sesuai dengan
karakter pengguna sehingga didapatkan performa maksimal. pesatnya
pertumbuhan kendaraan mobil di Indonesia mengakibatkan peningkatan
penggunaan bahan bakar minyak disektor transportasi. selain itu dari gas
buang yang mengandung polutan juga menigkat dan mempertinggi kadar
pencemaran udara.
Sesuai dengan produksi mobil tiap tahunnya, GAIKINDO (Gabungan
Industri Kendaraan Bermotor indonesia) telah mencatat jumlah mobil yang di
produksi di Indonesia rata-rata mencapai satu juta unit.
Gambar 1. Grafik Produksi dan penjualan Mobil 2003-2015
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi otomotif dunia berkembang sangat pesat. Mulai dari desain
interior, exterior, kontruksi mesin, bahkan sampai ke sistem kelistrikan dan
sistim pengapian yang telah mengalami perkembangan yang signifikan dari
tahun ke tahun. Salah satu sistem pengapian mobil ialah platina yang
berkembang menggunakan CDI (Capasitor Discharge Ignition). dan ECU
(Electronic Control Unit) yang lebih pintar dan mampu menyesuaikan
dengan pengaturan yang diperlukan aktuator pada mesin sesuai dengan
karakter pengguna sehingga didapatkan performa maksimal. pesatnya
pertumbuhan kendaraan mobil di Indonesia mengakibatkan peningkatan
penggunaan bahan bakar minyak disektor transportasi. selain itu dari gas
buang yang mengandung polutan juga menigkat dan mempertinggi kadar
pencemaran udara.
Sesuai dengan produksi mobil tiap tahunnya, GAIKINDO (Gabungan
Industri Kendaraan Bermotor indonesia) telah mencatat jumlah mobil yang di
produksi di Indonesia rata-rata mencapai satu juta unit.
Gambar 1. Grafik Produksi dan penjualan Mobil 2003-2015
14. 2
Berdasarkan gambar 1, GAIKINDO mencatat jumlah produksi dan
penjualan mobil dalam Negeri pada 2003 sampai 2015 cenderung mengalami
peningkatan setiap tahunnya, meskipun beberapa tahun mengalami penurunan
yakni pada tahun 2006, 2009, 2015 yang mengalami penurunan dari jumlah
produksi dan jumlah pemasarannya di dalam negeri, dan terjadi kenaikan
produksi serta penjualan pada tahun 2010 sampai tahun 2014.
Pada 10 Maret 2017 yang lalu, Menteri Lingkungan Hidup telah
menandatangangi Peraturan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
No.P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Gas Buang
Kendaraan Bermotor Tipe Baru kategori M, N, dan O atau yang lebih dikenal
dengan Standar Emisi Euro IV. Dengan berlakunya peraturan ini, maka
segala fasilitas uji layak jalan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat
wajib menggunakan metode uji Euro 4 dan juga industri otomotif dalam
negeri untuk menyiapkan infrastruktur produksi dan teknologi mesin yang
sesuai.
Ke depannya, kendaran yang produksi Indonesia tidak menggunakan
sistem pemasukan bahan bakar konvensional lagi atau yang lebih dikenal
dengan sistem karburator, tetapi sudah menggunakan sistem injeksi. Proses
pemasukan bahan bakar diatur oleh ECU berdasarkan kondisi mesin yang
dideteksi oleh sensor-sensor elektronik. Pada sistem injeksi, cara untuk
melakukan perawatan pada komponen injeksinya ialah dengan menggunakan
special service tools. Salah satu contoh special service tools ini ialah alat
untuk membersihkan injektor (injector cleaner). Alat ini digunakan untuk
15. 3
membersihkan dan memeriksa kondisi sebuah injektor. Peralatan ini sangat
penting bagi proses perawatan sebuah mesin mobil karena keakuratan dalam
penginjeksian bahan bakar sangat diperlukan dalam proses pembakaran yang
sempurna dan gas buang yang dihasilkan juga sesuai dengan ambang batas
yang telah ditetapkan. Namun secara faktanya tidak semua bengkel memiliki
alat special service tools untuk injeksi ini. Hal tersebut dikarenakan harganya
yang mahal. yakni pada kisaran harga 15 juta sampai 25 juta rupiah untuk
model yang sama. bahkan
Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Praktek Lapangan
Industri pada 13 Juni 2016, sampai 13 Agustus 2016 di bengkel Agung
Toyota Muara Bungo, Provinsi Jambi, penulis menemukan masih
digunakannya metode manual. yaitu, membersihkan kotoran dalam saluran
injektor dengan kompresor dan cairan pembersih, saat melakukan service
injektor pada mobil pelanggan. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2
berikut.
Gambar 2. Membersihkan Injektor dengan Metode Manual.
(Sumber : Laporan Praktek Lapangan Industi Rahmat Hidayat)
3
membersihkan dan memeriksa kondisi sebuah injektor. Peralatan ini sangat
penting bagi proses perawatan sebuah mesin mobil karena keakuratan dalam
penginjeksian bahan bakar sangat diperlukan dalam proses pembakaran yang
sempurna dan gas buang yang dihasilkan juga sesuai dengan ambang batas
yang telah ditetapkan. Namun secara faktanya tidak semua bengkel memiliki
alat special service tools untuk injeksi ini. Hal tersebut dikarenakan harganya
yang mahal. yakni pada kisaran harga 15 juta sampai 25 juta rupiah untuk
model yang sama. bahkan
Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Praktek Lapangan
Industri pada 13 Juni 2016, sampai 13 Agustus 2016 di bengkel Agung
Toyota Muara Bungo, Provinsi Jambi, penulis menemukan masih
digunakannya metode manual. yaitu, membersihkan kotoran dalam saluran
injektor dengan kompresor dan cairan pembersih, saat melakukan service
injektor pada mobil pelanggan. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2
berikut.
Gambar 2. Membersihkan Injektor dengan Metode Manual.
(Sumber : Laporan Praktek Lapangan Industi Rahmat Hidayat)
3
membersihkan dan memeriksa kondisi sebuah injektor. Peralatan ini sangat
penting bagi proses perawatan sebuah mesin mobil karena keakuratan dalam
penginjeksian bahan bakar sangat diperlukan dalam proses pembakaran yang
sempurna dan gas buang yang dihasilkan juga sesuai dengan ambang batas
yang telah ditetapkan. Namun secara faktanya tidak semua bengkel memiliki
alat special service tools untuk injeksi ini. Hal tersebut dikarenakan harganya
yang mahal. yakni pada kisaran harga 15 juta sampai 25 juta rupiah untuk
model yang sama. bahkan
Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan Praktek Lapangan
Industri pada 13 Juni 2016, sampai 13 Agustus 2016 di bengkel Agung
Toyota Muara Bungo, Provinsi Jambi, penulis menemukan masih
digunakannya metode manual. yaitu, membersihkan kotoran dalam saluran
injektor dengan kompresor dan cairan pembersih, saat melakukan service
injektor pada mobil pelanggan. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2
berikut.
Gambar 2. Membersihkan Injektor dengan Metode Manual.
(Sumber : Laporan Praktek Lapangan Industi Rahmat Hidayat)
16. 4
Gambar 2 tersebut merupakan bukti otentik dari cara yang sering
dilakukan oleh bengkel, terlebih bengkel umum yang berada di tepi jalan dan
tidak memiliki modal besar. Cara tersebut memiliki dua kekurangan yakni (1)
akan merusak injektor jika proses dilakukan dengan tekanan angin yang besar
dan (2) proses hanya sebatas untuk membersihkan saja tidak ada proses
pengujian keseragaman injeksi sehingga tidak diketahui secara pasti apakah
injektor masih bagus atau tidak. Jika dua hal tersebut terjadi maka umur pakai
injektor akan lebih pendek.
Melihat kenyataan bahwa injector cleaner sangat penting dalam
proses perawatan kendaraan tetapi dari segi harga yang ada masih terbilang
mahal, pada tahun 2015 lalu penulis juga telah membuat prototipe alat uji
injeksi yang di biayai oleh dana program kreatifiktas mahasiswa tetapi masih
dalam bentuk semi prototipe dan perlu penyempurnaan konsep, sehingga
pada kesempatan ini penulis ingin berkontribusi untuk membuat sebuah alat
pembersih dan sekaligus alat uji injektor mobil yang lebih murah dengan
memanfaatkan teknologi mikrokontroler sebagai pusat pengendalian
kerjanya. Oleh karna itu penulis menuliskan skripsi dengan judul Rancang
Bangun Alat Uji injeksi Berbasis Mikrokontroler.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang peneliti kemukan
diatas maka dapat di identifikasi masalahnya sebagai berikut.
1. Pesatnya pertumbuhan mobil di Indonesia yang mengakibatkan
meningkatnya penggunaan bahan bakar minyak (BBM) pada sektor
17. 5
transportasi, dampaknya pada gas buang yang mengandung polutan juga
naik dan mempertinggi kadar pencemaran udara.
2. Mahalnya harga alat uji injektor yang ada dipasaran otomotif sehingga
tidak semua bengkel mampu memiliki alat tersebut untuk memeriksa
Injektor.
3. Proses perawatan injektor secara manual dapat berpotensi memperpendek
umur pakai injektor
C. Batasan Masalah
Supaya penelitian ini lebih terarah dan jelas maka perlu adanya
batasan masalah demi tujuan yang ingin dicapai. Ada pun batasan masalah
pada penelitian ini difokuskan pada pengembangan alat pembersih yang
sekaligus menjadi alat uji Injektor dengan memanfaatkan mikrokontroler
sebagai pusat pengendalian kerja alat.
D. Rumusan Masalah
Ada pun perumusan masalah pada penelitian ini ialah bagaimana
proses perancangan dan pembuatan alat pembersih dan sekaligus alat uji
injektor.
E. Tujuan Penelitian
Ada beberapa tujuan dari penelitian ini dilakukan ialah sebagai berilut.
1. Menjelaskan proses perancangan alat pembersih dan penguji injektor.
2. Menjelaskan proses pembuatan alat pembersih dan penguji injektor
3. Menguji fungsi alat yang sudah dirancang dan dibuat.
18. 6
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Sebagai salah satu persyaratan bagi penulis untuk mendapatkan gelar S1
pada Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang.
2. Bagi mahasiswa dan peneliti dapat dijadikan acuan dalam
mengembangkan suatu produk yang semisal.
3. Memberikan informasi bagi masyarakat tentang manfaat penggunaan alat
uji injektor.
19. 7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Sistem Pengontrolan Mesin Modern
Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau
mengubah energi untuk melakukan atau alat membantu mempermudah
pekerjaan manusia, sistem pengontrolan modern merupakan satu sistem
pada kendaraan yang berfungsi untuk menghasilkan tenaga secara
efisien, beberapa parameter dikontrol baik oleh sistem mekanis maupun
elektronik.
Hal hal yang mempengaruhi kemampuan mesin antara lain :
a. Volume Langkah Total
b. Perbandingan Kompresi
c. Efisiensi Volumetrik dan pengisian
d. Efisiensi panas
Pengontrolan mesin pada kendaraan modern dilakukan secara
elektronik, sistem yang di mesin misalnya : sistem pencampuran bahan
bakar, sistem pengapian, dan sistem emisi. Sistem pencampuran bahan
bakar disebut Electronic Fuel Injection (EFI). Jadi sistem pengontrolan
mesin modern merupakan singkronisasi antara sistem mekanis dengan
elektronik untuk meningkatkan efisiensi dari mesin.
20. 8
2. EFI (Electronic Fuel Injection)
a. Defenisi EFI
Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) menjamin
perbandingan udara dan bahan bakar yang ideal dan efisiensi bahan
bakar yang tinggi pada tiap saat.( New Step 1, 2003:3-68) sejalan
dengan itu M.Suratman (2009:69) berpendapat bahwa “ EFI adalah
jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam intake manifol diatur/
dikontrol secara elektronik dan mengirimkannya ke silinder melalui
injektor. Sistim EFI menentukan perbandingan jumlah bahan bakar
dan udara yang tepat (optimal) dengan menyesuaikan pada
karakteristik kerja mesin saat itu, yaitu keadaan jumlah dan
temperatur udara yang masuk, Kecepatan mesin, Temperatur air
pendingin, posisi katup throttle, pengembunan oksigen dalam pipa
pembuangan dan kondisi penting mesin lainya.
Berdasarkan defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa EFI
adalah sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang dalam
kerjanya dikontrol secara elektronik agar didapatkan nilai campuran
udara dan bahan bakar selalu sesuai dengan kebutuhan mesin,maka
proses pembakaran yang terjadi di ruang bakar akan terjadi secara
sempurna sehingga didapatkan daya motor yang optimal serta gas
buang yang ramah lingkungan. Proses pemberian bahan bakar dari
ECU (Electronic Control Unit) ke injektor yang didasarkan pada
signal-signal dari sensor-sensor antara lain sensor air flow meter,
21. 9
manifold absolute pressure, sensor putaran mesin, water temperature
sensor, throttle position sensor dan lain-lain.
3. Injektor
Injektor adalah salah satu bagian dari sistim bahan bakar yang akan
mengabutkan bahan bakar agar terjadi proses pencampuran yang
homogen antara udara dan bahan bakar ( Modul Efi, 2008 :11) sementara
itu, Menurut Hasan Maksum, dkk (2012,118) menyatakan bahwa
“injektor adalah komponen yang berfungsi menyemprotkan bahan bakar
kedalam ruang bahan bakar”. Jadi Injektor adalah salah satu bagian dari
sistem bahan bakar yang akan mengabutkan bahan bakar agar terjadi
proses percampuran yang homogen antara udara dan bahan bakar.
Injektor dilengkapi dengan plunger yang akan membuka dan
menutup saluran bahan bakar dan kerja plunger dikontrol oleh solenoid
yang mendapat instruksi dari engine ECU. Bahan bakar akan keluar lebih
gemuk ketika plunger tertahan lebih panjang atau sebaliknya. Pengaturan
campuran bahan bakar gemuk, kurus, dan saat kapan mulai diinjeksikan
tergantung dari sinyal yang dikirim oleh engine ECU.
Gambar 3. Injektor
(sumber : automotive computer controlled system)
Solenoid
winding
Nozzle
valve
22. 10
a. Tipe tipe Injektor
Berdasarkan bentuk kontruksinya Tipe-tipe injektor secara umum
dapat dibagi beberapa jenis sebagai berikut.
1) Bentuk Lubang Injeksi
a) Tipe Pintle
b) Tipe hole
2) Nilai Resistan
a) Resistan rendah (2-3Ω)
b) Resistan tinggi (13,8 Ω)
Tabel 1. Soket Injektor
Connector
shape
Shape of
injection
port
Resistance
Value
EFI Inspection Wire
(SST)
Pintle Type Low
C with resistor
09842-30020
Pintle Type High
D without resistor
09842-30040
Hole Type Low
E with resistor
09842-30060
Hole Type High
D without resistor
09842-30070
Gambar 4. Tipe tipe injektor
(Sumber : Toyota Motor Sales, 12)
Pintle Type Hole Type (ND) Hole Type (AISAN) Side Feed
Hole Type
(AISAN)
23. 11
b. Karakteristik injektor yang baik
Bentuk pengabutan injektor harus memiliki bentuk yang baik
hal ini berpengaruh terhadap kinerja dari sebuah kendaraan yang
menggunakan sistem bahan bakar EFI. “Tekanan bahan bakar pada
injektor diatur oleh presure regulator, perubahan tekanan bahan
bakar akibat injeksi bahan bakar dan variasi perubahan vacum
manifold mengakibatkan jumlah bahan bakar yang di injeksikan
berubah (Toyota Step 2 EFI, 1997: 29).”Pola penyemprotan injektor
di pengaruhi oleh tekanan bahan bakar. Menentukan sebuah injektor
masih baik digunakan dapat dilakukan dengan cara membandingkan
pola penyemprotan injektor dengan standarnya.
Bad Good Bad
Gambar 5. Sudut Penyeprotan Injektor
(Sumber: Toyota Motor Sales, 17)
c. Jenis jenis Kerusakan Pada Injektor
a. Terkikis
b. Bocor
c. Solenoid mati
d. Tersumbat sebagian
24. 12
e. Resistensi rendah
f. Pola penyemprotan tidak baik
4. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai
pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program
didalam umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori,
I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter
(ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya.dengan kata lain
mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer
karena mikrokontroler sudah mengandung beberapa periferal yang
langsung bisa di mamfaatkan, misalnya port paralel, port serial,
komparator, konversi digital ke analog ( DAC) konversi analog ke digital
dan sebagainya hannya menggunakan sistem minimun yang tidak rumit
atau kompleks.
Secara teknis ada 2 jenis mikro yaitu RISC dan CISC dan masing masing
mempunyai keturunan/ keluarga sendiri-sendiri.
1. RISC kependekan dari Reduced instruction set computer :
instruksi terbatas tetapi mempuyai fasilitas yang lebih banyak
2. CISC kependekan dari complex instruction set computer :
instruksi boleh dibilang lebih lengkap tapi fasilitas secukupnya.
a. Arduino Mega 2560
Arduino Mega 2560 adalah sebuah papan mikrokontroler
berbasis Atmega 2560 (datasheet). Mempunyai 54 pin digital
25. 13
input/output (dimana 14 pin dapat digunakan sebagai keluaran
PWM), 16 pin input analog, 2 UARTs (Hardware serial ports),
sebuah crystal oscillator 16 MHz, sebuah penghubung USB, sebuah
colokan listrik, ICSP header, dan tombol kembali. Setiap isi dari
Arduino Mega 2560 membutuhkan dukungan mikrokontroler,
koneksi mudah antara Arduino mega 2560 ke komputer dengan
sebuah kabel USB atau daya dengan AC ke DC adaptor atau baterai
untuk memulai. Arduino mega cocok sebagai rancangan pelindung
untuk Arduino Deumilanove atau Diecimila.
Gambar 6. Arduino Mega 2560
(Sumber : www.arduino.cc)
b. Arsitektur Arduino Mega 2560
Arduino Mega 2560 memiliki prosessor yang dikenal dengan
Mikrokontroler ATMega 2560. Mikrokontroler ATMega 2560 ada
beberapa fitur/spesifikasi yang menjadikannya sebagai solusi
13
input/output (dimana 14 pin dapat digunakan sebagai keluaran
PWM), 16 pin input analog, 2 UARTs (Hardware serial ports),
sebuah crystal oscillator 16 MHz, sebuah penghubung USB, sebuah
colokan listrik, ICSP header, dan tombol kembali. Setiap isi dari
Arduino Mega 2560 membutuhkan dukungan mikrokontroler,
koneksi mudah antara Arduino mega 2560 ke komputer dengan
sebuah kabel USB atau daya dengan AC ke DC adaptor atau baterai
untuk memulai. Arduino mega cocok sebagai rancangan pelindung
untuk Arduino Deumilanove atau Diecimila.
Gambar 6. Arduino Mega 2560
(Sumber : www.arduino.cc)
b. Arsitektur Arduino Mega 2560
Arduino Mega 2560 memiliki prosessor yang dikenal dengan
Mikrokontroler ATMega 2560. Mikrokontroler ATMega 2560 ada
beberapa fitur/spesifikasi yang menjadikannya sebagai solusi
13
input/output (dimana 14 pin dapat digunakan sebagai keluaran
PWM), 16 pin input analog, 2 UARTs (Hardware serial ports),
sebuah crystal oscillator 16 MHz, sebuah penghubung USB, sebuah
colokan listrik, ICSP header, dan tombol kembali. Setiap isi dari
Arduino Mega 2560 membutuhkan dukungan mikrokontroler,
koneksi mudah antara Arduino mega 2560 ke komputer dengan
sebuah kabel USB atau daya dengan AC ke DC adaptor atau baterai
untuk memulai. Arduino mega cocok sebagai rancangan pelindung
untuk Arduino Deumilanove atau Diecimila.
Gambar 6. Arduino Mega 2560
(Sumber : www.arduino.cc)
b. Arsitektur Arduino Mega 2560
Arduino Mega 2560 memiliki prosessor yang dikenal dengan
Mikrokontroler ATMega 2560. Mikrokontroler ATMega 2560 ada
beberapa fitur/spesifikasi yang menjadikannya sebagai solusi
26. 14
pengendali yang efektif untuk berbagai keperluan. Fitur-fitur
tersebut antara lain :
1. Tegangan Operasi sebesar 5 V.
2. Tegangan input sebesar 7 – 12 V.
3. Pin digital I/O sebanyak 54 pin dimana 14 pin merupakan
keluaran dari PWM.
4. Pin input analog sebanyak 16 pin
5. Arus DC pin I/O sebesar 40 mA sedangkan Arus DC untuk
pin 3.3V sebesar 50 mA
6. Flash memory 156 Kb yang mana 8 Kb digunakan oleh
bootloader.
7. SRAM 8 Kbyte
8. EEPROM 4 Kbyte
9. Serta mempunyai 2 Port UARTs untuk komunikasi serial.
Gambar 7. Atmega 2560
(Sumber: www.quora.com)
27. 15
c. Konfigurasi Pin Arduino Mega
1. VCC adalah tegangan catu digital
2. GND adalah Ground
3. Port A (PA7.PA0)
Port A adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal
pull-up resistor (dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga
output Port Amemiliki karakter penggerak karakteristik dengan
kedua sink tinggi dankemampuan sumber. Sebagai input, pin
Port A eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up
aktif. Pin port A dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset
menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan. Port A juga
menyajikan fungsi dari berbagai fitur spesial dari
Atmega640/1280/1281/2560/2561.
4. Port B (PB.PB0)
Port B adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal
pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga
output Port B memiliki karakter penggerak karakteristik dengan
kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin
Port A eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up
aktif. Pin port A dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset
menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan. Port B
empunyai kemampuan bergerak lebih baik daripada port
lainnya.
28. 16
5. Port C (PC7.PC0)
Port C adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal
pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga
output Port C memiliki karakter penggerak karakteristik dengan
kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin
Port C eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up
aktif. Pin port C dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset
menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan.
6. Port D (PD7.PD0)Port D adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah
dengan internal pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing
bit). Penyangga output Port D memiliki karakter penggerak
karakteristik dengan kedua sink tinggi dan kemampuan sumber.
Sebagai input, pin Port D eksternal pulled low sumber arus jika
resistor pull-up aktif. Pin port D dinyatakan tri ketika sebuah
kondisi reset menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan.
7. Port E (PE7.PE0)
Port E adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal
pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga
output Port E memiliki karakter penggerak karakteristik dengan
kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin
Port E eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up
aktif. Pin port E dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset
menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan.
29. 17
8. Port F (PF7.PF0)
Port F disajikan sebagai masukan analog ke A/D converter.
Port F juga menyajikan sebuah port I/O 8 bit dua arah, jika A/D
Converter tidak digunakan. Pin port dapat menyediakan internal
pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga
output Port F memiliki karakter penggerak karakteristik dengan
kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin
Port F eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up
aktif. Pin port F dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset
menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan. Jika antar muka
JTAG mengizinkan, pull-up resistor pada pin PF7(TDI),
PF5(TMS), dan PF4(TCK) akan iaktifkan bahkan jika terjadi
reset.Port F juga menyajikan fungsi dari antarmuka JTAG.
9. Port G (PG7. PG0)
Port G adalah sebuah port I/O 6 bit dua arah dengan internal
pull-up resistor (dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga
output Port G memiliki karakter penggerak karakteristik dengan
kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin
Port G eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up
aktif. Pin port G dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset
menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan.
30. 18
10. Port H (PH7.PH0)
Port H adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal
pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga
output Port H memiliki karakter penggerak karakteristik dengan
kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin
Port H eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up
aktif. Pin port H dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset
menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan.
11. Port J (PJ7.PJ0)
Port J adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal pull-
up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga output
Port J memiliki karakter penggerak karakteristik dengan kedua
sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin Port J
eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up aktif. Pin
port J dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset menjadi aktif,
bahkan jika waktu tidak berjalan.
12. Port K (PK7.PK0)
Port K disajikan sebagai masukan analog ke A/D converter.
Port K adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal
pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga
output Port K memiliki karakter penggerak karakteristik dengan
kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin
Port K eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up
31. 19
aktif. Pin port K dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset
menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan.
13. Port L (PL7.PL0)
Port L adalah sebuah port I/O 8 bit dua arah dengan internal
pull-up resistor ( dipilih untuk masing-masing bit). Penyangga
output Port L memiliki karakter penggerak karakteristik dengan
kedua sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin
Port L eksternal pulled low sumber arus jika resistor pull-up
aktif. Pin port L dinyatakan tri ketika sebuah kondisi reset
menjadi aktif, bahkan jika waktu tidak berjalan.
14. Reset
Input reset. Sebuah level rendah pada pin ini untuk lebih panjang
dari pada panjang minimum pulsa akan menghasilkan sebuah
reset, bahkan jika waktu tidak berjalan. Panjang minimum pulsa
dijelaskan pada “Sistem dan karakter reset” pada halaman 360.
Pulsa terpendek tidak dijamin menghasilkan sebuah reset .
15. XTAL1
Input ke inverting amplifier oscilator dan input ke internal jalur
operasi waktu.
16. XTAL2
Keluaran dari inverting oscilator amplifier
32. 20
17. AVCC
AVCC merupakan pin tegangan catu untuk port F dan A/D
Converter. AVCC dapat terhubung secara eksternal ke VCC,
bahkan jika ADC tidak digunakan jika ADC digunakan, ADC
akan terhubung ke VCC melalui sebuah low pass filter.
18. AREF
AREF adalah pin referensi analog untuk A/D Converter (Atmel
Corporation.2014).
B. Penelitian yang Relevan
Aji Pranoto dan Adi Purwanto (2014) dalam penelitiannya dengan
judul Analisa Kerusakan dan model perawatan injektor pada sistem injeksi
bahan bakar elektronik. Berdasarkan penelitiannya, Bahwa salah satu
Perawatan Sistem Injeksi Bensin adalah Pengujian dan Pembersihan Injektor ,
faktor faktor yang menjadi penyebab kerusakan injektor pada mobil
elektronik fuel injection (EFI) adalah Tersumbat 7.0%, Abrasi (Terkikis)
4.2%, Bocor 3.5%, Selenoid Mati 2.1%, Tersumbat Sebagian 17.6%,
Tahanan/ Resistensi solenoid turun/rendah 8.4%, Kotor 31.7%, Pola
Semprotan tidak baik 25.4%, dan penyimpangan Pola semprotan.
33. 21
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir dalam penelitiana ini digunakan untuk
memudahkan untuk menjelaskan teoritis tentang konsep pembuatan Alat Uji
Injektor berbasis Mikrokontroler sampai dengan Pengujian alat tersebut ,
Kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat di lihat pada gambar. 2
Gambar 8. Kerangka Berfikir
Potensi dan
Masalah
Desain produk
Revisi Desain
Revisi Produk
Pembuatan Produk
Uji Coba
Pemakaian
Uji Konsumsi
Laporan
Uji Reability Uji Akurasi
Selesai
Validasi Desain
Uji coba Produk
34. 22
D. Pertanyaan penelitian
Adapun Pertanyaan Penelitian dalam Penelitian ini adalah
1. Bagaimana Merancang dan membuat sebuah alat uji injektor yang tepat
dengan menggunakan Mikrokontroler ?
2. Bagaimana penggunaan Alat Uji Injektor berbasis Mikrokontroler ini
pada Injektor Mobil bahan bakar bensin ?
35. 23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian pengembangan (research and development). Menurut Putra
(2011:67), metode penelitian pengembangan secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai metode penelitian yang secara sengaja, sistematis,
bertujuan/diarahkan untuk mencari temukan, merumuskan memperbaiki,
mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model, metode/
strategi/cara, jasa. Prosedur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, efisien,
produktif dan bermakna. Sejalan dengan itu Sugiono (2012:297),
mengemukakan bahwa penelitian pengembangan adalah metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan
produk tersebut.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan metode ini diharapkan dapat menghasilkan produk tertentu
sehingga harus menggunakan penelitian yang bersifat analisis dan menguji
keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi dengan baik, Hal tersebut
sesuai dengan tujuan penelitian ini.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu Pelaksanaan penelitian ini akan dimulai dari bulan Januari-
Februari 2018 Tempat pelaksananya di Workshop Teknik Otomotif, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Padang.
36. 24
C. Objek Penelitian
Menurut Suharismi (2006:101),“Objek Penelitian merupakan sasaran
atau objek yang dijadikan pokok pembicaraan dalam penelitian”. Adapun
yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini ialah Alat Uji injektor
yang menggunakan sistem Mikrokontroler.
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data
sekunder, Data primernya adalah data yang diperoleh secara langsung pada
saat uji injeksi dengan berbagai mode tes pada alat yang ada sebelumnya,
Sedangkan data sekunder adalah data yang mempunyai hubungan dengan
topik penelitian yang diperoleh darin sejumlah referensi sebagai data penguat
penelitian, Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh dari alat uji
injeksi yang diuji.
E. Instrumen Pengumpul Data
Beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah sebagai
berikut.
1. Alat uji injektor berbasis mikrokontroler .
2. Busur derjat, digunakan untuk mengetahui kemiringan sudut
penginjeksian injektor
3. Gelas ukur, digunakan untuk mengetahui tingkat keseragaman volume
injeksi masing masing injektor.
37. 25
F. Metode Penelitian Research and Development
Adapun langkah–langkah penelitian yang digunakan dalam Research
and development ini Menurut Sugiyono (2012: 297) adalah sebagai berikut.
1. Potensi dan Masalah
Mobil yang dikontrol secara elektronik merupakan teknologi
modern di otomotif. Pengontrolan pemasukan bahan bakar ke dalam
mesin bergantung pada kondisi mesin yang dideteksi oleh sensor dan
yang dikelola ECU. Jika pemasukannya tidak seragam, akibat dari
kotoran yang menganggu aliran pada injektor bisa mengakibatkan emisi
gas buang tidak normal dan berdampak pada lingkungan.
Sejauh ini perawatan yang dilakukan pada injektor agar tetap
bekerja optimal di bengkel otomotif ialah dengan melakukan service
injektor dengan cara manual dan tampa alat special service tools yang
memadai. Perawatan injektor secara manual ini sangat berisiko terhadap
keselamatan kerja seperti akan mengakibatkan kebakaran. Resiko tersebut
bisa diatasi jika menggunakan Alat Service Injektor yang tepat.
Mahalnya harga alat yang masih belum terjangkau oleh bengkel
otomotif ialah salah satu penyebab perawatan injektor masih dilakukan
secara manual. Hal tersebut menyebabkan peneliti ingin menginovasikan
sistem bahan bakar EFI yang bisa digunakan sebagai dasar untuk
membuat alat uji injektor yang dapat mengukur keseragaman volume
injeksi dan bentuk injeksi, dan parameter injektor yang baik dengan
harga yang terjangkau oleh bengkel otomotif.
38. 26
2. Desain Produk
a. Desain Skema Rangkaian Alat Uji injektor
Gambar 9. Desain Elektronika Alat Uji Injektor
Sumber : Dokumentasi Penulis
Rangkaian diagram elektronik alat uji injektor terdiri dari
beberapa bagian bagian komponen ada bagian proses, Input dan
output atau aktuator dari alat ini, bagian prosesnya atau sentral
pengontrol alat ini adalah mikrokontroler merupakan otak dari alat ini
yang berfungsi untuk mengolah input masukan frekuensi (pembukaan
solenoid injektor dan motor DC) kemudian diolah dengan chip
sehingga nantinya dapat memberikan signal pada output
mikrokontroler.
Rangkaian input pada alat ini adalah keypad untuk memilih
fungsi mana yang akan di aktifkan pada alat uji injektor ini dan
39. 27
komponen power suply yang berfungsi untuk memberikan tenaga dan
mengontrol tegangan listrik pada sebuah komponen agar komponen
tersebut dapat beroperasi. Sedangkan aktuatornya ialah LCD untuk
menampilkan Proses Kerja yang sedang berlangsung dan jenis proses
kerja yan akan di gunakan, motor servo sebagai penggerak gelas ukur
untuk proses pembuangan cairan pembersih, dan injektor untuk
menginjeksikan bahan bakar yang akan dijadikan patokan ukuran
keseragaman injeksi.
Selain komponen tersebut ada juga komponen lainnya seperti
presure regulator mengatur tekanan fluida yang digunakan untuk
menguji injeksi pada injektor sesuai dengan sfesifikasi injektor,
delivery membagi aliran fluida dengan tekanan yang sama pada setiap
injektor yang akan di uji, Fuel tank menampung sementara cairan
pembersih sebelum sstem bekerja, Fuel pump mengalirkan cairan
pembersih ke seluruh sistem dengan bertekanan.
Tabel 2. Penjelasan Nama Bagian Komponen
No komponen
1 Power Suply
2 mikrokontroler
3 LCD
4 Presure Regulator
5 Delivery
6 Keypad
7 Fuel Tank
8 Fuel Pump
40. 28
b. Desain Mekanik Sistem
Gambar 10. Gambar Mekanis Alat Uji Injektor
Sumber: Dokumentasi Penulis
Keterangan gambar diatas :
1. Injektor
2. Papan tombol
3. Box mikrokontroler
4. Gelas ukur
5. Box cairan pembersih
111 1
28 2
5 5
Gik 4
3 3
28
b. Desain Mekanik Sistem
Gambar 10. Gambar Mekanis Alat Uji Injektor
Sumber: Dokumentasi Penulis
Keterangan gambar diatas :
1. Injektor
2. Papan tombol
3. Box mikrokontroler
4. Gelas ukur
5. Box cairan pembersih
111 1
28 2
5 5
Gik 4
3 3
28
b. Desain Mekanik Sistem
Gambar 10. Gambar Mekanis Alat Uji Injektor
Sumber: Dokumentasi Penulis
Keterangan gambar diatas :
1. Injektor
2. Papan tombol
3. Box mikrokontroler
4. Gelas ukur
5. Box cairan pembersih
111 1
28 2
5 5
Gik 4
3 3
41. 29
Desain mekanik perangkat keras alat uji injektor terdiri dari
beberapa bagian sebagai berikut.
1) Catu Daya dan Regulator Tegangan
Catu daya pada alat uji injektor ini berfungsi sebagai
suply arus untuk mengaktifkan pompa dan rangkaian dengan
tegangan 5 volt, 3 ampere.
2) Motor DC
Motor DC ini digunakan sebagai mengubah posisi gelas
takar ketika fungsi dari suatu pengujian telah selesai
dilaksanakan. Cara kerjanya adalah dengan menekan switch-
nya dan otomatis akan kembali ke posisi semula apabila telah
selesai.
3) Gelas Takar
Gelas takar pada alat ini menggunakan gelas dengan
volume 100 ML, yang berfungsi sebagai parameter
menentukan tingkat keseragaman volume injeksi sebuah
injektor.
4) Mikrokontroler Arduino Mega
Mikrokontroler pada alat ini berfungsi sebagai pengolah
analog ke digital dan mengontrol kerjanya injektor.
5) Fuel Pomp
Fuel pump pada alat ini berfungsi sebagai menaikan tekanan
cairan pembersih ke semua injektor dengan stabil.
42. 30
6) Indikator Display LCD
LCD pada alat ini berfungsi sebagai indikator untuk
mengetahui kondisi sistem saat bekerja dan juga
menampilkan karakter dari mikrokontroler yang berupa pesan
berhasil atau gagal dalam suatu sistem.
c. Desain Perangkat Lunak Sistem
Supaya Perangkat keras ini bisa difungsikan maka perlu
memasukkan perangkat lunak ke dalam mikrokontroler tersebut
dengan bahasa pemograman. Hal tersebut juga harus sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan penelitian, perangkat keras yan sudah dirakit
sebelumnya, dan perangkat lunak yang akan memberikan instruksi
agar mikrokontroler dapat berfungsi. Instruksi tersebut berupa
frekuesi injeksi sebuah injektor, dan lamanya injektor diaktifkan,
serta mengaktifkan motor DC pada alat ini, Bahasa pemograman yang
digunakan pada mikrokontroler alat ini adalah bahasa C. Blok
diagram perangkat lunak dapat dilihat pada Gambar 12.
43. 31
Gambar 11. Blok Diagram Perangkat Lunak
d. Cara Kerja Produk
Alat ini terdiri atas rangkaian input, proses, dan output.
Rangkaian input dari alat ini berasal dari papan tombol. Papan tombol
merupakan tampilan beberapa pilihan proses yang akan dilaksanakan.
Input pada papan tombol akan diproses oleh rangkaian
mikrokontroler. Mikrokontroler pada alat ini merupakan rangkaian
inti dari alat ini karna mikrokontroler inilah yang akan mengatur
frekuensi aktifnya injektor. Output pada alat ini berupa injektor yang
Baca data dari papan
Tombol
Mikrokontroler
mengolah data
Injektor
Mulai
Selesai
Inisialisasi Perangkat
lunak
44. 32
akan menginjeksikan cairan pembersih sesuai dengan frekuensi yang
telah diperintahkan oleh mikrokontroler supaya proses pengujian
injektor dan pembersihan injektor dapat dilaksanakan, dan proses
akan berhenti secara otomatis setelah diaktifkan.
3. Validasi Desain
Setelah desain produk, selanjutnya dilakukan valisasi desain
terhadap desain alat tersebut, apakah alat uji injektor efektif atau tidak.
Validasi desain dilakukan dengan pakar atau tenaga ahli yang sudah
berpengalaman untuk masalah desain produk atau prototipe, sehingga di
ketahui kekurangan dan kelebihannya, melalui langkah ini diharapkan
kritik dan saran yang jelas serta membangun untuk kesempurnaan produk.
Pada langkah ini di ketahui validasi dari desain teknologi alat uji injektor.
Validator dalam rancang bangun alat ini berjumlah tiga orang yaitudosen
penguji dan dilakukan saat seminar proposal.
4. Revisi Desain
Setelah validasi desain bersama validator, maka dilanjutkan revisi
desain untuk mencari apakah masih ada ketidak sesuaian atau kesalahan
pada produk agar diperbaiki dan sebagai penyempurna produk yang akan
dikembangkan. Pada tahap ini, peneliti memperbaiki kembali desain
produk yang telah divalidasi berdasarkan saran perbaikan dari validasi
desain. Kemudian dilanjutkan ke pembuatan produk.
45. 33
5. Pembuatan Produk
a. Pembuatan
Langkah selanjutnya setelah revisi produk ialah menghasilkan
produk akhir. Dalam tahap pembuatan produk, ada beberapa tahap
yang harus diselesaikan yaitu, pembuatan Hardware, Software,
mencetak rangkaian, merakit kompenen elektronika, membuat dan
memasukan program ke mikrokontroler serta pembuatan tempat atau
rangka dari alat uji injektor untuk mengamankan rangkaian saat
digunakan. Pembuatan hardware berupa rangkaian elektronika dan
rangkaian PCB serta pembuatan Software (program) peneliti dibantu
oleh teman-teman robotik FT UNP.
b. Pembuatan Hardware
1) Rangkaian Catu daya
Tegangan Rangkaian catu daya pada alat ini ada 2 ouput
pertama 5 volt untuk mikrokontroler, kedua 12 untuk pompa yang
dihasilkan dari sumber listrik 220 volt, fungsinya mengaktifkan
rangkaian mikrokontroler pada alat uji injektor dan pompa injeksi.
Rangkaian catu daya ini terdiri atas beberapa komponen
pendukung yaitu, kapasitor, diode, dan IC LM 7805.
2) Mikrokontroler Arduino Mega
Peneliti menggunakan mikrokontroler arduino mega sebagai
pengontrol gerak rotasi motor DC dan injeksinya masing masing
46. 34
injektor serta mengubah analaog ke digital yang di tampilkan ke
LCD. Mikrokontroler arduino mega menjadi otak dari alat ini.
3) LCD
Peneliti menggunakan LCD sebagai indikator proses yang
sedang berlangsung pada alat ini, seperti saat penginjeksian dan
awal diaktifkan. Indikator LCD dengan ukuran 16x2 karakter
(panjang 16, baris 2, karakter 32) dan 16 pin, yaitu delapan jalur
hubungan data, tiga jalur hubungan kontrol, tiga jalur catu daya,
dan pada modul LCD dengan fasilitas back lighting terdapat dua
jalur catu daya untuk back lighting sehingga LCD dapat
ditampilkandalam kondisi cahaya yang kecil.
c. Pembuatan Software
1) Cadsoft Eagle
CadSoft Eagle 7.2 sebagai software yang digunakan untuk
merancang rangkaian elektronik. Peneliti menggunakan software
ini dalam merancang rangkaian elektronika pembangun sistem alat
uji injektor.
2) Software Arduino IDE
Penulis menggunakan Arduino IDE untuk membuat software,
arduino IDE adalah sofware yang sangat canggih ditulis dengan
menggunakan Java. IDE arduino terdiri dari:
47. 35
Editor program, sebuah window yang memungkinkan
menenulis dan mengedit program dalam bahasa
processing
Compiler, sebuah modul yang mengubah kode
program (bahasa processing menjadi kode biner.
Bagaimanapun sebuah microcontroller tidak akan bisa
memahami bahasa processing. Yang bisa dipahami
oleh microcontroller adalah kode biner. Itulah
sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini.
Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner
dari computer ke dalam memory dalam papan
arduino.
Gambar 12. Tampilan Arduino IDE
Sumber : Arduino 1.6.5
48. 36
6. Uji Coba Produk
Uji coba dilakukan dengan cara menguji sinkronisasi dari
perangkat keras (hardware) alat uji injektor dengan perangkat lunaknya
(software), dalam artian apakah program dari perangkat lunak dapat
dijalankan pada perangkat kerasnya. Jika pengujian ini berhasil maka
dapat dilangsungkan dengan uji pemakaian, tetapi jika tidak maka
dilakukan revisi produk terlebih dahulu hingga produk dapat dihasilkan.
Sugiono (2013: 302) menjelaskan bahwa, ”Desain produk yang akan
dirancang dan dibuat tidak bisa langsung diuji coba dulu, tetapi harus
dibuat terlebih dahulu, sehingga mengahasilkan suatu produk”. Uji coba
produk dilakukan untuk mengetahui kualitas suatu produk yang
dihasilkan dari penelitian pengembangan.
7. Revisi Produk
Setelah dilakukan uji coba produk maka pada tahap ini dilakukan
revisi produk alat uji injektor, berdasarkan data dan informasi yang
diperoleh tentang kualitas produk dari uji coba produk yang dilakukan.
langkah-langkah perancangan, membuat alat, dan pengujian produk atau
alat uji injektor. Jika data tidak sesuai dengan hasil yang diinginkan, maka
revisi desain, dan uji coba produk lagi.
8. Uji Coba Pemakaian
Setelah alat uji injektor dinyatakan valid, maka dilakukan uji coba
pemakaian produk untuk melihat apakah produk ini sudah mampu
49. 37
memenuhi kriteria sebagai alat uji injektor mobil. Selanjutnya dilakukan
pengambilan data unjuk kerja alat uji injektor.
a. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah dengan pengambilan langsung
pada alat uji injektor yang sedang diuji dan membandingkan item
yang terdapat pada masing-masing alat, dan melihat peforma dari alat
tersebut dapat dilihat dari table berikut.
Tabel 3. Pengujian Keseragaman Injeksi
Injektor Mode
Pengujian
I
Pengujian
II
Pengujian
III
Rata-rata
1
Rpm 750 ml ml ml ml
Rpm 3200 ml ml ml ml
Rpm 5600 ml ml ml ml
2
Rpm 750 ml ml ml ml
Rpm 3200 ml ml ml ml
Rpm 5600 ml ml ml ml
Tabel 4. Pengujian Sudut Injeksi atau Bentuk Injeksi
Injektor 1 Injektor 2
Tabel 5. Volume Injektor Menginjeksi
Injector Waktu
Pengujian
I
Pengujian
II
Pengujian
III
Rata- rata
1
2
50. 38
b. Teknik Analisa Data
Untuk menganalisa keseluruhan data yang diperoleh dan
mengungkapkan hasil pengukuran pada masing-masing injektor
cleaner maka dilakukan analisa sebagai berikut :
1. Data keseragaman diukur memakai injektor cleaner 271021
memakai gelas ukur.
2. Data keseragaman diukur memakai injektor cleaner arduino mega
memakai gelas ukur.
3. Kemudian data hasil pengujian dibandingkan antara pengujian
pertama dengan pengujian kedua, dengan rumus :
=
∑
( Anas Sudijono, 2003: 75)
Keterangan : M = Mean (rata-rata)
∑x
= Jumlah Data
n = banyak Spesimen
4. Membandingkan nilai rata-rata dari masing-masing pengujian
statistik berkorelasi,adapun rumus yang digunakan adalah rumus
persentase.
= x 100%
Keterangan : P = Angka persentase yang ingin didapatkan.
n = rata-rata dari keseragaman penyemprotan
N = hasil dari nilai yang standar
5. Kemudian untuk melihat hasil perbandingan masing-masing
injektor cleaner dapat menggunakan grafik.
6. Volume penyemprotan diambil menggunakan kedua alat tersebut
dan dicari selisih persentase perbedaaanya, Kemudian untuk
51. 39
melihat hasil perbandingan masing-masing alat uji injektor dapat
menggunakan grafik.
7. Pembersihan dengan cara ultrasonik dengan melihat langsung
kerak pada saat pembersihan dan lamanya waktu pembersihan.
8. Sudut penyemprotan diambil data dengan cara menggunakan
kamera untuk melihat bentuk sudut yang baik dan diukur sudutnya
menggunakan busur, kemudian dibandingkan
9. Keseragaman penyemprotan juga diambil melalui kamera sehingga
dapat terlihat perbedaan dari keseragaman injektor tersebut, sesuai
dengan standar dari buku manual batas perbedaaan keseragaman
volume penginjeksian adalah kurang dari 9%.
9. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan kembali setelah penilaian yang dilakukan
saat uji coba pemakaian berlangsung. Seluruh kekurangan produk
dibenahi kembali. Revisi merupakan perbaikan dan penyempurnaan
terhadap produk dengan memperhatikan, dan menganalisis masukan-
masukan yang diperoleh berdasarkan penilaian dan komentar yang
diberikan oleh para subjek cobapada tahapan uji coba jika dirasa produk
telah layak untuk digunakan makaproduk dapat disebarluaskan.
52. 40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHSAN
A. Hasil Penelitian
1. Revisi Desain Produk
Revisi desain produk dalam penelitian ini dilakukan satu kali, yaitu
setelah proposal penelitian diseminarkan. Banyak masukan yang
diterima, yaitu beberapa tambahan dari desain produk sebelumnya. Hasil
revisi desain dapat dilihat dari gambar 23.
Gambar 13. Hasil Revisi Alat Uji Injektor
Tabel 6. Keterangan Revisi Design Alat
No Keterangan
1.
Saluran Pembagi fungsinya sebagai membagi tekanan cairan
cleaner ke semua injektor dengan tekanan yang sama
2.
Dudukan Injektor sebagai tempat letak injektor ketika
membersihkannya
6
9
2
3
4
1
5
7
8
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHSAN
A. Hasil Penelitian
1. Revisi Desain Produk
Revisi desain produk dalam penelitian ini dilakukan satu kali, yaitu
setelah proposal penelitian diseminarkan. Banyak masukan yang
diterima, yaitu beberapa tambahan dari desain produk sebelumnya. Hasil
revisi desain dapat dilihat dari gambar 23.
Gambar 13. Hasil Revisi Alat Uji Injektor
Tabel 6. Keterangan Revisi Design Alat
No Keterangan
1.
Saluran Pembagi fungsinya sebagai membagi tekanan cairan
cleaner ke semua injektor dengan tekanan yang sama
2.
Dudukan Injektor sebagai tempat letak injektor ketika
membersihkannya
6
9
2
3
4
1
5
7
8
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHSAN
A. Hasil Penelitian
1. Revisi Desain Produk
Revisi desain produk dalam penelitian ini dilakukan satu kali, yaitu
setelah proposal penelitian diseminarkan. Banyak masukan yang
diterima, yaitu beberapa tambahan dari desain produk sebelumnya. Hasil
revisi desain dapat dilihat dari gambar 23.
Gambar 13. Hasil Revisi Alat Uji Injektor
Tabel 6. Keterangan Revisi Design Alat
No Keterangan
1.
Saluran Pembagi fungsinya sebagai membagi tekanan cairan
cleaner ke semua injektor dengan tekanan yang sama
2.
Dudukan Injektor sebagai tempat letak injektor ketika
membersihkannya
6
9
2
3
4
1
5
7
8
53. 41
3.
Gelas takar fungsinya untuk mengetahui tingkat keseragaman
volume injeksi masing - masing injektor
4.
Keypad fungsinya untuk input data RPM dan TIMER yang
digunakan untuk proses Cleaning, LCD untuk menampilkan
informasi tentang injektor cleaner
5.
Saluran kembali fungsinya sebagai pengembali cairan setelah
selesai proses cleaning dilakukan
6.
Regulator Tekanan untuk mengatur besar tekanan yang akan
digunakan untuk proses pembersihan
7.
Tempat pembersih digunakan ketika awal pembersihan
injektor
8.
power pompa untuk mengalirkan cairan ke instalasi
pembersih
9. Reset untuk mengembalikan program dari alat uji injektor
Revisi desain dari alat uji injektor ini sesuai dengan saran
perbaikan dosen penelaah sehingga ada beberapa konsep yang di ubah
seperti kontruksi dan sistem kerja perangkat lunaknya. Revisi desain ini
sebagai acuan untuk merancang rangkaian elektronika dan rangkaian
PCB serta program dari alat uji injektor berbasis mikrokontroler ini.
Proses selanjutnya dalam mengembangkan konsep desain alat uji
injektor ini adalah mewujudkan konsep desain sebagaimana telah
dipertimbangkan dalam berbagai aspek. Alat uji injektor terbagi atas
beberapa bagian utama yang bekerja menurut fungsinya masing-masing
sebagai berikut:
54. 42
Tabel 7. Pengelompokan Komponen Alat
Kode
Nama
Komponen
Fungsi Gambar Rancangan
A Rangka Sebagai
penopang dan
dudukan
komponen alat
B Gelas Ukur Sebagai alat
ukur
keseragaman
Volume Injeksi
C Sistem
Tekanan
Pensuply
tekanan
pembersih
D Casing Body Menutupi
bagian alat,
rangka dan
sistem tekanan.
A1
A2
A3
A5
A4
B1 B4B3B2
B5
C1
C2
C3
C4
C5
C6
D1
D2
D3
D5D4
55. 43
E Dudukan
Injektor dan
Saluran
Buang
Sebagai tempat
letak injektor
yang akan di
bersihkan dan
saluran
pengembali
cairan
Selanjutnya adalah mendesain banyak konfigurasi, Salah satunya
adalah pemilihan bahan material, Untuk memudahkan dalam pemilihan
bahan material, maka perlu dijabarkan masing-masing sub komponen
utama yang dijelaskan sebelumnya. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
tabel rangkuman berikut ini.
Tabel 8. Penjabaran Komponen Alat
No
Nama
Komponen
Kode
Nama Sub-
Komponen
Bahan
1 Rangka A1 Rangka atas Profil kotak
A2 Rangka tengah Profil kotak
A3 Dudukan keypad Profil kotak
A4 Tiang rangka Profil kotak
A5 Landasan rangka Profil kotak
2 Gelas ukur B1 Gelas ukur 1 Tabung kaca
B2 Gelas ukur 2 Tabung kaca
B3 Gelas ukur 3 Tabung kaca
B4 Gelas ukur 4 Tabung kaca
B5 Dudukan gelas ukur Aluminium
3 Sistem tekanan C1 Delivery Kuningan
C2 Slang tekanan Karet
E6
E1
E2
E3
E4
E5
56. 44
C3 Regulator Baja
C4 Presure gauge Kuningan
C5 Tutup pompa Kuningan
C6 Pompa Rakitan
4 Casing body D1 Casing atas Plat eyser
D2 Casing samping Plat eyser
D3 Casing depan Plat eyser
D4 Casing belakang Plat eyser
D5 Casing samping Plat eyser
5 Dudukan
Injektor dan
Saluran buang
E1 Dudukan injektor 1 Profil lingkaran
E2 Dudukan injektor 2 Profil lingkaran
E3 Dudukan injektor 3 Profil lingkaran
E4 Dudukan injektor 4 Profil lingkaran
E5 Tiang dudukan Besi siku
E6 Saluran buang Plat eyser
Selain desain rangka dan body alat uji injektor ini ada juga
beberapa perubahan desain terhadap rangkain elektronik dan perangkat
lunak yang menjadi dasar kerja alat ini. Perubahan tesebut dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. Rangkain Power Supply
Rangkaian suplay tegangan ini bekerja untuk menurunkan
tegangan dari 220 volt menjadi 12 volt, dengan menggunakan dioda,
arus 12 volt diubah menjadi direct current, dan tegangan 12 volt ini
dibagi ke dalam beberapa bagian seperti untuk mikrokontroler dan
motor servo diturunkan lagi dengan menggunakan IC LM 7805,
untuk pompa injeksi menggunakan IC LM 7812.
57. 45
Gambar 14. Jalur PCB Power Suply Alat Uji Injektor
Power Supply alat uji injeksi berbasis mikrokontroler ini terdiri
dari beberapa komponen pendudukung seperti travo 10 ampere,
dioda bridge 5010, Capasitor, transistor MJ 2955, IC LM 7805, IC
LM 7812, Resistor 150Ω, untuk tata letak komponen pada PCB
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 15. Tata Letak Komponen Power Supply
.
58. 46
b. Driver Injektor
Rangkain driver injektor terdiri dari mosfet IRF 540 dan
Resistor 150Ω, rangkaian ini berfungsi sebagai pengendali negatife
dari tegangan 12 volt yang masuk ke injektor, cara kerjanya adalah
ketika mikrokontroler memberikan signal aktif pada port 4,5,6,7
maka masa pada injektor akan terhubung ke negative melalui mosfet
IRF 540.
Gambar 16. Driver Injektor
c. Program Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler
Perancangan Program menggunakan bahasa c, software yang
digunakan adalah driver dan IDE, IDE arduino adalah software yang
sangat canggih ditulis dengan menggunakan java, IDE arduino
terdiri dari editor program yaitu sebuah window yang
memungkinkan menulis dan mengedit program dalam bahasa
processing, compiler yaitu sebuah modul yang mengubah kode
program menjadi kode biner, selanjutnya adalah uploader yaitu
sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam
memory di dalam papan arduino.
59. 47
Dasar dari algoritma alat uji injektor ini adalah persamaan
matematika yang menentukan lamanya injektor bekerja dan lamanya
waktu injeksi. Algoritma pada alat ini menggunakan dasar kerja
sistim bahan bakar EFI 4 Tak, dimana informasi yang diperoleh oleh
sensor putaran, sensor posisi throttle, sensor posisi camshaft, sensor
temperatur cairan pendingin, sensor heated oxygen, dan sensor
lainnya untuk selanjutnya informasi tersebut dikelola oleh ECU
untuk mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan. Prinsip kerja
injektor on (inj on) tergantung informasi dari sensor tersebut.
semakin cepat putaran yang dideteksi sensor dan semakin tinggi
beban mesin maka kebutuhan bahan bakar juga semakin banyak
sehingga injektor on akan menginjeksikan bahan bakar lebih banyak.
Khusus untuk alat ini jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
hannya ditentukan dari informasi putaran per menit dan
mengabaikan informasi dari sensor sensor yang lain. Kemudian
informasi putaran ini dicari waktu lamanya injeksi dengan algoritma
tabel dibawah ini, sebagai penentu lamanya Inj on dan Inj off, .
Tabel 9. Dasar Algoritma Pemograman Alat
Rpm inj/s time inj (ms) inj on inj off
Input
manual
2
60
=
1000
( / )
ms
4
= Inj on ms − inj on
Tabel diatas menjelaskan lamanya injektor bekerja, bahwa
injektor tersebut bekerja dalam satuan mili detik. Dalam proses
60. 48
kerjanya alat ini injektor diatur lamanya waktu aktif dan lamanya
waku berhentinya yang dikenal dengan istilah Inj on dan Inj of.
Untuk mendapatkan on dan off waktu kerjanya pengguna hannya
perlu memasukan data RPM, dari data RPM ini dicari waktu injeksi
perdetiknya dengan membagi dua data RPM karna pada motor 4 tak
dikenal dua kali putaran poros engkol hannya satu injeksi bahan
bakar atau satu kali pembakaran, selanjutnya untuk mendapatkan
waktu injeksi per detiknya dibagi 60 detik, setelah dapat waktu
injeksi per detiknya maka selanjutnya dicari injeksi per mili detik
dengan membagi 1000 maka didapat waktu kerjanya injektor (MS)
setelah didapat waktu kerjanya maka dicari waktu kapan injektor on
dan kapan off dengan cara membagi per empat untuk injektor on dan
untuk injektor off, MS dikurangi Inj On, misalnya pada RPM 1200
secara otomatis dengan algoritma yang sudah dibuat, injeksi
perdetiknya adalah 10 injeksi, sehingga didapatkan inj on 25 ms dan
inj off 75 ms.
Pada alat ini pengguna memasukkan beberapa Rpm, dan
lamanya injektor akan bekerja kemudian secara otomatis algoritma
dari alat ini menentukan MS dan jumlah injeksinya. Setelah program
alat ini dibuat maka dilakukan penginstalan kedalam miktrokontroler
dengan menggunakan kabel USB
61. 49
d. Spesifikasi Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler
Tabel 10. Spesifikasi alat uji injektor
Spesifikasi Keterangan
Tegangan Masuk 220 volt
Tegangan Kerja 12 volt dan 5 volt
Mikrokontroler Arduino mega 2560
Indikator Tampilan LCD
Keypad Keypad 4x4
Servo HS-311
Max Presure 40,2 PSI
Dimension Unit 40 cm x 40 cm x 80 cm
massa 10 kg
Tank size 3 liter
2. Hasil Produk
Setelah dilakukan pengumpulan informasi pada seminar proposal,
diperoleh data yang berupa masukan revisi desain dan setelah revisi
desain. Selanjutnya ialah pembuatan produk yang nantinya menghasilkan
produk pengembangan alat uji injektor berbasis mikrokontroler. Produk
yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar 18. Alat Uji injektor berbasis
mikrokontroler.
Gambar 17. Hasil Produk Rancangan Alat Uji Injektor Berbasis
Mikrokontroler
62. 50
3. Pengujian Produk Setelah Diproduksi
Setelah selesai membuat produk dan untuk meningkatkan
kepercayaan terhadap hasil penelitian dan pengembangan, maka perlu
dilakukan pengujian terhadap alat yang sudah dikembangkan atau
diciptakan. Pengujian pada penelitian pengembangan ini ialah pengujian
internal dan pengujian eksternal. Pada gambar 19 dijelaskan posisi
analisis data pada penelitian pengembangan
Gambar 18.analisis data pada penelitian pengembangan.
Gambar di atas menjelaskan bahwa pengujian pada penelitian ini
terbagi dua yaitu, pengujian internal dan pengujian eksternal. Pengujian
internal dilakukan saat seminar proposal dengan menghasdirkan dosen
penelaah sehingga didapat hasil rancangan alat uji injektor berbasis
mikrokontroler yang sudah valid.
Penelitian terhadap
produk yang telah
ada
Studi Literatur
Penelitian
lapangan
Penelitian terhadap
produk yang telah
ada
Pengujian Internal
Rancangan
Revisi Desain
Pembuatan
produk
Uji coba lab Revisi Desain
Diseminasi dan
implementasi
63. 51
Pengujian eksternal dilakukan setelah produk selesai dibuat.
Pengujian tersebut dilakukan di labor teknik otomotif untuk diuji tingkat
validitasnya dan keberhasilan dari rancang bangun alat yang telah dibuat.
Uji coba dilakukan dengan cara menguji singkronisasi dari perangkat
keras dan perangkat lunaknya, apakah program dari perangkat lunak
dapat dijalankan pada perangkat kerasnya. Setelah pengujian dihasilkan
bahwa perangkat lunak atau program dapat dijalankan pada perangkat
kerasnya alat ini, alat uji injektor dapat bekerja sesuai dengan ketentuan
yang telah didesain. Berikut ini adalah tampilan dari penyalaan awal alat
uji injektor.
Gambar 19. Tampilan Indikator LCD Alat Uji Injektor.
Uji coba produk menghasilkan cara penggunaan produk atau
mengoperasikan produk seperti saat dihidupkan akan keluar tampilan
seperti “injector cleaner starting...” dan setelah itu keluar keterangan
“injector cleaner Teknik Otomotif ” ketika sudah ada perintah untuk
memasukkan RPM dan Timer baru pengguna bisa menginputkan jumlah
RPM dan TIMER sesuai dengan kebutuhan kerja alat ini, hasil input
64. 52
RPM dan TIMER akan diproses mikrokontroler untuk dieksekusi oleh
injektor berupa ritme penginjeksian.
4. Hasil Uji Coba Pemakaian
Pada saat uji coba pemakaian alat uji injektor berbasis
mikrokontroler yang dilakukan di Workshop Jurusan Teknik Otomotif
Universitas Negeri Padang, didapat beberapa informasi sebagai berilut.
a. Hasil Penelitian Bentuk Sudut Injektor
Pengujian sudut ini diambil pada saat injektor menyemprotkan
bahan bakar. Pengambilan bentuk memakai kamera dan memakai
busur untuk melihat bentuk sudut penyemprotan pada injektor.Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 11. Sudut Penyemprotan pada Alat Uji Injektor
Injektor 1 Injektor 2
200
200
Tabel di atas menunjukkan bentuk sudut semprotan dari
injektor yang memakai Alat uji injektor berbasis mikrokontroler.
Pada injektor 1 terlihat bentuk sudut semprotan yang keluar pada
saat injektor menyemprotkan bahan bakar sebesar 200
. Injektor 2
juga terlihat bentuk semprotan yang keluar dari injektor pada saat
berkerja sebesar 200
.
Tabel 13. Sudut penyemprotan pada model 271021
Injektor 1 Injektor 2
200
200
65. 53
Tabel di atas menunjukkan bentuk semprotan dari injektor
yang memakai Model 271021. Pada injektor 1 terlihat bentuk sudut
semprotan yang keluar pada saat injektor menyemprotkan bahan
bakar sebesar 200
. Injektor 2 juga terlihat bentuk sudut semprotan
yang keluar dari injektor pada saat berkerja sebesar 200
.
b. Hasil Penelitian Volume Penginjeksian
Data diambil dengan menggunakan 2 buah injektor yang sama.
Sebelum dilakukan pengambilan data injektor tersebut dibersihkan
dengan menggunakan ultrasonik. Pembacaan data menggunakan
gelas ukur yang terdapat pada alat tersebut. Pengambilan data ini
dilakukan dalam tiga tahap pengujian agar data yang didapat benar.
Ada pun hasil dari penelitian tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 13. Volume penginjeksian, selama 15 detik
injektor Waktu (s) Pressure (bar) P1 P 2 P3
1 15 S 2 bar 30 ml 30 ml 30 ml
2 15 S 2 bar 30 ml 31 ml 30 ml
Hasil data yang diambil melalui tiga kali pengujian terlihat
bahwa data yang diambil hampir sama pada kedua injektor. Injektor
1 pada pengujian pertama mendapatkan hasil 30 ml, pengujian kedua
30 ml dan pengujian ketiga 30 ml. Injektor 2 pada pengujian pertama
mendapatkan hasil 30 ml, pengujian kedua 31 ml dan pengujian
ketiga 30 ml.
Tabel 14. Volume penginjeksian, selama 15 detik model 271021
injektor Waktu (s) Pressure (bar) P1 P 2 P3
1 15 2 42 ml 42 ml 42 ml
2 15 2 42 ml 42 ml 42 ml
66. 54
Terlihat pada tabel diatas pada injektor 1 bahwa hasil
pengujian tiga kali pada Model 271021 adalah sama dengan diatur
waktu selama 15 detik pada tiap-tiap injektor. Injektor 1 pada
pengujian pertama mendapatkan hasil 42 ml, kedua 42 ml dan
pengujian ketiga 42 ml. Injektor 2 pada pengujian pertama
mendapatkan hasil 42 ml, kedua 42 ml dan ketiga 42 ml.
c. Hasil Penelitian Keseragaman Penginjeksian
Data diambil dengan cara memakai 2 buah injektor yang sama.
Waktu diatur selama 150 detik dengan setingan RPM diatur dengan
1 mode yaitu, RPM 750, RPM 3200, dan RPM 5600,. Pengambilan
data juga memakai tiga kali tahap pengujian agar data yang didapat
tersebut benar. Ada pun data yang diambil tersebut adalah sebagai
berikut
Tabel 15. Keseragaman Injeksi Injektor Pada Alat
Injektor Rpm Timer (s) Pressure (bar) P1 P2 P3
1
750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml
3200 150 2 68 ml 68 ml 68 ml
5600 150 2 60 ml 60 ml 60 ml
2
750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml
3200 150 2 68 ml 68 ml 68 ml
5600 150 2 60 ml 60 ml 60 ml
Dapat dilihat tiga kali pengujian dengan RPM yang berbeda
pada alat uji injektor berbasis mikrokontroler. Injektor 1 pada RPM
750 saat pengujian pertama hasil yang didapatkan 78 ml, kedua 78
ml, dan ketiga 78 ml, Kemudian injektor 1 pada RPM 3200 saat
pengujian pertama didapatkan hasil 68 ml, kedua 68 ml, dan ketiga
67. 55
68 ml. Selanjutnya pada RPM 5600 pada pengujian pertama
didapatkan hasil 60 ml, kedua 60 ml, dan ketiga 60 ml.
Injektor 2 pada RPM 750 saat pengujian pertama hasil yang
didapatkan 78 ml, kedua 78 ml dan ketiga 78 ml, pada RPM 3200
pada pengujian pertama didapatkan hasil 68 ml, kedua 68 ml dan
ketiga 68 ml, pada RPM 5600 saat pengujian pertama didapatkan
hasil 60 ml, kedua 60 ml dan ketiga 60 ml.
Tabel 16. Keseragaman Injeksi Pada Model 271021
Injektor Rpm Timer (s) Pressure (bar) P1 P2 P3
1
750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml
3200 150 2 65 ml 65 ml 65 ml
5600 150 2 59 ml 59 ml 59 ml
2
750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml
3200 150 2 65 ml 65 ml 65 ml
5600 150 2 59 ml 59 ml 59 ml
Dapat terlihat pada tabel di atas data hasil pengujian yang
dilakukan sebanyak tiga kali. Injektor 1 pada RPM 750 saat
pengujian pertama hasil yang didapatkan 78 ml, kedua 78 ml, dan
ketiga 78 ml, pada RPM 3200 pada pengujian pertama didapatkan
hasil 65 ml, kedua 65 ml dan ketiga 65 ml, pada RPM 5600 pada
pengujian pertama didapatkan hasil 59 ml, kedua 59 ml dan ketiga
59 ml. Injektor 2 pada RPM 750 pada pengujian pertama hasil yang
didapatkan 78 ml, kedua 78 ml dan ketiga 78 ml, pada RPM 3200
pada pengujian pertama didapatkan hasil 65 ml, kedua 65 ml dan
ketiga 65 ml, pada RPM 5600 pada pengujian pertama didapatkan
hasil 59 ml, kedua 59 ml dan ketiga 59 ml.
68. 56
5. Analisis Data
Berdasarkan hasil uji coba pemakaian, terdapat perbedaan hasil
antara alat uji injeksi berbasisi mikrokontroler dengan alat model 271021
oleh karena itu saat pengukuran kesergaman penyemprotan, perlu
dilakukan pencarian nilai mean dan persentase guna mempermudah
pengambilan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan.
a. Analisis Bentuk Sudut Injektor
Tabel 17. Analisis Sudut Injeksi
Alat Injektor 1 Injektor 2
Model
Mikrokontroler
200
200
Model 271021 200
200
Berdasarkan tabel tersebut dapat terlihat sudut pada injektor 1
menggunakan alat uji injektor berbasis mikrokontroler sebesar 200
dan pada pengujian sudut memakai injektor 2 sudut yang didapatkan
sebesar 200
, Hal ini menunjukkan ketirusan sebuah sudut pada
injektor sebagaimana berdasarkan gambar 5 dan sudut penyemprotan
yang baik 40
- 150
. Bentuk sudut yang baik sebuah injektor tidak
miring dan dan tidak lurus ke bawah tetapi tirus.
b. Analisis Volume Penginjeksian
Adapun hasil dari penelitian tersebut dapat dilihat sebagai
berikut:
69. 57
Tabel 18. Analisis Volume Injeksi
Dengan alat uji injektor berbasis mikrokontroler Rata-
ratainjektor Waktu (s) Pressure (bar) P 1 P 2 P 3
1 15 2 30 ml 30 ml 30 ml 30 ml
2 15 2 30 ml 30 ml 30 ml 30 ml
Dengan alat model 271021 Rata-
ratainjektor Waktu (s) Pressure (bar) P 1 P 2 P 3
1 15 2 42 ml 42 ml 42 ml 42ml
2 15 2 42 ml 42 ml 42 ml 42ml
Dapat dilihat dari 3 data hasil pengukuran volume injeksi dua
inktor dari menggunakan alat uji injektor berbasis mikrokontroler,
data yang didapat hampir sama yaitu 30 derajat dan data yang
didapat dengan menggunakan alat model 271021 juga sama masing
masing injektor 1 dan injektor 2 yaitu 42 derajad.
Injektor 1:
= |30 − 42|
= 12 ml
=
12
42
× 100 %
= 28,5%
Injektor 2:
= |30 − 42|
= 12 ml
=
12
42
× 100 %
= 28,5%
c. Analisis Keseragaman Penginjeksian
Analisis keseragaman penginjeksian menggunakan injektor
yang sama dan waktunya diatur 150 detik untuk masing-masing alat.
Kemudian setingan RPM diatur dalam 3 macam tingkatan yaitu
RPM 750, RPM 3200, dan RPM 5600. Pengujian juga dilakukan
sebanyak 3 kali untuk masing masing alat, datanya sebagai berikut :
70. 58
Tabel 19. Analisis Keseragaman Injeksi
Data dengan alat uji injektor berbasis miktorkontroler (A1) Rata-
RataInjektor Rpm Timer(s) Pressure (bar) P1 P2 P3
1
750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml 78 ml
3200 150 2 68 ml 68 ml 68 ml 68 ml
5600 150 2 60 ml 60 ml 60 ml 60 ml
2
750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml 78 ml
3200 150 2 68 ml 68 ml 68 ml 68 ml
5600 150 2 60 ml 60 ml 60 ml 60 ml
Data dengan alat model 271021(A2)
Injektor Rpm Timer(s) Pressure (bar) P1 P2 P3
1 750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml 78 ml
3200 150 2 65 ml 65 ml 65 ml 65 ml
5600 150 2 59 ml 59 ml 59 ml 59 ml
2 750 150 2 78 ml 78 ml 78 ml 78 ml
3200 150 2 65 ml 65 ml 65 ml 65 ml
5600 150 2 59 ml 59 ml 59 ml 59 ml
RPM 750
M =
∑ x
n
M =
156
2
M = 78
% ketidak seragaman
|x1 − x2|
M
x 100%
|78 − 78|
78
x 100%
A1 = 0%
M =
∑ x
n
M =
156
2
M = 78
% ketidak seragaman
|x1 − x2|
M
x 100%
|78 − 78|
78
x 100%
A2 = 0%
RPM 3200
M =
∑ x
n
M =
136
2
M = 68
% ketidak seragaman
M =
∑ x
n
M =
118
2
M = 59
% ketidak seragaman
71. 59
|x1 − x2|
M
x 100%
|68 − 68|
68
x 100%
A1= 0%
|x1 − x2|
M
x 100%
|59 − 59|
59
x 100%
A2= 0%
RPM 5600
M =
∑ x
n
M =
120
2
M = 60
% ketidak seragaman
|x1 − x2|
M
x 100%
|60 − 60|
60
x 100%
A1= 0%
M =
∑ x
n
M =
130
2
M = 65
% ketidak seragaman
|x1 − x2|
M
x 100%
|65 − 65|
65
x 100%
A2= 0%
d. Persentase Perbandingan Keseragaman Injeksi Alat Uji Injektor
Berbasis Mikrokontroler dengan Model 271021.
1. pada RPM 750
= |156 − 156|
= 0
= × 100 %
=
0
156
× 100 %
= 0%
2. Pada RPM 3200
= |68 − 59|
= 9
= × 100 %
=
9
59
× 100 %
= 15,25%
72. 60
3. Pada RPM 5600
= |65 − 60|
= 5
= × 100 %
=
5
60
× 100 %
= 8,3%
B. Pembahasan
Berdasarkan data dan analisa data pengukuran, maka dapat dilihat
perbedaan dari alat uji injektor berbasis mikrokontroler dengan model 271021
dilihat dari, sudut penyemprotan, volume penginjeksian, dan keseragaman
penyemprotan.
1. Bentuk Sudut Penyemprotan pada Saat Dilakukan Pengetesan
Memakai Alat Uji Injektor Berbasis Mikrokontroler Dibandingkan
dengan Model 271021
Hasil data yang diperoleh pada penelitian sudut injektor memakai
Alat uji injektor berbasis mikrokontroler dan Model 271021 berbentuk
sama atau tidak ada perbedaanya. Penyemprotan pada masing-masing
injektor pada alat uji injektor berbasis mikrokontroler pada injektor 1 dan
2 berbentuk tirus, hasil sudut yang didapat pada injektor 1 Alat uji
injektor berbasis mikrokontroler adalah 200
, pada injektor 2 Alat uji
injektor berbasis mikrokontroler adalah 200
. Sedangkan pada Model
271021 bentuk penyemprotan pada injektor 1 dan 2 adalah sama
berbentuk tirus dan hasil sudut yang didapatkan pada injektor 1 adalah
200
kemudian pada injektor 2 adalah 200
73. 61
2. Volume Penyemprotan Model 271021 dengan Alat Uji Injektor
Berbasis Mikrokontroler
Berdasarkan tabel 13 Alat uji injektor berbasis mikrokontroler
memiliki selisih pada injektor 1 dan 2. Selisih tersebut adalah 0,333 ml
dari rata-rata hasil pengujian 1,2 dan 3. Rata-rata pada injektor 1 adalah
30 ml kemudian pada injektor 2 adalah 30,333 ml. Berdasarkan tabel 14
pengujian memakai alat Model 271021 pada ke 2 injektor tidak memiliki
perbedaan atau selisihnya 0. Hasil yang didapatkan pada pengujian
injektor 1 dengan rata-rata 42 ml dan injektor 2 dengan rata-rata 42 ml
juga. Pada hasil yang didapat terlihat perbedaan jauhnya volume
penyemprotan yang dihasilkan oleh Alat uji injektor berbasis
mikrokontroler dengan Model 271021.
3. Keseragaman Penyemprotan pada Alat Uji Injektor Berbasis
Mikrokontroler Berbeda dengan model 271021.
Berdasarkan analisa data didapatkan keseragaman penyemprotan
dari injektor 1 dan injektor 2 pada Alat uji injektor berbasis
mikrokontroler dan Model 271021. dalam buku manual batas maksimal
dari keseragaman penyemprotan antar injektor adalah kurang dari 9%.
Dapat kita lihat mean pada RPM 750 dengan menggunakan alat
Alat uji injektor berbasis mikrokontroler adalah 78 ml sedangkan
dengan RPM sama pada alat Model 271021 mean yang didapatkan
sebesar 78 ml. Mean pada RPM 3200 dengan menggunakan alat Alat uji
injektor berbasis mikrokontroler adalah 68 ml sedangkan dengan RPM
sama pada alat Model 271021 mean yang didapatkan sebesar 65 ml.
Mean pada RPM 5600 dengan menggunakan Alat uji injektor berbasis
74. 62
mikrokontroler adalah 60 ml sedangkan dengan RPM sama pada alat
Model 271021 mean yang didapatkan sebesar 59 ml. Selanjutnya pada
tingkat keseragaman yang terdapat pada Alat uji injektor berbasis
mikrokontroler dengan mencari persentase keseragamannya injektor 1
dan injektor 2 pada RPM 750 didapatkan hasil 0%, RPM 3200
didapatkan 0% dan RPM 5600 didapatkan 0%. Model 271021 dengan
mencari persentase juga dengan injektor 1 dan 2 pada RPM 750
didapatkan hasil 0%, RPM 3200 didapatkan 0% dan RPM 5600
didapatkan 0%. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada grafik di
bawah ini.
Gambar 20. Grafik Keseragaman Penyemprotan.
RPM 750 RPM 3200 RPM 5600
Alat uji injektor
berbasis
mikrokontroler
78 68 60
Model 271021 78 65 59
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
mililiter
Keseragaman
75. 63
63
BAB V
PENUTUP
Pada bagian terdahulu telah dibahas secara luas yang berkaitan dengan
analisis terhadap data penelitian dan pembahasannya. Pada bab ini akan
dikemukakan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran.
A. Kesimpulan
1. Perancangan alat uji injektor berbasis mikrokontroler ini sudah mengalami
beberapa revisi desain seperti perangkat kerasnya dan perangkat
lunaknyaatau program dari mikrokontrolernya
2. Berdasarkan hasil data yang diambil menggunakan kamera pada saat
melihat bentuk sudut penyemprotan yang dihasilkan pada alat uji injektor
berbasis mikrokontroler dan Model 271021, dapat disimpulkan bentuk
sudut penyemprotan pada kedua alat yakni alat uji injektor berbasis
mikrokontroler dan Model 271021 sama dan tidak ada memiliki perbedaan
melainkan sudut semprotan melewati limit sudut dari sudut injektor
menyemprot dengan baik.
3. Berdasarkan data hasil pengukuran pada volume penginjeksian memakai
alat uji injektor berbasis mikrokontroler dan Model 271021 digambarkan
dalam bentuk tabel dan grafik maka dapat disimpulkan adanya perbedaan
dalam volume penyemprotan pada alat uji injektor berbasis mikrokontroler
4. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengukuran dan digambarkan
dalam bentuk tabel dan grafik maka dapat disimpulkan alat uji injektor
berbasis mikrokontroler dalam hal bentuk keseragaman penyemprotan
76. 64
5. pada injektor hampir mendekati standar dari kerja alat Uji injektor Model
271021.
Berdasarkan poin-poin diatas dapat disimpulkan bahwa alat uji injektor
berbasis mikrokontroler mampu melayani pembersihan injektor, pengetesan
sudut penyemprotan, volume penyemprotan, dan keseragaman penyemprotan
sehingga dapat dijadikan alat uji injektor dan pembersihan injektor.
B. Saran
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah didapatkan dalam penelitian
ini pada dasarnya masih terdapat kekurangan, dikarenakan hal itu peneliti
menyarankan hal-hal berikut :
1. Untuk peneliti selanjutnya, pengembangan dari alat ini diharapkan supaya
bisa dibuat dalam bentuk lebih kecil
2. Untuk peneliti selanjutnya, pengembangan dari alat ini diharapkan bisa di
kendalikan melalui android, dan pambacaan hasil pengukuran
menggunakan sensor volume.
77. 65
DAFTAR PUSTAKA
Atmel. 2003. Microcontroler with 16k bytes In-System Programmable Flash
Atmega16, & Atmega 16L. Atmel Corporation.
Albi, Ahmad. 2016. “Pengembangan Viskometer Rotasi Concentric Cylinder
sebagai Alat Uji Viskositas Oli Pelumas Kendaraan Bermotor Berbasis
Mikrokontroler Atmega 16.” Skripsi. Universitas Negeri Padang.
Sudijono, Anas. (2003). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Azmi. 2010. Solid works alat bantu merancang komponen dengan mudah,
Bandung: Modula.
Dasar, Elektronika. 2012. “Pengertian-dan-kelebihan-mikrokontroler”
http://elektronika-dasar.web.id, diakses pada 20 0ktober 2017.
Gaikindo. 2015. “Grafik Produksi dan penjualan Mobil 2003-2015”. diakses pada
www.gaikindo.or.id, 10 Oktober 2017.
Hidayat, Rahmat. 2016. “Perawatan Injektor Pada Sistim Elektronic Fuel
Injektion Bahan Bakar Mobil Avanza di Agung Toyota Muara Bungo.”
Laporan Praktek Industri. Universitas Negeri Padang.
Ivana, Reza Taufik. 2014. “Perancangan Instalasi Alat Test Penyemprotan
Injektor Mobil Toyota Avanza 1.3 G (1300 cc) Engine Tipe k3_VE
dengan kapasitas 40 liter/Jam.” Jurnal Teknologi & Industri. (Nomor 1
Tahun 2014) Hlm. 34--41.
Nusa, Putra. 2011. Research & Development. Jakarta : Raja Grafindo
Persada
Putra, Eko. 2010. Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55. Yogyakarta: Gava
Media
Pranoto, Aji dan Purwanto, Adi. 2014. “Analisa Kerusakan dan Model Perawatan
injektor Pada Sitem Injeksi Bahan Bakar Elektronik.” Jurnal Teknologi (
Nomor 2 Tahun 2014) Hlm. 175--180.
78. 66
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sumardi. 2013. Mikrokontroler Belajar AVR dari Nol. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Toyota. 1972. Materi Pelajaran Engine Gruop New Step 1. Jakarta: PT Toyota
Astra Motor.
Toyota. (1997). Step 2 Elektronik Fuel Injektion. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor
Vertikal, Fitra. 2014. “ Perancangan Shift Indicator pada Sepeda Motor
Bertransmisi Manual sebagai Pendukung mengemudi Secara Eco Driving
.” Skripsi. Universitas Negeri Padang.
Wijayanto, Inung. 2014. “Mikrokontroler Atmel AVR Atmega 16”.
http://iwijayanto.staff.telkomuniversity.ac.id, diakses 1 November 2017.
.