Ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesiafatimmatuzzahro
Makalah ini membahas tentang konsep ketahanan nasional Indonesia sebagai geostrategi negara. Konsep ketahanan nasional Indonesia diwujudkan dalam bentuk Astagatra yang terdiri dari Trigatra (sumber daya alam, penduduk, wilayah) dan Pancagatra (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan). Tujuan ketahanan nasional Indonesia adalah mewujudkan cita-cita proklamasi untuk melindungi bangsa Indonesia dan memajukan
Nilai-nilai Pancasila mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Pancasila merupakan pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia yang bersumber dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. Nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegara.
Panduan ini membahas konsep dan strategi pendidikan berwawasan kebangsaan di SMP. Konsepnya mencakup paham, rasa, dan semangat kebangsaan yang berorientasi pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Strateginya meliputi pendekatan kurikuler, pengorganisasian, dan sasaran berbagai tingkatan wilayah.
Makalah ini membahas tentang ketahanan ideologi Pancasila di masyarakat Kota Pekanbaru pada masa pandemi Covid-19. Pancasila sebagai ideologi negara digunakan sebagai ukuran untuk menilai kondisi sosial masyarakat. Fenomena munculnya spanduk kos dengan label identitas agama tertentu di Kota Pekanbaru menunjukkan standar nilai masyarakat yang tidak sejalan dengan Pancasila.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang implementasi mission HMI dalam diri kader HMI
2. Mission HMI adalah tugas dan tanggung jawab untuk mempertahankan NKRI, memajukan umat Islam, dan menciptakan masyarakat adil makmur
3. Kader HMI diharapkan memiliki lima kualitas insan cita untuk merealisasikan mission HMI tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madanimusniumar
Dokumen ini membahas tentang pentingnya peran pemimpin dalam membangun masyarakat madani di DKI Jakarta yang bersatu, sejahtera dan berbudaya melalui pengamalan konsep kebersamaan, toleransi dan partisipasi warga seperti yang dilakukan Nabi Muhammad dalam membangun kota Madinah.
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani musniumar
Dokumen ini membahas tentang pentingnya peran pemimpin dalam membangun masyarakat madani di DKI Jakarta yang bersatu, sejahtera dan berbudaya melalui pengamalan konsep kebersamaan, toleransi dan solidaritas seperti yang dilakukan Nabi Muhammad ketika membangun kota Madinah.
Ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesiafatimmatuzzahro
Makalah ini membahas tentang konsep ketahanan nasional Indonesia sebagai geostrategi negara. Konsep ketahanan nasional Indonesia diwujudkan dalam bentuk Astagatra yang terdiri dari Trigatra (sumber daya alam, penduduk, wilayah) dan Pancagatra (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan). Tujuan ketahanan nasional Indonesia adalah mewujudkan cita-cita proklamasi untuk melindungi bangsa Indonesia dan memajukan
Nilai-nilai Pancasila mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Pancasila merupakan pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia yang bersumber dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. Nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegara.
Panduan ini membahas konsep dan strategi pendidikan berwawasan kebangsaan di SMP. Konsepnya mencakup paham, rasa, dan semangat kebangsaan yang berorientasi pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Strateginya meliputi pendekatan kurikuler, pengorganisasian, dan sasaran berbagai tingkatan wilayah.
Makalah ini membahas tentang ketahanan ideologi Pancasila di masyarakat Kota Pekanbaru pada masa pandemi Covid-19. Pancasila sebagai ideologi negara digunakan sebagai ukuran untuk menilai kondisi sosial masyarakat. Fenomena munculnya spanduk kos dengan label identitas agama tertentu di Kota Pekanbaru menunjukkan standar nilai masyarakat yang tidak sejalan dengan Pancasila.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang implementasi mission HMI dalam diri kader HMI
2. Mission HMI adalah tugas dan tanggung jawab untuk mempertahankan NKRI, memajukan umat Islam, dan menciptakan masyarakat adil makmur
3. Kader HMI diharapkan memiliki lima kualitas insan cita untuk merealisasikan mission HMI tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madanimusniumar
Dokumen ini membahas tentang pentingnya peran pemimpin dalam membangun masyarakat madani di DKI Jakarta yang bersatu, sejahtera dan berbudaya melalui pengamalan konsep kebersamaan, toleransi dan partisipasi warga seperti yang dilakukan Nabi Muhammad dalam membangun kota Madinah.
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani musniumar
Dokumen ini membahas tentang pentingnya peran pemimpin dalam membangun masyarakat madani di DKI Jakarta yang bersatu, sejahtera dan berbudaya melalui pengamalan konsep kebersamaan, toleransi dan solidaritas seperti yang dilakukan Nabi Muhammad ketika membangun kota Madinah.
Makalah ini membahas tentang Pancasila sebagai ideologi nasionalisme bangsa Indonesia. Pembahasan dimulai dari pengertian identitas nasional, hakikat suatu bangsa, proses terbentuknya identitas bangsa Indonesia, pengertian Pancasila, dan kedudukan Pancasila sebagai identitas nasional. Proses terbentuknya identitas nasional Indonesia dipengaruhi oleh sejarah, kebudayaan, suku bangsa, dan agama. Pancasila dijadikan dasar ideologi k
Aktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsaMusdalifah yusuf
Dokumen tersebut membahas peran strategis mahasiswa dalam membangun bangsa dan negara, serta upaya revitalisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsa. Ditegaskan bahwa mahasiswa memiliki peran penting sebagai agen perubahan, namun saat ini banyak yang apatis. Diperlukan penguatan karakter dan keterlibatan mahasiswa dalam diskusi untuk menghasilkan solusi bagi kemajuan bangsa melalui pengetahuan, organisasi
Makalah ini membahas tentang pendidikan kewarganegaraan. Mencakup tujuan pendidikan kewarganegaraan untuk membentuk warga negara yang baik, hak dan kewajiban negara menurut UUD 1945, serta perkembangan pendidikan pendahuluan bela negara sejak masa Orde Lama hingga Reformasi. Tulisan ini menyimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan bertujuan membentuk warga negara yang memiliki komitmen terhadap HAM dan
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas peristiwa Sumpah Pemuda pada tahun 1928 yang menyerukan persatuan bangsa Indonesia.
2. Sumpah Pemuda dilakukan setelah beberapa kongres pemuda untuk menyatukan berbagai organisasi pemuda yang ada.
3. Nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda antara lain bersatu dalam perbedaan, rasa senasib sepenanggungan, dan
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang terbentuknya negara Indonesia yang dilatarbelakangi oleh perjuangan seluruh bangsa Indonesia. Dokumen ini juga membahas tentang landasan-landasan ketahanan nasional Indonesia seperti UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Pancasila sebagai landasan ideal. Dokumen ini juga menjelaskan pengertian dari ketahanan nasional.
Makalah ini membahas tentang masalah dan solusi kepemimpinan publik kepala daerah yang ditinjau dari aspek ketahanan nasional. Beberapa poin pembahasan meliputi pengertian kepemimpinan publik, hakekat ketahanan nasional terhadap masalah dan solusi kepemimpinan kepala daerah, kedudukan dan fungsi kepemimpinan, serta pengaruh aspek ketahanan nasional terhadap kepemimpinan publik kepala
Dokumen tersebut membahas tentang bab 3 dari tugas softskill pendidikan kewarganegaraan yang membahas pengertian, asas-asas, dan ciri-ciri ketahanan nasional. Ketahanan nasional didefinisikan sebagai kondisi dinamika suatu bangsa yang memiliki keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi tantangan dari dalam dan luar negeri. Asas-asas ketahanan nasional meliputi kesejahteraan,
Makalah pendidikan pancasila (pancasila sakti)Elfan Elfan
Sakti memiliki makna tidak terkalahkan, tidak dapat ditaklukkan. Sakti biasanya menjadi predikat bagi seseorang yang memiliki suatu kekuatan tertentu, baik fisik maupun non fisik
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangs sebagai rasa persatu...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya membangun moral siswa melalui penanaman nasionalisme untuk mencegah ancaman disintegrasi bangsa. Ia menjelaskan bahwa nasionalisme dapat memupuk rasa persatuan dan cinta tanah air pada siswa, sehingga mereka tidak mudah terjerumus dalam hal-hal negatif dan malah dapat saling menghargai sebagai bangsa yang utuh. Dokumen juga menganalisis berbagai faktor yang dapat
Masyarakat merupakan sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut dan Madani merupakan menjunjung tinggi nilai, norma, hukum yg ditopang oleh penguasaan iman, ilmu, dan teknologi yang berperadaban. Jadi masyarakat madani dapat diartikan sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem yang beradab dalam membangun, menjalani, dan mamaknai kehidupannya ditopang oleh penguasaan iman, ilmu, dan teknologi yang berperadaban.
Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaanSofyan Siroj
Dokumen tersebut membahas tentang kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan dengan menerapkan strategi musyarakah. Terdapat beberapa poin penting yang diangkat seperti definisi nasionalisme dan kebangsaan, peran dakwah di pusat kekuasaan, syarat-syarat musyarakah, serta langkah-langkah aplikasi musyarakah secara kolektif dan integratif.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Bela negara dilaksanakan melalui pendidikan kewarganegaraan untuk menanamkan nilai-nilai seperti cinta tanah air, setia pada Pancasila, dan rela berkorban untuk negara. ASN diharapkan dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam pengabdiannya serta waspada terhadap ancaman terorisme dan isu strategis lainnya.
###Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaanSofyan Siroj
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan dan nasionalisme Indonesia melalui aplikasi strategi musyarokah.
2. Strategi musyarokah yang diusulkan adalah untuk memperkuat persatuan, membangun negara, melakukan perubahan, dan memperbaiki masyarakat.
3. Dokumen ini juga membahas tentang syarat-syarat dan langkah-
More Related Content
Similar to 6.a. BUKU-GMNI dan HMI dalam Politik Kekuasaan.pdf
Makalah ini membahas tentang Pancasila sebagai ideologi nasionalisme bangsa Indonesia. Pembahasan dimulai dari pengertian identitas nasional, hakikat suatu bangsa, proses terbentuknya identitas bangsa Indonesia, pengertian Pancasila, dan kedudukan Pancasila sebagai identitas nasional. Proses terbentuknya identitas nasional Indonesia dipengaruhi oleh sejarah, kebudayaan, suku bangsa, dan agama. Pancasila dijadikan dasar ideologi k
Aktualisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsaMusdalifah yusuf
Dokumen tersebut membahas peran strategis mahasiswa dalam membangun bangsa dan negara, serta upaya revitalisasi peran mahasiswa sebagai solusi terhadap kondisi bangsa. Ditegaskan bahwa mahasiswa memiliki peran penting sebagai agen perubahan, namun saat ini banyak yang apatis. Diperlukan penguatan karakter dan keterlibatan mahasiswa dalam diskusi untuk menghasilkan solusi bagi kemajuan bangsa melalui pengetahuan, organisasi
Makalah ini membahas tentang pendidikan kewarganegaraan. Mencakup tujuan pendidikan kewarganegaraan untuk membentuk warga negara yang baik, hak dan kewajiban negara menurut UUD 1945, serta perkembangan pendidikan pendahuluan bela negara sejak masa Orde Lama hingga Reformasi. Tulisan ini menyimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan bertujuan membentuk warga negara yang memiliki komitmen terhadap HAM dan
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas peristiwa Sumpah Pemuda pada tahun 1928 yang menyerukan persatuan bangsa Indonesia.
2. Sumpah Pemuda dilakukan setelah beberapa kongres pemuda untuk menyatukan berbagai organisasi pemuda yang ada.
3. Nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda antara lain bersatu dalam perbedaan, rasa senasib sepenanggungan, dan
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang terbentuknya negara Indonesia yang dilatarbelakangi oleh perjuangan seluruh bangsa Indonesia. Dokumen ini juga membahas tentang landasan-landasan ketahanan nasional Indonesia seperti UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Pancasila sebagai landasan ideal. Dokumen ini juga menjelaskan pengertian dari ketahanan nasional.
Makalah ini membahas tentang masalah dan solusi kepemimpinan publik kepala daerah yang ditinjau dari aspek ketahanan nasional. Beberapa poin pembahasan meliputi pengertian kepemimpinan publik, hakekat ketahanan nasional terhadap masalah dan solusi kepemimpinan kepala daerah, kedudukan dan fungsi kepemimpinan, serta pengaruh aspek ketahanan nasional terhadap kepemimpinan publik kepala
Dokumen tersebut membahas tentang bab 3 dari tugas softskill pendidikan kewarganegaraan yang membahas pengertian, asas-asas, dan ciri-ciri ketahanan nasional. Ketahanan nasional didefinisikan sebagai kondisi dinamika suatu bangsa yang memiliki keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi tantangan dari dalam dan luar negeri. Asas-asas ketahanan nasional meliputi kesejahteraan,
Makalah pendidikan pancasila (pancasila sakti)Elfan Elfan
Sakti memiliki makna tidak terkalahkan, tidak dapat ditaklukkan. Sakti biasanya menjadi predikat bagi seseorang yang memiliki suatu kekuatan tertentu, baik fisik maupun non fisik
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangs sebagai rasa persatu...Operator Warnet Vast Raha
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya membangun moral siswa melalui penanaman nasionalisme untuk mencegah ancaman disintegrasi bangsa. Ia menjelaskan bahwa nasionalisme dapat memupuk rasa persatuan dan cinta tanah air pada siswa, sehingga mereka tidak mudah terjerumus dalam hal-hal negatif dan malah dapat saling menghargai sebagai bangsa yang utuh. Dokumen juga menganalisis berbagai faktor yang dapat
Masyarakat merupakan sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut dan Madani merupakan menjunjung tinggi nilai, norma, hukum yg ditopang oleh penguasaan iman, ilmu, dan teknologi yang berperadaban. Jadi masyarakat madani dapat diartikan sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem yang beradab dalam membangun, menjalani, dan mamaknai kehidupannya ditopang oleh penguasaan iman, ilmu, dan teknologi yang berperadaban.
Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaanSofyan Siroj
Dokumen tersebut membahas tentang kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan dengan menerapkan strategi musyarakah. Terdapat beberapa poin penting yang diangkat seperti definisi nasionalisme dan kebangsaan, peran dakwah di pusat kekuasaan, syarat-syarat musyarakah, serta langkah-langkah aplikasi musyarakah secara kolektif dan integratif.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Bela negara dilaksanakan melalui pendidikan kewarganegaraan untuk menanamkan nilai-nilai seperti cinta tanah air, setia pada Pancasila, dan rela berkorban untuk negara. ASN diharapkan dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam pengabdiannya serta waspada terhadap ancaman terorisme dan isu strategis lainnya.
###Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaanSofyan Siroj
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan dan nasionalisme Indonesia melalui aplikasi strategi musyarokah.
2. Strategi musyarokah yang diusulkan adalah untuk memperkuat persatuan, membangun negara, melakukan perubahan, dan memperbaiki masyarakat.
3. Dokumen ini juga membahas tentang syarat-syarat dan langkah-
Similar to 6.a. BUKU-GMNI dan HMI dalam Politik Kekuasaan.pdf (20)
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
Lingkup Hak Cipta
Pasal 2
1. Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi
pembatasan menurut perundang-undangan yang berlaku.
Ketentuan Pidana
Pasal 72
1. Barang siapa dengan sengaja atau tanpa hak untuk melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau
denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan
atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan
pidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah).
8. f
Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan
sekalian alam yang telah melimpahkan rahmat
NHVHKDWDQ GDQ DQXJHUDK NHPDPSXDQ EHUÀNLU NHSDGD
umat manusia sehingga dapat melangsungkan hidup dan
membuat peradaban dunia. Demikian pula, sholawat dan
taslim kepada Nabi Muhammad SAW beserta para Nabi
lainnya atas bimbingan, tauladan sehingga menjadi panutan
bagi umat manusia dan rahmat bagi seluruh sekalian alam.
Buku yang ada ditangan pembaca saat ini merupakan
riset mini dari pergumulan dan pergaulan dua aktivis
berbeda organisasi yang di gelutinya. Ollenk merupakan
Pengurus Besar HMI Periode 2003-2005 sementara Reza
Presidium GMNI Periode 2002-2005. Secara kebetulan,
keduanya indekos dalam satu rumah kontrakan di kawasan
Salemba Tengah, Jakarta Pusat. Karena masing-masing
sebagai pengurus teras organisasi mahasiswa kader (HMI
dan GMNI), keduanya terlibat intens dalam pelbagai diskusi
9. GMNI dan HMI dalam Politik Kekuasaan
viii
baik yang diadakan oleh GMNI maupun HMI.
Kontrakan rumah dikawasan Salemba tersebut dihuni
sebagian besar aktivis mahasiswa, terutama HMI, GMNI
dan PMII. Setiap hari, siang dan malam penghuni kontrakan
selalu ramai dan tak pernah sepi. Kadang teman dari
organisasi pun datang berkunjung sekedar minum kopi atau
urusan keorganisasian lainnya. Disamping sebagai pengurus
organisasi ekstra kampus, semua penghuni pondokan juga
sedang menempuh pendidikan strata dua (S2) bahkan ada
yang sedang studi Doktoral.
GMNIdanHMImerupakanorganisasikader.Organisasi
mahasiswa ini telah melahirkan ribuan kader masing-
masing dan berkiprah dipelbagai medan pengabdian. Ada di
bidang politik, pemerintahan, pelaku ekonomi (pengusaha),
akademisi, pengacara dan bahkan guru ngaji. Partisipasi
kader GMNI dan HMI dalam pengabdiannya terhadap
bangsa dan negara hampir seusia dengan lahirnya negara
Indonesia sendiri. Para kader ditempah dengan pendidikan
dan pelatihan sejak masa mahasiswa hingga ke jenjang
magister di perguruan tinggi. Dari struktur paling bawah
hingga struktur tertinggi dalam kepengurusan.
Penguatan intelektual didapatkan saat pendidikan
dan pelatihan di organisasi masing-masing (GMNI dan
HMI) melalui silabus dan tingkatan pelatihan kader
dengan beragam materi pelatihan. Dari materi ideologi,
kemasyarakatan, kemanusiaan, kepemimpinan, geopolitik
dan ekonomi hingga materi ketuhanan menjadi bagian
tak terpisahkan untuk mempersiapkan pemimpin masa
10. ix
Kata Pengantar
depan umat, bangsa dan negara. Pemimpin tak lahir karena
kebetulan, ia dibentuk, dilatih dan dibina agar tangguh
menghadapi tantangan masa depan. Pemimpin instan tanpa
melalui tempahan panjang akan mudah menyerah, lemah
dan takut menghadapi resiko.
Karenanya, pemimpin harus disiapkan dan diciptakan
dengan menempuh penjenjangan dan pelatihan panjang.
GMNI dan HMI memiliki pedoman perkaderan masing-
masing yang diracik dari pikiran mendalam sesuai dengan
tujuan organisasi dan dipengaruhi latar belakang lahirnya
organisasi. HMI dilahirkan sangat dipengaruhi oleh
kondisi keummatan (Islam), kondisi kebangsaan, kondisi
ke-Indonesiaan dan kondisi kemahasiswaan pada tahun
1947, demikian pula dengan kelahiran GMNI yang tak
bisa dilepaskan dari kondisi kerakyatan, kebangsaan dan
ke-Indonesiaan dengan semangat Marhaenis yang sangat
membara. Membela kelompok kecil dan masyarakat
terpinggirkan agar sederajat dengan manusia lainnya.
Boleh dikatakan, GMNI dan HMI merupakan
kontributor utama pemimpin nasional Indonesia, sekarang
dan masa akan datang. Kiprah kader dan alumninya tersebar
dipelbagai tempat, baik di bidang kekuasaan eksekutif,
legislatif maupun yudikatif. Sejarah Indonesia telah dikawal
dan dilayani oleh kader-kader terbaik HMI dan GMNI,
bersatu padu untuk wujudkan Indonesia yang adil, makmur
dan sejahtera sesuai cita-cita Proklamasi dan UUD 1945.
Perjuangan merebut kemerdekaan, mempertahankan dan
mengisi kemerdekaan Negara ini telah mengiringi dan
11. GMNI dan HMI dalam Politik Kekuasaan
x
menyatu dengan cita-cita HMI dan GMNI sebagai organisasi
kader. Kader umat, kader bangsa dan kader negara untuk
Indonesia satu, maju dan bermartabat.
Buku ini, tidak hanya mengulas kader-kader HMI
dan GMNI dalam pusaran politik kekuasaan, tetapi juga
memberi gambaran bagaimana kader dan calon pemimpin
nasional itu diciptakan dan dibina. Hubungan kader, alumni
dan organisasinya, bukanlah hubungan layang-layang;
dibuat, dinaikkan lalu putus seiring angin kencang. Dalam
organisasi kader hubungan individu sangat kuat dengan
semangat persaudaraan yang ditempah dalam wadah
yang sama. Senior betanggung jawab membina yunior,
alumni perhatian terhadap organisasinya dan organisasi
mendistribusikan kadernya ke medan laga pengabdian.
Ia ibarat tubuh manusia, jika kaki kesandung maka semua
merasakan sakitnya, dibangun atas dasar cita-cita yang
tinggi dan dasar ideologi yang kuat. Semuanya bermuara
pada perwujudan cita-cita Negara Indonesia.
Akhirnya, kepada para pembaca budiman, semoga
buku ini membawa manfaat bagi kita semua. Tegur sapa dan
kritik membangun selalu terbuka bagi kami untuk perbaikan
dimasa mendatang.
Jakarta, Januari 2014
Penulis,
Syamsuddin Radjab
Ade Reza Hariyadi
12. f
Daftar Isi
Kata Pengantar ...................................................................vii
Daftar Isi...............................................................................xi
BAB 1
PENDAHULUAN ..................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................1
B. Kerangka Teori ...............................................................24
1. Teori Pembangunan ..................................................24
2. Teori Partisipasi Politik...............................................30
3. Teori Kelompok Penekan (Pressure Group) ...............37
4. Teori Civil Society.......................................................41
C. Metodelogi ....................................................................46
BAB 2
GERAKAN MAHASISWA DALAM LINTASAN
SEJARAH POLITIK NASIONAL..........................................49
13. GMNI dan HMI dalam Politik Kekuasaan
xii
A. Angkatan Pra Kemerdekaan: Merumuskan
Kesadaran Kebangsaan Melawan Imperialisme.............50
1. Budi Utomo 1908: Bangkitnya Kesadaran
Kebangsaan Bumiputera ...........................................51
2. Sumpah Pemuda 1928: Peneguhan
Komitmen Kebangsaan .............................................61
3. Angkatan 1945: Revolusi Kemerdekaan....................69
B. Pasca Kemerdekaan: Dari Politik Aliran
Menuju Stabilitas Politik .................................................75
1. Percobaan Demokrasi: 1950–1957............................75
2. Politik Aliran dan Demokrasi Terpimpin.....................82
3. Stabilitas Politik dan Pembangunanisme
Orde Baru .................................................................90
BAB 3
Dinamika Politik HMI dan GMNI di Bawah Hegemoni
Kekuasaan Order Baru .......................................................97
A. Mahasiswa dan Pengorganisasian Politik .......................97
1. HMI: Pembaharuan Islam dalam
Pusaran Politik Aliran .................................................98
2. GMNI: Nasionalis Soekarnois Di Tengah
Politik Kepartaian ....................................................107
B. HMI dan GMNI di Bawah Kekuasaan
Hegemonik Orde Baru.................................................121
1. Politik Akomodasi Sebagai Strategi
Penataan Politik .......................................................126
2. Kooptasi Negara di Sektor Kepemudaan................145
14. xiii
ŠŤŠ¡ £“
BAB 4
Peran Politik HMI dan GMNI di Pentas Politik
Nasional Pasca Order Baru ..............................................171
A. Reformasi dan Perubahan Politik Pasca Orde Baru......171
B. HMI dan GMNI: Upaya Merumuskan Peran
Politik Kaum Muda .......................................................185
1. Training Ground dan Sumber Rekruitment
Politik Kekuasaan.....................................................186
2. Penguatan Civil society dan Demokratisasi............198
3. Kelompok Penekan (Pressure group)
dan Kontrol Kinerja Kekuasaan ...............................206
C. Revitalisasi Organisasi dalam Arus Perubahan.............211
BAB 5
PENUTUP .........................................................................215
Daftar Pustaka..................................................................223
Tentang Penulis ................................................................233