Dokumen tersebut membahas tentang kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan dengan menerapkan strategi musyarakah. Terdapat beberapa poin penting yang diangkat seperti definisi nasionalisme dan kebangsaan, peran dakwah di pusat kekuasaan, syarat-syarat musyarakah, serta langkah-langkah aplikasi musyarakah secara kolektif dan integratif.
Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan untuk calon legislatif (caleg) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Riau. Materi pelatihan mencakup pentingnya dakwah dalam menjadi caleg, sejarah berdirinya PKS sebagai partai dakwah, dan pentingnya kerja sama antar caleg dengan niat ibadah. Dokumen ini juga memberikan inspirasi dan panduan praktis untuk menjalankan dakwah di era musy
Dokumen tersebut membahas strategi gerakan Islam dalam menerapkan syariat Islam di era demokrasi. Ada dua kekuatan penerapan syariat yakni kekuatan legalitas melalui parlemen dan kekuatan eksekusi melalui birokrasi. Gerakan Islam harus melakukan mobilitas horizontal ke masyarakat dan mobilitas vertikal ke lembaga kebijakan untuk menterjemahkan nilai-nilai Islam. Kader dakwah perlu berpegang teguh pada manhaj Islam se
Dokumen tersebut membahas tentang peran pemuda dalam perjuangan Islam menurut pandangan beberapa tokoh, yaitu Imam Hassan Al-Banna, Abul ‘Ala Al-Maududi, dan Fathi Yakan. Dokumen tersebut juga menyoroti pentingnya pemuda yang memiliki keyakinan dan semangat perjuangan untuk memajukan agama Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang empat faktor keberhasilan gagasan yaitu iman, ikhlas, semangat, dan usaha. Dokumen ini juga menyerukan pemuda untuk memperbaharui keyakinan dan mewujudkan masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip Islam melalui berbagai tahapan mulai dari tingkat individu hingga membangun kembali kejayaan umat Islam di dunia.
Buku ini membahas empat topik utama yakni problematika internal dan eksternal dakwah, daya tahan di medan dakwah, serta contoh-contoh aktivis dakwah yang tegar. Problematika internal meliputi gejolak psikologis, ketidakseimbangan aktivitas, latar belakang, penyesuaian diri, dan friksi. Problematika eksternal berkaitan dengan spiritual, moral seperti narkoba dan seks, serta sistemik seperti korupsi. Daya t
Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan untuk calon legislatif (caleg) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Riau. Materi pelatihan mencakup pentingnya dakwah dalam menjadi caleg, sejarah berdirinya PKS sebagai partai dakwah, dan pentingnya kerja sama antar caleg dengan niat ibadah. Dokumen ini juga memberikan inspirasi dan panduan praktis untuk menjalankan dakwah di era musy
Dokumen tersebut membahas strategi gerakan Islam dalam menerapkan syariat Islam di era demokrasi. Ada dua kekuatan penerapan syariat yakni kekuatan legalitas melalui parlemen dan kekuatan eksekusi melalui birokrasi. Gerakan Islam harus melakukan mobilitas horizontal ke masyarakat dan mobilitas vertikal ke lembaga kebijakan untuk menterjemahkan nilai-nilai Islam. Kader dakwah perlu berpegang teguh pada manhaj Islam se
Dokumen tersebut membahas tentang peran pemuda dalam perjuangan Islam menurut pandangan beberapa tokoh, yaitu Imam Hassan Al-Banna, Abul ‘Ala Al-Maududi, dan Fathi Yakan. Dokumen tersebut juga menyoroti pentingnya pemuda yang memiliki keyakinan dan semangat perjuangan untuk memajukan agama Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang empat faktor keberhasilan gagasan yaitu iman, ikhlas, semangat, dan usaha. Dokumen ini juga menyerukan pemuda untuk memperbaharui keyakinan dan mewujudkan masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip Islam melalui berbagai tahapan mulai dari tingkat individu hingga membangun kembali kejayaan umat Islam di dunia.
Buku ini membahas empat topik utama yakni problematika internal dan eksternal dakwah, daya tahan di medan dakwah, serta contoh-contoh aktivis dakwah yang tegar. Problematika internal meliputi gejolak psikologis, ketidakseimbangan aktivitas, latar belakang, penyesuaian diri, dan friksi. Problematika eksternal berkaitan dengan spiritual, moral seperti narkoba dan seks, serta sistemik seperti korupsi. Daya t
Prinsip pengurusan Islam mencakupi syura (bermusyawarah), kebebasan, dan persamaan. Syura penting untuk membuat keputusan bersama, kebebasan beragama dan berekspresi dijamin, sedangkan semua manusia dianggap setara di hadapan hukum.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai persoalan yang dihadapi umat Islam saat ini seperti kemiskinan, ketertinggalan, dan kedzaliman. Dokumen ini menganalisis bahwa akar masalahnya adalah tidak adanya sistem kehidupan berdasarkan syariat Islam dengan adanya khalifah. Oleh karena itu, diperlukan dakwah untuk membentuk kesadaran politik umat agar terwujudnya penegakan syariat Islam dan kembaliny
Dokumen ini membahas konsep-konsep penting dalam pengurusan Islam seperti tauhid, khilafah, tazkiyah al-nafs, al-falah, dan prinsip-prinsip pengurusan pada zaman Rasulullah. Juga dibahas strategi pengurusan organisasi dan pentadbiran pada zaman khalifah al-Rasyidin dan sarjana Islam.
Ahamiyatu at tarbiyah-presentasi Pentingnya Urgensi TarbiyahFerry Agung
Dokumen tersebut membahas orientasi tarbiyah untuk kaderisasi di Kabupaten Bandung. Pokok bahasannya meliputi hatmiyah (keniscayaan) tarbiyah, arah dan tujuan tarbiyah, serta marhalah 'amal (tahapan) untuk mencapai tujuan tarbiyah melalui pembentukan pribadi, keluarga, masyarakat, negara, dan khilafah Islam. Tarbiyah dijelaskan sangat penting sebagai fondasi dalam memp
1. Dokumen tersebut membahas tentang filosofi gerakan KAMMI sebagai ideologi perjuangan organisasi tersebut.
2. Filosofi gerakan KAMMI didasarkan pada prinsip-prinsip seperti kemenangan Islam, lawan kebatilan, solusi Islam, perbaikan, dan kepemimpinan umat.
3. Dokumen juga menjelaskan visi, misi, karakter, paradigma, unsur-unsur perjuangan, serta kredo gerakan KAMMI unt
Dokumen tersebut merangkum sejarah berdirinya beberapa gerakan dan organisasi Islam utama di Indonesia seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Hizbut Tahrir Indonesia, Jamaah Tabligh, Ikhwanul Muslimin, Dakwah Salafiyyah, serta Dewan Dakwah Islam Indonesia. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip, tokoh-tokoh kunci, dan metode dakwah masing-masing gerakan tersebut.
Dokumen tersebut membahas upaya aktualisasi ajaran Islam dalam pengembangan lembaga pendidikan tinggi Islam. Beberapa persoalan yang dihadapi antara lain sumber daya terbatas, pasar kerja terbatas untuk lulusan, dan belum berkembangnya integritas ilmiah serta profesionalisme. Dokumen ini menyarankan transformasi paradigma menjadi lebih profesional, berorientasi pada kualitas, serta melibatkan seluruh komponen dalam pengembangan.
Dokumen tersebut membahas tiga karakteristik dakwah Rasulullah saw, yaitu bersifat pemikiran (fikriyah), politik (siyasiyyah), dan tanpa kekerasan (la maaddiyah). Rasulullah saw hanya menggunakan transformasi masyarakat melalui pemikiran Islam dan aktivitas politik, bukan kekerasan, untuk membangun masyarakat Islam. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa pencapaian kekuasaan dalam Islam dilak
Syarah Panjang Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)Imran
Risalah ini membahas tentang kewajiban dan ciri-ciri yang diperlukan oleh sebuah jamaah Islam untuk merealisasikan tujuan menegakkan agama Allah di muka bumi. Risalah ini juga menjelaskan jalan dakwah dan petunjuk-petunjuk untuk masa depan serta menetapkan objektif dan ciri kepribadian Islam yang dibutuhkan oleh gerakan Islam saat ini."
Pendidikan Islam sangat penting untuk meningkatkan pemahaman agama dan mengubah kondisi umat Islam. Tarbiyah Islamiyah harus bersifat berkelanjutan, membentuk karakter, bertahap, dan menyeluruh. Hasilnya adalah kenikmatan besar berupa pengetahuan, harga diri, kekuatan, dan persatuan.
Tarbiyah Islamiyah adalah proses penyiapan manusia secara menyeluruh agar terbentuk kepribadian yang Islami melalui pendidikan agama, pengasuhan akhlak, dan penanaman nilai-nilai keislaman. Tujuannya adalah membentuk generasi yang beriman dan taat kepada Allah serta mampu memajukan umat. Sistem halaqoh dianggap paling efektif karena memungkinkan pengawasan dan bimbingan langsung dari guru.
Dokumen tersebut membahas tentang realita pemuda Islam saat ini yang cenderung hedonis dan terjerumus dalam nafsu syahwat serta bagaimana Islam hanya menjadi simbol belaka bagi kebanyakan pemuda. Dokumen ini juga menyoroti potensi pemuda Islam dan langkah-langkah untuk membangun kriteria pemuda Islam sebagai pilar kebangkitan umat.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dan keanggotaan dalam gerakan Islam, termasuk definisi, sikap pemimpin dan anggota, serta contoh kisah Perang Badar yang menunjukkan pentingnya kerjasama antara pemimpin dan pengikut dalam menghadapi musuh.
Prinsip pengurusan Islam mencakupi syura (bermusyawarah), kebebasan, dan persamaan. Syura penting untuk membuat keputusan bersama, kebebasan beragama dan berekspresi dijamin, sedangkan semua manusia dianggap setara di hadapan hukum.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai persoalan yang dihadapi umat Islam saat ini seperti kemiskinan, ketertinggalan, dan kedzaliman. Dokumen ini menganalisis bahwa akar masalahnya adalah tidak adanya sistem kehidupan berdasarkan syariat Islam dengan adanya khalifah. Oleh karena itu, diperlukan dakwah untuk membentuk kesadaran politik umat agar terwujudnya penegakan syariat Islam dan kembaliny
Dokumen ini membahas konsep-konsep penting dalam pengurusan Islam seperti tauhid, khilafah, tazkiyah al-nafs, al-falah, dan prinsip-prinsip pengurusan pada zaman Rasulullah. Juga dibahas strategi pengurusan organisasi dan pentadbiran pada zaman khalifah al-Rasyidin dan sarjana Islam.
Ahamiyatu at tarbiyah-presentasi Pentingnya Urgensi TarbiyahFerry Agung
Dokumen tersebut membahas orientasi tarbiyah untuk kaderisasi di Kabupaten Bandung. Pokok bahasannya meliputi hatmiyah (keniscayaan) tarbiyah, arah dan tujuan tarbiyah, serta marhalah 'amal (tahapan) untuk mencapai tujuan tarbiyah melalui pembentukan pribadi, keluarga, masyarakat, negara, dan khilafah Islam. Tarbiyah dijelaskan sangat penting sebagai fondasi dalam memp
1. Dokumen tersebut membahas tentang filosofi gerakan KAMMI sebagai ideologi perjuangan organisasi tersebut.
2. Filosofi gerakan KAMMI didasarkan pada prinsip-prinsip seperti kemenangan Islam, lawan kebatilan, solusi Islam, perbaikan, dan kepemimpinan umat.
3. Dokumen juga menjelaskan visi, misi, karakter, paradigma, unsur-unsur perjuangan, serta kredo gerakan KAMMI unt
Dokumen tersebut merangkum sejarah berdirinya beberapa gerakan dan organisasi Islam utama di Indonesia seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Hizbut Tahrir Indonesia, Jamaah Tabligh, Ikhwanul Muslimin, Dakwah Salafiyyah, serta Dewan Dakwah Islam Indonesia. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip, tokoh-tokoh kunci, dan metode dakwah masing-masing gerakan tersebut.
Dokumen tersebut membahas upaya aktualisasi ajaran Islam dalam pengembangan lembaga pendidikan tinggi Islam. Beberapa persoalan yang dihadapi antara lain sumber daya terbatas, pasar kerja terbatas untuk lulusan, dan belum berkembangnya integritas ilmiah serta profesionalisme. Dokumen ini menyarankan transformasi paradigma menjadi lebih profesional, berorientasi pada kualitas, serta melibatkan seluruh komponen dalam pengembangan.
Dokumen tersebut membahas tiga karakteristik dakwah Rasulullah saw, yaitu bersifat pemikiran (fikriyah), politik (siyasiyyah), dan tanpa kekerasan (la maaddiyah). Rasulullah saw hanya menggunakan transformasi masyarakat melalui pemikiran Islam dan aktivitas politik, bukan kekerasan, untuk membangun masyarakat Islam. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa pencapaian kekuasaan dalam Islam dilak
Syarah Panjang Usul 20 - Imam Hassan al Banna (IHAB)Imran
Risalah ini membahas tentang kewajiban dan ciri-ciri yang diperlukan oleh sebuah jamaah Islam untuk merealisasikan tujuan menegakkan agama Allah di muka bumi. Risalah ini juga menjelaskan jalan dakwah dan petunjuk-petunjuk untuk masa depan serta menetapkan objektif dan ciri kepribadian Islam yang dibutuhkan oleh gerakan Islam saat ini."
Pendidikan Islam sangat penting untuk meningkatkan pemahaman agama dan mengubah kondisi umat Islam. Tarbiyah Islamiyah harus bersifat berkelanjutan, membentuk karakter, bertahap, dan menyeluruh. Hasilnya adalah kenikmatan besar berupa pengetahuan, harga diri, kekuatan, dan persatuan.
Tarbiyah Islamiyah adalah proses penyiapan manusia secara menyeluruh agar terbentuk kepribadian yang Islami melalui pendidikan agama, pengasuhan akhlak, dan penanaman nilai-nilai keislaman. Tujuannya adalah membentuk generasi yang beriman dan taat kepada Allah serta mampu memajukan umat. Sistem halaqoh dianggap paling efektif karena memungkinkan pengawasan dan bimbingan langsung dari guru.
Dokumen tersebut membahas tentang realita pemuda Islam saat ini yang cenderung hedonis dan terjerumus dalam nafsu syahwat serta bagaimana Islam hanya menjadi simbol belaka bagi kebanyakan pemuda. Dokumen ini juga menyoroti potensi pemuda Islam dan langkah-langkah untuk membangun kriteria pemuda Islam sebagai pilar kebangkitan umat.
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dan keanggotaan dalam gerakan Islam, termasuk definisi, sikap pemimpin dan anggota, serta contoh kisah Perang Badar yang menunjukkan pentingnya kerjasama antara pemimpin dan pengikut dalam menghadapi musuh.
Makalah ini membahas tentang penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan pendidikan karakter. Nilai-nilai Pancasila mencakup religiusitas, moralitas, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan sosial. Nilai-nilai ini dapat diterapkan dengan memperhatikan hak asasi manusia, menjaga lingkungan, dan menghormati perbedaan agar tercipta kerukunan hidup. Pendidikan karakter
Peta Masyarakat Jakarta dan Pemimpin yang Diperlukanmusniumar
Pemimpin yang diperlukan Jakarta harus memiliki empati, optimisme dalam memajukan masyarakat, dan kepedulian terhadap mereka yang kurang beruntung. Ia juga harus jujur, cerdas, dan mampu berkomunikasi dengan baik. Tidak ada calon yang sepenuhnya memenuhi kriteria ini, namun beberapa calon mendekati kriteria tersebut.
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madanimusniumar
Dokumen ini membahas tentang pentingnya peran pemimpin dalam membangun masyarakat madani di DKI Jakarta yang bersatu, sejahtera dan berbudaya melalui pengamalan konsep kebersamaan, toleransi dan partisipasi warga seperti yang dilakukan Nabi Muhammad dalam membangun kota Madinah.
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani musniumar
Dokumen ini membahas tentang pentingnya peran pemimpin dalam membangun masyarakat madani di DKI Jakarta yang bersatu, sejahtera dan berbudaya melalui pengamalan konsep kebersamaan, toleransi dan solidaritas seperti yang dilakukan Nabi Muhammad ketika membangun kota Madinah.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen SDM berbasis kompetensi sosial-kultural di Indonesia. Terdapat beberapa poin penting yaitu tentang keragaman sosial budaya Indonesia, kebutuhan akan kecerdasan dan kompetensi sosial-kultural dalam mengelola keragaman, serta konsep kompetensi sosial-kultural berdasarkan Pancasila sebagai jalan pengelolaan keragaman di Indonesia.
Makalah maysarakat madani dan kesejahteraan umatRicoPradanaPutra
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas tentang pengertian dan sejarah perkembangan konsep masyarakat madani, dimulai dari pandangan Aristoteles hingga perkembangannya di Eropa Barat. Masyarakat madani dijelaskan sebagai masyarakat yang beradab, maju, dan mengamalkan nilai-nilai agama Islam seperti di masa Nabi Muhammad di Madinah.
Makalah ini membahas tentang konsep masyarakat madani, termasuk pengertian, sejarah perkembangan, dan karakteristiknya. Masyarakat madani didefinisikan sebagai masyarakat yang beradab dan maju dalam ilmu pengetahuan. Sejarahnya meliputi masyarakat Saba' pada zaman Nabi Sulaiman dan masyarakat Madinah setelah perjanjian Madinah. Karakteristiknya antara lain integrasi, kebebasan bere
Makalah ini membahas tentang profesi pengembangan masyarakat profesional. Pengembangan masyarakat didefinisikan sebagai upaya mengembangkan kondisi masyarakat secara berkelanjutan dengan prinsip keadilan sosial. Pekerja sosial adalah profesi yang membantu meningkatkan kemampuan masyarakat melalui interaksi. Peran pekerja sosial antara lain sebagai fasilitator, edukator, dan teknisi
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik warga negara yang baik menurut beberapa tokoh. Aristoteles menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dan pendidikan untuk membentuk karakter yang baik. Warga negara harus memiliki kebaikan dan kebajikan serta peduli terhadap sesama. Karakter cerdas memerlukan kompetensi untuk menggunakan informasi dan berkomunikasi dengan baik. Warga negara harus ikut serta dalam berbagai
Dokumen tersebut membahas tentang perlunya konsolidasi kepemimpinan dan usaha Aisyiyah menjelang satu abad gerakannya. Konsolidasi diperlukan untuk memperbarui pemahaman Islam dan melakukan pembaruan internal guna mendukung pembaruan di luar. Etos kerja yang tinggi diperlukan untuk meningkatkan kinerja dan daya saing program Aisyiyah.
Masyarakat merupakan sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut dan Madani merupakan menjunjung tinggi nilai, norma, hukum yg ditopang oleh penguasaan iman, ilmu, dan teknologi yang berperadaban. Jadi masyarakat madani dapat diartikan sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem yang beradab dalam membangun, menjalani, dan mamaknai kehidupannya ditopang oleh penguasaan iman, ilmu, dan teknologi yang berperadaban.
Dokumen tersebut merangkum tentang pentingnya silaturahim dalam kehidupan. Silaturahim dijelaskan sebagai menjalin hubungan kekerabatan dengan sanak saudara. Hadis Nabi menyebutkan bahwa orang yang menjalin silaturahim akan dilapangkan rezekinya dan diingat dengan baik. Dokumen ini juga memberikan contoh-contoh perilaku yang baik dan buruk dalam silaturahim serta manfaat jangka panjang dari menjalin hubungan
02 tobat adalah salah satu ciri wali abdalSofyan Siroj
Dokumen ini membahas tentang tobat sebagai salah satu ciri wali abdal. Ibnu 'Athaillah menjelaskan bahwa Makinuddin al-Asmar, salah satu tujuh wali abdal, selalu menghitung ucapannya dan bertobat jika melakukan kesalahan. Ibnu 'Athaillah juga menjelaskan bahwa dosa akan menyelimuti hati seperti asap dari api, sehingga hati perlu dibersihkan dengan tobat. Manus
Bulan Muharram dan Keutamaan BeribadahSofyan Siroj
Bulan Muharram memiliki keistimewaan karena termasuk salah satu dari empat bulan suci, dinamakan Bulan Allah, dan hari Asyura yang diperingati oleh Nabi Muhammad SAW dan umat Islam sebagai hari berpuasa. Bulan ini juga dianggap sebagai bulan yang paling mulia setelah Ramadhan.
KETELADANAN KELUARGA FONDASI KETAHANAN MASYARAKAT DAN BANGSASofyan Siroj
Ketahanan keluarga sangat penting untuk ketahanan masyarakat dan bangsa. Ada lima faktor yang membentuk ketahanan keluarga, yaitu memiliki kemandirian nilai, kemandirian ekonomi, tahan menghadapi goncangan, memainkan peran sosial dengan baik, dan mampu menyelesaikan masalah. Keluarga Nabi Ibrahim dijadikan teladan karena memiliki ketahanan keluarga yang kuat.
3. Definisi Wawasan Kebangsaan dan
Nasionalisme
Cinta yang dibingkai oleh batas geografis
Cinta yang dibingkai dalam batas demografis
“…Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga dekat akan haknya…”
(QS. Al-Isra‟:26)
Jadi Nasionalisme Indonesia adalah Keluarga dekat kita keluarga besar
bangsa Indonesia dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Siapa Yang kita Urus
PKS Mengurus Ummat
Partai lain mengurus Rakyat.
Ada dua Istilah penting Yaitu Keummatan dan Kerakyatan kedua kata ini
dari bahasa Arab. Objeknya untuk Kondisi Indonesia Sama.
Karena objeknya sama maka sangat layak kita bekerja sama dengan
seluruh komponen bangsa, lintas partai, lintas ormas, lintas komunitas
(Komunitas budaya, komunitas sosial dan komunitas lainnya)
5. Sifat Nasionalisme Kebangsaan Kita
Fitrah, semula jadi dan universal.
Tantangan arus perubahan yang dipicu arus informasi secara global akan
merubah respon nasionalisme kebangsaan kita menjadi antisipasi.
“Dawamul Haal Minal Muhaal”
“Keadaan yang tetap adalah sesuatu yang mustahil.”
Maka Peran kita adalah agen perubahan.
6. Syarat Kebersamaan dalam
Nasionalisme Kebangsaan kita
1. Positive thinking (ijabiyatur ru‟yah) dalam dialog, komunikasi dan
musyawarah dengan komponen bangsa.
2. Smart Planning (al-khittah adz-dzakiyyah) perencanaan yang cerdas
ketika bertemu, bermusyawarah, berembuk, untuk menghimpun daya
inovasi, daya kreatif anak bangsa dalam nuansa kebersamaan.
3. Hard working (al-‟amaal alqowiyah) Kerja keras merespon perubahan.
7. Keunggulan Kebersamaan Dalam
Nasionalisme Kebangsaan Kita
1. Winning Value (keunggulan nilai), kita adalah bangsa besar dalam sisi
geografis, demografis dan populasi. Akar nilai budaya bangsa kita adalah
religius.
2. Winning Consept (Keunggulan Konsep), konsep yang disusun bersama
komponen anak bangsa, merupakan ejawantah keunggulan nilai.
3. Winning System (Keunggulan Sistem), Sistem terkait dengan kerja dan kinerja,
performa dan regulasi, pengaturan-pengaturan dan pembagian tugas,
sistem komunikasi dan kerjasama.
4. Winning Team (Keunggulan tim), ketika tampil kita dimanapun kita adalah
wakil bangsa dan didukung bangsa. Partai dan ormas hanyalah lembaga
penataan potensi bangsa. Maka tugas kita adalah mobilisasi dan konsolidasi
potensi bangsa.
5. Winning target (Keunggulan Target), Kesatuan pencapaian prioritas tujuan
dan prioritas kerja memperbaiki bangsa.
9. Misi Dakwah Tolak Bala‟
“Dan tidak pernah (pula) Kami
membinasakan kota-kota; kecuali
penduduknya dalam keadaan melakukan
kezaliman.” (QS. Al-Qashash:59)
Wamaa kunna muhlikil quraa wa ahluhaa
zhalimun
Adalah garis kebijakan Allah SWT
10. Dasar Dakwah Di Pusat Kekuasaan
1. Basic Aqidah Para al-anbiya wal Mursalin
2. Basic Syar‟iyyah musyarokah
3. Basic Syar‟iyyah musyarokah intikhabiyah
4. Basic Syar‟iyyah Jihad Siyasi
11. Pahala Tergantung Pada Pengaruh
Amal
1. Membentuk estafeta mata rantai hidayah
2. Menciptakan ketenangan dan ketentraman ke seluruh rakyat
3. Menyebar kebahagian kepada sesama manusia
4. Wujud Rahmatan lil „alamin
12. Syarat- Syarat Dakwah Di pusat
Kekuasaan
1. Jangan jadi Common Enemy
2. Membangun Wa‟yul Islamiy yang seimbang di tengah-tengah kesadaran
masyarakat.
3. Mewarnai produk-produk legislasi
4. Koordinasi dengan struktur Dakwah untuk memperkokoh payung sosial
5. Otoritasi struktur dibingkai dalam kalimat konsolidasi, koordinasi, mobilisasi
semua potensi positif konstruktif, baik umat bangsa dakwah dan jamaah
6. Bentuk dari amar ma‟ruf nahi munkar.
14. Al-Musyarokah littauhiid wal binaa’
( )
Musyarokah kita bertujuan untuk berkontribusi dalam mempertahankan
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Berkontribusi untuk membangun bangsa dan negara ini sehingga
mencapai kesejahteraan, kejayaan serta kedamaian dengan bangsa-
bangsa lain dalam pergaulan internasional. Baldatun thayyibatun wa
rabbun ghafur.
15. Al-Musyarokah littaqwiyah wat tatsbit
( )
Selain mempersatukan dan membangun, berdaya kohesif dan menjadi
penerus pembangunan bangsa dan negara ini, musyarokah kita juga
harus berkontribusi dalam mewujudkan negara yang kuat dan kokoh.
Jangan menjadi negeri yang dilecehkan dan dideskreditkan tetangga-
tetangganya. Jangan menjadi negara dan bangsa yang sama sekali tidak
diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain, bahkan menjadi beban dalam
pergaulan internasional.
16. Al-Musyarokah lit taghyiir wat tajdiid
( )
Kita tidak ingin bangsa ini statis, jumud dan mandeg. Oleh karena itu
tujuan musyarokah kita yang ketiga adalah al-musyarokah lit taghyiir wat
tajdiid. Musyarokah kita, kontribusi kita dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara adalah melakukan perubahan dan pembaharuan.
17. Al-Musyarokah lil ishlah wal ihsan
( )
Karena kita mengemban misi rahmatan lil‟alamin, maka musyarokah pun
tujuannya adalah berkontribusi untuk selalu ishlah (melakukan reformasi).
Ishlah berarti perbaikan dan selalu mengajak damai.
Musyarokah lil ishlah wal ihsan baru bisa kita gulirkan, kalau kita
professional. Mempunyai kafaah muntijah (kesalehan kompetensi dan
kemampuan produktif ) dan kafaah ijaabiyah (potensi dan kompentensi
yang positif).
18. Al-Musyarokah lit taqwiim wat tasydiid
( )
Musyarokah kita bertujuan untuk berkontribusi dalam meluruskan dan
mengakuratkan tujuan hidup dan perjuangan bangsa ini. Agar bangsa ini tidak
menyimpang dari tujuan utamanya.
Allah memerintahkan kepada kita agar kita lurus, sesuai dengan fitrah
diciptakannya.
Tidak ada bangsa atau umat atau bahkan makhluk yang bisa hidup baik,
tenang, tentram dan sejahtera kecuali harus lurus dalam fitrahnya. Nilai-nilai
fitrah ini adalah nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Al-Qur‟an
mengokohkannya dengan nilai-nilai syar‟iyyah.
20. Sumber Inspirasi I
Ajari aku meratap bagai sebatang lilin
Agar kusemai lagi taman dengan tanaman
Dan pohonku tumbuh menjadi nyala kehidupan
Dengan nyala ini akan ku jahit lagi robekan gaun sang bunga
21. Sumber Inspirasi II
“sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang
lain.” (Alhadist)
22. Kehadiran Sosial Kita
Tidak berhenti pada tahap partisipasi
Kita harus punya karya besar yang kita kontribusikan ke masyarakat
Berguna bagi kehidupan mereka
Dicatat dalam jejak sejarah kita
Amal unggulan yang membuat Allah Ridha kepada kita dan mendapat tempat
terhormat di surga-Nya.
23. Wilayah Kontribusi Kita
Wilayah Pemikiran
Wilayah Profesionalisme
Wilayah Kepemimpinan
Wilayah Finansial
24. Dua Syarat Kontribusi Kita
1. Memenuhi kebutuhan Masyarakat di Sekitar Kita
2. Dibangun dari Kompetensi Kita
25. Cara Berkontribusi Secara Maksimal
1. Buatlah Peta Kebutuhan Kondisional Masyarakat kita
2. Buatlah Peta Potensi Kita
3. Menjemput Momentum sejarah untuk meledakkan potensi kita menjadi
karya besar yang monumental
“Semua ini memerlukan kesadaran mendalam memfirasati sejarah, sebagai
pribadi maupun komunitas tentang momentum sejarah kita.”
27. Definisi Integrasi Sosial
Ukuran Kematangan Kepribadian seseorang
Wadah menyemai Kebaikan
Menciptakan Keharmonisan Sosial
Integrasi Sosial Landasan Kesuksesan Hidup
28. Urutan Lingkungan Sosial
1. Lingkungan Keluarga
2. Lingkungan Masyarakat Sekitar Kita
3. Lingkungan Kerja atau Bisnis
4. Lingkungan Organisasi social, Seni Budaya dan atau Politik
5. Lingkungan Negara
6. Lingkungan Kemanusiaan yang lebih Luas (Internasional)
29. Indikator Kematangan Pribadi Dalam
Integrasi Sosial
1. Membawa misi kebaikan ke masyarakat
2. Mempunyai peta yang jelas dan benar tentang tabiat, budaya, sejarah, kepentingan-
kepentingan dan pikiran-pikiran yang berkembang di masyarakat.
3. Mempunyai kelapangan dada mendengar, memahami dan mengapresiasi orang lain
4. Dapat di terima dengan wajar di masyarakat
5. Berkomunikasi dengan baik lewat perasaan dan pemikiran
6. Dapat meresolusi kompetisi dan konflik menjadi kerjasama dan konsensus
7. Punya pola metodologi menerima dan menolak pikiran, prilaku, kebiasaan, gaya hidup
dari masyarakat
8. Berwibawa dan bisa menjadi factor perekat
9. Punya kekuatan mempengaruhi masyarakat ke aarah yang lebih baik.
30. Keterampilan Sosial dalam Musyarokah
a) Kekuatan Cinta
1. Perhatian
2. Penumbuhan
3. Perawatan
4. Perlindungan
b) The Match maker (Menjadi Unsur
Perekat)
1. Orientasi pada persatuan
2. Orientasi pada dialog
3. Orientasi pada sinergi
4. Orientasi pada resolusi Konflik
c) Seni Komunikasi
1. Memahami dan menerima orang
lain
2. Menghilangkan kesenjangan jiwa
3. Mempertemukan kesamaan-
kesamaan
4. Kejelasan dan kesederhanaan
5. Dukungan bahasa tubuh
6. Dukungan kelapangan dada
31. LANGKAH-LANGKAH APLIKASI
Pertama, Bersosialisasi dengan Misi yang jelas
1. Membangun hubungan social yang produktif dengan merumuskan misi,
sasaran dan target yang ingin diwujudkan bersama mereka.
2. Menyusun sebuah peta lingkungan social yang menggambarkan situasi
dan kondisi, karakter dan budaya, pikiran dan nilai yang diyakini, serta
harapan dan kebutuhan mereka.
33. Kiat Teknis Mengubah Keragaman
Menjadi Faktor Produktif
1. Tradisi Ilmiah
2. Tradisi Verbalitas
3. Tradisi Pembelajaran Kolektif
4. Tradisi Toleransi
34. 1. Tradisi Ilmiah
Mempunyai Struktur Pengetahuan Yang Kokoh
Sistematika Berpikir Yang Solid
Kemampuan Pembelajaran yang cepat
Tujuannya :
Mencegah Setiap Orang Berbicara Dari Pikiran Yang Hampa Dan Hati Kosong
Mencegah Dari Kesemberonoan Dan Kelatahan
Mengajarkan Makna Pertanggungjawaban Atas Kata Yang Kita Ucapkan
35. Tradisi Verbalitas
Tradisi Ilmiah memerlukan Wadah yang baik berupa kemampuan
Keterbukaan yang wajar
Menenmpatkan gagasan yang baik ke dalam hati (Membangun
jembatan rasa)
Kebiasaan mengungkapkan pikiran secara wajar, natural dan apa
adanya.
Dengan Tradisi Verbalitas kita mengajarkan makna keberanian yang natural
dan keterhormatan yang wajar.
36. Tradisi Pembelajaran Yang Kolektif
Belajar dari referensi normatif dan pengalaman sejarah.
Belajar kolektif meningkatkan kemampuan kerja, efisiensi dan efektivitas
kerja dakwah
Inti Pembelajaran kolektif:
Kemauan untuk mendengar semua pendapat yang beragam
Mencerna, menganalisis, memikir ulang pendapat-pendapat orang lain
Mengakselerasi kapasitas pertumbahan dakwah untuk menyamai
tingkatan tantangan di setiap marhalahnya.
37. Tradisi Toleransi
Membiasakan diri untuk memiliki
kelapangan dada,
kerendahan hati,
membebaskan diri dari kepicikan
Membebaskan Prasangka buruk
Mengkondisikan diri menghargai waktu orang lain
Tradisi ini harus dan wajib dimiliki di kalangan qiyadah dan junud.
38. Konsep Umum Dakwah di Pusat
Kekuasaan
“Likulli Marhalatin
Ihtiyaajaatuha”
Setiap marhalah mempunya
kebutuhan-kebutuhannya
sendiri
40. Referensi
o Anis Matta.2002. Menikmati Demokrasi.. Jakarta, Pustaka Saksi.
o Anis Matta.2009.Delapan Mata Air Kecemerlangan.. Jakarta, Tarbawi Press.
o KH. Hilmi Aminuddin.2008. Menghilangkan Trauma Persepsi.. Jakarta, Arah
Press.
o KH. Himi Aminuddin.2009. Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme
Kita.Jakarta, Bidang Arsip dan Sejarah Sekjen DPP PKS
o KH. Hilmi Aminuddin.2012.Bekal Untuk Kader Dakwah.. Jakarta, Bidang Arsip
dan Sejarah Sekjen DPP PKS.