SlideShare a Scribd company logo
lOCAL ANESTHETIC
SYSTEM TOXICITY (LAST)
TOKSISITAS SISTEMIK ANESTESI LOKAL
dr. Ahmad Nur Islam, Sp.An
Amboina Dentistry
Scientific Meeting 7 -
2022
LAST
Local Anesthestic Systemic Toxicity
Efek samping yang mengancam
kejiwaan terkait dengan
penggunaan teknik lokal
anestesi
PENGANTAR
Kokain sebagai anestesi lokal pertama di akhir abad kesembilan telah disertai
dengan laporan toksisitas sistemik
Gejala keracunan: kejang atau kegagalan pernapasan, tetapi beberapa kasus
juga menimbulkan efek merugikan pada jantung
LAST diobati dengan kafein, amonia, atau bahkan eter hipodermik
PENGANTAR
Sebagai local anestesi
pertama di akhir abad
kesembilan telah disertai
dengan laporan toksisitas
sistemik
• Kejang
• Kegagalan pernapasan
• Dapat juga menimbulkan
efek merugikan pada
jantung
• Kafein
• Amonia
• Eter hipodermik
KOKAIN GEJALA KERACUNAN PENGOBATAN
PENGANTAR
Bupivacaine pada
akhir 1950-an telah
menghasilkan
laporan terkait
letal LAST
Kematian
kardiovaskular (CV)
yang terkait dengan
LAST yang sangat
resisten terhadap
tindakan resusitasi
yang tersedia, sperti
vasopresor (mis.
Epinefrin) dan
defibrilasi
Anastesi Lokal Tipe Ester Lokal Anestesi Tipe Amida
Chloroprocaine Dibucaine (=cinchocaine)
Cocaine (methylbenzoylecgonine) Etidocaine
Procaine Levobupivacaine
Proparacaine Lidocaine (=lignocaine)
Tetracaine Mepivacaine
Benzocaine Prilocaine
Articaine Ropivacaine
Bupivacaine Sameridline
Tonicaine
Reaksi Merugikan Terhadap Anstesi Lokal; Etiopatofisiologi
Toksisitas (kardiovaskular, CNS)
Alergi tipe I (IgE), jarang
Alergi tipe IV (kontak alergi, local dan sistemik)
Pseudo-alergi (non-imun anafilaksis)
(Psikoneurogenik, autonomy, vagovasal)
Hipersensitifitas terhadap beberapa kandungan/ingredients (cont: latex, preservation)
Efek farmakologi dari beberapa kandungan/ingredients (cont: adrenalin)
MEKANISME KERJA LOKAL ANESTESI
 Natrium (Na) chanel
adalah target utama kerja
agen LA
 Agen anestesi dapat
menurunkan konduktansi
Na melalui Na Chanel dgn
berinteraksi dengan
membrane lipid
disekitarnya
 Menyebabkan
ketidakstabilan membrane
 Terjadi penutupan Na
Chanel
MEKANISME KERJA LOKAL ANESTESI
Bila terbatas hanya pada
tempat terapi, seperti
infiltrasi jaringan daerah
dekat saraf atau pleksus
saraf
Jumlah LA yang mencapai sirkulasi
sistemik, supra terapeutik tingkat
darah dan jaringan dalam jumlah
besar
LOKAL ANESTESI
umumnya aman & efektif
TOKSISITAS
FAKTOR RISIKO LAST
 Untuk menginduksi henti
jantung, dibutuhkan
levobupivacaine >
bupovacaine
 Menggunakan dosis efektif
terendah merupakan pilihan
bijaksana
Jenis Lokal Anestesi Dosis Lokal Anestesi
 Levobupivacaine dapat
menyebabkan kejang dan
aritmia lebih sedikit
daripada Bupivacaine (dalam
dosis yang sama)
 Pertimbangan karakteristik
pasien dan lokasi pemberian
juga harus diperhatikan
BLOCK RELATED
 Urutan dasar kecenderungan
situs untuk menyebabkan
toksisitas (terendah 
tinggi)
 Pemberian dosis LA dalam
suntikan incremental,
setelah sering aspirasi,
menambhakan dosis uji
 Paling penting adalah
menggunakan panduan
ultrasound guided needle
karena dapat mengurangi
risiko toksisitas pada
pemberian LA
Situs Blok Konduksi Blok
Injeksi subkutan
Pleksus Brakialis
Epidural Kaudal
Blok Intercosta
Topikal Anestesi
FAKTOR
TERKAIT
PASIEN
Paling umum adalah puncak
konstentrasi plasma,
perfusi di lokasi injeksi &
komorbiditas (ginjal, hati,
metabolisme & penyakit
jantung
PRINSIP UMUM
Pada pasien geriatri saraf
menjadi lebih sensitif
terhadap LA karena berbagai
faktor (morfologi saraf
berubah, kurangnya jaringan
lemak disekitar saraf, fungsi
aksonal berkurang
FAKTOR USIA
Akumulasi LA dengan infus terus
menerus mempunyai risiko lebih
tinggi daripada orang dewasa
NEONATUS
Berada pada tingkat risiko
toksisitas Karen perfusi
meningkat & menurunnya tingkat
α1-asam glikoprotein (AAG);
demikian juga puncak
konsentrasi plasma bebas dari
LA
HAMIL
PRESENTASI
KLINIS
MANAJEMEN LAST
 Saluran udara permeabel dengan ventilasi yang
adekuat
 Ventilasi segera dan oksigenasi untuk mencegah
hipoksia
 Dukungan sirkulasi dan reduksi efek samping
sistemik dan asidosis dapat memfasilitasi resusitasi
dan mengurangi kemungkinan progresi kejang atau
kolaps kardiovaskular
REAKSI ALERGI SYOK ANAFILAKTIK
DIAGNOSA BANDING
REAKSI ALERGI
REAKSI ALERGI
MANAJEMEN
REAKSI ALERGI
KRITERIA
SYOK
ANAFILAKTIK
PATOFISIOLOGI
SYOK ANAFILAKTIK
 Patofisiologi dari anafilaksis
melibatkan imunoglobulin
E(IgE).
 Antigen masuk ke tubuh dan
merangsang Sel-B untuk
membentuk IgE & akan diikat
oleh sel reseptor (sel mast,
basophil & eosinophil)
 Makanan adalah penyebab
paling umum tetapi obat dan
serangga relatif umum pada
orang dewasa yang lebih tua.
TATALAKSANA
SYOK
ANAFILAKTIK
 Manajemen airway: dilakukan pada pasien
dengan membangun jalan napas yang adekuat
dan intubasi dini seharusnya dipertimbangkan jika
terjadi edema yang signifikan pada lidah, uvula,
atau terjadi alterasi suara
 Epinefrin: Penggunaan lini pertama epinefrin
adalah standar dari penatalaksanaan anafilaksis
 Pemberian epinefrin yang tertunda:
peningkatan keparahan reaksi, peningkatan
morbiditas, kemungkinan reaksi bifasik yang lebih
besar, dan peningkatan risiko kematian
• Efek vasokonstriktor alfa-1 adrenergic pada
sebagian besar sistem organ tubuh
• Kemampuan untuk mencegah dan meringankan
obstruksi jalan napas yang disebabkan oleh
edema mukosa, dan untuk mencegah dan
meredakan hipotensi dan syok
• Agonis adrenergik beta-1inotropik dan
kandungan kronotropik yang mengarah ke
peningkatan dalam kekuatan dan kecepatan
kontraksi jantung
• Kandungan agonis adrenergik beta-2 seperti
penurunan pelepasan mediator, bronkodilatasi,
dan relief of urticaria
EPINEFRIN
TATALAKSANA
SYOK
ANAFILAKTIK
 H-1 Antihistamin: meredakan gatal, kemerahan,
urtikaria, angioedema, dan hidung dan symptom
mata
 Glukokortikoid: mematikan transkripsi dari
multitude gen teraktivasi yang mengkode protein
proinflamasi; dengan onset beberapa jam
 Bronkodilator:pengobatan tambahan untuk mengi,
batuk, dan sesak nafas yang tidak berkurang
dengan epinefrin.
TATALAKSANA
SYOK ANAFILAKTIK
 H-1 Antihistamin: meredakan gatal, kemerahan,
urtikaria, angioedema, dan hidung dan symptom mata
 Glukokortikoid: mematikan transkripsi dari multitude gen
teraktivasi yang mengkode protein proinflamasi; dengan
onset beberapa jam
 Bronkodilator:pengobatan tambahan untuk mengi,
batuk, dan sesak nafas yang tidak berkurang dengan
epinefrin.
Obat yang lebih
tidak toksik
Injeksi
inkremental
dengan aspirasi
Dosisi efektif
rendah
Penanda
Intravaskular
CEGAH
01
USG
5_6116264494449558898.pptx

More Related Content

Similar to 5_6116264494449558898.pptx

ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
CahyaRizal1
 
Ftf 1 (autosaved)
Ftf 1 (autosaved)Ftf 1 (autosaved)
Ftf 1 (autosaved)
aisharf
 
Anafilaktik (2)
Anafilaktik (2)Anafilaktik (2)
Anafilaktik (2)
reni jerlinawati
 
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannyareferat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
sunallfinger1
 
Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1
sharklasers22
 
fdokumen.com_anti-angina-559797c58def4 (1).ppt
fdokumen.com_anti-angina-559797c58def4 (1).pptfdokumen.com_anti-angina-559797c58def4 (1).ppt
fdokumen.com_anti-angina-559797c58def4 (1).ppt
ssuseref7311
 
Obat anastesi lokal dan umum
Obat anastesi lokal dan umumObat anastesi lokal dan umum
Obat anastesi lokal dan umum
Titis Utami
 
Anestesi inhalasi
Anestesi inhalasiAnestesi inhalasi
Anestesi inhalasi
Zhara Az-Zahra Al-Laily
 
asuhan keperawatan asma pada dewasa dan anak.pdf
asuhan keperawatan asma pada dewasa dan anak.pdfasuhan keperawatan asma pada dewasa dan anak.pdf
asuhan keperawatan asma pada dewasa dan anak.pdf
satpolppcianjur
 
PPOK
PPOK PPOK
ARDS.pdf
ARDS.pdfARDS.pdf
ARDS.pdf
rahmi267914
 
Manajemen Anestesi
Manajemen AnestesiManajemen Anestesi
Manajemen Anestesi
Fredy Samosir
 
Modul PPOK dan Kakeksia Pulmoner - SD Mitha.pptx
Modul PPOK dan Kakeksia Pulmoner - SD Mitha.pptxModul PPOK dan Kakeksia Pulmoner - SD Mitha.pptx
Modul PPOK dan Kakeksia Pulmoner - SD Mitha.pptx
MithaIsmaulidia2
 
Referat Syok Anafilaktik
Referat Syok AnafilaktikReferat Syok Anafilaktik
Referat Syok Anafilaktik
Syavina Haidar Alatas
 
PPT-PPOK.pptx
PPT-PPOK.pptxPPT-PPOK.pptx
PPT-PPOK.pptx
muhammadrafi381478
 
Obat sistem saraf autonom
Obat sistem saraf autonomObat sistem saraf autonom
Obat sistem saraf autonom
Fina Ratih Wiraputri
 
Farmakologi Sistem Respirasi.pptkchlxBSCAMx
Farmakologi Sistem Respirasi.pptkchlxBSCAMxFarmakologi Sistem Respirasi.pptkchlxBSCAMx
Farmakologi Sistem Respirasi.pptkchlxBSCAMx
sarahrahmayani1
 
Penatalaksanaan nyeri akut postoperatif
Penatalaksanaan nyeri akut postoperatifPenatalaksanaan nyeri akut postoperatif
Penatalaksanaan nyeri akut postoperatif
Azan Al Rasyid
 

Similar to 5_6116264494449558898.pptx (20)

ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
Ftf 1 (autosaved)
Ftf 1 (autosaved)Ftf 1 (autosaved)
Ftf 1 (autosaved)
 
Anafilaktik (2)
Anafilaktik (2)Anafilaktik (2)
Anafilaktik (2)
 
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannyareferat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
referat emma judul syok anafilaktik dan penanganannya
 
Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1
 
fdokumen.com_anti-angina-559797c58def4 (1).ppt
fdokumen.com_anti-angina-559797c58def4 (1).pptfdokumen.com_anti-angina-559797c58def4 (1).ppt
fdokumen.com_anti-angina-559797c58def4 (1).ppt
 
Obat anastesi lokal dan umum
Obat anastesi lokal dan umumObat anastesi lokal dan umum
Obat anastesi lokal dan umum
 
Anestesi inhalasi
Anestesi inhalasiAnestesi inhalasi
Anestesi inhalasi
 
asuhan keperawatan asma pada dewasa dan anak.pdf
asuhan keperawatan asma pada dewasa dan anak.pdfasuhan keperawatan asma pada dewasa dan anak.pdf
asuhan keperawatan asma pada dewasa dan anak.pdf
 
PPOK
PPOK PPOK
PPOK
 
ARDS.pdf
ARDS.pdfARDS.pdf
ARDS.pdf
 
Laporan anestesi lokal
Laporan anestesi lokalLaporan anestesi lokal
Laporan anestesi lokal
 
Manajemen Anestesi
Manajemen AnestesiManajemen Anestesi
Manajemen Anestesi
 
Modul PPOK dan Kakeksia Pulmoner - SD Mitha.pptx
Modul PPOK dan Kakeksia Pulmoner - SD Mitha.pptxModul PPOK dan Kakeksia Pulmoner - SD Mitha.pptx
Modul PPOK dan Kakeksia Pulmoner - SD Mitha.pptx
 
Referat Syok Anafilaktik
Referat Syok AnafilaktikReferat Syok Anafilaktik
Referat Syok Anafilaktik
 
PPT-PPOK.pptx
PPT-PPOK.pptxPPT-PPOK.pptx
PPT-PPOK.pptx
 
Obat sistem saraf autonom
Obat sistem saraf autonomObat sistem saraf autonom
Obat sistem saraf autonom
 
Farmakologi Sistem Respirasi.pptkchlxBSCAMx
Farmakologi Sistem Respirasi.pptkchlxBSCAMxFarmakologi Sistem Respirasi.pptkchlxBSCAMx
Farmakologi Sistem Respirasi.pptkchlxBSCAMx
 
Makalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detalMakalah kompetensi detal
Makalah kompetensi detal
 
Penatalaksanaan nyeri akut postoperatif
Penatalaksanaan nyeri akut postoperatifPenatalaksanaan nyeri akut postoperatif
Penatalaksanaan nyeri akut postoperatif
 

Recently uploaded

Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 
Materi MATSAMA Pengenalan Kurikulum.pptx
Materi MATSAMA  Pengenalan Kurikulum.pptxMateri MATSAMA  Pengenalan Kurikulum.pptx
Materi MATSAMA Pengenalan Kurikulum.pptx
ssuseraf5f2e
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
dhenisarlini86
 
Modul Projek - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
Modul Projek  - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdfModul Projek  - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
Modul Projek - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
ShintaKurniawatiSs
 
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
nengenok23
 
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfAksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
DenysErlanders
 
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.pptEpidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
yuanitaclara1
 
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptxREVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
adityanoor64
 
MODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA KELAS 4 FASE B.docx
MODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA  KELAS 4 FASE B.docxMODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA  KELAS 4 FASE B.docx
MODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA KELAS 4 FASE B.docx
AtikIstikhomatin
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Perangkat Pembelajaran Basa Sunda Basa Sunda SD MI Kelas 2.docx
Perangkat Pembelajaran Basa Sunda Basa Sunda SD MI Kelas 2.docxPerangkat Pembelajaran Basa Sunda Basa Sunda SD MI Kelas 2.docx
Perangkat Pembelajaran Basa Sunda Basa Sunda SD MI Kelas 2.docx
cecepmustofa29
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
TitisNindiasariAnggr
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
denny404455
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
Kanaidi ken
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdfKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
SriWahyuni58535
 
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdfLAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
kompdua2
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdfTugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
SafaAgrita1
 
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian PembelajaranIntegrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
walidumar
 

Recently uploaded (20)

Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 
Materi MATSAMA Pengenalan Kurikulum.pptx
Materi MATSAMA  Pengenalan Kurikulum.pptxMateri MATSAMA  Pengenalan Kurikulum.pptx
Materi MATSAMA Pengenalan Kurikulum.pptx
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
 
Modul Projek - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
Modul Projek  - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdfModul Projek  - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
Modul Projek - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
 
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
 
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfAksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
 
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.pptEpidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
 
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptxREVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
REVIEW KSP PERMENDIKBUDRISTEK 12 TH 2024.pptx
 
MODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA KELAS 4 FASE B.docx
MODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA  KELAS 4 FASE B.docxMODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA  KELAS 4 FASE B.docx
MODUL AJAR BAB 1 - B. INDONESIA KELAS 4 FASE B.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Perangkat Pembelajaran Basa Sunda Basa Sunda SD MI Kelas 2.docx
Perangkat Pembelajaran Basa Sunda Basa Sunda SD MI Kelas 2.docxPerangkat Pembelajaran Basa Sunda Basa Sunda SD MI Kelas 2.docx
Perangkat Pembelajaran Basa Sunda Basa Sunda SD MI Kelas 2.docx
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1. Pendidikan Guru Penggerak
 
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdfKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
 
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdfLAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdfTugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
 
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian PembelajaranIntegrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
Integrasi Isu Prioritas dalam Capaian Pembelajaran
 

5_6116264494449558898.pptx

  • 1. lOCAL ANESTHETIC SYSTEM TOXICITY (LAST) TOKSISITAS SISTEMIK ANESTESI LOKAL dr. Ahmad Nur Islam, Sp.An Amboina Dentistry Scientific Meeting 7 - 2022
  • 2. LAST Local Anesthestic Systemic Toxicity Efek samping yang mengancam kejiwaan terkait dengan penggunaan teknik lokal anestesi
  • 3. PENGANTAR Kokain sebagai anestesi lokal pertama di akhir abad kesembilan telah disertai dengan laporan toksisitas sistemik Gejala keracunan: kejang atau kegagalan pernapasan, tetapi beberapa kasus juga menimbulkan efek merugikan pada jantung LAST diobati dengan kafein, amonia, atau bahkan eter hipodermik
  • 4. PENGANTAR Sebagai local anestesi pertama di akhir abad kesembilan telah disertai dengan laporan toksisitas sistemik • Kejang • Kegagalan pernapasan • Dapat juga menimbulkan efek merugikan pada jantung • Kafein • Amonia • Eter hipodermik KOKAIN GEJALA KERACUNAN PENGOBATAN
  • 5. PENGANTAR Bupivacaine pada akhir 1950-an telah menghasilkan laporan terkait letal LAST Kematian kardiovaskular (CV) yang terkait dengan LAST yang sangat resisten terhadap tindakan resusitasi yang tersedia, sperti vasopresor (mis. Epinefrin) dan defibrilasi
  • 6.
  • 7. Anastesi Lokal Tipe Ester Lokal Anestesi Tipe Amida Chloroprocaine Dibucaine (=cinchocaine) Cocaine (methylbenzoylecgonine) Etidocaine Procaine Levobupivacaine Proparacaine Lidocaine (=lignocaine) Tetracaine Mepivacaine Benzocaine Prilocaine Articaine Ropivacaine Bupivacaine Sameridline Tonicaine Reaksi Merugikan Terhadap Anstesi Lokal; Etiopatofisiologi Toksisitas (kardiovaskular, CNS) Alergi tipe I (IgE), jarang Alergi tipe IV (kontak alergi, local dan sistemik) Pseudo-alergi (non-imun anafilaksis) (Psikoneurogenik, autonomy, vagovasal) Hipersensitifitas terhadap beberapa kandungan/ingredients (cont: latex, preservation) Efek farmakologi dari beberapa kandungan/ingredients (cont: adrenalin)
  • 8. MEKANISME KERJA LOKAL ANESTESI  Natrium (Na) chanel adalah target utama kerja agen LA  Agen anestesi dapat menurunkan konduktansi Na melalui Na Chanel dgn berinteraksi dengan membrane lipid disekitarnya  Menyebabkan ketidakstabilan membrane  Terjadi penutupan Na Chanel
  • 9. MEKANISME KERJA LOKAL ANESTESI Bila terbatas hanya pada tempat terapi, seperti infiltrasi jaringan daerah dekat saraf atau pleksus saraf Jumlah LA yang mencapai sirkulasi sistemik, supra terapeutik tingkat darah dan jaringan dalam jumlah besar LOKAL ANESTESI umumnya aman & efektif TOKSISITAS
  • 10. FAKTOR RISIKO LAST  Untuk menginduksi henti jantung, dibutuhkan levobupivacaine > bupovacaine  Menggunakan dosis efektif terendah merupakan pilihan bijaksana Jenis Lokal Anestesi Dosis Lokal Anestesi  Levobupivacaine dapat menyebabkan kejang dan aritmia lebih sedikit daripada Bupivacaine (dalam dosis yang sama)  Pertimbangan karakteristik pasien dan lokasi pemberian juga harus diperhatikan
  • 11. BLOCK RELATED  Urutan dasar kecenderungan situs untuk menyebabkan toksisitas (terendah  tinggi)  Pemberian dosis LA dalam suntikan incremental, setelah sering aspirasi, menambhakan dosis uji  Paling penting adalah menggunakan panduan ultrasound guided needle karena dapat mengurangi risiko toksisitas pada pemberian LA Situs Blok Konduksi Blok Injeksi subkutan Pleksus Brakialis Epidural Kaudal Blok Intercosta Topikal Anestesi
  • 12. FAKTOR TERKAIT PASIEN Paling umum adalah puncak konstentrasi plasma, perfusi di lokasi injeksi & komorbiditas (ginjal, hati, metabolisme & penyakit jantung PRINSIP UMUM Pada pasien geriatri saraf menjadi lebih sensitif terhadap LA karena berbagai faktor (morfologi saraf berubah, kurangnya jaringan lemak disekitar saraf, fungsi aksonal berkurang FAKTOR USIA Akumulasi LA dengan infus terus menerus mempunyai risiko lebih tinggi daripada orang dewasa NEONATUS Berada pada tingkat risiko toksisitas Karen perfusi meningkat & menurunnya tingkat α1-asam glikoprotein (AAG); demikian juga puncak konsentrasi plasma bebas dari LA HAMIL
  • 14. MANAJEMEN LAST  Saluran udara permeabel dengan ventilasi yang adekuat  Ventilasi segera dan oksigenasi untuk mencegah hipoksia  Dukungan sirkulasi dan reduksi efek samping sistemik dan asidosis dapat memfasilitasi resusitasi dan mengurangi kemungkinan progresi kejang atau kolaps kardiovaskular
  • 15.
  • 16. REAKSI ALERGI SYOK ANAFILAKTIK DIAGNOSA BANDING
  • 21. PATOFISIOLOGI SYOK ANAFILAKTIK  Patofisiologi dari anafilaksis melibatkan imunoglobulin E(IgE).  Antigen masuk ke tubuh dan merangsang Sel-B untuk membentuk IgE & akan diikat oleh sel reseptor (sel mast, basophil & eosinophil)  Makanan adalah penyebab paling umum tetapi obat dan serangga relatif umum pada orang dewasa yang lebih tua.
  • 22. TATALAKSANA SYOK ANAFILAKTIK  Manajemen airway: dilakukan pada pasien dengan membangun jalan napas yang adekuat dan intubasi dini seharusnya dipertimbangkan jika terjadi edema yang signifikan pada lidah, uvula, atau terjadi alterasi suara  Epinefrin: Penggunaan lini pertama epinefrin adalah standar dari penatalaksanaan anafilaksis  Pemberian epinefrin yang tertunda: peningkatan keparahan reaksi, peningkatan morbiditas, kemungkinan reaksi bifasik yang lebih besar, dan peningkatan risiko kematian
  • 23. • Efek vasokonstriktor alfa-1 adrenergic pada sebagian besar sistem organ tubuh • Kemampuan untuk mencegah dan meringankan obstruksi jalan napas yang disebabkan oleh edema mukosa, dan untuk mencegah dan meredakan hipotensi dan syok • Agonis adrenergik beta-1inotropik dan kandungan kronotropik yang mengarah ke peningkatan dalam kekuatan dan kecepatan kontraksi jantung • Kandungan agonis adrenergik beta-2 seperti penurunan pelepasan mediator, bronkodilatasi, dan relief of urticaria EPINEFRIN
  • 24. TATALAKSANA SYOK ANAFILAKTIK  H-1 Antihistamin: meredakan gatal, kemerahan, urtikaria, angioedema, dan hidung dan symptom mata  Glukokortikoid: mematikan transkripsi dari multitude gen teraktivasi yang mengkode protein proinflamasi; dengan onset beberapa jam  Bronkodilator:pengobatan tambahan untuk mengi, batuk, dan sesak nafas yang tidak berkurang dengan epinefrin.
  • 25. TATALAKSANA SYOK ANAFILAKTIK  H-1 Antihistamin: meredakan gatal, kemerahan, urtikaria, angioedema, dan hidung dan symptom mata  Glukokortikoid: mematikan transkripsi dari multitude gen teraktivasi yang mengkode protein proinflamasi; dengan onset beberapa jam  Bronkodilator:pengobatan tambahan untuk mengi, batuk, dan sesak nafas yang tidak berkurang dengan epinefrin.
  • 26.
  • 27. Obat yang lebih tidak toksik Injeksi inkremental dengan aspirasi Dosisi efektif rendah Penanda Intravaskular CEGAH 01 USG