1. GAMBARAN KASUS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU DI BAGIAN OBSTETRI DAN
GINEKOLOGI RSUD KANUDJOSO DJATI WIBOWO
PERIODE 1 JANUARI 2007-31 DESEMBER 2009
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Diploma III Kebidanan Bakti Indonesia Balikpapan
VINA RAHAYU
NIM : 08008.A.044
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI INDONESIA
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
BALIKPAPAN
2009/201
LEMBAR PENGESAHAN
2. JUDUL
: GAMBARAN KASUS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU
DI BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD
KANUDJOSO DJATI WIBOWO PERIODE 1 JANUARI 2007-31
DESEMBER 2009
PENYUSUN
NIM
: VINA RAHAYUMengesahkan
: 08008.A.044
Balikpapan 06 Desember 2010
Menyetujui :
Pembimbing
.............................................
Penguji I
Penguji II
...............................
...............................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
3. BIODATA
NAMA : IIN NURYATI
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : LAMONGAN, 19 JULI 1983
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
AGAMA : ISLAM
ALAMAT RUMAH : JL. KH. HASYIM ASHARI RT. 02 / RW. 02
KARANG TAWAR LAREN LAMONGAN
PENDIDIKAN
1. Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 6 Karang Tawar Lulus tahun 1997
2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Muhammadiyah 12 Sendang Lulus tahun 2000
3. Sekolah Menengah Umum Negeri 3 L amongan Lulus tahun 2003
4. Akademi Kebidanan Nahdlatul Ulama Tuban tahun 2002 sampai sekarang.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah -Nya sehingga penulis da pat menyelesaikan karya
tulis yang berjudul ³Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi di Polindes
4. Kemuning Desa
Dalam pembuatan karya tulis ini tidak lepas dari kesulitan serta
hambatan, namun berkat bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak
akhirnya karya tulis ini selesai pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada ya ng terhormat :
1. Supartini, SKM, selaku direktur Akademi Keb idanan Nahdlatul Ulama Tuban
2. Bidan Luluk Agus Sulis, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
melakukan penelitian
3. Diah Restuning Lailis, Amd. Keb, selaku Pembimbing II
4. Bapak, Ibu, Adik dan Kakak tercinta atas segala do¶a dan dukungan yang
sangat berarti dalam menemp uh pendidikan AKBID NU Tuban
5. Semua teman-temanku yang telah membantu dalam terselesaikannya Karya
Tulis Ilmiah ini.
6. Responden yang telah banyak membantu penulis yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu saran yang bersifat membangun dari pembaca
sangat penulis harapkan demi perbaikan isinya.
Akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini berguna bagi
pembaca umumnya dan khususnya bagi penulis sendiri.
Balikpapan, 06 Desember 2010 -12-07
Penulis
Vina Rahayu
NIM : 08008.A.044
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL LUAR «««««««««««««««««««««««««««««««««..
i
SAMPUL DALAM ««««««««««««««««««««««««««««««««.
ii
5. HALAMAN JUDUL «««««««««««««««««««««««««««««««. iii
HALAMAN PENGESAHAN««««««««« «««««««««««««««««« iv
LEMBAR PENETAPAN PENGUJI «««««««««««««««««««««««.. v
LEMBAR PERSEMBAHAN ««««««««««««««««««««««««««« vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ««««««««««««««««««««««««««. vii
RINGKASAN ««««««««««««««««««««««««««««««««««
viii
KATA PENGANTAR ««««««««««««« «««««««««««««««««. ix
DAFTAR
ISI«««««««««««««««««««««««««««««««««««.. xi
DAFTAR TABEL««««««««««««««««««««««««««««««««..
xiii
DAFTAR GAMBAR«««««««««««««««««««««««««««««««
xiv
DAFTAR SINGKATAN««««««««««««««««««««««««««««« xv
DAFTAR LAMPIRAN ««««««««««««««««« ««««««««««««. xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang«««««««««««««««««««««««««« 1
1.2 Rumusan Masalah««««««««««««««««««««««««. 3
1.3 Tujuan Penelitian««««««««««««««««««««««««« 3
1.4 Manfaat Penelitian«««««««««««««««««««««««« 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan ««««««««««««««««««««««««««.. 5
2.2 Kehamilan«««««««««««««««««««««««««««. 13
2.3 Konsep Dasar Kehamilan Risiko Tinggi««««««««««««« 13
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konseptual«««««««««««««««««««««.. 23
xi
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian««««««««««««««««««««««««. 25
4.2 Kerangka Kerja««««««««««««««««««««««««. 26
4.3 Populasi, Sampel, sampling««««««««««««««««««« 26
4.4 Identifikasi dan Definisi Operasional««««««««««««««.. 28
4.5 Instrumen Penelitian««««««««««««««««««««««.. 29
4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian««««««««««««««««««. 30
6. 4.7 Prosedur Penelitian dan Pengumpulan Data««««««««««« 30
4.8 Cara Analisa Data«««««««««««««««««««««««. 30
4.9 Etika Penelitian««««««««««««««««««««««««« 31
4.10 Keterbatasan«««««««««««««««««««««««««« 31
BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1. Hasil Penelitian ««««««««««««««««««««««««.. 32
5.1.1 Data Umum ««««««««««««««««««««««««. «.. 32
5.1.2 Data Khusus «««««««««««««««««««««««« «.. 34
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1 Pembahasan ««««««««««««««««««««««««. «.. 37
6.1.1 Umur «««««« «««««««««««««««««««««.. «.. 37
6.1.2 Pendidikan«««««««««««««««««««««««««. «.. 38
6.1.3 Pekerjaan «««««««««««««««««««««««««. «.. 38
6.1.4 Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi««««.. 39
6.1.5 Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tin ggi
berdasarkan Umur ««««««««««««««««««««« «.. 40
6.1.6 Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risko Tinggi
berdasarkan Pendidikan ««««««««««««««««««. «.. 41
6.1.7 Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi
berdasarkan Pekerjaan ««««««««««««««« «««« «.. 41
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan ««««««««««««««««««««««««.. «.. 43
7.1.1 Karakteristik Ibu Hamil ««««««««««««««««««.. «.. 43
7.1.2 Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Kehamilan Risiko Tinggi ««««««««««««««««««. «.. 43
7.2 Saran ««««««««««««« ««««««««««««««««. 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Definisi Operasional Pengetahuan Ibu Hamil tentang
7. ««««« Kehamilan Risiko Tinggi «««««««««««««««««««««««. 28
Tabel 5.1. Distribusi Responden berdasarkan Umur Responden di
««««« Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban «««« 32
Tabel 5.2 Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Responden di
««««« Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban «««« 33
Tabel 5.3 Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan Responden di
««««« Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban «««« 33
Tabel 5.4 Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan
««««« Responden di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu
««««« Kecamatan Palang Tuban ««««««««««««««««««««««..
34
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil tentang
««««« Kehamilan Risiko Tinggi berdasarkan Umur di Polindes
««««« Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban ««««««««. 34
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil tentang
««««« Kehamilan Risiko Tinggi berdasarkan Pendidikan di Polindes
««««« Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban ««««««««. 35
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil tentang
««««« Kehamilan Risiko Tinggi berdasarkan Pekerjaan di Polindes
««««« Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban ««««««««. 36
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Resiko Tinggi«««««.. 23
Gambar 4.1 Kerangka Kerja
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tingg i«««««. 26
xivDAFTAR SINGKATAN
AKI :. Angka Kematian Ibu
Amd Keb :. Ahli Madya Kebidanan
ASEAN :. Association of South East Asian Nation
Dip Mw :. Diploma Midwifery
Dkk :. Dan Kawan-kawan
M. Kes :. Master Kesehatan
8. Nim :. Nomor Induk Mahasiswa
Ny. :. Nyonya
PT :. Perguruan Tinggi
SD :. Sekolah Dasar
SKM :. Sarjana Kesehatan Masyarakat
SMA :. Sekolah Menengah Atas
SMP :. Sekolah Menengah Pertama
S.Pd :. Sarjana Pendidikan
% :. Prosentase
< :. Kurang dari > :. Lebih dari
å :. Jumlah
xv DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Kegiatan
Lampiran 2 : Pengantar Informed Consent
Lampiran 3 : Formulir Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4 : Informed Consent
Lampiran 5 : Kuesioner
Lampiran 6 : Kunci Jawaban
Lampiran 7 : Surat Ijin Penelitian
Lampiran 8 : Karakteri stik Ibu Hamil
Lampiran 9 : Rekapitulasi Data
xvi
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RISIKO TINGGI DI POLINDES
KEMUNING DESA TASIKMADU
KECAMATAN PALANG TUBAN
Oleh :
IIN NURYATI
NIM. 03.01.015
PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
AKADEMI KEBIDANAN NAHDLATUL ULA MA TUBAN
2006
9. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah sejak dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) (Prawirohardjo, 2002: 89). Kehamilan
sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis yang mengancam keadaan ibu dan
janin. Tenaga kesehatan harus dapat mengenal perubahan yang mungkin terjadi sehingga
kelainan yang ada dapat dikenal lebih dini. Misalnya perubahan yang ter jadi adalah edema
tungkai bawah pada trimester terakhir dapat merupakan fisiologis. Namun bila disertai
edema ditubuh bagian atas seperti muka dan lengan terutama bila diikuti peningkatan
tekanan darah dicurigai adanya pre eklamsi. Perdarahan pada trimeste r pertama dapat
merupakan fisiologis yaitu tanda Hartman yaitu akibat proses nidasi blastosis ke
endometrium yang menyebabkan permukaan perdarahan berlangsung sebentar, sedikit dan
tidak membahayakan kehamilan tapi dapat merupakan hal patologis yaitu abort us,
kehamilan ektopik atau mola hidatidosa (Mansjor, dkk, 2001: 252).
Manusia pada dasarnya selalu ingin tahu yang benar. untuk memenuhi rasa ingin tahu ini,
manusia sejak jaman dahulu telah berusaha mengumpulkan pengetahuan. Pengetahuan
pada dasarnya terd iri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk
dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari
pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain (Soekidjo Notoatmodjo,
2005:10).
Mortalitas dan mordibitas pada wanita hamil adalah masalah besar di negara berkembang.
Di negara miskin sekitar 25 -50 %. Kematian wanita subur usia disebabkan hal yang
berkaitan dengan kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama
mortalitas wanita muda pada masa puncak produktivitasnya. Tahun 1996 WHO
memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin
sebenarnya lebih dari 50% kematian di negara berkembang (Prawirohardjo, 2002: 3).
Ibu hamil di negara -negara Afrika da n Asia selatan menghadapi risiko untuk mengalami
kematian saat hamil dan melahirkan sekitar 200 kali lebih besar dibandingkan risiko yang
dihadapi ibu di negara maju. Karena angka fertilitas di negara berkembang lebih tinggi maka
rentang risiko di Afrika I diantara 6000. tiap tahun terdapat dari 150 juta ibu hamil di negara
berkembang. Sekitar 500.000 diantaranya akan meninggal akibat penyebab kehamilan, dan
50 juta lainnya menderita karena kehamilannya mengalami komplikasi (Widyastuti, 2003: 1).
Menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program prioritas penyebab langsung
kematian ibu di Indonesia seperti halnya di negara lain adalah perdarahan, infeksi dan
eklampsia ke dalam perdarahan dan infeksi sebagai penyebab kematian, sebenarnya
10. tercakup pula kematian akibat abortus terinfeksi dan partus lama. Hanya sekitar 50%
kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit
jantung dan infeksi yang kronis. Keadaan ibu sejak pra hamil dapat mempengaruhi terhadap
kehamilannya, peny ebab tak langsung kematian ibu ini antara lain adalah amenia, kurang
energi kronis (KEK) dan keadaan ³4 terlalu ³ muda / tua, sering dan banyak (Prawirohardjo,
2003: 6).
Menurut survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003 AKI di Indonesia
berkisar 307/100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) 35/1.000 kelahiran
hidup, sedangkan angka kematian bayi baru lahir (Neonatal) sekitar 20/1.000 kelahiran
hidup (Depkes RI 2004)
Pada laporan tahunan tahun 2005 Dinas kesehatan Tuban jumlah ham il dengan risiko tinggi
baru sebanyak sampai 4088 orang, yaitu di Puskesmas sebanyak 798 orang, di Puskesmas
pembantu sebanyak 258 orang, di Polindes sebanyak 2145 orang, di Posyandu sebanyak
378 orang dan di Rumah sebanyak 509 orang.
Jumlah ibu hamil di P olindes kemuning Tasikmadu tahun 2005 sebanyak 64 orang, yang
tergolong risiko tinggi sebanyak 20 orang (45,6%). Sedangkan yang tidak tergolong risiko
tinggi sebanyak 44 orang (54,4%).
Dari hasil survey di atas peneliti ingin mengetahui seberapa pengetahua n ibu hamil tentang
kehamilan risiko tinggi, untuk itu peneliti melakukan penelitian ini.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah adalah Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang risiko tinggi
kehamilan?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui penget ahuan ibu hamil tentang risiko tinggi kehamilan
1.3.2. Tujuan Khusus.
1.3.2.1.Mengidentifikasi karakteristik ibu hamil meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan.
1.3.2.2.Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang pengertian, tanda dan macam macam kehamilan risiko tinggi.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan baru tentang perawatan antenatal, khususnya pengetahuan ibu hamil
tentang kehamilan risiko tinggi.
1.4.2. Bagi Instansi Pendidikan
11. Sebagai bahan bacaan dan sebagai acuan dalam p embuatan penelitian adik kelas
selanjutnya.
1.4.3. Bagi Profesi
Diharapkan dapat memberikan masukan bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan
pada ibu hamil khususnya konseling tentang pengetahuan tentang kehamilan risiko tinggi.
1.4.4. Bagi Masyarakat
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dibahas tentang pengetahuan, kehamilan dan konsep dasar kehamilan
risiko tinggi.
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Definisi
Pengetahuan merupakan hasil ³tahu´ dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni :
indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003: 126).
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting akan terbentuknya
tindakan seseorang. Karena itu pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari
oleh pengetahuan akan lebih la nggeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan (Notoatmodjo, 2003: 127).
2.1.2 Tingkat Pengetahuan.
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :
2.1.2.1 Tahu (Know)
5Tahu diartikan sebagai mengingat suatu ma teri yang telah dipelajari sebelumnya.
Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap
suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Oleh sebab itu ³Tahu´ ini adalah merupak an tingkat pengetahuan rendah, untuk mengukur
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain : menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.
2.1.2.2 Memahami (Compresiension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menje laskan secara benar tentang obyek
yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
12. menyimpul kan, meramalkan dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari. Misalnya
dapat menjelaskan mengapa harus makan makanan yang bergizi.
2.1.2.3 Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari
pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan aplikasi atau
penggunaan hukum -hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau
situasi yang lain, misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip -prinsip siklus pemecahan masalah
(Problem Solving cycle) di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
2.1.2.4 Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam
komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih
ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kata kerja : dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,
mengelompokkan dan sebagainya.
2.1.2.5 Sintesis (Synthesisi)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi -formulasi yang ada.
Misalnya: dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat
menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan -rumusan yang telah ada.
2.1.2.6 Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk me lakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian -penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang
ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria - kriteria yang telah ada. Misalnya : dapat
membandingkan antara anak -anak yang cukup gizi dengan anak -anak yang kekurangan
gizi, dapat menafsirkan sebab -sebab ibu-ibu tidak mau ikut KB dan sebagainya.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelit ian atau responden.
Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan
tingkat-tingkat tersebut di atas (Notoatmodjo, 2003: 128).
2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan
2.1.3.1 Cara Tradisional untuk Memperoleh Pengetahuan
Cara ini dipakai untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum diketemukannya
metode ilmiah atau metode penemuan secara sistimatik dan logis. Cara penemuan
pengetahuan ini antara lain :
13. a. Cara coba-salah ( Trial and Error )
Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum
adanya peradaban. Pada waktu itu seseorang apabila menghadapi persoalan atau masalah,
upaya pemecahannya dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan
masalah, dan apabila kemungkinan tersebut t idak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain.
Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba kembali dengan kemungkinan
ketiga dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat terpecahkan. Itulah sebabnya maka
cara ini disebut metode trial (coba) and er ror (gagal atau salah) atau metode coba -salah /
coba-coba.
b. Cara Kekuasaan atau Otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari -hari, banyak sekali kebiasaan -kebiasaan dan tradisi yang
dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau
tidak. Misalnya, mengapa ibu yang sedang menyusui harus minum jamu. Dari sejarah kita
ketahui dan kita pelajari bahwa kekuasaan raja zaman dulu adalah mutlak, sehingga apapun
yang keluar dari mulut raja adalah kebenaran yang mutlak dan harus dite rima oleh
masyarakat atau rakyatnya.
Kebiasaan-kebiasaan ini seolah -olah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang
mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin -pemimpin masyarakat baik
formal maupun informal, ahli agama, pemegang pemerint ah dan sebagainya. Dengan kata
lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi,
otoritas pemerintah, otoritas atau kekuasaan ahli ilmu pengetahuan.
c. Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman adalah guru yang bai k, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung
maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu
merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu
pengalaman pribadi pun digunakan sebagai upaya mempe roleh pengetahuan. Hal ini
dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan
masalah yang dihadapi, maka untuk memecahkan masalah lain yang sama, orang dapat
pula menggunakan cara tersebut.
d. Melalui Jalan Pintas
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia. Cara berfikir manusiapun ikut
berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam
memperoleh pengetahuannya, baik melalui induksi maupun deduksi.
Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan c ara melahirkan pemikiran secara tidak
langsung melalui pernyataan -pernyataan yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya
sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan itu melalui pernyataan -pernyataan khusus kepada
yang umum dinamakan induksi. Sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari
14. pernyataan-pernyataan umum kepada yang khusus. (Notoatmodjo 2002:8).
2.1.3.2 Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistimatis,
logis dan ilmiah. C ara ini disebut ³metode penelitian ilmiah´ atau lebih popular disebut
metodologi penelitian. Cara ini mula -mula dikembangkan oleh Francis Balon (1561 ±1626).
Ia adalah seorang tokoh yang mengembangkan metode berfikir induktif. Mula -mula ia
mengadakan pengam atan langsung terhadap gejala -gejala alam atau kemasyarakatan
kemudian hasil pengamatannya tersebut dikumpulkan dan diklarifikasikan, dan akhirnya
diambil kesimpulan umum. Kemudian metode berfikir induktif yang dikembangkan oleh
Balon dilanjutkan oleh Deob old Van Dollen. Ia mengatakan bahwa dalam memperoleh
kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, dan membuat pencatatan pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan obyek yang diamatinya. Pencatatan
ini mencakup tiga hal pokok, yakni :
a. Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan
pengamatan.
b. Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul saat dilakukan
pengamatan.
c. Gejala yang muncul secara Gravitasi, yaitu gejala -gejala yang berubah-ubah pada
kondisi-kondisi tertentu (Notoatmodjo, 2002: 10)
2.1.4 Karakteristik Ibu Hamil.
2.1.4.1 Umur
Adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat beberapa tahun.
Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan se seorang akan lebih matang
dalam berfikir dan bekerja dari segi kepercayaan masyarakat yang lebih dewasa akan lebih
percaya dari pada orang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari
pengalaman jiwa (Nursalam, 2001).
Menurut Hanafi (2002) umur dibedakan menjadi :
a. Umur <> 30 tahun menghentikan atau mengakhiri kehamilan.
2.1.4.2 Pendidikan
Tingkat pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita -cita tertentu. (Sarwono, 1992, yang
dikutip Nursalam, 2001). Pendidikan adalah salah satu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
(Notoatmodjo, 1993). Pendidikan mempengaruhi proses belajar, menurut IB Marta (1 997),
makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.
Pendidikan diklasifikasikan menjadi :
15. 1) Pendidikan tinggi : Akademi / PT
2) Pendidikan sedang : SLTP / SLTA
3) Pendidikan rendah : SD / tidak sekolah
Dengan pendi dikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi
baik dari orang lain maupun dari media masa. Sebaliknya tingkat pendidikan yang kurang
akan menghambat perkembangan dan sikap seseorang terhadap nilai -nilai yang baru
diperkenalkan (Koe ntjaraningrat, 1997, dikutip Nursalam, 2001). Ketidaktahuan dapat
disebabkan karena pendidikan yang rendah, seseorang dengan tingkat pendidikan yang
terlalu rendah akan sulit menerima pesan, pencerna pesan dan informasi yang disampaikan
(Effendi, 1998).
2.1.4.3 Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang dikerjakan untuk mendapatkan nafkah atau pencaharian.
Masyarakat yang sibuk dengan kegiatan atau pekerjaan sehari -hari akan memiliki waktu
yang lebih sedikit untuk memperoleh informasi (Depkes RI, 1996). Dengan adanya
pekerjaan seseorang akan memerlukan banyak waktu dan memerlukan perhatian.
Masyarakat yang sibuk hanya memiliki sedikit waktu untuk memperoleh informasi, sehingga
pengetahuan yang mereka peroleh kemungkinan juga berkurang (Notoatmodjo, 1997).
Pekerjaan diklasifikasikan menjadi :
1. Bekerja : buruh, tani, swasta dan PNS
2. Tidak bekerja
2.2 Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah
280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pert ama haid terakhir. Kehamilan
dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke -7 sampai 9
bulan (Prawiroharjo, 2002: 89).
2.3 Konsep Dasar K ehamilan, risiko tinggi
2.3.1 Definisi
Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu maupun
janin pada kehamilan yang dihadapi (Manuaba, 1998 : 33).
2.3.2 Termasuk Kehamilan Risiko Tinggi
2.3.2.1 Menurut Puji Rochyati (200 5)
Keadaan ibu hamil :
a. Terlalu muda, hamil 1<> 35 tahun
c. Terlalu lama hamil lagi ( > 10 tahun )
d. Terlalu cepat hamil lagi ( <> 35 tahun.
16. g. Terlalu pendek <> 30 th
Kuesi oner
ordinal
2
Pendidikan
Tingkatan sekolah yang didapatkan berdasarkan pengaku an ibu hamil dalam menjawab
kuesioner
Rendah
Menengah
Tinggi
1. SD,SMP
2. SMA
3. Akademi
/PT
Kuesi oner
ordinal
3
Peker jaan
Pernyataan ibu hamil dalam menjawab pertanyaan yang menyatakan pekerjaan
Bekerja
Tidak bekerja
1. Buruh
2. Swasta
3. PNS/TNI
4. Tidak
kerja
Kuesi oner
Nomi nal
4
Pengetahuan ibu hamil tentang kehami lan risiko tinggi
Pemahaman ibu hamil tentang kehamilan risiko tinggi berdasarkan hasil menjawab
kuesioner
1. Pengetahuan ibu hamil tentang pengertian kehamilan risiko tinggi
2. Pengetahua n ibu hamil tentang tanda -tanda kehamilan risiko tinggi
3. Pengetahuan ibu hamil tentang macam -macam kehamilan risko tinggi
1. baik
17. 76-100%
2. Cukup
56-75%
3. Kurang
< n =´ x´> 30 Tahun
1 orang
15 orang
4 orang
5%
75%
20%
Jumlah
20 orang
100%
32Berdasarkan tabel 5.1 di atas umur responden kurang dari 20 tahun yaitu 1 orang (5%),
responden antara 20 -30 tahun yaitu 15 orang (75%), responden yang berumur lebih dari 30
tahun adalah 4 orang (20%).
b. Tingkat Pendidikan
Berdasarkan pendidikan formal yang pernah ditempuh responden diperoleh data sejumlah
20 orang. Distribusi responden menurut tingkat pendidikan disajikan tabel 5.2 berikut ini :
Tabel 5.2. Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan di Polindes Kemuning
Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban bulan Januari sampai Juli 2006.
No
Tingkat Pendidikan
Jumlah Responden
Prosentase
1
2
3
4
SD
SMP
SMA
Akademi / PT
18. 4 orang
6 orang
10 orang
0 orang
20%
30%
50%
0%
Jumlah
20 orang
100%
Berdasarkan tabel 5.2 tingkat pendidikan SD yaitu 4 orang (20%), SMP yai tu 6 orang (30%),
SMA yaitu 10 orang (50%) dan Akademi/PT tidak ada.
c. Pekerjaan
Distribusi responden berdasarkan pekerjaan ibu akan disajikan pada tabel 5.3 sebagai
berikut :
Tabel 5.3. Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaannya di Polindes Kemuning D esa
Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban, bulan Januari sampai Juli 2006.
No
Pekerjaan
Jumlah Responden
Prosentase
1
2
3
4
Buruh
Swasta
PNS / TNI
Tidak Bekerja / IRT
1 orang
1 orang
0 orang
18 orang
19. 5%
5%
0%
90%
Jumlah
20 orang
100%
Berdasarkan tabel 5.3 di atas pekerjaan ibu sebagai buruh adalah 1 orang (5%), swasta 1
orang (5%), PNS/TNI tidak ada, tidak bekerja/IRT adalah 18 orang (90%).
Pengetahuan tentang Kehamilan Risiko Tinggi
Tabel 5.4 Distribusi responden berdasarkan pendidikan ibu hamil tentang Keham ilan Risiko
Tinggi di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban.
Tabel 5.4. Distribusi Responden berdasarkan tingkat Pendidikan di Polindes Kemuning
Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban, bulan Januari sampai Juli 2006.
No
Keterangan
Jumlah Responden
Prosentase
1
2
3
Baik
Cukup
Kurang
5 orang
12 orang
3 orang
25%
60%
15%
Jumlah
20 orang
100%
20. Dari 20 responden didapatkan pengetahuan dengan keterangan baik yaitu 5 orang (25%),
keterangan cukup yaitu 12 orang (60%) dan responden dengan pengetahua n kurang yaitu 3
orang (15%).
5.1.2 Data Khusus
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi berdasarkan Umur
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi
berdasarkan Umur di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban,
bulan Januari sampai Juli 2006.
No
Umur (Tahun)
Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Kehamilan Risiko Tinggi
Jumlah
Baik
Cukup
Kurang
Ȉ
%
Ȉ
%
Ȉ
%
Ȉ
%
1
2
3
<> 30
0
4
1
0
20
5
1
8
3
21. 5
40
15
0
3
0
0
15
0
1
15
4
100
100
100
Jumlah
5
25
12
60
3
15
20
100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 20 responden terdapat paling banyak yaitu 15
orang (75%) yang berumur antara 20 -30 tahun dan dari jumlah tersebut paling banyak yaitu
8 orang (40%) berpengetahuan cukup.
Pengetahuan Ibu Hamil tentang K ehamilan Risiko Tinggi berdasarkan tingkat Pendidikan
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi
berdasarkan Tingkat Pendidikan di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang
Tuban, bulan Januari sampai Juli 2006.
No
Tingkat Pendidikan
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi
Jumlah
23. 0
0
15
0
0
0
4
6
10
0
100
100
100
100
Jumlah
5
25
12
60
3
15
20
100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 20 responden terdapat paling banyak yaitu 10
orang (50%) yang berpendidikan SMA dan dari jumlah tersebut paling banyak yaitu 6 orang
(30%) berpengetahuan cukup.
Pengetahuan ibu hamil tentang Kehamilan Risiko T inggi berdasarkan Pekerjaan
Tabel 5.7 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi
berdasarkan pekerjaan di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban,
bulan Januari sampai Juli 2006.
No
Jenis Pekerjaan
Pengetahua n ibu hamil tentang Kehamilan Risiko Tinggi
Jumlah
25. 0
2
0
5
0
10
1
1
0
18
100
100
100
100
Jumlah
5
25
12
60
3
15
20
100
Dari tabel di ata s menunjukkan bahwa dari 20 responden terdapat paling banyak yaitu 18
orang (90%) yang bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan dari jumlah tersebut paling
banyak yaitu 11 orang (55%) berpengetahuan cukup.
BAB 6
PEMBAHASAN
6.1 Pembahasan
Pada bab ini akan mem bahas tentang hasil penelitian secara khusus tentang karakteristik
ibu hamil meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan serta tentang pengetahuan ibu hamil
tentang kehamilan resiko tinggi.
6.1.1 Umur
Dari tabel 5.1 didapatkan bahwa paling banyak ibu hamil pad a usia reproduksi yaitu 15
26. orang (75%). Didapatkan pula ibu hamil usia > 30 tahun sebanyak 4 orang (20%)
sedangkan ibu hamil pada usia <>30 tahun kemungkinan hal ini terjadi karena kurang
mengertinya masalah kesehatan reproduksi.
37
6.1.2 Pendidikan
Dari tabel 5.2 didapatkan bahwa paling banyak ibu hamil mempunyai latar belakang
pendidikan SMA sebanyak 10 orang (50%). Didapatkan pula ibu hamil yang berpendidikan
SMP sebanyak 6 orang (30%) sedangkan yang berpendidikan SD sebanyak 4 orang (20%).
Ketidaktahuan dapat disebabkan karena pendidikan yang rendah (Mochtar, 1998). Adanya
tingkat pendidikan yang terlalu rendah akan sulit mencerna pesan atau informasi yang
disampaikan (Effendy, 1998) sedangkan menurut IB Mantra (1997) makin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan
tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi baik dari orang lain
maupun dari media masa, sebaliknya tingkat pendidikan yang kurang akan menghambat
perkembangan dan si kap seseorang terhadap nilai -nilai yang baru diperkenalkan
(Koentjoroningrat, 1997. dikutip Nursalam, 2001).
Hasil penelitian mendukung teori yang ada. Hal ini mungkin dikarenakan responden memiliki
pengalaman dan wawasan yang luas sehingga ia mampu dengan mudah menerima
informasi baik informasi yang didapat dari media cetak, media elektronik ataupun informasi
yang diterima dari petugas kesehatan.
6.1.3 Pekerjaan
Dari tabel 5.3 didapatkan bahwa paling banyak ibu hamil tidak bekerja atau sebagai ibu
rumah tangga yaitu 18 orang (90%) sedangkan ibu hamil yang bekerja sebanyak 2 orang
dengan prosentase 10%.
Tingkat fleksibilitas kerja yang rendah menjadikan wanita sulit untuk menyesuaikan diri
dengan jadwal pekerjaan kantor dan tugas di rumah (Horlock, 1997). Be kerja merupakan
kegiatan yang menyita waktu bekerja bagi ibu -ibu akan mempunyai pengaruh terhadap
kehidupan keluarga (Markum, 1991 dikutip oleh Nursalam dan Siti Pariani, 2001). Kehamilan
bukan merupakan halangan untuk bekerja asalkan sesuai dengan kemampu an dan tidak
melakukan kegiatan yang dapat membahayakan kelangsungan kehamilan (Manuaba,
1998).
Hasil penelitian mendukung teori yang ada karena sebagian besar ibu hamil tidak bekerja,
sehingga mempunyai peluang lebih banyak untuk berisitirahat dari pada r esponden yang
bekerja.
6.1.4 Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Resiko Tinggi
Dari tabel 5.4 didapatkan bahwa dari 20 ibu hamil sebagian besar yaitu 12 orang (60%)
mempunyai pengetahuan cukup, yang berpengetahuan baik sebanyak 5 orang (25%)
27. sedangkan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 3 orang (15%).
Pengetahuan diperoleh setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk
terbentuknya perilaku seseorang (Notoatmodjo, 1997) Upaya untuk merubah perilaku
seseorang dalam bidang kesehatan dapat dil akukan dengan memberikan pendidikan
kesehatan (Effendy, 1998).
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko
tinggi cukup baik dimana hal ini dipengaruhi oleh pendidikan dan usia responden.
6.1.5 Pengetahuan Ibu Ham il tentang Kehamilan Resiko Tinggi Berdasarkan Umur
Dari tabel 5.5 dapat disimpulkan bahwa paling banyak ibu hamil yaitu 15 orang (75%) yang
berumur antara 20 -30 tahun dengan pengetahuan cukup sebanyak 8 orang (40%) yang
berpengetahuan baik sebanyak 4 oran g (20%) dan yang berpengetahuan kurang sebanyak
3 orang (15%).
Menurut teori Hurlock yang dikutip Nursalam dan Siti Pariani (2001) semakin cukup usia
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja.
Hal ini sebagai ak ibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya, kemampuan berpikir
kreatif mencapai puncaknya dalam usia dua puluhan. Karena pada hasil penelitian ini
didapatkan sebagian besar ibu hamil dengan pengetahuan cukup pada usia 20 -30 tahun
tingkat pengetahuan yang bervariasi tersebut selain dipengaruhi oleh umur, menurut Nasrul
Effendy (1998) juga ada faktor lain di antaranya adalah pengalaman ibu hamil secara
langsung dan informasi yang diperoleh dari poster, media cetak meliputi majalah, buletin,
surat kabar serta media elektronik melalui radio, komputer maupun televisi.
Dari hasil penelitian yang didapat sesuai dengan teori dimana semakin cukup umur tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir.
6.1.6 Pengetahuan Ibu Hamil tentang Keha milan Resiko Tinggi Berdasarkan Pendidikan
Dari tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 20 ibu hamil terdapat paling banyak yaitu 10 orang
(50%) yang berpendidikan SMA. Dari pendidikan SMA yang mempunyai pengetahuan cukup
sebanyak 6 orang (30%) sedangkan yang ber pengetahuan baik sebanyak 4 orang (20%).
Hal ini sesuai dengan pernyataan Kuncoro Ningrat (1997) dikutip Nursalam (2001) yaitu
semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi sehingga
semakin banyak pengetahuan yang dimiliki.
Dari hasil penelitian yang didapatkan sesuai dengan teori. Hal ini mungkin dikarenakan
responden memiliki pengalaman dan wawasan yang luas sehingga ia mampu dengan
mudah menerima informasi baik informasi yang didapat dari media cetak, media elektronik
ataupun infor masi yang diterima dari petugas kesehatan sehingga pengetahuan yang
28. dimiliki cukup baik.
6.1.7 Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kehamilan Resiko Tinggi Berdasarkan Pekerjaan
Dari tabel 5.7 dapat dilihat bahwa dari 20 ibu hamil diperoleh paling banyak ibu tida k bekerja
atau sebagai ibu rumah tangga yaitu 18 orang (90%) dengan pengetahuan cukup sebanyak
11 orang (55%) dan pengetahuan baik sebanyak 5 orang (25%) dan yang mempunyai
pengetahuan kurang sebanyak 2 orang (10%).
Dengan adanya pekerjaan seseorang akan m emerlukan banyak waktu dan tenaga untuk
menyelesaikan pekerjaan yang dianggap penting dan memerlukan perhatian. Masyarakat
yang sibuk hanya memiliki sedikit waktu untuk memperoleh informasi sehingga pengetahuan
yang mereka peroleh kemungkinan juga berkuran g (Notoatmodjo, 1997).
Dari hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan teori di atas dimana ibu hamil banyak
yang tidak bekerja sehingga apabila ada informasi baru yang didapatkan oleh bidan atau
tenaga kesehatan dapat disampaikan dengan mudah pada resp onden.
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan
Palang Tuban dengan responden 20 ibu hamil diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
7.1.1 Karakteristik Ibu Hamil
Responden paling banyak terdapat pada usia reproduksi yaitu umur antara 20 -30 tahun
(Usia produktif) dengan latar belakang pendidikan SMA sedangkan dilihat dari pekerjaan
didapatkan paling banyak ibu hamil sebagai ibu rumah tangga.
7.1.2 Pengetahuan Ibu Hamil tentan g Kehamilan Resiko Tinggi
Dalam penelitian ini didapatkan pengetahuan ibu hamil tentang pengertian kehamilan risiko
tinggi, macam dan tanda kehamilan risiko tinggi adalah cukup.
7.2 Saran
Dari hasil penelitian di atas maka harapan yang ingin peneliti sampa ikan adalah agar:
1.
43Ibu hamil periksa atau kontrol secara rutin pada bidan atau tenaga kesehatan yaitu
minimal 4 kali selama kehamilan agar banyak mendapat informasi tentang risko tinggi
kehamilan.
2. Ibu hamil meningkatkan pengetahuannya menjadi lebih baik lagi mendapatkan informasi
dari media cetak, elektronik atau dari tenaga kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
29. Arikunto, Suharsimi (1998) Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Rinika Cipta.
Jakarta.
Buku Kesehatan Ibu Dan Anak Propinsi Jawa Timur, 2002 B akti Husada
Depkes RI, (2001) Rencana Strategi Nasional.
Effendy, Nasrul (1998). Dasar -Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. EGC. Jakarta.
Manuaba. Ida Bagus Gde (1998) Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta
Manjoer. Arif. Triyanti, Kaspuji dkk (2001) Kapita Selekta Kedokteran Jilid I media
Aesculopius Jakarta.
Nazir, Moh. Ph.D (2003) Metode Penelitian Gholia Indonesia. Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo (2002) Metodologi Penelitian Kesehatan Rineka Cipta . Jakarta.
²²²²²²²²²± (2003) Pendidikan dan Perilaku Kesehatan Rineka Cipta Jakarta
²²²²²²²²²± (2003) Ilmu Kesehatan Masyarakat EGC. Jakarta.
Nursalam. (2003) Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan
Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono (2002) Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonotal. Yayasan
Bina Pustaka. Jakarta .
Sugiono. Dr. (1999) Metode Penelitian Bisnis ALFABETA. Bandung.
Widyastuti. Palupi (2003) Perawatan Ibu Dan Bayi. EGC. Jakarta.
Lampiran 5
LEMBAR KUESIONER
Petunjuk Pengisihan Kuesioner :
1. Tulislah tanggal pengisihan sesuai dengan tanggal ibu mengisi k uesioner
2. Nomor responden diisi oleh peneliti
3. Beri tanda ( x ) pada jawaban yang anda anggap paling benar
4. Bila pada pengisihan kuesioner kurang jelas, ibu dapat bertanya pada peneliti
30. No Responden : «««««««««««««
Tanggal Pengisihan : «««««««««««««
A. Karakteristik Ibu Hamil Diisi Petugas
1. Berapa umur saat ini ?
a. < 20 tahun
b. 20 ± 30 tahun
c. > 30 tahun
2. Pendidikan terakhir ibu
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. Akademia / PT
3. Pekerjaan ibu
a. Buruh
b. Swasta
c. PNS / TNI
d. Tidak bekerja / ibu rumah ta ngga
B. Pertanyaan tentang Pengetahuan
1. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan kehamilan resiko tinggi ?
a. Kehamilan dengan riwayat jelek
b. Kehamilan kembar atau ganda
c. Kehamilan dengan letak lintang
d. Keadaan yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang
dihadapi
2. Menurut ibu, Ibu hamil katakan risiko tinggi apabila umur ibu ?
a. Kurang dari 16 tahun atau lebih dari 35 tahun
b. Kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
c. Lebih dari 20 atau kurang dari 35 tahun
d. Kurang dari 15 tahun atau lebih dari 25 tahun
3. Sepengetahuan anda ibu hamil dikatakan risiko tinggi apabila tinggi badannya ?
a. Kurang dari 150 cm.
b. Kurang dari 145 cm.
c. Lebih dari 150 cm.
d. Lebih dari 145 cm.
4. Dibawah ini termasuk kehamilan resiko tinggi, menurut anda yang tidak termasuk
kehamilan risiko tinggi adalah «
31. a. Umur lebih dari 35 tahun
b. Tinggi badan 160 cm.
c. Jumlah anak 8 orang
d. Jarak kehamilan pertama dan kedua 12 tahun
5. Menurut anda Ibu hamil dikatakan resiko tinggi apabila men derita penyakit ?
a. Malaria
b. Influensa
c. Diare
d. Mual-mual
6. Apa yang ibu ketahui tentang pengaruh tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm
terhadap proses persalinan?
a. Melahirkan dengan normal
b. Melahirkan dengan mudah
c. Kesulitan mengejan
d. Kesulitan melahirkan
7. Menurut ibu hamil yang dikatakan keracunan kehamilan apabila tekanan darahnya
a. > 160/100 mmHg
b. 150/90 mmHg
c. 120/80 mmHg
d. 90/60 mmHg
8. Menurut pengetahuan ibu, ibu yang mempunyai tekanan darah tinggi pre eklamasi berat
apabila ada tanda -tanda ?
a. Kejang-kejang
b. Perdarahan
c. bengkak pada kaki
d. bengkak pada tangan
9. Menurut Ibu, bengkak yang dikatakan masih normal adalah ?
a. Seluruh tubuh
b. Kaki dan tangan
c. Kaki saja
d. Muka dan kaki
10. Menurut Ibu paling sedikit ibu hamil periksa kehamilan berapa kali?
a. 3x selama hamil
b. > 5x selama hamil
c. 2x selama hamil
d. 1x pada 3 bulan pertama, 1x pada 3 bulan kedua, 2x pada bulan terakhir
32. 11. Menurut pengetahuan ibu, umur berapakah ibu dianjur mengakhiri kehamilan?
a. 25 tahun
b. > 35 tahun
c. > 20 tahun
d. > 27 tahun
12. Menurut pengetahuan ibu, ibu hamil dikatakan risiko tinggi apabila letak janinnhya ?
a. Letak lintang
b. Letak kepala
c. Letak tangan
d. Letak kaki
13. Menurut pengetahuan ibu, lamanya hamil yang dikatakan tidak normal apabila lebih
dari?
a. 6 bulan
b. 7 bulan
c. 10 bulan
d. 8 bulan
14. Menurut ibu jarak kehamilan antara anak pertama dan kedua tidak boleh lebih dari?
a. 10 tahun
b. 3 tahun
c. 5 tahun
d. 8 tahun
15. Di bawah ini termasuk kehamilan risiko tin ggi apabila ibu menderita penyakit tersebut,
menurut ibu penyakit apa yang tidak termasuk dalam kehamilan risiko tinggi?
a. Malaria
b. TBC paru
c. Diare
d. Kencing manis (diabetes)
16. Wanita yang masih muda, dianjurkan menunda kehamilannya menurut ibu pad a usia
berapakah wanita dianjurkan menunda kehamilannya?
a. < 15 tahun
b. 20 tahun
c. < 25 tahun
d. > 20 tahun
17. Menurut pengetahuan ibu jumlah anak tidak boleh lebih dari?
a. > 2
b. 2 anak saja
33. c. > 3
d. 4 atau lebih
18. Menurut pengetahuan ibu jarak an ak pertama dengan anak kedua tidak boleh kurang
dari?
a. 5 tahun
b. 10 tahun
c. 2 tahun
d. 7 tahun
19. Di bawah ini termasuk risiko tinggi dalam kehamilan, menurut ibu yang tidak termasuk
risiko tinggi kehamilan adalah?
a. Hamil kembar
b. Kehamilan letak l intang
c. Kehamilan letak kepala
d. Umur > 35 tahun
20. Menurut ibu, ibu hamil dikataka risiko tinggi, apabila pernah melahirkan dengan?
a. Bidan
b. Dukun
c. Operasi sesar
d. Perawat
Lampiran 6
JAWABAN
1. D 11. B
2. A 12. A
3. B 13. C
4. B 14. A
5. A 15. C
6. D 16. A
7. A 17. D
8. A 18. C
9. C 19. C
10. D 20. C