Kubur batu kepingan adalah jenis pengkebumian zaman prasejarah akhir yang terdiri dari beberapa kepingan batu granit yang disusun membentuk struktur mirip peti mati. Amalan ini dipercayai bermula pada zaman logam sekitar 300 SM di Lembah Bernam, Perak dan berlanjut hingga zaman protosejarah sebelum 1400 M.
Dokumen ini membincangkan tradisi pengkebumian mayat di dalam perahu yang diamalkan oleh masyarakat zaman prasejarah di Malaysia. Tradisi ini dikatakan bermula sejak 1,800 hingga 3,000 tahun lalu dan masih berterusan sehingga zaman protosejarah. Beberapa tapak seperti Gua Niah, Kuala Selinsing dan Gua Kain Hitam menunjukkan bukti penemuan rangka manusia dan artifak yang dikubur bersama may
Kubur batu kepingan merupakan amalan pengkebumian masyarakat pesisir di Lembah Bernam, Perak yang terdiri dari kepingan batu granit yang disusun membentuk keranda. Amalan ini dipercayai bermula pada Zaman Logam hingga Zaman Protosejarah awal sebelum 1400 Masihi berdasarkan benda-benda yang ditemukan seperti tembikar dan perhiasan.
Kelompok 4 membahas tentang zaman prasejarah mulai dari Zaman Batu, Zaman Logam, hingga Zaman Aksara. Mereka menjelaskan ciri-ciri masyarakat dan alat yang digunakan pada setiap zamannya beserta contoh gambar. Zaman Batu dibagi menjadi Batu Tua, Batu Tengah, dan Batu Muda. Zaman Logam meliputi Zaman Tembaga, Perunggu, dan Besi. Zaman Aksara membahas perkembangan hingga
Perkembangan Alam Pikir Manusia Sejak Zaman Purba hingga saat iniHariyatunnisa Ahmad
Dokumen ini menggambarkan perkembangan alam pikiran manusia sejak zaman prasejarah hingga zaman modern. Mulai dari zaman batu tua, manusia hidup sebagai pemburu-pengumpul dan membuat alat-alat batu sederhana. Di zaman batu tengah dan muda, alat-alat batu menjadi lebih halus dan manusia mulai bercocok tanam. Pada zaman logam, manusia belajar melebur logam dan membuat al
Dokumen ini membincangkan tradisi pengkebumian mayat di dalam perahu yang diamalkan oleh masyarakat zaman prasejarah di Malaysia. Tradisi ini dikatakan bermula sejak 1,800 hingga 3,000 tahun lalu dan masih berterusan sehingga zaman protosejarah. Beberapa tapak seperti Gua Niah, Kuala Selinsing dan Gua Kain Hitam menunjukkan bukti penemuan rangka manusia dan artifak yang dikubur bersama may
Kubur batu kepingan merupakan amalan pengkebumian masyarakat pesisir di Lembah Bernam, Perak yang terdiri dari kepingan batu granit yang disusun membentuk keranda. Amalan ini dipercayai bermula pada Zaman Logam hingga Zaman Protosejarah awal sebelum 1400 Masihi berdasarkan benda-benda yang ditemukan seperti tembikar dan perhiasan.
Kelompok 4 membahas tentang zaman prasejarah mulai dari Zaman Batu, Zaman Logam, hingga Zaman Aksara. Mereka menjelaskan ciri-ciri masyarakat dan alat yang digunakan pada setiap zamannya beserta contoh gambar. Zaman Batu dibagi menjadi Batu Tua, Batu Tengah, dan Batu Muda. Zaman Logam meliputi Zaman Tembaga, Perunggu, dan Besi. Zaman Aksara membahas perkembangan hingga
Perkembangan Alam Pikir Manusia Sejak Zaman Purba hingga saat iniHariyatunnisa Ahmad
Dokumen ini menggambarkan perkembangan alam pikiran manusia sejak zaman prasejarah hingga zaman modern. Mulai dari zaman batu tua, manusia hidup sebagai pemburu-pengumpul dan membuat alat-alat batu sederhana. Di zaman batu tengah dan muda, alat-alat batu menjadi lebih halus dan manusia mulai bercocok tanam. Pada zaman logam, manusia belajar melebur logam dan membuat al
Situs Megalitik Gunung Padang (Materi Pengayaan Kelas X SMA/MA)Wahyu Ilman
Situs Gunung Padang terletak di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa luas situs jauh lebih besar dari perkiraan semula, yakni 150 hektar. Pengeboran dan uji karbon menunjukkan bangunan ini dibangun sejak 5.900-11.600 SM, jauh lebih tua dari perkiraan sebelumnya. Situs ini diduga merupakan bangunan monumental terbesar di Asia.
Zaman Prasejarah terbagi atas beberapa periode antara lain Zaman Batu yang terdiri dari Paleolitikum, Mesolitikum, dan Neolitikum. Pada Paleolitikum, masyarakat menggunakan batu kwarsa, batu kapur dan batu kali untuk membuat alat-alat batu dengan teknik pemotongan monofasial dan bifasial.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Catatan fosil digunakan untuk memahami sejarah kehidupan di bumi dan hubungan evolusi antar organisme
2. Batuan sedimen kaya akan fosil karena sisa-sisa organisme dapat terawetkan
3. Umur fosil ditentukan secara relatif berdasarkan lapisan batuan dan secara absolut menggunakan peluruhan isotop radioaktif
Kebudayaan Pada Masa Prasejarah Indonesianandasyifaf
Kebudayaan pada masa prasejarah Indonesia berkembang melalui beberapa zaman, yaitu zaman batu tua (Paleolitikum), zaman batu tengah (Mesolitikum), zaman batu muda (Neolitikum), zaman batu besar (Megalitikum), dan zaman logam (perunggu). Berbagai kebudayaan berkembang pada setiap zamannya dengan ciri khas alat-alat batu maupun logam tertentu.
Dokumen tersebut membincangkan tentang zaman prasejarah di Malaysia iaitu Zaman Paleolitik, Neolitik dan Logam. Zaman Paleolitik bermula 200,000 hingga 300,000 tahun lalu di mana masyarakatnya hidup berpindah-randah, menggunakan alat batu dan mempercayai animisme. Zaman Neolitik bermula 7,000 tahun lalu di mana masyarakatnya bercucuk tanam, menggunakan alat bat
Teknologi batu mulai berkembang dari penggunaan batu sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan dan berfungsi secara serbaguna. Teknologi ini terus berkembang melalui zaman Paleolitikum, Misolitikum, dan Neolitikum hingga zaman perunggu dan besi.
Dokumen ini membahas tentang pengertian zaman pra-aksara dan kebudayaan pada masa itu, meliputi zaman batu tua, batu madya, batu muda, dan batu besar. Peninggalan kebudayaan zaman tersebut berupa alat dari batu, tulang, dan logam yang digunakan untuk berburu, bercocok tanam, dan kegiatan lain. Dokumen ini juga membahas corak kehidupan masyarakat prasejarah yang terbagi menjadi masa
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...Deli Maulana Jabet
Manusia pada zaman prasejarah menggunakan berbagai alat dari batu dan logam sesuai dengan perkembangan zamannya. Pada zaman batu awal manusia menggunakan alat batu sederhana, pada zaman neolitik alat batu menjadi lebih halus, dan di zaman logam alat mulai dibuat dari perunggu dan besi.
Dokumen tersebut membahas pembagian zaman praaksara berdasarkan arkeologi dan peninggalannya. Zaman praaksara dibagi menjadi zaman batu dan zaman logam, dimana zaman batu terbagi menjadi zaman batu tua, tengah, baru, dan besar, sedangkan zaman logam terbagi menjadi zaman tembaga dan perunggu. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri dan contoh peninggalan yang ditemukan pada masing-masing z
Tentang masa pra aksara di Indonesia, pembabakan zaman pra aksara, jenis manusia purba, kehidupan dan kebudayaan manusia masa pra aksara, dan sistem kepercayaannya.
Dokumen tersebut membahas periodesasi kehidupan manusia purba di Indonesia, dimulai dari Zaman Paleolitikum hingga Zaman Logam. Mencakup perkembangan alat batu, pola kehidupan, dan budaya yang berkembang pada setiap zamannya. Zaman Paleolitikum ditandai dengan alat batu yang sangat sederhana, berburu dan mengumpulkan makanan. Zaman Mesolitikum dan Neolitikum mengalami kemajuan dengan alat batu yang le
Dokumen ini membahas sejarah peradaban manusia secara singkat, dimulai dari zaman prasejarah hingga zaman logam. Zaman prasejarah terbagi atas zaman batu tua, tengah, dan muda, dimana manusia menggunakan alat batu sederhana hingga canggih. Kemudian zaman logam meliputi zaman perunggu dan besi, ketika manusia sudah mampu melebur logam menjadi berbagai alat.
Situs Megalitik Gunung Padang (Materi Pengayaan Kelas X SMA/MA)Wahyu Ilman
Situs Gunung Padang terletak di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa luas situs jauh lebih besar dari perkiraan semula, yakni 150 hektar. Pengeboran dan uji karbon menunjukkan bangunan ini dibangun sejak 5.900-11.600 SM, jauh lebih tua dari perkiraan sebelumnya. Situs ini diduga merupakan bangunan monumental terbesar di Asia.
Zaman Prasejarah terbagi atas beberapa periode antara lain Zaman Batu yang terdiri dari Paleolitikum, Mesolitikum, dan Neolitikum. Pada Paleolitikum, masyarakat menggunakan batu kwarsa, batu kapur dan batu kali untuk membuat alat-alat batu dengan teknik pemotongan monofasial dan bifasial.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Catatan fosil digunakan untuk memahami sejarah kehidupan di bumi dan hubungan evolusi antar organisme
2. Batuan sedimen kaya akan fosil karena sisa-sisa organisme dapat terawetkan
3. Umur fosil ditentukan secara relatif berdasarkan lapisan batuan dan secara absolut menggunakan peluruhan isotop radioaktif
Kebudayaan Pada Masa Prasejarah Indonesianandasyifaf
Kebudayaan pada masa prasejarah Indonesia berkembang melalui beberapa zaman, yaitu zaman batu tua (Paleolitikum), zaman batu tengah (Mesolitikum), zaman batu muda (Neolitikum), zaman batu besar (Megalitikum), dan zaman logam (perunggu). Berbagai kebudayaan berkembang pada setiap zamannya dengan ciri khas alat-alat batu maupun logam tertentu.
Dokumen tersebut membincangkan tentang zaman prasejarah di Malaysia iaitu Zaman Paleolitik, Neolitik dan Logam. Zaman Paleolitik bermula 200,000 hingga 300,000 tahun lalu di mana masyarakatnya hidup berpindah-randah, menggunakan alat batu dan mempercayai animisme. Zaman Neolitik bermula 7,000 tahun lalu di mana masyarakatnya bercucuk tanam, menggunakan alat bat
Teknologi batu mulai berkembang dari penggunaan batu sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan dan berfungsi secara serbaguna. Teknologi ini terus berkembang melalui zaman Paleolitikum, Misolitikum, dan Neolitikum hingga zaman perunggu dan besi.
Dokumen ini membahas tentang pengertian zaman pra-aksara dan kebudayaan pada masa itu, meliputi zaman batu tua, batu madya, batu muda, dan batu besar. Peninggalan kebudayaan zaman tersebut berupa alat dari batu, tulang, dan logam yang digunakan untuk berburu, bercocok tanam, dan kegiatan lain. Dokumen ini juga membahas corak kehidupan masyarakat prasejarah yang terbagi menjadi masa
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA ZAMAN BATU DAN ZAMAN LOGAM Kliping Oleh Nanda Elfira...Deli Maulana Jabet
Manusia pada zaman prasejarah menggunakan berbagai alat dari batu dan logam sesuai dengan perkembangan zamannya. Pada zaman batu awal manusia menggunakan alat batu sederhana, pada zaman neolitik alat batu menjadi lebih halus, dan di zaman logam alat mulai dibuat dari perunggu dan besi.
Dokumen tersebut membahas pembagian zaman praaksara berdasarkan arkeologi dan peninggalannya. Zaman praaksara dibagi menjadi zaman batu dan zaman logam, dimana zaman batu terbagi menjadi zaman batu tua, tengah, baru, dan besar, sedangkan zaman logam terbagi menjadi zaman tembaga dan perunggu. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri dan contoh peninggalan yang ditemukan pada masing-masing z
Tentang masa pra aksara di Indonesia, pembabakan zaman pra aksara, jenis manusia purba, kehidupan dan kebudayaan manusia masa pra aksara, dan sistem kepercayaannya.
Dokumen tersebut membahas periodesasi kehidupan manusia purba di Indonesia, dimulai dari Zaman Paleolitikum hingga Zaman Logam. Mencakup perkembangan alat batu, pola kehidupan, dan budaya yang berkembang pada setiap zamannya. Zaman Paleolitikum ditandai dengan alat batu yang sangat sederhana, berburu dan mengumpulkan makanan. Zaman Mesolitikum dan Neolitikum mengalami kemajuan dengan alat batu yang le
Dokumen ini membahas sejarah peradaban manusia secara singkat, dimulai dari zaman prasejarah hingga zaman logam. Zaman prasejarah terbagi atas zaman batu tua, tengah, dan muda, dimana manusia menggunakan alat batu sederhana hingga canggih. Kemudian zaman logam meliputi zaman perunggu dan besi, ketika manusia sudah mampu melebur logam menjadi berbagai alat.
Tugas kelompok ini membahas hasil budaya masyarakat pada masa Pra-Aksara di Indonesia, meliputi zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. Pada zaman Paleolitikum ditemukan alat-alat batu seperti kapak genggam di berbagai daerah di Indonesia. Zaman Mesolitikum ditandai dengan ditemukannya bukit kerang dan alat-alat batu seperti kapak genggam dan flakes. Zaman Megalitikum men
Tugas kelompok ini membahas hasil budaya masyarakat pada masa Pra-Aksara di Indonesia, meliputi zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum. Pada zaman Paleolitikum ditemukan alat-alat batu seperti kapak genggam di berbagai daerah di Indonesia. Zaman Mesolitikum ditandai dengan ditemukannya bukit kerang dan alat-alat batu seperti kapak genggam dan serpih di Sumatra. Zaman
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. PendahuluanPendahuluan
Kubur Batu Kepingan (mungkin juga boleh disebut Kubur
Kepingan Batu) atau Slab Grave merupakan salah satu jenis
tradisi pengkebumian yang diamalkan oleh masyarakat zaman
prasejarah akhir.
3. Asal usul kebudayaan kubur batu kepingan ini tidak
dapat dikenalpasti.
Di antara tahun 30-an dan 40-an, setelah penemuan-
penemuan jenis kubur ini di kawasan Slim River
dilaporkan, beberapa orang sarjana telah cuba
membicarakan persoalan asal usul kebudayaan ini.
4. menurut R.O. Winstetd, persoalan berkaitan dengan
asal usul kebudayaan ini tidak dapat dijawab kerana
ketiadaan bukti-bukti yang jelas untuk menyokong
pendapat-pendapat yang dikemukakan.
6. Susunan kepingan batu tersebut kemudian
membentuk struktur batuan yang hampir menyerupai
sebuah peti atau keranda batu.
Struktur binaan kuburan ini kadang kala dibentuk dari
beberapa kepingan papan batu granit. Misalnya dua
atau beberapa kepingan batu granit ditegakkan di
bahagian sisi panjang yang bertindak sebagai dinding
kuburan.
7. Beberapa kepingan batu granit lagi ditegakkan di
bahagian sisi iaitu satu atau dua keping di bahagian
kepala dan satu atau dua keping di bahagian kaki.
Sementara itu beberapa keping batu granit diletakkan
secara mendatar yang berfungsi sebagai lantai batu,
manakala satu satu beberapa keping batu granit lagi
diletakkan di bahagian atas yang akan berfungsi
sebagai penutup peti batu atau kuburan tersebut.
8. Ciri-ciriCiri-ciri
Kubur batu kepingan merupakan salah satuKubur batu kepingan merupakan salah satu
kebudayaan megalith yang ditanam di dalam tanahkebudayaan megalith yang ditanam di dalam tanah
disebut sebagaidisebut sebagai cist / slab gravescist / slab graves, dan sakrofagus, dan sakrofagus
dan sebagainya yang dikait dengan kuburdan sebagainya yang dikait dengan kubur
Terdiri daripada beberapa kepingan batu granitTerdiri daripada beberapa kepingan batu granit
yang bersaiz besar yang disusun seolah-olahyang bersaiz besar yang disusun seolah-olah
membentuk keranda.membentuk keranda.
9. Lazimnya, ukuran di bahagian kepala kuburLazimnya, ukuran di bahagian kepala kubur
tersebut lebih lebar dibandingkan dengan ukurantersebut lebih lebar dibandingkan dengan ukuran
di bahagian kaki.di bahagian kaki.
Terdapat beberapa jenis objek lain yang digunakanTerdapat beberapa jenis objek lain yang digunakan
sebagai objek iringan seperti manik, serpihansebagai objek iringan seperti manik, serpihan
tembikar, periuk-belanga dan sebagainya.tembikar, periuk-belanga dan sebagainya.
10. PentarikhanPentarikhan
Tiada data yang tepat mengenai pentarikhan sebenarTiada data yang tepat mengenai pentarikhan sebenar
kebudayaan kubur batu kepingan. Namun menurutkebudayaan kubur batu kepingan. Namun menurut
sesetengan penyelidik, amalan budaya Kubur Batusesetengan penyelidik, amalan budaya Kubur Batu
Kepingan dipercayai bermula sejak Zaman LogamKepingan dipercayai bermula sejak Zaman Logam
kira-kira 300 SM, berterusan ke Zaman Protosejarahkira-kira 300 SM, berterusan ke Zaman Protosejarah
dan dikatakan berakhir sebelum 1400 Masihi.dan dikatakan berakhir sebelum 1400 Masihi.
11. Jumpaan di MalaysiaJumpaan di Malaysia
Kubur batu kepingan banyak didapati di kawasanKubur batu kepingan banyak didapati di kawasan
Indonesia terutamanya Sumatera, Jawa dan diIndonesia terutamanya Sumatera, Jawa dan di
Lembah Bernam, Perak.Lembah Bernam, Perak.
Di dalam kubur tersebut kadang kala dijumpai manik-Di dalam kubur tersebut kadang kala dijumpai manik-
manik, barang-barang yan diperbuat daripada logammanik, barang-barang yan diperbuat daripada logam
dan pecahan periuk belanga dari jenis yangdan pecahan periuk belanga dari jenis yang
digunakan di zaman Neolitik.digunakan di zaman Neolitik.
Kubur ini dibina dari kepingan batu-batu granit yangKubur ini dibina dari kepingan batu-batu granit yang
disusun secara bertindih di antara satu sama lain.disusun secara bertindih di antara satu sama lain.
12. Penemuan awal Kubur Batu Kepingan di negara iniPenemuan awal Kubur Batu Kepingan di negara ini
ialah di Changkat Mentri, sebuah anak bukit tidakialah di Changkat Mentri, sebuah anak bukit tidak
jauh dari tebing Sungai Bernam di bahagian selatanjauh dari tebing Sungai Bernam di bahagian selatan
Perak pada tahun 1895 dan kemudian ia telah digaliPerak pada tahun 1895 dan kemudian ia telah digali
pada tahun 1919.pada tahun 1919.
13. Dalam tahun yang sama kira-kira setengah batu dariDalam tahun yang sama kira-kira setengah batu dari
tapak yang sama juga, sebanyak dua buah Kuburtapak yang sama juga, sebanyak dua buah Kubur
Batu Kepingan lagi dijumpai oleh I.H.N. Evans.Batu Kepingan lagi dijumpai oleh I.H.N. Evans.
Tahun 1930, I.H.N. Evans juga melaporkanTahun 1930, I.H.N. Evans juga melaporkan
penemuan sebuah lagi Kubur Batu Kepingan dipenemuan sebuah lagi Kubur Batu Kepingan di
Ladang Sungai Klah, PerakLadang Sungai Klah, Perak..
14. Pada tahun 1936, tiga buah lagi Kubur Batu
Kepingan dijumpai di Slim, Daerah Batang Padang,
dan sebuah lagi di Ladang Sungai Kruit, Sungkai
seperti yang dilaporkan oleh H.D. Collings.
Menurut Collings, kira-kira 75 buah Kubur Batu
Kepingan pernah dijumpai di kawasan Slim ketika
pembinaan lebuhraya di kawasan itu, namun semua
musnah akibat pembinaan tersebut.
15. Menurut Collings juga sebanyak 89 buah lagi Kubur
Batu Kepingan telah dijumpai bersama-sama alat besi
bersoket di Ladang Getah Sungai Belata dekat
Kerling di bahagian utara Selangor mungkin adalah
serpihan-serpihan dari Kubur Batu Kepingan
16. Salah sebuah Kubur Batu Kepingan yang ditemui di negara ini
adalah hasil kajian yang dilakukan oleh Leong Sau Heng iaitu
pada bulan Februari 1993 semasa kerja-kerja ekskavasi di
Ladang 51 di Ladang Ulu Bernam, Changkat Menteri, Perak.
Kubur yang berukuran 220 cm X 70 cm ini terletak
berhampiran Sungai Bernam, Perak.
Hasil kajian beliau mendapati ia merupakan contoh Kubur
Batu Kepingan dari peringkat yang terkemudian. Kepingan
batu granit yang digunakan adalah lebih nipis dan Kubur Batu
Kepingan yang dibina tidak berlantai berbanding dengan
Kubur Batu Kepingan peringkat awal.
17. Walaupun ada sesetengah penyelidik yang berpendapatWalaupun ada sesetengah penyelidik yang berpendapat
tinggalan Kubur Batu Kepingan adalah tradisi Zamantinggalan Kubur Batu Kepingan adalah tradisi Zaman
Megalitik, namun ada juga penyelidik yang melihat hubungMegalitik, namun ada juga penyelidik yang melihat hubung
kaitnya dengan Zaman Logam Akhir. Kewujudan Kubur Batukaitnya dengan Zaman Logam Akhir. Kewujudan Kubur Batu
Kepingan juga dikatakan sebagai zaman peralihan sebelumKepingan juga dikatakan sebagai zaman peralihan sebelum
munculnya Zaman Protosejarah.munculnya Zaman Protosejarah.
Tinggalan Kubur Batu Kepingan juga dikaitkan sebagaiTinggalan Kubur Batu Kepingan juga dikaitkan sebagai
pengkebumianpengkebumian sekundersekunder kerana tidak ditemui tulang-tulangkerana tidak ditemui tulang-tulang
mayat di dalam kubur tersebutmayat di dalam kubur tersebut
18. KesimpulanKesimpulan
Kubur batu kepingan merupakan amalan masyarakat
pesisir pantai di Lembah Bernam, Perak terutama di
kawasan Sungkai, Changkat Mentri dan Slim River.
19. Bukti-bukti ini menunjukkan bahawa amalan budayaBukti-bukti ini menunjukkan bahawa amalan budaya
kubur batu kepingan dipercayai bermula pada zamankubur batu kepingan dipercayai bermula pada zaman
logam kira-kira 300 sebelum Masihi, berterusan kelogam kira-kira 300 sebelum Masihi, berterusan ke
zaman protosejarah dan tamat sebelum 1400 Masihi.zaman protosejarah dan tamat sebelum 1400 Masihi.