Dokumen ini merupakan Standard Operating Procedure (SOP) untuk triase di Unit Gawat Darurat Puskesmas Tumpang. SOP ini menjelaskan tentang pengertian triase sebagai memilah dan menentukan derajat kegawatan penderita, tujuan untuk menentukan prioritas dan tempat pelayanan, serta prosedur mulai dari penerimaan pasien hingga penetapan prioritas pelayanan berdasarkan derajat kegawatan.
Dokumen ini memberikan prosedur pemberian obat secara per oral di Puskesmas Tumpang. Prosedur terdiri dari persiapan alat seperti obat, sendok, gelas air minum, dan tisu. Kemudian dilakukan penatalaksanaan dengan memberitahu pasien, menyiapkan obat, mencuci tangan perawat, memeriksa kembali obat, memberikan obat ke pasien sambil menunggu ditelan, mengamati respon pasien, membersihkan alat, dan mencuc
(1) Dokumen ini memberikan pedoman untuk mendiagnosa dan memberikan pertolongan pada pasien gastritis akut di Puskesmas Tumpang. (2) Definisi gastritis akut adalah peradangan lambung akibat penggunaan obat analgetik atau makanan yang merangsang lambung. (3) Tata laksana meliputi diagnosis, pemberian obat antispam, antasida, H2 bloker dan anti emetik, serta infus bila dehidrasi dan pendinginan lambung bila ada pendarahan
Dokumen ini berisi tentang SOP pemberian penyuluhan secara individu atau keluarga di Puskesmas Tumpang. SOP ini menjelaskan tentang pengertian, tujuan, kebijakan, dan prosedur dalam pemberian penyuluhan secara individu atau keluarga agar pasien dapat memahami penyakitnya dengan baik.
SOP ini menjelaskan tata cara pengadaan obat, bahan dan alat kesehatan di UGD Puskesmas Tumpang. Pengadaan dilakukan setiap bulan berdasarkan perencanaan kebutuhan, atau sewaktu-waktu jika dibutuhkan. Petugas pengelola membuat perencanaan kebutuhan, mengajukan ke Instalasi Farmasi, menerima dan mencatat penerimaan, serta membuat rekapitulasi stok setiap bulan.
Dokumen ini memberikan pedoman penanganan kasus gastroenteritis (GE) di Puskesmas Tumpang. GE ditandai dengan muntah dan diare berulang yang menyebabkan kehilangan cairan tubuh. Terdapat 3 tingkat dehidrasi yaitu ringan, sedang dan berat, yang masing-masing ditangani dengan rehidrasi peroral atau parenteral. Tujuannya agar petugas dapat mengenali gejala, tingkat dehidrasi, dan menghitung kebutuhan cairan pasien GE.
Dokumen ini merupakan Standard Operating Procedure (SOP) untuk triase di Unit Gawat Darurat Puskesmas Tumpang. SOP ini menjelaskan tentang pengertian triase sebagai memilah dan menentukan derajat kegawatan penderita, tujuan untuk menentukan prioritas dan tempat pelayanan, serta prosedur mulai dari penerimaan pasien hingga penetapan prioritas pelayanan berdasarkan derajat kegawatan.
Dokumen ini memberikan prosedur pemberian obat secara per oral di Puskesmas Tumpang. Prosedur terdiri dari persiapan alat seperti obat, sendok, gelas air minum, dan tisu. Kemudian dilakukan penatalaksanaan dengan memberitahu pasien, menyiapkan obat, mencuci tangan perawat, memeriksa kembali obat, memberikan obat ke pasien sambil menunggu ditelan, mengamati respon pasien, membersihkan alat, dan mencuc
(1) Dokumen ini memberikan pedoman untuk mendiagnosa dan memberikan pertolongan pada pasien gastritis akut di Puskesmas Tumpang. (2) Definisi gastritis akut adalah peradangan lambung akibat penggunaan obat analgetik atau makanan yang merangsang lambung. (3) Tata laksana meliputi diagnosis, pemberian obat antispam, antasida, H2 bloker dan anti emetik, serta infus bila dehidrasi dan pendinginan lambung bila ada pendarahan
Dokumen ini berisi tentang SOP pemberian penyuluhan secara individu atau keluarga di Puskesmas Tumpang. SOP ini menjelaskan tentang pengertian, tujuan, kebijakan, dan prosedur dalam pemberian penyuluhan secara individu atau keluarga agar pasien dapat memahami penyakitnya dengan baik.
SOP ini menjelaskan tata cara pengadaan obat, bahan dan alat kesehatan di UGD Puskesmas Tumpang. Pengadaan dilakukan setiap bulan berdasarkan perencanaan kebutuhan, atau sewaktu-waktu jika dibutuhkan. Petugas pengelola membuat perencanaan kebutuhan, mengajukan ke Instalasi Farmasi, menerima dan mencatat penerimaan, serta membuat rekapitulasi stok setiap bulan.
Dokumen ini memberikan pedoman penanganan kasus gastroenteritis (GE) di Puskesmas Tumpang. GE ditandai dengan muntah dan diare berulang yang menyebabkan kehilangan cairan tubuh. Terdapat 3 tingkat dehidrasi yaitu ringan, sedang dan berat, yang masing-masing ditangani dengan rehidrasi peroral atau parenteral. Tujuannya agar petugas dapat mengenali gejala, tingkat dehidrasi, dan menghitung kebutuhan cairan pasien GE.
Dokumen ini memberikan pedoman dalam menangani pasien yang mengalami shock anafilaktik akibat alergi terhadap obat atau zat tertentu. Prosedur yang harus dilakukan antara lain memberikan adrenalin secara intramuskular atau intravena, aminophillin untuk menangani bronkospasme, serta antihistamin dan kortikosteroid untuk menangani gejala alergi. Dokumen ini bertujuan memberikan panduan dalam penanganan pasien shock anafilaktik sesuai standar operasional
Dokumen ini memberikan pedoman tentang penanganan asma bronchiale di Puskesmas Tumpang. Terdiri dari penjelasan singkat tentang definisi asma, tujuan dokumen, dan kebijakan penanganan. Kemudian memberikan prosedur diagnosa dan terapi asma yang meliputi pemberian oksigen, obat bronkodilatator, steroid, antibiotik, hidrasi, dan bila diperlukan rujukan ke RS. Terakhir disebutkan unit terkait dalam penanganan asma.
Dokumen ini merupakan SOP pengambilan dan penyediaan spesimen untuk dikirim ke laboratorium bagi pasien UGD Puskesmas Tumpang. SOP ini menjelaskan prosedur persiapan peralatan, penatalaksanaan pengambilan spesimen seperti mencatat nama pasien dan jenis pemeriksaan, menyediakan tempat penampungan yang sudah diberi label, serta pengiriman dan pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium. Prosedur ini
Dokumen ini memberikan pedoman penanganan jenazah pasien yang meninggal dunia di Puskesmas Tumpang. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu (1) petugas memakai alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker, (2) membersihkan tubuh jenazah dengan larutan kaporit, (3) mengkafani jenazah, (4) menyerahkan jenazah kepada masyarakat untuk dishalatkan dan dikuburkan. Langk
Dokumen ini memberikan pedoman tentang pemeliharaan alat-alat keperawatan dan kedokteran di Puskesmas Tumpang. Terdapat empat prosedur utama yaitu (1) membersihkan dan desinfeksi alat logam, (2) mensterilkan dan menyimpan alat logam, (3) pemeliharaan tensimeter, dan (4) membersihkan serta mendesinfeksi pispot dan urinal. Prosedur mencakup tahapan-tahapan seperti membersihkan, merendam dalam lar
Dokumen ini berisi tentang prosedur penggunaan obat dan alat kesehatan di ambulance Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Cempaka Putih. Dokumen ini menjelaskan jenis-jenis obat dan alat yang disediakan di ambulance beserta prosedur penggunaannya, seperti obat hanya boleh digunakan saat merujuk pasien atau posko darurat, serta harus dicatat penggunaannya. Dokumen ini juga menyebutkan peraturan terk
Penyimpanan obat dan vaksin di puskesmas melibatkan berbagai aspek penting seperti pengaturan suhu dan lingkungan yang tepat, sistem pengawasan berkala, serta penggolongan berdasarkan jenis dan sensitivitas obat untuk menjaga efektivitas dan keamanannya.
Prosedur pelayanan farmasi bagi pasien rawat inapSisca Yoliza
Prosedur pelayanan farmasi di depo rawat inap mencakup proses penulisan resep oleh dokter, penyerahan kartu obat ke depo farmasi, penyiapan dan penyerahan obat ke pasien, serta pencatatan dan pelaporan pemakaian obat narkotika dan psikotropika. Prosedur berbeda untuk pasien umum, Jamkesmas, Jampersal dan Jamkesda yang mengacu pada standar formularium.
Dokumen tersebut memberikan pedoman umum tentang observasi pasien gawat dan penatalaksanaan heacting di UGD, mencakup persiapan peralatan dan prosedur dasar untuk memantau kondisi pasien gawat secara berkala serta membersihkan dan menjahit luka terbuka.
Dokumen tersebut membahas prosedur pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi internasional bagi awak kapal (ABK). Ia menjelaskan persiapan sumber daya manusia dan sarana prasarana yang dibutuhkan, langkah-langkah pemeriksaan kesehatan dan pemberian vaksin, serta jejaring kerja yang terkait dengan kegiatan tersebut.
Dokumen ini memberikan panduan langkah-langkah melakukan penjahitan luka pada pasien yang mengalami luka robek, dengan tujuan mencegah infeksi dan membantu proses penyembuhan luka. Langkah-langkahnya meliputi persiapan alat dan bahan, membersihkan luka, memberikan anestesi, menjahit luka dengan benang dan jarum sesuai kebutuhan, membalut luka, serta memberitahu pasien tentang perawatan di rumah.
Organisasi pengelolaan obat di rumah sakit meliputi perencanaan kebutuhan obat tahunan oleh unit pelayanan, kompilasi kebutuhan oleh instalasi farmasi, pengajuan program farmasi tahunan ke direktur, pengadaan obat oleh unit logistik, pendistribusian obat ke unit pelayanan dan pasien oleh instalasi farmasi.
Dokumen ini memberikan pedoman dalam menangani pasien yang mengalami shock anafilaktik akibat alergi terhadap obat atau zat tertentu. Prosedur yang harus dilakukan antara lain memberikan adrenalin secara intramuskular atau intravena, aminophillin untuk menangani bronkospasme, serta antihistamin dan kortikosteroid untuk menangani gejala alergi. Dokumen ini bertujuan memberikan panduan dalam penanganan pasien shock anafilaktik sesuai standar operasional
Dokumen ini memberikan pedoman tentang penanganan asma bronchiale di Puskesmas Tumpang. Terdiri dari penjelasan singkat tentang definisi asma, tujuan dokumen, dan kebijakan penanganan. Kemudian memberikan prosedur diagnosa dan terapi asma yang meliputi pemberian oksigen, obat bronkodilatator, steroid, antibiotik, hidrasi, dan bila diperlukan rujukan ke RS. Terakhir disebutkan unit terkait dalam penanganan asma.
Dokumen ini merupakan SOP pengambilan dan penyediaan spesimen untuk dikirim ke laboratorium bagi pasien UGD Puskesmas Tumpang. SOP ini menjelaskan prosedur persiapan peralatan, penatalaksanaan pengambilan spesimen seperti mencatat nama pasien dan jenis pemeriksaan, menyediakan tempat penampungan yang sudah diberi label, serta pengiriman dan pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium. Prosedur ini
Dokumen ini memberikan pedoman penanganan jenazah pasien yang meninggal dunia di Puskesmas Tumpang. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu (1) petugas memakai alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker, (2) membersihkan tubuh jenazah dengan larutan kaporit, (3) mengkafani jenazah, (4) menyerahkan jenazah kepada masyarakat untuk dishalatkan dan dikuburkan. Langk
Dokumen ini memberikan pedoman tentang pemeliharaan alat-alat keperawatan dan kedokteran di Puskesmas Tumpang. Terdapat empat prosedur utama yaitu (1) membersihkan dan desinfeksi alat logam, (2) mensterilkan dan menyimpan alat logam, (3) pemeliharaan tensimeter, dan (4) membersihkan serta mendesinfeksi pispot dan urinal. Prosedur mencakup tahapan-tahapan seperti membersihkan, merendam dalam lar
Dokumen ini berisi tentang prosedur penggunaan obat dan alat kesehatan di ambulance Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Cempaka Putih. Dokumen ini menjelaskan jenis-jenis obat dan alat yang disediakan di ambulance beserta prosedur penggunaannya, seperti obat hanya boleh digunakan saat merujuk pasien atau posko darurat, serta harus dicatat penggunaannya. Dokumen ini juga menyebutkan peraturan terk
Penyimpanan obat dan vaksin di puskesmas melibatkan berbagai aspek penting seperti pengaturan suhu dan lingkungan yang tepat, sistem pengawasan berkala, serta penggolongan berdasarkan jenis dan sensitivitas obat untuk menjaga efektivitas dan keamanannya.
Prosedur pelayanan farmasi bagi pasien rawat inapSisca Yoliza
Prosedur pelayanan farmasi di depo rawat inap mencakup proses penulisan resep oleh dokter, penyerahan kartu obat ke depo farmasi, penyiapan dan penyerahan obat ke pasien, serta pencatatan dan pelaporan pemakaian obat narkotika dan psikotropika. Prosedur berbeda untuk pasien umum, Jamkesmas, Jampersal dan Jamkesda yang mengacu pada standar formularium.
Dokumen tersebut memberikan pedoman umum tentang observasi pasien gawat dan penatalaksanaan heacting di UGD, mencakup persiapan peralatan dan prosedur dasar untuk memantau kondisi pasien gawat secara berkala serta membersihkan dan menjahit luka terbuka.
Dokumen tersebut membahas prosedur pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi internasional bagi awak kapal (ABK). Ia menjelaskan persiapan sumber daya manusia dan sarana prasarana yang dibutuhkan, langkah-langkah pemeriksaan kesehatan dan pemberian vaksin, serta jejaring kerja yang terkait dengan kegiatan tersebut.
Dokumen ini memberikan panduan langkah-langkah melakukan penjahitan luka pada pasien yang mengalami luka robek, dengan tujuan mencegah infeksi dan membantu proses penyembuhan luka. Langkah-langkahnya meliputi persiapan alat dan bahan, membersihkan luka, memberikan anestesi, menjahit luka dengan benang dan jarum sesuai kebutuhan, membalut luka, serta memberitahu pasien tentang perawatan di rumah.
Organisasi pengelolaan obat di rumah sakit meliputi perencanaan kebutuhan obat tahunan oleh unit pelayanan, kompilasi kebutuhan oleh instalasi farmasi, pengajuan program farmasi tahunan ke direktur, pengadaan obat oleh unit logistik, pendistribusian obat ke unit pelayanan dan pasien oleh instalasi farmasi.
SOP Sterilisasi alat medis pada masa pandemi.docxelina183093
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
SOP sterilisasi alat medis pada masa pandemi mencakup prosedur dekontaminasi dan sterilisasi kering untuk menjadikan alat medis steril sesuai pedoman pencegahan infeksi di fasilitas kesehatan.
Perjanjian Kinerja antara Apoteker Ahli Pertama dengan RSUD Besuki tahun 2023 mencakup 4 sasaran strategis yaitu: (1) peningkatan jumlah dokumen laporan farmasi dan perbekalan kesehatan, (2) peningkatan komunikasi informasi kesehatan, (3) peningkatan konseling obat, dan (4) peningkatan pemantauan suhu penyimpanan farmasi.
Dokumen tersebut membahas standar-standar manajemen dan penggunaan obat (MPO) di rumah sakit. Terdapat tujuh bagian utama MPO yaitu organisasi dan manajemen, seleksi dan pengadaan, penyimpanan, pemesanan dan pencatatan, persiapan dan penyaluran, pemberian, dan pemantauan. Setiap bagian dijabarkan lebih lanjut melalui beberapa standar dan kriteria yang harus dipenuhi rumah sakit dalam menjalankan
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi pengelolaan obat mulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pelayanan ke pasien, serta pencatatan dan pelaporan. Tugas petugas farmasi antara lain memastikan ketersediaan obat yang tepat untuk pasien dan memberikan informasi tentang penggunaan obat.
1. POSBINDU PTM merupakan kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular seperti merokok, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stress, hipertensi, dan hiperkolesterolemia secara terpadu dan berkala.
Similar to 07 protappengelolaanobat bahan_alkes (15)
1. Status
Dokumen Induk Salinan No.Distribusi
SOP
PENGELOLAAN ALAT –ALAT KEPRERAWATAN DAN KEDOKTERAN
No Dokumen No Revisi Halaman
PT-TUMPANG. UGD - 07 00 1/1
Puskesmas
Tumpang
PROTAP Tanggal Terbit Disetujui oleh,
Kepala UPTD Puskesmas Tumpang
UGD 21 April 2008
dr. Sri Ratna Murti P
NIP. 140228521
Pengertian Mengelola obat/ bahan/ alkes yang masuk dan keluar Puskesmas
Tujuan Sebagai acuan tatalaksana melakukan inventarisasi obat/ bahan/ alkes, mendistribusi
dan mengevaluasi
Kebijakan Pengelolaan alkes dibawah tanggung jawab logistik
Prosedur 1. Semua alkes digudang Puskesmas tercatat dalam buku stock alkes yaitu :
Buku inventaris
2. Setiap pengeluaran dan penerimaan alkes di catat dalam buku stock alkes.
3. Setiap penggunaan obat / alkes kepada penderita dicatat dalam buku tersendiri.
4. Secara berkala dilakukan evaluasi mengenai pengelolaan alkes.
Unit LOGISTIK, APOTEK
terkait