Dokumen ini menjelaskan prosedur identifikasi kebutuhan masyarakat di Puskesmas Welahan I melalui kotak saran dan langsung dari pelanggan untuk digunakan sebagai pedoman dalam memenuhi harapan masyarakat. Prosedurnya meliputi pengumpulan masukan dari kotak saran dan pelanggan, analisis kebutuhan, perencanaan tindak lanjut, pelaksanaan dan pelaporan hasil ke kepala puskesmas.
Melahirkan Normal Di Rumah,Melahirkan Normal Tanpa Jahitan,Melahirkan Normal Setelah Caesar,Melahirkan Normal Tanpa Rasa Sakit,Melahirkan Normal Indonesia,Melahirkan Normal Dengan Bpjs,Melahirkan Menurut Islam ,Melahirkan Mudah,Melahirkan Mendadak,Melahirkan Muda,Melahirkan Normal,Melahirkan Sesar,Melahirkan Di Air,Melahirkan Dalam Air,Melahirkan Anak,Melahirkan Secara Normal,Melahirkan Caesar,Melahirkan Sendiri,Melahirkan Di Rumah,Melahirkan Tanpa Rasa Sakit,Melahirkan,Melahirkan Anak Pertama,Melahirkan Anak Kembar,Melahirkan Anak Kedua,Melahirkan Anak Kedua Lebih Mudah,Melahirkan Anak Ketiga
Konsep Dasar Kebidanan,Biaya Persalinan Operasi Caesar,Undang Undang Kebidanan,Klinik Kebidanan Di Bandung,Biaya Persalinan Normal Di Bidan 2015,Ibu Hamil Di Rumah Sakit,Spesialis Dokter Kandungan,Pengalaman Melahirkan Di Bidan,Klinik 24 Jam Bandung,Materi Konsep Kebidanan,Data Rumah Sakit
Melahirkan Normal Di Rumah,Melahirkan Normal Tanpa Jahitan,Melahirkan Normal Setelah Caesar,Melahirkan Normal Tanpa Rasa Sakit,Melahirkan Normal Indonesia,Melahirkan Normal Dengan Bpjs,Melahirkan Menurut Islam ,Melahirkan Mudah,Melahirkan Mendadak,Melahirkan Muda,Melahirkan Normal,Melahirkan Sesar,Melahirkan Di Air,Melahirkan Dalam Air,Melahirkan Anak,Melahirkan Secara Normal,Melahirkan Caesar,Melahirkan Sendiri,Melahirkan Di Rumah,Melahirkan Tanpa Rasa Sakit,Melahirkan,Melahirkan Anak Pertama,Melahirkan Anak Kembar,Melahirkan Anak Kedua,Melahirkan Anak Kedua Lebih Mudah,Melahirkan Anak Ketiga
Konsep Dasar Kebidanan,Biaya Persalinan Operasi Caesar,Undang Undang Kebidanan,Klinik Kebidanan Di Bandung,Biaya Persalinan Normal Di Bidan 2015,Ibu Hamil Di Rumah Sakit,Spesialis Dokter Kandungan,Pengalaman Melahirkan Di Bidan,Klinik 24 Jam Bandung,Materi Konsep Kebidanan,Data Rumah Sakit
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS MELATA FIX TAHUN 2022_100723.pdfELande
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan. Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya,
Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari : perencanaan
tingkat puskesmas, lokakarya mini puskesmas, penilaian kinerja puskesmas dan
manajemen sumberdaya termasuk alat; obat; keuangan dan tenaga; serta didukung
dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan (sistem informasi manajemen
puskesmas/SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui
penerapan quality assurance).
Penilaian kinerja puskesmas dilakukan sebagai upaya untuk melakukan
penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat
puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena setiap puskesmas melakukan penilaian
kinerjanya secara mandiri kemudian dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan
verifikasi hasilnya. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten/kota
bersama puskesmas dapat menetapkan puskesmas ke dalam kelompok (I,II,III) sesuai
dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok, dinas kesehatan kabupaten/kota
dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya
sehingga urutan pencapaian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan pembinaan
secara lebih mendalam dan terfokus.
Evaluasi hasil kinerja/kegiatan yang dilaksanakan harus dapat digunakan
untuk menyusun perencanaan yang akan datang dan selanjutnya perencanaan yang
dibuat dapat dipantau dan dinilai hasilnya.
Akhir kata, kami menyadari bahwa pembuatan penilaian kinerja puskesmas
ini masih belum sempurna, untuk itu saran dan masukan dalam penyempurnaan
penilaian kinerja puskesmas ini
sangat kami diharapkan
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan. Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya,
Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari : perencanaan
tingkat puskesmas, lokakarya mini puskesmas, penilaian kinerja puskesmas dan
manajemen sumberdaya termasuk alat; obat; keuangan dan tenaga; serta didukung
dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan (sistem informasi manajemen
puskesmas/SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui
penerapan quality assurance).
Penilaian kinerja puskesmas dilakukan sebagai upaya untuk melakukan
penilaian hasil kerja/prestasi puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat
puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena setiap puskesmas melakukan penilaian
kinerjanya secara mandiri kemudian dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan
verifikasi hasilnya. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten/kota
bersama puskesmas dapat menetapkan puskesmas ke dalam kelompok (I,II,III) sesuai
dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok, dinas kesehatan kabupaten/kota
dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya
sehingga urutan pencapaian kinerjanya dapat diketahui
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. UPT
PUSKESMAS
WELAHAN I
Identifikasi Kebutuhan Masyarakat
SPO
No.Dokumen ADM/004/I/2015 Ditetapkan Oleh Kepala UPT
Puskesmas Welahan I
dr. Zulfah Kusdiyarti
NIP.19720825 200212 2 002
No. Revisi
Tanggal Terbit 1 Juni 2015
Halaman
1. Pengertian Identifikasi Kebutuhan masyarakat adalah
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melaksanakan pengumpulan informasi harapan pelanggan
Puskesmas.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Welahan I Nomor : 006 Tahun 2015 tentang Informasi
Kepada Pelanggan
4. Referensi Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat, Kementrian Pendayaan
Aparatur Negara RI, 2004.
5. Prosedur A. Identifikasi kebutuhan melalui kotak saran,
1. Petugas kelompok kerja administrasi dan manajemen (admen) Puskesmas
membuka kotak saran Puskesmas setiap bulan,
2. Petugas admen merekap isi kotak saran didalam rekapan harapan pelanggan
Puskesmas,
3. Petugas admen memisahkan/ memilah- milah sesuai dengan kelompok kerja
(Pokja) ,
4. Petugas admen memberikan rekapan kotak saran sesuai dengan Pokja,
5. Koodinator Pokja menerima rekapan kotak saran, dan dimasukan kedalam
rekapan Pokja puskesmas,
6. Koordinator bersama pelaksana pokja mengidentifikasi kebutuhan
masyarakat
7. Koordinator bersama pelaksana pokja menganalisa kebutuhan masyarakat
8. Koordinator dan pelaksana pokja membuat rencana tindak lanjut dan tindak
lanjut
B. Identifikasi langsung dari pelanggan.
1. Petugas menerima informasi harapan pelanggan dari karyawan Puskesmas
maupun dari pelanggan baik bicara langsung, telepon maupun SMS
2. Petugas memasukan harapan pelanggan kedalam rekapan Petugas ,
3. Petugas mengidentifikasi harapan masyarakat kedalam rekapan identifikasi
petugas
4. Petugas dan Pelaksana Puskesmas membahas hasil identifikasi harapan
pelanggan Puskesmas,
5. Petugas dan pelaksana Puskesmas membuat rencana tindak lanjut hasil
pembahasan harapan pelanggan,
6. Petugas dan Pelaksana Puskesmas membagi tugas menyelesaikan
permasalahan harapan masyarakat
7. Pelaksana Puskesmas melaksanakan kegiatan sesuai dengan pembagian tugas
yang telah diterima dengan mencatat pada buku kegiatan individu,
8. Petugas Puskesmas melapor kepada kepala Puskesmas tentang hasil bahasan
harapan pelanggan Puskesmas,
9. Kepala Puskesmas meneliti dan memberi umpan balik atas laporan Petugas
Puskesmas
2. UPT
PUSKESMAS
WELAHAN I
Identifikasi Kebutuhan Masyarakat
SPO
No.Dokumen ADM/004/I/2015 Ditetapkan Oleh Kepala UPT
Puskesmas Welahan I
dr. Zulfah Kusdiyarti
NIP.19720825 200212 2 002
No. Revisi
Tanggal Terbit 1 Juni 2015
Halaman
6. Unit Terkait 1. Tim Mutu Puskesmas
2. Petugas administrasi dan manajemen
3. Koodinator upaya Puskesmas
4. Petugas Pelayanan Klinis
5. Kepala Puskesmas