Black box testing fokus pada pengujian fungsional perangkat lunak berdasarkan kondisi input dan output tanpa melihat proses internalnya. Metode utamanya adalah equivalence class testing dan boundary value analysis, yang membuat kasus tes berdasarkan kelas input yang setara dan nilai batas.
Powerpoint Database Design dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Sistem Design jurusan Teknik Informatika Semester 3. Dijelaskan juga perbandingan antara File Konvensional dengan Database.
Makalah analisis dan perancangan Sistem InformasiAsenah20
ebagai tugas mingguan sistem informasi manajemen
Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Nama : Asenah
NIM : 43216110336
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Tahun : 2016/2017
Universitas Mercubuana Jakarta
Powerpoint Database Design dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Sistem Design jurusan Teknik Informatika Semester 3. Dijelaskan juga perbandingan antara File Konvensional dengan Database.
Makalah analisis dan perancangan Sistem InformasiAsenah20
ebagai tugas mingguan sistem informasi manajemen
Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Nama : Asenah
NIM : 43216110336
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Tahun : 2016/2017
Universitas Mercubuana Jakarta
Materi yang ada pada slide ini berisi :
Background testing
Issue
Testing technique
----------------------------------------------------------------------
Keep in touch with me in :
Email : rizkiadamunikom@gmail.com
2. Pengujian black box berfokus pada pengujian
persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk
mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai
dengan persyaratan fungsional suatu program.
Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat
berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau
kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang
ada, tanpa melihat bagaimana proses untuk
mendapatkan keluaran tersebut.
Blackbox testing
3. I
e
Input test data
OeOutput test results
System
Inputs causing
anomalous
behaviour
Outputs which reveal
the presence of
defects
5. Pengujian black box harus dapat
menjawab pertanyaan sebagai berikut :
a. Bagaimana validitas fungsional diuji
b. Kelas input apa yang akan membuat kasus
pengujian menjadi lebih baik
c. Apakah system akan sangat sensitive
terhadap harga input tertentu
d. Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi
e. Kecepatan data apa dan volume data apa yang
akan ditoleransi oleh system
f. Apa pengaruh kombinasi tertentu dari data
terhadap system operasi.
6. Proses Pada Black Box Testing (1)
• Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari
perangkat lunak.
• Pemilihan jenis input yang memungkinkan
menghasilkan output benar serta jenis input
yang memungkinkan output salah pada
perangkat lunak yang sedang diuji.
• Menentukan output untuk suatu jenis input
7. Proses Pada Black Box Testing (2)
• Pengujian dilakukan dengan input-input yang
telah benar-benar diseleksi.
• Melakukan pengujian.
• Pembandingan output yang dihasilkan dengan
output yang diharapkan.
• Menentukan fungsionalitas yang seharusnya
ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.
8. Black Box Testing
• Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap
level pembangunan sistem
9. Black Box Testing
• Keunggulan
– Dapat memilih subset test yang secara
efektif dan efisien dapat menemukan cacat.
– Dapat membantu memaksimalkan testing
investment.
• Kelemahan
– Terdapat kemungkinan masih ada beberapa
jalur eksekusi yang belum pernah diuji oleh
tester
11. Equivalence Class Testing
• Teknik yang digunakan untuk mengurangi jumlah test case
yang ada pada saat pengujian. Kebanyakan tester
menggunakan teknik yang simpel ini meskipun secara
formal tester tersebut tidak mengetahui mengenai metode
desain formal dalam pengujian perangkat lunak.
• Kasus uji yang didesain untuk Equivalence class testing
berdasarkan pada evaluasi dari ekuivalensi jenis/class untuk
kondisi input.
• Class-class yang ekuivalen merepresentasikan
sekumpulan keadaan valid dan invalid untuk kondisi
input. Biasanya kondisi input dapat berupa spesifikasi nilai
numerik, kisaran nilai, kumpulan nilai yang berhubungan
atau kondisi boolean
12. Langkah-langkah
Equivalence Class Testing
Identifikasi kelas-kelas yang ekuivalen
(equivalence class).
Buat test case untuk tiap-tiap equivalence
class.
Jika memungkinkan buat test case tambahan
yang acak yang memungkinkan ditemukannya
cacat pada perangkat lunak.
13. Continuous equivalence classes
• Contoh nilai untuk pendapatan/ salary yang
disyaratkan untuk melakukan pembelian
rumah secara kredit:
14. Discrete equivalence classes
• Contoh nilai untuk jumlah kemilikan rumah
yang disyaratkan untuk melakukan pembelian
rumah secara kredit:
15. Single selection equivalence classes
• Contoh nilai untuk kategori pengajuan yang
disyaratkan untuk melakukan pembelian
rumah secara kredit:
16. Multiple selection equivalence class
• Contoh nilai untuk jenis rumah yang
disyaratkan untuk melakukan pembelian
rumah secara kredit:
17. Contoh
Sebuah aplikasi perbankan otomatis, dimana aplikasi ini digunakan oleh
nasabah untuk bertransaksi dengan Bank menggunakan ATM.
Untuk aksesnya menggunakan password/PIN dengan 4 digit dan diikuti
dengan serangkaian perintah kata kunci yang memicu berbagai fungsi
perbankan.
Sebagian input data dari aplikasi ini adalah :
– Password/PIN : 4 digit
– Pilihan menu : “penarikan”, “pembayaran”
“informasi” , “transfer”, dll
18. Pembahasan
Kondisi input yang sesuai dengan masing2 elemen
data untuk aplikasi perbankan tersebut adalah :
Password/PIN : kondisi input range (4 digit
numeric)
Pilihan menu: kondisi input himpunan (berisi
beberapa pilihan/perintah)
19. Data test case
Data test case yang didesain adalah :
– Password/PIN (kondisi input : range)
Valid (0000, 1111, 1234, 9876, 999)
Invalid (000, 789, 555, 999, 100)
Invalid (00, 11, 99, 12, 89)
– Pilihan menu (kondisi input : himpunan)
Valid (“penarikan”, “pembayaran”, “informasi”, “transfer”)
Invalid (1, 3, 5, 0)
Invalid (cancel, stop, enter, clear)
20. Boundary Value Testing
• Boundary value testing fokus kepada suatu
batasan nilai dimana kemungkinan terdapat cacat
yang tersembunyi.
• BVT mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang
melatih nilai-nilai batas. BVT merupakan desain
teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence
class testing. Dari pada memfokuskan hanya pada
kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji
dari domain output.
21. Langkah-langkah
Boundary Value Testing
• Identifikasi kelas-kelas yang ekuivalen
(equivalence class).
• Identifikasi batasan untuk tiap equivalence
class.
• Buat test case untuk tiap batasan suatu nilai
dengan memilih titik pada batasan, satu titik
pada nilai bawah batasan dan satu titik pada
nilai atas batasan.
22. Boundary values for a continuous
range of inputs
• Contoh untuk nilai pendapatan/ salary:
23. Boundary values for a discrete range
of inputs.
• Contoh nilai untuk jumlah tempat tinggal
(dwellings) yang dimiliki oleh seseorang:
30. Tugas Pertemuan yang akan datang !
• Membuat/Mencari Sofware Aplikasi Sistem
Informasi (Identitas Sofware Jelas)
• Buatlah Test Case Dengan Metode Black Box
Testing
• Buat Laporan Pengujian Berdasarkan Test Case
Tersebut