Disusun oleh:
ARRIZQY NUR SHABRINA/5209100053
Menurut IEEE Std 610,12 (IEEE, 1990) definisi
Testing ada 2, yaitu

(1)   Proses dari sebuah sistem operasi atau
      komponen dalam kondisi tertentu,
      mengamati atau dan membuat evaluasi dari
      beberapa aspek sistem atau komponen.
(2)   Proses menganalisis item Software untuk
      mendeteksi perbedaan antara kondisi yang
      sudah ada dan yang diperlukan (bug) dan
      mengevaluasi fitur dari item Software. "
   Berikut merupakan 2 framework dasar strategi
    testing:


              1
                       • Big bang Testing




              2
                       • Incremental Testing
   Untuk menguji perangkat lunak secara
    keseluruhan, setelah menyelesaikan paket
    yang tersedia.
   Untuk menguji perangkat lunak secara bertahap
    dalam modul, dari yang sudah selesai (unit tests),
   kemudian menguji secara kelompok dari modul uji
    yang terintegrasi dengan modul yang baru selesai
    (integration tests).
   Proses ini berlanjut sampai semua paket modul
    telah diuji. Setelah fase ini selesai, seluruh paket
    diuji secara keseluruhan (system test).

                         Integration      System
           Unit test
                             test           test
    Aplikasi dari Big bang Testing sering menampilkan
     kelemahan yang cukup parah karena Identifikasi kesalahan
     menjadi cukup rumit yang sehubungan dengan kuantitas
     yang besar dari Software yang diuji.
    Sedangkan Incremental Testing menyajikan beberapa
     keuntungan, yaitu:
1.    incremental testing biasanya dilakukan pada Software yang
      modulnya relatif kecil, dengan unit test atau integrasi test.
      Hal ini membuat lebih mudah untuk mengidentifikasi
      persentase tingginya kesalahan bila dibandingkan dengan
      pengujian seluruh paket Software.
2.     Identifikasi dan koreksi kesalahan jauh lebih sederhana dan
      membutuhkan lebih sedikit sumber daya karena dilakukan
      pada volume yang terbatas dari Software.
   Dalam melakukan testing software diklasifikasikan
    menjadi 2, menguji fungsi software menurut Output
    dan Struktur Internal dari Software.
   Menguji fungsi software menurut Output : cukup
    dengan mencapai dengan tingkat kualitas yang dapat
    diterima
   Menguji berdasarkan Struktur Internal dari Software:
    melakukan perhitungan mekanisme Software.
   Sehingga Berdasarkan dua konsep yang berlawanan,
    dua kelas pengujian telah dikembangkan. Yaitu:

             Black box (functionality) testing

             White box (structural) testing
Black Box Testing                    White Box Testing
Melakukan testing secara fungsional   Melakukan testing secara struktural

Mengabaikan mekanisme internal        Memperhitungkan mekanisme
sistem atau komponen; dan berfokus    internal sistem atau komponen
pada output yang dihasilkan sebagai
respon terhadap input yang dipilih
Pengujian Software tidak harus        Penguji (pengembang kode) tahu
memiliki akses ke kode sumber itu     kode yang tampak dan menulis test
sendiri.                              case dengan menjalankan metode
                                      dengan parameter tertentu
Sering digunakan untuk Validasi       Sering digunakan untuk Verifikasi
   Keuntungan utama dari White box testing adalah:

•   Pernyataan demi pernyataan langsung dalam memeriksa kode
    memungkinkan penentuan kebenaran Software, termasuk
    pendefinisian algoritma dan kode yang benar.
•   Dapat menerapkan paket Software khusus yang menyediakan
    tester dengan daftar kode baris yang belum dieksekusi.
    Tester kemudian dapat memulai test case yang mencakup
    kode baris.
•    Ini memprioritaskan kualitas dari kerja coding dan kepatuhan
    terhadap standar pengkodean.
   Berikut merupakan Kelemahan dari White box
    testing adalah:
•   Memerlukan Sumber daya manusia yang lebih
•   Ketidakmampuan untuk menguji kinerja perangkat
    lunak dalam hal ketersediaan (waktu respon),
    kehandalan, beban durabilitas, dan kelas testing
    yang lain yang terkait faktor operasi, revisi dan
    transisi.
   Berikut merupakan Keuntungan dari Black box testing adalah:
•   Black box testing memungkinkan kita untuk melaksanakan
    testing classes, yang sebagian besar dapat dilaksanakan
    sendiri oleh Penguji Black box. Seperti: tes kinerja sistem
    (load tests and availability tests).
•   Untuk testing classes yang dapat dilakukan dengan
    menggunakan White box dan Black box testing, Black box
    testing membutuhkan sumber daya lebih sedikit dari pada
    White box testing dari paket Software yang sama.
   Berikut merupakan Kelemahan dari Black box testing adalah:
•   Black box testing tidak mudah mengidentifikasi kasus error
    yang melawan satu sama lain untuk sengaja menghasilkan
    output yang benar
•   Tidak adanya kontrol dari cakupan baris. Sehingga mungkin
    Black box testing tidak mengeksekusi sebagian besar dari
    baris kode, yang tidak tercakup dalam seperangkat test
    cases.
•   Tidak Memungkinkan melakukan pengujian kualitas coding
    dan kepatuhan yang ketat dengan standar coding.
No   Tipe           Penjelasan
1.   Unit Testing   •   Testing dari perangkat keras individu atau unit perangkat lunak atau kelompok unit
                        terkait
                    •   Termasuk dalam White box testing
                    •   level rendah desain atau kode struktur
2.   Integration    •   Testing di mana komponen perangkat lunak, komponen perangkat keras, atau
     Testing            keduanya digabungkan dan diuji untuk mengevaluasi interaksi antara keduanya.
                    •   Black box dan white box testing
                    •   level rendah dan tinggi desain
3.   Functional &   •   Functiona testing termasuk memastikan bahwa fungsi yang ditetapkan dalam
     System             spesifikasi persyaratan telah bekerja System Testing menempatkan program baru
     Testing            di lingkungan yang berbeda untuk memastikan program ini bekerja pada
                        sekelompok pelanggan khusus dengan berbagai versi dan jenis sistem operasi atau
                        aplikasi
                    •   Black box testing
                    •   level tinggi desain dan persyaratan spesifikasi
4    Acceptance     • Testing formal dilakukan untuk menentukan apakah sistem memenuhi kriteria
     Testing          penerimaan dan untuk memungkinkan pelanggan menentukan untuk menerima
                      sistem atau tidak dan kriteria sistem harus memenuhi dan diterima oleh pelanggan
                    • Black box testing
                    • Persyaratan spesifikasi
5.   Regression     • Selektif tes ulang dari sistem atau komponen untuk memverifikasi bahwa modifikasi
     Testing          tidak menimbulkan efek yang tidak diinginkan dan bahwa sistem atau komponen
                      masih memenuhi persyaratan tertentu
                    • Black box dan white box testing
                    • Setiap perubahan dokumentasi, desain tingkat tinggi
6.   Beta Testing   • Testing melibatkan pengguna potensial, dimana Pengguna menginstal perangkat
                      lunak dan menggunakannya dengan melaporkan setiap error tertangkap selama. Jika
                      telah selesai penggunaan kembali ke pengembang organisasi
                    • Black box testing
   Galin, Daniel, Software Quality Assurance From
    theory to Implementation, Pearson Education, 2004

Softwate testing strategis

  • 1.
    Disusun oleh: ARRIZQY NURSHABRINA/5209100053
  • 2.
    Menurut IEEE Std610,12 (IEEE, 1990) definisi Testing ada 2, yaitu (1) Proses dari sebuah sistem operasi atau komponen dalam kondisi tertentu, mengamati atau dan membuat evaluasi dari beberapa aspek sistem atau komponen. (2) Proses menganalisis item Software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang sudah ada dan yang diperlukan (bug) dan mengevaluasi fitur dari item Software. "
  • 3.
    Berikut merupakan 2 framework dasar strategi testing: 1 • Big bang Testing 2 • Incremental Testing
  • 4.
    Untuk menguji perangkat lunak secara keseluruhan, setelah menyelesaikan paket yang tersedia.
  • 5.
    Untuk menguji perangkat lunak secara bertahap dalam modul, dari yang sudah selesai (unit tests),  kemudian menguji secara kelompok dari modul uji yang terintegrasi dengan modul yang baru selesai (integration tests).  Proses ini berlanjut sampai semua paket modul telah diuji. Setelah fase ini selesai, seluruh paket diuji secara keseluruhan (system test). Integration System Unit test test test
  • 6.
    Aplikasi dari Big bang Testing sering menampilkan kelemahan yang cukup parah karena Identifikasi kesalahan menjadi cukup rumit yang sehubungan dengan kuantitas yang besar dari Software yang diuji.  Sedangkan Incremental Testing menyajikan beberapa keuntungan, yaitu: 1. incremental testing biasanya dilakukan pada Software yang modulnya relatif kecil, dengan unit test atau integrasi test. Hal ini membuat lebih mudah untuk mengidentifikasi persentase tingginya kesalahan bila dibandingkan dengan pengujian seluruh paket Software. 2. Identifikasi dan koreksi kesalahan jauh lebih sederhana dan membutuhkan lebih sedikit sumber daya karena dilakukan pada volume yang terbatas dari Software.
  • 7.
    Dalam melakukan testing software diklasifikasikan menjadi 2, menguji fungsi software menurut Output dan Struktur Internal dari Software.  Menguji fungsi software menurut Output : cukup dengan mencapai dengan tingkat kualitas yang dapat diterima  Menguji berdasarkan Struktur Internal dari Software: melakukan perhitungan mekanisme Software.  Sehingga Berdasarkan dua konsep yang berlawanan, dua kelas pengujian telah dikembangkan. Yaitu: Black box (functionality) testing White box (structural) testing
  • 8.
    Black Box Testing White Box Testing Melakukan testing secara fungsional Melakukan testing secara struktural Mengabaikan mekanisme internal Memperhitungkan mekanisme sistem atau komponen; dan berfokus internal sistem atau komponen pada output yang dihasilkan sebagai respon terhadap input yang dipilih Pengujian Software tidak harus Penguji (pengembang kode) tahu memiliki akses ke kode sumber itu kode yang tampak dan menulis test sendiri. case dengan menjalankan metode dengan parameter tertentu Sering digunakan untuk Validasi Sering digunakan untuk Verifikasi
  • 9.
    Keuntungan utama dari White box testing adalah: • Pernyataan demi pernyataan langsung dalam memeriksa kode memungkinkan penentuan kebenaran Software, termasuk pendefinisian algoritma dan kode yang benar. • Dapat menerapkan paket Software khusus yang menyediakan tester dengan daftar kode baris yang belum dieksekusi. Tester kemudian dapat memulai test case yang mencakup kode baris. • Ini memprioritaskan kualitas dari kerja coding dan kepatuhan terhadap standar pengkodean.
  • 10.
    Berikut merupakan Kelemahan dari White box testing adalah: • Memerlukan Sumber daya manusia yang lebih • Ketidakmampuan untuk menguji kinerja perangkat lunak dalam hal ketersediaan (waktu respon), kehandalan, beban durabilitas, dan kelas testing yang lain yang terkait faktor operasi, revisi dan transisi.
  • 11.
    Berikut merupakan Keuntungan dari Black box testing adalah: • Black box testing memungkinkan kita untuk melaksanakan testing classes, yang sebagian besar dapat dilaksanakan sendiri oleh Penguji Black box. Seperti: tes kinerja sistem (load tests and availability tests). • Untuk testing classes yang dapat dilakukan dengan menggunakan White box dan Black box testing, Black box testing membutuhkan sumber daya lebih sedikit dari pada White box testing dari paket Software yang sama.
  • 12.
    Berikut merupakan Kelemahan dari Black box testing adalah: • Black box testing tidak mudah mengidentifikasi kasus error yang melawan satu sama lain untuk sengaja menghasilkan output yang benar • Tidak adanya kontrol dari cakupan baris. Sehingga mungkin Black box testing tidak mengeksekusi sebagian besar dari baris kode, yang tidak tercakup dalam seperangkat test cases. • Tidak Memungkinkan melakukan pengujian kualitas coding dan kepatuhan yang ketat dengan standar coding.
  • 13.
    No Tipe Penjelasan 1. Unit Testing • Testing dari perangkat keras individu atau unit perangkat lunak atau kelompok unit terkait • Termasuk dalam White box testing • level rendah desain atau kode struktur 2. Integration • Testing di mana komponen perangkat lunak, komponen perangkat keras, atau Testing keduanya digabungkan dan diuji untuk mengevaluasi interaksi antara keduanya. • Black box dan white box testing • level rendah dan tinggi desain 3. Functional & • Functiona testing termasuk memastikan bahwa fungsi yang ditetapkan dalam System spesifikasi persyaratan telah bekerja System Testing menempatkan program baru Testing di lingkungan yang berbeda untuk memastikan program ini bekerja pada sekelompok pelanggan khusus dengan berbagai versi dan jenis sistem operasi atau aplikasi • Black box testing • level tinggi desain dan persyaratan spesifikasi 4 Acceptance • Testing formal dilakukan untuk menentukan apakah sistem memenuhi kriteria Testing penerimaan dan untuk memungkinkan pelanggan menentukan untuk menerima sistem atau tidak dan kriteria sistem harus memenuhi dan diterima oleh pelanggan • Black box testing • Persyaratan spesifikasi 5. Regression • Selektif tes ulang dari sistem atau komponen untuk memverifikasi bahwa modifikasi Testing tidak menimbulkan efek yang tidak diinginkan dan bahwa sistem atau komponen masih memenuhi persyaratan tertentu • Black box dan white box testing • Setiap perubahan dokumentasi, desain tingkat tinggi 6. Beta Testing • Testing melibatkan pengguna potensial, dimana Pengguna menginstal perangkat lunak dan menggunakannya dengan melaporkan setiap error tertangkap selama. Jika telah selesai penggunaan kembali ke pengembang organisasi • Black box testing
  • 14.
    Galin, Daniel, Software Quality Assurance From theory to Implementation, Pearson Education, 2004