SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE (ANC)
Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners
di Puskesmas Singosari
OLEH :
GITA PUSPITASARI
140070300011145
KELOMPOK 5 REGULER
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
A. DEFINISI
Menurut DepKes RI (2007) pelayanan antenatal merupakan pelayanan
terhadap individu yang berseifat preventive care untuk mencegah terjadinya
masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin. Pelayanan antenatal
merupakan upaya kesehatan perorangan yang memperhatikan presisi dan
kualitas pelayanan medis yang diberikan. Antenatal care adalah pengawasan
sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim. Sedangkan pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada ibunya disebut antenatal care.
Dalam sumber lain disebutkan bahwa pelayanan antenatal ialah suatu
upaya untuk mencegah adanya komplikasi obstetrik bila mungkin dan
memastikan bahwa komplikasi obstetrik dideteksi sedini mungkin dan ditangani
secara memadai.
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yg diberikan kepada ibu
selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal seperti
yang ditetapkan dalam buku Pedoman Pelayanan Antenatal bagi Petugas
Puskesmas.
B. TUJUAN
Tujuan dilakukannya antenatal care antara lain yaitu:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu
3. Mengenali dan menanggulangi secara dini adanya penyulit-penyulit atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan
trauma seminimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu
agar dapat memberikan ASI secara eksklusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar
dapat tumbuh kembang secara normal
7. Mengurangi bayi lahir premature, kelahiran mati dan kematian neonatal
8. Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin
C. ADAPTASI FISIOLOGIS ORGAN-ORGAN TUBUH SELAMAKEHAMILAN
Perubahan-perubahan dan adaptasi fisiologis organ-organ tubuh pada masa
kehamilan adalah sebagai berikut:
1) Trimester I (0-12 minggu)
Seseorang yang mengalami kehamilan akan menunjukkkan gejala-gejala
yang berasal dari janin dan plasenta.
a. Adanya human chorionic gonadotropic (HCG) dalam urine
b. Masalah gastrointestinal
 Mual dan muntah (4-6 minggu)
 Morning Sickness
 Anoreksia
 Saliva berlebihan
 Tidak tahan terhadap bau–bau tertentu
c. Pengaruh hormon estrogen
Tonus otot menurun, mengakibatkan mual dan kontipasi
d. Perubahan janin
 Pada kahamilan 7 minggu rahim kurang lebih sebesar telur itik
 pada kehamilan 10 minggu rahim kurang lebih sebesar jeruk keprok
 Pada kehamilan 12 minggu rahim kurang lebih sebesar kepalan
tangan
e. Tanda-tanda piscaseck
Pembesaran dan perlunakan pada tempat implantasi
f. Traktus urinarius
Kehamnilan mengakibatkan uterus membesar dan menekan kandung
kemih sehingga didapatkan ibu sering buang air kecil
g. Kardiovaskuler
 Diafragma terdorong kearah atas oleh karena pembesaran uterus,
posisi jantung pada bagian kiri atas
 Kardiak output
- Denyut jantung meningkat
- Nadi meningkat ± 10-15 x /menit
- Filtrasi ginjal meningkat
- transportasi oksigen meningkat
h. Uterus
 Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram, volume 10 cc
 Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter
 Ismus hipertropi, panjang, lunak
i. Payudara
Membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus alveoli payudara
j. Vagina
 Peningkatan vaskularisasi
 Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam
k. Respirasi
 Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan jaringan ikat
 Progesteron meningkat menyebabkan penurunan resistensi dengan
relaksasi, penurunan otot polos yang memudahkan mengalirnya
carbon dioksida dari janin ke ibu
 Diafragma tertekan sehingga kurang leluasa bergerak
l. Muskuluskeletal
 Relaksasi persendian
 Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada ligamen rotundum
 Perubahan postural
- Saat pinggang untuk mengibangi lordosis dan tarikan tulang
belakang
- Sakit anggota bagian atas oleh karena bahu dan dada
terdsorong kedepan
m. Kulit
Oleh karena pengaruh estrogen, kulit mengalami hiperpigmentasi,
kloasma, linianigra dan strie gravidalum.
2) Trimester II (12-28 minggu)
Perubahan fisiologis yang terjadi adalah sebagai berikut:
a. Uterus
- uterus membesar, hipertropi sel-sel otot
- dinding uterus tipis dan lunak
- fetus dapat di palpasi pada abdomen
- uterus jadi bentuk ovale
- Adanya kontraksi “braxton his”
b. Serviks
- terus memanjang
- Adanya mucous plag
- Sel otot hipertropi
- Kelenjar serviks aktif
c. Vagina
- Sel otot hipertropi
- Mukosa tebal
- Adanya lorchea
- PH asam : 3,5-6,0
d. Payudara
- Duktus dan alveoli hipertropi
- areola dan putting membesar
- Mulai ada sekresi kolostrum
e. Sistem kardiovaskuler
- volume darah meluas
- Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari pada sel darah
merah
- Output meningkat 30-50 %
- stroke volume meningkat
- tekanan darah sama dan cenderung sedikit menurun
- Terjadi hipertropi, supine khusus pada trimerter kedua akhir
f. Sistem respiratory
- Oksigen dalam darah meningkat
- Pernafasan lebih dalam
- volume darah stabil
- Kebutuhan oksigen meningkat
- Uterus membesar dan menekan diagfragma menyebabkan
sulit/sesak nafas
g. Sistem Urinary
- Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat
- udema fisiologis pada kandung kemih
- frekuensi berkemih menurun
- Dilatasi ginjal dan ureter
- Ibu rentang terhadap infeksi traktus urinarius
- Filtrasi glomerolus meningkat 50 %
- Aliran plasma renal meningkat
- Ekskresi glokosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin yang larut dalam
air meningkat
h. Sistem muskuloskeletal
- Pusat graviti berubah sebagai akibat membesarnya uterus, lordosis
fisiologis
- Kram pada kaki
i. Sistem integumen
- Hiperpigmentasi terutama pada putting dan perinium
- adanya linianigra
- vaskuler adanya palmar eritema
- rambut menjadi lebih halus
- Kuku lebih lunak dan tingkat pertumbuhan meningkat
j. Sistem gastrointestinal
- Mulut dan gigi: Hiperimia, sensitif terhadap zat iritan
- Esofagus dan gaster: Kapasitas lambung menurun, sekresi asam
hidroverolik dan pepsin dalam lambung menurun.
- Liver: Meningkatnya serum phospotase, menurunnya albumin dan
globulin.
- Pankreas: Hipertropi, hiperplasia dan hiperaktif yang sering terjadi
pada sel-sel beta, Kebutuhan fisiologis kehamilan, pencetus diabetus
gestasional.
- Intestinal: Pengosongan lambung meningkat, Absorbsi nutrien dan
air meningkat
k. Sistem endokrin
- Pituitary: Sekresi hormon luteinising dan folikel stimulating hormon,
Prolaktin meningkat.
- Tiroid: Vaskularisasi meningkat, Meningkatnya T3 dan T4, BMR
meningkat.
- Paratiroid: Hiperplasia, sekresi hormon meningkat.
- Adrenal: Sekresi adenocorticotropik hormon (ACTH) meningkat,
Level kortisol meningkat, Level aldesteron meningkat
l. Plasenta: Fungsi utuh dan komplek.
3) Trimester ketiga (28 minggu – kehamilan berakhir / 38-42 minggu)
a. Sistem reproduksi
- Uterus
Ukuran bertambah besar, distensi miometrium, dinding menipis,
kontraksi “broxon hicks” semakin jelas.
- Servik
Effousment, pengeluaran mukosa.
- Vagina
Hiperemia, pertumbuhan laktobual, leukhorea
- Payudara
Membesar, tegang, colusterum keluar.
b. Sistem kardiovaskuler
- COP meningkat 40 %
- volume darah ibu meningkat 30 – 50 %
- HR meningkat 15 kali/menit
- Stroke volume meningkat
- Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko pada ibu dengan
masalah jantung
c. Sistem pernafasan
- Diafragma tertekan karena pembesaran uterus keatas
- Iga-iga ekspansi
- Kebutuhan oksigen meningkat
d. Sistem perkemihan
- Dilatasi kaliks renal, filtrasi glomerolus meningkat
- Frekwensi miksi meningkat
- Kosentrasi albumin plasma menurun
e. Sistem musculoskeletal
Lordosis, sulit berjalan, rebas – rebas ekstremitas
f. Sistem integumen
- Strie semakin terlihat, pigmentasi meningkat
- Rambut tipis dan rontok
- Kuku cepat tumbuh dan mudah patah
g. Sistem gastrointestinal
- Mulut dan gusi hiperemia, gusi sangat sensitif
- Gastrik refluks, kapasitas gaster menurun
- Mobilitas intestinal menurun, rentan terhadap konstipasi
h. Sistem endokrin
- Pituitary: Prolaktin meningkat, oksitosin meningkat
- Tiroid: BMR meningkat
i. Plasenta: Fungsi maksimal
D. PERUBAHAN FISIK PADA IBU HAMIL
Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan.
Menurut George Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi ketika hamil antara
lain:
a. Uterus
Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata
pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron
pada awal kehamilan akan menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi
tersebut dibarengi dengan peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan
akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih
kuat terhadap regangan dan distensi. Hipertrofi myometrium juga disertai
dengan peningkatan vaskularisasi dan pembuluh limfatik. Peningkatan
vaskularisasi, kongesti dan edema jaringan dinding uterus dan hipertrofi
kelenjar serviks menyebabkan berbagai perubahan yang dikenali sebagai
tanda Chadwick, Goodell dan Hegar.
b. Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh
plasenta menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar),
pigmentasi kulit dan pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin
(hCG) digunakan sebagai dasar uji imunologik kehamilan. Chorionic
somatotropin (Human Placental Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik
akan merangsang pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan
berbagai perubahan metabolik yang mengiringinya.
Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem
penyaluran air susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan dalam
perkembangan sistem alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi
sejak 2 bulan pertama kehamilan menyebabkan sensasi noduler pada
payudara. Chorionic somatotropin dan kedua hormon ini menyebabkan
pembesaran payudara yang disertai dengan rasa penuh atau tegang dan
sensitif terhadap sentuhan (dalam dua bulan pertama kehamilan),
pembesaran puting susu dan pengeluaran kolostrum (mulai terlihat atau dapat
diekspresikan sejak kehamilan memasuki usia 12 minggu). Hipertrofi kelenjar
sebasea berupa tuberkel Montgomery atau folikel disekitar areola mulai
terlihat jelas sejak dua bulan pertama kehamilan. Pembesaran berlebihan dari
payudara dapat menyebabkan striasi (garis-garis hipo atau hiperpigmentasi
pada kulit). Selain membesar, dapat pula terlihat gambaran vena bawah kulit
payudara.
c. Kulit
Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi
akibat efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan hormon estrogen
dan progesteron. Bagian kulit yang paling sering mengalami hiperpigmentasi
adalah puting susu dan areola disekitarnya serta umumnya pada linea
mediana abdomen, payudara, bokong dan paha. Chloasma gravidarum
adalah hiperpigmentasi pada area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher). Area
atau daerah kulit yang mengalami hiperpigmentasi akan kembali menjadi
normal setelah kehamilan berakhir. Pengecualian terjadi pada striae dimana
area hiperpigmentasi akan memudar tetapi guratan pada kulit akan menetap
dan berwarna putih keperakan
d. Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan
tanda kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan atau
hiperemesis. Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan
sebagai tanda pasti kehamilan karena berbagai penyebab metabolik lain
dapat pula menimbulkan gejala yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan
digolongkan normal apabila terjadinya tidak lebih dari trimester pertama
1. Perubahan Fisik pada Trimester I
a. Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual
dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan muda
disebut morning sickness tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap saat.
Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan. Pada
beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan
ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi
peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh
darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan
payudara sebagai persiapan menyusui.
c. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini
dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing.
Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali
pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
d. Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot
sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan
ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
e. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada
awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh
sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang
lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi.
Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat
disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan yang
berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit
kepala.
f. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat
menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang
timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini
sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena
adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan
ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus
dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
h. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada
peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah
berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena
pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan
hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air
2. Perubahan Fisik pada Trimester II
a. Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan
melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm
setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar
dengan pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada
kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16
minggu.
b. Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini
sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus
selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa
kembung dan tidak nyaman.
c. Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar
dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran
cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
d. Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat
dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak
diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir
dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang
setelah bayi lahir.
e. Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut
bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini
karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang
semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan
bersifat tidak menetap.
f. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan
trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh
darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
g. Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh
termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan
menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak.
Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi.
Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.
h. Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit
yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai
dari pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada
wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi
petunjuk kurangnya vitamin folat. Strecth mark terjadi karena peregangan
kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat
peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin
jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat
diobati setelah persalinan. Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak
sehingga dapat menimbulkan jerawat
i. Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang
kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin
berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting,
dan itu adalah kelenjar kulit.
j. Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir
40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang
menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak
sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian
bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas
pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.
3. Perubahan Fisik pada Trimester III
a. Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah
tulang belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim
yang membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
c. Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah
ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan
merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim
yang membesar yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi
turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan
pada ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan
bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang,
karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah
diafragma/tulang iga ibu.
d. Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan
makin menekan kandungan kencing ibu hamil.
e. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena
menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir
kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang
akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
f. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian
perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau
istirahat.
g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil,
dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang
disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
E. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL
Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut
trimester adalah:
1. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya
b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu
berharap agar dirinya tidak hamil saja
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau
bahkan merahasiakannya
Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain yang dapat terjadi:
a. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well being”
menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain.
b. Penerimaan terhadap kehamilan.
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat
diterima.
c. Maternal role atteinment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan janin,
internalisasi dan fantasi.
d. Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
e. Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya
yang membutuhkan support.
f. Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan
janin, gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.
g. Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan
mulai dapat diobservasi.
h. Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu
mungkin menarik diri dari orang lain.
2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang
tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan gerakan anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e. Libido meningkat
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang
lain yang baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru
3. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitif)
h. Libido menurun
Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan
ayah selama trimester III:
1) Perubahan Psikologis Ibu
a. Penerimaan terhadap janin meningkat
b. Fantasi terhadap perubahan peran
c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
d. Fokus perhatian pada persalinan
e. Menaruh perhatian pada persalinan
2) Perubahan Psikologis Ayah
a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal
freedom, covvod sindrom berat
b. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain
F. JADWAL PEMERIKSAAN ANTENATAL
Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan pelayanan
antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, ketentuan
waktu sebagai berikut:
1. Minimal 1 kali pada trimester pertama = K1
2. Minimal 1 kali pada trimester kedua = K2
3. Minimal 2 kali pada trimester ketiga = K3 & K4
Apabila terdapat kelainan atau penyulit kehamilan, seperti mual, muntah,
keracunan kehamilan, perdarahan, kelainan letak dan lain-lain frekuensi
pemeriksaan disesuaikan dengan kebutuhan.
Dalam sumber lain juga disebutkan interval kunjungan pada pemeriksaan
prenatal yaitu setiap 4 minggu sekali sampai minggu ke-28, kemudian setiap 2-3
minggu sekali sampai minggu ke-36, dan sesudahnya setiap minggu.
G. STANDAR MINIMAL PELAYANAN ANTENATAL
Standar minimal asuhan antenatal care (10 T), yaitu sebagai berikut (Depkes RI,
2009) :
1) Timbang berat badan dan pengukuran berat badan
Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan
massa tubuh (BMI: Body Mass Index) di mana metode ini untuk menentukan
pertambahan berat badan yang optimal selama masa kehamilan, karena
merupakan hal yang penting mengetahui BMI wanita hamil. Total
pertambahan berat badan pada kehamilan yang normal 11,5-16 kg. Adapun
tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan
yang baik untuk ibu hamil antara lain >145 cm.
2) Pemeriksaan tekanan darah
Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar
selama masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk
mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg
atau diastolik 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi
potensi hipertensi.
3) Ukur tinggi fundus uteri
Apabila usia kehamilan di bawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan
jari, tetapi apabila kehamilan di atas 24 minggu memakai pengukuran mc
Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus memakai cm dari atas
simfisis ke fundus uteri kemudian ditentukan sesuai rumusnya.
4) Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap
Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan 2
kali saja, imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk
yang kedua diberikan 4 minggu kemudian. Akan tetapi untuk
memaksimalkan perlindungan maka dibentuk program jadwal pemberian
imunisasi pada ibu hamil.
Imunisasi TT 0,5 cc
Antigen
Interval (Selang Waktu
Minimal)
Lama
Perlindungan
% Perlindungan
TT 1
Pada kunjungan antenatal
pertama
- -
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun* 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun 99
Keterangan :
* artinya dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang
dilahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum).
5) Pemberian Tablet Besi minimal 90 tablet selama kehamilan
6) Tes terhadap penyakit menular seksual
Menganjurkan untuk pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS) lain pada
kecurigaan adanya resiko IMS.
7) Tentukan persentasi janin dan hitung DJJ
Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi dari dini ada atau
tidaknya faktor-faktor resiko kematian prenatal tersebut (hipoksia/asfiksia,
gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, dan infeksi). Pemeriksaan denyut
jantung janin adalah salah satu cara untuk memantau janin.
Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu hamil. Denyut
jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan.
Gambaran DJJ:
a. Takikardi berat : detak jantung diatas 180x/menit
b. Takikardi ringan : antara 160-180x/menit
c. Normal: antara 120-160x/menit
d. Bradikardia ringan: antara 100-119x/menit
e. Bradikardia sedang: antara 80-100x/menit
f. Bradikardia berat: kurang dari 80x/menit
8) Tetapkan status gizi
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LiLA merupakan suatu cara untuk
mendeteksi dini adanya Kurang Energi Kronis (KEK) atau kekurangan gizi.
Malnutrisi pada ibu hamil mengakibatkan transfer nutrient ke janin
berkurang, sehingga pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi
melahikan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan
dengan volume otak dan IQ seorang anak. Kurang Energi Kronis atau KEK
(ukuran LILA < 23,5 cm), yang menggambarkan kekurangan pangan dalam
jangka panjang baik dalam jumlah maupun kualitasnya.
Cara melakukan pengukuran LILA :
a. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan
meteran
b. Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
Baca menurut tanda panah
c. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan pita
LiLA.
9) Tatalaksana kasus
10) Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah)
Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan kunjungan. Bisa
berupa anamnesa, konsultasi, dan persiapan rujukan. Anamnesa meliputi
biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan,
persalinan, dan nifas, biopsikososial, dan pengetahuan klien. Memberikan
konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan. Tindakan yang harus
dilakukan bidan dalam temu wicara antara lain :
g. Merujuk ke dokter untuk konsultasi dan menolong ibu menentukan
pilihan yang tepat.
h. Melampirkan kartu kesehatan ibu serta surat rujukan
i. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat
hasil rujukan
j. Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan
k. Memberikan asuhan antenatal
l. Perencanaan dini jika tidak aman melahirkan di rumah
m. Menyepakati diantara pengambilan keputusan dalam keluarga tentang
rencana proses kelahiran.
n. Persiapan dan biaya persalinan
H. PEMERIKSAAN ANTENATAL
Pemeriksaan kehamilan terbagi dalam:
a. Anamnesa
Anamnesa pada kunjungan pelayanan antenatal pertama dari ibu hamil
meliputi:
1. Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat ibu)
2. Keluhan utama atau apa yang diderita, apakah ibu datang untuk
memeriksakan kehamilan atau ada masalah lain
3. Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi:
 HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
 Gerak janin (kapan mulai dirasakan apakah ada perubahan)
 Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk pengelihatan kabur)
 Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan
 Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)
 Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan
6. Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi:
 Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu,
persalinan premature, keguguran atau kegagalan kehamilan,
persalinan dengan tindakan (dengan forcep, vakum, ekstraksi atau
operasi caesar)
 Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska
persalinan
 Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature,
perdarahan, siapa yg menolong
 Riwayat hipertensi
 Melahirkan janin dengan BB <2,5 kg atau >4 kg
 Nifas dan laktasi
 Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau
mati, bila mati umur berapa & penyebabnya
 Masalah-masalah lain yg dialami
7. Riwayat kesehatan (penyatkit yg pernah diderita), meliputi: penyakit
kardiovaskuler, TB paru, hepatitis B, diabetes, hipertensi, PMS atau
HIV/AIDS, malaria, status imunisasi TT, dll.
8. Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit
menular, dll
9. Riwayat sosial ekonomi & budaya meliputi:
 Status perkawinan
 Riwayat KB
 Reaksi orangtua dan keluarga terhadap kehamilan ini
 Dukungan keluarga
 Pengambil keputusan dalam keluarga
 Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang), dengan
perhatian pada vitamin A dan zat besi
 Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum
obat/alcohol/obat tradisional, & olahraga
 Beban kerja & kegiatan sehari-hari
 Tempat melahirkan & penolong yg diinginkan
Menentukan Taksiran Persalinan
 Untuk siklus 28 hari:
HPHT (+7), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan
 Untuk siklus 35 hari:
HPHT (+14), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan
Rumus tersebut tidak dapat digunakan apabila:
1. Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak haid
2. Ibu hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi
3. Ibu hamil setelah berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid lagi
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama meliputi komonen:
1. Pemeriksaan Luar
a. Pemeriksaan umum
 Keadaaan umum ibu, keadaan gizi, kelainan bentuk badan,
kesadaran
 Adakah anemia, cyanose, icterus atau dyspnoe
 Keadaan jantung dan paru, periksa suhu badan, TD, denyut nadi,
dan pernapasan
 Oedema
 TB
 BB
 Reflek
 Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb,
golongan darah dan urine rutin
b. Pemeriksaan Kebidanan
Inspeksi
 Kepala dan leher
 Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan putting
susu (simetris atau tidak), keluarnya kolostrum (dilakukan
pemeriksaan setelah usia kehamilan >28 minggu)
 Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan perut,
linea alba, ada gerakan anak atau tidak, kontraksi rahim, striae
gravidarum, & bekas luka operasi
 Vulva: keadaan perineum, varices, tanda Chadwick, fluor dan
condyloma
 Anggota bawah: cari varises, oedema, luka
Palpasi
Periksa raba dilakukan untuk menentukan:
 Besarnya rahim untuk menentukan tuanya kehamilan
 Letak anak dalam rahim
Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu:
(Manuaba, 1998)
Leopold 1
 Pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil
 Menentukan tunggi fundus uteri dan bagian janin
dalam fundus
 Konsistensi fundus
Leopold 2
 Menemukan batas samping rahim kanan-kiri
 Menentukan letak punggung janin
 Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold 3
 Menentukan bagian terbawah janin
 Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk
atau masih goyang
Leopold 4
 Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil
 Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa
dan berapa jauh janin sudah mask pintu atas
panggul
Mengukur usia kehamilan dengan TFU:
TFU (cm) = tua kehamilan dalam bulan
3,5 cm
Auskultasi
Digunakan stetoskop atau Doppler, untuk mendengan bunyi jantung
janin, bising tali pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta, dan
bising usus
2. Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama pemeriksaan
antenatal pada hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan trimester III
untuk menentukan keadaan panggul
Pemeriksaan Antenatal Ulangan
Yang dimaksud dengan kunjungan ulang yaitu setiap kunjungan
pemeriksaan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan pemeriksaan
antenatal pertama. Kunjungan ulang lebih diarahkan untuk mendeteksi
kompliaksi-komplikasi, mempersiapkan kelahiran, dan mendeteksi
kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terarah serta penyuluhan bagi ibu
hamil.
Pemeriksaan antenatal ulangan meliputi:
 Riwayat kehamilan sekarang: gerak janin, setiap masalah atau tanda
bahaya, keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan, kekhawatiran-
kekhawatiran lain
 Pemeriksaan fisik: BB, TD, pengukuran TFU, palpasi abdomen untuk
mendeteksi kehamilan ganda, maneuver Leopold, bunyi jantung janin,
menghitung taksiran BB janin
 Pemeriksaan laboratorium:khususnya terhadap protein dalam urin,
pemeriksaan laboratorium lainnya dilakukan apabila ada indikasi
Ringkasan Penilaian dan Penanganan Ibu Hamil
Variabel Penilaian & Penanganan
Kunjungan
I
Kunjungan
II
Kunjungan
III
Kunjungan
IV
1. Penilaian antenatal:
Riwayat kehamilan
Riwayat kebidanan
Riwayat kesehatan
√
√
√
√
-
-
√
-
-
√
-
-
Riwayat sosial
Pemeriksaan umum
Pemeriksaan kebidanan (luar)
Pemeriksaan kebidanan
(dalam)
Pemeriksaan laboratorium
√
√
√
√
√
-
jika ada
indikasi
√
-
Jika ada
indikasi
-
Jika ada
indikasi
√
-
Jika ada
indikasi
-
Jika ada
indikasi
√
√
Cek Hb &
periksa
lab lain
jika ada
indikasi
2. Penanganan:
Pemberian Tetanus Toksoid
Pemberian tablet tambah
darah
Konseling umum
Konseling khusus
Perencanaan persalinan
Perencanaan penanganan
komplikasi
Sesuaikan
90 hari
√
Jika ada
indikasi
-
√
Sesuaikan
Memperku
at
Jika ada
indikasi
-
√
Sesuaikan
Memperkuat
Jika ada
indikasi
√
√
Sesuaikan
Memperku
at
Jika ada
indikasi
√
√
c. Diagnosa
Setelah dilakukan anamesa & pemeriksaan fisik, maka dapat ditegakkan
diagnosa. Selain itu dapat pula diketahui:
 Hamil atau tidak
 Primi atau multigravida
 Usia kehamilan
 Janin hidup atau mati
 Janin tunggal atau kembar
 Letak anak
 Anak intra atau extrauterin
 Keadaan jalan lahir
 Keadaan umum penderita
d. Prognosa
Prognosa atau ramalan persalinan dibuat setelah ditegakkan diagnose.
Prognosa persalinan dapat diperkirakan apakah akan berjalan normal dan
lahir spontan atau sulit dan berbahaya.
e. Terapi
Tujuan terapi pada ibu hamil adalah untuk mencapai derajat kesehatan
yang setinggi tingginya dalam kehamilan & menjelang persalinan. Berikan
konseling pada ibu hamil mengenai kehidupan waktu hamil, hygiene dan
gizi, pemeriksaan antenatal, tanda-tanda bahaya, dll.
I. SKOR POEDJI ROKHJATI
Skor awal ibu hamil:
1. Terlalu muda hamil ≤16 th : 2
2. Terlalu tua hamil I ≥ 35 th : 4
Terlalu lambat hamil, kawin ≥ 4 th : 4
3. Terlalu lama hamil lagi ≥ 10 th : 4
4. Terlalu cepat hamil lagi ≤ 2 th : 4
5. Terlalu banyak anak, 4/lebih : 4
6. Terlalu tua umur ≥ 35 th : 4
7. Terlalu pendek ≤ 145 cm : 4
8. Pernah gugur kehamilan : 4
9. Pernah melahirkan dengan:
 Tarikan tang/vakum : 4
 Uri dirogoh : 4
 Diberi infuse/transfuse : 8
10. Pernah operasi Caesar : 4
11. Bengkak pada muka, tungkai, hipertensi : 4
12. Hamil kembar 2/lebih : 4
13. Hamil kembar air/hidroamnion : 4
14. Penyakit pada ibu hamil
 Kurang darah : 4
 Malaria : 4
 TB paru : 4
 Payah jantung : 4
 DM/kencing manis : 4
 PMS : 4
15. Bayi mati dalam kandungan : 4
16. Kehamilan lebih bulan : 4
17. Letak sungsang : 8
18. Letak lintang : 8
19. Perdarahan dalam kehamilan ini : 8
20. PEB/kejang : 8
Bila skor ≥ 14, disarankan untuk bersalin di Rumah Sakit atau di Sp.OG
J. PATHWAY ANC
Trimester I
Konsepsi
Fertilitas
Implantasi
Embryogenesis
Maturasi janin
Perubahan pada ibu
Perubahan psikologis Perubahan fisiologis
Krisis situasional,
perub.psikologis,
ketidakstabilan hormon
GIT
Instabilitas
hormone
Asam lambung
meningkat
Rasa
sebah/mual
Muntah
Intake
makanan
menurun
Perub.nutrisi
kurang dari
kebutuhan
Sist.kardio
vascular
Peningkatan
TD
Sakit kepala
Nyeri
Sist.urinaria
Penekanan
vesika urinaria
karena
pembesaran
uterus
Frekuensi
BAK
meningkat
Gangguan
eliminasi urin
Kebersihan
genital
menurun
Kelembaban
meningkat
Resiko
infeksi
Ansietas
Perub.proses
keluarga
Perubahan
peran sebagai
calon ibu
Koping
individu tdk
efektif
Trimester II
TRIMESTER II
Perubahan fisiologis Perubahan
psikologis
Sist.endokrin
Inotropik
Hiperpegminta
si
Perub.body
image
Perub.cardiac
output
Resiko cidera
janin &
maternal
Sist.kardiovaskular
Sekresi aldosteron
meningkat
Retensi H2O & Na+
volume plasma
meningkat
TD meningkat
Sakit kepala
Nyeri
Sist.reproduksi
Vaskularisasi
serviks &
vagina
Sensitifitas
serviks
meningkat
Rangsang
seksual
Perub.pola
seksual
Sist.integumen
Estrogen
meningkat
Kulit meregang
Striae
gravidarum
Perub.body
image
Sist.GIT
Progesterone
meningkat
Saliva & asam
lambung
meningkat
Peristaltic
menurun
Pengosongan
lambung lambat
Kembung, mual,
muntah
Perub.nutisi
kurang dari
kebutuhan
Deficit volume
cairan
Musculosceletal
BB janin
meningkat
Postur tubuh
berubah
Lordosis
berlebihan
Nyeri
Sist.respirasi
Desakan
uterus ke
diafragma
Ekspansi
paru tidak
maksimal
Gangguan
pola nafas
Krisis
situasional
Proses
adaptasi
Persiapan
anggota baru
dlam keluarga
Ansietas
Perub.peran
Trimester III
TRIMESTER III
Perubahan fisiologis Perubahan
psikologis
Pembesaran uterus Sistem endokrin
Retensi H2O & Na+
Persiapan
melahirkan
Perub.skelet &
persendian
Berat uterus
menigkat
Perub.pusat
gravitasi tubuh
Menekan saraf
sekitar
Pelepasan
mediator nyeri
(prostaglandin,
histamin)
Nyeri
Menekan paru
Ekspansi paru
menurun
Gangguan
pola nafas
Urine output
menurun,
volume plasma
meningkat,
tekanan
hidrostatik
menurun
Edema
ekstremitas
Kelebihan
volume cairan
Vasokontriksi
pembuluh
darah
TD meningkat
Hipertrofi
ventrikel
Penurunan
cardiac output
Resiko cidera
janin &
maternal
Primi:kurang
pengetahuan
Ansietas
K. ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL
1. Pengkajian
o. Data umum klien dan pasangan
p. Riwayat kehamilan & persalinan yang lalu
q. Riwayat ginekologi
r. Riwayat KB
s. Riwayat kehamilan saat ini
t. Pemeriksaan fisik
u. Persiapan persalinan
v. Obat-obatan yg dipakai saat ini
w. Hasil pemeriksaan penunjang
2. Diagnosa Keperawatan
TRIMESTER I
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ansietas
c. Perubahan pola eliminasi urin
d. Perubahan pola seksual
e. Perubahan proses keluarga
f. Koping individu tidak efektif
TRIMESTER II
a. Gangguan citra tubuh
b. Gangguan pola nafas
c. Kurang pengetahuan
d. Resiko cidera janin
TRIMESTER III
a. Nyeri akut
b. Perubahan eliminasi urin
c. Gangguan pola tidur
d. Kelebihan volume cairan
3. Intervensi Keperawatan
TRIMESTER I
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam kekurangan nutrisi
klien tercukupi
Kriteria hasil :
Nafsu makan klien meningkat
Klien tidak mual dan muntah
Nilai laboratorium (transferin, albumin, dan elektrolit) dalam batas normal
INTERVENSI RASIONAL
Ketahui makanan kesukaan klien Meningkatkan nafsu makan klien
Pantau kandungan nutrisi dan kalori
pada catatan asupan
Memastikan kandungan nutrisi dan kalori
pada asupan sesuai dengan kebutuhan
klien
Pantau nilai laboratorium, khususnya
transferin, albumin, dan elektrolit
Menentukan kebutuhan nutrisi dan
keefektifan terapi
Timbang BB klien setiap hari Memberikan informasi tentang kebutuhan
diet dan asupan nutrisi
Ajarkan keluarga tentang makanan
bergizi dan tidak mahal
Keluarga dapat membantu pemenuhan
nutrisi klien
Ciptakan suasana yang menyenangkan
untuk makan
Meningkatkan nafsu makan
Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian antiemetic
Untuk mengontrol mual dan muntah
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis zat
gizi yang dibutuhkan klien
Jumlah kalori dan jenis zat gizi yang
tepat dan sesuai kebutuhan akan dapat
menyeimbangkan nutrisi klien
TRIMESTER II
Gangguan pola nafas
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam waktu 1x24 jam, klien
menunjukkan keefektifan pola nafas
Kriteria hasil :
Klien menunjukkan kemudahan dalam bernafas
Ekspansi dada simetris
Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan
Bunyi nafas tambahan tidak ada: wheezing (-), ronkhi (-)
RR dalam batas normal (16-20x/menit)
Klien mampu menggambarkan rencana untuk perawatan di rumah
INTERVENSI RASIONAL
Pantau kecepatan, irama, kedalaman
dan usaha respirasi
Mengetahui perkembangan kondisi
klien
Auskultasi bunyi nafas, perhatikan
area penurunan/tidak adanya
ventilasi dan adanya bunyi nafas
tambahan
Mengetahui adanya kelainan dalam
pernafasan klien
Posisikan klien semi fowler Untuk memaksimalakan ventilasi
Informasikan kepada klien dan
keluarga tentang teknik relaksasi
untuk meningkatkan pola pernafasan
Agar klien dapat melakukannya di
rumah
TRIMESTER III
Kelebihan volume cairan
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam kelebihan volume
cairan dapat teratasi
Kriteria hasil :
TTV klien normal
klien terbebas dari edema kaki
tidak ada proteinuria
INTERVENSI RASIONAL
Monitor tanda-tanda vital Jika frekuensi nadi meningkat, TD
meningkat, mengindikasikan adanya
edema
Monitor hasil lab yang sesuai dengan
retensi cairan
Menentukan penyebab edema dan
memudahkan untuk intervensi selanjutnya
Monitor indikasi kelebihan cairan
(edema)
Mengidentifikasi adanya perubahan
edema
Kaji lokasi dan luas edema Mengontrol perubahan edema yang terjadi
Monitor berat badan setiap hari Mengontrol perubahan edema,
mengidentifikasi perubahan volume cairan
dalam tubuh
Pertahankan catatan intake dan output
yang akurat
Mengontrol intake dan output cairan,
intake dan output yang tidak seimbang
akan dapat menyebabkan kelebihan
volume cairan
Monitor status nutrisi Mengontrol intake dan output nutrisi,
intake dan output yang tidak seimbang
akan dapat menyebabkan kelebihan
volume cairan
Kolaborasi:
Berikan diuretic sesuai interuksi
Untuk mengurangi kelebihan cairan pada
tubuh
33
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology.
Bandung: Elemen.
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal.
http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK2007-
G59.pdf. Diakses tanggal 18 Juni 2012. Pukul 18.37 WIB.
Donges, RE.(2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC.
George Andriaanz. 2008. Asuhan Antenatal. http://www.pkmi-
online.com/download/ASUHAN%20-ANTENATAL.pdf. Diakses tanggal 17
November 2010. Pukul 18.14 WIB.
Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.
Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KB untuk
Pendidikan Bidan. http://books.google.co.id. Diakses tanggal 18 Juni 2012.
Pukul 18.31 WIB.
Manuaba. (2001). Kapita selekta penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan
KB. Jakarta: EGC.
Muchtar Rustam.(1998). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2.
Jakarta: EGC.
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi
NIC dan Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta.
EGC.

More Related Content

What's hot

Pengkajian katarak
Pengkajian katarakPengkajian katarak
Pengkajian katarakheri damanik
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON
 
Askep Retinoblastoma
Askep RetinoblastomaAskep Retinoblastoma
Askep Retinoblastoma
Sri Nala
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
Sulistia Rini
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
pjj_kemenkes
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Sulistia Rini
 
Pathway nefrolitiasis
Pathway nefrolitiasisPathway nefrolitiasis
Pathway nefrolitiasis
Masykur Khair
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep absesLaporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep abses
Sujana Pkm
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanMuhammad Awaludin
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
Amee Hidayat
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaowik15
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
Lp anc benar
Lp anc benarLp anc benar
Lp anc benar
Nurse Jering
 
Makalah keperawatan anak
Makalah keperawatan anakMakalah keperawatan anak
Makalah keperawatan anak
Septian Muna Barakati
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitas
DoraSinurat
 

What's hot (20)

Pengkajian katarak
Pengkajian katarakPengkajian katarak
Pengkajian katarak
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Askep Retinoblastoma
Askep RetinoblastomaAskep Retinoblastoma
Askep Retinoblastoma
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
 
Askep obesitas
Askep obesitasAskep obesitas
Askep obesitas
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baruKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit baru
 
Pathway nefrolitiasis
Pathway nefrolitiasisPathway nefrolitiasis
Pathway nefrolitiasis
 
Bab 1 kasus
Bab 1 kasusBab 1 kasus
Bab 1 kasus
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
 
Laporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep absesLaporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep abses
 
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatanTeori Sistem dalam pelayanan kesehatan
Teori Sistem dalam pelayanan kesehatan
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Lp anc benar
Lp anc benarLp anc benar
Lp anc benar
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Makalah keperawatan anak
Makalah keperawatan anakMakalah keperawatan anak
Makalah keperawatan anak
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitas
 

Viewers also liked

118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsang118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsangAman Fx
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod letak...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  letak...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  letak...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod letak...Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...Operator Warnet Vast Raha
 
Kumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologiKumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologi
X-file 'rani' Chan
 
Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1
Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1
Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1
Aprillia Indah Fajarwati
 
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tua
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tuaKelompok 5 perdarahan pada kehamilan tua
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tuatita_nurlita
 

Viewers also liked (10)

Gizi Tepat Ibu Hamil
Gizi Tepat Ibu HamilGizi Tepat Ibu Hamil
Gizi Tepat Ibu Hamil
 
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
 
118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsang118354188 lp-letak-sungsang
118354188 lp-letak-sungsang
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod letak...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  letak...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  letak...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod letak...
 
Kumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologiKumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologi
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
 
Tugas 10 t
Tugas 10 tTugas 10 t
Tugas 10 t
 
Kumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologiKumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologi
 
Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1
Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1
Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1
 
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tua
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tuaKelompok 5 perdarahan pada kehamilan tua
Kelompok 5 perdarahan pada kehamilan tua
 

Similar to 309885625-LP-ANC-docx

Askeb kehamilan fisiologi
Askeb kehamilan fisiologiAskeb kehamilan fisiologi
Askeb kehamilan fisiologiSucigun Love
 
Makalah bumil trimester 2 &3
Makalah bumil trimester 2 &3Makalah bumil trimester 2 &3
Makalah bumil trimester 2 &3
Selvia Agueda
 
1 perubahan anatomi fisiologi pada bumil.ppt
1 perubahan anatomi fisiologi pada bumil.ppt1 perubahan anatomi fisiologi pada bumil.ppt
1 perubahan anatomi fisiologi pada bumil.ppt
Naja Sajalah
 
Perubahan anatomi fisiologi pada ibu hamil
Perubahan anatomi fisiologi pada ibu hamilPerubahan anatomi fisiologi pada ibu hamil
Perubahan anatomi fisiologi pada ibu hamil
diana permatasari
 
materi 3, .pptx
materi 3, .pptxmateri 3, .pptx
materi 3, .pptx
FAUZIAHHAMIDWADA
 
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
sumarni .
 
ANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN dr. Nanang.pptx
ANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN dr. Nanang.pptxANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN dr. Nanang.pptx
ANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN dr. Nanang.pptx
Nanang638977
 
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
Devi Narti
 
Perubahan anatomi dan fisiologi saat hamil
Perubahan anatomi dan fisiologi saat hamilPerubahan anatomi dan fisiologi saat hamil
Perubahan anatomi dan fisiologi saat hamil
Operator Warnet Vast Raha
 
ANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN.ppt
ANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN.pptANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN.ppt
ANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN.ppt
kartika51813
 
Makalah bu frida
Makalah bu fridaMakalah bu frida
Makalah bu frida
Adi Wijaya
 
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu AKPER PEMKAB MUNA
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu AKPER PEMKAB MUNA Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu AKPER PEMKAB MUNA
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Askeb i kelompok i
Askeb i kelompok iAskeb i kelompok i
Askeb i kelompok i
ElsaJeni
 
heg bab 2.pdf
heg bab 2.pdfheg bab 2.pdf
heg bab 2.pdf
RiriRahmadanifitriah
 
4. Perubahan dan adaptasi fisiologis dalam kehamilan.pptx
4. Perubahan dan adaptasi fisiologis dalam kehamilan.pptx4. Perubahan dan adaptasi fisiologis dalam kehamilan.pptx
4. Perubahan dan adaptasi fisiologis dalam kehamilan.pptx
AstriYuliaSariLubis1
 
Perubahan fisiologi pada_kehamilan
Perubahan fisiologi pada_kehamilanPerubahan fisiologi pada_kehamilan
Perubahan fisiologi pada_kehamilan
Vanisa Arifin Adjalah
 
43395493 lp-ibu-persalinan-fisiologis
43395493 lp-ibu-persalinan-fisiologis43395493 lp-ibu-persalinan-fisiologis
43395493 lp-ibu-persalinan-fisiologis
Ellsha Ockthavianna
 
Perubahan fisik pada ibu hamil
Perubahan fisik pada ibu hamilPerubahan fisik pada ibu hamil
Perubahan fisik pada ibu hamil
UFDK
 

Similar to 309885625-LP-ANC-docx (20)

Askeb kehamilan fisiologi
Askeb kehamilan fisiologiAskeb kehamilan fisiologi
Askeb kehamilan fisiologi
 
Makalah bumil trimester 2 &3
Makalah bumil trimester 2 &3Makalah bumil trimester 2 &3
Makalah bumil trimester 2 &3
 
1 perubahan anatomi fisiologi pada bumil.ppt
1 perubahan anatomi fisiologi pada bumil.ppt1 perubahan anatomi fisiologi pada bumil.ppt
1 perubahan anatomi fisiologi pada bumil.ppt
 
Perubahan anatomi fisiologi pada ibu hamil
Perubahan anatomi fisiologi pada ibu hamilPerubahan anatomi fisiologi pada ibu hamil
Perubahan anatomi fisiologi pada ibu hamil
 
materi 3, .pptx
materi 3, .pptxmateri 3, .pptx
materi 3, .pptx
 
Perubahan anatomi dan fisiologi saat hamil
Perubahan anatomi dan fisiologi saat hamilPerubahan anatomi dan fisiologi saat hamil
Perubahan anatomi dan fisiologi saat hamil
 
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 
ANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN dr. Nanang.pptx
ANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN dr. Nanang.pptxANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN dr. Nanang.pptx
ANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN dr. Nanang.pptx
 
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
6.perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan -
 
Perubahan anatomi dan fisiologi saat hamil
Perubahan anatomi dan fisiologi saat hamilPerubahan anatomi dan fisiologi saat hamil
Perubahan anatomi dan fisiologi saat hamil
 
120262739 anc-fisiologis
120262739 anc-fisiologis120262739 anc-fisiologis
120262739 anc-fisiologis
 
ANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN.ppt
ANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN.pptANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN.ppt
ANATOMI_and_FISIOLOGI_KEHAMILAN.ppt
 
Makalah bu frida
Makalah bu fridaMakalah bu frida
Makalah bu frida
 
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu AKPER PEMKAB MUNA
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu AKPER PEMKAB MUNA Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu AKPER PEMKAB MUNA
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu AKPER PEMKAB MUNA
 
Askeb i kelompok i
Askeb i kelompok iAskeb i kelompok i
Askeb i kelompok i
 
heg bab 2.pdf
heg bab 2.pdfheg bab 2.pdf
heg bab 2.pdf
 
4. Perubahan dan adaptasi fisiologis dalam kehamilan.pptx
4. Perubahan dan adaptasi fisiologis dalam kehamilan.pptx4. Perubahan dan adaptasi fisiologis dalam kehamilan.pptx
4. Perubahan dan adaptasi fisiologis dalam kehamilan.pptx
 
Perubahan fisiologi pada_kehamilan
Perubahan fisiologi pada_kehamilanPerubahan fisiologi pada_kehamilan
Perubahan fisiologi pada_kehamilan
 
43395493 lp-ibu-persalinan-fisiologis
43395493 lp-ibu-persalinan-fisiologis43395493 lp-ibu-persalinan-fisiologis
43395493 lp-ibu-persalinan-fisiologis
 
Perubahan fisik pada ibu hamil
Perubahan fisik pada ibu hamilPerubahan fisik pada ibu hamil
Perubahan fisik pada ibu hamil
 

309885625-LP-ANC-docx

  • 1. LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE (ANC) Disusun untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners di Puskesmas Singosari OLEH : GITA PUSPITASARI 140070300011145 KELOMPOK 5 REGULER PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016
  • 2. A. DEFINISI Menurut DepKes RI (2007) pelayanan antenatal merupakan pelayanan terhadap individu yang berseifat preventive care untuk mencegah terjadinya masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin. Pelayanan antenatal merupakan upaya kesehatan perorangan yang memperhatikan presisi dan kualitas pelayanan medis yang diberikan. Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Sedangkan pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada ibunya disebut antenatal care. Dalam sumber lain disebutkan bahwa pelayanan antenatal ialah suatu upaya untuk mencegah adanya komplikasi obstetrik bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi obstetrik dideteksi sedini mungkin dan ditangani secara memadai. Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yg diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal seperti yang ditetapkan dalam buku Pedoman Pelayanan Antenatal bagi Petugas Puskesmas. B. TUJUAN Tujuan dilakukannya antenatal care antara lain yaitu: 1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin 2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu 3. Mengenali dan menanggulangi secara dini adanya penyulit-penyulit atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan 4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan trauma seminimal mungkin 5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu agar dapat memberikan ASI secara eksklusif 6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar dapat tumbuh kembang secara normal 7. Mengurangi bayi lahir premature, kelahiran mati dan kematian neonatal 8. Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin
  • 3. C. ADAPTASI FISIOLOGIS ORGAN-ORGAN TUBUH SELAMAKEHAMILAN Perubahan-perubahan dan adaptasi fisiologis organ-organ tubuh pada masa kehamilan adalah sebagai berikut: 1) Trimester I (0-12 minggu) Seseorang yang mengalami kehamilan akan menunjukkkan gejala-gejala yang berasal dari janin dan plasenta. a. Adanya human chorionic gonadotropic (HCG) dalam urine b. Masalah gastrointestinal  Mual dan muntah (4-6 minggu)  Morning Sickness  Anoreksia  Saliva berlebihan  Tidak tahan terhadap bau–bau tertentu c. Pengaruh hormon estrogen Tonus otot menurun, mengakibatkan mual dan kontipasi d. Perubahan janin  Pada kahamilan 7 minggu rahim kurang lebih sebesar telur itik  pada kehamilan 10 minggu rahim kurang lebih sebesar jeruk keprok  Pada kehamilan 12 minggu rahim kurang lebih sebesar kepalan tangan e. Tanda-tanda piscaseck Pembesaran dan perlunakan pada tempat implantasi f. Traktus urinarius Kehamnilan mengakibatkan uterus membesar dan menekan kandung kemih sehingga didapatkan ibu sering buang air kecil g. Kardiovaskuler  Diafragma terdorong kearah atas oleh karena pembesaran uterus, posisi jantung pada bagian kiri atas  Kardiak output - Denyut jantung meningkat - Nadi meningkat ± 10-15 x /menit - Filtrasi ginjal meningkat - transportasi oksigen meningkat h. Uterus  Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram, volume 10 cc
  • 4.  Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter  Ismus hipertropi, panjang, lunak i. Payudara Membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus alveoli payudara j. Vagina  Peningkatan vaskularisasi  Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam k. Respirasi  Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan jaringan ikat  Progesteron meningkat menyebabkan penurunan resistensi dengan relaksasi, penurunan otot polos yang memudahkan mengalirnya carbon dioksida dari janin ke ibu  Diafragma tertekan sehingga kurang leluasa bergerak l. Muskuluskeletal  Relaksasi persendian  Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada ligamen rotundum  Perubahan postural - Saat pinggang untuk mengibangi lordosis dan tarikan tulang belakang - Sakit anggota bagian atas oleh karena bahu dan dada terdsorong kedepan m. Kulit Oleh karena pengaruh estrogen, kulit mengalami hiperpigmentasi, kloasma, linianigra dan strie gravidalum. 2) Trimester II (12-28 minggu) Perubahan fisiologis yang terjadi adalah sebagai berikut: a. Uterus - uterus membesar, hipertropi sel-sel otot - dinding uterus tipis dan lunak - fetus dapat di palpasi pada abdomen - uterus jadi bentuk ovale - Adanya kontraksi “braxton his” b. Serviks - terus memanjang
  • 5. - Adanya mucous plag - Sel otot hipertropi - Kelenjar serviks aktif c. Vagina - Sel otot hipertropi - Mukosa tebal - Adanya lorchea - PH asam : 3,5-6,0 d. Payudara - Duktus dan alveoli hipertropi - areola dan putting membesar - Mulai ada sekresi kolostrum e. Sistem kardiovaskuler - volume darah meluas - Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari pada sel darah merah - Output meningkat 30-50 % - stroke volume meningkat - tekanan darah sama dan cenderung sedikit menurun - Terjadi hipertropi, supine khusus pada trimerter kedua akhir f. Sistem respiratory - Oksigen dalam darah meningkat - Pernafasan lebih dalam - volume darah stabil - Kebutuhan oksigen meningkat - Uterus membesar dan menekan diagfragma menyebabkan sulit/sesak nafas g. Sistem Urinary - Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat - udema fisiologis pada kandung kemih - frekuensi berkemih menurun - Dilatasi ginjal dan ureter - Ibu rentang terhadap infeksi traktus urinarius - Filtrasi glomerolus meningkat 50 % - Aliran plasma renal meningkat
  • 6. - Ekskresi glokosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin yang larut dalam air meningkat h. Sistem muskuloskeletal - Pusat graviti berubah sebagai akibat membesarnya uterus, lordosis fisiologis - Kram pada kaki i. Sistem integumen - Hiperpigmentasi terutama pada putting dan perinium - adanya linianigra - vaskuler adanya palmar eritema - rambut menjadi lebih halus - Kuku lebih lunak dan tingkat pertumbuhan meningkat j. Sistem gastrointestinal - Mulut dan gigi: Hiperimia, sensitif terhadap zat iritan - Esofagus dan gaster: Kapasitas lambung menurun, sekresi asam hidroverolik dan pepsin dalam lambung menurun. - Liver: Meningkatnya serum phospotase, menurunnya albumin dan globulin. - Pankreas: Hipertropi, hiperplasia dan hiperaktif yang sering terjadi pada sel-sel beta, Kebutuhan fisiologis kehamilan, pencetus diabetus gestasional. - Intestinal: Pengosongan lambung meningkat, Absorbsi nutrien dan air meningkat k. Sistem endokrin - Pituitary: Sekresi hormon luteinising dan folikel stimulating hormon, Prolaktin meningkat. - Tiroid: Vaskularisasi meningkat, Meningkatnya T3 dan T4, BMR meningkat. - Paratiroid: Hiperplasia, sekresi hormon meningkat. - Adrenal: Sekresi adenocorticotropik hormon (ACTH) meningkat, Level kortisol meningkat, Level aldesteron meningkat l. Plasenta: Fungsi utuh dan komplek. 3) Trimester ketiga (28 minggu – kehamilan berakhir / 38-42 minggu) a. Sistem reproduksi - Uterus
  • 7. Ukuran bertambah besar, distensi miometrium, dinding menipis, kontraksi “broxon hicks” semakin jelas. - Servik Effousment, pengeluaran mukosa. - Vagina Hiperemia, pertumbuhan laktobual, leukhorea - Payudara Membesar, tegang, colusterum keluar. b. Sistem kardiovaskuler - COP meningkat 40 % - volume darah ibu meningkat 30 – 50 % - HR meningkat 15 kali/menit - Stroke volume meningkat - Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko pada ibu dengan masalah jantung c. Sistem pernafasan - Diafragma tertekan karena pembesaran uterus keatas - Iga-iga ekspansi - Kebutuhan oksigen meningkat d. Sistem perkemihan - Dilatasi kaliks renal, filtrasi glomerolus meningkat - Frekwensi miksi meningkat - Kosentrasi albumin plasma menurun e. Sistem musculoskeletal Lordosis, sulit berjalan, rebas – rebas ekstremitas f. Sistem integumen - Strie semakin terlihat, pigmentasi meningkat - Rambut tipis dan rontok - Kuku cepat tumbuh dan mudah patah g. Sistem gastrointestinal - Mulut dan gusi hiperemia, gusi sangat sensitif - Gastrik refluks, kapasitas gaster menurun - Mobilitas intestinal menurun, rentan terhadap konstipasi h. Sistem endokrin - Pituitary: Prolaktin meningkat, oksitosin meningkat
  • 8. - Tiroid: BMR meningkat i. Plasenta: Fungsi maksimal D. PERUBAHAN FISIK PADA IBU HAMIL Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan. Menurut George Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi ketika hamil antara lain: a. Uterus Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada awal kehamilan akan menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi tersebut dibarengi dengan peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap regangan dan distensi. Hipertrofi myometrium juga disertai dengan peningkatan vaskularisasi dan pembuluh limfatik. Peningkatan vaskularisasi, kongesti dan edema jaringan dinding uterus dan hipertrofi kelenjar serviks menyebabkan berbagai perubahan yang dikenali sebagai tanda Chadwick, Goodell dan Hegar. b. Payudara Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh plasenta menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar), pigmentasi kulit dan pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin (hCG) digunakan sebagai dasar uji imunologik kehamilan. Chorionic somatotropin (Human Placental Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan merangsang pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai perubahan metabolik yang mengiringinya. Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem penyaluran air susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan dalam perkembangan sistem alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi sejak 2 bulan pertama kehamilan menyebabkan sensasi noduler pada payudara. Chorionic somatotropin dan kedua hormon ini menyebabkan pembesaran payudara yang disertai dengan rasa penuh atau tegang dan sensitif terhadap sentuhan (dalam dua bulan pertama kehamilan), pembesaran puting susu dan pengeluaran kolostrum (mulai terlihat atau dapat diekspresikan sejak kehamilan memasuki usia 12 minggu). Hipertrofi kelenjar
  • 9. sebasea berupa tuberkel Montgomery atau folikel disekitar areola mulai terlihat jelas sejak dua bulan pertama kehamilan. Pembesaran berlebihan dari payudara dapat menyebabkan striasi (garis-garis hipo atau hiperpigmentasi pada kulit). Selain membesar, dapat pula terlihat gambaran vena bawah kulit payudara. c. Kulit Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi akibat efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Bagian kulit yang paling sering mengalami hiperpigmentasi adalah puting susu dan areola disekitarnya serta umumnya pada linea mediana abdomen, payudara, bokong dan paha. Chloasma gravidarum adalah hiperpigmentasi pada area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher). Area atau daerah kulit yang mengalami hiperpigmentasi akan kembali menjadi normal setelah kehamilan berakhir. Pengecualian terjadi pada striae dimana area hiperpigmentasi akan memudar tetapi guratan pada kulit akan menetap dan berwarna putih keperakan d. Sistem gastrointestinal Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan tanda kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan atau hiperemesis. Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan sebagai tanda pasti kehamilan karena berbagai penyebab metabolik lain dapat pula menimbulkan gejala yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan digolongkan normal apabila terjadinya tidak lebih dari trimester pertama 1. Perubahan Fisik pada Trimester I a. Morning Sickness, mual dan muntah. Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan muda disebut morning sickness tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga. b. Pembesaran Payudara Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh
  • 10. darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan menyusui. c. Sering buang air kecil Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin. d. Konstipasi atau Sembelit Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil. e. Sakit Kepala/Pusing Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala. f. Kram Perut Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim. g. Meludah Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness. h. Peningkatan Berat Badan Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah
  • 11. berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air 2. Perubahan Fisik pada Trimester II a. Perut semakin membesar Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16 minggu. b. Sendawa dan buang angin Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan tidak nyaman. c. Rasa panas di perut Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas. d. Pertumbuhan rambut dan kuku Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir. e. Sakit perut bagian bawah Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat tidak menetap. f. Pusing
  • 12. Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun. g. Hidung dan Gusi berdarah Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak. Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi. Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan. h. Perubahan kulit Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat. Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan. Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak sehingga dapat menimbulkan jerawat i. Payudara Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit. j. Sedikit Pembengkakan Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama. 3. Perubahan Fisik pada Trimester III a. Sakit bagian tubuh belakang
  • 13. Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang belakang. b. Konstipasi Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron. c. Pernafasan Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma/tulang iga ibu. d. Sering buang air kecil Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin menekan kandungan kencing ibu hamil. e. Varises Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan. f. Kontraksi perut Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat. g. Bengkak Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
  • 14. E. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut trimester adalah: 1. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian) a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan seksama e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan merahasiakannya Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain yang dapat terjadi: a. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well being” menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain. b. Penerimaan terhadap kehamilan. “Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat diterima. c. Maternal role atteinment Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan janin, internalisasi dan fantasi. d. Fantasi Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya. e. Hubungan dengan ibu Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang membutuhkan support. f. Hubungan dengan janin Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan janin, gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”. g. Body image
  • 15. Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan mulai dapat diobservasi. h. Waktu dan jarak Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu mungkin menarik diri dari orang lain. 2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik) a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya c. Merasakan gerakan anak d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran e. Libido meningkat f. Menuntut perhatian dan cinta g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran baru 3. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perharian dan kekhawatirannya e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya f. Merasa kehilangan perhatian g. Perasaan mudah terluka (sensitif) h. Libido menurun Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan ayah selama trimester III: 1) Perubahan Psikologis Ibu a. Penerimaan terhadap janin meningkat b. Fantasi terhadap perubahan peran
  • 16. c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat d. Fokus perhatian pada persalinan e. Menaruh perhatian pada persalinan 2) Perubahan Psikologis Ayah a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal freedom, covvod sindrom berat b. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain F. JADWAL PEMERIKSAAN ANTENATAL Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan pelayanan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, ketentuan waktu sebagai berikut: 1. Minimal 1 kali pada trimester pertama = K1 2. Minimal 1 kali pada trimester kedua = K2 3. Minimal 2 kali pada trimester ketiga = K3 & K4 Apabila terdapat kelainan atau penyulit kehamilan, seperti mual, muntah, keracunan kehamilan, perdarahan, kelainan letak dan lain-lain frekuensi pemeriksaan disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam sumber lain juga disebutkan interval kunjungan pada pemeriksaan prenatal yaitu setiap 4 minggu sekali sampai minggu ke-28, kemudian setiap 2-3 minggu sekali sampai minggu ke-36, dan sesudahnya setiap minggu. G. STANDAR MINIMAL PELAYANAN ANTENATAL Standar minimal asuhan antenatal care (10 T), yaitu sebagai berikut (Depkes RI, 2009) : 1) Timbang berat badan dan pengukuran berat badan Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan massa tubuh (BMI: Body Mass Index) di mana metode ini untuk menentukan pertambahan berat badan yang optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang normal 11,5-16 kg. Adapun tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain >145 cm.
  • 17. 2) Pemeriksaan tekanan darah Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hipertensi. 3) Ukur tinggi fundus uteri Apabila usia kehamilan di bawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan di atas 24 minggu memakai pengukuran mc Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus memakai cm dari atas simfisis ke fundus uteri kemudian ditentukan sesuai rumusnya. 4) Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang kedua diberikan 4 minggu kemudian. Akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan maka dibentuk program jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil. Imunisasi TT 0,5 cc Antigen Interval (Selang Waktu Minimal) Lama Perlindungan % Perlindungan TT 1 Pada kunjungan antenatal pertama - - TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun* 80 TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95 TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99 TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun 99 Keterangan : * artinya dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum).
  • 18. 5) Pemberian Tablet Besi minimal 90 tablet selama kehamilan 6) Tes terhadap penyakit menular seksual Menganjurkan untuk pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS) lain pada kecurigaan adanya resiko IMS. 7) Tentukan persentasi janin dan hitung DJJ Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi dari dini ada atau tidaknya faktor-faktor resiko kematian prenatal tersebut (hipoksia/asfiksia, gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, dan infeksi). Pemeriksaan denyut jantung janin adalah salah satu cara untuk memantau janin. Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu hamil. Denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan. Gambaran DJJ: a. Takikardi berat : detak jantung diatas 180x/menit b. Takikardi ringan : antara 160-180x/menit c. Normal: antara 120-160x/menit d. Bradikardia ringan: antara 100-119x/menit e. Bradikardia sedang: antara 80-100x/menit f. Bradikardia berat: kurang dari 80x/menit 8) Tetapkan status gizi Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LiLA merupakan suatu cara untuk mendeteksi dini adanya Kurang Energi Kronis (KEK) atau kekurangan gizi. Malnutrisi pada ibu hamil mengakibatkan transfer nutrient ke janin berkurang, sehingga pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi melahikan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan dengan volume otak dan IQ seorang anak. Kurang Energi Kronis atau KEK (ukuran LILA < 23,5 cm), yang menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka panjang baik dalam jumlah maupun kualitasnya. Cara melakukan pengukuran LILA : a. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan meteran b. Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA. Baca menurut tanda panah c. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan pita LiLA. 9) Tatalaksana kasus
  • 19. 10) Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah) Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan kunjungan. Bisa berupa anamnesa, konsultasi, dan persiapan rujukan. Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas, biopsikososial, dan pengetahuan klien. Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan. Tindakan yang harus dilakukan bidan dalam temu wicara antara lain : g. Merujuk ke dokter untuk konsultasi dan menolong ibu menentukan pilihan yang tepat. h. Melampirkan kartu kesehatan ibu serta surat rujukan i. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil rujukan j. Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan k. Memberikan asuhan antenatal l. Perencanaan dini jika tidak aman melahirkan di rumah m. Menyepakati diantara pengambilan keputusan dalam keluarga tentang rencana proses kelahiran. n. Persiapan dan biaya persalinan H. PEMERIKSAAN ANTENATAL Pemeriksaan kehamilan terbagi dalam: a. Anamnesa Anamnesa pada kunjungan pelayanan antenatal pertama dari ibu hamil meliputi: 1. Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat ibu) 2. Keluhan utama atau apa yang diderita, apakah ibu datang untuk memeriksakan kehamilan atau ada masalah lain 3. Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan 4. Riwayat perkawinan 5. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi:  HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)  Gerak janin (kapan mulai dirasakan apakah ada perubahan)  Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk pengelihatan kabur)  Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan  Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)
  • 20.  Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan 6. Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi:  Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu, persalinan premature, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan dengan tindakan (dengan forcep, vakum, ekstraksi atau operasi caesar)  Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska persalinan  Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature, perdarahan, siapa yg menolong  Riwayat hipertensi  Melahirkan janin dengan BB <2,5 kg atau >4 kg  Nifas dan laktasi  Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau mati, bila mati umur berapa & penyebabnya  Masalah-masalah lain yg dialami 7. Riwayat kesehatan (penyatkit yg pernah diderita), meliputi: penyakit kardiovaskuler, TB paru, hepatitis B, diabetes, hipertensi, PMS atau HIV/AIDS, malaria, status imunisasi TT, dll. 8. Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit menular, dll 9. Riwayat sosial ekonomi & budaya meliputi:  Status perkawinan  Riwayat KB  Reaksi orangtua dan keluarga terhadap kehamilan ini  Dukungan keluarga  Pengambil keputusan dalam keluarga  Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang), dengan perhatian pada vitamin A dan zat besi  Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum obat/alcohol/obat tradisional, & olahraga  Beban kerja & kegiatan sehari-hari  Tempat melahirkan & penolong yg diinginkan Menentukan Taksiran Persalinan
  • 21.  Untuk siklus 28 hari: HPHT (+7), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan  Untuk siklus 35 hari: HPHT (+14), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan Rumus tersebut tidak dapat digunakan apabila: 1. Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak haid 2. Ibu hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi 3. Ibu hamil setelah berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid lagi b. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama meliputi komonen: 1. Pemeriksaan Luar a. Pemeriksaan umum  Keadaaan umum ibu, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran  Adakah anemia, cyanose, icterus atau dyspnoe  Keadaan jantung dan paru, periksa suhu badan, TD, denyut nadi, dan pernapasan  Oedema  TB  BB  Reflek  Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb, golongan darah dan urine rutin b. Pemeriksaan Kebidanan Inspeksi  Kepala dan leher  Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan putting susu (simetris atau tidak), keluarnya kolostrum (dilakukan pemeriksaan setelah usia kehamilan >28 minggu)  Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan perut, linea alba, ada gerakan anak atau tidak, kontraksi rahim, striae gravidarum, & bekas luka operasi  Vulva: keadaan perineum, varices, tanda Chadwick, fluor dan condyloma
  • 22.  Anggota bawah: cari varises, oedema, luka Palpasi Periksa raba dilakukan untuk menentukan:  Besarnya rahim untuk menentukan tuanya kehamilan  Letak anak dalam rahim Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu: (Manuaba, 1998) Leopold 1  Pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil  Menentukan tunggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus  Konsistensi fundus Leopold 2  Menemukan batas samping rahim kanan-kiri  Menentukan letak punggung janin  Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin Leopold 3  Menentukan bagian terbawah janin  Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk atau masih goyang Leopold 4  Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil  Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh janin sudah mask pintu atas panggul Mengukur usia kehamilan dengan TFU: TFU (cm) = tua kehamilan dalam bulan
  • 23. 3,5 cm Auskultasi Digunakan stetoskop atau Doppler, untuk mendengan bunyi jantung janin, bising tali pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta, dan bising usus 2. Pemeriksaan Dalam Pemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama pemeriksaan antenatal pada hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan trimester III untuk menentukan keadaan panggul Pemeriksaan Antenatal Ulangan Yang dimaksud dengan kunjungan ulang yaitu setiap kunjungan pemeriksaan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan pemeriksaan antenatal pertama. Kunjungan ulang lebih diarahkan untuk mendeteksi kompliaksi-komplikasi, mempersiapkan kelahiran, dan mendeteksi kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terarah serta penyuluhan bagi ibu hamil. Pemeriksaan antenatal ulangan meliputi:  Riwayat kehamilan sekarang: gerak janin, setiap masalah atau tanda bahaya, keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan, kekhawatiran- kekhawatiran lain  Pemeriksaan fisik: BB, TD, pengukuran TFU, palpasi abdomen untuk mendeteksi kehamilan ganda, maneuver Leopold, bunyi jantung janin, menghitung taksiran BB janin  Pemeriksaan laboratorium:khususnya terhadap protein dalam urin, pemeriksaan laboratorium lainnya dilakukan apabila ada indikasi Ringkasan Penilaian dan Penanganan Ibu Hamil Variabel Penilaian & Penanganan Kunjungan I Kunjungan II Kunjungan III Kunjungan IV 1. Penilaian antenatal: Riwayat kehamilan Riwayat kebidanan Riwayat kesehatan √ √ √ √ - - √ - - √ - -
  • 24. Riwayat sosial Pemeriksaan umum Pemeriksaan kebidanan (luar) Pemeriksaan kebidanan (dalam) Pemeriksaan laboratorium √ √ √ √ √ - jika ada indikasi √ - Jika ada indikasi - Jika ada indikasi √ - Jika ada indikasi - Jika ada indikasi √ √ Cek Hb & periksa lab lain jika ada indikasi 2. Penanganan: Pemberian Tetanus Toksoid Pemberian tablet tambah darah Konseling umum Konseling khusus Perencanaan persalinan Perencanaan penanganan komplikasi Sesuaikan 90 hari √ Jika ada indikasi - √ Sesuaikan Memperku at Jika ada indikasi - √ Sesuaikan Memperkuat Jika ada indikasi √ √ Sesuaikan Memperku at Jika ada indikasi √ √ c. Diagnosa Setelah dilakukan anamesa & pemeriksaan fisik, maka dapat ditegakkan diagnosa. Selain itu dapat pula diketahui:  Hamil atau tidak  Primi atau multigravida  Usia kehamilan  Janin hidup atau mati  Janin tunggal atau kembar
  • 25.  Letak anak  Anak intra atau extrauterin  Keadaan jalan lahir  Keadaan umum penderita d. Prognosa Prognosa atau ramalan persalinan dibuat setelah ditegakkan diagnose. Prognosa persalinan dapat diperkirakan apakah akan berjalan normal dan lahir spontan atau sulit dan berbahaya. e. Terapi Tujuan terapi pada ibu hamil adalah untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya dalam kehamilan & menjelang persalinan. Berikan konseling pada ibu hamil mengenai kehidupan waktu hamil, hygiene dan gizi, pemeriksaan antenatal, tanda-tanda bahaya, dll. I. SKOR POEDJI ROKHJATI Skor awal ibu hamil: 1. Terlalu muda hamil ≤16 th : 2 2. Terlalu tua hamil I ≥ 35 th : 4 Terlalu lambat hamil, kawin ≥ 4 th : 4 3. Terlalu lama hamil lagi ≥ 10 th : 4 4. Terlalu cepat hamil lagi ≤ 2 th : 4 5. Terlalu banyak anak, 4/lebih : 4 6. Terlalu tua umur ≥ 35 th : 4 7. Terlalu pendek ≤ 145 cm : 4 8. Pernah gugur kehamilan : 4 9. Pernah melahirkan dengan:  Tarikan tang/vakum : 4  Uri dirogoh : 4  Diberi infuse/transfuse : 8 10. Pernah operasi Caesar : 4 11. Bengkak pada muka, tungkai, hipertensi : 4 12. Hamil kembar 2/lebih : 4 13. Hamil kembar air/hidroamnion : 4
  • 26. 14. Penyakit pada ibu hamil  Kurang darah : 4  Malaria : 4  TB paru : 4  Payah jantung : 4  DM/kencing manis : 4  PMS : 4 15. Bayi mati dalam kandungan : 4 16. Kehamilan lebih bulan : 4 17. Letak sungsang : 8 18. Letak lintang : 8 19. Perdarahan dalam kehamilan ini : 8 20. PEB/kejang : 8 Bila skor ≥ 14, disarankan untuk bersalin di Rumah Sakit atau di Sp.OG
  • 27. J. PATHWAY ANC Trimester I Konsepsi Fertilitas Implantasi Embryogenesis Maturasi janin Perubahan pada ibu Perubahan psikologis Perubahan fisiologis Krisis situasional, perub.psikologis, ketidakstabilan hormon GIT Instabilitas hormone Asam lambung meningkat Rasa sebah/mual Muntah Intake makanan menurun Perub.nutrisi kurang dari kebutuhan Sist.kardio vascular Peningkatan TD Sakit kepala Nyeri Sist.urinaria Penekanan vesika urinaria karena pembesaran uterus Frekuensi BAK meningkat Gangguan eliminasi urin Kebersihan genital menurun Kelembaban meningkat Resiko infeksi Ansietas Perub.proses keluarga Perubahan peran sebagai calon ibu Koping individu tdk efektif
  • 28. Trimester II TRIMESTER II Perubahan fisiologis Perubahan psikologis Sist.endokrin Inotropik Hiperpegminta si Perub.body image Perub.cardiac output Resiko cidera janin & maternal Sist.kardiovaskular Sekresi aldosteron meningkat Retensi H2O & Na+ volume plasma meningkat TD meningkat Sakit kepala Nyeri Sist.reproduksi Vaskularisasi serviks & vagina Sensitifitas serviks meningkat Rangsang seksual Perub.pola seksual Sist.integumen Estrogen meningkat Kulit meregang Striae gravidarum Perub.body image Sist.GIT Progesterone meningkat Saliva & asam lambung meningkat Peristaltic menurun Pengosongan lambung lambat Kembung, mual, muntah Perub.nutisi kurang dari kebutuhan Deficit volume cairan Musculosceletal BB janin meningkat Postur tubuh berubah Lordosis berlebihan Nyeri Sist.respirasi Desakan uterus ke diafragma Ekspansi paru tidak maksimal Gangguan pola nafas Krisis situasional Proses adaptasi Persiapan anggota baru dlam keluarga Ansietas Perub.peran
  • 29. Trimester III TRIMESTER III Perubahan fisiologis Perubahan psikologis Pembesaran uterus Sistem endokrin Retensi H2O & Na+ Persiapan melahirkan Perub.skelet & persendian Berat uterus menigkat Perub.pusat gravitasi tubuh Menekan saraf sekitar Pelepasan mediator nyeri (prostaglandin, histamin) Nyeri Menekan paru Ekspansi paru menurun Gangguan pola nafas Urine output menurun, volume plasma meningkat, tekanan hidrostatik menurun Edema ekstremitas Kelebihan volume cairan Vasokontriksi pembuluh darah TD meningkat Hipertrofi ventrikel Penurunan cardiac output Resiko cidera janin & maternal Primi:kurang pengetahuan Ansietas
  • 30. K. ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL 1. Pengkajian o. Data umum klien dan pasangan p. Riwayat kehamilan & persalinan yang lalu q. Riwayat ginekologi r. Riwayat KB s. Riwayat kehamilan saat ini t. Pemeriksaan fisik u. Persiapan persalinan v. Obat-obatan yg dipakai saat ini w. Hasil pemeriksaan penunjang 2. Diagnosa Keperawatan TRIMESTER I a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b. Ansietas c. Perubahan pola eliminasi urin d. Perubahan pola seksual e. Perubahan proses keluarga f. Koping individu tidak efektif TRIMESTER II a. Gangguan citra tubuh b. Gangguan pola nafas c. Kurang pengetahuan d. Resiko cidera janin TRIMESTER III a. Nyeri akut b. Perubahan eliminasi urin c. Gangguan pola tidur d. Kelebihan volume cairan
  • 31. 3. Intervensi Keperawatan TRIMESTER I Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam kekurangan nutrisi klien tercukupi Kriteria hasil : Nafsu makan klien meningkat Klien tidak mual dan muntah Nilai laboratorium (transferin, albumin, dan elektrolit) dalam batas normal INTERVENSI RASIONAL Ketahui makanan kesukaan klien Meningkatkan nafsu makan klien Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan Memastikan kandungan nutrisi dan kalori pada asupan sesuai dengan kebutuhan klien Pantau nilai laboratorium, khususnya transferin, albumin, dan elektrolit Menentukan kebutuhan nutrisi dan keefektifan terapi Timbang BB klien setiap hari Memberikan informasi tentang kebutuhan diet dan asupan nutrisi Ajarkan keluarga tentang makanan bergizi dan tidak mahal Keluarga dapat membantu pemenuhan nutrisi klien Ciptakan suasana yang menyenangkan untuk makan Meningkatkan nafsu makan Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antiemetic Untuk mengontrol mual dan muntah Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis zat gizi yang dibutuhkan klien Jumlah kalori dan jenis zat gizi yang tepat dan sesuai kebutuhan akan dapat menyeimbangkan nutrisi klien TRIMESTER II Gangguan pola nafas Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam waktu 1x24 jam, klien menunjukkan keefektifan pola nafas Kriteria hasil : Klien menunjukkan kemudahan dalam bernafas Ekspansi dada simetris Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan Bunyi nafas tambahan tidak ada: wheezing (-), ronkhi (-)
  • 32. RR dalam batas normal (16-20x/menit) Klien mampu menggambarkan rencana untuk perawatan di rumah INTERVENSI RASIONAL Pantau kecepatan, irama, kedalaman dan usaha respirasi Mengetahui perkembangan kondisi klien Auskultasi bunyi nafas, perhatikan area penurunan/tidak adanya ventilasi dan adanya bunyi nafas tambahan Mengetahui adanya kelainan dalam pernafasan klien Posisikan klien semi fowler Untuk memaksimalakan ventilasi Informasikan kepada klien dan keluarga tentang teknik relaksasi untuk meningkatkan pola pernafasan Agar klien dapat melakukannya di rumah TRIMESTER III Kelebihan volume cairan Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam kelebihan volume cairan dapat teratasi Kriteria hasil : TTV klien normal klien terbebas dari edema kaki tidak ada proteinuria INTERVENSI RASIONAL Monitor tanda-tanda vital Jika frekuensi nadi meningkat, TD meningkat, mengindikasikan adanya edema Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan Menentukan penyebab edema dan memudahkan untuk intervensi selanjutnya Monitor indikasi kelebihan cairan (edema) Mengidentifikasi adanya perubahan edema Kaji lokasi dan luas edema Mengontrol perubahan edema yang terjadi Monitor berat badan setiap hari Mengontrol perubahan edema, mengidentifikasi perubahan volume cairan dalam tubuh Pertahankan catatan intake dan output yang akurat Mengontrol intake dan output cairan, intake dan output yang tidak seimbang akan dapat menyebabkan kelebihan volume cairan Monitor status nutrisi Mengontrol intake dan output nutrisi, intake dan output yang tidak seimbang akan dapat menyebabkan kelebihan volume cairan Kolaborasi: Berikan diuretic sesuai interuksi Untuk mengurangi kelebihan cairan pada tubuh
  • 33. 33 DAFTAR PUSTAKA Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology. Bandung: Elemen. Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal. http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK2007- G59.pdf. Diakses tanggal 18 Juni 2012. Pukul 18.37 WIB. Donges, RE.(2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC. George Andriaanz. 2008. Asuhan Antenatal. http://www.pkmi- online.com/download/ASUHAN%20-ANTENATAL.pdf. Diakses tanggal 17 November 2010. Pukul 18.14 WIB. Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC. Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia. Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KB untuk Pendidikan Bidan. http://books.google.co.id. Diakses tanggal 18 Juni 2012. Pukul 18.31 WIB. Manuaba. (2001). Kapita selekta penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC. Muchtar Rustam.(1998). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC. Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.