Dokumen tersebut membahas tentang beberapa topik kesehatan seperti Parkinson, demensia, vertigo, dan stroke. Secara ringkas, dokumen menjelaskan gejala, patofisiologi, klasifikasi, diagnosis, dan penatalaksanaan untuk setiap kondisi tersebut.
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptkocankocan
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis gangguan jiwa seperti skizofrenia, gangguan depresi, gangguan ansietas, delirium, dementia, dan gangguan somatoform beserta gejala dan penatalaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa topik kesehatan seperti Parkinson, demensia, vertigo, dan stroke. Secara ringkas, dokumen menjelaskan gejala, patofisiologi, klasifikasi, diagnosis, dan penatalaksanaan untuk setiap kondisi tersebut.
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptkocankocan
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis gangguan jiwa seperti skizofrenia, gangguan depresi, gangguan ansietas, delirium, dementia, dan gangguan somatoform beserta gejala dan penatalaksanaannya.
Kelompok VI membahas kasus seorang laki-laki 25 tahun dengan keluhan sulit tidur dan berbicara sendiri. Diperiksa kemungkinan diagnosisnya antara lain skizofreniform, skizoafektif, atau skizofrenia paranoid berdasarkan gejala klinis dan pedoman diagnosis. Pengobatan yang direkomendasikan antipsikotik atipikal atau konvensional beserta dukungan psikososial.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, etiologi, gejala, dan penatalaksanaan skizofrenia. Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai dengan gangguan pikiran, emosi, dan perilaku akibat interaksi faktor genetik dan lingkungan.
Tiga hal utama dalam dokumen ini adalah:
1. Kegawatdaruratan psikiatrik merupakan gangguan pikiran, perasaan, dan tindakan yang membutuhkan intervensi segera untuk menjaga keselamatan pasien dan lingkungan.
2. Kondisi seperti gaduh gelisah, tindakan kekerasan, dan percobaan bunuh diri merupakan kondisi darurat psikiatri.
3. Evaluasi darurat bertujuan untuk menilai kondisi pas
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang delirium, gangguan mental organik yang ditandai dengan gangguan kesadaran dan perubahan kognitif yang berlangsung secara akut dan fluktuatif.
2. Delirium disebabkan oleh kondisi medis akut seperti infeksi, cedera kepala, atau penggunaan obat-obatan tertentu dan memiliki berbagai gejala klinis seperti disorientasi dan gangguan persepsi.
3. Diagnosis delirium membutuhkan
1. Terapi somatik untuk penyakit jiwa termasuk penggunaan obat, ECT, terapi cahaya, teknik modifikasi tidur, dan psychosurgery. Pengobatan berfokus pada mengurangi gejala psikotik dan mencegah kekambuhan, dengan mempertimbangkan karakteristik individu pasien.
2. Studi menunjukkan efektivitas antipsikotik baru dalam mengobati gejala psikotik, negatif, dan tidak teratur pada
Tn. N mengalami gangguan psikotik berupa halusinasi auditif dan waham paranoid yang sudah berlangsung selama sebulan. Dokter mendiagnosisnya dengan skizofrenia paranoid dan memberikan obat antipsikotik serta obat untuk mencegah efek samping.
Dokumen tersebut membahas mengenai gangguan mental organik yang dapat disebabkan oleh penyakit otak primer atau sekunder, cedera otak, atau gangguan sistemik lain yang mempengaruhi otak. Beberapa sindrom yang dijelaskan antara lain demensia, delirium, gangguan perilaku pada demensia, dan sindrom amnesik organik.
Pasien berusia 40 tahun ini didiagnosis dengan depresi berat setelah mengalami gejala depresi seperti kehilangan minat, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, dan rasa bersalah selama lebih dari dua minggu serta mengalami kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial. Depresi ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti riwayat keluarga dengan depresi, kematian istri dua tahun lalu, serta tekan
1. Dokumen tersebut membahas konsep depresi secara medis, meliputi pengertian, faktor-faktor penyebab, gejala, dan penanganannya.
2. Depresi disebabkan oleh faktor genetik, konstitusi, kepribadian, fisik, psikobiologi, neurologi, dan biokimia. Gejalanya antara lain perasaan sedih berkepanjangan, gangguan fungsi sosial dan fisik.
3. Penanganannya meliputi terapi obat se
Dokumen ini membahas sindrom delirium akut, termasuk definisi, patofisiologi, faktor risiko, gejala klinis, diagnosis, pencegahan, penatalaksanaan, dan prognosis. Sindrom delirium akut adalah gangguan kognitif akut yang sering terjadi pada pasien rumah sakit dengan berbagai penyebab seperti infeksi dan gangguan elektrolit. Diagnosis didasarkan pada algoritme Confusion Assessment Method, dan penatalaksananya meliputi identifikasi dan penanganan fak
Makalah ini membahas gangguan somatisasi, termasuk definisi, epidemiologi, klasifikasi, dan kriteria diagnostik untuk beberapa jenis gangguan somatoform seperti gangguan somatisasi, hipokondriasis, dan gangguan nyeri. Penanganannya mencakup terapi medis dan psikologis."
Dokumen tersebut membahas gangguan psikosis akut dan skizofrenia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan gejala dan penatalaksanaannya, termasuk pemberian obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik dan mencegah kekambuhan, serta pentingnya dukungan keluarga dan penatalaksanaan lanjutan.
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Kelompok VI membahas kasus seorang laki-laki 25 tahun dengan keluhan sulit tidur dan berbicara sendiri. Diperiksa kemungkinan diagnosisnya antara lain skizofreniform, skizoafektif, atau skizofrenia paranoid berdasarkan gejala klinis dan pedoman diagnosis. Pengobatan yang direkomendasikan antipsikotik atipikal atau konvensional beserta dukungan psikososial.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, etiologi, gejala, dan penatalaksanaan skizofrenia. Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai dengan gangguan pikiran, emosi, dan perilaku akibat interaksi faktor genetik dan lingkungan.
Tiga hal utama dalam dokumen ini adalah:
1. Kegawatdaruratan psikiatrik merupakan gangguan pikiran, perasaan, dan tindakan yang membutuhkan intervensi segera untuk menjaga keselamatan pasien dan lingkungan.
2. Kondisi seperti gaduh gelisah, tindakan kekerasan, dan percobaan bunuh diri merupakan kondisi darurat psikiatri.
3. Evaluasi darurat bertujuan untuk menilai kondisi pas
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang delirium, gangguan mental organik yang ditandai dengan gangguan kesadaran dan perubahan kognitif yang berlangsung secara akut dan fluktuatif.
2. Delirium disebabkan oleh kondisi medis akut seperti infeksi, cedera kepala, atau penggunaan obat-obatan tertentu dan memiliki berbagai gejala klinis seperti disorientasi dan gangguan persepsi.
3. Diagnosis delirium membutuhkan
1. Terapi somatik untuk penyakit jiwa termasuk penggunaan obat, ECT, terapi cahaya, teknik modifikasi tidur, dan psychosurgery. Pengobatan berfokus pada mengurangi gejala psikotik dan mencegah kekambuhan, dengan mempertimbangkan karakteristik individu pasien.
2. Studi menunjukkan efektivitas antipsikotik baru dalam mengobati gejala psikotik, negatif, dan tidak teratur pada
Tn. N mengalami gangguan psikotik berupa halusinasi auditif dan waham paranoid yang sudah berlangsung selama sebulan. Dokter mendiagnosisnya dengan skizofrenia paranoid dan memberikan obat antipsikotik serta obat untuk mencegah efek samping.
Dokumen tersebut membahas mengenai gangguan mental organik yang dapat disebabkan oleh penyakit otak primer atau sekunder, cedera otak, atau gangguan sistemik lain yang mempengaruhi otak. Beberapa sindrom yang dijelaskan antara lain demensia, delirium, gangguan perilaku pada demensia, dan sindrom amnesik organik.
Pasien berusia 40 tahun ini didiagnosis dengan depresi berat setelah mengalami gejala depresi seperti kehilangan minat, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, dan rasa bersalah selama lebih dari dua minggu serta mengalami kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial. Depresi ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti riwayat keluarga dengan depresi, kematian istri dua tahun lalu, serta tekan
1. Dokumen tersebut membahas konsep depresi secara medis, meliputi pengertian, faktor-faktor penyebab, gejala, dan penanganannya.
2. Depresi disebabkan oleh faktor genetik, konstitusi, kepribadian, fisik, psikobiologi, neurologi, dan biokimia. Gejalanya antara lain perasaan sedih berkepanjangan, gangguan fungsi sosial dan fisik.
3. Penanganannya meliputi terapi obat se
Dokumen ini membahas sindrom delirium akut, termasuk definisi, patofisiologi, faktor risiko, gejala klinis, diagnosis, pencegahan, penatalaksanaan, dan prognosis. Sindrom delirium akut adalah gangguan kognitif akut yang sering terjadi pada pasien rumah sakit dengan berbagai penyebab seperti infeksi dan gangguan elektrolit. Diagnosis didasarkan pada algoritme Confusion Assessment Method, dan penatalaksananya meliputi identifikasi dan penanganan fak
Makalah ini membahas gangguan somatisasi, termasuk definisi, epidemiologi, klasifikasi, dan kriteria diagnostik untuk beberapa jenis gangguan somatoform seperti gangguan somatisasi, hipokondriasis, dan gangguan nyeri. Penanganannya mencakup terapi medis dan psikologis."
Dokumen tersebut membahas gangguan psikosis akut dan skizofrenia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan gejala dan penatalaksanaannya, termasuk pemberian obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik dan mencegah kekambuhan, serta pentingnya dukungan keluarga dan penatalaksanaan lanjutan.
Similar to 3 DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA AKPER.pptx (20)
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
4. D. D. PSIKOTIK ORGANIK (DELIRIUM) & PSIKOSIS NON-ORGANIK (FUNGSIONAL)
mmm
PSIKOTIK ORGANIK
(DELIRIUM)
PSIKOTIK NON-
ORGANIK
(FUNGSIONAL)
ETIOLOGI PENYAKIT FISIK -
PERUBAHAN GEJALA + -
ORIENTASI TERGANGGU NORMAL
DAYA INGAT TERGANGGU NORMAL
GANGGUAN PROSES
PIKIR
TERGANGGU SANGAT TERGANGGU
HALUSINASI VISUAL AUDITORIK
PENANGANAN PERBAIKI KU FIKSASI (K/P)
TERAPI KAUSAL + NEUROLEPTIKA
TERAPI SIMPTOMATIS NEUROLEPTIKA -
PROGNOSIS BAIK, TERGANTUNG
PENYAKIT YANG
MENDASARI
BURUK
5. DELIRIUM
• Terjadi pada 5-10% pasien rawat inap medik atau bedah.
• Penyebab keadaan psikotik yang paling umum di bangsal
perawatan.
6. ETIOLOGI:
• Diakibatkan oleh hal-hal yang
mengganggu fungsi otak keseluruhan.
• Dapat beberapa faktor bersamaan atau
tunggal, misalnya: sisa anestesi, nyeri,
gangguan napas ringan, toksin dari
transfusi,analgesik opiat, dehidrasi,
ansietas, dan lingkungan yang asing.
7. Penyakit yang dapat menyebabkan SOO:
1. Trauma: Cedera kepala
2. Degeneratif: Dementia dengan penyakit akut
3. Epilepsi
4. Vaskuler
5. Infeksi
6. Metabolik
7. Endokrin
8. Toksik
8. PENGOBATAN:
Harus diobservasi di RS
Perbaikan semua gangguan fisik yang mendasari.
Ruang pasien harus cukup terang waktu malam untuk mengurangi
misinterpretasi.
Obat-obatan berikut dipergunakan jika prosedur perawatan di atas
tidak berhasil:
Haloperidol
Dapat dikombinasi dengan lorazepam
9. Perjalanan penyakit dan prognosis:
• Prognosis kurang baik bila penyakit yang mendasari bersifat
fatal.
10. DEMENSIA
DISEBUT PIKUN
BIASANYA IREVERSIBEL
BERJALAN LAMBAT, KRONIK, PROGRESIF.
GEJALA KHAS : GANGGUAN (PENURUNAN) FUNGSI KOGNITIF
GANGGUAN KOGNITIF A.L. :
DAYA INGAT
DAYA PIKIR : ABSTRAKSI, JUDGEMENT
ORIENTASI
DAYA TANGKAP : PEMAHAMAN
KEMAMPUAN BERBAHASA
KEMAMPUAN MOTORIK KOMPLEKS (PRAXIS) : AFASIA, APRAKSIA, AGNOSIA
ADA PERUBAHAN KEPRIBADIAN
12. D. D. DEMENSIA & DEPRESI
DEMENSIA DEPRESI
ONSET PERLAHAN MENDADAK
RIWAYAT DEPRESI TIDAK ADA ADA
DISABILITAS DITUTUP-TUTUPI DITONJOLKAN
JAWABAN SEDIKIT MELESET TIDAK TAHU
FLUKTUASI MOOD HARIAN VARIASI DIURNAL
KEMUNDURAN KOGNITIF MENETAP BERFLUKTUASI
KEMAUAN BERUSAHA KERAS
MENUNJUKKAN KEMAMPUAN
KURANG MAU BERUSAHA
MERASA TERPURUK
GGN.MEMORI JANGKA PENDEK
TERJADI AWAL
PENDEK & PANJANG TERKAIT
DGN MOOD
YG DEPRESIF BISA ADA ANSIETAS
FUNGSI SOSIAL MENURUN MASIH BAIK
18. GANGGUAN PSIKOTIK
Semua kondisi terdapatnya hendaya berat di dalam
kemampuan daya nilai realitas
‘Gila’
‘Organik’ & ‘fungsional’
Gejala: insight-, waham, halusinasi, inkoheren, agitasi,
disorientasi, depresi, rasa salah yang mendalam, autisme,
mannerism
19. HIRARKI DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA
I. (F00-F09) Gangguan Mental Organik &
Simtomatik
(F10-F19) Gangguan Mental & Perilaku Akibat
Zat Psikoaktif
II. (F20-F29) Skizofrenia, Gangguan Skizotipal &
Gangguan Waham
III. (F30-F39) Gangguan Suasana Perasaan
IV. (F40-F48) Gangguan Neurotik, Gangguan
Somatoform & Gangguan Stress
V. (F50-F59) Sindrom Perilaku yang
berhubungan dengan Gangguan
Fisiologis & Faktor Fisik
20. HIRARKI DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA
VI. (F60-F69) Gangguan Kepribadian & Perilaku
Masa Dewasa
VII. (F70-F79) Retardasi Mental
VIII. (F80-F89) Gangguan Perkembangan
Psikologis
IX. (F90-98) Gangguan Perilaku & Emosional
dengan Onset masa Anak & Remaja
X. (kode Z) Kondisi lain yang menjadi Fokus
Perhatian Klinik
21. D. D. NEROSIS/NEUROTIK (NON-PSIKOTIK) & PSIKOSIS/PSIKOTIK
NEUROSIS PSIKOTIK
DEKOMPENSASI
KEPRIBADIAN
RINGAN BERAT
KONTAK DENGAN
KENYATAAN
KADANG SEDIKIT
TERGANGGU
BERAT
FUNGSI SOSIAL RELATIF MASIH BAIK TIDAK BISA
KESADARAN NORMAL BERUBAH
WAHAM, HALUSINASI TIDAK ADA ADA
GGN PROSES BERPIKIR TIDAK ADA ADA
GGN EMOSI DAPAT DIRASAKAN TIDAK DAPAT
DIRASAKAN
GGN PERILAKU MASIH BAIK TERGANGGU
PERILAKU
MEMBAHAYAKAN DIRI
KADANGKALA ADA
PERILAKU
MEMBAHAYAKAN
LINGKUNGAN
TIDAK ADA
PENANGANAN KADANG PERLU OPNAME SAAT AKUT, OPNAME
22. PSIKOTIK NON-ORGANIK:
F 20 SKIZOFRENIA
F 21 GANGGUAN SKIZOTIPAL
F 25 SKIZOAFEKTIF
F 22 GANGGUAN WAHAM
F 24 GANGGUAN WAHAM INDUKSI
F 23 GANGGUAN PSIKOTIK AKUT DAN
SEMENTARAA LAINNYA
F 30 - 39 GANGGUAN SUASANA PERASAAN
(MOOD/AFEKTIF)
26. Pedoman Diagnostik Skizofrenia (1):
Minimal satu gejala berikut
a. Thought echo
Thought insertion or withdrawal
Thought broadcasting
b. Delusion of control
Delusion of influence
Delusion of passivity
Delusion of perception
c. Halusinasi auditorik
d. Waham-waham menetap jenis lainnya
27. Pedoman Diagnostik Skizofrenia (2):
Atau paling sedikit 2 gejala:
e. Halusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja
f. Arus pikiran yang terputus atau mengalami sisipan inkoherensi
g. Perilaku katatonik: gaduh gelisah, fleksibilitas cerea, negativisme, stupor, mutisme.
h. Gejala-gejala negatif: apatis, jarang bicara, afek/emosi tumpul menarik diri dari
pergaulan sosial dan kinerja sosial
28. Pedoman Diagnostik Skizofrenia (3):
Waktunya > 1 bulan
Harus ada perubahan yang konsisten dan bermakna dalam
mutu keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi,
bermanifestasi: hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak
berbuat sesuatu, larut dalam diri sendiri, dan penarikan diri
secara sosial
30. BATASAN
Kesalahan penyesuaian diri secara emosional karena tidak dapat
diselesaikannya suatu konflik tak sadar
Kecemasan yang timbul dirasakan secara langsung atau diubah oleh
berbagai mekanisme pembelaan psikologik dan muncul gejala subyektif
yang mengganggu
31. DAPAT BERUPA:
Keluhan ansietas fobik, panik, terus
menerus/menyeluruh, obsesif-kompulsif,
neurasthenia, sindroma
depersonalisasi/derealisasi
Keluhan yang berkaitan dengan stres :
disabilitas yang berbeda onset dan derajad
stresnya
Keluhan somatik manifestasi pada:
- sensorik dan motorik
- polisimtomatik/somatisasi
- penyakit/hipokondriasis
- disfungsi otonomik/psikosomatik
32. Pengelompokan berdasar:
Gangguan Mental tidak berdasar organik
Insight/penilaian realitas tidak terganggu
Kepribadian relatif utuh
Individu terganggu karena ketegangan atau kecemasannya