SlideShare a Scribd company logo
TRANSAKSI-TRANSAKSI YANG
DILARANG DALAM ISLAM
MUHAMMAD YASIR YUSUF
Pendahuluan
• Dalam bidang muamalat, hukum asalnya adalah
“semua boleh kecuali ada yang melarangnya”.
Artinya semua transaksi dibolehkan kecuali ada
ayat Al Qur’an atau Sunnah yang melarangnya.
• Sedangkan dalam ibadah, hukum asalnya adalah
“ semuanya haram kecuali ada dalil yang
menyuruhnya”.
Faktor-Faktor Penyebab
Terlarangnya Transaksi
A. Haram zatnya (Haram li-dzatihi)
B. Haram selain zatnya (Haram li ghairihi)
C. Tidak Sah (Tidak lengkap akadnya)
A. Haram Zat-nya
Transaksi ini dilarang karena objek
(barang dan/atau jasa) yang
ditransaksikan juga dilarang. Seperti
minuman keras, bangkai, daging babi,
dsb. Jadi transansksi jual beli minuman
keras adalah haram, walaupun akad jual
beli-nya sah.
B. Haram Selain Zat-nya
1. Melanggar Prinsip An Tardhi minkum
• Tadlis (Unknown to one party)
Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan pada prinsip
kerelaan antara kedua belah pihak. Kerelaan ini dibangun atas
dasar mempunyai informasi yang sama (complete information).
Sehingga tidak ada antara pihak yang tidak mengetahui informasi
dipihak lain. Unknown to one party dalam bahasa fiqh disebut
tadlis. Tadlis terjadi dalam 4 (empat) hal, yakni dalam:
1.Kuantitas
2.Kualitas
3.Harga, dan
4.Waktu Penyerahan
TADLIS
1.Kuantitas
Pedagang yang mengurangi takaran/timbangan barang yang
dijualnya.
2.Kualitas
Penjual yang menyembunyikan cacat barang yang
ditawarkannya.
3.Harga
Seorang tukang becak yang menaikkan tarif becak 10 kali lipat
dari tarif normalnya kepada turis karena ketidak tahuhannya
terhadap harga pasaran.
4.Waktu Penyerahan
Seorang konsultan yang berjanji untuk menyelesaikan proyek
dalam waktu 2 bulan untuk memenangkan tender, padahal
konsultan tersebut tahu bahwa proyek itu tidak dapat diselesaikan
dalam waktu tersebut.
B. Haram Selain Zat-nya
2. Melanggar Prinsip La Tazhlimu wa la
tuzlamu
a. Rekayasa Pasar (dalam supply and
demand)
b. Gharar (Taghrir)
c. Riba
a. Rekayasa Pasar dalam supply
• Rekayasa pasar dalam supply terjadi bila seorang
produsen/penjual mengambil keuntungan diatas keuntungan
normal dengan cara mengurangi supply agar harga produk
yang dijualnya naik. Dalam istilah fiqh dikenal dengan
Ikhtikar. Ikhtikar biasanya dilakukan dengan membuat entry
barrier, yakni menghambat produsen/penjual lain masuk
pasar, agar ia menjadi pemain tungal di pasar monopoli.
Karena itu biasanya orang menyamakan ikhtikar dengan
monopoli dan penimbunan, padahal tidak selalu seorang
monopolois melakukan ihtikar. Ikhtikar terjadi bila syarat-
syarat di bawah ini terpenuhi:
– Mengupayakan adanya kelangkaan barang baik dengan cara
menimbun stock atau mengenakan entry barriers.
– Menjual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan
harga sebelum munculnya kelangkaan.
– Mengambil keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan
keuntungan sebelum komponen 1 dan 2 dilakukan.
b. Rekayasa Pasar Dalam Demand (Bai’ Najasy)
• Rekayasa pasar dalam demand terjadi bila
produsen/pembeli menciptakan
permintaan palsu, seolah-olah ada banyak
permintaan terhadap suatu produk
sehingga harga jual produk itu akan naik.
Biasanya terjadi dalam bursa saham.
c. Gharar
• Gharar adalah situasi di mana terjadi incomplete
information karena adanya uncertainty to both parties
(ketidak pastian antara kedua belah pihak yang
bertransaksi). Gharar terjadi bila terjadi perubahan dari
yang bersifat pasti (certain) menjadi tidak pasti
(uncertain). Gharar dapat terjadi dalam 4 hal”
– Kuantitas: Jual beli Ijon
– Kualitas: Menjual anak sapi dalam kandungan
– Harga: ada dua harga dalam satu kontrak
– Waktu Penyerahan: Menjual barang yang sedang dicari/hilang
Bila terjadi salah satu atau lebih dari faktor-faktor di atas di ubah
dari certain menjadi uncertain, maka terjadi gharar.
d. Riba
Dalam Fiqh dikenal ada 3 jenis riba:
1. Riba Fadl, disebut juga dengan riba buyu’ yaitu riba yang timbul akibat
pertukaran barang sejenis yang tidak memenuhi kriteria sama kualitasnya
(mistlan bi mistlin), sama kuantitasnya (sawa-an bi sawa-in) dan sama waktu
penyerahannya (yadan bi yadin). Pertukaran ini menimbulkan ketidakjelasan
(gharar) bagi kedua belah pihak akan nilai masing-masing barang yang
dipertukarkan. Ketidakjelasaan ini menimbulkan kezaliman kepada salah satu
pihak.
Hadits Rasulullah:
Dari Abu Said Al Khudri ra, Rasulullah SAW bersabda: Transaksi pertukaran
emas dengan emas harus sama takaran, timbangan dan tunai, kelebihannya adalah
riba: perak dengan perak harus sama takaran, timbangan dan tunai, kelebihannya
adalah riba: gandum dengan gandum harus sama takaran, timbangan dan tunai,
kelebihannya adalah riba, tepung dengan tepung harus sama takaran, timbangan
dan tunai, kelebihannya adalah riba, korma dengan korma harus sama takaran,
timbangan dan tunai, kelebihannya adalah riba: garam dengan garam harus sama
takaran, timbangan dan tunai, kelebihannya adalah riba. (Riwayat Muslim)
Diluar keenam jenis barang tersebut dibolehkan asal dilakukan penyerahannya
pada saat yang sama
Contoh: Dalam perbankan, riba fadl dapat ditemui dalam transaksi jual beli
valuta asing yang tidak dilakukan dengan cara tunai (spot)
d. Riba
2. Riba Nasi’ah
1. Riba ini disebut juga dengan riba duyun yaitu riba yang timbul akibat
hutang-piutang yang tidak memenuhi kriteria untung muncul bersama
resiko (al ghummu bi ghurmi) dan hasil usaha muncul bersama biaya ( al
kharaj bi dhaman). Transaksi seperti ini mengandung pertukaran
kewajiban menanggung beban, hanya karena berjalan waktu.
2. Nasi’ah adalah penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang
ribawi yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya. Riba dalam
nasi’ah muncul karena adanya perbedaan, perubahan, atau tambahan
antara yang diserahkan saat ini dengan yang diserahkan kemudian.
3. Imam Sarkhzi mengatakan:
–
‫البيع‬ ‫في‬ ‫المشروط‬ ‫العوض‬ ‫عن‬ ‫الخالي‬ ‫الفضل‬ ‫هو‬ ‫الربا‬
– “Riba adalah tambahan yang disyaratkan dalam transaksi bisnis tanpa
adanya iwadh (atau padanan yang dibenarkan syariah atas penambahan
tersebut).
4. Dalam perbankan konvensional, riba nasi’ah dapat ditemui dalam
pembayaran bunga kredit dan pembayaran bunga deposito, tabungan dan
lain-lain. Bank sebagai kreditur yang memberikan pinjaman mensyaratkan
bunga yang besarnya tetapn dan ditentukan terlebih dahulu diawal
transaksi (fixed and predetermined rate). Padahal nasabah yang
mendapatkan jaminan itu tidak mendapatkan keuntungan fixed and
predetermined juga. Sesuatu yang bersifat uncertain dipaksakan menjadi
certain.
c. Riba
• Riba Jahiliah
– Riba jahiliyah adalah hutang yang dibayar melebihi dari pokok
pinjaman, karena si peminjam tidak mampu mengembalikan pinjaman
pada waktu yang telah ditetapkan.
– Riba jahiliyah dilarang karena terjadi pelanggaran kaidah :”kullu qardin
jarra manfa’ah fahuwa riba” (setiap pinjaman yang mengambil
manfaat adalah riba)
– Dari segi penundaan waktu, riba jahiliyah digolongkan riba nasi’ah,
dari segi kesamaan objek yang dipertukarkan tergolong riba fadl.
– Tafsir Qurtuby menjelaskan:
• “Pada zaman jahilyah para kreditur, apabila hutang telah jatuh tempo,
akan berkata kepada para debitur:”Lunaskan hutang anda sekarang, atau
anda tunda pembayaran itu dengan tambahan”. Maka pihak debitur harus
menambah jumlah kewajiban pembayaran hutangnya dan kreditur
menunggu waktu pembayaran kewajiban tersebut sesuia dengan ketentuan
baru”. (Tafsir qurtubi 2/1157)
– Dalam perbankan konvensional, riba jahilyah ini dipraktekkan dalam
transaksi kartu kredit yang tidak dibayar penuh tagihannya.
C. Tidak Sah
• Suatu transaksi dapat dikatakan tidak sah
dan/atau tidak lengkap akadnya, bila
terjadi salah satu atau lebih dari faktor-
faktor berikut:
– Rukun dan Syarat tidak terpenuhi
– Terjadi Ta’alluq
– Terjadi “two in one”
Rukun Dan Syarat
• Rukun adalah sesuatu yang wajib ada dalam suatu
transaksi (necessary condition). Pada umumnya, rukun
dalam mu’amalah iqtishadiyyah ada tiga:
1. Pelaku
2. Objek
3. Ijab-Qabul
• Aqad menjadi batal bila terdapat:
1. Kesalahan dan kekeliruan objek
2. Paksaan (ikrah)
3. Penipuan
• Bila rukun di atas terpenuhi, maka transaksi yang
dilakukan sah. Namun bila rukun tidak terpenuhi (baik
satu atau lebih), maka transaksi menjadi batal
Rukun Dan Syarat
• Syarat adalah sesuatu yang keberadaannya melengkapi
rukun (sufficient condition). Contohnya adalah bahwa
pelaku transaksi haruslah orang yang cakap hukum
(mukallaf).
• Bila rukun sudah terpenuhi tetapi syarat tidak terpenuhi,
maka rukun menjadi tidak lengkap sehingga transaksi
tersebut menjadi fasid (rusak). Demikian menurut mazhab
Hanafi.
• Syarat tidak boleh:
– Menghalalkan yang haram
– Menharamkan yang halal
– Menggugurkan hukum
– Bertentangan dengan rukun; atau
– Mencegah berlakunya hukum
Ta’alluq
• Ta’alluq terjadi bila kita dihadapakan pada dua
akad yang saling dikaitkan, dimana berlakunya
akad 1 tergantung dengan akad ke 2.
• Contoh: misalkan A menjual barang X seharga
Rp 120 juta secara cicilan kepada B, dengan
syarat bahwa B harus kembali menjual barang X
tersebut kepada A secara tunai seharga Rp 100
juta. Transaksi seperti ini haram, karena akad
satu dikaitkan dengan akad yang lain.
• Dalam terminolagi fiqih, kasus di atas disebut
bai’ al inah.
Two in one
• Two in one adalah kondisi di mana suatu transaksi diwadahi
oleh dua akad sekaligus, sehingga terjadi ketidakpastian
(gharar) mengenai akad mana yang harus digunakan/berlaku.
Dalam terminologi fiqih, kejadian ini disebut dengan
shafqatain fi al shaqah.
• Two in one terjadi bila semua ketiga faktor di bawah ini
terpenuhi:
– Objek sama
– Pelaku sama
– Jangka waktu sama
• Bila satu saja dari faktor diatas tidak terpenuhi, maka two in
one tidak terjadi, dengan demikian akad menjadi sah
• Contoh: dari two in one adalah transaksi lease and purchase
(sewa-beli). Dalam transaksi ini, terjadi gharar dalam akad,
karena ada ketidakjelasan akad mana yang berlaku: akad beli
atau akad sewa. Karena itulah maka transaksi sewa-beli ini
diharamkan.

More Related Content

Similar to 2963059.ppt

Ppt akad murabahah
Ppt akad murabahahPpt akad murabahah
Ppt akad murabahah
fride maharani
 
Hukum islam tentang muamalah
Hukum islam tentang muamalahHukum islam tentang muamalah
Hukum islam tentang muamalah
chaoru
 
Sistem keuangan syariah - Akuntansi syariah
Sistem keuangan syariah - Akuntansi syariahSistem keuangan syariah - Akuntansi syariah
Sistem keuangan syariah - Akuntansi syariah
Yusnia Rahmah Afianti
 
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAHSISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
Propaningtyas Windardini
 
Jual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaJual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishna
Quinta Nursabrina
 
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9Marhamah Saleh
 
PERCERAIAN KLS XI MA UNTUK MADRASAH ALIYAH.ppt
PERCERAIAN KLS XI MA UNTUK MADRASAH ALIYAH.pptPERCERAIAN KLS XI MA UNTUK MADRASAH ALIYAH.ppt
PERCERAIAN KLS XI MA UNTUK MADRASAH ALIYAH.ppt
AbulFikar2
 
Hukum Jual Beli dalam Islam
Hukum Jual Beli dalam IslamHukum Jual Beli dalam Islam
Hukum Jual Beli dalam IslamDerina Ellya R
 
Ecommerce & bitcoin in islamic
Ecommerce & bitcoin in islamicEcommerce & bitcoin in islamic
Ecommerce & bitcoin in islamic
bamsarts
 
Transaksi ekonomi dalam islam
Transaksi ekonomi dalam islamTransaksi ekonomi dalam islam
Transaksi ekonomi dalam islam
Lataniadzikri
 
Akad - Kaidah Fiqih.pptx
Akad - Kaidah Fiqih.pptxAkad - Kaidah Fiqih.pptx
Akad - Kaidah Fiqih.pptx
IlhamFathurrahman1
 
Bab 5- Akad, Rukun dan Syarat Jual Beli.
Bab 5- Akad, Rukun dan Syarat Jual Beli.Bab 5- Akad, Rukun dan Syarat Jual Beli.
Bab 5- Akad, Rukun dan Syarat Jual Beli.
Omar Mohd Fiqri Mohd Fiqri
 
Hukum islam tentang muamalah
Hukum islam tentang muamalahHukum islam tentang muamalah
Hukum islam tentang muamalahADHP
 
ruang lingkup syariah islamiah
ruang lingkup syariah islamiahruang lingkup syariah islamiah
ruang lingkup syariah islamiah
Fauziah azzahra
 
Jual beli & hukumnya leasing - murabahah
Jual beli & hukumnya  leasing - murabahahJual beli & hukumnya  leasing - murabahah
Jual beli & hukumnya leasing - murabahahFa Hima
 
Akad rukun dan syarat jual beli
Akad  rukun dan syarat jual beliAkad  rukun dan syarat jual beli
Akad rukun dan syarat jual beli
syariah umi
 
Riba
RibaRiba
Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4
Cut Nyak Dhien
 

Similar to 2963059.ppt (20)

Ppt akad murabahah
Ppt akad murabahahPpt akad murabahah
Ppt akad murabahah
 
Hukum islam tentang muamalah
Hukum islam tentang muamalahHukum islam tentang muamalah
Hukum islam tentang muamalah
 
Sistem keuangan syariah - Akuntansi syariah
Sistem keuangan syariah - Akuntansi syariahSistem keuangan syariah - Akuntansi syariah
Sistem keuangan syariah - Akuntansi syariah
 
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAHSISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
 
Jual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaJual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishna
 
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
 
PERCERAIAN KLS XI MA UNTUK MADRASAH ALIYAH.ppt
PERCERAIAN KLS XI MA UNTUK MADRASAH ALIYAH.pptPERCERAIAN KLS XI MA UNTUK MADRASAH ALIYAH.ppt
PERCERAIAN KLS XI MA UNTUK MADRASAH ALIYAH.ppt
 
Hukum Jual Beli dalam Islam
Hukum Jual Beli dalam IslamHukum Jual Beli dalam Islam
Hukum Jual Beli dalam Islam
 
Ecommerce & bitcoin in islamic
Ecommerce & bitcoin in islamicEcommerce & bitcoin in islamic
Ecommerce & bitcoin in islamic
 
Presentasi Fiqh 8
Presentasi Fiqh 8Presentasi Fiqh 8
Presentasi Fiqh 8
 
Presentasi Fiqh 8
Presentasi Fiqh 8Presentasi Fiqh 8
Presentasi Fiqh 8
 
Transaksi ekonomi dalam islam
Transaksi ekonomi dalam islamTransaksi ekonomi dalam islam
Transaksi ekonomi dalam islam
 
Akad - Kaidah Fiqih.pptx
Akad - Kaidah Fiqih.pptxAkad - Kaidah Fiqih.pptx
Akad - Kaidah Fiqih.pptx
 
Bab 5- Akad, Rukun dan Syarat Jual Beli.
Bab 5- Akad, Rukun dan Syarat Jual Beli.Bab 5- Akad, Rukun dan Syarat Jual Beli.
Bab 5- Akad, Rukun dan Syarat Jual Beli.
 
Hukum islam tentang muamalah
Hukum islam tentang muamalahHukum islam tentang muamalah
Hukum islam tentang muamalah
 
ruang lingkup syariah islamiah
ruang lingkup syariah islamiahruang lingkup syariah islamiah
ruang lingkup syariah islamiah
 
Jual beli & hukumnya leasing - murabahah
Jual beli & hukumnya  leasing - murabahahJual beli & hukumnya  leasing - murabahah
Jual beli & hukumnya leasing - murabahah
 
Akad rukun dan syarat jual beli
Akad  rukun dan syarat jual beliAkad  rukun dan syarat jual beli
Akad rukun dan syarat jual beli
 
Riba
RibaRiba
Riba
 
Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4Makalah feqih kelompok 4
Makalah feqih kelompok 4
 

Recently uploaded

Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 

2963059.ppt

  • 1. TRANSAKSI-TRANSAKSI YANG DILARANG DALAM ISLAM MUHAMMAD YASIR YUSUF
  • 2. Pendahuluan • Dalam bidang muamalat, hukum asalnya adalah “semua boleh kecuali ada yang melarangnya”. Artinya semua transaksi dibolehkan kecuali ada ayat Al Qur’an atau Sunnah yang melarangnya. • Sedangkan dalam ibadah, hukum asalnya adalah “ semuanya haram kecuali ada dalil yang menyuruhnya”.
  • 3. Faktor-Faktor Penyebab Terlarangnya Transaksi A. Haram zatnya (Haram li-dzatihi) B. Haram selain zatnya (Haram li ghairihi) C. Tidak Sah (Tidak lengkap akadnya)
  • 4. A. Haram Zat-nya Transaksi ini dilarang karena objek (barang dan/atau jasa) yang ditransaksikan juga dilarang. Seperti minuman keras, bangkai, daging babi, dsb. Jadi transansksi jual beli minuman keras adalah haram, walaupun akad jual beli-nya sah.
  • 5. B. Haram Selain Zat-nya 1. Melanggar Prinsip An Tardhi minkum • Tadlis (Unknown to one party) Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan pada prinsip kerelaan antara kedua belah pihak. Kerelaan ini dibangun atas dasar mempunyai informasi yang sama (complete information). Sehingga tidak ada antara pihak yang tidak mengetahui informasi dipihak lain. Unknown to one party dalam bahasa fiqh disebut tadlis. Tadlis terjadi dalam 4 (empat) hal, yakni dalam: 1.Kuantitas 2.Kualitas 3.Harga, dan 4.Waktu Penyerahan
  • 6. TADLIS 1.Kuantitas Pedagang yang mengurangi takaran/timbangan barang yang dijualnya. 2.Kualitas Penjual yang menyembunyikan cacat barang yang ditawarkannya. 3.Harga Seorang tukang becak yang menaikkan tarif becak 10 kali lipat dari tarif normalnya kepada turis karena ketidak tahuhannya terhadap harga pasaran. 4.Waktu Penyerahan Seorang konsultan yang berjanji untuk menyelesaikan proyek dalam waktu 2 bulan untuk memenangkan tender, padahal konsultan tersebut tahu bahwa proyek itu tidak dapat diselesaikan dalam waktu tersebut.
  • 7. B. Haram Selain Zat-nya 2. Melanggar Prinsip La Tazhlimu wa la tuzlamu a. Rekayasa Pasar (dalam supply and demand) b. Gharar (Taghrir) c. Riba
  • 8. a. Rekayasa Pasar dalam supply • Rekayasa pasar dalam supply terjadi bila seorang produsen/penjual mengambil keuntungan diatas keuntungan normal dengan cara mengurangi supply agar harga produk yang dijualnya naik. Dalam istilah fiqh dikenal dengan Ikhtikar. Ikhtikar biasanya dilakukan dengan membuat entry barrier, yakni menghambat produsen/penjual lain masuk pasar, agar ia menjadi pemain tungal di pasar monopoli. Karena itu biasanya orang menyamakan ikhtikar dengan monopoli dan penimbunan, padahal tidak selalu seorang monopolois melakukan ihtikar. Ikhtikar terjadi bila syarat- syarat di bawah ini terpenuhi: – Mengupayakan adanya kelangkaan barang baik dengan cara menimbun stock atau mengenakan entry barriers. – Menjual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga sebelum munculnya kelangkaan. – Mengambil keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan keuntungan sebelum komponen 1 dan 2 dilakukan.
  • 9. b. Rekayasa Pasar Dalam Demand (Bai’ Najasy) • Rekayasa pasar dalam demand terjadi bila produsen/pembeli menciptakan permintaan palsu, seolah-olah ada banyak permintaan terhadap suatu produk sehingga harga jual produk itu akan naik. Biasanya terjadi dalam bursa saham.
  • 10. c. Gharar • Gharar adalah situasi di mana terjadi incomplete information karena adanya uncertainty to both parties (ketidak pastian antara kedua belah pihak yang bertransaksi). Gharar terjadi bila terjadi perubahan dari yang bersifat pasti (certain) menjadi tidak pasti (uncertain). Gharar dapat terjadi dalam 4 hal” – Kuantitas: Jual beli Ijon – Kualitas: Menjual anak sapi dalam kandungan – Harga: ada dua harga dalam satu kontrak – Waktu Penyerahan: Menjual barang yang sedang dicari/hilang Bila terjadi salah satu atau lebih dari faktor-faktor di atas di ubah dari certain menjadi uncertain, maka terjadi gharar.
  • 11. d. Riba Dalam Fiqh dikenal ada 3 jenis riba: 1. Riba Fadl, disebut juga dengan riba buyu’ yaitu riba yang timbul akibat pertukaran barang sejenis yang tidak memenuhi kriteria sama kualitasnya (mistlan bi mistlin), sama kuantitasnya (sawa-an bi sawa-in) dan sama waktu penyerahannya (yadan bi yadin). Pertukaran ini menimbulkan ketidakjelasan (gharar) bagi kedua belah pihak akan nilai masing-masing barang yang dipertukarkan. Ketidakjelasaan ini menimbulkan kezaliman kepada salah satu pihak. Hadits Rasulullah: Dari Abu Said Al Khudri ra, Rasulullah SAW bersabda: Transaksi pertukaran emas dengan emas harus sama takaran, timbangan dan tunai, kelebihannya adalah riba: perak dengan perak harus sama takaran, timbangan dan tunai, kelebihannya adalah riba: gandum dengan gandum harus sama takaran, timbangan dan tunai, kelebihannya adalah riba, tepung dengan tepung harus sama takaran, timbangan dan tunai, kelebihannya adalah riba, korma dengan korma harus sama takaran, timbangan dan tunai, kelebihannya adalah riba: garam dengan garam harus sama takaran, timbangan dan tunai, kelebihannya adalah riba. (Riwayat Muslim) Diluar keenam jenis barang tersebut dibolehkan asal dilakukan penyerahannya pada saat yang sama Contoh: Dalam perbankan, riba fadl dapat ditemui dalam transaksi jual beli valuta asing yang tidak dilakukan dengan cara tunai (spot)
  • 12. d. Riba 2. Riba Nasi’ah 1. Riba ini disebut juga dengan riba duyun yaitu riba yang timbul akibat hutang-piutang yang tidak memenuhi kriteria untung muncul bersama resiko (al ghummu bi ghurmi) dan hasil usaha muncul bersama biaya ( al kharaj bi dhaman). Transaksi seperti ini mengandung pertukaran kewajiban menanggung beban, hanya karena berjalan waktu. 2. Nasi’ah adalah penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya. Riba dalam nasi’ah muncul karena adanya perbedaan, perubahan, atau tambahan antara yang diserahkan saat ini dengan yang diserahkan kemudian. 3. Imam Sarkhzi mengatakan: – ‫البيع‬ ‫في‬ ‫المشروط‬ ‫العوض‬ ‫عن‬ ‫الخالي‬ ‫الفضل‬ ‫هو‬ ‫الربا‬ – “Riba adalah tambahan yang disyaratkan dalam transaksi bisnis tanpa adanya iwadh (atau padanan yang dibenarkan syariah atas penambahan tersebut). 4. Dalam perbankan konvensional, riba nasi’ah dapat ditemui dalam pembayaran bunga kredit dan pembayaran bunga deposito, tabungan dan lain-lain. Bank sebagai kreditur yang memberikan pinjaman mensyaratkan bunga yang besarnya tetapn dan ditentukan terlebih dahulu diawal transaksi (fixed and predetermined rate). Padahal nasabah yang mendapatkan jaminan itu tidak mendapatkan keuntungan fixed and predetermined juga. Sesuatu yang bersifat uncertain dipaksakan menjadi certain.
  • 13. c. Riba • Riba Jahiliah – Riba jahiliyah adalah hutang yang dibayar melebihi dari pokok pinjaman, karena si peminjam tidak mampu mengembalikan pinjaman pada waktu yang telah ditetapkan. – Riba jahiliyah dilarang karena terjadi pelanggaran kaidah :”kullu qardin jarra manfa’ah fahuwa riba” (setiap pinjaman yang mengambil manfaat adalah riba) – Dari segi penundaan waktu, riba jahiliyah digolongkan riba nasi’ah, dari segi kesamaan objek yang dipertukarkan tergolong riba fadl. – Tafsir Qurtuby menjelaskan: • “Pada zaman jahilyah para kreditur, apabila hutang telah jatuh tempo, akan berkata kepada para debitur:”Lunaskan hutang anda sekarang, atau anda tunda pembayaran itu dengan tambahan”. Maka pihak debitur harus menambah jumlah kewajiban pembayaran hutangnya dan kreditur menunggu waktu pembayaran kewajiban tersebut sesuia dengan ketentuan baru”. (Tafsir qurtubi 2/1157) – Dalam perbankan konvensional, riba jahilyah ini dipraktekkan dalam transaksi kartu kredit yang tidak dibayar penuh tagihannya.
  • 14. C. Tidak Sah • Suatu transaksi dapat dikatakan tidak sah dan/atau tidak lengkap akadnya, bila terjadi salah satu atau lebih dari faktor- faktor berikut: – Rukun dan Syarat tidak terpenuhi – Terjadi Ta’alluq – Terjadi “two in one”
  • 15. Rukun Dan Syarat • Rukun adalah sesuatu yang wajib ada dalam suatu transaksi (necessary condition). Pada umumnya, rukun dalam mu’amalah iqtishadiyyah ada tiga: 1. Pelaku 2. Objek 3. Ijab-Qabul • Aqad menjadi batal bila terdapat: 1. Kesalahan dan kekeliruan objek 2. Paksaan (ikrah) 3. Penipuan • Bila rukun di atas terpenuhi, maka transaksi yang dilakukan sah. Namun bila rukun tidak terpenuhi (baik satu atau lebih), maka transaksi menjadi batal
  • 16. Rukun Dan Syarat • Syarat adalah sesuatu yang keberadaannya melengkapi rukun (sufficient condition). Contohnya adalah bahwa pelaku transaksi haruslah orang yang cakap hukum (mukallaf). • Bila rukun sudah terpenuhi tetapi syarat tidak terpenuhi, maka rukun menjadi tidak lengkap sehingga transaksi tersebut menjadi fasid (rusak). Demikian menurut mazhab Hanafi. • Syarat tidak boleh: – Menghalalkan yang haram – Menharamkan yang halal – Menggugurkan hukum – Bertentangan dengan rukun; atau – Mencegah berlakunya hukum
  • 17. Ta’alluq • Ta’alluq terjadi bila kita dihadapakan pada dua akad yang saling dikaitkan, dimana berlakunya akad 1 tergantung dengan akad ke 2. • Contoh: misalkan A menjual barang X seharga Rp 120 juta secara cicilan kepada B, dengan syarat bahwa B harus kembali menjual barang X tersebut kepada A secara tunai seharga Rp 100 juta. Transaksi seperti ini haram, karena akad satu dikaitkan dengan akad yang lain. • Dalam terminolagi fiqih, kasus di atas disebut bai’ al inah.
  • 18. Two in one • Two in one adalah kondisi di mana suatu transaksi diwadahi oleh dua akad sekaligus, sehingga terjadi ketidakpastian (gharar) mengenai akad mana yang harus digunakan/berlaku. Dalam terminologi fiqih, kejadian ini disebut dengan shafqatain fi al shaqah. • Two in one terjadi bila semua ketiga faktor di bawah ini terpenuhi: – Objek sama – Pelaku sama – Jangka waktu sama • Bila satu saja dari faktor diatas tidak terpenuhi, maka two in one tidak terjadi, dengan demikian akad menjadi sah • Contoh: dari two in one adalah transaksi lease and purchase (sewa-beli). Dalam transaksi ini, terjadi gharar dalam akad, karena ada ketidakjelasan akad mana yang berlaku: akad beli atau akad sewa. Karena itulah maka transaksi sewa-beli ini diharamkan.