Dokumen tersebut membahas tentang ekosistem kebun teh. Terdapat interaksi antara komponen biotik seperti tanaman teh, ilalang, burung, serangga dengan komponen abiotik seperti tanah, udara, air, dan sinar matahari. Komponen-komponen tersebut saling bergantung dan mempengaruhi satu sama lain dalam ekosistem kebun teh.
1. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Runusan Masalah
C.
Tujuan Penitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Ekosistem
B.
Penyusun Ekosistem
C.
Tingkat Organisasi Dalam Ekosistem
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Waktu dan Tempat
B.
Alat dan Bahan
C.
Langakah Kerja
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Faktor yang mempengaruhi pada suatu ekosistem ada 2 yaitu factor biotik dan factor abiotik. Dalam
pengamatan ini kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi setiap komponen yang ada pada ekosistem
dilingkungan sekolah. Antara populasi yang satu dengan populasi yang lain selalu terjadi interaksi secara
langsung maupun tidak. Dengan demikian terjadilah suatu kehidupan komunitas. Dalam suatu
komunitas senantiasa terdapat tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Makhluk hidup tidak hanya
tergantung pada makhluk lain tetapi juga pada makhluk yang tak hidup dengan demikian akan
membentuk ekosistem.
B.
Tujuan
1. Mengamati komponen biotik dan abiotik yang ada di ekosistem lingkungan sekolah ?
2. Mengetahui keterkaitan anatar makhluk hidup penyusun ekosistem lingkungan sekolah.
C. Rumusan Masalah
1. Apa saja komponen pada ekosistem lingkungan sekolah ?
2. Apakah pengaruh komponen biotik dan abiotik ?
3. Jelaskan fungsi setiap komponen dalam ekositem ?
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dibentuk oleh kumpulan berbagai macam
makhluk hidup beserta benda-benda tak hidup. Semua makhluk hidup yang menyusun suatu ekosistem
disebut komponen biotik. Sedangkan benda-benda tak hidup dalam suatu ekosistem disebut
komponen abiotik. Dalam suatu ekosistem, hubungan antar komponen berlangsung sangat erat dan
saling memengaruhi. Oleh karena itu gangguan atau kerusakan pada salah satu komponen dapat
menyebabkan kerusakan seluruh ekosistem. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut Ekologi. Ekologi
berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos berarti rumah atau tempat
tinggal, dan logos artinya ilmu. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 –
1914). Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an.
Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk
hidup dan lingkungannya.
B.
Komponen Penyusun Ekosistem
1.
Komponen Biotik (bio = hidup)
Komponen biotik meliputi semua makhluk hidup yang terdapat dalam ekosistem. Berdasarkan
fungsinya, makhluk hidup dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Produsen
Produsen adalah makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri. Yang termasuk dalam
kelompok
ini
adalah
tumbuhan
hijau
atau
tumbuhan
yang
mempunyai
klorofil
serta
organisme autotrof. Di dalam ekosistem kebun teh, komponen biotik yang berfungsi sebagai
produsen adalah teh dan rumput
Autotrof >>> organisme yang mampu menyediakan makanan sendiri yang berupa bahan organik
dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia.
teh >>> Tanaman teh merupakan tanaman yang pucuk daunnya biasa diseduh untuk menjadi minuman
teh Tanaman teh termasuk dalam family Theaceae dengan genus Camellia (Eden, 1976). Menurut Van
Steenis (1987),teh dapat di klasifikasikan sebagai berikut:Kingdom Plantae, Divisi: Spermatophyta, Sub
divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae, Sub Kelas: Dialypetalae Ordo: Guttiferales, Familia:
Theaceae, Genus: Camellia, Spesies:Camellia sinensis
rumput >>> Ilalang Imperata cylindrica (L.) Beauv.
4. KlasifikasiKingdom: Plantae (Tumbuhan), Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh), Super
Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji), Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga), Kelas:
Liliopsida (berkeping satu / monokotil), Sub Kelas: Commelinidae, Ordo: Poales, Famili: Poaceae (suku
rumput-rumputan), Genus: Imperata, Spesies: Imperata cylindrica (L.) Beauv.
Deskripsi
Terna rumput, berumur panjang (perenial), tumbuh berumpun, tinggi 30 - 180 cm. Akar rimpang,
menjalar, berbuku-buku, keras dan liat, berwarna putih. Batang berbentuk silindris, diameter 2 - 3 mm,
beruas-ruas. Daun warna hijau, bentuk pita (ligulatus), panjang 12 - 80 cm, lebar 2 - 5 cm, helaian daun
tipis tegar, ujung meruncing (acuminatus), tepi rata, pertulangan sejajar (parallel), permukaan atas
halus, permukaan bawah kasap (scaber). Bunga majemuk, bentuk bulir (spica), bertangkai panjang,
setiap bulir berekor puluhan helai rambut putih sepanjang 8 - 14 mm, mudah diterbangkan angin. Buah
bentuk biji jorong, panjang +/- 1 mm, berwarna cokelat tua. Perbanyaan vegetatif (akar rimpang)
b. Konsumen
Konsumen adalah makhluk hidup yang memperoleh energi dari bahan makanan yang dibuat
oleh produsen. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah manusia dan hewan. Karena tidak dapat
membuat makanan sendiri dan selalu bergantung pada makhluk hidup lain, maka konsumen
bersifat heterotrof. Berdasarkan jenis makanannya, konsumen dapat dibagi menjadi tiga jenis:
Herbivora, konsumen yang hanya mengonsumsi tumbuhan dan merupakan konsumen tingkat
pertama.
Karnivora, organisme pemakan daging saja dan juga memakan hewan herbivora sehingga disebut
dengan konsumen kedua.
Omnivora, pemakan segala (tumbuhan dan hewan).
Heterotrof >>> organisme yang tergantung pada organisme lain untuk mendapatkan makanan.
c. Dekomposer
Dekomposer atau Pengurai adalah komponen biotik yang berperan menguraikan bahan organik
yang berasal dari organisme yang telah mati ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan. Makhluk hidup
yang berperan sebagai pengurai adalah bakteri dan jamur saprofit. Dengan adanya organisme pengurai,
zat mineral atau unsur hara hasil penguraian yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan dapat meresap ke
dalam tanah.
5. Bakteri Saprofit >>> bakteri yang menguraikan tumbuhan atau hewan mati, serta sisa-sisa atau
kotoran organisme. Bakteri saprofit menguraikan protein, karbohidrat, dan senyawa organik lain
menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana sehingga keberadannya
sangat berperan dalam membersihkan sampah organik di lingkungan sekitar.
2. Komponen Abiotik (a = tidak, bio = hidup)
Abiotik adalah komponen yang tidak hidup. Komponen abiotik menyediakan tempat hidup, makanan,
dan kondisi yang diperlukan oleh komponen biotik, sehingga komposisi komponen abiotik sangat
memengaruhi jenis komponen biotik yang dapat hidup.
a. Air
Air berfungsi sebagai pelarut zat-zat dalam tubuh, sistem pengangkut, dan tempat berlangsungnya
reaksi-reaksi biokimia di dalam tubuh. Keberadaan air pada suatu ekosistem sangat memengaruhi
jenis makhluk hidup yang dapat hidup. Hewan dan tumbuhan juga beradaptasi untuk
menyesuaikan dengan keadaan air di lingkungannya. Kelembaban : 70 - 98 %
b. Tanah
Keadaan tanah menentukan jenis tumbuhan yang dapat hidup dan jenis-jenis tumbuhan akan
menentukan jenis-jenis hewan yang dapat hidup.
c. Suhu
Suhu memengaruhi reaksi biokimiawi di dalam tubuh. Suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi
dapat menyebabkan gangguan pada reaksi-reaksi biokimiawi di dalam tubuh sehingga aktivitasnya
terganggu. Oleh karena itu setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Suhu dikepahiang 20 - 30 °C dan suhu ini sangat cocok untuk ekosistem kebun teh
d. Cahaya Matahari
Cahaya matahari diperlukan untuk proses fotosintesis tumbuhan hijau. Cahaya matahari juga
memengaruhi suhu bumi menjadi sesuai untuk kehidupan berbagai makhluk hidup.
e. Udara
Udara merupakan campuran berbagai macam gas. Gas-gas tersebut memiliki fungsi berbeda pada
ekosistem. Misalnya Oksigen diperlukan oleh makhluk hidup untuk respirasi/bernapas. Kecepatan Angin
: 18 (km/jam)Arah Angin : Barat Laut
F. Topologi
6. C.
Tingkat Organisasi Dalam Ekosistem
Makhluk hidup dalam ekosistem membentuk tatanan atau organisasi tertentu.
1. Individu
Individu merupakan satuan fungsional terkecil penyusun ekosistem (makhluk hidup tunggal) yang
dapat hidup secara fisiologis.
2.
Populasi
Populasi merupakan kumpulan individu sejenis pada suatu daerah dalam jangka waktu tertentu.
3. Komunitas
Komunitas merupakan kumpulan beberapa populasi yang berbeda yang saling berinteraksi pada
daerah dan waktu tertentu. Pada komunitas terjadi interaksi antara berbagai populasi dan dalam
interaksi itu terjadi perpindahan materi dan energi.
4. Ekosistem
Ekosistem merupakan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan abiotiknya. Interaksi
makhluk hidup dengan lingkungan pada suatu ekosistem bersifat khusus. Jadi, setiap lingkungan
memiliki ekosistem yang berbeda. Komunitas yang dipengaruhi oleh lingkungan abiotik yang spesifik
menghasilkan ekosistem yang spesifik pula.
5.
Ekologi
KONSUMEN 3
KONSUMEN 2
KONSUMEN 1
BURUNG
SERANGGA
LARVA
TEH
PRODUSEN
Piramida makanan di kebun teh
7. BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Waktu dan Tempat
Pengamatan ini dilakasanakan pada hari Selasa, 19 november 2013 pukul 12.30 – 14.00 WIB di
kebun teh Kebawetan.
B.
Alat dan Bahan
1.
pena
2.
buku
3.
kamera
C.
Langakah Kerja
Dalam Pengamatan ini langkah langkah yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
Mengamati komponen biotik dan abiotik yang ada di EKOSISTEM KEBUN TEH
Mencatat hasil pengamatan.
Mengambil sedikit Sedikit tanah.
Mengukur curah hujan, kelembapan, suhu, ph tanah.
Mencatat hasil pengukuran.
8. BAB IV
PEMBAHASAN
A.
Tabel Pengamatan
Macam komponen
EKOSISTEM
Hewan
larva
Ragam Botik
Tumbuhan
Ragam Abiotik
kebawetan
air
serangga
Kebun teh
Teh
Ilalang
tanah
tikus
Pakis
suhu
Sengon
matahari
lumut
udara
burung
pengurai
B.
Analisis Data
Pada ekosistem kebun teh terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik yang saling
mempengaruhi satu sama lain. Organisme-organisme yang ada pada ekosistem membuktikan adanya
siklus kehidupan yang bersifat kompleks dan sederhana. Hujan Ringan, Suhu :20 - 30 °C, Kelembaban :
70 - 98 %, Kec. Angin : 18 (km/jam)
Arah Angin : Barat Laut
9. BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Komponen penyusun pada ekosistem lingkungan sekolah yaitu biotik ( produsen, konsumen,
decomposer ) dan abiotik.
2. Pengaruh antar komponen yaitu:
a.
Komponen biotik memengaruhi komponen abiotik.
b.
Komponen abiotik memengaruhi komponen biotik.
c.
Komponen biotik mempengaruhi komponen biotik.
d.
Komponen abiotik mempengaruhi komponenabiotik
Fungsi setiap komponen adalah saling ketergantungan karena apabila ada salah satu komponen
yang dihilangkan maka akan terjadi ketidak seimbangan antar komponen yang lainnya. produsen >>
konsumen I >> konsumen II >> konsumen III >> dekomposer.