4. 1. Sistem Pernapasan pada Manusia
Hidung
• Organ yang
berfungsi sebagai
saluran masuknya
udara dari
lingkungan ke
dalam tubuh.
Faring
• Organ yang
terletak di
belakang rongga
hidung dan
menjadi pembatas
antara saluran
pernapasan dan
pencernaan.
Laring
• Organ yang
memiliki katup
epiglotis yang
berfungsi
mengatur jalannya
makanan dan
udara agar sesuai
pada salurannya
Bernapas (Respirasi)
6. 2. Sistem pernapasan pada hewan
Bernapas (Respirasi)
Paru-paru
• Kelompok hewan yang bernafas menggunakan paru-paru diantaranya hewan
yang berada pada kelas mamalia, aves, dan beberapa amphibi.
Kulit
• Kelompok hewan yang bernafas menggunakan kulit diantaranya adalah
hewan yang berada pada kelas anelida (cacing).
Insang
• Kelas Pisces (ikan) bernafas menggunakan insang.
Trachea
• Hewan yang bernafas menggunakan trachea yaitu kelompok hewan yang
berada pada kelas insect (serangga).
7. 3. Sistem pernapasan pada tumbuhan
Bernapas (Respirasi)
Stomata, atau yang sering disebut sebagai mulut daun merupakan alat
respirasi tumbuhan pada umumnya.
Lentisel, yaitu jaringan yang berfungsi sama dengan stomata namun
terletak di batang tumbuhan. Jaringan ini tersusun dari sel gabus yang
dipisahkan oleh jaringan interseluler.
Rambut akar, merupakan serabut yang terdapat pada jaringan akar,
beberapa jenis tumbuhan bahkan mengandalkan akarnya untuk bernafas
yang sering disebut sebagai akar nafas. Tanaman yang mempunyai akar
nafas contohnya yaitu anggrek dan beringin.
8. Memerlukan Makanan/Nutrisi
Nutrisi makronutrien Nutrisi mikronutrien
Karbohidrat
Nutrisi sebagai sumber tenaga (padi,
umbi-umbian, jagung, gandum, sagu
Vitamin
Berfungsi sebagai biokatalisator dalam
proses metabolisme, fungsi faal tubuh
dan pertumbuhan.
Protein
Berfungsi sebagai zat pembangun (telur,
daging, ikan dan biji-bijian)
Mineral
Mineral makro dibutuhkan tubuh dalam
jumlah banya, mineral mikro yang
dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit.
Lemak
Berfungsi sebagai pelarut vitamin A D E
K, menjaga fungsi hormon, menjaga
keseimbangan gula darah.
9. Bergerak
GERAK PASIF
Gerak yang terjadi respons terhadap rangsangan
umumnya terjadi pada tumbuhan.
a. Gerak endonom yaitu gerak yang belum diketahui
penyebabnya.
b. Gerak higroskopis gerak bagian tubuh tumbuhan
yang timbul sebagai akibat perubahan kadar air
dalam sel yang tidak merata.
c. Gerak esionom adalah gerak tumbuhan sebagai
akibat adanya rangsangan dari luar tubuh
GERAK AKTIF
Gerak yang terjadi karena
otot-otot diperintahkan
untuk bergerak.
10. Peka terhadap Rangsangan
Kecenderungan makhluk hidup menanggapi rangsang dari luar,
berupa sentuhan, cahaya, bau, rasa, dan rangsangan lainnya.
Sebagai contoh ketika kita mencium bau asam dari buah-buahan
seketika air liur kita keluar, merupakan salah satu respon terhadap
rangsangan yang berupa bau. Contohnya lainya adalah tangkai
pohon akan selalu mengarah ke tempat cahaya matahari datang,
hal ini membuktikan bahwa tumbuhan pun mampu merespon
rangsangan dari luar.
11. Berkembang Biak
Cara perkembang biakan hewan Cara perkembang biakan tumbuhan
Beranak (vivipar)
contoh: kerbau, monyet, kucing dan
hewan berdaun telinga lainya.
Kawin (generatif)
Perkembang biakan melalui proses
penyerbukan pada serbuk sari bunga dan
putik, dari terbentuklah buah sebagai
cadangan makanan dan biji sebagai alat
perkembangbiakan.
Bertelor (ovipar)
contoh: pada hewan jenis unggas,
reptil, ikan dan serangga
Tak kawin (Vegetatif)
Perkembang biakan vegetatif banyak
macamnya, contoh: tunas, akar tinggal,
rizoma, stek, dan cangkok.
Bertelor- beranak (Ovovivipar)
contoh: pada ikan hiu, ikan pari,
kuda laut dan beberapa reptil.
12. Mengeluarkan Zat Sisa
Setiap makhluk hidup melakukan proses metabolisme dalam
menjaga kelangsungan hidupnya. Makluk hidup akan
meninggalkan zat sisa di dalam tubuh yang harus dikeluarkan
melalui proses pengeluaran zat sisa (ekskresi).
13. Beradaptasi
Adaptasi morfologi
• Penyesuaian bentuk dan struktur tubuh luar terhadap lingkungan untuk
mempertahankan hidupnya.
Adaptasi Fisiologi
• Penyesuaian fungsi alat tubuh bagian terhadap ingkungannya, guna
membantu proses metabolisme.
Adapatasi tingkah laku
• Penyesuaian bentuk tingkah laku makhluk hidup terhadap lingkungannya,
untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
15. Definisi Lingkungan Hidup
Menurut UU No. 32 Tahun 2009
tentang pengelolaan Lingkungan
Hidup, pasal 1 ayat, “ Lingkungan
Hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia
dan perilakunya, yang mempengaruhi
alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya”
Menurut Soegianto (2010:1) “Lingkungan adalah
seluruh faktor luar yang mempengaruhi suatu
organisme, berupa organismen hidup (biotic
factor) atau variabel yang tidak hidup (abiotic
factor). Lingkungan hidup dibedakan dalam 3
(tiga) bagian, antara lain:
Lingkungan fisik (physical environment),
Lingkungan biologis (biological
environment), Lingkungan sosial (social
environment),
16. Komponen Lingkungan Hidup
Individu
Sebuah
satuan
terkecil dari
organisme
Populasi
Kumpulan
individu yang
hidup
bersama
pada waktu
dan tempat
yang sama,
Komunitas
Populasi yang
hidup
bersama
dengan
geografis dan
waktu yang
sama.
Ekosistem
Tatanan
kesatuan
komunitas
secara
menyeluruh
yang saling
berinteraksi.
Biosfer
Lapisan
kehidupan di
permukaan
bumi
(ekosistem
daratan dan
perairan).
Komponen Biotik berdasarkan tingkat organisasinya
17. Komponen Lingkungan Hidup
Produsen (autotrof)
Komponen biotik
autrotof yang dapat
menghasilkan
makanan, meliputi
tumbuhan,
fitoplanton, arkea dan
ganggang.
Konsumen
(heterotrof)
Komponen biotik
yang makanannya
bergantung pada
organisme lain.
Pengurai
(dekomposer dan
detritivor)
Organisme yang
bertugas mengurai
zat organik sisa
makhluk hidup
menjadi zat
anorganik.
Komponen Biotik berdasarkan peranannya
18. Komponen Lingkungan Hidup
1. Sinar matahari, sebagai pusat tata surya memancarkan sinarnya
yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan makhluk hidup di bumi,
menghangatkan bumi hingga memungkinkan tersjadinya kehidupan.
Komponen Abiotik
2. Suhu, tumbuhan dan hewan dapat bertahan hidup antara suhu 0 oC
hingga 45 oC. Beberapa makhluk hidup dapat bertahan hidup dapat
bertahan hidup pada suhu ekstrem dengan beradaptasi.
19. Komponen Lingkungan Hidup
3. Air, unsur sangat penting kehidupan, meskipun bukanlah satu-
satunya unsur yang diperlukan dalam kelangsungan hidup. Jumlah
air di suatu tempat dipengaruhi oleh intensitas air hujan yang
diterima selama setahun.
4. Udara, sejumlah gas yang membentuk atmosfer menyelimuti bumi,
berperan pada respirasi organisme dan fotosintesis tumbuhan.
5. Tanah, penampakan daratan terbentuk dari proses alih rupa zat-zat
mineral dan organik yansg berlangsung sangat panjang dibawah
pengaruh faktor lingkungan iklim, suhu, tekanan dan organisme.
21. Interaksi antar Komponen Makhluk
Hidup (biotic)
Interaksi tingkat
individu pada saat
terjadi persaingan
makanan, tempat hidup
dan pasangan hidup
diantara mereka.
Interaksi antara
pemangsa dan
mangsa.
01 02
Kompetisi Predasi
22. Interaksi antar Komponen Makhluk
Hidup (biotic)
Hubungan antara dua makhluk hidup
dengan makhluk hidup yang berbeda,
hidup bersama disuatu daerah.
03
Simbiosis
23. Simbiosis
Mutualisme, bentuk interaksi antara dua
organisme yang saling menguntungkan.
Komensalisme, interaksi menguntungkan satu
pihak, tapi tidak merugikan organisme lainnya.
Parasitisme, interaksi salah satu organisme
diuntungkan dan organisme lainnya dirugikan.
Netralisme, interaksi antara dua jenis organisme
yang tidak saling mempengaruhi (netral).
24. Interaksi Antara Komponen
Biotik dan Abiotik
Upaya pemenuhan energi bagi
organisme heterotrof dengan cara
memangsa organisme lain.
Rantai makanan
25. Interaksi Antara Komponen
Biotik dan Abiotik
Dalam sebuah ekosistem produsen,
konsumen tingkat satu tidak hanya
dimangsa oleh satu spesies
konsumen berikutnya,
menyebabkan interaksi organisme
banyak jaring - jaring makanan
yang sangat rumit.
Jaring – Jaring Makanan
26. Siklus Materi
Energi dan materi secara konstan digunakan dan dipindahakan
dari tingkat trofik satu ke tingkat trofik selanjutnya di dalam
ekosistem. Materi yang menyusun tubuh makhluk hidup ini
berasal dari bumi yang berupa unsur dan senyawa kimia.
28. Pencemaran Air
Limbah Padat
• Limbah padat dapat berupa butiran kasar maupun halus.
Limbah organic
• Limbah yang mudah mengalami pembusukan akibat aktivitas mikroba.
Limbah cair
• Minyak atau sisa aktivitas industri yang sulit terurai
Limbah kimia
• Limbah kimia baik dari aktivitas rumah tangga maupun industri sangat
berbahaya bagi kelangsungan kehidupan.
29. Pencemaran Air
Limbah Padat
• Limbah padat dapat berupa butiran kasar maupun halus.
Limbah organic
• Limbah yang mudah mengalami pembusukan akibat aktivitas mikroba.
Limbah cair
• Minyak atau sisa aktivitas industri yang sulit terurai
Limbah kimia
• Limbah kimia baik dari aktivitas rumah tangga maupun industri sangat
berbahaya bagi kelangsungan kehidupan.
30. Pencemaran Udara
Oksida Karbon
• Efek rumah kaca, yaitu meningkatnya suhu bumi akibat sinar matahari
yang masuk ke dalam atmosfer terperangkap tidak dapat dipantulkan
kembali keluar.
• Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA), yaitu infeksi saluran pernafasan
akibat menghirup gas karbon yang sangat mematikan karena darah lebih
mudah mengikat oksida karbon dari pada oksigen.
31. Klorofluorocarbon (CFC)
• Berbagai peralatan pendingin seperti AC dan Kulkas umumnya
menggunakan CFC atau yang sering disebut sebagai freon.
Oksida nitrogen
• Terdapat dua bentuk senyawa yaitu nitrogen dioksida (NO2) dan
Nitrogen monoksida (NO). NO2 bewarna kecoklatan dan berbau tajam
dan menyengat, sedangkan gas NO tidak bewarna dan tidak berbau.
Komponen organik volatile
• Komponen organic volatile (mudah menguap), seperti gas metana
(CH4) dan benzene (C6H6) merupakan salah satu polutan udara.
32. Pencemaran Tanah
Masuknya polutan ke tanah menyebabkan terjadinya penurunan kualitas tanah.
Ketika tanah mengalami kerusakan, produksi pangan akan mengalami
gangguan akibat produksi pertanian semakin menurun.
Penyebab pencemaran tanah, antara lain limbah padat dan limbah cair. Limbah
padat penyebab pencemaran tanah dapat berupa plastik, kaleng, logam, atau
benda-benda lain yang tidak dapat diurai Ketika masuk ke dalam tanah.
33. Dampak Pencemaran Lingkungan
Munculnya Berbagai Penyakit
• Pencemaran lingkungan dapat menyebabkan berbagai penyakit,
misalnya penyakit menular akibat pencemaran air, antara lain hepatitis A,
kolera, poliomyelitis, disentri, askariasis, dan scabies.
Punahnya Spesies
• Tingginya akumulasi dan bahaya dari polutan dapat berdampak pada
kematian suatu organisme.
34. Ledakan Hama
• Rentannya suatu spesies yang tercemar polutan dapat berdampak
pada kematian suatu organisme.
Ketidakseimbangan Lingkungan
• Polutan yang mencemari suatu lingkungan hidup dapat berdampak
pada berkurangnya jumlah populasi spesies terdampak, bahkan
pada kematian.
35. Upaya Mengatasi Pencemaran Lingkungan
Upaya untuk melindungi dan melestarikan lingkungan hidup dikenal
sebagai konservasi. Berikut beberapa alasan konservasi dilakukan:
• Tumbuhan dan hewan mengalami status kelangkaan
• Mencegah pemanasan global dan gangguan siklus materi
• Memastikan konservasi hutan hujan tropis
• Melindungi kehidupan ekosistem laut, khususnya untuk ikan-ikan
yang dikonsumsi oleh manusia.
36. Upaya dalam mengatasi pencemaran lingkungan dapat dilakukan
dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
• Memilah sampah dan melakukan daur ulang sampah dengan bijak.
• Melakukan pengolahan limbah lebih lanjut terhadap limbah beracun
dan berbahaya.
• Melakukan pengawasan terhadap penggunaan pestisida.
• Melakukan reboisasi.
• Melakukan penyuluhan dan Pendidikan mengenai lingkungan hidup.